1
DAFTARISI
2
3
Konsep Dasar EKG
PENGERTIAN
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung.
Elektrokardigram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung.
FUNGSI EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya:Aritmiajantung
Hipertrofiatrium dan ventrikelIskemik dan infarkmiokard
Efek obat-obatan seperti (digitalis,antiaritmiadll) Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium Penilaian fungsi pacu jantung
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang merupakan garis horizontal dan vertikal dengan jarak 1mm(kotakkecil).
Garis yang lebih tebal terdapat pada setiap 5mm
disebut (kotakbesar).
Garis horizontal menunjukan waktu,dimana
1mm=0,04dtk ,sedangkan 5mm=0,20dtk.
Garis vertikal menunjukkan voltage,dimana1mm=0,1mv,sedangkan 5mm=0,5mv
Serangan jantung
Kelainan otot jantung (kardiomiopati)
Gangguan irama jantung
Penyakit jantung koroner
Gangguan elektrolit
Keracunan obat-obatan
Dokter juga dapat menggunakan EKG untuk memeriksa kesehatan jantung pasien sebelum dan setelah menjalani operasi, serta untuk menilai efektivitas pengobatan penyakit
jantung, seperti penggunaan alat pacu jantung dan obat-obatan.
Tes EKG tidak menyakitkan, cepat, dan aman dilakukan. Oleh karena itu, umumnya tidak ditemukan kontraindikasi pada elektrokardiogram. Dengan kata lain, EKG dapat dijalani
oleh siapa saja pada semua kelompok usia.
4
5
•Peringatan Elektrokardiogram
EKG sering kali dilakukan pada kondisi gawat darurat untuk
mendeteksi serangan jantung. Namun, pada beberapa kasus,
EKG dapat dilakukan melalui perencanaan sebelumnya atau
ketika pasien menjalani pemeriksaan kesehatan rutin (check-up).
•Prosedur Elektrokardiogram
Elektrokardiogram bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit
dengan lama pemeriksaan kurang lebih 10 menit. Berikut ini
adalah rangkaian pemeriksaan EKG:
Jenis-Jenis Elektrokardiogram
Terkadang, gangguan jantung tidak terdeteksi dengan
pemeriksaan EKG biasa (standar). Hal ini bisa terjadi karena
gangguan tersebut hilang timbul, atau mungkin tidak muncul
saat pemeriksaan EKG biasa.
6
Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa jenis pemeriksaan
aktivitas listrik jantung lain yang bisa dilakukan dan
sedikitberbeda dengan pemeriksaan EKG biasa, yaitu:
Stress test
Stress test adalah pemeriksaan EKG yang dilakukan saat pasien
beraktivitas di treadmill, baik berjalan maupun berlari, atau
mengayuh sepeda statis.
Holter monitor
Holter monitor adalah pemeriksaan EKG untuk merekam aktivitas
listrik jantung selama pasien beraktivitas dalam 1–2 hari. Holter
monitor merupakan monitor kecil yang dikalungkan dileher dan
dilengkapi elektroda yang ditempelkan di dada.
Event monitor
Event monitor adalah alat yang serupa dengan holter monitor.
Bedanya, event monitor merekam aktivitas listrik jantung selama
beberapa menit ketika gejala gangguan jantung muncul. Event
monitor dapat digunakan dalam jangka waktu hingga 1 bulan.
Komplikasi Elektrokardiogram
Pemeriksaan elektrokardiogram umumnya aman dan tidak
menimbulkan komplikasi apa pun. Namun, pada beberapa kasus,
pasien dapat mengalami reaksi alergi kulit akibat elektroda yang
ditempelkan di tubuh. Pasien juga dapat mengalami sedikit sakit
7
saat elektroda EKG dilepaskan dari kulit.
INTERPRETASIHASILELEKTROKARDIOGRAFI(EKG)
A. MORFOLOGIGELOMBANGEKG
8
Time(second/detik)
Gambar1.MorfologigelombangEKG(atas)dankertasEKGdengankalibrasistandar(bawah)
9
Ukurankotakkecil:1mmdanukurankotakbesar:5mm.Kecepatankertaspencatatan25mm
/detik,berartisatukotakkeciladalah0,04detik.Amplitudostandar1 milivolt(mV).
