Anda di halaman 1dari 21

ASKEP ASMA BRONKHIAL __munggaranRizki(unw)__

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An.F dengan ASMA BRONKHIAL
DI RUANG SEMERU RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Nama Mahasiswa : Rizki Munggaran


NIM : 0152086
Tempat Praktek : Ruang Semeru
Tanggal : 2 – 12 – 2016
Pengkajian
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : An. F (P)
Tempat & Tgl Lahir : Boyolali, 04 November 2016
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pekerjaan : Pelajar
TB / BB : 150 cm / 45 kg
Golongan Darah : B
Medis : Asma Bronkhial
: Karang Nongko RT 05 RW 02 Kecamatan Mojosongo Kabupaten
Boyolali
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. W
Umur : 38 Tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan : Swasta
gan pasien : Ayah
: Karang Nongko RT 05 RW 02 Kecamatan Mojosongo Kabupaten
Boyolali
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas pada bagian dada
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan mula-mula pasien batuk dan pasien langsung merasakan susah untuk
bernafas/sesak nafas. Sebelum pasien dibawa ke RS oleh keluarganya, pasien diberikan obat batuk
yaitu komik. Namun kondisi pasien semakin lemas dan sesaknya bertambah. Akhirnya keluarga
pasien memutuskan untuk mengajak pasien berobat ke RSUD Pandan Arang Boyolali
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Pasien mengatakan sekitar 5 tahun yang lalu sempat di rawat di RS karena sesak nafas. Pasien
tidak pernah mengalami kecelakaan dan tidak pernah dioperasi. Pasien tidak memiliki alergi
terhadap makanan serta obat-obatan maupun factor lingkungan yang lain. Sesak nafas pasienn
muncul jika pasien merasa kedinginan
c. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya memang ada yang memiliki penyakit asma yaitu ayahnya.
Pasien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit menular
seperti hepatitis, TBC

Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 ×/menit
S : 36,8°C
Rr : 28 ×/menit
1. Sistem pernafasan
Data subyektif :
- Pasien mengatakan sesak nafas.
- Pasien mengatakan sering sesak nafas saat kedinginan.
- Pasien mengatakan tidak merokok.
- Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang batuk efektif.
Data obyektif :
- Pernafasan 28 ×/menit dengan gerakan sesak nafas.
- Nafas pendek, terlihat adanya retaksi dinding dada.
- Batuk, ada sputum dengan karakteristik berwarna kuning, terdengar ada suara nafas tambahan
(wheezing) ada cupang hidung.
- Menggunakan alat bantu pernafasan kanul nasal 3 L/menit.
- Pasien tampak gelisah.
2. Sistem kardiovaskuler
Data subyektif :
- Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat darah tinggi.
- Pasien mengatakan nyeri saat menarik nafas.
Data obyektif :
- TD 110/80 mmHg, denyut nadi corortis 80 ×/menit.
- Bunyi jantung mengalami peningkatan frkuensi ada bunyi mengi atau wheezing CRT < 2 detik.
- Ekstermitas tidak ada varises, suhu 36,8°C, penyebaran rambut merata, mukosa bibir lembab,
konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.

Data obyektif :
- Respon terhadap aktivitas yang teramati :
- TD : 110/80 mmHg
- R : 28 ×/menit
- Mata tidak memerah, warna kecoklatan tidak gelap.
- menguap.
2. Integritas ego (status psikososial)
Data subyektif :
- Pasien mengatakan merasa tidak berdaya karena sakit.
- Pasien mengatakan hubungannya baik-baik saja bersama keluarganya.
Data obyektif :
- Pasien dapat berbicara jelas.
- Pasien tampak cemas.

3. Activity Daily Living (ADL)

Data subyektif :
- Pasien mengatakan aktivitasnya dapat dilakkan sendiri tapi dengan sedikit bantuan dan
pengawasan.
Data obyektif :
- Pasien tampak lesu, bau badan tercium bau, kuku tidak panjang, aktivitas diawasi.

4. Ketidaknyamanan

Data subyektif :
- Pasien mengatakan tidak nyaman karena sesak
Data obyektif :
- Pasien tampak sesak terpasang selang oksigen 3 l/menit

5. Pembelajaran

Data subyektif :
- Pasien mengatakan masih duduk di kelas 1 SMP dan sekarang da berusia 13 tahun.
- Pasien mengatakan selalu belajar walaupun sakit/dirawat di rumah sakit.

