Disusun Oleh:
LATAR BELAKANG
HIPERTENSI
Penyakit darah tinggi atau hipertensi (hypertension) adalah suatu keadaan di mana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh
angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan,
tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg. Dalam
aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil.
Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat
saat beraktifitas atau berolahraga.
Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease. Umumnya penderita
tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya.
Penyakit ini dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang
siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi.
Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi
sebagai akibat dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola
makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan
obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu
pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stress tinggi sangat mungkin
terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun
bisa mengalami tekanan darah tinggi.
b) Hipertensi Secondary
2. PENYEBAB
3. PENCEGAHAN
Prinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah “gizi seimbang”,
dimana mengkonsumsi beragam makanan yang seimbang dari kuantitas dan kualitas.
Selain itu, tindakan memeriksakan tekanan darah secara teratur sangat dianjurkan.
Selain dapat mencegah, tindakan tersebut juga dapat menghindari kenaikan tekanan
darah yang terlalu drastis.
Pengobatan tanpa obat, antara lain dengan diet rendah garam, kolesterol, dan lemak
jenuh; peredaan stres emosional; berhenti merokok dan alkohol; serta latihan fisik
secara teratur.
Pengobatan dengan menggunakan obat antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat
antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat antihipertensi yang tepat,
sebaiknya langsung menghubungi dokter.
Pengobatan pada golongan khusus.
Pemakaian obat pada masa kehamilan harus hati-hati. Hal ini disebabkan bila
salah obat dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah yang diikuti berkurangnya
aliran darah plasenta sehingga kehidupan janin terganggu.
Pengobatan hipertensi pada gagal ginjal dibedakan menjadi dua bagian besar,
yakni pengobatan pada nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna.
Pengobatan pada nefrosklerosis benigna dilakukan dengan cara menurunkan tekanan
darah secara perlahan-lahan. Pegobatan ini bertujuan untuk memperbaiki fungsi ginjal
karena terjadi perbaikan hyperplasia arterioli. Pada nefrosklerosis maligna, penurunan
tekanan darah harus dilakukan secepatnya hingga mendekati normal. Penurunan
tekanan darah yang cepat akan mengurangi kerusakan akibat nekrosis arteroli
sehingga dalam jangka panjang diharapkan terjadi perbaikan fungsi ginjal.
Pengobatan dengan obat anti hipertensi lebih efektif untuk mencegah penyulit
penyakit akibat pengerasan pembuluh darah. Pengobatan antihipertensif dapat
memperbaiki gangguan ginjal pada nefrosklerosis benigna dan maligna.
Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau
Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh
darah.
Valsartan vs Amlopidin
Hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes sangat erat kaitannya satu dengan
lainnya. Di Indonesia terdapat kecenderungan peningkatan jumlah penderita
hipertensi maupun diabetes mellitus. Dengan menekan risiko timbulnya diabetes
mellitus pada hipertensi, maka jumlah penyakit kardiovaskular dapat ditekan.
Valsartan punya nilai proteksi atau mengontrol hipertensi agar tidak menimbulkan
komplikasi.
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air
dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Adapun
syarat-syarat diet garam rendah adalah :
· Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air
dan/atau hipertensi.
Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit dapat
diberikan berbagai tingkat Diet Garam Rendah.
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau hipertensi
berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam dapur.
Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan/atau hipertensi
tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam
Rendah I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sdt garam
dapur (2 g). Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
· Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
Diet ini diberikan kepada pasien dengan edema dan/atau hipertensi ringan.
Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam Rendah I. Pada
pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sdt garam dapur (4 g).
Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg,
selain pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya
hidup. Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan
darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal. Disamping itu, diet juga
ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih,
tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah. Harus diperhatikan pula
penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan
diabetes mellitus.
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, crakers, keripik
dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan
dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur atau buah, abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani
yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu
penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar
dengan menambah gula merah/putih. bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu
lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis
untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan
untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk selalu
menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1 sendok teh
per hari.
Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 – 175 mEq/hari) dapat
memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian kalium
juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium akibat dan rendah natrium. Pada
umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159 mg kalium), jeruk (250
mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg kalium) kentang panggang (503 mg
kalium) dan susu skim 1 gelas (406 mg kalium). Kecukupan kalsium penting untuk
mencegah dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju
rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan
kalsium perhari rata-rata 808 mg.