KETERANGAN :
- GelombangP:aktivasiatrium(depolarisasiatrium)
Panjang/durasi<0,12detik
Tinggi/amplitudo<0,3 mVatau<3 mm
SelalupositifdileadIIdannegatifdileadaVR
- IntervalPR:durasikonduksiAV
DariawalgelombangPhinggaawalkompleksQRS
Durasinormal0,12–0,20detik
- KompleksQRS:aktivasiventrikelkanandankiri(depolarisasiventrikel)
Morfologibervariasidiantaratiaplead(gambaradadisubbabinterpretasiEKG)
Gelombang Qdefleksinegatifpertama
Gelombang Rdefleksipositifpertama
GelombangSdefleksinegatifsetelahgelombangR
- DurasikompleksQRS:durasidepolarisasiototventrikel
Lebar0,06–0,12detik
- IntervalPP:durasisiklusatrium
- IntervalRR:durasisiklusventrikel
- IntervalQT:durasidepolarisasidanrepolarisasiventrikel
- SegmenST
DariakhirgelombangShingga awalgelombangT
Normal:isoelektrik
- GelombangT
PositifdileadI,II,V3–V6dannegatifdiaVR
B. INTERPRETASI
EKG1). Irama :
DalamkeadaannormalimpulsuntukkontraksijantungberasaldarinodusSA
denganmelewatiserabut-
serabutototatriumimpulsditeruskankenodusAV,danseterusnyamelaluiberkasHiscaba
ngHiskiridankanan jaringan
10
Purkinyeakhirnya ke serabut otot ventrikel. Disini nodus SA menjadi
pacemakerutama dan pacemaker lain yang terletak lebih rendah tidak berfungsi.
Apabila
nodusSAterganggumakafungsisebagaipacemakerdigantikanolehpacemakeryanglain.
Irama jantung normal demikian dinamakan irama sinus ritmisyaitu
iramanyateratur,dantiapgelombangPdiikutiolehkompleksQRS.Iramasinusmerup
akan irama yang normal dari jantung dan nodus SA sebagai pacemaker. Jikairama
jantung ditimbulkan oleh impuls yang berasal dari pacemaker yang terletak
diluarnodusSAdisebut iramaektopik.
Adanya perubahan-perubahan yang ringan dari panjang siklus masih
dianggapiramasinusyangnormal.Akantetapiapabilavariasiantarasiklusyangpalingpanja
ng dan paling pendek melebihi 0,12 detik maka perubahan irama ini
dinamakansinusaritmia.
a. IramaSinusRitmis
- Iramaregulerdenganfrekuensi60-100kalipermenitdanRkeRreguler
- MorfologigelombangPnormal,tiapgelombangPdiikutisatukompleksQRS
- GelombangPdefleksipositifdisadapanII
- Gelombang PdankompleksQRSdefleksinegatifdileadaVR
Gambar2. ContohhasilpemeriksaanEKGiramasinusritmis
b. SinusAritmia
- Memenuhikriteriairamasinus,tetapisedikitireguler
- Merupakangambaranfisiologisnormal,yangseringdidapatkanpadaindividuse
hatusiamuda
- Fenomenainiterjadikarenapengaruhrespirasi
11
Gambar3. ContohhasilpemeriksaanEKGsiinusaritmia
c. AtrialFibrillation(AF)
- CirikhasAFadalahtidakadanyagelombangPdaniramanya irregularlyirregular(
betul-betulireguler).
- MorfologigelombangPberupafibrilasi
Gambar4.ContohhasilpemeriksaanEKG:atrialfibrilation
d. VentricularTachycardia(VT)
- Terdapat>3iramaventrikulerdenganfrekuensi100-
250kalipermenit(kebanyakandi atas 120kali per menit)
- KompleksQRSlebar (durasi QRS >0,12detik)
- KadanggelombangPnampak(tandapanah),tetapitidakadaasosiasidenganko
mpleks QRS
Gambar5.ContohhasilpemeriksaanEKG:VentricularTachycardia
e. VentricularFibrillation(VF)
- Gelombangnampakiregulerdenganberbagaimorfologidanamplitudo
- GelombangP,kompleksQRS, ataugelombangTtidakterlihat
Gambar6.ContohhasilpemeriksaanEKG:VentricularFibrillation
f. SupraventricularTachycardia(SVT)
- Takikardireguler(frekuensi140-280kalipermenit)
12
- Kompleks QRSsempit(durasikompleksQRS<0,12 detik)
- GelombangPtidakjelasterlihat
Gambar7.ContohhasilpemeriksaanEKG: SupraventricularTachycardia
2) Frekuensi:
Frekuensijantungpadaorangdewasanormalantara60sampai100kali/
menit.Sinustakikardia ialah irama sinus dengan frekuensi jantung pada orang dewasa
lebih dari
100kali/menit,padaanak-anaklebihdari120kali/menitdanpadabayilebihdari150kali/
menit.Sinusbradikardiaialahiramasinusdenganfrekuensijantungkurangdari60kali/
menit.
