Anda di halaman 1dari 49

Hipertensi

Meliza Wahyuni (0910312026)


Preseptor: dr. Eva Chundrayetti, SpA (K)
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Hipertensi adalah suatu keadaan meningkatnya tekanan darah seseorang


secara menetap dan terus-menerus

Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi


esensial
Epidemiologi
972 juta jiwa penduduk di dunia menderita hipertensi 31,7% dari total jumlah penduduk dewasa.

Presentase: pria 26,6 %, wanita 26,1 %


WHO menempati urutan ketiga penyebab kematian terbanyak setelah stroke dan tuberkulosis.

Indonesia
(2000 (Riskesda
s 2007)
)
Klasifikasi

Berdasarkan Penyebab

Hipertensi Essensial Hipertensi Sekunder


WHO/ISH 1999/2003
Category Systolic (mmHg) Diastolic (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
High-Normal 130-139 85-89
Grade 1 hypertension (mild) 140-159 90-99
Subgroup : borderline 140-149 90-94

Grade 2 hypertension 160-179 100-109


(moderate)
Grade 3 hypertension (severe) ≥180 ≥110
Isolated systolic hypertension ≥140 <90
Subgroup : borderline 140-149 <90
JNC VII 2003

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal <120 <80

Pre Hipertensi 120-139 80-89

Hipertensi Derajat I 140-159 90-99

Hipertensi Derajat II ≥160 ≥100


JNC VIII
Etiologi

Hipertensi Hipertensi
Essensial Sekunder
Faktor Resiko

Usia & JK

obesitas Genetik

Stress Asupan garam

Merokok dan
Aktivitas fisik
konsumsi alkohol
Patofisiologi
Renin-angiotensin-aldosterone system

Angiotensinogen
(-)
Renin
Angiotensin I Bradykinin
Angiotensin-
converting
enzyme
Angiotensin II Inactive kinins

AT1 AT2
BP
• Vasoconstriction • Vasodilation
• Aldosterone secretion • Inhibition of cell growth
• Catecholamine release • Cell differentiation
• Proliferation • Injury response
• Hypertrophy • Apoptosis
BP, blood pressure
Manifestasi Klinis

Mudah Telinga
Pusing marah berdengung

Sesak Rasa berat


Sulit tidur
napas di tengkuk
Mata Mimisan
Mudah berkunang- (jarang
lelah kunang dilaporkan)
Kerusakan Organ Target
Arteri
Perifer

Otak
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
Anamnesis
Riwayat hipertensi, lama, dan beratnya.

Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya.

Usia, sering pada usia 30 – 70 tahun.

Gejala sistem saraf (sakit kepala, pusing, perubahan mental, ansietas ).

Gejala sistem ginjal (gross hematuria, jumlah urin berkurang )

Gejala sistem kardiovaskular (adanya gagal jantung kongestif dan oedem paru).

Riwayat penyakit glomerulonefrosis, pielonefritis.

Riwayat kehamilan, tanda- tanda eklampsia.

Riwayat hipertensi dalam keluarga.

Perubahan aktifitas atau kebiasaan


Pemeriksaan Fisik

Palpasi
Tekanan
denyut
Pemeriksaa
nadi
funduskopi
Darah
di keempat
n Jantung
ekstremitas
TABLE. IMPORTANT ASPECTS OF THE PHYSICAL
EXAMINATION

ACCURATE MEASUREMENT OF BLOOD PRESSURE


GENERAL APPEARANCE : DISTRIBUTION OF BODY FAT,
SKIN LESSION,MUSCLESTRENGTH.
FUNDUSCOPY.
NECK : PALPATION AND AUSCULTATION OF CAROTIDS, THYROID.
HEART : SOUND, RHYTHM, SIZE.
LUNG : RALES.
ABDOMEN : RENAL MASSES, BRUIT OVER AORTA OR RENAL
ARTERIES, FEMORAL PULSES, WAIST CIRCUMFERENCE.
EXTREMITIES : PERIPHERAL PULSES, EDEMA.
NEUROLOGIC ASSESSMENT, INCLUDING COCNITIVE
FUNCTION.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan
Laboratorium

EKG, Foto Thorak

CT Scan Kepala,
Echocadiogram,
Ultasonogram
Penatalaksanaan

Non Farmakologi

Farmakologi

Diet

Diuretik
Table Lifestyle modifications to manage
hypertension *†

Modification Recommendation Approximate SBP


Reduction (range)

Weight reduction Maintain normal body weight (body mass 5-20 mmHg/10 kg weight
index 18.5-24.9 kg/m2) loss23-24

