(DARAH TINGGI)
SEKUNDER URGENSI
tekanan darah tinggi karena HIPERTENSI
memiliki satu atau beberapa Bagian dari krisis
kondisi medis. hipertensi
PREHIPERTENSI EMERGENSI
kondisi kesehatan di mana tekanan darah sudah terlewat tinggi dan
tekanan darah Anda lebih tinggi telah menyebabkan kerusakan pada organ
dari biasanya tubuh
JENIS-JENIS HIPERTENSI
DALAM HIPERTENSI PADA
KEHAMILAN
Hipertensi dalam kehamilan dapat LANSIA
menyebabkan masalah bagi ibu dan tekanan darah yang lebih tinggi
bayinya dibanding orang yang masih muda.
PULMONAL RESISTEN
tekanan darah tidak dapat
tekanan darah yang mengalir di terkontrol meski sudah
dalam paru-paru. menggunakan obat-obatan
hipertensi.
Pentingnya Klasifikasi Hipertensi:
diam-diam. Hal ini karena sering kali hipertensi tidak menimbulkan gejala atau tidak disadari sampai tekanan
Kondisi ini mana tekanan darah sudah sangat tinggi disebut krisis hipertensi, yaitu ketika tekanan darah sudah
Gejala yang dapat muncul ketika tekanan darah terlalu tinggi adalah: Mual dan muntah, Sakit
kepala, Mimisan, Nyeri dada, Gangguan penglihatan, Telinga berdenging, Gangguan irama jantung, Kencing
berdarah
Diagnosis Hipertensi:
1. Pemeriksaan Tekanan Darah:
1. Diagnosis hipertensi didasarkan pada pengukuran tekanan darah. Diagnosis ditegakkan jika
tekanan darah persisten melebihi batas tertentu.
2. Tekanan darah diukur dalam milimeter merkuri (mmHg) dan terdiri dari dua angka: tekanan
sistolik dan diastolik.
3. Diagnosis hipertensi biasanya ditegakkan jika tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg atau tekanan
darah diastolik ≥ 80 mmHg.
2. Pengukuran Berkala:
1. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan secara berkala, terutama pada orang dewasa dan
lansia.
2. Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi perubahan tekanan darah sejak dini dan
memungkinkan intervensi sebelum komplikasi berkembang.
3. Pemeriksaan Tambahan:
1. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk menilai risiko kardiovaskular,
termasuk tes darah untuk menilai kadar kolesterol, gula darah, dan fungsi ginjal.
2. Elektrokardiogram (EKG) atau tes pencitraan jantung mungkin direkomendasikan untuk menilai
kerusakan jantung yang mungkin disebabkan oleh hipertensi.
Pencegahan
pencegahan hipertensi seringkali dapat dicapai melalui perubahan gaya hidup sehat dan kebiasaan hidup yang baik. Berikut
adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat membantu menurunkan risiko hipertensi:
1. Pertahankan Berat Badan Sehat: Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengendalikan tekanan
darah.
1. Perubahan Gaya Hidup Sehat:
1. Aktivitas Fisik: Lakukan olahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda, setidaknya 150
menit per minggu.
2. Hentikan Aktivitas yang Tidak Sehat: Hindari gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi
narkoba terlarang.
2. Diet Rendah Garam dan Lemak:
1. Kurangi Konsumsi Garam: Batasi asupan garam, karena garam dapat meningkatkan tekanan darah. Hindari
makanan olahan yang tinggi garam dan perhatikan label nutrisi.
2. Diet DASH: Pertimbangkan mengadopsi Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), yang kaya akan
buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak.
3. Olahraga Teratur:
1. Aktivitas fisik yang teratur membantu mengontrol berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan menurunkan
tekanan darah.
2. Pilih kegiatan yang Anda nikmati, seperti berjalan, bersepeda, berenang, atau tari.
4.Pengelolaan Stres:
1. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi.
2. Tetapkan waktu untuk bersantai dan melakukan kegiatan yang membawa kebahagiaan dan
ketenangan.
5.Berhenti Merokok dan Mengurangi Konsumsi Alkohol:
3. Berhenti Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko
hipertensi. Berhenti merokok memberikan manfaat besar bagi kesehatan.
4. Konsumsi Alkohol yang Terkendali: Jika Anda mengonsumsi alkohol, lakukan dengan
moderat. Batasi konsumsi alkohol sesuai panduan kesehatan.
6.Pemantauan Rutin Kesehatan:
5. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan tekanan darah secara teratur.
6. Melibatkan profesional kesehatan dalam perencanaan dan pemantauan pencegahan
hipertensi.
7.Konsultasi dengan Profesional Kesehatan:
7. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi atau memiliki faktor risiko lainnya,
berkonsultasilah dengan dokter untuk saran dan pengelolaan yang lebih spesifik.
Obat-obatan Hipertensi: