Anda di halaman 1dari 58

FISIOLOGI AKTIVITAS KELISTRIKKAN PADA

JANTUNG DAN
ELEKTROKARDIOGRAM
(EKG)

dr. Robitah Asfur, M.Biomed, AIFO-K


Departemen Fisiologi
FK. UMSU
Tujuan Pembelajaran :

1. Mahasiswa mampu mempersiapkan pasien


untuk pemeriksaan elektrokardiografi
2. Mahasiswa mampu melakukan pemasangan
elektroda pada orang percobaan untuk
pencatatan 12 hantaran rutin
elektrokardiografi
3. Mahasiswa mampu menganalisa
elektrokardiografi normal
Pendahuluan :
Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya
potensial aksi yang dihantarkan sepanjang
membran sel otot jantung.
Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat
adanya impuls listrik yang dibangkitkan oleh
jantung sendiri
Potensial aksi pada membran saraf dan otot
rangka dapat terjadi bila ada rangsangan dari
luar sedangkan pada membran sel otot jantung
potensial aksi dapat terjadi tanpa adanya
rangsangan
Berbeda dari sel saraf dan sel otot rangka yang
memiliki potensial membran istirahat.
Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial
membran istirahat.
Sel-sel ini memperlihatkan aktivitas “pacemaker”
(picu jantung) berupa depolarisasi lambat yang
diikuti oleh potensial aksi apabila potensial
membran tersebut mencapai ambang tetap.
Hal ini menimbulkan potensial aksi secara
berkala yang akan menyebar keseluruh jantung
untuk menyebabkan jantung berdenyut secara
teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf . 
Potensial aksi sel otoritmik jantung
mempunyai 4 fase:
fase 0 (depolarisasi cepat),
fase 1 (repolarisasi awal),
fase 2 (plateu),
fase 3 (repolarisasi cepat),
fase 4 (istirahat).
Kata kunci: aktifitas listrik otot jantung,
potensial aksi
Apa sich itu
EKG…??

Elektrokardiogram adalah grafik


hasil catatan muatan listrik otot
jantung saat berdenyut !!!
SIRKULASI JANTUNG NORMAL

Atria

Ventricles
KELISTRIKAN JANTUNG
KELISTRIKAN JANTUNG

Sinoatrial
Node

Atrioventricular
Node
KELISTRIKAN JANTUNG
Naah..sistem
kelistrikan inilah yg
kemudian dicatat oleh
EKG dalam bentuk
grafik..!!
TAHAP 1

PERSIAPAN ALAT
• Hubungkan kabel suplai power ke
inlet socket dari alat EKG
• Masukkan chart paper (recording
paper) ke tempatnya

buka tempat meletakkan chart paper


• masukkan paper core ke dalam
gulungan kertas chart paper
dengan bagian permukaan yang
direkam pada bagian atas
tekan tutup magazine
• Hubungkan kabel penghubung
pasien ke connector kabel pasien
yang terdapat pada alat EKG
TAHAP 2
PERSIAPAN PASIEN
1. Dokter mempersilahkan pasien berbaring dengan
tenang di tempat tidur dengan bertelanjang dada

2. Dokter meminta pasien untuk melepaskan benda-


benda logam yang dapat menyebabkan gangguan
hantaran listrik misalnya : handphone, tali pinggang,
jam tangan, uang logam dan lain-lain

3. Bersihkanlah kulit dengan kapas alkohol dan oleskan


keratin cream (jelly) di tempat-tempat peletakan
elektroda.

4. Pasanglah elektroda ditempat yang telah dibersihkan


SANDAPAN EKG (EKG LEADS)

Umumnya 12 sandapan ;
3 buah sandapan unipolar ekstremitas
(Limb Lead) ; aVR, aVL dan aVF
3 buah sandapan bipolar standard lead ;
lead I, II dan III
6 buah sandapan unipolar precordial
(chest lead) ; V1, V2, V3, V4, V5 dan V6
Sandapan Extremitas (Limb Leads)

Tempat Pemasangan Lead


Hubungkan kawat penghubung pasien
dengan elektroda
• Kawat RA (right arm, merah) dihubungkan
dengan elektroda di pergelangan lengan kanan
• Kawat LA (left arm, kuning) dihubungkan dengan
elektroda di pergelangan tangan kiri
• Kawat LL (left leg, hijau) dihubungkan dengan
elektroda di pergelangan kaki kiri
• Kawat RL (right leg) dihubungkan dengan
elektroda di pergelangan kaki kanan
Sandapan Precordial (Chest Leads)

V1 : Ruang interkostal IV garis sternal kanan

V2 : Ruang interkostal IV garis sternal kiri

V3 : Pertengahan garis lurus yang menghubungkan V2 &


V4

V4 : Ruang interkostal V kiri di garis medioklavikuler

V5 : Titik potong garis aksila kiri depan dengan garis


mendatar dari V4

V6 : Titik potong garis aksila kiri tengah dengan garis


mendatar dari V dan V
Tekan tombol “start” untuk mulai perekaman
dan tekan “stop” jika telah selesai,
Lalu robek pangkal kertas.
TAHAP 3
A. NOMENKLATUR EKG

Pada bidang horizontal :


Tiap 1 kotak kecil = 1mm = 0,04 detik
1 kotak besar = 5 kotak kecil = 0,2 detik

Pada bidang vertikal :


Tiap 1 kotak kecil = 1mm = 0,10 mV
1 kotak besar = 5 kotak kecil = 0,50 mV
NOMENKLATUR EKG..

P T

Q
S
NOMENKLATUR EKG..
Depolarisasi ventrikel

P T
U

Q
S
Depolarisasi
atrium Repolarisasi ventrikel
NOMENKLATUR EKG..
NOMENKLATUR EKG..

GELOMBANG P
Menandakan adanya aktivitas atrium (depolarisasi
atrium). Atrium kanan lebih dulu depolarisasi lalu disusul
atrium kiri. Sehingga separuh pertama gelombang P
adalah milik atrium kanan dan setengahnya lagi adalah
milik atrium kiri. Tinggi < 2,5 kotak kecil, Lebar < 2,5
kotak kecil.

GELOMBANG Ta
Menggambarkan repolarisasi atrium. Tapi gelombang ini
terlalu kecil sehingga tertutup komplek QRS. Makanya
kita tidak pernah melihat gelombang ini.
NOMENKLATUR EKG..
Macam-macam gelombang P:

A. Normal.

B. P-Mitral → hipertropi atrium


kiri

C. P-Pulmonal → hipertropi
atrium kanan
NOMENKLATUR EKG..
GELOMBANG Q
Defleksi negatif (kebawah) yg pertama dari kompleks QRS.
Gelombang ini menggambarkan awal dari fase depolarisasi ventrikel.
Lebar < 1 kotak kecil, dan dalamnya < 25% dari tinggi gelombang R
Gelombang Q Abnormal disebut gelombang Q pathologis

Gelombang R
Deleksi positif (keatas) pertama dari kompleks QRS.
Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel (ventrikel mulai
memompa)

GELOMBANG S
Adalah defleksi negatif sesudah gelombang R
Menggambarkan akhir fase depolarisasi ventrikel

NB: Kompleks QRS menggambarkan seluruh fase depolarisasi ventrkel


NOMENKLATUR EKG..
Nilai QRS Normal :

• Lebar 0,06 – 0,12 detik


(1,5 – 3 kotak)

• Tinggi tergantung
sadapan
Nomenklatur kompleks QRS
NOMENKLATUR EKG..

GELOMBANG T
Menggambarkan fase repolarisasi ventrikel.
Tinggi maximum:
< 5kotak di lead I,II,III,aVL,aVF
< 10kotak di V1 – V6
Tinggi minimum 1 kotak.
NOMENKLATUR EKG..

Interval PR
diukur dari permulaan gelombang P sampai
permulaan gelombang QRS. Nilai normal
berkisar antara 0,12 – 0,20 detik. Ini
merupakan waktu yang dibutuhkan untuk
depolarisasi Atrium dan jalannya impuls
melalui berkas His sampai permulaan
depolarisasi ventrikel.
NOMENKLATUR EKG..

Segmen ST
Segmen ST diukur dari akhir gelombang
QRS sampai permulaan gelombang T.
Segmen ini normalnya isoelektris, tapi
pada lead prekordial dapat bervariasi dari
-0,5 sampai +2mm. Segmen ST yang naik
di atas garis isoelektris disebut ST
elevasi. Dan yang turun dibawah garis
isoelektris disebut ST depresi.
CARA MENILAI EKG

Yang perlu diperhatikan:


1. Sinus?
2. Rhythm?
3. Rate?
4. Axis?
Sinus?
Setiap gelombang P yang diikuti oleh QRS
dan T.

Rhytme?
Reguler (teratur) ataukan Irreguler (tdk
teratur)
Rate?
Frekwensi normal : 60-100 x/menit
>100 x/menit : takikardi
<60 x/menit : bradikardi
140-250 x/menit : takikardia abnormal
250-350 x/menit : flutter
>350 x/menit : fibrilasi

Cara menentukan frekuensi ( heart rate ) ;


300 dibagi kotak besar antara R-R
1500 dibagi kotak kecil antara R-R,
lead panjang 6 detik - jml gel QRS dikali 10.
Axis?
Secara praktis dgn menggunakan
“Hexadesial Reference System” dari
sandapan frontal (I,II,III,aVF,aVL,aVR)
1. Nilai tinggi R – tinggi S pada lead I & aVF
2. Tarik garis vektor dari titik pertemuan
diatas.
3. Ukur berapa derajat axisnya.
Inferior : II, III, AVF
Septal : V1-V2
Anterior : V3-V4
Lateral : V5-V6
Antero-septal : V1-V4
Extensive anterior : V1-V6, I, AVL
ST-ELEVASI → TANDA INFARK MIOCARD
ST DEPRESSION  TANDA DARI ISCHEMIA MYOCARD

HORIZONTAL
ST-DEPRESI

DOWN SLOOPING
ST-DEPRESI

UP SLOOPING
ST-DEPRESI
LATIHAN..
Referensi
W. F. Ganong , edisi 22. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran, 2008.
Ganong,W.F. Review of Medical
Physiology, 22 rd ed,McGraw-Hill
Comp Inc, California, 2005
Guyton and Hall. Texbook of Medical
Physiology.11 th.Elsevier Saunders Inc,
2006

Anda mungkin juga menyukai