Pada ibu hamil makanan cukup akan protein, kalori, kalsium dan natrium yang
dihubungkan dengan rendahnya kejadian hipertensi karena kehamilan. Namun pada ibu
hamil yang hipertensi apalagi yang disertai dengan bengkak dan protein urin (pre
eklampsia), selain obat-obatan dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam dapur
serta meningkatkan makanan sumber Mg (sayur dan buah-buahan).
· Protein
· Karbohidrat
Kedelai mengandung karbohidrat berupa sakrosa dan stakhiosa dan rifinosa (dua terakhir
menyebabkan pembentukan gas dalam perut). Fermentasi kedelai menjadi tempe
menghasilkan karbohidrat.
· Lemak
Enzim dalam kapang dapat menurunkan kadar lemak total dari 22,2% menjadi 14,4%
dan meningkatkan kadar asam lemak bebas dari 0,5% menjadi 21%.
· Mineral
Didalam kedelai terdapat asam fitat yang merupakan senyawa forfose, yang tidak dapat
dimanfaatkan oleh tubuh. Dengan fermentasi, kapang menghasilkan enzim fitase yang
menguraikan asam fitat, sehingga forfosenya dapat dimanfaatkan tubuh.
· Vitamin
Manfaat Tempe :
Tempe merupakan sumber zat gizi yang baik, terutama bagi penderita hiper
kolesterolemia. Dari berbagai penelitian ternyata tempe dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah serta mencegah timbulnya penyempitan pembuluh darah, karena
tempe mengandung asam lemak tidak jenuh ganda. Sehingga penderita hipertensi
dianjurkan untuk mengkonsumsi tempe setiap hari, disamping diet rendah lemak jenuh.
Tempe juga mengandung zat anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan
beberapa jenis bakteri gram positif serta penyebab diare (Salmonella sp dan Shigella sp).
Oleh karena itu, tempe juga dianjurkan untuk dikonsumsi balita yang menderita diare.
Mengkonsumsi satu porsi ikan yang tinggi lemak (atau minyak ikan ) tiap hari dapat
menjadi asupan asam lemak omega 3 (EPA dan DHA) sekitar 900 mg/dl, dan dilaporkan
dapat menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung koroner.
5. Serat
Walaupun berbagi studi menunjukkan adanya hubungan antara beberapa jenis serat
dengan penurunan kolesterol LDL dan atau kolesterol total, namun belum ada bukti
langsung yang menunjukkan hubungan antara suplemen serat dengan penurunan
penyakit kardiovaskular.
C. TERAPI PENUNJANG
Selain pengobatan dan pengaturan menu makanan pada penderita hipertensi, diperlukan
juga terapi khusus lain seperti konseling masalah kejiwaan dan fisioterapi, terutama pada
penderita pasca stroke atau infark penting. Pengertian juga diberikan kepada keluarga
atau pengasuh untuk membantu menyiapkan makanan khusus serta mengingatkan
kepada penderita, makanan yang harus dihindari atau dibatasi.
BAB II
PELAKSANAAN
Tempat : Barangmamase
2. Alur Pelaksanaan
Penyajian materi penyuluhan melalui diskusi dengan bantuan poster. Adapun materi
penyuluhan meliputi :
Pengertian Hipertensi?
c. Tahap Penutupan
bertanya langsung apabila ada materi yang tidak dimengerti. Setelah sesi tanya jawab
1. Monitoring
2. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
Peserta yang hadir mengerti dan memahami isi dari materi yang disampaikan.
Hal ini terbukti dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta dan terbentuknya
KESIMPULAN
"Hipertensi tidak bisa disembuhkan. Hanya bisa dikontrol," Tekanan darah harus terus
dikontrol. Diet sudah bagus dan obat sudah dikonsumsi rutin, tetap saja bisa terkena
hipertensi. "Jangan lupakan fator genetiknya”. Hipetensi sekunder terjadi karena ada
penyebab lain. Sementara hipertensi esensial, tidak diketahui penyebabnya.
Pengaturan makanan bagi penderita hipertensi sangat dianjurkan dan bertujuan untuk
menghindari atau membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah serta
meningkatkan tekanan darah sehingga penderita tidak mengalami stroke atau infark jantung.
DAFTAR PUSTAKA