TINJAUAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan tinjauan pustaka yang meliputi 1). Tinjauan
Hipertensi 2). Konsep dasar kecemasan 3). Konsep lansia 4). Kerangka teori 5).
Tinjauan Hipertensi
Pengertian Hipertensi
tekanan darah diatas normal. Dimana tekanan darah pada fase sistoik 140mmHg,
menunjukkan fase darah yang sedang di pompa oleh jantung dan pada fase
2014).
terjadi pada lansia. Dengan kenaikan tekanan darah sitolik lebih dari 150 mmHg
dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mHg, takanan systolic 150-155 pada
lansia dianggap masih normal (Sudarta, 2013). Hipertensi pada lansia apabila
tekanan systolic sama atau lebih dari 140 mmHg, dan tekanan darah diastolic
yang terjadi dan hipertensi esensial yang paling sering terjadi menjadi dua tipe
yaitu hipertensi esensial yang paling sering terjadi hipertensi sekunder yang
disebabkan oleh penyakit renal atau penyakit lain (Kowalak, Weish, & Mayer,
2011).
adalah kondisi dimana terjadi kenaikan tekanan darah diatas normal baik sistol
maupun diastol.
Penyebab
polisitemia.
140 mmHg dan tekanan diastolik sama dengan atau lebih tinggi
dari 90 mmHg.
3) Penyebabnya adalah :
oksigenasi.
2. Hipertensi Sekunder
chusing.
Patogenesis
RAAS ketika terjadi penurunan tekanan didalam anteriol ginjal, melelui reseptor
beta-1, akan menstimulasi sisitem saraf simpati yang akan memacu pelepasan
renin dari ginjal. Renin tersebut masuk ke dalam sirkulasi dan akan
jaringan fibrosa dan jaringan ikat. Dengan bertambahnya usia, system aorta dan
arteri perifer menjadi kaku dan tidak lurus, perubahan ini terjadi peningkatan
serat kolagen, hilangnya serat elastis dalam lapisan medial arteri, dan tekanan
kebutuhan tubuh. Curah jantung pada saat beristirahat tetap stabil atau sedikit
menurun seiring betambahnya usia, dan denyut jantung istirahat juga menurun.
160 mmHg dianggap sebagai batas normal tertinggi pada lansia. Tidak ada
Menurut Whelton P. K., et. al (2017) yang diambil dalam AHA 2017
HIPETRTENSI
Manifestasi Klinis
terukur.
Pemeriksaan Fisik
fisik. Adapun cara mengukur tekanan darah enurut Cristanto, et al., (2014) adaah
sebagai berikut:
1. Nilai tekanan darah diambil dari rentan dua kali pengukuran pada
Penatalaksanaan Hipertensi
berikut:
99mmHg Terapinya :
Terapinya :
1) Heart failure
channel blockers.
blockers, beta-blokers
4) Angina pectoris
channel blockers.
6) Diabetes melitus
nebivolol, carvedilol
channel blockers.
9) Demensia awal
vascular.
Wardah (2015) dibagi menjadi 3, yaitu 1-5 tahun (durasi pendek), 6-10 tahun
Definis Kecemasan
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Wartilisna, Kundre and
Babakal, 2015).
Kecemasan adalah perasaan gelisah yang tidak jelas, akan
seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu (Townsend, 2009).
Kecemasan adalah reaksi terhadap ancaman dari rasa sakit maupun dunia
luar yang tidak siap ditanggulangi dan berfungsi memperingatkan individu akan
adalah suatu keadaan yang yang dialami seseorang yang berupa khekawatiran,
Secara tidak disadari kita telah mengetahui terjadinya kecemasan yang kita
alami adalah suatu keadaan yang selalu berkaitan dengan pikiran. Emosi ataupun
rasa cemas yang kita rasakan disebabkan oleh adanya dialog internal dalam
Hasil Kognitif
(Penilaian Primer dan sekunder)
Gambar 2.1 Proses Terjadinya Kecemasan melalui Model Kognitif
Kecemasan
Membentuk kecemasan (situasi mengancam) yang secara langsung/tidak
pendapat orang lain, maupun pendapat individu sendiri serta dunia luar.
tentang bagaimana kita dapat mengevaluasi tindakan apa saja yang harus kita
keadaan apa saja yang menyebabkan kita merasakan cemas, tentunya setelah itu
kita harus dapat mengendalikan diri untuk dapat mengelola emosi dan mengelola
permasalahan yang menyebabkan kecemasan tersebut (Saputra, 2012).
individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan
2. Emosi yang ditekan : Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu
personal ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi
timbulnya kecemasan.
Zakiah Daradjat (Kholil Lur Rochman, 2010:167) mengemukakan
2. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal- hal
Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan
adanya suatu emosi yang berlebihan. Selain itu, keduanya mampu hadir karena
penyebabnya.
Gejala Kecemasan
muntah-muntah, diare, denyut jantung yang bertambah keras, sering buang air,
nafas sesak disertai tremor pada otot. Kecemasan juga ditandai dengan emosi
yang tidak stabil, sangat mudah tersinggung dan marah, sering dalam keadaan
exited atau gempar gelisah. Manifestasi kecemasan Mubarak (Mubarak, 2015)
3. Perubahan somatif muncul dalam keadaan mulut kering, tangan dan kaki
berlebihan.
