Dosen Pengampu:
Devi Pratiktowati Putri ,STP,SGz.M.K.M
Disusun Oleh
Kelompok 6 (Enam):
Aldi Apriandi 029PA22002
Amelia Putri 029PA22003
Ani Mulyani 029PA22005
Azi Dadan Rifai 029PA22007
Cindy Arianti 029PA22008
Dela Puspita 029PA22182
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat, karunia
dan bimbingan-Nya dalam penyusunan makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya guna memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Gizi dengan judul Gizi Diet Pada Penyakit Hipertensi.
Diharapkan laporan ini dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh dosen
pengampu yang menerima.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami mohon pembaca berkenan
memberikan saran atau kritik demi perbaikan makalah berikutnya. Semoga
makalah ini dapat diterima dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
dosen pengampu dan juga kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
D. Definisi Hipertensi
E. Macam macam Hipertensi
F. Penyebab Hipertensi
BAB III
PEMBAHASAN
G. Tujuan Diit Hipertensi
H. Prinsip Diit Hipertensi
I. Macam-macam DiitHipetensi
BAB IV
PENUTUP
J. Kesimpulan
K. Saran
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
empat populasi dewasa di Amerika atau sekitar 60 juta individu dan hampir 1
milyar penduduk dunia menderita hipertensi, dengan mayoritas dari populasi ini
Data yang diperoleh dari Framingham Heart Study menyatakan bahwa prevalensi
hipertensi tetap akan meningkat meskipun sudah dilakukan deteksi dini dengan
dilakukan pengukuran tekanan darah (TD) secara teratur. Pada populasi berkulit
putih ditemukan hampir 1/5 mempunyai tekanan darah sistolik (TDS) lebih besar
dari 160/95 mmHg dan hampir separuhnya mempunyai TDS lebih besar dari
kulit putih. Hipertensi yang tidak terkontrol yang dibiarkan lama akan
infark miokardium, gagal jantung kongestif, stroke, gagal ginjal, penyakit oklusi
Penderita hipertensi perlu mengatur pola makan dan apa yang konsumsi.
hipertensi.
iv
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Diharapkan memahami apa pengertian dari gizi diit pada penyakit hipertensi
v
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Hipertensi
bahasa Latin, yaitu “Hyper” dan “Tension”. “Hyper” berarti tekanan atau
untuk menyebut penyakit tekanan darah tinggi. Selain itu, dalam bahasa Inggris
digunakan juga istilah “High Blood Pressure” yang berarti tekanan darh tinggi.
diastolik, yaitu:
3. Hipertensi derajat III, yaitu tekanan diastoliknya lebih dari 120 mmHg
atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996). Pendapat
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari
vi
90 mmHG. Dan juga Barbara Hearrison (1997) Hipertensi adalah suatu keadaan
dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan
oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan
tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat
badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg.
Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka
kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun
1. Hipertensi Primary
tinggi sebagai akibat dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang
yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan
atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan
darah tinggi. Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi
stress tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk
orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
vii
2. Hipertensi Secondary
tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang menderita penyakit lainnya seperti
gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada
Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20
minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk.
Hipertensi pada ibu hamil dapat tergolong sedang ataupun berbahaya. Seorang ibu
kehamilan.
penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual
disebut eclamsia.
C. Penyebab Hipertensi
tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang
viii
mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan
Sebab lainnya adalah faktor keturunan, bertambahnya jumlah darah yang dipompa
jantung, penyakit pada ginjal, kelenjar adrenal, dan sistem syaraf sipatis. Pada
mereka yang hamil, kelebihan berat badan, stres, dan tekanan mental,
D. Gejala Hipertensi
2. Sakit kepala
3. Epistaksis
4. Pusing / migrain
6. Sukar tidur
9. Muka pucat
ix
BAB III
PEMBAHASAN
Modifikasi diit atau pengaturan diit sangat penting pada klien hipertensi,
tujuan utama dari pengaturan diit hipertensi adalah mengatur tentang makanan
sehat yang dapat mengontrol tekanan darah tinggi dan mengurangi penyakiit
merupakan tujuan utama terapi hipertensi, dan pilihan terapi obat dipengaruhi
1. Upaya mempertahankan berat badan yang ideal / normal menurut tinggi badan
dengan IMT yang tidak melebihi 22 dan lingkaran perut yang tidak lebh dari 90
2. Penerapan diit DASH yang kaya akan serat pangan dan mineral tertentu
disamping diit rendah garam, kolestrol , lemak terbatas serta diit kalori seimbang
x
3. Membatasi asupan garam dapir hingga 3gr/hari, dengan memperhatikan
a. Untuk pengurangan konsumsi natrium (biscuit, roti susu, keju, sosis, kecap dll),
b. Asupan kalium yang memadai (singkong, kentang daging ayam, kacang hijau,
apel, duku, bayam, kembang kol, dll), karena asupan kalium yang memadai sangat
penting untuk mempertahankan tekanan darah yang rendah. Masalah ini menjadi
kandungan kalium yang memadai , sehingga kadar serum yang normal dapat
dipertahankan.