Adopt DASH eating plan Consume a diet rich in fruits, vegetables, 8-14 mmHg25-26
and lowfat dairy products with a reduced
content of saturated and total fat
Dietary sodium reduction Reduce dietary sodium intake to no more 2-8 mmHg25-27
than 100 mmol per day (2.4 g sodium or 6 g
sodium chloride)
Physical activity Engage in regular aerobic physical activity 4-9 mmHg26-27
such as brisk walking (at least 30 min per
day, most days of the week0
Moderation of alcohol Limit consumption to no more than 2 drinks 2-4 mmHg30
consumption ( 1 oz or 30 mL ethanol; e.g., 24 oz beer, 10
oz wine, or 3 oz 80-proof whiskey) per day in
most men and to no more than 1 drink per
day in women and lighter weight persons
Panduan Pengobatan
Tekanan Darah (mmHg) Penatalaksanaan

Normal (119/79) Teruskan pola hidup sehat


Prahipertensi (120-139/ Jalani pola hidup sehat
atau 80-89)

Derajat 1 (140-159/ atau Mengubah pola hidup*


90-99) Ditambah satu jenis obat

Derajat 2 (> 160/ atau ≥ Mengubah pola hidup


100) Ditambah lebih dari satu
jenis obat
Komplikasi

Jantung

Ginjal

Otak Mata
Bahaya HIPERTENSI
(bila tdk dikendalikan)

Kerusakan pada Organ Target


• LVH
• Gagal
Jantung
• PJK
Stroke

Retinopati Penyakit Ginjal


khronik
(buta)
• Gagal Ginjal
Terminal
Laporan kasus
Identitas Pasien

 Nama : Ny. R
 Umur : 74 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Tidak bekerja
 Alamat : Jl. Ujung Pandang Ulak
Karang, Padang
Latar Belakang sosial-ekonomi-
demografi-lingkungan keluarga
 Status Perkawinan : Menikah
 Jumlah Anak : 2 orang
 Status Ekonomi Keluarga : Cukup mampu , penghasilan didapat
dari pemberian kedua anak, penghasilan anak ±
2.000.0000/bulan.
 KB : Tidak ada
 Kondisi Rumah :
 Rumah permanen, perkarangan sempit, langit-langit rumah ada, lantai
keramik.
 Kamar tidur ada 4 buah, ventilasi dan pencahayaan dalam kamar cukup.
 Kamar mandi ada 1 buah, didalam rumah
 Listrik ada
Con’t
 Sumber air : air sumur, air minum galon
 Sampah : di angkut petugas
 Kesan : higine dan sanitasi baik
 Kondisi Lingkungan Keluarga:
 Pasien tinggal di lingkungan perkotaan yang cukup padat
penduduk dan lingkungan sekitar cukup bersih. Pasien tinggal
bersama kedua anak dan menantunya, serta 4 cucunya.
 Aspek Psikologis di keluarga :
 Pasien dekat dengan semua anggota keluarga
 Hubungan dengan anggota keluarga baik
 Faktor stress dalam keluarga tidak ada
Keluhan Utama

 Nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu


Riwayat Penyakit Sekarang
 Nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu. diakui berlangsung terus menerus dan semakin
memberat jika pasien kelelahan. Keluhan ini disertai dengan rasa berat ditengkuk.
 Keluhan mual muntah disangkal.
 Keluhan mata kabur dan gangguan penglihatan tidak ada
 Keluhan jantung berdebar-debar, nyeri dada, sesak, dan sembab di kaki disangkal.
 Sering merasa lelah tidak ada, mudah cemas dan emosi tidak ada.
 Kelemahan anggota gerak tidak ada
 Bicara pelo tidak ada.
 Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan
 Riwayat makan makanan yang banyak mengandung garam dan lemak ada, tetapi
jarang
 Riwayat kebiasaan merokok dan minum alkohol tidak ada
 Riwayat kebiasaan berolah raga tidak ada
 Pasien biasanya berobat hipertensi teratur ke puskesmas dan jika kepala terasa
berat saja, dan diberi obat Amlodipin 10 mg,
Riwayat Penyakit dahulu / Penyakit
Keluarga
 Pasien dikenal hipertensi menderita hipertensi sejak
Oktober 2011 ( 3 tahun yang lalu) dan 1 tahun yang
lalu pernah dirawat di rumah sakit akibat hipertensi.
 Riwayat menderita herpes zoster ada 1 tahun yang
lalu
 Riwayat menderita diabetes melitus dan penyakit
jantung tidak ada
 Riwayat hipertensi pada keluarga tidak diketahui
 Riwayat menderitia diabetes melitus, penyakit
jantung pada keluarga diasangkal
Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital:
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : CMC
 Nadi : 84x/ menit
 Nafas : 22x/menit
 TD : 200/100 mmHg
 Suhu : 36,8 0C
 BB : 47 Kg
 TB : 151 cm
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis:
 Mata: konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-, pupil isokor,
d=3mm/3mm, RC +/+
 Kulit : turgor kulit baik
 Telinga : tidak ada kelainan
 Hidung : tidak ada kelainan
 Mulut : tidak ada kelainan
 Leher : tidak ada pembesaran KGB,
JVP 5-2 cmH2O
Pemeriksaan Fisik

