Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

M DENGAN DIAGNOSA OBS DYSPNOE

DI RUANGAN PETRA RUMAH SAKIT IMMANUEL

BANDUNG

Oleh :

Nama Mahasiswa : Gevin Tabaru

Nim : 1490123117

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXI

INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG

TAHUN 2023/2024
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN DASAR

Nama Mahasiswa : Gevin Tabaru

Nim : 1490123117

Tempat Praktik : RS IMMANUEL BANDUNG (RUANGAN PETRA)

Tanggal : 20-11-2023

I. Pengkajian
A. Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Tn.M
Jenis Kelamin : laki-laki
Tempat Tanggal lahir : Karawang, 30 Desember1980
Pendidikan : D3
Agama : Katolik
Suku : Karawang
Status Perkawinan :-
Pekerjaan :-
TB/BB : 168cm/ 80 kg
Golongan Darah :O
Diagnose Medis : Obs Dyspnoe
Alamat : Jl. Kencana No.3
2. Identitas Penanggungjawab
Nama :-
Jenis Kelamin : -
Umur : -
Pendidikan :-
Agama :-
Suku :-
Hubungan dgn Pasien :-
Pekerjaan :-
Alamat :-

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Sesak napas
2. Riwayat Kesehatan saat ini
Pada tanggal 20 November 2023 pasien di bawah ke IGD RS Imanuel Bandung
dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu yang lalu. Kedua kaki bengkak dan
tidak bisa berjalan. Pasien merasakan nyeri di bagian pinggul sampai ke jari kaki.
P : Nyeri pada saat di gerakan
Q : Dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di bagian pinggul sampai ke jari kaki
S : Skala nyeri 3 (0-10)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul

3. Kesehatan Masa lalu


 Penyakit yang sering di alami :
Pasien mengatakan sudah menderita sesak napas sejak lama dan kedua
kaki bengkak
 Pernah di rawat :
Pasien mengatakan pernah di rawat 1 kali di RS pada bulan agustus karena
auto imun
 Pernah di operasi : -
 Alergi : makanan (tidak), obat-obatan (tidak), factor lingkungan (tidak)
 Faktor-Faktor Resiko Penyebab Masalah Kesehatan Saat Ini :
- Kurang menjaga kesehatan tubuh
- Kurang olahraga
- Terlalu banyak melakukan aktivitas di luar rumah
 Kebiasaan Hidup Tidak Sehat Merokok/Kopi/Alkohol :
Pasien mengatakan sudah berhenti merokok sejak 2 bulan lalu, suka
minum kopi tetapi tidak terlalu sering
4. Riwayat Kesehatan keluarga
 Kebiasaan hidup tidak sehat :
Jarang berolahraga dan kurang beristirahat
 Penyakit menular :
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki keturunan
penyakit menular
 Penyakit menurun :
Pasien mengatakan keluarganya ada riwayat penyakit menurun yaitu
jantung
 Genogram 3 generasi berserta keterangan