a. Caramenghitungfrekuensijantungbilateratur/reguler
Bisadilakukandengan2cara, yaitu:
i. 1500dibagidenganjumlahkotakkecilantaraR-RintervalatauP-P interval.
ii. 300dibagijumlahkotakbesarantaraR-RintervalatauP-Pinterval.
Gambar8.Menghitungfrekuensijantungbilateratur
b. Caramenghitungfrekuensijantungbilatidakteratur/irreguler
Menghitung frekuensi jantung jika irama jantung tidak teratur yaitu
dengancaramengitungjumlahkompleksQRSdalam6detiklaludikalikandengan10.Contoh:
dalam 6 detik (30 kotak kecil, pada gambar di bawah adalah antara 2panah)
didapatkan 13kompleks QRS lalu dikalikan 10 sehingga frekuensi jantungadalah130
kali/menit)
13
Gambar9.Menghitungfrekuensijantungbilatidakteratur(ireguler)
3) Aksis :
Yang dimaksud dengan posisi jantung dalam elektrokardiografi adalah posisi
listrikdari jantung pada waktu berkontraksi dan bukan dalam arti posisi anatomis. Axis
padamanualiniyang akandibahasadalahaksisfrontalplanedanhorizontal plane.
a. Frontalplane
Pada pencatatan EKG kita akan mengetahui posisi jantung terhadap rongga
dada.Untuk menghitung aksis jantung bisa menggunakan resultan vektor kompleks QRS
dilead I dan lead aVF karena kedua lead tersebut memiliki posisi yang saling
tegaklurus.
A. B.
Pada gambar berikut ini (Gambar 11) dapat dilihat cara perhitungan aksis
jantungfrontal plane serta contoh aksis normal, right axis deviation (RAD), dan left
axisdeviation(LAD).
14
Gambar 11.Contoh perhitungan aksis jantung. A. Aksis normal (+)72⁰ yang
diperolehdari resultan vektor kompleks QRS di lead I (+)4,5 dan di lead aVF (+)6. B.
Right axisdeviation(RAD)(+)140⁰yangdiperolehdariresultanvektorkompleksQRSdileadI(-
)9,5 dan di lead aVF (+)7.C. Left axis deviation (LAD) (-) 60⁰yang diperoleh
dariresultanvektorkompleksQRSdileadI(+)5dandi leadaVF(-)7.
b. HorizontalPlane
Pada beberapa kondisi dapat terjadi perputaran jantung pada aksis
longitudinal,yaitu:
a) Jantungberputarkekiriatausearahjarumjam( clockwiserotation=CWR)
Arahperputaraninidilihatdaribawahdiafragmakearahkranial.Padakeadaaniniventrik
elkananterletaklebihkedepan,sedangventrikelkirilebihkebelakang.Inidapatdilihatpa
daleadprekordialdenganmemperhatikantransitionalzone,dimanapadakeadaa
nnormalterletakpadaV3danV4(transitional zone = R/S = 1/1). Pada clock
wise rotation tampaktransitionalzonelebihkekiri,yaitupadaV5danV6.
b) Jantung berputar ke kanan atau berlawanan dengan arah jarum jam
(counterclockwiserotation=CCWR)
Pada keadaan ini ventrikel kiri terletak lebih ke depan, sedang ventrikel
kananlebih ke belakang. Pada counter clock wise rotation tampak transitional
zonepindahkekanan, yaitu V1atauV2.
15
Gambar 12.Lead prekordial V1 hingga V6 pada potongan melintang jantung yang dilihat
darikaudal. Kompleks QRS equiphasic di lead V3 (dilingkari). LeadV3 dan V4
menggambarkantransitional zone antara gelombang S yang dalam di lead V1 dan V2 dengan
gelombang R yangtinggi di lead V5 dan V6. LV, left ventricle/ ventrikel kiri; RV, right ventricle/
ventrikel kanan. A.Clockwiserotation. B.Normal.C.Counterclockwise rotation.
