Anda di halaman 1dari 5

RESUME PRAKTIKUM

PEREKAMAN DAN INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Dewasa Sistem Kardiovaskular,


Respiratori, dan Hematologi
Oleh:

Alim Hidayat /NIM 011221048

S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2023
RESUME PRAKTIKUM
PEREKAMAN DAN INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

A. Perekaman EKG
1. Tujuan
untuk membantu dan menegakkan diagnosa pada pasien dengan penyakit
jantung dan mengetahui kelainan – kelainan pada jantung seperti gangguan irama
jantung, gangguan pada otot jantung, adanya pembesaran jantung, gangguan
elektrolit, adanya pericarditis dan adanya pengaruh dari obat – obatan jantung.

2. Alat-alat
 Mesin EKG
 kabel untuk sumber listrik
 kabel untuk bumi (ground)
 Kabel elektroda ekstremitas dan dada
 Plat elektroda ekstremitas beserta karet pengikat
 Balon penghisap elektroda dada
 Jelly
 Kertas tissue
 Kapas Alkohol
 Kertas EKG
 Spidol

3. Prosedur
1. Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang cukup luas, tangan dan
kaki tidak saling bersentuhan.
2. Bersihkan dada, kedua pergelangan tangan dan kaki dengan kapas alkohol
(kalau perlu dada dan pergelangan kaki di cukur) Kemudian diberi jelly.Pasang
elektroda pada tubuh klien sesuai dengan urutannya:
 Kabel RA (right arm, merah), dihubungkan dengan elektroda dipergelangan
lengan kanan
 Kabel LA (left arm. kuning), dihubungkan dengan elektroda di pergelangan
lengan kiri Kabel LL (left leg, hijau), dihubungkan dengan elektroda di
pergelangan kaki kiri
 Kabel RL (right leg, hitam), dihubungkan dengan elektroda di pergelangan
kaki kanan
 Lead V1: di ruang interkosta (SIC) 4 kanan, di tepi kanan sternum
 Lead V2: di ruang interkosta (SIC) 4 kiri, di tepi kiri sternum Lead V3: di
pertengahan V2 dan V4
 Lead V4: di perpotongan antara linea midklavikula kiri dengan SIC 5 kiri
Lead V5: di perpotongan antara linea axilaris anterior kiri dengan SIC 5 kiri
 Lead V6: di perpotongan antara linea axilaris media kiri dengan SIC 5 kiri
3. Hidupkan mesin EKG (power on). Periksa kembali standarisasi dari
EKG antaralain:Kalibrasi 1mV, kecepatan 25 mm/detik.
4. Setelah itu dilakukan kalibrasi 3 kali berturut dan periksa apakah
10mm (1mV). dengan memindahkan lead selector kemudian di buat
pencatatan EKG
5. Lakukan pencatatan/perekaman: secara berturut-turut, yaitu I, II, III,
aVL, aVR, aVF, dan V1 s/d V6. Rekam setiap lead 3-4 beat
6. Selesai pencatatan, pindahkan lagi ke lead selector kalibrasi dan
lakukan kalibrasi 3 kali (tekan tombol on/off hampir bersamaan dg tombol
MODE → muncul "CAL test"(6) → tekan tombol START)
7. Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai.
8. Matikan mesin EKG
9. Catat nama pasien, umur, tanggal dan jam pengambilan.
10. Bersihkan dan rapikan alat.

B. Interpensi EKG:
1. Menentukan Irama
Dalam menentukan irama jantung urutan yang harus ditentukan adalah sebagai
berikut
 Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak
 Tentukan berapa frekwensi jantung (HR)
 Tentukan gelombang P ada/tidak dan normal/tidak
 Tentukan interval PR normal atau tidak
 Tentukan gelombang QRS normal atau tidak
Irama EKG yang normal implus (sumber listrik) berasal dari Nodus SA, maka
irmanya disebut dengan Irama Sinus (“Sinus Rhytem”)
Kriteria Irama Sinus adalah :
 Iramanya teratur
 frekwensi jantung (HR) 60 – 100 x/menit
 Gelombang P normal, setiap gelombang P selalu diikuti gel QRS, T
 Gelombang QRS normal (0,06 – <0,12 detik)
 PR interval normal (0,12-0,20 detik)
Irama yang tidak mempunyai criteria tersebut di atas kemungkinan suatu kelainan.