KET :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah

C. Pengkajian Pola Fungsional


1. Persepsi terhadap Kesehatan
Pasien mengatakan sangat gelisah dengan penyakit yang dideritanya, pasien
merasakan sesak napas dan nyeri di kedua kaki bengkak
2. Pola Nafas
 Sebelum Sakit : Tidak ada gangguan pola napas
 Selama Sakit : Ada gangguan pola napas, pasien terpasang oksigen
3. Kebutuhan Cairan & Elektrolit
 Sebelum Sakit : Pasien minumnya lancar 6-8 gelas setiap hari
 Selama Sakit : Pasien minum lancar 6-8 gelas/hari, pasien tidak
mengalami perubahan untuk minum
4. Pola nutrisi-metabolik
 Sebelum Sakit : Paien makan 3 kali sehari, porsi dihabiskan
 Selama Sakit : Pasien makan 3x sehari porsi tetapi tidak dihabiskan, nafsu
makan berkurang
5. Pola eliminasi BAK BAB
 Sebelum Sakit : pasien BAK & BAB lancar/normal
 Selama Sakit : BAK & BAB kurang lancar/tidak normal
6. Pola aktivitas dan latihan
 Selama Sakit : Pasien dapat melakukan aktivitas dengan baik
 Selama Sakit : Pasien tampak merasakan sesak, nyeri di kedua kaki karena
bengkak dan tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik
7. Pola istirahat dan tidur
 Sebelum Sakit : Pasien tidak mengalami gangguan tidur, pasien biasanya
tidur 6-8 jam/hari
 Selama Sakit : Pasien mengalami gangguan tidur saat merasakan sesak
dan nyeri di kaki tapi pasien masih bisa tidur dengan 6-8 jam/hari
8. Pola konsep diri
 Citra Tubuh : Adanya penurunan fungsi tubuh
 Peran : Tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa
 Ideal Diri : Merasa tidak bisa di andalkan karena bengkak di kedua
kaki dibantu oleh perawat saat pergi ke toilet
 Harga Diri : Penurunan kepercayaan diri
 Aktualisasi Diri : Pasien mampu mengambil keputusan sendiri
9. Pola Koping :
Pasien mengatakan dalam mengambil keputusan biasa dilakukan dengan mandiri.
Pasien tampak cemas dengan penyakit yang dialaminya sekarang dan pasien
berharap agar bisa sembuh dari penyakitnya.
10. Pola Seksual dan Reproduksi
 Sebelum Sakit : -
 Selama Sakit : -
11. Pola Hubungan Peran
 Pasien dengan keluarganya baik. Kemampuan berkomunikasi lancer dan
jelas, begitu juga dengan petugas kesehatan dalam perawatan sangat
koperatif
12. Pola Nilai dan Kepercayaan
 Pasien beragama Katolik dan selalu berdoa untuk kesembuhannya
13. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
 Sebelum Sakit : pasien merasa aman dan nyaman
 Setelah Sakit : pasien tidak merasa nyaman karena merasa sesak dan nyeri
dikedua kaki yang bengkak
14. Kebutuhan Belajar :
Cara mengatasi timbulnya sesak napas
15. Kebutuhan Personal Hygiene
 Sebelum Sakit : Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, mengganti pakaian
2x/hari, gunting kuku 1x/minggu
 Selama Sakit : Mandi (diseka) 1x/hari, gosok gigi 1x/minggu, ganti
pakaian 1x/hari, gunting kuku 1x/dua minggu

D. Pemriksaan fisik
1. Keadaan umum :
Buka mata (4) spontan, respon motorik (6) mengikuti/ menurut pada peintah,
respon verbal (5) orientasi baik. Kesadaran composmentis
 TB/BB : 168 cm/ 85 kg
2. TTV
 Tekanan Darah : 120/100 mmHg
 Nadi : 100 x/m
 Pernapasan : 26 x/m
 Suhu : 36,9℃
 SpO2 : 96 %
3. Kulit dan Kuku : warna kulit sawo matang, kuku bersih
4. Kepala dan Rambut : bentuk kepala bulat simetris, warna rambut hitam dan
kulit kepala bersih
5. Mata : Bola mata simetris, mata agak ikterik, reflek pupil
terhadap cahaya normal, konjungtive tidak anemis
6. Hidung : Bentuk simetris, penciuman baik, tidak ada peradangan
dan polip, terpasang oksigen
7. Telinga : Bentuk simetris kanan dan kiri, pendengaran baik,
kebersihan telinga baik, tidak ada serumen, tidak menggunakan alat bantu
pendengar
8. Mulut : Mukosa bibir baik, bersih tidak ada karang gigi, warna
gigi kuning, tidak ada pembengkakan di gusi, lidah berwarna putih keputihan,
tidak ada gangguan berbicara.
9. Dada
 Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada berjolan, tidak ada edema
Perkusi :,sonor
Auskultasi : bunyi nafas veskuler
 Jantung
Inspeksi : palpasi iktus kordis terlihat
Palpasi : tidak adanya masa, iktus kordis terlihat
Perkusi : bunyi pekak/datar
Auskultasi : bunyi jantung (lup-lup)
 Abdomen
Inspeksi : abdomen terlihat simetris
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : timpani
Auskultasi : terdengar suara bising usus
10. Genetalia
Tidak ada kelainan pada genetalia, pasien terpasang kateter urine
11. Ekstremitas
 Ektremitas atas : Ektremitas atas lengkap, terpasang infus RL 15cc/24
jam pada tangan kiri
 Ekstermitas bawah : Ektremitas bawah lengkap, adanya edema di kedua
kaki
E. Data penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium

Hari/tanggal Jenis pemeriksaan Result Standar


Jam value
Senin HEMATOLOGI
20/11/2023
14 : 12 Hemoglobin 14.3 g/dL 13.2 - 17.3
(HGB)
14 : 12 Hematokrit (HCT) 46 % 40 – 52
14 : 12 Leukosit (WBC) 6.95 103/mm3 4.00 -
10.00
14 : 12 Trombosit (PLT) 261 103/mm3 150 - 450
14 : 12 Eritrosit (RBC) 5.6 Juta/mm3 4.4 – 5.9
14 : 12 Nilai-nilai MC
(Eritrosit rata-
rata)
14 : 12 MVC 82 fL 80 – 100
14 : 12 MCH 26 pg/mL 26 – 34
14 : 12 MCHC 31 g/dL 32 – 36
14 : 12 Hitung Jenis
14 : 12 Basofil 1.0 % 0.0 – 1.0
14 : 12 Eosinofil 3.3 % 2.0 – 4.0
14 : 12 Netrofil Staf 0.0 % 3.0 – 5.0
14 : 12 Netrofil Segmen 64.5 % 50.0 – 70.0
14 : 12 Limfosit 21.4 & 25.0 – 40.0
14 : 12 Monosit 9.8 % 2.0 – 10.0
14 : 12 Netrophil-to- 3.0
lymphocyte ratio
(NLR)
14 : 12 Limfosit Absolut 1487/mm3
KIMIA KLINIK
14 : 25 Kreatinin 1.15 mg/dL 0.8 – 1.3
14 : 25 eGFR 72.25ml/min/1.73m2
14 : 25 Glukosa Darah 167 mg/dL < 140
Sewaktu
14 : 25 Ureurn 30.4 mg/dL 15 – 43
14 : 25 Natrium (Na) 131 mEq/L 136 – 146
14 : 25 Kalium (K) 4.5 mEq/L 3.5 – 5.1
Selasa
21/11/2023
22 : 37 Bilirubin Total 5.48 mg/dL <1
22 : 37 Bilirubin Direct 3.80 mg/dL < 0.4
22 : 37 Bilirubin Indirect 1. 68 mg/dL < 0.6
Rabu
22/11/2023
12 : 27 ALT/SGPT 9 U/L <4
12 : 27 Fosfatase alkali 265 U/L 53 – 128
(ALP)
Kamis
23/11/2023
09 : 12 Kalium (K) 3.7 mEq/L 3.5 – 5.1

2. Pemeriksaan diagnostik

Hasil Pemeriksaan Radiology


 Pada Foto Thorak ditemukan :
Kolom udara dalam trachea normal. Aorta normal.
Cor membesar dengan apek tertanam pada diafragma.
Pulmo : Hili kasar.
Corakan bronkovaskular bertambah. Kranialisasi (+)
Tidak tampak bercak lunak dikedua lapang paru.
Costae, Clavikula dan Jaringan lunak dinding dada normal.

Kesan : - Pembesaran jantung dengan awal bandungan paru


- Tak tampak TB paru aktif/Pneumoni. Bronkitis.

3. Terapi

Nama obat Dosis Rute Kegunaan


Infus RL 500 cc/24 jam Drip Mengganti cairan
tubuh yang hilang
saat mengalami
luka, cedera, atau
menjalani operasi
yang menyebabkan
kehilangan darah
dengan cepat dalam
jumlah yang
banyak.
Furosemide 5 mg/jam Drip Mengatasi
penumpukan cairan
0,5 cc/jam
di dalam tubuh atau
edema
HCT 25 mg Tab Mengatasi infeksi
bakteri di seluruh
1x1
tubuh
Bisoprolol 2.5 mg Tab Memperhambat
kerja sistem saraf
1x1
simpatis pada
jantung dengan
menghambat
reseptor beta-
adrenergik jantung
Tramadol 3x50 mg Iv

F. Analisa Data

No Hari dan tanggal Data Kemungkinan Masalah


penyebab keperawatan
1 Senin Data Subjektif: Gagal Jantung Pola Nafas
20/011/2023  Pasien mengatakan sesak napas Tidak Efektif
Gagal jantung kanan
Data Objektif:
Darah kembali ke
 Pasien tampak sesak atrium, ventrikel dan
 O2 : 3 lpm sirkulasi paru
 TTV
- TD : 120/100 mmHg Jantung kanan
- Nadi : 100 x/m hipertropi
- RR : 26 x/m
- Suhu : 36,9℃ Tekanan pulmonal
- SpO2 : 96 %
Transudasi cairan
(edema paru)

Ekspansi paru

Sesak napas

2 Senin Data Subjektif Gagal Jantung Nyeri Akut


20/011/2023  Pasien mengatakan nyeri di bagian
pinggul sampai ke jari kaki Gagal jantung kanan

Data Objektif: Darah kembali ke


P : Nyeri pada saat di gerakan atrium, ventrikel dan
Q : Dirasakan seperti ditusuk-tusuk sirkulasi paru
R : Nyeri di bagian pinggul sampai
ke jari kaki Jantung kanan
S : Skala nyeri 3 (0-10) hipertropi
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
 TTV
Hepatomegali
- TD : 120/100 mmHg
- Nadi : 100 x/m
- RR : 26 x/m Nyeri
- Suhu : 36,9℃
- SpO2 : 96 %

3 Senin Data Subjektif Gagal Jantung Hipervolemia


20/11/2023  Pasien mengatakan kedua kaki
bengkak dan tidak bisa berjalan Gagal jantung kiri

Data Objektif Kegagalan memompa


darah ke sistemik
 Edema ekstremitas bawah
 Intake cairan oral 600 cc/24 jam Penumpukan darah di
 Pasien terpasang kateter anasarka dan paru
 TTV
- TD : 120/100 mmHg Perpindahan cairan
- Nadi : 100 x/m
intrasel ke intenrstitial
- RR : 26 x/m
- Suhu : 36,9℃
- SpO2 : 96 % Hipervolemia

G. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Pola Nafas Tidak Efektif
2. Nyeri Akut
3. Hipervolemia
H. Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Rasional


keperawatan

1. Pola Napas Tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas Observasi :
Efektif keperawatan selama 3x24 (I.01011)
 Untuk mengatahui
(D.0005) jam diharapkan pola napas Observasi :
 Monitor pola napas frekuensi,
membaik dengan
(frekuensi, kedalaman, dan
kedalaman, usaha usaha napas)
Kriteria Hasil :  Untuk mengetahui
1. Sesak nafas menurun napas)
 Monitor bunyi napas bunyi napas
2. Frekuensi napas tambahan (mis.
membaik tambahan (mis.
gurgling, mengi, Gurgling, mengi
wheezing, ronkhi Terapeutik :
kering)  Agar kepatenan
Terapeutik : jalan napas tetap
 Pertahankan terjaga
kepatenan jalan  Agar pasien tidak
napas dengan head- terlalu merasakan
tilt dan chin-lift (jaw- sesak yang di alami
thrust jika curiga  Untuk mengurangi
trauma servikal) rasa sakit yang di
 Posisikan semi- rasakan
Fowler atau Fowler Edukasi :
 Berikan minum  Agar pasien dapat
hangat menghindari
 Lakukan fisioterapi penyebab dari
dada, jika perlu nyeri yang
 Berikan oksigen, jika dirasakan
perlu  Agar pasien dapat
Edukasi : meredakan nyeri
 Anjurkan asupan secara mandiri
cairan 2000 ml/hari, ketika sudah
jika tidak pulang dari rumah
Kolaborasi : sakit
 Kolaborasi  Agar ketika nyeri
pemberian yang dirasakan
bronkodilator, klien mulai parah
ekspektoran, dan dapat memberi
mukolitik, jika perlu.
tahu keluarga
bahkan tenaga
medis agar
mendapat
penanganan segera
 Agar pasien dapat
menghilangkan
rasa nyri itu
dengan
menggunakan obat
analgestik yang
sesuai dengan
nyeri yang
dirasakan pasien
Kolaborasi :
 Agar rasa nyeri
yang dirasakan
pasien dapat
dihilangkan atau
dikurangi

2. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri Observasi :


(D.0077) keperawatan selama 3x24 (I.08238)
 Untuk mengatahui
jam diharapkan tingkat nyeri Observasi :
 Identifikasi lokasi, lokasi,
menurun dengan
karakteristik, durasi, karakteristik durasi
frekuensi, kualitas, frekuensi kualitas
Kriteria Hasil : dan itensintas nyeri
1. Keluhan nyeri intensitas nyeri
 Identifikasi skala  Agar kita
menurun mengetahui tingkat
nyeri
 Identifikasi respon cedera yang
nyeri non verbal dirasakan oleh
pasien
 Identifikasi faktor
yang memperberat  Agar kita
dan memperingan mengetahui tingkat
nyeri nyeri yang
sebenarnya yang
 Identifikasi
dirasakan pasien
pengetahuan dan
keyakinan tentang  Agar kita dapat
nyeri mengurangi factor
Terapeutik : factor yang dapat
memperparah nyeri
 Berikan teknik
yang dirasakan
nonfarmakologis
oleh pasien
untuk mengurangi
rasa nyeri  Agar kita
( mis. TENS, mengetahui sejauh
hipnosis. Akupresur, mana pemahaman
terapi musik, dan pengetahuan
biofeedback, terapi pasien terhadap
pijat, aroma terapi, nyeri yang
teknik imajinasi dirasakan
terbimbing, kompres Terapeutik :
hangat/dingin, terapi
bermain)  Agar pasien juga
 Kontrol lingkungan mengetahui
yang memperberat kondisinya dan
rasa nyeri (mis. suhu mempermudah
ruangan, perawatan
pencahayaan,  Agar dapat
kebisingan) mengurangi rasa
 Fasilitasi istirahat nyeri yang
yang cukup dirsakan oleh
Edukasi : pasien dengan
 Jelaskan penyebab, mengunakan cara
periode, dan pemicu nonfarmokologis
nyeri  Agar nyeri yang
 Jelaskan strategi dirasakan oleh
meredakan nyeri pasien tidak
 Anjurkan monitor menjadi lebih
nyeri secara mandiri buruk
 Anjurkan
menggunakan Edukasi :
analgetik secara tepat
Kolaborasi :  Agar pasien dapat
 Kolaborasi menghindari
pemberian analgetik, penyebab dari
jika perlu nyeri yang
dirasakan
 Agar pasien dapat
meredakan nyeri
secara mandiri
ketika sudah
pulang dari rumah
sakit
 Agar ketika nyeri
yang dirasakan
klien mulai parah
dan dapat memberi
tahu keluarga
bahkan tenaga
medis agar
mendapat
penanganan segera
 Agar pasien dapat
menghilangkan
rasa nyri itu
dengan
menggunakan obat
analgestik yang
sesuai dengan
nyeri yang
dirasakan pasien
Kolaborasi :
 Agar rasa nyeri
yang dirasakan
pasien dapat
dihilangkan atau
dikurangi

3. Hipervolemia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia Observasi :


keperawatan selama 3x24 (I.03114)
(D.0022)  Untuk mengatahui
jam diharapkan hipervolemia Observasi :
 Periksa tanda dan gangguan fungsi
teratasi dengan
gejala hipervolemia tubuh yang dialami
(mis. ortopnea, pasien akibat
Kriteria Hasil : kelelahan
1. Tanda-tanda vital dispnea, edema,
JVP/CVP meningkat,  Untuk mengetahui
dalam batas normal tingkat kelelahan
refleks hepatojugular
2. Tidak ada edema positif, suara napas fisik dan emosional
tambahan) pasien
Terapeutik :  Untuk mengetahui
 Batasi asupan cairan pola tidur pasien
dan garam apakah teratur atau
 Tinggikan kepala tidak
tempat tidur 30-40  Untuk mengetahui
Edukasi : lokasi dan
 Anjurkan melapor ketidaknyamanan
jika keluaran urine pasien selama
<0,5 mL/kg/jam melakukan
dalam 6 jam aktivitas
Terapeutik :
 Ajarkan cara
membatasi cairan  Untuk memberikan
rasa nyaman bagi
pasien
 Untuk
meningkatkan dan
melatih masa otot
dan gerak
ekstrenitas
 Untuk
mengalihkan rasa
ketidaknyamanan
yang dialami
pasien
Edukasi :
 Untuk memberikan
kenyamanan pasien
saat beristirahat

I. Catatan keperawatan
No Hari tanggal/jam Tindakan Respon atau hasil
1. Senin,20/11/2023 1. Monitor pola napas 1. Pasien tampak sesak
(irama, frekuensi dan 2. O2 : 3 lpm
15 : 00 kedalaman napas) 3. TTV
2. Monitor suara napas - TD : 120/100 mmHg
3. Mengajarkan cara napas - Nadi : 100 x/m
dalam yang benar - RR : 26 x/m
4. Memberikan posisi semi - Suhu : 36,9℃
fowler, fowler - SpO2 : 96 %
5. Memberikan terapi
oksigen sesuai kebutuhan
6. Monitor TTV
2. Senin,20/01/2023 1. Menanyakan pada pasien 1. P : Nyeri pada saat di gerakan
tentang penyebab nyeri Q : Dirasakan seperti ditusuk-tusuk
16 : 15 yang dirasakan, seperti apa R : Nyeri di bagian pinggul sampai
rasa nyeri yang dirasakan, ke jari kaki
dimana lokasi nyeri, skala S : Skala nyeri 3 (0-10)
nyeri yang dirasakan serta T : Nyeri dirasakan hilang timbul
berapa lama nyeri yang 2. Pasien tampak meringis
dirasakan 3. TTV
2. Melihat adanya ekspresi - TD : 120/100 mmHg
menahan nyeri pada pasien - Nadi : 100 x/m
3. Monitor TTV - RR : 26 x/m
4. Memberikan obat - Suhu : 36,9℃
analgetik untuk - SpO2 : 96 %
mengurangi nyeri 4. Tramadol 3x5mg iv
3. Senin,20/11/2023 1. Mengkaji adanya edema 1. Edema ekstremitas bawah
2. Monitor intake cairan 2. Intake cairan oral 600 cc/24 jam
3. Momintor cairan urine 3. Pasien terpasang kateter
18 : 00 4. Monitor TTV - Urine : 3700 ml/24 jam
4. TTV
- TD : 120/100 mmHg
- Nadi : 100 x/m
- RR : 26 x/m
- Suhu : 36,9℃
- SpO2 : 96 %

J. Catatan Perkembangan
No Hari tanggal/jam Perkembangan pasien Tanda tangan
Dx
1. Senin,20/11/2023 S:
 Pasien mengatakan sesak napas
O:
15 : 00
 Pasien tampak sesak
 O2 : 3 lpm
 TTV
- TD : 120/100 mmHg
- Nadi : 100 x/m
- RR : 26 x/m
- Suhu : 36,9℃
- SpO2 : 96 %
A:
 Pola napas tidak efektif belum teratasi
P:
 Intervensi dilanjutkan