Thorak :
 Paru:
 Inspeksi : simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan
dinamis
 Palpasi : fremitus kiri sama dengan kanan
 Perkusi : sonor diseluruh lapangan paru
 Auskultasi: vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-) 
 Jantung:
 Inspeksi : iktus tidak terlihat
 Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
 Perkusi : Kiri : 1 jari medial LMCS RIC V, Kanan: LSD, Atas: RIC II
 Auskultasi: bunyi jantung murni, irama teratur, bising (-)
Pemeriksaan Fisik

 Abdomen:
 Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
 Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi : BU (+) N
 Anggota gerak: reflex fisiologis +/+, reflex
patologis -/-, oedem tungkai -/-
Laboratorium Anjuran

 Darah rutin
 urinalisis (protein dan reduksi urin)
 profil lipid
 fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)
 gula darah
Diagnosis

 Diagnosis Kerja:
 Hipertensi Grade II
 Diagnosis Banding: -
Manajemen

Preventif Promotif

Kuratif Rehabilitatif
Preventif
 Mengontrol asupan makanan dengan diet rendah
garam dan rendah lemak.
 Menghindari faktor resiko yang dapat memperburuk
kondisi pasien seperti rokok, dan alkohol.
 Berolahraga secara teratur (misalnya senam atau
jalan kaki) setiap pagi minimal selama 30 menit
selama 3-4 kali seminggu
 Istirahat cukup 6-8 jam per harinya.
 Menghindari kelelahan dan faktor stress yang dapat
memperburuk kondisi tekanan darah pasien
Promotif
 Edukasi kepada pasien dan keluarganya bahwa hipertensi tidak dapat
disembuhkan namun dapat dikontrol dan penyakit tersebut
mengharuskan pasien untuk selalu mengontrol tekanan darahnya
minimal setiap 10 hari (walaupun tidak memiliki keluhan) dan selalu
mengkonsumsi obat antihipertensi sesuai dosis yang diberikan di
pelayanan kesehatan.
 Edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang hipertensi beserta
komplikasinya dan mengenali tanda/ gejala yang sering muncul pada
pasien hipertensi dengan komplikasi.
 Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien bahwa pasien untuk
mengkonsumi makanan dengan kandungan rendah garam dan lemak
 Edukasi kepada anak-anak pasien bahwa mereka juga memiliki faktor
risiko yang tinggi untuk terkena hipertensi sehingga harus menjalani
pola hidup sehat sejak dini.
Kuratif

• Amlodipin tab 1x10 mg


• Captopril tab 2x12,5 mg
Rehabilitatif

 Kontrol ulang setelah 10 hari atau lebih


cepat jika keluhan tidak mengalami
perbaikan dan atau terdapat keluhan
lainnya
Diskusi
 Telah dilaporkan seorang wanita berusia 74 tahun datang ke
Puskesmas Ulak Karang dengan diagnosa Hipertensi grade II.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan
fisik.
 Dari anamnesa didapatkan pasien datang dengan keluhan
utama nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu. Nyeri kepala dirasakan
secara terus menerus dan disertai dengan rasa berat di tengkuk.
Pasien telah dikenal menderita hipertesi sejak 3 tahun yang lalu,
pasien kontrol teratur ke puskesmas untuk penyakit
hipertensinya dan teratur minum obat. Pasien pernah dirawat
dirumah sakit 1 dengan hipertensi 1 tahun yang lalu. makan
obat hipertensi yang dibelikan anakya secara teratur. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 200/100 mmHg.
 Penatalaksanaan pada pasien ini mencakup preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Pasien dianjurkan
untuk mengontrol asupan makanan dengan diet rendah
garam dan lemak, berolahraga secara teratur, istirahat
cukup dan hindari faktor-faktor resiko hipertensi. Pasien
juga diberikan edukasi tentang penyakit hipertensi beserta
komplikasinya dan menjelaskan bahwa penyakit hipertensi
tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan
meminum obat teratur dan mengontrol tekanan darah
rutin ke puskesmas. Terapi yang diberikan pada pasien ini
adalah amlodipin tab 1x 10 mg dan captopril tab 2x12,5
mg.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai