Anda di halaman 1dari 47

dr. IKA RAHAYU SUSANTI, MMRS, Dipl.

CIBTAC
1-
2
Tekanan Darah ditentukan oleh 2 faktor
◦ Cardiac output (CO):
 Jumlah darah yang dipompa keluar dari jantung per
menit
 CO = HR X SV
◦ Peripheral resistance (PR):
 Resistensi atau kekuatan arteriol melawan aliran
darah (komponen utamanya adalah vasokonstriksi)
◦ BP = CO X PR

3
 Hipertensi dapat didefinisikan sebagai
tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom,
1995 )
 Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau
istilah kedokteran menjelaskan hipertensi
adalah suatu keadaan dimana terjadi
gangguan pada mekanisme pengaturan
tekanan darah (Mansjoer,2000 : 144)
Tekanan darah sistolik lebih atau
sama dengan 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih atau
sama dengan 90 mmHg, pada
individu tanpa menggunakan obat
anti HT

5
Kategori Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)

Optimal < 120 < 80


Normal < 130 < 85
Normal tinggi 130 – 139 85 – 89
HT derajat 1 / ringan 140 – 159 90 – 99
HT derajat 2 / sedang 160 – 179 100 – 109
HT derajat 3 / berat ≥ 180 ≥ 110

6
Diastolic
BP Systolic BP, Lifestyle
BP,
Classification mm Hg* Modification
mm Hg
Normal <120 and <80 Encourage
Prehypertension 120-139 or 80-89 Yes
Stage 1
hypertension 140-159 or 90-99 Yes
Stage 2
hypertension ≥160 or ≥100 Yes

JNC 7 = seventh report of the Joint National Committee on Prevention,


Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.
*Classification for ages 18 years and older.
JNC 7. JAMA. 2003;289:2560-2572. 7
1. Hipertensi esensial atau primer

2. Hipertensi sekunder

8
 Hipertensi essensial ( hipertensi
primer ) : tidak diketahui penyebabnya

 Hipertensi
sekunder : di sebabkan
oleh penyakit lain
 Tidak jelas penyebabnya (multifaktor)

 95% kasus

10
 Genetik : Respon nerologi terhadap
stress atau kelainan eksresi
 Obesitas : terkait dengan level insulin
yang tinggi
 Hilangnya Elastisitas jaringan dan
arterisklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah.
 Kebiasaan hidup : Konsumsi garam
yang tinggi, makan berlebihan,
stress, merokok, minum alkohol.
 5% kasus
 Macam :
1. Gagal ginjal kronik
2. Peny. Renovaskuler
3. Coartasio aorta
4. Aldosteronisme primer
5. Cushing’s syndrome
6. Pheochromocytoma

12
13
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan tambahan

14
1. Lama dan klasifikasi HT
2. Pola hidup
3. Faktor resiko peny. Kardiovaskuler
4. Keluhan
5. Pemakaian obat yang meningkatkan TD

15
HT
Merokok
Dislipidemia
Umur (> 55 th)
Riwayat keluarga peny. Kardiovaskuler
Obesitas
Kurang olahraga
Diabetes

16
 Sering sakit kepala, terutama bagian belakang
kepala
 Keluhan cardio : berdebar, dada terasa berat,
sesak
 Keluhan lain : sulit tidur, migrain, mudah marah
 Sering tanpa keluhan

17
 Kortikosteroid
 Obat flu (dekongestan, mis efedrin)
 Kontrasepsi oral
 NSAID
 Simpatomimetik
 Antidepresan

18
 Pengukuran TD pada 2-3 x kunjungan, posisi
terlentang, duduk dan berdiri, pada lengan kanan
dan kiri
 Pemeriksaan TB & BB
 Pemeriksaan jantung : pembesaran, gallop,
murmur dll
 Pemeriksaan leher, abdomen, extremitas
 Pemeriksaan reflex saraf

19
 Sebaiknya periksa TD pada kedua lengan
 Fundus okuli
 Menghitung BMI (perlu juga mengukur lingkar
perut)
 Auskultasi bruit arteri karotis, abdominalis, dan
femoralis
 Palpasi kelenjar tiroid

20
 Pemeriksaan jantung dan paru
 Pemeriksaan Abdomen: pembesaran ginjal,
massa, dan pulsasi aorta yang abnormal
 Ekstremitas bawah: edema dan pulsasi
 Pemeriksaan Neurologis

21
 Darah lengkap
 Urinalisis
 Fungsi ginjal : BUN, SC
 Gula darah : BSN, 2 JPP
 Profil lemak : cholesterol, trigliserida, HDL, LDL
 Elektrolit : K / Na
 Asam urat

22
1. Funduscopy, untuk mencari retinopati kw I – IV
2. EKG, untuk mengetahui adanya :
 Hipertrofi ventrikel kiri
 Iskemi
 Infark miokard
3. Thorax foto, untuk melihat :
 Cardiomegali / configurasi HT
 Congestif / edema paru
4. Echocardiografi

23
1. Non farmakologis

2. Farmakologis

24
 Treatment generally similar for all demographic
groups
 Socioeconomic factors and lifestyle important
barriers to BP control
 Prevalence, severity of hypertension increased
in blacks

JNC 7. JAMA. 2003;289:2560-2672.