2. Menghitung Frekuensi Jantung


Penghitungan frekuensi jantung dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Membagi 300 dengan jumlah kotak besar yang ada diantara 2
kompleks QRS (R-R). Cara ini dapat dilakukan jika irama EKG
regular.300 kotak besar merepresentasikan 1 menit pada kertas EKG dan
1500 dibagi jumlah kotak kecil antara R-R

b. Untuk EKG dengan irama irregular, penghitungan frekuensi (HR)


dapat dilakukan dengan menghitung jumlah kompleks QRS dalam interval
waktu 6 detik (30 kotak besar), kemudian kalikan kompleks QRS yang
didapat dengan 10.

3. Membaca Gelombang EKG


a. Gangguan irama
Gangguan irama jantung atau aritmia adalah kondisi tidak normalnya irama
atau laju detak jantung. Ada beberapa jenis gangguan irama yang terjadi:
 Bradikardia: Ketika denyut jantung lebih lambat dari irama normal. Ini biasanya
terjadi jika nodus SA gagal atau berkurang dalam frekuensi.
 Takikardia: Ketika denyut jantung lebih cepat dari irama normal. Ini bisa
disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres, stimulan, atau masalah medis.
 Fibrilasi Atrium: Ketika atrium jantung berkontraksi secara tidak teratur atau
bergetar. Ini adalah bentuk aritmia serius dan meningkatkan risiko pembekuan
darah dan serangan stroke.
 Fibrilasi Ventrikel: Bentuk serius dari aritmia di mana ventrikel berkontraksi
secara acak dan tidak efisien. Ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan
tindakan segera.
 Blok Jantung: Terjadi ketika impuls listrik tertunda atau terhambat saat bergerak
dari atrium ke ventrikel.
 Ekstrasistol: Kontraksi ekstra yang terjadi di luar irama normal. Ini bisa berasal
dari atrium (ekstrasistol atrium) atau ventrikel (ekstrasistol ventrikel).
 Aritmia Sinus: Ini adalah irama normal yang berasal dari nodus sinoatrial (SA)
sebagai pemimpin jantung. Ketika irama ini terganggu, itu dapat
menyebabkan aritmia.

b. Iskemia dan Infark

Iskemia dan infark adalah dua kondisi yang berkaitan dengan gangguan pasokan
darah ke jaringan tubuh, terutama ke jaringan otot jantung atau miokardium.
Meskipun keduanya berkaitan dengan masalah peredaran darah, keduanya memiliki
perbedaan penting dalam arti dan konsekuensinya.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang iskemia dan infark:

 Iskemia:
1. Iskemia adalah kondisi di mana pasokan darah ke suatu jaringan atau
organ tertentu berkurang atau terbatas. Ini terjadi ketika pembuluh darah
yang mengalirkan darah ke jaringan tersebut menyempit atau terhambat,
sering kali disebabkan oleh penyempitan arteri atau pembuluh darah yang
disebut aterosklerosis.
2. Iskemia dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, tetapi seringkali dikaitkan
dengan jantung. Iskemia miokard (iskemia jantung) adalah kondisi di
mana pasokan darah ke otot jantung terbatas, yang dapat menyebabkan
rasa sakit atau ketidaknyamanan dada yang dikenal sebagai angina.
 Infark:
1. Infark adalah kondisi yang lebih serius yang terjadi ketika pasokan darah
ke suatu jaringan atau organ terputus secara total, mengakibatkan kematian
sel-sel jaringan tersebut. Ini terjadi ketika arteri yang menyuplai darah ke
jaringan tersebut tersumbat sepenuhnya, biasanya oleh gumpalan darah
atau plak aterosklerosis yang pecah.
2. Infark sering kali menghasilkan kerusakan permanen pada jaringan yang
terkena, dan akibat yang parah tergantung pada organ yang terkena. Infark
miokard (infark jantung) adalah kondisi yang dikenal sebagai serangan
jantung, di mana sebagian otot jantung mengalami kematian sel-selnya
akibat kurangnya pasokan darah, dan ini dapat mengancam jiwa.

Anda mungkin juga menyukai