4) GelombangP:
a. DurasidanamplitudogelombangPnormal
GelombangPialahsuatudefleksiyangdisebabkanolehprosesdepolarisasiatrium.Terjadiny
a gelombang P adalah akibat depolarisasi atrium menyebar secararadial dari nodus
SA ke nodus AV (atrium conduction time). Gelombang P
yangnormalmemenuhikriteriasbb:
a. Panjangataudurasigelombang tidaklebihdari0,12detik
b. tinggiatauamplitudo tidaklebihdari3mmatau0,3mV
c. biasanya defleksikeatas(positif)padalead-leadI,II, aV LdanV3-V6
d. biasanyadefleksikebawah(negatif)padaaVR,seringpulapadaV1dankadang-
kadangV2
16
b.GelombangPmitraldanPpulmonal
Gambar13.GelombangPnormal(kiri),Pmitral(tengah)danPPulmonal(kanan).
5) IntervalPR:
Interval P-R atau lebih teliti disebut P-Q interval, diukur dari permulaan
timbulnyagelombang P sampai permulaan kompleksQRS. Ini menunjukkan lamanya
konduksi atrioventrikuler dimana termasuk pula waktu yang diperlukan untuk depolarisasi
atrium danbagian awal dan repolarisasiatrium. Repolarisasi atrium bagian akhir terjadi
bersamaanwaktunyadengandepolarisasiventrikuler.NilaiintervalP-Rnormalialah:0,12-
0,20detik.
a. BlokAVderajat1
- IntervalPRmemanjang(>0,20detik)
- SemuagelombangPdiikutikompleks QRS
Gambar14.BlokAVderajat1
b. BlokAVderajat2 tipe1
17
- PemanjanganprogresifintervalPR
18
- PemendekanintervalPRpadabeatsetelahgelombangPyangtidakdikonduksika
n dibandingkan dengan intervalPRsebelumgelombangPyang tidak
dikonduksikan.
Gambar15.BlokAVderajat2tipe1
c. BlokAVderajat2 tipe2
Blok AV derajat 2 tipe 2 merupakan bentuk blok AV derajat II yang
lebihberat. Karakteristiknya adalah kemunculan mendadak satu gelombang P
sinusyang tidak dikonduksikan tanpa dua karakteristik yang didapatkan pada blok
AVtipeIIMobitztipeI.
Gambar 16.BlokAVderajat2tipe2
d. BlokAVderajat3(BlokAVtotal)
- TampakgelombangP(positifdisadapanII),denganfrekuensiiramasinusyang
relatifreguler,yanglebihcepatdaripadairamaventrikel
- KompleksQRSada,denganfrekuensiventrikuleryanglambat(biasanyakonstan)
- Gelombang P tidak mempunyai hubungan dengan kompleks QRS,
sehinggaintervalPRbervariasi.
Gambar 17.BlokAVderajat3
6) SegmenPR:
SegmenP-
RadalahjarakantaraakhirgelombangPsampaipermulaankompleksQRS.Dalamkeadaannormalse
gmenPRberadadalamgarisisoelektrikatausedikit
19
depresidenganpanjangtidaklebihdari0,8mm.SegmenP-
RinimenggambarkandelayofexitationpadanodusAV(ataukelambatantransmisiimpulspadan
odusAV).
7) KompleksQRS:
Yang perludiperhatikanpadakompleks QRSadalah:
a. DurasikompleksQRS:
Menunjukkan waktu depolarisasi ventrikel (total ventricular depolarization
time),diukur dari permulaan gelombang Q (atau permulaan R bila Q tak tampak),
sampaiakhir gelombang S. Nilai normal durasi kompleks QRS adalah 0,08-0,10 detik.
V.A.Tataudisebutjugaintrinsicdeflectionialahwaktuyangdiperlukanbagiimpulsmelintasi
miokardium atau dari endokardium sampai epikardium, diukur dari awalgelombang Q
sampai puncak gelombang R.V.A.T tidak boleh lebih dari 0,03 detik padaV1danV2,dan
tidakbolehlebihdari 0,05pada V5 danV6.
b. GelombangQpatologis
Gelombang Q patologis merupakan tanda suatu infark miokard lama.
Karakteristikgelombang Q patologis yaitu lebarnya melebihi 0,04 detik dan dalamnya
melebihisepertigadaritinggigelombangRpadakompleksQRSyangsama.Karenagelomban
g Q patologis menunjukkan letak infark miokard, maka untuk mendiagnosisinfark
miokard lama harus melihat gelombang Q patologis sekurang-kurangnya padadua
lead yang berhubungan. Contoh: diagnosis infark miokard lama inferior
dapatditegakkan apabila ditemukan gelombang Q patologis pada leadII, III, dan
aVF(gambar18).
Gambar18.Infarkmiokardlama(OldMyocardialInfarction_OMI)dengangambarangelombangQ
patologis padaleadII,III,danaVF.
20
c. MorfologikompleksQRS
Kelainan morfologi kompleks QRS yang paling sering adalah blok berkas his.
Blokberkas his dibedakan menjadi 2 macam, yaitu right bundle brach block (RBBB)
danleft bundle brach block (LBBB). Pada RBBB ditemukan gambaran rSR di lead V1-
V2,sedangkanpadaLBBBditemukangambaranRSrdi leadV5-V6.
Gambar 19.Kelainan kompleks QRS berupa right bundle brach block (atas) dan left
bundlebrachblock(bawah).
21
d. HipertrofiVentrikel
i. HipertrofiVentrikelKanan
Tandahipertrofiventrikelkananadalahsebagaiberikut.
- Deviasiaksis kekanan
- GelombangRlebihtinggidaripadagelombangSdiV1,sedangkandiV6,gelomb
ang S lebih dalamdaripadagelombangR.
ii. Hipertrofiventrikelkiri
Gambar20.GambaranEKGpadahipertrofiventrikel
8) SegmenS-T:
SegmenS-TdisebutjugasegmenRs-
T,ialahpengukuranwaktudariakhirkompleksQRSsampaiawalgelombangT.Inimenunjukkanw
aktudimanakeduaventrikel dalam keadaan aktif ( excited state) sebelum dimulai
repolarisasi. Titik yangmenunjukkan dimana kompleks QRS berakhir dan segmen S-T
dimulai, biasa disebut Jpoint.Segmen S-T yang tidak isoelektrik (tidak sejajar dengan
segmen P-R atau garisdasar), naik atau turun sampai 2mm pada lead prekordial (dr.R.
Mohammad Salehmenyebutkan1mm di atas atau di bawah garis) dianggap tidak normal.
Bila segmen STnaik disebut S-T elevasi dan bila turun disebut S-T depresi, keduanya
merupakan tandapenyakit jantung koroner. Panjang segmen S-T normal antara 0,05-0,15
detik (intervalST).
22
a. SegmenSTIsoelektrik
Isoelektrikataugarisdasar
Gambar21.PenilaiansegmenST(atas)danpenentuanisoelektrikataugarisdasar.
b. STelevasi
Gambar22.CaramenilaiSTelevasi(kiri)dantipe-tipeSTelevasi(kanan).
23
b.STdepresi
Gambar23.Tipe-tipeSTdepresi:downsloping(kiri),upsloping(tengah)danhorizontal(kanan).
9) GelombangT:
GelombangTialahsuatudefleksiyangdihasilkanolehprosesrepolarisasiventrikeljantung
.PanjanggelombangTbiasanya0,10-0,25 detik.
PadaEKGyangnormalmaka gelombangTadalahsbb:
- positif(upward)dileadIdanII;danmendatar,bifasikataunegatifdileadIII
- negatif(inversi)diaVR;danpositif,negatifataubifasikpadaaVLatauaVF.
- negatif(inversi) diV1;dan positifdiV2sampaiV6
10) GelombangU:
GelombangUbiasanyamengikutigelombangT,mungkindihasilkanolehprosesrepolarisasil
ambatventrikel.GelombangUadalahdefleksiyangpositifdankecilsetelah
24
gelombangTsebelumgelombangP,jugadinamakanafterpotensial.GelombangUyangnegatif(inversi)
selaluabnormal.
11) IntervalQ-T
IntervalQ-TdiukurmulaidaripermulaangelombangQsampaipadaakhirgelombang T,
menggambarkan lamanya proses listrik saat sistolik ventrikel ( duration ofelectrical systole)
atau depolarisasi ventrikel dan repolarisasinya. Interval Q-T ini berubah-ubah tergantung
frekuensi jantung, jadi harus dikoreksi sesuai frekuensi jantungnya (Q-Tc).Untuk koreksi ini
menggunakan normogram yang memberikan Q-Tc untuk frekuensi jantung60x/menit. Q-Tc
normal pada laki-laki tidak boleh lebih dari 0,42 detik dan pada wanita tidakbolehlebih
dari0,45 detik(dr.R.MohammadSaleh mengatakan0,35-0,44detik).