untuk wanita.
4. Membatasi bahan aditif pangan yang kaya akan natrium (MSG, sodium
tomat, kecap asin, taoco}, Sup yang dikalengkan , Salted meat/fish {ham bologna,
yang kaya akan MSG} dan Saverkraut {acar dan sayur asin}).
xi
1. Diit rendah garam
Diberikan kepada pasien dengan edema atau asites serta hipertensi. Tujuan
diit rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan untuk mencegah
edema dan penyakit jantung (lemah jantung). Adapun yang disebut rendah garam
rendah sodium atau natrium (Na).Oleh karena itu yang sangat penting untuk
diperhatikan dalam melakukan diit rendah garam adalah komposisi makanan yang
harus mengandung cukup zat – zat gizi, baik kalori, protein, mineral maupun
Sumber sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking
(Biasanya terdapat didalam saos, kecap, selai, jelly), makanan yang dibuat dari
mentega serta obat yang mengandung natrium (obat sakit kepala). Bagi penderita
atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
c. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/atau
hipertensi.
xii
Pemberian diit garam rendah tergantung pada berat tidaknya retensi
dalam masakan yang dikonsumsi dan menghindari makanan yang tinggi natrium.
Diit ini diberikan kepada pasien edema/asites, dan hipertensi yang tidak
(2g).
Diit ini diberikan pada pasien dengan edema atau hipertensi ringan. Pada
maskaannya boleh ditambahkan garam dapur sebanyak 1 sendok teh (4g). Namun
Di dalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu : kolestrol, trigeserida, dan
pospolipid.Tubuh memperoleh kolestrol dari makanan sehari – hari dan dari hasil
sintesis dalam hati. Kolestrol dapat berbahaya jika dikonsumsi lebih banyak dari
pada yang dibutuhkan oleh tubuh, peningkatan kolestrol dapat terjadi karena
xiii
3. Diit tinggi serat
Serat terdiri dari dua jenis yaitu serat kasar (Crude fiber) dan serat kasar
banyak terdapat pada sayuran dan buah – buahan, sedangkan serat makanan
terdapat pada makanan karbohidrat yaitu : kentang, beras, singkong dan kacang
hijau. Serat kasar dapat berfungsi mencegah penyakit tekanan darah tinggi karena
serat kasar mampu mengikat kolestrol maupun asam empedu dan selanjutnya
membuang bersama kotoran. Keadaan ini dapat dicapai jika makanan yang
atau obesitas akan berisiko tinggi terkena hipertensi. Demikian juga dengan orang
yang berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi. Dalam perencanaan diit, perlu
a. Asupan kalori dikurangi sekitar 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk
xiv
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
mana dapat dihadapi baik itu dibeberapa negara yang ada didunia maupun di
Indonesia.
kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium.
Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah Pengobatan tekanan darah
menurunkan tekanan darah dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Jika
xv
alangkah baiknya disertai dengan perubahan gaya hidup yang dapat membantu
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi tentang “Diit pada
Kami berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
xvi
DAFTAR PUSTAKA
http://asaindah.blogspot.com/2008/12/penatalaksanaan-diet-pada-penderita.html
http://harliefelicetia.blogspot.com/2011/09/diet-pada-klien-dengan-penyakit.html
http://medicalera.com/3/9041/diet-garam-rendah
http://kholilahpunya.wordpress.com/2009/04/15/apa-itu-hipertensi/
xvii