Indonesia
(2000 (Riskesda
s 2007)
)
Klasifikasi
Berdasarkan Penyebab
Hipertensi Hipertensi
Essensial Sekunder
Faktor Resiko
Usia & JK
obesitas Genetik
Merokok dan
Aktivitas fisik
konsumsi alkohol
Patofisiologi
Renin-angiotensin-aldosterone system
Angiotensinogen
(-)
Renin
Angiotensin I Bradykinin
Angiotensin-
converting
enzyme
Angiotensin II Inactive kinins
AT1 AT2
BP
• Vasoconstriction • Vasodilation
• Aldosterone secretion • Inhibition of cell growth
• Catecholamine release • Cell differentiation
• Proliferation • Injury response
• Hypertrophy • Apoptosis
BP, blood pressure
Manifestasi Klinis
Mudah Telinga
Pusing marah berdengung
Otak
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
Anamnesis
Riwayat hipertensi, lama, dan beratnya.
Gejala sistem kardiovaskular (adanya gagal jantung kongestif dan oedem paru).
Palpasi
Tekanan
denyut
Pemeriksaa
nadi
funduskopi
Darah
di keempat
n Jantung
ekstremitas
TABLE. IMPORTANT ASPECTS OF THE PHYSICAL
EXAMINATION
Pemeriksaan
Laboratorium
CT Scan Kepala,
Echocadiogram,
Ultasonogram
Penatalaksanaan
Non Farmakologi
Farmakologi
Diet
Diuretik
Table Lifestyle modifications to manage
hypertension *†
Weight reduction Maintain normal body weight (body mass 5-20 mmHg/10 kg weight
index 18.5-24.9 kg/m2) loss23-24
Adopt DASH eating plan Consume a diet rich in fruits, vegetables, 8-14 mmHg25-26
and lowfat dairy products with a reduced
content of saturated and total fat
Dietary sodium reduction Reduce dietary sodium intake to no more 2-8 mmHg25-27
than 100 mmol per day (2.4 g sodium or 6 g
sodium chloride)
Physical activity Engage in regular aerobic physical activity 4-9 mmHg26-27
such as brisk walking (at least 30 min per
day, most days of the week0
Moderation of alcohol Limit consumption to no more than 2 drinks 2-4 mmHg30
consumption ( 1 oz or 30 mL ethanol; e.g., 24 oz beer, 10
oz wine, or 3 oz 80-proof whiskey) per day in
most men and to no more than 1 drink per
day in women and lighter weight persons
Panduan Pengobatan
Tekanan Darah (mmHg) Penatalaksanaan
Jantung
Ginjal
Otak Mata
Bahaya HIPERTENSI
(bila tdk dikendalikan)
Nama : Ny. R
Umur : 74 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Jl. Ujung Pandang Ulak
Karang, Padang
Latar Belakang sosial-ekonomi-
demografi-lingkungan keluarga
Status Perkawinan : Menikah
Jumlah Anak : 2 orang
Status Ekonomi Keluarga : Cukup mampu , penghasilan didapat
dari pemberian kedua anak, penghasilan anak ±
2.000.0000/bulan.
KB : Tidak ada
Kondisi Rumah :
Rumah permanen, perkarangan sempit, langit-langit rumah ada, lantai
keramik.
Kamar tidur ada 4 buah, ventilasi dan pencahayaan dalam kamar cukup.
Kamar mandi ada 1 buah, didalam rumah
Listrik ada
Con’t
Sumber air : air sumur, air minum galon
Sampah : di angkut petugas
Kesan : higine dan sanitasi baik
Kondisi Lingkungan Keluarga:
Pasien tinggal di lingkungan perkotaan yang cukup padat
penduduk dan lingkungan sekitar cukup bersih. Pasien tinggal
bersama kedua anak dan menantunya, serta 4 cucunya.
Aspek Psikologis di keluarga :
Pasien dekat dengan semua anggota keluarga
Hubungan dengan anggota keluarga baik
Faktor stress dalam keluarga tidak ada
Keluhan Utama
Tanda Vital:
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : CMC
Nadi : 84x/ menit
Nafas : 22x/menit
TD : 200/100 mmHg
Suhu : 36,8 0C
BB : 47 Kg
TB : 151 cm
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis:
Mata: konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-, pupil isokor,
d=3mm/3mm, RC +/+
Kulit : turgor kulit baik
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Mulut : tidak ada kelainan
Leher : tidak ada pembesaran KGB,
JVP 5-2 cmH2O
Pemeriksaan Fisik
Thorak :
Paru:
Inspeksi : simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan
dinamis
Palpasi : fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi: vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
Jantung:
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Kiri : 1 jari medial LMCS RIC V, Kanan: LSD, Atas: RIC II
Auskultasi: bunyi jantung murni, irama teratur, bising (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen:
Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) N
Anggota gerak: reflex fisiologis +/+, reflex
patologis -/-, oedem tungkai -/-
Laboratorium Anjuran
Darah rutin
urinalisis (protein dan reduksi urin)
profil lipid
fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)
gula darah
Diagnosis
Diagnosis Kerja:
Hipertensi Grade II
Diagnosis Banding: -
Manajemen
Preventif Promotif
Kuratif Rehabilitatif
Preventif
Mengontrol asupan makanan dengan diet rendah
garam dan rendah lemak.
Menghindari faktor resiko yang dapat memperburuk
kondisi pasien seperti rokok, dan alkohol.
Berolahraga secara teratur (misalnya senam atau
jalan kaki) setiap pagi minimal selama 30 menit
selama 3-4 kali seminggu
Istirahat cukup 6-8 jam per harinya.
Menghindari kelelahan dan faktor stress yang dapat
memperburuk kondisi tekanan darah pasien
Promotif
Edukasi kepada pasien dan keluarganya bahwa hipertensi tidak dapat
disembuhkan namun dapat dikontrol dan penyakit tersebut
mengharuskan pasien untuk selalu mengontrol tekanan darahnya
minimal setiap 10 hari (walaupun tidak memiliki keluhan) dan selalu
mengkonsumsi obat antihipertensi sesuai dosis yang diberikan di
pelayanan kesehatan.
Edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang hipertensi beserta
komplikasinya dan mengenali tanda/ gejala yang sering muncul pada
pasien hipertensi dengan komplikasi.
Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien bahwa pasien untuk
mengkonsumi makanan dengan kandungan rendah garam dan lemak
Edukasi kepada anak-anak pasien bahwa mereka juga memiliki faktor
risiko yang tinggi untuk terkena hipertensi sehingga harus menjalani
pola hidup sehat sejak dini.
Kuratif