Anda di halaman 1dari 23

Asuhan Keperawatan

HIPERTENSI

Diyono, S.Kep.,Ns.,M.Kes
AKPER Panti Kosala Surakarta
SISTEM SIRKULASI
Blood Pressure
Cardiac: Symphatetic Nervous
Peningkatan System:
Heart Rate α adrenergic reseptor
(vasoconstrictor)

Systemic Vascular Aterosklerosis


Blood Pressure = Cardiac Output x Emboli
Resistance

Renal: Humoral:
Renin-angiotensin Vasoconstrictors
Aldosteron Angiotensin
Atrial Natriuretik Catecholamin
factor
Pengertian
Tekanan darah persisten dimana tekanan sistolik lebih
tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih
tinggi dari 90 mmHg

Faktor Resiko Dapat diubah :


• Merokok
• Dislipidemia/hiperkolesterol
Tidak dapat diubah • Diabetes Mellitus: tjd hiperinsulinemia
• Genetik dan hipertropi struktural
• Umur : > 50 thn • Obesitas
• Sex : Wanita > pria • Alkohol
• Etnik : asia, afrika • Emosi: rangsangan SS Simpatis
• Gaya hidup
• Status sosial ekonomi
Jenis Hipertensi
Hipertensi Hipertensi sekunder: bisa
primer/esensial dikendalikan
– Tidak diketahui – Umumnya disebabkan oleh ggn
penyebabnya pd fungsi ginjal dan
hubungannya dengan jantung
– Muncul intermitten pd – Penyebab hipertensi sekunder:
individu > 30 thn penyempitan aorta, penyakit
– Contributing factor : stres ginjal, kelainan endokrin,
fisik dan psikis, intake kelainan neurologis, obat-obatan
natrium berlebihan, BB (NSAID, estrogen, kontrasepsi)
berlebih, DM dan intake dan kehamilan
alkohol berlebihan
Klasifikasi Hipertensi
Menurut WHO

Kategori Sistolik Diastolik


(mmHg) (mmHg)
Normotensi < 140 < 90
Hipertensi ringan 140 – 180 90 – 105
atau
Borderline 140 – 160 90 - 95
atau
Hipertensi sedang berat > 180 atau > 105
Hipertensi sistolik terisolasi > 140 dan < 90
Klasifikasi Hipertensi
Menurut JNC

