karena angka prevalensi yang tinggi, dan akibat jangka panjang yang ditimbulkan, mempunyai konsekuensi tertentu. • Hipertensi mrp penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal • Hipertensi disebut “pembunuh diam-diam” karena orang dg hipertensi sering tdk menampakan gejala. Pengertian Sampai saat ini belum ada definisi hipertensi yg tepat, karena tdk ada batasan yg jelas antara hipertensi dan normotensi
• Menurut Brunner & suddarth (1997) :
Hipertensi ad/ tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg Pada populasi lansia, hipertensi ad/ tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg • Menurut WHO :
- Normo tension : ≤ 140 / 90 mmHg
- Borderline hypertension : 140/90 – 160/95 mmHg - Hypertension : ≥ 160/95 mmHg • Menurut The Joint National Comite on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (1993) klasifikasi TD usia ≥ 18 tahun :
Kategori Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg) 1. Normal < 130 < 85 2. Normal tinggi 130-139 85-89 3. Hipertensi : a. Stad. 1 (ringan) 140-159 90-99 b. Stad. 2 (sedang) 160-179 100-109 c. Stad. 3 (berat) 180-209 110-119 d. Stad. 4 (sangat berat) ≥ 210 ≥ 120 • Menurut Kaplan
- Pria, usia < 45 tahun, dikatakan
hipertensi apabila TD pada waktu berbaring ≥ 130/90 mmHg - Pria, usia > 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila TD > 145/95 mmHg - Wanita, dinyatakan hipertensi, apabila TD ≥ 160/95 mmHg • Batasan lain : a. Peninggian tekanan sistolik tanpa diikuti peninggian tekanan diastolic disebut hipertensi sistolik atau hipertensi sistolik terisolasi (isolated systolic hypertension). Kriteria : tekanan sistolik > 2 kali tekanan diastolic dikurangi 15 mmHg, jika tanpa diikuti oleh peninggian tekanan diastolic atau tekanan sistolic > 2 kali tekanan diastolic, bila tekanan diastolic tidak melebihi 90 mmHg. - < 140 mmHg, Tekanan darah normal - 140 – 159 mmHg, Hipertensi terisolasi sedang - > 160 mmHg, Hipertensi sistolik terisolasi b. Berdasarkan tingginya tekanan diastolic, :
• Hipertensi ringan : tek. diastolic 90 – 110
mmHg • Hipertensi sedang : tek.diastolic 110–130 mmHg • Hipertensi berat : tekanan diastolic > 130 mmHg • Pengukuran TD yg pertama tinggi tdk memastikan adanya hipertensi tapi sebagai petunjuk utk observasi lebih lanjut Rekomendasi tindak lanjut (dari JNCDETHBP) sistolik diastolik Rekomendasi tindak lanjut < 130 < 85 Periksa ulang dalam 2 tahun 130-139 85-89 Periksa ulang dalam 1 tahun 140-159 90-99 Pastikan dalam 2 bulan 160-179 100-109 Evaluasi atau rujuk ke pusat asuhan dlm 1 bulan 180-209 110-119 Evaluasi atau rujuk ke pusat asuhan dlm 1 minggu ≥ 210 ≥ 120 Evaluasi atau rujuk ke pusat asuhan segera
Selain itu dinasehatkan utk mengubah /
memodifikasi gaya hidup. Macam hipertensi • Berdasarkan penyebabnya : - Hipertensi esensial / hipertensi primer (tidak diketahui penyebabnya / idiopatik) - Hipertensi sekunder akibat suatu peny.
• Sekitar 20% populasi dewasa mengalami
hipertensi; 90% esensial, 10% sekunder Etiologi – Primer (esensial) – Faktor-faktor risiko : • Retensi sodium dan air yang tidak normal • Sensitivitas terhadap renin – angiotensin system yang mengatur vasokonstriksi dan retensi sodium • Obesitas • Merokok • Terus menerus emosi terganggu Etiologi – Hipertensi sekunder • Coartasio aorta • Kelenjar adneral : Pheochromacytoma, tumor, catecholamine yang terus mengeluarkan lendir, penyakit cushing • Penyakit ginjal, glomerulonephiritis kronis (penyakit yang paling lazim diketahui) • Toxemia kehamilan • Thyrotoksikosis • Kenaikan tekanan intracranial oleh tumor atau trauma • Penyakit kolagen • Pengaruh sekunder dari obat tertentu, seperti obat kontrasepsi oral Patofisiologi • BP = COP x SVR • Beberapa yg mempengaruhi COP & SVR akan mempengaruhi BP • Pusat vasomotor (mengontrol kontriksi & relaksasi) : medula spinalis syaraf simpatis 1. pd preganglion mengeluarkan asetilkolin pasca ganglion keluar norepinefrin vasokintriksi 2. medula adrenal katekolamin adrenalin vasokontriksi 3. korteks adrenal kortisol dan steroid vasokontriksi
Vasokontriksi blood flow renal berkurang
pelepasan renin Manifestasi klinik • TD yg tinggi. • Komplikasi - mata/retina : perdarahan, eksudat, penyempitan pemb darah, edema pupil, gangguan penglihatan - jantung : angina, hipertropi ventrikel, gagal jantung, - ginjal : nokturia, azotemia, gagal ginjal - otak : stroke, TIA Pengkajian • Pada tingkat awal, sesungguhnya hipertensi asimtomatis. Bila ada gejala-gejala itu terdiri atas : - Sakit kepala : pada ocipital, seringkali timbul pada pagi hari - Vertigo dan muka merah - Epistaxis spontan - Penglihatan kabur - Sebagai akibat hipertensi yang berkepanjangan : * Insufiensi koroner dan penyumbatan * Kegagalan jantung * Kegagalan ginjal * Cerebrovascular accident (stroke) Diagnosa keperawatan • Tidak taat terhadap pengobatan berkesinambungan b.d kurang pengetahuan • Kurang pengetahuan b.d kurang informasi Komplikasi • Perdarahan retina • CHF • Insufisiensi / gagal ginjal • Cidera serebrospinal (CVA : Cerebrovascular Accident) atau stroke