25
 Menurunkan berat badan
 Olahraga teratur
 Mengurangi asupan garam (< 6 gram /hari)
 Mengurangi asupan lemak / kolesterol
 Menghindari rokok, alkohol
 Relaxasi
 Mengurangi stres psikososial

26
 Pengaturan Diet : Rendah garam, konsumsi
banyak buah, rendah kolestrol, tidak
minum alkohol.
1. Diuretika
2. Betabloker
3. Kalsium antagonis
4. ACE inhibitor
5. Angiotensin-2 reseptor bloker
6. Alfa bloker
7. Alfa-2 agonis

29
30
JNC 7 Express. NIH publication No 03-5233. http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/exp
Patient type Goal
Patients with diabetes <130/80 mm
Hg
Patients with chronic <130/80 mm
 Forkidney disease
the general Hg
population, BP goal remains
unchanged (<140/90 mm Hg)

JNC 7. JAMA. 2003;289:2560-2672.


31
Initial Drug Choices

Not at Goal Blood Pressure (< 140/90 mm Hg)

No response or Inadequate response but


troublesome side effects well tolerated

Substitute drug from Add second agent


different class from different class
(diuretic if not already used)

32
 Sleep apnea
 Obat
 CKD
 Primary aldosteronism
 Penyakit Renovascular
 Penggunaan steroid kronis
 Cushing’s syndrome
 Pheochromocytoma
 Coarctation of the aorta
 Penyakit Thyroid atau parathyroid

33
 Pengukuran Tekanan Darah yang salah
 Intake sodium berlebihan
 Terapi diuretik inadekuat
 Obat
 Dosis inadekuat
 Efek dan interaksi obat:
 NSAIDs, simpatomimetik, OCP
 Obat bebas dan herbal
 Minum alkohol

34
 Steroids  Ketamine
 Estrogens  Desflurane
 NSAIDS  Carbamazepine
 Phenylpropanolamines  Bromocryptine
 Cyclosporine/tacrolimus  Metoclopramide
 Erythropoietin  Antidepressants
 Sibutramine ◦ Venlafaxine
 Methylphenidate  Buspirone
 Ergotamine  Clonidine

35
 Targetnya adalah Tekanan darah Sistolik dan
Diastolik <140/90 mmHg
 Pasien dengan diabetes atau penyakit ginjal,
target TD <130/80 mmHg
 Fokus primer adalah target TD sistolik
 Untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas
kardiovaskuler dan renal

36
1. Tanpa komplikasi
2. Menjadi accelerated – malignant
3. Kerusakan target organ :
a. Penyakit jantung
 Hipertrofi ventrikel kiri
 Infark miokard
 Gagal jantung
b. Stroke : iskemi / perdarahan
c. Aneurisma / aorta diseksi
d. Nefrosklerosis / GGK
e. Retinopati

37
 Perubahan dinding pembuluh darah yang
menyebabkan trauma pemb darah dan
arteriosklerosis di sepanjang vasculature
 Komplikasi timbul karena disfungsi dan
kegagalan “target organ”
 Kerusakan pembuluh darah dapat dilihat dengan
fundoscopy.

38
 CVS (Jantung dan Pembuluh Darah)
 Ginjal
 Sistem saraf
 Mata

39
 Hipertrofi Ventricular, disfungsi dan kegagalan
 Aritmia
 Coronary artery disease, Acute MI
 Arterial aneurysm, dissection, and rupture.

40
 Glomerular sclerosis menyebabkan kegagalan
fungsi ginjal dan akhirnya end stage kidney
disease.

 Ischemic kidney disease terutama bila terjadi


renal artery stenosis adalah penyebab hipertensi

41
 Stroke, intracerebral dan subaracnoid
hemorrhage.

 Cerebral atrophy dan dementia

42
 Retinopathy, retinal hemorrhages dan gangguan
penglihatan
 Vitreous hemorrhage, retinal detachment
 Neuropathy of the nerves leading to extraoccular
muscle paralysis and dysfunction

43
Definisi :

 Peningkatan TD diastolik yang sangat tinggi,


dimana TD diastolik > 120 mmHg

 Dibagi 2 :
a. Hipertensi emergensi
 Sudah ada kerusakan target organ
b. Hipertensi urgensi
 Belum ada kerusakan target organ

44
 Harus dilakukan di RS / Ruang ICU
 Menurunkan tekanan arteri rata-rata kurang lebih
25% dari TD awal
 Waktu terapi < 2 jam
 Menggunakan obat intravena / infussion
 Macam obat :
◦ Sodium nitroprussid, dosis 0,25-10 mcg/kgBB/men.
◦ Nitrogliserin, dosis 0,5 – 8 mcg / kg BB / menit.
◦ Diassoksid , dosis 50 – 100 mg bolus.

45
 Penurunan TD secara bertahap dalam 24 – 48
jam

 Dengan obat oral , atau IV :


◦ Captopril 25--50 mg, sublingual
◦ Nifedipin 5 - 10 mg, sublingual
◦ Labetalol , 200 – 400 mg, IV
◦ Furosemid 40 mg, IV
◦ Clonidin 0,1 – 0,4 mg / jam, IV

46
Terima Kasih

47

Anda mungkin juga menyukai