Kategori Sistolik Diastolik


(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 dan < 80
Normal < 130 dan < 85
High normal 130 – 139 atau 85 - 89
Hipertensi
Stage I 140 – 159 atau 90 - 99
Stage II 160 – 179 atau 100 – 109
Stage III >180 > 110
Manifestasi klinik
• Sakit kepala
• Keletihan
• Penurunan toleransi aktifitas
• Palpitasi
• Angina
• Dyspnea
• Perdarahan hidung/epistaksis
• Pusing
• Insomnia
• Asimptomatis, Kadang2 gejala timbul bila telah
tjd komplikasi pada target organ: mata, ginjal,
jantung, otak
Komplikasi hipertensi: Mata
• Pandangan kabur
• Perubahan pd retina spt
perdarahan, eksudat
• Penyempitan pembuluh
darah
• Edema papil
• Retinopati hipertensi
Komplikasi hipertensi: Jantung
(Hipertensive Heart Disease)
• Penyakit arteri
koronaria dan angina
pektoris
• Left Ventricular
Hyperthrophy
• Gagal jantung kiri
Komplikasi hipertensi: Ginjal
• Nefrosklerosis
• Nokturia
• Azotemia
• Insufisiensi ginjal
Komplikasi hipertensi: Otak
• Stroke atau serangan iskemia
transien (TIA) – perdarahan otak
• Hipertensive ensephalopathy
• Paralisis sementara pd satu
sisi/hemiplegia
• Ggn ketajaman
penglihatan
Komplikasi hipertensi: Vaskular
• Atherosklerosis
• Aneurisme aorta
• Periferal vascular disease
• Aortic disection
Komplikasi: Kedaruratan hipertensi
• Terjadi bila peningkatan tekanan darah
harus diturunkan dalam 1 – 24 jam, jika
tidak maka akan mengancam jiwa atau
menimbulkan kerusakan serius pada
organ lain
• Terjadi pada hipertensi Grade III yang
tidak terkontrol atau penghentian
pengobatan tiba-tiba
Komplikasi: Hipertensi maligna
• Hipertensi yang memerlukan penurunan
tekanan darah segera (dalam hitungan
menit – jam) untuk menghindari kelainan
target organ yang menetap
• Kelainan meliputi ensephalopati,
perdarahan intrakranial, edema paru,
kebutaan
Pemeriksaan Diagnostik
• Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
• Urinalisis rutin
• Elektrolit dan uric acid serum
• BUN dan kreatinin
• Glukosa darah
• Hitung darah lengkap
• Lipid serum, kolesterol dan trigliserida
• EKG
• Ekhokardiografi
Penatalaksanaan
Non farmakologi/gaya hidup
• Kurangi intake garam
• Kendalikan berat badan
• Hindari rokok, alkohol dan stress
• Hindari obat hormonal/KB, kortikosteroid
• Pembatasan kafein
• Kendalikan gula darah
• Modifikasi makanan berlemak
• Olah raga/aerobik
• Teknik relaksasi
• Suplemen Kalium, kalsium, magnesium
Penatalaksanaan
Farmakologi
• Diuretik: tiazid, furosemid, spironolakton
menurunkan volume darah, tekanan darah dan curah
jantung
• Beta blokker: atenolol, nadolol
menekan sekresi renin
• Kalsium antagonis: Nifedipin, diltiazem, verapamil
menghambat pengeluaran kalsium, menyebabkan
vasodilatasi
• ACE inhibitor: captopril, lisinopril, Quinapril
menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin
II
• Vasodilator
Prioritas Tujuan Keperawatan
• Mempertahankan /meningkatkan fungsi
kardiovaskular
• Mencegah komplikasi
• Memberikan informasi tentang proses dan
program pengobatan
• Mendukung kontrol aktif pasien terhadap
kondisi
MASALAH KEPERAWATAN
1. Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
y.b.d adanya hambatan, kurangnya dukungan
sosial, ketidakpercayaan terhadap pengobatan atau
personel kesehatan
2. Resiko perfusi jaringan (cerebral, kardiovaskular,
renal) tidak efektif b.d interupsi aliran darah
3. Resiko penurunan kardiac ouput
Rencana Keperawatan
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
Mendengar aktif
– Tentukan tujuan interaksi
– Tunjukkan ketertarikan terhadap pasien
– Dukung untuk mengemukakan perasaan
– Perhatikan adany perasaan yang atau pesan yang tidak disampaikan
– ………………...
Modifikasi perilaku
– Identifikasi motivasi pasien untuk berubah
– Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan dan beri reinforcement
– Perkenalkan pasien pada kelompok yang telah sukses dalam kasus
yang sama
– Dukung keputusan konstruktif tentang kebutuhan kesehatan
– Susun program perubahan perilaku
– ………………
Identifikasi resiko
Petunjuk sistem kesehatan
Rencana Keperawatan
Resiko tinggi penurunan curah jantung
Intervensi Kolaborasi:
• Berikan obat-obatan sesuai indikasi
– Diuretik
– Inhibitor simpatis
– Vasodilator
– Agen anti adrenergik
– Agen anti angiotensin
– Calcium channel blocker
• Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai
indikasi
• Siapkan untuk pembedahan bila ada indikasi
REFLEKSI
1. Berapa batas tekanan darah dapat dikatakan
hipertensi
2. Mengapa stres psikis dapat meningkatkan TD
3. Mengapa alkoholik, merokok, diet tinggi lemak,
dan usia lanjut dapat meningkatkan TD
4. Sebutkan komplikasi hipertensi yang dapat
terjadi jantung dan otak
5. Sebutkan pantangan atau diet untuk hipertensi
6. Sebutkan contoh obat anti hipertensi
7. Apa fungsi obat deuretik untuk pasien
hipertensi

Anda mungkin juga menyukai