Indikator Kecemasan
penjelasan efeknya:
1. Ansietas Ringan
2. Ansietas Sedang
Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan
selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk
melakukannya.
3. Ansietas Berat
fokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir tentang hal
4. Tingkat Panik
diperlukan.
Pada tahap kedua, fungsi sistem pencernaan akan berkurang agar darah
memperoleh lebih banyak oksigen, dan jantung berdenyut lebih kuat dan cepat
agar lebih banyak darah yang kaya oksigen dan nutrisi dapat dialirkan ke otot-
otot tubuh untuk melakukan “fight atau flight”. Apabila individu mampu
beradaptasi terhadap stress, tubuh akan menjadi relaks kembali, organ dan
dialami berulang-ulang.
Ansietas menimbulkan respon pada kognitif, psikomotor dan
fisiologis yang tidak nyaman seperti kesulitan berikir secara logis, tanda-
perasaan tidak nyaman ini orang tanpa disadarinya sebagai usaha terakhir
Pengukuran Kecemasan
(Severe).
tersinggung.
4. Gangguan tidur: sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur
konsentrasi.
7. Gejala somatik: nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak
mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan
panas di perut.
12. Gejala urogenital: sering kencing, tidak dapat menahan kencing,
13. Gejala vegetatif: mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu
dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek
0 : Tidak ada
1 : Ringan
2 : Sedang
3 : Berat
4 : Berat sekali
Pengertian
Lanjut usia (lansia) adalah populasi manusia yang telah mencapai usia
65tahun (Touhy & jett 2014). hal ini serupa dengan yang ditemukan oleh para
ahli gerontology yang mengatkan bahwa seorang dapat dikatakan lansia apabila
Nomor 13 Tahun 1998 Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai usia 60
Proses menua adalah proses yang tidak dapat dihindari oleh laki-laki dan
secara alamiah yang dimulai dari lahir sampai menjadi tua (Untari,2014). Hal
manusia yang dimulai dari janin dan berarkhir pada lanjut usia sampai menutup
usia.
Menurut pendapat para ahli (Sumedi dikutip dalam Efendi, 2009), batasan-
tahun ke atas”
empat kreteria sebagai berikut: usia pertengahan (middle age) ialah 45-
59 tahun, lanjut usia (erderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old )
ialah 75-90 tahun, uasia sangat tua ( very old) ialah diatas 90 tahun.
c. Menurut Dra. Jos Masdani (psikolog UI) mengatakan terdapat emapt fase
batasan umur pada lansia yaitu: pertama (fase inventus) ialah 25-40
ialah 55-65 tahun, ke empat (fase senium) ialah 65 tahun hingga tutup
usia.
age): > 65 tahun atau 70 tahun. Masa lanjut usia (getiatri age) itu sendiri
dibagi menjadi tiga batasan umur, yaitu young old(70-75 tahun), old (75-
Pada penelitian ini Peneliti meilih batasan usia lanjut menurut WHO
1. Perubahan fisik.
yang menetap.
sistem tubuh menurut Wahyudi 2000 dalam Kuhu 2016 adalah sebagai
berikut:
a. Sistem Kardiovaskuler
1) Hipertensi
hingga kebingungan.
3) Disritmia
pada usia lanjut. Terdapat tanda dan gejala yang muncul pada
perifer adalah rasa terbakar, kram atau nyeri yang sangat saat
auskultasi.
b. Sistem Respiratori
berikut :
1) Pneumonia
2) TBC (Tubercolois)
3) PPOM
4) Karsinoma paru
c. Sistem Gastrointestinal
peptikum.
d. Sistem Muskuloskeletal
3) Nyeri bahu
adalah chronic rotator culf tears serta ruptur dari tendon biseps.
4) Nyeri bokong
strengthening exercise.
f. Sistem Neurologi
sistemik.
g. Sistem Sensori
patolgis adalah :
2. Perubahan mental
3. Perubahan psikososial
lebih sempit)
pengobatan bertambah
4. Perubahan spiritual
Hipertensi
Faktor
Kecemasan
1. Lingkungan
Lama Menderita Kecemasan
Lansia sekitar t
Hipertensi
tinggal
2. Emosi yang d
1. Durasi
3. Sebab-sebab f
pendek: 1- 5
tahun
2. Durasi
sedang 6 -
10 tahun Tidak Cemas Ringan Sedang Berat Berat Sekali
3. Durasi
panjang >10
tahun
1. Lingkungan
Lama Menderita atau sekitar
Hipertensi tempat tinggal
Keterangan:
: Tidak diteliti : Diteliti
2.9 Hipotesis
diartikan sebagai perkiraan awal atau dugaan terkuat penyebab munculnya masalah.
Pada beberapa kasus, hipotesa atau kerangka teori dapat berarti kemungkinan
2014)..
H1: Ada Hubungan Lama Menderita Hipertensi dengan Tingkat Kecemasan Pada