12) Lain-lain:
a. VES=VentricularExtraSystole(PVC=PrematureVentricularContraction)
Gambar25.VentricularExtraSystole(VES)
Gambar26.SupraventricularExtraSystole(SVES)
25
CONTOHHASILPEMERIKSAAN:
Gambar1.
Iramajantung Iramasinusritmis
Frekuensidenyutjantung 69x/mnt
Aksisjantung 60˚(aksisnormal)
Transitionalzone LeadV3(normal)
DurasigelombangP 0,04-0,06detik
Amplitudogelombang P 0,1-0,2mVatau1-2mm
IntervalP-R 0,14detik
DurasikompleksQRS 0,4detik
MorfologikompleksQRS Normal
GelombangQ Tidakada
SegmenST Isoelektrik(normal)
GelombangT Normal
GelombangU Tidakada
IntervalQT 0,38detik
Kesimpulaninterpretasi Iramasinusritmisnormal
26
Gambar2.
Iramajantung Sinusaritmia
Frekuensidenyutjantung 48x/menit,bradikardi
Aksisjantung 60˚(aksisnormal)
Transitionalzone LeadV3
Amplitudogelombang P 0,1mVatau1mm
DurasigelombangP 0,04-0,06detik
IntervalP-R 0,20detik
MorfologikomplekQRS Normal
DurasikompleksQRS 0,08detik
GelombangQ TidakadaQpatologis
SegmenST Isoelektrik(normal)
GelombangT Upward(Normal)
GelombangU Tidakada
IntervalQT 0,40 detik
Kesimpulaninterpretasi SinusBradiAritmia
27
C. DATA YANG HARUS DIPERHATIKAN KETIKA MELAKUKAN INTERPRETASI
EKGUntukmembaca/interpretasisebuahEKG,kitaharusmemperhatikandata-data
dibawahini:
a. Umur dan jenis kelamin penderita : karena bentuk EKG normal pada bayi
dananak-anak sangat berbedadenganEKGnormal orang dewasa.
b. Tinggi, berat dan bentuk badan: orang yang gemuk mempunyai dinding
dadayang tebal, sehingga amplitudo semua komplek EKG lebih kecil, sebab
voltaseberbanding berbalik dengankuadratjarak elektroda denganselototjantung.
c. Tekanandarahdankeadaanumumpenderita:Halinipentingapakahpeningkatanvolt
asepadakomplekventrikelkiriadahubungannyadengankemungkinanhipertofidandila
tasiventrikelkiri.
d. Penyakit paru pada penderita: posisi jantung dan voltase dari komplek-
komplekEKG dapat dipengaruhi oleh adanya empisema pulmonum yang berat,
pleuraleffusiondanlain-lain.
e. Penggunaan obat digitalis dan derivatnya: akan sangat mempengaruhi
bentukEKG. Maka misalnya diperlukan hasil EKG yang bebas dari efek, digitalis,
perludihentikansekurang-kurangnya3minggudariobat digitalistersebut.
f. KalibrasikertasEKG.
g. DeskripsikanmorfologigelombangEKGlaludisimpulkan.
28
CHECKLISTPENILAIANINTERPRETASIEKG
Keterangan:
0 tidakdilakukansamasekali ataudilakukantetapisalah
1 dilakukantidaksempurna
2 dilakukandengansempurna,
NB : bila aspek tidak dilakukan mahasiswa karena tidak diperlukan dalam skenario
yangsedangdilaksanakan,itempenilaiandikosongkan.Pembagidisesuaikandenganitemyang
dinilai(ITEMYANGDINILAIHANYA5ITEMDARI14ITEM)
29
DAFTARPUSTAKA
https://www.alodokter.com/elektrokardiografi-ini-yang-harus-anda-
ketahui#:~:text=Elektrokardiogram%20(EKG)%20adalah%20pemeriksaan
%20untuk,menilai%20efektivitas%20pengobatan%20penyakit%20jantung.
Baltazar,R.F.(2013).BasicandBedsideElectrocardiography.Baltimore,MD:Lippincott
Williams &Wilkins.
Guyton, A.C. dan Hall, J.E. (2008).Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11.
Jakarta :EGC.
Kabo,PdanKarim,S(2007).EKGdanPenanggulanganBeberapaPenyakitJantunguntukDokte
rUmum.Jakarta:FKUI.
Netter,F.H.
(2014).Atlasofhumananatomy.6thed:Elsevier.Silverthorn,D.U.
(2013).FisiologiManusia.Jakarta:EGC.
30