Oleh :
Muhammad Fuady
P07120119044
Mengetahui
Dispepsia dapat diakibatkan oleh banyak hal. Sering kali hal ini dikaitkan dengan gaya hidup dan
dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman atau efek samping dari obat-obatan.
Contohnya:
Gastritis.
Ulkus peptikum.
Penyakit celiac.
Batu empedu.
Pankreatitis.
Keganasan lambung.
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan penunjang ini akan dilakukan ketika dokter mencurigai dispepsia merupakan
tanda dari penyakit pencernaan. Pemeriksaan penunjang yang umumnya dilakukan, antara lain:
Laboratorium darah.
Pemeriksaan napas.
Pemeriksaan feses.
Ultrasonografi abdomen.
Endoskopi.
Pemeriksaan pencitraan (X-ray atau CT Scan).
Penatalaksanaan
Penanganan dapat dilakukan secara primer dan sekunder. Secara primer modifikasi gaya hidup
sangat penting untuk dilakukan, contohnya:
Namun, jika dispepsia sudah menimbulkan rasa nyeri yang amat hebat, mungkin dokter akan
memberikan obat-obatan untuk membantu mengurangi rasa nyeri tersebut. Berikut obat-obatan
yang mungkin akan diberikan.
Antasida.
Proton Pump Inhibitors (PPI). Obat golongan ini dapat mengurangi produksi asam
lambung.
H-2 receptor antagonists (H2RAs) untuk mengurangi produksi asam lambung.
Prokinetik dapat membantu proses pengosongan lambung.
Antibiotik, pemberiaannya dilakukan jika dispepsia disebabkan oleh infeksi.
Anti-depressants atau anti-anxiety dapat digunakan juga untuk menghilangkan rasa tidak
nyaman yang diakibatkan dispepsia dengan menurunkan sensasi nyeri yang dialami.
Pencegahan Dispesia
Makan dengan porsi kecil, tetapi sering. Makanan harus dikunyah perlahan sebelum
ditelan.
Cobalah hindari hal-hal yang bisa memicu dispepsia. Contohnya makanan pedas dan
berlemak atau minuman bersoda, alkohol, atau yang mengandung kafein.
Berhenti atau tidak merokok
Menjaga berat badan agar tetap ideal.
Olahraga secara teratur dapat membantu menghilangkan berat badan berlebih dan
menjaga agar berat badan tetap ideal.
Mengatasi stres dan rasa cemas. Caranya bisa dengan olahraga seperti yoga hingga
memastikan tercukupinya waktu tidur.
Bila ada alternatif lain, ganti obat-obatan yang bisa mengiritasi lambung. Namun, jika
tidak ada, pastikan bahwa konsumsi obat selalu dilakukan setelah makan (tidak dalam
keadaan perut kosong)
Daftar Pustaka
Internet:
Dr. Scientia Inukirana https://www.honestdocs.id/dyspepsia
(Diakses pada tanggal 17 juni 2021 pukul 23.29)
Internet:
Madisch, A. et al. (2018). The Diagnosis and Treatment of Functional Dyspepsia.
Dugdale, D.C. National Institutes of Health (2020). U.S. National Library of Medicine Medline
Plus. Indigestion.
Ditinjau oleh:
Dr. Kevin Ardian 10 juni 2020 https://www.alodokter.com/sindrom-dispepsia-seperti-ini-gejala-
dan-cara-mengobatinya
(Diakses pada tanggal 17 juni 2021 pukul 23.08)
Internet:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Indigestion. NHS Choices UK. Diakses pada 2019.
Indigestion. https://www.halodoc.com/kesehatan/dispepsia
(Diakses pada tanggal 17 juni 2021 pukul 13.00).