5. Pola istirahat/tidur
elum sakit : Pasien tidak mengalami gangguan tidur. Tidur 8 – 10 jam perhari terdiri
dari tidur siang dan malam. Pasien dapat tidur nyenyak.
ama sakit : Pasien mengalami gangguan pola tidur. Tidur 4 – 5 jam perhari dan
waktunya tidak tentu. Kadang-kadang pasien terbangun dari tidurnya karena sesak nafas.
6. Pola mempertahankan suhu tubuh
Sebelum dan selama pasien sakit, pasien menyesuaikan diri dengan lingkungan, bila cuaca dingin
menggunakan baju dan jaket serta selimut tebal, jika cuaca panas/suhu naik menggunakan pakaian
tipis yang menyerap keringat.
7. Pola kebutuhan personal hygiene
elum sakit : Pasien mandi 2 × sehari (pagi dan sore), gosok gigi saat mandi dan sesudah
makan, keramas 2 × sehari.
ama sakit : Pasien disibin 2 × sehari oleh keluarganya, gosok gigi 2 × sehari dibantu
keluarga. Selama di rumah sakit tidak pernah keramas.
8. Pola komunikasi
elum sakit : Pasien dapat berkomunikasi lancer, mudah dimengerti, menggunakan
bahasa Jawa.
ama sakit : Komunikasi pasien dengan keluarganya sedikit terganggu dan pasien lebih
banyak diam karena merasakan sesak.
9. Kebutuhan spiritual
elum sakit : Pasien seorang muslim taat ibadah dan selalu berdoa juga selalu membaca
kitab sucinya.
ama sakit : Pasien mendapat gangguan dalam ibadah dan tidak pernah melakukan
ibadah tetapi selalu berdoa untuk kesembuhannya.

10. Kebutuhan berpakaian


elum sakit : Pasien berpakaian rapi, ganti pakaian 2 × sehari setelah mandi dan pasien
senang memakai kaos lengan pendek dan celana pendek.
ama sakit : Pasien memakai baju berkancing dipilihkan oleh keluarganya dang anti
sehari sekali.
11. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
elum sakit : Pasien merasa nyaman tinggal di rumah dan dapat beristirahat dengan
nyaman.
ama sakit : Pasien merasa tidak nyaman karena sesak nafas, dan terpasang selang
oksigen 3 liter/ menit
12. Kebutuhan bekerja
elum sakit : Pasien bersekolah dari jam 07.00 sampai jam 14.00.
ama sakit : Pasien tidak bisa sekolah dan hanya berbaring di bed.
13. Kebutuhan rekreasi
elum sakit : Pasien selalu menghabiskan akhir pekannya bersama keluarganya di
tempat wisata atau hanya di kebun rumah saja.
ama sakit : Pasien tidak bisa rekreasi/berlibur bersama keluarga.
14. Kebutuhan belajar
elum sakit : Pasien belajar di sekolah dari jam 07.00 – 14.00, dilanjutkan di malam hari
jam 19.00 – 21.00.
ama sakit : Pasien tidak pernah belajar karena masih merasa sesak pasien hanya
terbaring di tempat tidur
Pemeriksaan fisik :
paru : I : Simetris, ada tarikan intercosta, ekspresi dan inspirasi cepat dan dangkal.
Pa : Retraksi taktis fremitus teraba sama
Pe : Sonor
A: Terdengar adanya wheezing

ANALISA DATA
Nama Klien : An. F No Register : 15484433
Ruang : Semeru Dx medis : Asma bronkhial
N Hari/Tgl/ Data Fokus Kemungkina Masalah TT
o Jam n Penyebab Keperawat D
an
1 Jumat DS : Faktor Bersihan
2/12/2016 - Pasien mengatakan pencetus jalan nafas
10.00 WIB batuk. (allergen)
DO : ↓
- Terdengar bunyi Spasme otot
wheezing polos dan
- RR 28 ×/menit sumbatan
- Terpasang O2, kanul mukus
nasal 3 liter/menit. ↓
Terdapat secret Penyempitan
atau obstruksi
proksimal dari
bronkus pada
jalan ekspirasi
dan inspirasi

Bersihan jalan
nafas
2 Jumat DS : Inflamasi Gangguan
2/12/2016 - Pasien mengatakan dinding pertukaran
10.10 WIB mengalami kesulitan bronkus gas
bernafas ↓
Obstruksi
DO : saluran nafas
- Terdengar bunyi ↓
wheezing Alveoli
- Pasien tampak bingung tertutup
dan gelisah ↓
- Pasien tampak lemas. Bronkospasm
e

3 Jumat DS : Penurunan Pemenuhan


2/12/2016 - Pasien mengatakan volume cairan kebutuhan
10.20 WIB nafsu makan menurun udara ke paru nutrisi
DO : ↓ kurang dari
- pasien makan habis ½ Upaya kebutuhan
porsi atau sekitar 5 kompensasi
sendok tubuh
- pasien terlihat lemas ↓
pucat Nafsu makan
- Pasien tidak muntah menurun

Intake oral
tidak adekuat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan bronkospasme


2. Bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan sekret.
3. Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intake oral tidak ade kuat.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien : An. F No Register : 15484433
Ruang : Semeru Dx medis : Asma bronkhial
N Hari/Tgl Tujuan Intervensi Rasional TT
o /Jam Keperawatan Keperawatan D
1 Jumat Setelah dilakukan 1. Monitor vital 1. Mengetahui
2/12/2016 tindakan sign. keadaan umum
11.00 WIB keperawatan pasien.
selama 3 × 24 jam 2. Posisikan klien 2. Meningkat-kan
diharapkan semi fowler ekspansi paru.
gangguan untuk memak-
pertukaran gas simalkan
dapat teratasi ventilasi. 3. Sebagai
dengan kriteria 3. Kolaborasi prefilaksis
hasil : dengan tim mengatasi
- Menunjukkan medis dalam nyeri.
jalan nafas yang pemberian terapi
paten (klien tidak :
merasa sesak - O2 kanul nasal 3
pernafasan dalam L/menit
rentang normal, - Nebulizer
tidak ada suara (ventolin + NaCl
nafas abnormal). 3 cc) 3 × sehari
2 Jumat Setelah dilakukan 1. Ajarkan teknik 1. untuk
2/12/2016 tindakan nafas dalam membantu
11.30 WIB keperawatan penyembuhan
selama 3 × 24 jam dan pemulihan.
diharapkan
Bersihan jalan 2. untuk
nafas kembali 2. ajarkan batuk membantu
efektif.
efektif dengan 3. anjurkan untuk penyembuhan
kriteria hasil : banyak minum pasien
- Mendemonstrasi air hangat 3. untuk
kan peningkatan membantu
oksigenasi dan pemulihan
ventilasi system
- Tanda-tanda vital pernafasan .
dalam rentang
normal.
3 Jumat Setelah dilakukan 1. awasi intake dan 1. untuk
2/12/2016 tindakan output pasien. menentukan
12.00 WIB keperawatan status nutrisi
selama 3 × 24 pasien.
menit diharapkan 2. Beri informasi 2. Pasien bisa
nutrisi pasien tentang paham tentang
dapat teratasi pentingnya penyebabnya.
dengan kriteria nutrisi yang ade 3. Mengetahui
hasil : kuat. tingkat
- pasien mampu 3. Evaluasi pemahaman
menghabiskan pemahaman klien.
seluruh porsi pasien tentang
makan yang nutrisi.
disediakan.
- pasien tidak mual
muntah
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Klien : An. F No Register : 15 484433
Ruang : Semeru Dx medis : Asma bronkhial
Hari/Tgl No Implementasi Respond an Hasil TTD
/Jam DP
Jumat 1 - Memonitor vital sign.
DS : Pasien mengatakan sesak.
2/12/2016 DO : TD : 110/80 mmHg
12.30 WIB N : 80 ×/menit
S : 38°C
RR : 28 ×/menit
DS : Pasien mengatakan nyaman
12.45 WIB - Memposisikan pasien dengan posisi semi fowler.
semi fowler untuk DO : Pasien tampak nyaman
memaksimalkan diberi posisi semi fowler.
ventilasi. DS : Pasien mengatakan mau
diberi O2 dan obat.
DO : Pasien terpasang oksigen
13.00 WIB - Berkolaborasi dengan dan diberi neblizer serta
tim medis dalam obat.
pemberian terapi :
- O2 kanul nasal 3 L/
menit
- Nebulizer (ventilon +
NaCl 3 cc 3 × sehari
Jumat 2 - Mengajarkan teknikDS : Pasien mengatakan mengerti
2/12/2016 nafas dalam. tentang tentang nafas dalam.
13.30 WIB DO : Pasien dapat menjelas-kan
dan mendemostrasikan
latihan nafas dalam.
DS : Pasien mengatakan paham
tentang batuk efektif.
13.50 WIB - Mengajarkan batukDO : Pasien dapat
efektif.. mendemonstrasikan ulang
DS : Pasien mengatakan sudah
minum air hangat.
- Menganjurkan untuk
DO : pasien menghabiskan1-2
14.10 WIB banyak minum air gelas air hangat
hangat.

Jumat 3 -Mengawasi intake dan


DS : Pasien mengatakan nafsu
2/12/2016 output pasien. makan meningkat.
1.30 WIB DO : Pasien makan habis ½ porsi
sekitar 5-6 sendok tidak
muntah.
- Memberi informasiDS : Pasien mengatakan paham.
14.50 WIB tentang pentingnyaDO : Pasien tidak tampak
nutrisi yang ade kuat. kebingungan.
DS : Pasien menggatakan paham
dengan yang dielaskan
- Mengevaluasi DO : Pasien bisa
15.10 WIB pemahaman pasien mendemonstrasikan tentang
tentang nutrisi nutrisi yang adekuat.
Sabtu 1 - Memonitor vital sign.
DS : Pasien mengatakan masih
3/12/2016 sesak nafas.
08.00 WIB DO : Pasien masih memakai
selang oksigen 3 L/ menit
TD : 110/70 mmHg
N : 78 ×/menit
S : 36,5°C
RR : 26 ×/menit
DS : Pasien mengatakan nyaman
08.30 WIB - Memposisikan klien dalam posisi semi fowler.
semi fowler. DO : Pasien tampak nyaman.
DS : Pasien mengatakan susdah
menerima terapi.
08.40 WIB - Berkolaborasi dengan
DO : - Pasien bersedia menerima
tim medis dalam terapi.
pemberian terapi : - Pasien tampak nyaman.
- Infus RL (20 tpm)
- Nebulizer (ventilon +
NaCl 3 cc)
- Injeksi Methyl-
prednisolone 1 × 50
mg
- Injeksi ceftriaxone 2 ×
50 mg
- Injeksi pantoprazone
1 × 20 mg
Sabtu 2 - Mengajarkan teknik
DS : Pasien mengatakan mengerti
3/12/2016 nafas dalam. tentang tentang nafas dalam.
09.10 WIB DO : Pasien dapat menjelas-kan dan
mendemostrasikan latihan nafas
dalam.
DS : Pasien mengatakan paham.
09.30 WIB - Mengajarkan batuk
DO : Pasien tidak tampak
efektif.. kebingungan.
DS : Pasien menggatakan paham
dengan yang dielaskan
- Menganjurkan untuk
DO : Pasien bisa mendemonstrasikan
banyak minum air tentang nutrisi yang adekuat
09.45 WIB hangat.
DS : Pasien mengatakan nafsu makan
meningkat.
DO : Pasien makan habis 3/4 porsi
Sabtu 3 - Mengawasi intake sekitar 8 sendok tidak muntah.
3/12/2016 dan output pasienDS : Pasien mengatakan paham.
10.10 WIB DO : Pasien tidak tampak
kebingungan.
10.30 WIB - Memberi informasi
DS : Pasien menggatakan paham
tentang pentingnya dengan yang dielaskan
nutrisi yang ade DO : Pasien bisa mendemonstrasikan
kuat. tentang nutrisi yang adekuat.

11.00 WIB - Mengevaluasi


pemahaman pasien
tentang nutrisi
Minggu 1 - Memonitor vital DS : Pasien mengatakan sudah tidak
4/12/2016 sign. sesak.
08.00 WIB DO : Pasien tidak memakai selang
oksigen.
08.20 WIB DS : Pasien mengatakan nyaman
- Memposisikan klien dengan posisi semi fowler.
semi fowler. DO : Pasien tampak rileks.
DS : Pasien mengatakan sudah
08.30 WIB menerima terapi.
- Berkolaborasi DO : Pasien tampak tenang, pasien
dengan tim medis bersedia menerima tindakan.
dalam pemberian
terapi :
- Infus RL 20 tpm
- Nebulizer (ventolin
+ NaCl 3 cc)
Minggu 2 - Mengajarkan teknik
DS : Pasien mengatakan mengerti
4/12/2016 nafas dalam. tentang tentang nafas dalam.
09.00 WIB DO : Pasien dapat menjelas-kan dan
mendemostrasikan latihan nafas
dalam.
09.30 WIB DS : Pasien mengatakan paham.
- Mengajarkan batuk
DO : Pasien tidak tampak
efektif.. kebingungan.
DS : Pasien menggatakan paham
dengan yang dielaskan

DO : Pasien bisa mendemonstrasikan


09.45 WIB - Menganjurkan untuk tentang nutrisi yang adekuat
banyak minum airDS : Pasien mengatakan nafsu makan
hangat. meningkat.
DO : Pasien makan habis seluruh
Minggu 3 - Mengawasi intake porsi minum 8 gelas perhari
4/12/2016 dan output pasienDS : Pasien mengatakan paham.
10.10 WIB DO : Pasien tidak tampak
kebingungan.
10.30 WIB - Memberi informasi
DS : Pasien menggatakan paham
tentang pentingnya dengan yang dielaskan
nutrisi yang ade DO : Pasien bisa mendemonstrasikan
kuat. tentang nutrisi yang adekuat

11.00 WIB - Mengevaluasi


pemahaman pasien
tentang nutrisi
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : An. F No Register : 15484433
Ruang : Semeru Dx medis : Asma bronkhial
Hari/ No Catatan Perkembangan TT
Tgl/Jam DP D
Jumat 1 S : Pasien mengatakan masih sesak nafas dan
2/12/2016 menngeluarkan dahak.
16.00 WIB O : - Pasien tampak sesak.
- Terpasang O2 kanul nasal 3 L/menit
- TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80 ×/menit
S : 36,8°C
R : 28 ×/menit
- Masih terdengar wheezing, masih batuk.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Kolaborasi dalam pemberian terapi :
- O2 kanul nasal 3 L/menit
- Nebulizer (ventolin + NaCl 3cc) 3 ×sehari
- Monitor vital sign.
- Posisikan klien semi fowler.
Jumat 2 S : Pasien mengatakan sudah paham tentang apa yang
2/12/2016 diajarkan
16.30 WIB O : - Pasien dapat mendemonstrasikan batuk efektif,
nafas dalam. pasien mau minum air hangat
- masih terdapat secret ketika batuk
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Ajarkan teknik nafas dalam
- Ajarkan batuk efektif.
- Anjurkan untuk banyak minum air hangat
Jumat 3 S : Pasien mengatakan nafsu makan sudah meningkat
2/12/2016 O : - Pasien makan habis ½ porsi atau sekitar 5-6
17.00 WIB sendok makan minum 4-6 gelas per hari
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
- Awasi intake dan output pasien.
- Beri informasi tentang pentingnya nutrisi yang ade
kuat.
- Evaluasi pemahaman pasien tentang nutrisi
Sabtu 1 S : Pasien mengatakan masih sesak nafas.
3/12/2016 O : - Pasien tampak sesak.
13.00 WIB - Terpasang O2 kanul nasal 3 L/menit
- TTV : TD : 110/870 mmHg
N : 78 ×/menit
S : 36,5°C
RR : 26 ×/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Posisikan pasien semi fowler.
- Kolaborasi dengan tim medis dalam terapi :
- O2 kanul nasal 3 L/menit, )
- Nebulizer (ventilon + NaCl 3 cc)
- Injeksi Methyl-prednisolone 1 × 50 mg
- Injeksi ceftriaxone 2 × 50 mg
- Monitor vital sign.

Sabtu 2 S : Pasien mengatakan sudah paham tentang apa yang


3/12/2016 diajarkan
13.30 WIB O : - Pasien dapat mendemonstrasikan batuk efektif,
nafas dalam. pasien mau minum air hangat
- masih terdapat secret ketika batuk
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Ajarkan teknik nafas dalam
- Ajarkan batuk efektif.
- Anjurkan untuk banyak minum air hangat
Sabtu 3 S : Pasien mengatakan nafsu makan sudah meningkat
3/12/2016 O : - Pasien makan habis ¾ porsi atau sekitar 10
14.00 WIB sendok makan minum 4-6 gelas per hari
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
- Awasi intake dan output pasien.
- Beri informasi tentang pentingnya nutrisi yang ade
kuat.
- Evaluasi pemahaman pasien tentang nutrisi
Minggu 1 S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak.
4/12/2016 O : - Tidak terpasang selang oksigen.
13.00 WIB - RR : 20 ×/menit.
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi.
Minggu 2 S : Pasien mengatakan sudah paham tentang apa yang
4/12/2016 diajarkan
13.30 WIB O : - Pasien dapat mendemonstrasikan batuk efektif,
nafas dalam. pasien mau minum air hangat
- masih terdapat secret ketika batuk
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Minggu 3 S : Pasien mengatakan nafsu makan sudah meningkat
4/12/2016 O : - Pasien makan habis seluruh porsi dan minum 8
13.30 WIB gelas per hari
A : Masalah teratasi.
P : Hentikan intervensi
Diposting oleh rizki kikoke di 19.43
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

rizki kikoke
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
 ▼ 2016 (3)
o ▼ Desember (3)
 LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASMA
BRO...
 ASUHAN KEPERAWATAN post SECTIO CAESARIA indikasi K...
 ASKEP ASMA BRONKHIAL __munggaranRizki(unw)__

Tema Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai