TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan darah diastolik sedikitnya 90 mmHg (Price
&Wilson, 2013).
90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik
140 menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik
peningkatan abnormal secara terus menerus lebih dari suatu periode, dengan
tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90mmHg.
(Aspiani, 2014)
6
7
Tabel 2.2 Klasifikasi tekanan darah menurut The Joint National Commite
VIIITahun 2014
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistolik Diastolik
Tanpa Diabetes/CKD
- ≥ 60 th <150 <90
- ≤ 60 th <140 <90
Dengan Diabetes/CKD
- Semua umur dengan DM <150 <90
tanpa CKD -
- Semua umur dengan CKD <150 <90
dengan/tanpa DM <
Sumber:Peterson 2010
8
dua golongan :
disembuhkan, akan tetapi bisa dikontrol dengan terapi yang tepat (Bell,
2. Hipertensi Sekunder
penyakit endokrin dan obat dan makanan yang secara lansung atau tidak
a) Usia
umumnya, hipertensi pada pria akan muncul pada usia 45 tahun, sedangkan
memang rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat darah
tinggi.
Ras berkulit hitam memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan orang
berkulit putih .pria berkulit putih pada tingkat terendah 6,3% dibandingkan
a) Obesitas
badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam sel melalui
Faktor penyebab hipertensi yang kelima adalah kurang aktivitas tubuh. Hal
harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kurang beraktivitas dan
d) Merokok
Faktor penyebab hipertensi yang terakhir adalah merokok. Zat kimia yang
Hal ini akan berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah
e) Konsumsi Kafein
Kopi Substansi yang terkandung dalam kopi adalah kafein. Kafein sebagai
total peripheral resistance. Apabila terjadi peningkatan salah satu dari variabel
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke korda spinalisdan keluar dari kolumna
syitem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
kontriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
diketahui dengan jejas mengapa hal tersebut bisa terjadi.Pada saat bersamaan
angiotensin II, suatu vasokonstriktor yang kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium
saat terjaga yang kadang-kadang disertai mual dan muntah akibat peningkatan
urinasi pada malam hari) karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi
pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien
yang bermanifestasi sebagai paralisis sementara pada satu sisi atau hemiplegia
atau gangguan tajam penglihatan. Gejala lain yang sering ditemukan adalah
epistaksis, mudah marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur,
2.1.6 Pathway
dicatat oleh klien oleh praktis kesehatan.pada akhirnya tekanan darah akan
naik,dan jika keadaan ini tidak terdeteksi selama pemeriksaan rutin,klien akan
a) Tidak ada gejala spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
naik.manifestasi klinis akan menjadi jelas,dan klien pada akhirnya akan datang ke
2) Lemas, kelelahan.
3) Sesak nafas.
4) Gelisah.
5) Mual.
6) Muntah.
sebagai berikut:
lainya atau gangguan yang bersamaaan yang dapat mengaruhi prognosis dan
15
panduan pengobatan
dapat dikenali
2.1.7 Komplikasi
1. Stroke
disebabkan oleh gangguan suplai darah ke otak, biasanya karena aliran darah pada
pembuluh darah diblokir oleh gumpalan darah. Hal Ini memotong pasokan
oksigen dan nutrisi sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Gejala
yang paling umum dari Stroke adalah lemah mendadak atau mati rasa pada wajah,
lengan atau kaki, paling sering pada satu sisi tubuh. Gejala lain termasuk:
tidak mampu membuang zat zat yang tidak dibutukan oleh tubuh
dengan cepat mengakibatkan cairan terkumpul di paru,kaki dan jaringan lain yang
(hipertensi yang cepat). Tekanan yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan
seluruh susunan saraf pusat. Neuron –neuron di sekitarnya kolap dan terjadi
koma.
Beberapa cara pencegahan hiprtensi menurut (Dipiro, dkk., 2011; Soenarta, dkk.,
2015):
alkohol
2.1.9 Penatalaksanaan
ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.terapi
nonfarmakologi meliputi:
d) Menghentikan merokok
h) Edukasi psikologis:
menunjukkan pada subyek tanda tanda mengenai keadaan tubuh yang secara
sadar oleh subyek dianggap tidak normal pada penerapan ini dipakai untuk
(Padila.Skep.Ners 2017)
2) Terapi Farmakologi
1) Deuretic
(bendroflumethiazid, hydrochlorthiazide)
2) Beta bloker
3) Ca antagonis
Golongan obat ini bekerja menurunkan daya pompa jantung dengan cara
Contoh:Nifedipin(Adalat,codalat,farmalat),Diltiazem (Herbeser,farmabes)
4) ACE inhibitor
menyebabkan meningkatkantekanandarah
contoh:(cartropil ,elanapril,lisinopril,perindopril,rmipril,trandolapril)
1) Laboratorium
klinis pasien :
a) Penilaian risiko kardiovaskular : Gula darah puasa, profil lipid, asam urat
(3) Urinalisa
(Tetty S, 2015)
rasa nyeri. Studi tentang prosedur penimbul nyeri yang dilakukan pada
sensitivitas yang lebih besar (Taddio & Katz, 2015 dalam Joyce M Black,
2014)
mengalaminya.
Klasifikasi Nyeri menurut buku ajar konsep dan proses Keperawatan Nyeri
1) Nyeri Akut
2) Nyeri kronis
1) Nyeri Nosiseptip
nosiseptor perifer yang mengenai kulit tulang, sendi, otot, jaringan ikat,
dll. hal ini dapat terjadi pada nyeri post operatif dan nyeri kanker.
2) Nyeri Neuropatik
didapat pada struktur saraf perifer. Nyeri ini sulit diobati contoh nyeri
neuropatik adalah nyeri seperti rasa terbakar ,tingling, shooting, shock like
b. Visceral dalam.
organ internal. Nyeri ini bersifat difusi dan dapat menyebar ke beberapa
(crushing) seperti angina pectoris dan sensasi terbakar seperti pada ulkus
lambung.
banyak organ yang tidak memiliki reseptor nyeri. Karakteristik nyeri dapat
terasa di bagian tubuh yang terpisah dari sumber nyeri dan dapat terasa
d. Radiasi.
Nyeri radiasi merupakan sensi nyeri yang meluas dari tempat awal
disertai nyeri yang meradiasi sepanjang tungkai dari iritasi saraf skiatik.
1) Usia.
2) Jenis kelamin.
2010).
3) Makna Nyeri
pengalaman nyeri dan secara seeorang beradaptasi dengan nyeri dan nyeri
tantangan.
4) Perhatian
5) Ansietas
terhadap nyeri
6) Keletihan
7) Pengalaman Sebelumnya
24
nyeri tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri yang berat maka ansietas
8) Gaya Koping
Faktor lain nyeri ialah kehadiran orang orang terdekat klien dan
mengobservasi keterlibatan sraf otot saat awitan nyeri akut, denyut jantung
2) Efek perilaku
gerakan tubuh yang khas dan berespon secara vocal serta mengalami
kontak sosial, dan hanya fokus pada aktivitas menghilangkan nyeri (Wahid
2016)
nosisepsi , dimana terdapat empat proses yang terlibat dalam nosisepsi (Kozier
B, 2010)
1) Tranduksi
2) Transmisi
Transmisi adalah proses dimana sinyal rasa sakit diteruskan dari bagian
potensial aksi diteruskan dari tempat cedera ke spinal cord kemudian dari
26
2011)
3) Persepsi
sebagai nyeri. tidak ada satupun lokasi yang tepat di mana persepsi nyeri
4) Modulasi
Sering kali digambarkan sebagai sistem desendens, proses ini terjadi saat
Intervensi Farmakologi:
reseptor saraf perifer untuk mengurangi transmisi dan resepsi stimulus nyeri.
(demam)
2) Analgesik Narkotik
sedang sampai berat seperti pasca operasi dan nyeri maligna. contoh
nyeri atau menghilangkan gejala lain yang terkait dengan nyeri seperti mual
dan muntah .sedatif sering kali untuk penderita nyeri kronik contoh amitripin
Intervensi non-farmakologi:
28
1) Bimbingan Antisipasi
memperkuat sensivitas reseptor nyeri dan subkutan lain padaa tempat cedera
Suatu alat yang menggunakan aliran listrik baik dengan frekuensi rendah
dalam area yang sama seperti pada serabut yang menstransmisikan nyeri.
4) Distraksi
Memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain nyeri dapat diartikan suatu
5) Relaksasi
Suatu tindakan untuk membebaskan mental dan fisik ketegangan dan stress
teratur dapat melawan keletihan dan ketegangan nyerinotot yang terjadi nyeri
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan dengan masalah Nyeri Kepala pada pasien
Hipertensi
1) Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan MRS, nomor
2) Keluhan utama
letih, detak jantung berdenyut kencang,Nyeri pada bagian belakang kepala, dan
sulit tidur.
selain gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang lain.
30
hubungan dengan tetangga tidak harmonis, status dalam pekerjaan. Dan apakah
(mubarak et al,2015):
dirasakan ?
c Dari segi kuantitas, sejauh mana nyeri yang di
rasakan pasien sekarang dengan nyeri yang
dirasakan sebelumnya. Apakah nyeri hingga
mengganggu aktifitas?
R (Regional atau area yang a Merupakan data mengenai dimana lokasi nyeri yang
dirasakan pasien, pertanyaan yang ditujukan pada
terpapar nyeri atau radiasi)
pasien dapat berupa :
b Dimana gejala nyeri terasa ?
c Apakah nyeri dirasakan menyebar atau merambat ?
S (Skala) a Merupakan data mengenai seberapa parah nyeri
yang dirasakan pasien, pertanyaan yang ditujukan
pada pasien dapat berupa : seberapa parah nyeri
yang dirasakan pasien jika diberi rentang angka 1-
10 ?
T (time atau waktu ) a Merupakan data mengenai kapan nyeri dirasakan,
pertanyaan yang ditujukan kepada pasien dapat
berupa :
b Kapan gejala nyeri mulai dirasakan ?
c Seberapa sering nyeri terasa, apakah tiba-tiba atau
bertahap ?
d Berapa lama nyeri berlangsung ?
e Apakah terjadi kekambuhan atau nyeri secara
bertahap ?
Pemeriksaan Fisik:
1. Keadaan umum:
c) Sistem Pernafasan(breathing) B1
d) Sistem kardiovaskular(blood) B2
2013)
e) Sistem Persayarafan(brain) B3
Temuan fisik produksi urine <50 ml/jam atau oliguri (Udjianti Wajan,
2013)
Suhu kulit dingin, warna kulit pucat, pengisian kapiler lambat (>2
Pemerikasaan Penunjang:
Hipokoagubilitas, anemia.
danada DM
perbaikan ginjal
pembesaran jantung.
34
pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik
akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang actual ataupotensial.
masalah pasien yang sedang dialami pasien saat ini dan meruakan tanggung jawab
Diagnosa pada asuhan keperawatan ini adalah Nyeri kepala berhubungan dengan
Diagnosa
No Tujuan dan kriteria
Keperawatan Intervensi Rasional
hasil
35
2.3.6 Evaluasi
proses dan hasil evaluasi terdiri dari evaluasi formatif yaitu menghasilkan umpan
yang klien hadapi yang telah di buat pada perencanaan tujuandan kriteria hasil
adalah:
c) Meringis menurun