Senin,20/11/2023 S:
 Pasien mengatakan nyeri di bagian pinggul sampai
sampai ke jari kaki
16 : 15 O:
P : Nyeri pada saat di gerakan
Q : Dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di bagian pinggul sampai ke jari kaki
S : Skala nyeri 3 (0-10)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
 TTV
- TD : 120/100 mmHg
- Nadi : 100 x/m
- RR : 26 x/m
- Suhu : 36,9℃
- SpO2 : 96 %
A:
 Nyeri akut belum teratasi
P:
 Intervensi dilanjutkan
Senin,20/11/2023 S:
 Pasien mengatakan kedua kaki bengkak dan tidak
bisa berjalan
18 : 00
O:
 Edema ekstremitas bawah
 Intake cairan oral 600 cc/24 jam
 Pasien terpasang kateter
Urine : 3700 ml/24 jam
 TTV
- TD : 120/100 mmHg
- Nadi : 100 x/m
- RR : 26 x/m
- Suhu : 36,9℃
- SpO2 : 96 %
A:
 Hipervolemia belum teratasi
P:
 Intervensi dilanjutkan

2. Selasa,21/11/2023 S:
 Pasien mengatakan masih merasakan sesak
O:
21 : 00
 Pasien tampak sesak
 O2 : 3 lpm
 TTV
- TD : 125/90 mmHg
- Nadi : 79 x/m
- RR : 23 x/m
- Suhu : 36,0℃
- SpO2 : 98 %
A:
 Pola napas tidak efektif belum teratasi
P:
 Intervensi dilanjutkan
Selasa,21/11/2023 S:
 Pasien mengatakan masih merasakan nyeri di bagian
pinggul sampai sampai ke jari kaki
22 : 15 O:
P : Nyeri pada saat di gerakan
Q : Dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di bagian pinggul sampai ke jari kaki
S : Skala nyeri 3 (0-10)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul

 TTV
- TD : 120/100 mmHg
- Nadi : 79 x/m
- RR : 23 x/m
- Suhu : 36,0℃
- SpO2 : 98 %
A:
 Nyeri akut belum teratasi
P:
 Intervensi dilanjutkan
Selasa,21/11/2023 S:
 Pasien mengatakan kedua kaki bengkak dan sudah
bisa berjalan
22 : 30
O:
 Edema ekstremitas bawah
 Pasien dapat berjalan tetapi di bantu oleh perawat
 Pasien terpasang kateter
Urine : 3000 ml/24 jam
 TTV
- TD : 125/90 mmHg
- Nadi : 79 x/m
- RR : 23 x/m
- Suhu : 36,0℃
- SpO2 : 98 %
A:
 Hipervolemia teratasi sebagian
P:
 Intervensi dilanjutkan
3. Rabu,22/11/2023 S:
05 : 00  Pasien mengatakan sesak berkurang
O:
 Pasien tampak sesak
 O2 : 3 lpm
 TTV
- TD : 110/80 mmHg
- Nadi : 87 x/m
- RR : 21 x/m
- Suhu : 36,1℃
- SpO2 : 99 %
A:
 Pola napas tidak efektif teratasi sebagian
P:
 Intervensi dihentikan
Rabu,22/11/2023 S:
06 : 00  Pasien mengatakan nyeri berkurang di bagian
pinggul sampai sampai ke jari kaki
O:
P : Nyeri timbul saat di gerakan
Q : Dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri di bagian pinggul sampai ke jari kaki
S : Skala nyeri 2 (0-10)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul

 TTV
- TD : 110/80 mmHg
- Nadi : 87 x/m
- RR : 21 x/m
- Suhu : 36,1℃
- SpO2 : 99 %
A:
 Nyeri akut teratasi sebagian
P:
 Intervensi dihentikan
Rabu,22/11/2023 S:
07 : 00  Pasien mengatakan bengkak pada kedua kaki
berkurang dan sudah bisa berjalan
O:
 Edema ekstremitas bawah
 Pasien dapat berjalan tetapi di bantu oleh perawat
 Pasien terpasang kateter
Urine : 2500 ml/24 jam
 TTV
- TD : 110/80 mmHg
- Nadi : 87 x/m
- RR : 21 x/m
- Suhu : 36,1℃
- SpO2 : 99 %
A:
 Hipervolemia teratasi sebagian
P:
 Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai