Anda di halaman 1dari 24

FARMAKOTERAPI

GANGGUAN
PEMBULUH DARAH
Hello!
• Ade Erma Novita Sari 202020485
• Muhamad Hidayat 202020549
• Khilda Hilyatul ‘Ulya 202020640
• Novalisa Nindhi Soraya 202030032
• Novanda Satria Nugraha 202020765
• Rifda Husna Arifah 202020478
• Triya Choirin Nisa 202030078
SUB BAHASAN
• Definisi
• Etiologi • Diagnosis
• Patofisiologi • Gejala
• Patogenesis • Terapi Farmakologi
• Klasifikasi • Terapi Non
Farmakologi
DEFINISI
• Gangguan Pembuluh Darah merupakan
salah satu penyakit degeneratif yaitu
penyakit yang muncul seiring dengan
pertambahan usia karena menurunnya
fungsi-fungsi tubuh.
PENYAKIT DEGENERATIF
1. PENYAKIT JANTUNG 2. DIABETES MELLITUS
DAN PEMBULUH DARAH
• Gangguan Jantung (Jantung Koroner, Angina
Pektoris, Aritmia, Gagal Jantung Kongestif)
• Hipertensi
• Hiperlipidemia
• Anemia
• Perdarahan
DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan
darah meningkat secara persisten. Tekanan
darah ada 2 macam, yaitu sistolik (jantung
berkontraksi) dan diastolik (jantung
berelaksasi/mengembang) (Turdiyanto, dkk,
2013).
ETIOLOGI
Hipertensi esensial atau primer Hipertensi sekunder
Penyebab pasti dari hipertensi esensial Hipertensi sekunder penyebabnya
belum dapat diketahui, sementara
penyebab sekunder dari hipertensi esensial
dapat diketahui seperti kelainan
juga tidak ditemukan. Pada hipertensi pembuluh darah ginjal, gangguan
esensial tidak ditemukan penyakit kelenjar tiroid (hipertiroid),
renivaskuler, gagal ginjal maupun penyakit
hiperaldosteronisme, penyakit
lainnya, genetik serta ras menjadi bagian
dari penyebab timbulnya hipertensi esensial parenkimal.
termasuk stress, intake alkohol moderat,
merokok, lingkungan dan gaya hidup.
PATOFISIOGENESIS
PATOGENESIS
KLASIFIKASI
• Klasifikasi berdasarkan tekanan darah sistolik dan
diastolik.

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Normal < 120 < 80
Prahipertensi 120 - 139 80 - 89
Stadium 1 140 - 159 90 - 99
Stadium 2 > 160 > 100
KLASIFIKASI
• Klasifikasi berdasarkan tekanan darah pada orang
dewasa.
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik
(mmHg)
Normal < 130 < 85
Normal Tinggi 130 -139 85 - 89
Stadium 1 (Ringan) 140 - 159 90 - 99
Stadium 2 (Sedang) 160 - 179 100 - 109
Stadium 3 (Berat) 180 - 209 110 - 119
Stadium 4 (Maglina) > 210 > 120
DIAGNOSIS
Diagnosis hipertensi dilakukan dengan rata-rata
tekanan darah dari 2 atau lebih pengukuran
tekanan darah.

Sebelum pemberian obat jangka panjang,


Sebaiknya diamati terlebih dahulu paling tidak
pada tiga kunjungan terpisah 1-2 minggu, untuk
mengetahui apakah peningkatan tekanan
darahnya menetap.
GEJALA
Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan. Penderita hipertensi mungkin
tidak menunjukkan gejala selama bertahun–tahun.
Manisfestasi klinik menurut muncul setelah penderita mengalami hipertensi
selama bertahun-tahun, gejalanya antara lain:
• Terjadi kerusakan susunan saraf pusat yang menyebabkan ayunan langkah
tidak mantap,
• Nyeri kepala oksipital yang terjadi saat bangun dipagi hari karena
peningkatan tekanan intrakranial yang disertai mual dan muntah,
• Epistaksis karena kelainan vaskuler akibat hipertensi yang diderita,
• Sakit kepala, pusing dan keletihan disebabkan oleh penurunan perfusi
darah akibat vasokonstriksi pembuluh darah,
• Penglihatan kabur akibat kerusakan pada retina sebagai dampak
hipertensi,
• Nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) akibat dari peningkatan
aliran darah ke ginjal dan peningkatan filtrasi oleh glomerulus.
JENIS HIPERTENSI
HIPERTENSI SISTOLIK
Tekanan darah lebih dari 160 mm Hg, diastolik kurang dari 90 mm Hg,
dikaitkan dengan meningkatnya resiko stroke dan pristiwa koroner pada
yang berusia lebih dari 60tahun.

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN


Tekanan darah tinggi mungkin disebabkan oleh adanya hipertensi essensial
sebelum hamil atau disebabkan oleh preeklamsia.

HIPERTENSI PADA USIA LANJUT


Terapi anti hipertensi usia lanjut, dapat mengurangi kejadian komplikasi
kardiovaskuler secara bermakna. Terbukti paling tidak sampai usia 85tahun.
Kriteria diobati rata-rata disotolik 90 mm Hg atau lebih, atau rata-rata
sistolik 160mm hg setelah pengamatan 3 bulan.
ALGORITMA HIPERTENSI
TERAPI NON FARMAKOLOGI
Terapi non farmakologis terdiri dari:
• Menghentikan kebiasaan merokok,
• Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih,
• Meningkatkan aktifitas fisik,
• Mengurangi asupan natrium dan lemak, serta sodium
• Menurunkan konsumsi kafein dan alcohol,
• Meningkatkan konsumsi buah dan sayur.
TERAPI FARMAKOLOGI
• Diuretika → HCT, Tiazid
• ACEI (Angiotensin Converting Enzym Inhibitor) → Captopril, Lisinopril,
Ramipril,
• ARB (Angiotensin Reseptor Blocker) → Losartan, Irbesartan, Candesartan,
Valsartan,
• CCB (Calsium Channel Blocker) → Nifedipin, Amlodipin, Verapamil,
Diltiazem,
• Beta Blocker → Bisoprolol, Atenolol, Propanolol,
• Vasodilator → Prazosin, minoksidil, hidralazin
• Penghambat Simpatetik → Metildopa, Klonidin.
DAFTAR PUSTAKA
• Totok Turdiyanto, Widijaya Prastijanti,
Fef Rukminingsih, Siti Afifah Wardiyati,
Poppy Diah Palupi, 2013. Farmakologi.
Jakarta: EGC.
• http://repository.unimus.ac.id/
• IONI 2000
Pertanyaan dan jawaban saat presentasi

• Alif Tribudi
Obat hipertensi apa yang lebih aman untuk ibu hamil? Mengapa pada saat sebelum operasi dilakukan
pengecekan tensi darah terlebih dahulu?
Jawaban : Obat hipertensi untuk ibu hamil yang lebih aman metildopa namun yang sering digunakan nifedipin
karena metildopa sudah tidak terlalu banyak di temukan. Untuk nifedipin sendiri dipakai pada saat keadaan
preeklamsia, tekanan darah pada ibu hamil diatas 160/110mmhg. Dan sebelum operasi harus dilakukan cek
tekanan darah dulu karena untuk menghindari terjadinya hipotensi intraopratif yang berhubungan dengan
komplikasi dan mortalitas pasca oprasi.
• Yolinda
Bagaimana mekanisme obat hipertensi golongan diuretic?
Jawaban : Diuretika berkerja dengan mencegah penyerapan garam, termasuk natrium dan klorida di ginjal,
kadar garam juga mempengaruhi kadar air yang diserap atau di kelurkan oleh ginjal. Pada diuretika air dan
garam akan di ekskresi melalui urin. Untukcontoh obat hipertensi golongan diuretic yaitu : furosemide (Diuretik
loop), spironolactone (diuretic heamt kalium), hydrochlortiazide (thiazide).
Pertanyaan dan jawaban saat presentasi

• Ermawati
Apakah anak-anak beresiko terkena hipertensi? Apa penyebabnya dan apa obatnya? Serta waktu yang tepat untuk pemeriksaan hipertensi?
Hipertensi mungkin terjadi pada anak-anak, penyebab hipertensi pada anak misalnya :
 Penyakit bawaan sejak lahir, hipertensi kebanyakan disebabkan oleh beragam kondisi kesehatan lain yang memengaruhi aliran darah.
Misalnya penyakit jantung bawaan, penyakit ginjal, gangguan hormonal, maupun kelainan genetik.
 Terlalu banyak makan, terutama makanan ringan yang mengandung gula bisa menjadi salah satu penyebab utama kelebihan berat badan
(overweight) dan obesitas pada anak, yang kemudian lebih mudah mengalami hipertensi. Hipertensi anak akibat obesitas lebih sering
dialami anak usia 7 tahun ke atas.
 Kurang aktivitas, hipertensi lebih berisiko dialami anak-anak yang kurang aktif bergerak dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan
duduk diam, seperti main games atau menonton TV.
Kalau obat untuk hipertensi untuk anak-anak perlu dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter terlebih dahulu.
Waktu yang tepat untuk pemeriksaan hipertensi, apabila merasa sehat dilakukan pemeriksaan setiap enam bulan sekali, apabila sudah menderita
hipertensi sebaiknya dilakukan rutin 2-3 kali dalam seminggu.
• Halim
• untuk kasus hipertensi bila tekanan darah sudah turun apakah obat bisa dihentikan atau masih lanjut? Lalu bagaimana cara
mempertahankan tekanan darah agar tetap stabil? Apakah hipertensi dapat disembuhkan?
Jawaban : seseorang kalau sudah hipertensi maka tidak boleh di hentikan terapi obatnya, karena hipertensi merupakan penyakit kronis. Jika
sudah didiagnosa hipertensi maka harus minum obat secara rutin. Untuk mempertahankan tekanan darah agar tetap normal yakni dengan
lifestyle dan menjaga pola makan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai