Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI)

Putri Oktaviani
2208016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
2022/2023
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS UMUM
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn. U
Umur : 63 Tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Jawa/WNI
Alamat : Tegalwero Pucakwangi Pati, Jawa Tengah
Nomor RM : 580624
Diagnosa medis : Sepsis Hematuria
Tanggal dan jam masuk :
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. W
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/WNI
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tegalwero Pucakwangi Pati, Jawa Tengah
Hubungan dengan klien : Istri
2. Status kesehatan saat ini : Pasien mengeluh sakit dan nyeri pada bagian
perutnya sejak hari minggu sampai sekarang.
3. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah dialami (kaitkan dengan penyakit sekarang) :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya yang terkait
dengan penyakit sekarang.
b. Kecelakaan : Pasien mengatakan belum pernah memiliki riwayat
kecelakaan lalu lintas dan kerja.
c. Pernah dirawat (penyakit, operasi, waktu) : Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit yang harus di rawat di RS, tidak memiliki riwayat
operasi
d. Alergi (obat/lainnya) : Pasien tidak memiliki riwayat alergi
obat dan makanan.
e. Imunisasi : Pasien mengatakan status imunisasi lengkap sejak
masih kecil.
4. Riwayat kesehatan keluarga
1) Genogram

Keterangan:
a. Bulat : Laki-laki
b. Kotak : Perempuan
c. Merah : Pasien

2) Penyakit yang pernah diderita keluarga : Tidak ada


3) Penyakit yang sedang diderita keluarga : Todak ada
5. Riwayat kesehatan lingkungan
a. Kebersihan rumah dan lingkungan : Pasien mengatakan kebersihan
rumah selalu dijaga oleh anggota keluarga untuk selalu dalam kondisi
bersih supaya nyaman ditempati.
b. Kemungkinan terjadinya bahaya : Tidak ada
II. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Kebutuhan nutrisi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari. Jenis makanan
yang biasa dikonsumsi pasien adalah sayuran, ikan, buah kadang-kadang
makan, roti dan masih banyak lagi. Pasien mengatakan semua jenis
makanan suka, jadi pasien tidak memiliki makanan kesukaan. Pasien tidak
pernah mengkonsumsi obat/vitamin penambah nafsu makan. Selama
pasien sehat tidak pernah mengeluh mual muntah saat mengkonsumsi
makanan.
Sesudah dirawat : Pasien mengatakan masih sama seperti sebelumnya.
Masih doyan makan dan porsinya sama. Pasien mangatakan tidak ada
gangguan dalam mengunyah dan menelan makanan. Hanya saja kurang
nyaman karena sesak napasnya saat makan.
Kesimpulan : Pasien tidak memiliki keluhan terkait kebutuhan
nutrisi
2. Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB normal bentuk bau warna
normal seperti BAB pada umumnya. Pasien tidak memiliki keluhan BAB
cair atau konstripasi. Pola BAK pasien normal. Warna urine kuning
bening, bau normal urine.
Setelah dirawat : Pasien mengatakan BAB normal bentuk bau warna
normal seperti BAB pada umumnya. Pasien tidak memiliki keluhan BAB
cair atau konstripasi. Pola BAK pasien normal. Warna urine kuning
bening, bau normal urine.
Kesimpulan : Pasien tidak memiliki keluhan terkait eliminasi
3. Kebutuhan mobilisasi dan body mekanik
Sebelum sakit : Pasien sehari-hari normal dalam melakukan aktivitas
fisik pada saat bekerja maupun kegiatan dirumah tidak mengalami
gangguan apapun. Pasien mengatakan jarang berolahraga kadang hanya
bersepeda sebentar. Pasien tidak merasa kesulitan pada saat
menggerakkan tubuh dan beraktivitas. Pasien mampu melakukan personal
higiene secara mandiri (mandi, berpakaian, berdandan, BAB/BAK, dll).
Setelah dirawat : Pasien mengatakan saat sakit belum bisa melakukan
aktivitas seperti biasa bahkan bekerja. Pasien mengatakan mengeluh
kesulitan saat melakukan aktifitas seperti berjalan karena pada saat tubuh
digerakkan duduk/berjalan perut terasa sakit jadi pergerakan tubuh jarang.
Dan karena alat vital terpasang kateter, jadi pergerakan sangat minimal.
Kesimpulan : Pasien mengalami gangguan mobilitas fisik
4. Kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Pasien mengatakan terbiasa tidur sekitar 6-8 jam/hari
dan pasien tidur hanya pada malam hari, jarang melakukan tidur siang.
Pasien jarang mengeluh kesulitan dalam memulai tidur. Tidak mudah
