LAPORAN PENDAHULUAN
DYSPEPSIA
Sindroma dispepsia dapat bersifat ringan, sedang, dan berat, sertadapat akut atau
kronis sesuai dengan perjalanan penyakitnya. Pembagianakut dan kronik berdasarkan
atas jangka waktu tiga bulan. Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada
mungkin disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi). Pada
beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri; pada penderita yang lain,
makan bisa mengurangi nyerinya. Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun,
mual, sembelit, diare dan flatulensi (perutkembung). Jika dispepsia menetap selama
lebih dari beberapa minggu, atau tidak memberi respon terhadap pengobatan, atau
disertai penurunan berat badan atau gejala lain yang tidak biasa, maka penderita harus
menjalani pemeriksaan.
D. PATOFISIOLOGI
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat seperti
nikotin dan alcohol serta adanya kondisi kejiwaan stress. Pemasukan makanan
menjadi kurang dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibat gesekan antara
dinding-dinding lambung. Kondisi Demikian dapat mengakibatkan peningkatan
produksi HCL yang akan merangsang terjadinya kondisi asam pada lambung,
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
TA 2020/2021
Nursahira Bahri, S.Kep
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFESI
sehingga rangsangan di medulla oblongata membawa impuls muntah sehingga intake
tidak adekuat baik makanan maupun cairan.
E. KOMPLIKASI
Sebagai akibat dari kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi di
bagai macam komplokasi :
1. Renjatan hivopolemik ,terjadi pada dehidrasi berat akibat kehilangan cairan yang
besar,maka jantung akan bekerja lebih cepat
2. Hipokalemia :kalemia rendah < 3-5 keletihan otot,kembung.
3. Kejang dan malnutrisi energy protein ,
4. Dapat terjadi serum natrium >165m. kehilangan air sama dengan kehilangan
natrium,biasanya terjadi setelah intake cairan yang banyak dan pemasukan air dan
elektrolit berkurang dalam jangka waktu yang lama
5. Kembung
6. Mual
7. Muntah
8. Sakit uluh hati
9. Sakit kepala
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi ,yaitu OMD dengan kontras ganda, serologi, helicabacter
pylori, dan urea breath test (belum ada di Indonesia). Endoskopi merupakan
pemeriksaan baku emas, selain sebagai diagnostic sekaligus terapeutik. Pemeriksaan
yang dapat dilakukan dengan endoskopi adalah : (Monsjoer Arif, 2001)
1. CLO (rapid urea test)
2. patologi anatomi (PA)
3. kutur mikroorganisme (MO) jaringan
4. PCR (polymerase chain reaction), hanya dalam rangka penelitian
H. PENYIMPANGAN KDM
C. INTERVENSI
1. Nyeri perut berhubungan dengan inflamasi esophagus peningkatan asam
lambung
Tujuan : nyeri berkurang atau hilang
Criteria : kalien tampak tenang .
Rencana tindakan :
1) Kaji pengalaman nyeri klien ,menentukan tingkat nyeri yang di alami
R/ kaji skal nyeri sebagai pedoman untuk bertindak
2) Observasi TTV
R/ Peningkatan TTV mempengaruhi kualitas nyeri klien
3) Pantau keluhan klien(verbal dan non verbal )
4) anjurkan tindakan penurunan nyeri
R/ relaksasi bernafas perlahan
5) kolaborasi dengan dokter untuk terpai analgetik
R/ untuk menekankan asam lambung meningkat
2. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan
Tujuannya : pasien tampak rileks ,tidak cemas lagi
Kriteriannya : Klien memahami pe-nyakitnya.,Klien nampak segar. Klien
tidak lemah.
Rencana tindakan
1) Bina hubungan saling percaya antara klien, keluarga dan perawat.
R/ hubungan saling percaya terhadap tindakan yang di berikan agar klien
merasa di perhatikan
2) Kaji tingakat kecemasaan
R/ dapat mengetahui tingakat kecemasan yang di hadapi klien dan mudah
dalam memberikan tindakan
D. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan tindakan atau intervensi yang sesuai dengan rencana keperawatan
yang telah di buat dengan menerapkan recana tersebut dalam tindakan nyata
kepada pasien,
E. EVALUASI
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan rencana
tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan ,dilakukan dengan
cara berkesinambungan dengan melibatkan klien keluarga dan tenaga kesehatan
lain