Anda di halaman 1dari 8

Edukasi Prognosis Dispepsia

Small Group Discussion (9): Gastrointestinal, hepatobilier, and pancreas |


2022(Gasal) | Kelas-B
dispepsia

dispepsia adalah penyakit berupa sakit nyeri di ulu hati/epigastrium,


dispepsia adalah gejala dengan diagnosis banding yang luas dan
patofisiologi yang heterogen

prognosis dispepsia bergantung pada beberapa faktor, seperti usia,


lifestyle, penyakit penyerta, dan lain lain. Dalam beberapa kasus,
gejala hanya berlangsung beberapa jam, dan meskipun mungkin
kambuh selama beberapa hari, gejalanya hilang dengan sendirinya
atau setelah melakukan perubahan pola makan atau gaya hidup.
kualitas hidup penderita dispepsia

seseorang yang mengalami dispepsia secara umum memiliki harapan hidup yang
normal, namun gejala dispepsia dapat memberi dampak negatif pada kualitas hidup.
seperti:
● tidur terganggu,
● stress dan kecemasan
● vitalitas berkurang,
● nyeri tubuh umum,
● kehidupan seks yang terganggu dan kecemasan.
● produktivitas rendah dalam dan luar kerja sebanding dengan yang disebabkan
oleh sakit kepala atau sakit punggung.
penanganan dispepsia

penyakit dispepsia dapat disebabkan oleh konsumsi


lemak/kafein/pedas/minyak yang berlebihan, kebiasaan
merokok, stress, infeksi dll.

setelah terkena dispepsia, gejala-gejala seperti Cepat kenyang


pada saat makan, Kembung dan begah setelah makan, rasa
tidak nyaman yang timbul pada bagian ulu hati, disertai rasa
sakit dan perih, Mual dan muntah.

obat antasida dapat digunakan sebagai penyembuhan


sementara untuk meredakan rasa nyeri, dan jika dispepsia
disebabkan infeksi bakteri, maka pengobatan yang harus
diambil adalah antibiotik
penanganan dispepsia

perubahan gaya hidup diperlukan agar dispepsia tidak kambuh kembali. Kebiasaan atau
gaya hidup yang buruk, seperti selalu makan makanan yang bersifat pedas, asam, dan
berlemak, hingga meminum minuman yang mengandung kafein juga harus dikurangi atau
dihentikan.

hal lain yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit dispepsia adalah mengatur
porsi dan jam makan. Cara yang ampuh untuk membuat tubuh sembuh dari asam lambung
yang berlebih adalah dengan melakukan diet tinggi serat dan membiasakan minum air putih
secara teratur.
penanganan dispepsia

Dispepsia dapat disembuhkan dengan cepat, bahkan tanpa melakukan penanganan.


Namun, gangguan pencernaan berulang atau kronis dapat terjadi. Jika tidak segera
ditangani, maka dispepsia dapat memicu berbagai komplikasi serius, yakni:
● Perdarahan saluran cerna bagian atas
● Ulkus peptikum
● Perforasi lambung
● Anemia
● Inflamasi faring dan laring
● Aspirasi paru.
● Kanker esofagus
referensi

Moayyedi, P. M., Lacy, B. E., Andrews, C. N., Enns, R. A., Howden, C. W., & Vakil, N. (2017). ACG and CAG
Clinical Guideline: Management of Dyspepsia. American Journal of Gastroenterology, 112(7), 988–1013.
https://doi.org/10.1038/ajg.2017.154

Permatasari, L. (2017). Faktor Risiko, Klasifikasi, dan Terapi Sindrom Dispepsia. Cermin Dunia Kedokteran,
44(12), 870–873.

Sumarni, S., & Andriani, D. (2019). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Dispepsia. Jurnal Keperawatan
Dan Fisioterapi (Jkf), 2(1), 61–66. https://doi.org/10.35451/jkf.v2i1.282

Zakiyah, W., Agustin, A. E., Fauziah, A., Sa’diyyah, N., & Mukti, G. I. (2021). Definisi, Penyebab, Klasifikasi dan
Terapi Sindrom Dispepsia. Jurnal Health Sains, 2(7), 979.

Anda mungkin juga menyukai