terbangun. Terkadang pasien juga mengalami insomnia.
Setelah dirawat : pasien mengatakan selama sakit lebih banyak istirahat
dan tidur
Kesimpulan : Pasien tidak memiliki keluhan gangguan istirahat dan
tidur
5. Kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan kenyamanan
seperti nyeri.
Setelah dirawat : Pasien mengeluh sakit dibagian perut saat bergerak
P : Saat bergerak
Q : Seperti teriris
R : Perut bagian tengah dan kiri bawah
S :6
T : Hilang timbul
Kesimpulan : Pasien mengalami gangguan rasa nyaman (nyeri)
6. Kebutuhan oksigenasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami keluhan
sesak napas. Pasien bernapas dengan normal.
Setelah dirawat : Pasien mengatakan tidak ada keluhan sesak napas atau
kesulitan dalam bernapas. Pasien tidak tampak terpasang oksigen.
Kesimpulan : Pasien tidak memiliki keluhan terkait kebutuhan
oksigenasi
7. Kebutuhan cairan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan minuman yang biasa dikonsumsi
adalah air putih. Sesekali meminum kopi, teh, es, jus dan lain-lain. Dan
tidak ada masalah dalam mengkosumsi cairan. Jumlah cairan yang
biasanya dikonsumsi pasien sekitar 1 liter.
Setelah dirawat : Selama sakit pasien biasanya meminum air putih
dengan jumlah kurang lebih 1-1,5 liter/hari. Pasien tidak tampak
mengalami edema dan pasien tidak memiliki keluhan terkait edema.
Cairan infus yang masuk pada tubuh pasien yaitu 15 tpm.
Kesimpulan : Pasien tidak memiliki keluhan terkait kebutuhan cairan
8. Kebutuhan personal hygiene
Sebelum sakit : Pasien mengatakan kebiasaan membersihkan diri
selalu bisa dilakukan secara mandiri dan tidak ada gangguan.
Setelah dirawat : Pasien mengatakan melakukan kebersihan diri dengan
di bantu.
Kesimpulan : Pasien tidak memiliki keluhan terkait kebersihan diri
III. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TOE TOE)
1. Kesadaran
GCS : E4 M6 V5
Kesadaran : Compos mentis
2. Penampilan
Keadaan umum pasien tampak lemah
3. Vital sign
Suhu :
TD : 145/68 mmHg
RR : 21x/menit
Nadi : 116x/menit
4. Kepala
Bentuk kepala bulat, rambut pendek, warna rambut hitam dan sedikit
berwarna putih (uban), rambut tidak rontok dan tidak berketombe.
5. Mata
Penglihatan pasien normal, reaksi terhadap cahaya (+), konjungtiva
anemis, sklera ikterik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, area
mata bersih
6. Hidung
Hidung tampak terlihat bersih, tidak terdapat secret, tidak terdapat
epistaksis, tidak terdapat polip, tidak tampak pernapasan cuping hidung,
tampak terpasang oksigen
7. Telinga
Kedua telinga simetris, pendengaran pasien normal, pasien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, tidak terdapat serumen, tidak
terdapat infeksi ataupun tinnitus, telingan tampak terlihat sedikit kotor.
8. Mulut dan tenggorokan
Pasien mengatakan tidak kesulitan dalam berbicara, pasien tidak
mengalami gangguan bicara, gigi pasien lengkap, warna gigi sedikit
kekuningan, lidah kotor, bau mulut, tidak terdapat nyeri mulut dan
tenggorokan, pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam mengunyah
dan menelan, tidak terdapat benjolan pada leher, tidak terdapat
oembesaran tonsil
9. Dada
a. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba pada intercosta ke 5
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2 terdengar
b. Pari-paru
Inspeksi : Tampak pengembangan simetris
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri berbeda
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vasikuler
10. Abdomen
Inspeksi : Simetris, tidak terdapat luka/bekas jahitan
Auskultasi: Peristaltik normal (3 detik), bising usus normal (33x/menit)
Perkusi : Timpani
Palpasi : Teraba lembek, terdapat nyeri tekan
11. Genitalia
Tampak terpasang kateter dan tidak terdapat hemoroid
12. Ektremitas atas dan bawah
a. Inspeksi kuku dan kulit : Kuku bersih, kekuningan, tidak
berkutek
b. Capilary refill : >2 detik
c. Kemampuan mobilitas : Pasien mengatakan sulit melakukan
aktivitas karena terpasang kateter
d. Infus : Pada daerah tusukan infus tampak
terlihat tidak terdapat tanda-tanda infeksi, pasien mengatakan tidak
merasa nyeri saat ditekan, area infus tampak bersih.
13. Kulit
Kulit tampak bersih, warna sawo matang, kelembaban kulit kurang, turgor
kulit kurang, tidak terdapat edema, tidak terdapat luka.
IV. DATA PENUNJANG
1. Hasil pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laborat

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL


URINE
Urine Lengkap
Makroskopis
Warna Kuning tua
Kekeruhan Keruh
pH 6.0 4.8-7.8
Protein POS (1+) Negatif
Reduksi Negatif Negatif
Mikroskopis
Lekosit 4-5 /LPB
Eritrosit > 50 /LPB
Silinder Negatif
Epithel 0-2
Kristal Negatif
Amorf Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
Bakteri POS (1+) Bakteri
Trikhomonas Negatif
Lain-lain Negatif

Bilirubin Urine Negatif Negatif


Urobilinogen Negatif Negatif-Trace
Keton POS (2+) Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Berat Jenis 1.030 1.003-1.030

2) Pemeriksaan radiologi :-
B. ANALISA DATA

Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi TTD


22/11/22 DS: Pasien mengeluh Nyeri Akut Agen pencedera
sakit dibagian perut saat fisiologis
bergerak
DO: Pasien tampak
meringis dan menunjuk
perut, Nadi 116x/menit,
TD 145/68 mmHg
P : Saat bergerak
Q : Seperti teriris
R : Perut bagian
tengah dan kiri bawah
S :6
T : Hilang timbul
22/11/22 DS: Pasien mengatakan Gangguan Nyeri
saat sakit belum bisa Mobilitas Fisik
melakukan aktivitas
seperti biasa bahkan
bekerja. Pasien
mengatakan mengeluh
kesulitan saat
melakukan aktifitas
seperti berjalan karena
pada saat tubuh
digerakkan
duduk/berjalan perut
terasa sakit jadi
pergerakan tubuh
jarang. Dan karena alat
vital terpasang kateter,
jadi pergerakan sangat
minimal
DO: Pasien tampak
terpasang kateter,
keadaan umum pasien
tampak lemah

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (D.0054)
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl/Jam Dx. Kep Tujuan&Kriteria Planning TTD


Hasil
22/11/22 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
tindakan (I.08238)
keperawatan 3x24 Observasi
jam diharapkan - Identifikasi lokasi,
keseluruhan rasa karakteristik, durasi,
nyaman dan aman frekuensi, kualitas,
secara fisik, intensitas nyeri
psikologis, spiritual, - Identifikasi skala nyeri
sosial, budaya dan - Identifikasi respon
lingkungan nyeri non verbal
meningkat (L.08064) - Identifikasi faktor yang
dengan kriteria hasil: memperberat dan
1. Keluhan tidak memperingn nyeri
nyaman menurun - Identifikasi pengaruh
2. Lelah menurun nyeri pada kualitas
hidup
Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi
musik, terapi pijat,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
- Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
- Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
22/11/22 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Mobilisasi
mobilitas tindakan (I.05173)
fisik keperawatan 3x24 Observasi
jam diharapkan - Identifikasi adanya
kemampuan dalam nyeri atau keluhan fisik
gerakan fisik dari lainnya
satu atau lebih - Identifikasi toleransi
ektremitas secara fisik melakukan
mandiri meningkat pergerakan
(L.05042) dengan - Monitor frekuensi
kriteria hasil: jantung dan tekanan
1. Gerakan trbatas darah sebelum dan
menurun sesudah mobilitas
2. Kelemahan fisik - Monitor kondisi umum
menurun selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik
- Fasilitasi mobilitas
dengan alat bantu (mis.
pagar tempat tidur)
- Fasilitasi melakukan
pergerakan
- Libatkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang haru
dilakukan (mis. duduk
di tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke
kursi)

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl/Jam Dx, Kep Implementasi Respon TTD


23/11/22 Nyeri akut Mengidentifikasi lokasi, DS: Pasien
karakteristik, durasi, mengatakan lokasi
frekuensi, kualitas, nyeri di bagian perut,
intensitas nyeri nyeri hilang timbul,
kualitas nyeri seperti di
tusuk
DO: Pasien menjawab
dengan memegang
bagian perut
23/11/22 Mengidentifikasi skala DS: Pasien
nyeri mengatakan skala nyeri
6
DO: Pasien menjawab
dan tampak meringis
23/11/22 Mengidentifikasi DS: -
respon nyeri non verbal DO: Pasien tampak
meringis pada saat
bergerak
23/11/22 Mengiddentifikasi DS: Pasien
faktor yang mengatakan saat
memperberat dan melakukan pergerakan
memperingn nyeri DO: Pasien menjawab
23/11/22 Mengidentifikasi DS: Pasien
pengaruh nyeri pada mengatakan sedikit
kualitas hidup mengganggu tidurnya
karena merasa kurang
nyaman dengan nyeri
yang dirasakan
DO: Pasien menjawab
23/11/22 Memberikan teknik DS: Pasien
nonfarmakologi untuk mengatakan bersedia
mengurangi rasa nyeri diajarakan relaksasi
(mis. TENS, hipnosis, teknik napas dalam dan
akupresur, terapi musik, teknik hipnosis 5 jari
terapi pijat, teknik DO: Pasien tampak
imajinasi terbimbing, memperhatikan arahan
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
23/11/22 Mengontrol lingkungan DS: Pasien
yang memperberat rasa mengatakan tidak ada
nyeri (suhu ruangan, DO: Pasien menjawab
pencahayaan,
kebisingan)
23/11/22 Menjelaskan penyebab, DS: Pasien
periode dan pemicu mengatakan
nyeri memahami
DO: Pasien tampak
mendengarkan
penjelasan dan
mengangguk
23/11/22 Menjelaskan strategi DS: Pasien
meredakan nyeri mengatakan mengerti
DO: Pasien tampak
mendengarkan
penjelasan
23/11/22 Menganjurkan DS: Pasien
memonitor nyeri secara mengatakan bersedia
mandiri DO: Pasien menjawab
23/11/22 Menganjarkan teknik DS: Pasien
nonfarmakologis untuk mengatakan bersedia
mengurangi nyeri DO: Pasien tampak
memperhatikan arahan
dan mengikuti arahan
latihan relaksasi napas
dalam dan hiponis 5
jari
24/11/22 Gangguan Mengidentifikasi DS: Pasien
mobilitas adanya nyeri atau mengatakan nyeri di
fisik keluhan fisik lainnya bagian perut
DO: Pasien tampak
menunjuk perut
24/11/22 Mengidentifikasi DS: Pasien
toleransi fisik mengatakan saat
melakukan pergerakan bergerak nyeri tersebut
dirasakan
DO: Pasien menjawab
pertanyaan
24/11/22 Memonitor frekuensi DS: Pasien
2 jantung dan tekanan mengatakan boleh
darah sebelum dan bersedia
sesudah mobilitas DO: Sebelum, TD
130/70 mmHg,
Sesudah TD 133/74
mmHg
24/11/22 Memonitor kondisi DS: -
umum selama DO: Kondisi umum
melakukan mobilisasi pasien lemah
24/11/22 Mengfasilitasi mobilitas DS: Pasien
dengan alat bantu (mis. mengatakan
pagar tempat tidur) membutuhkan alat
bantu untuk bergerak
DO: Pasien tampak
dibantu
24/11/22 Memfasilitasi DS: -
melakukan pergerakan DO: -
24/11/22 Melibatkan keluarga DS: Keluarga pasien
untuk membantu pasien mengatakan bersedia
dalam meningkatkan DO: Keluarga pasien
pergerakan menjawab
24/11/22 Menjelaskan tujuan dan DS: Pasien
prosedur mobilisasi mengatakan mengerti
DO: Pasien tampak
memperhatikan
penjelasan
24/11/22 Menganjurkan DS: Pasien
melakukan mobilisasi mengatakan bersedia
dini DO: Pasien menjawab
24/11/22 Menganjarkan DS: Pasien
mobilisasi sederhana mengatakan bisa
yang haru dilakukan melakukannya tapi
(mis. duduk di tempat perlu dibantu
tidur, pindah dari DO: Pasien menjawab
tempat tidur ke kursi) pertanyaan

F. EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl/Jam Dx. Kep Catatan Perkembangan TTD


23/11/22 Nyeri akut S: Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang,
pasien mengatakan skala nyeri 4
O: Pasien tampak melihat dan memegangi
perut, TD 140/78 mmHg, Nadi 110x/menit
A: Masalah sebagian teratasi
P: Lanjutkan intervensi
24/11/22 Gangguan S: Pasien mengatakan masih belum bisa
mobilitas melakukan aktivitas karena masih terpasang
fisik kateter di genital
O: Pasien tampak masih terpasang kateter
A: Maslaah sebagian teratasi
P: Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai