Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

DENGAN GANGGUAN ISTIRAHAT TIDUR

DI KELURAHAN PURWOYOSO

YULIANA RISA
2108038

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
202I
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N
DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR
DIKELURAHAN PURWOYOSO

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1. IDENTITAS
a.Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Suku/Bangsa : Jawa/WNI
Alamat :Kelurahan purwoyoso, Semarang Barat
Diagnosa Medis : Hipertensi
Tanggal Dan Jam Masuk : -
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. K
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/WNI
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Kelurahan Purwoyoso, Semarang Barat
Hubungan Dengan Klien : Suami
2. Status Kesehatan saat ini
Pasien mengatakan sering pusing serta mata yang perih di pagi hari, dan
mengantuk, pasien mengatakan hanya tidur 3-4 jam setiap hati karena lingkungan
perumahan yang padat terkadang sangat bising.
3. Riwayat kesehatan lalu
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi, Tidak pernah dirawat dirumah
sakit pasien mengatakan tidak memiliki alergi maupun makanan.
4. Riwayat Kesehatan keluarga
1. Genogram:

Keteragan:

: Laki- Laki

: Perempuan

: Pasien

: Laki-Laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Garis keturan
: Garis pernikahan
: Garis satu rumah
Narasi:
Pasien tinggal satu rumah bersama istri dan anak terahirnya karena anak
pertamanya bekerja diluar negeri. Dalam satu rumah tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit yang sama.

2. Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit
sepertinya

5. Riwayat kesehatan lingkungan


a. Kebersihan rumah dan lingkungan
Saat melakukan pengkajian rumah pasien terlihat bersih dan rapi, lingkungan
perumahan juga rapi namun memang padat dan banyak keramaian yang
menyebabakan kebisingan
b. Kemungkinan terjadinya bahaya
Rumah pasien berada ditanjakan yang lumayan curam, ada kemungkinabn dapat
terjatuh saat mengendarai kendaraan roda

II KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


► TULIS DATA SEBELUM SAKIT DAN SETELAH DIRAWAT
1. Kebutuhan Nutrisi
a. Frekuensi makan/hari: 3 kali sehari
b. Nafsu/selera makan: kurang untuk selera makan
c. Nyeri ulu hati: tidak ada nyeri ulu hati Universitas Sumatera Utara
d. Alergi: tidak ada alergi makanan
e. Masalah makan dan minum: tidak ada masalah
2. Kebutuhan eliminasi
BAB
a.Pola BAB: tidak menentu
b. Karakteristik feses: padat dan kuning
c.Riwayat perdarahan: tidak ada riwayat perdarahan
d. Diare: tidak mengalami diare
e.Penggunaan laksatif: tidak menggunakan laksatif
BAK
a.Pola BAK: 5-6/hari
b. Karakter urine: bening, tidak berbau
c.Nyeri/rasa terbakar/ kesulitan BAK: tidak ada
d. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih: tidak ada
e.Penggunaan diuretik: tidak ada

3. Kebutuhan mobilisasi dan body mekanik


a. Uraian aktivitas pasien mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara
mandiri, sebahagian, atau total. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari
secara mandiri, seperti mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian
b. Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit : -
4. Kegiatan dalam pekerjaan
Pasien mengatakan masih melakukan pekerjaan namun kurang bersemangat.
5. Olahraga yang dilakukan (jenis dan frekwensi)
Paien mengatakan biasanya joging bersama anakanya biasanya 1 bulan sekali.
6. Kesulitan /keluhan dalam aktifitas
a. Pergerakan tubuh
Pasien mengatakan tidak ada masalah pergerakan masih normal
b. Perawatan diri
Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas secara mandiri seperti mandi,
berpakaian, makan dan berdandan
c. Berhajat (BAK/BAB)
Pasien mengatakan tidak ada masalah terkait BAB/BAK
d. Mudah merasa kelelahan
Pasien mengatakan mudah lelah, terkadang merasa pusing dan mudah mengantuk.
7. Pengkajian kekuatan otot

Ekstermitas atas Ekstermitas bawah


Kanan Kiri Kanan Kiri
5 5 5 5

8. Kebutuhan Istirahat dan Tidur


a. Kebiasaan tidur (Waktu tidur, lama tidur dalam sehari)
Pasien mengatakan biasanya tidur jam 1 malam kadang jam 2, dan bangun jam 4
pagi, lama tidur biasanya 3-4 jam sehari, pasien mengatakan tidak pernah tidur siang.
b. Kesulitan tidur
Pasien mengatakan mudah terbangun, sulit memulai tidur, terkadang sampai
insomnia.
c. Apakah keadaan sakit mempengaruhi kebiasaan tidur?
d. Kesimpulan : Pasien mengalami masalah gangguan pola tidur
9. Kebutuhan rasa nyaman nyeri
Pasien mengatakan kadang merasa tidak nyaman bersosialisasi dengan warga lainnya
karena, perasaannnya seperti tidak nyaman dan mudah marah maupun tersinggung serta
sering merasa lesu.

10. Kebutuhan Oksigenasi


Pasien mengatakan tidak memiliki masalah pernafasan, frekuemsi nafas 23x/menit
11. Kebutuhan cairan
Pasien mengatakan minum 8-9 gelas dalam sehari, pasien mentakan tidak demam
Kesimpulan : pasien tidak memiliki masalah gangguan dengan kebutuhan cairan
12. Kebutuhan personal hygiene
a. Kebersihan tubuh: tubuh tampak bersih
b. Kebersihan gigi dan mulut: gigi tampak sedikit kuning dan kurang bersih
c. Kebersihan kuku kaki dan tangan: kuku dan kaki tangan pendek dan bersih

III Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)


1. Kesadaran
Pengkajian CGS
Tingkat Kesadaran : Composmentis
2. Penampilan
Pasien tampah lesu, pucat dan mata panda
3. Vital sign
a. Suhu Tubuh : 36,7 °C
b. Tekanan Darah : 130/90 mmHg
c. Respirasi : 23x/menit
d. Nadi : 100x/menit
4. Kepala
a. Bentuk: oval, dan tidak ada benjolan
b. Kulit kepala: Berminyak, tidak ada iritasi
c. RambutPenyebaran dan keadaan rambut: penyebaran rambut tidak merata, ada
yang hitam & putih
d. Bau: Rambut tidak berbau

5. Mata
a. Kelengkapan mata: mata simetris kiri dan kanan
b. Palpebra: tidak ada kelainan & infeksi
c. Konjungtiva dan sklera: konjungtiva anemis dan normal
d. Daerah mata tanpa hitam dan mata berkantung
6. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasal: simetris
b. Lubang hidung : simetris & bersih
c. Pasien tidak menggunakan oksigen
7. Telinga
a. Bentuk telinga: simetris kiri dan kanan
b. Ukuran telinga: simetris kiri dan kanan
c. Lubang telinga: cukup bersih dan tidak ada kelainan
d. Pendengaran: Pasien mengatakan tidak ada masalah pendengaran masih normal
8. Mulut
a. Keadaan bibir: mukosa bibir lembab
b. Keadaan gusi dan gigi: tidak ada perdarahan, gigi kuning
c. Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan mengunyah/ menelan
d. Tidak ada pembesaran tonsil
9. Dada
a. Inspeksi thorak: bentuk normal
b. Pernafasan: frekuensi 24 x/i, irama teratur dan reguler
c. Tanda kesulitan bernafas: tidak ada tanda kesulitan bernafas
Pemeriksaan paru
a) Palpasi getaran suara: fremitus taktil seimbang kiri & kanan
b) Perkusi: terdengar bunyi resonan
c) Auskultasi: suara nafas normal, suara ucapan jelas, suara tambahan tidak ada
terdengar
Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi: tidak dilakukan pemeriksaan
b) Palpasi: tidak dilakukan pemeriksaan
c) Perkusi: tidak dilakukan pemeriksaan
d) Auskultasi: tidak ada bunyi tambahan
10. Abdomen : inspeksi, auskultasi, perkusi, palpasi
a. Inspeksi: bentuk abdomen normal, simetris, tidak tampak massa/benjolan,
bayangan pembuluh darah tidak tampak
b. Auskultasi: peristaltik 8 x/i, tidak ada suara tambahan
c. Palpasi: tanda nyeri tekan tidak ada, tidak teraba massa/benjolan, tidak ada tanda
ascites, tidak ada pembengkakan hepar
d. Perkusi: suara abdomen timpani, ascites (-)
11. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan, dari hasil wawancara tidak ada
masalah
12. Ekstremitas atas dan bawah
a. Kesimetrisan otot: normal simetris
b. Pemeriksaan oedema: tidak ada oedema
c. Kekuatan otot: normal, tidak ada gangguan
d. Kelainan pada ekstremitas dan kuku: ekstremitas hangat, tidak ada clubing finger
13. Kulit
a. Kebersihan: kulit bersih dan berminyak
b. Kehangatan: kulit tarasa hangat (dalam keadaan normal)
c. Warna: normal, warna kulit sawo matang
d. Turgor: normal, turgor kembali < 3”
e. Kelembaban: terasa lembab
f. Kelainan pada kulit: tidak ada kelainan

14. DATA PENUNJANG


a. Hasil Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laborat  : Tidak ada
2) Pemeriksaan Radiologi : Tidak ada

b. Diit yang diperoleh


Pasien mengatakan tidak sedang menjalani diit
c. Therapy
Pasien mengatakan rutin meminum obat hipertensi apabila tekanan darah naik
-
A. Analisa data

Tgl / jam Data Fokus Problem Etiologi TTD


Selasa,28 DS: Pasien mengatakan Ganggguan Hambatan
Sepetmber mudah pusing, kadang pola tidur Lingkungan
2021 mudah marah atau emosi,
serta mengatakan mudah
mengantuk, merasa tidak
bersemangat. Pasien
mengatakan biasanya
tidur jam 1 malam bangun
jam 4 subuh.
DO:
- Pasien tampak
lesu
- Pasien tampak
gelisah
- Tidak
bersemangat
- Muka pucat
- Bawah mata tanpa
hitam dan
berkantung
B. Diagnosa Keperawatan & Prioritas Diagnosa: sesuai dengan Diagnosa Keperawatan SDKI
edisi terbaru.
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan tidak
pernah ke pelayanan kesehatan, kurang pengetahuan
C. Planning / intervensi

Tgl / jam Diagnosa Tujuan & Planning TTD


keperawatan Kriteria Hasil
Gangguan pola tidur Tujuan: klien dapat 1. Ajarkan pasien dan
Selasa, berhubungan dengan mempertahan kebutuhan tidur orang terdekat
28 hambatan dalam batas normal. Indikator: mengenai faktor yang
Septembe lingkungan 1. Jam tidur berkontribusi
r 2021 2. Pola tidur terjadinya gangguan
3. Perasaan segar sesudah pola tidur (misalnya,
tti fisiologis, psikologis,
d pola hidup, perubahan
ur shift kerja yang sering,
Tidur dari awal sampai perubahan zona waktu
habis di malam hari secara yang cepat, jam kerja
konsisten. yang panjang dan
berlebihan, dan faktor
lingkungan lainnya).
2. Sesuaikan
lingkungan (misalnya,
cahaya, kebisingan,
suhu, kasur dan tempat
tidur) untuk
meningkatkan tidur.
3. Ajarkan pasien
bagaimana melakukan
relaksasi otot
autogenik atau bentuk
non – farmakologi
lainnya untuk
memancing tidur.
4. Mulai / terapkan
langkah-langkah
kenyamanan seperti
pijat, pemberian
posisi, dan sentuhan
afektif.
Selasa, Defisiensi Tujuan: Setelah dilakukannya 1. Jelaskan tanda dan
28 pengetahuan asuhan keperawatan pada klien, gejala yang umum dari
Septembe berhubungan dengan klien dapat mengetahui penyakit, sesuai
r 2021 kurang informasi mengenai penyakit, prognosis, kebutuhan.
ditandai dengan dan kebutuhan pengobatan. 2. Diskusikan
tidak pernah ke Indikator Pengetahuan: Proses perubahan gaya hidup
pelayanan Penyakit yang mungkin
kesehatan, kurang 1. Tanda dan gejala penyakit. diperlukan untuk
pengetahuan. 2. Faktor – faktor penyebab dan mencegah komplikasi
faktor yang berkontribusi. di masa yang akan
3. Strategi untuk meminimalkan datang dan / atau
perkembangan penyakit. mengkontrol proses
penyakit.
3. Review
pengetahuan pasien
mengenai kondisinya
4.Diskusikan pilihan
terapi / penanganan.

D. Implementasi

Tgl / Diagnosa Implementasi Respon TTD


jam keperawatan
Rabu, 1. Gangguan pola Mengajarkan pasien DS: pasien
29 tidur berhubungan dan orang terdekat mengatakan
Septem dengan hambatan mengenai faktor memang tempat
ber lingkungan yang berkontribusi tinggalnya
2021 terjadinya pumikiman padat
Jam 2. Defisiensi gangguan pola tidur penduduk yang
16.00 pengetahuan biasanya banyak
berhubungan dengan menyebabkan
kurang informasi kebisingan
ditandai dengan tidak DO: Pasien
pernah ke pelayanan tampak lesu, mata
kesehatan, kurang yg berkantung
pengetahuan. dan hitam

Menyesuaikan DS: pasien


lingkungan mengatakan tidur
menggunakan
kipas karena suhu
yang panas
DO: pasien
kooperatif

DS: Pasien
Mengajarkan pasien mengatakan
bagaimana sudah lari-lari
melakukan kecil disekitar
relaksasi otot rumah
autogenik dengan DO: pasien
joging disore hari tampak tenang

DS: Pasien
mengatakan rileks
setelah
Memulai / mendengarkan
menerapkan musik
langkah-langkah DO: Pasien
kenyamanan seperti tampak
memberikan terapi menikmati saat
musik dibberikan terapi
musik

DS: Pasien
sebelumnya
hanya tahu bahwa
tidur yang kurang
mempengaruhi
Menjelaskan tanda aktivitas sehari-
dan gejala yang hari
umum dari DO: Pasien
Gangguan pola mendengarkan
tidur ssat dijelaskan

DS: pasien
mengatakan
paham dengan
penjalasan

DO: Pasien
menjawab saat
diberikan
pertanyaan

Mendiskusikan DS: Pasien


perubahan gaya mengatakan
hidup yang sangat tidak
mungkin diperlukan nyaman karena
untuk mencegah kekurangan tidur
komplikasi di masa menyebabkan
yang akan datang sering pusing
dan / atau DO: Pasien
mengkontrol proses kooperatif
penyakit.
DS: Pasien
mengatakan
senang dengan
Melakukan Review terapi
pengetahuan pasien mendengarkan
mengenai musik instrumen
kondisinya DO: Pasien
tampak senang

Mendiskusikan
pilihan terapi /
penanganan.
Kamis, Gangguan pola tidur Mengajarkan pasien DS: Pasien
30 berhubungan dengan bagaimana mengatakan
Septem hambatan lingkungan melakukan sangat senang dan
ber relaksasi otot menikmati latihan
2021 dengan yoga yoga bersama
Jam bersama dirumah DO: pasien
16.30 tampak
berantusias

DS: Pasien
mengatakan
menyukai musik
Memulai/ bernuansa kalem
menerapkan dan tenang
langkah-langkah DO: Pasien
kenyamanan tampak rileks saat
dengan meberikan
terapi musik
Jumat, 1 Gangguan pola tidur Gangguan pola DS: Pasien
Oktober berhubungan dengan tidur berhubungan mengatakan lebih
2021 hambatan lingkungan dengan hambatan senang
Jam lingkungan melakukan yoga
16.00 dirumah dari pada
lari karena takut
keluar dikeramian
saat pandemik

DO: pasien
tampak
berantusias saat
memulai yoga
hingga selesai
E. Evaluasi
Tgl / jam Diagnosa Catatan Perkembangan TTD
Kep
Kamis, 30 Gangguan S: Pasien mengatakan tadi malam
September pola tidur setelah melakukan olahraga dapat
2021 berhubungan tidur jam 11, namun sering
Jam 15.40 dengan terbangun
hambatan
lingkungan O: Pasien tampak segar

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
1. Ajarkan pasien bagaimana
melakukan relaksasi otot autogenik
atau bentuk non – farmakologi
lainnya untuk memancing tidur.
2. Mulai / terapkan langkah-langkah
kenyamanan seperti pijat,
Defisiensi pemberian posisi, dan sentuhan
pengetahuan afektif.
berhubungan
dengan
kurang S: Pasien mengatakan sudah paham
informasi
ditandai O: Pasien dapat menjawab saat
dengan tidak diberikan pertanyaan
pernah ke
pelayanan A: Masalah teratasi
kesehatan,
kurang P: Hentikan Intervensi
pengetahuan

Jumat, 1 Gangguan S: Pasien mengatakan tadi malam


Oktober 2021 pola tidur dapat tidur jam 10 dan terbangun
Jam 16.00 berhubungan jam 4 subuh
dengan
hambatan O: Pasien tampak segar
lingkungan
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
Ajarkan pasien bagaimana
melakukan relaksasi otot autogenik
atau bentuk non – farmakologi
lainnya untuk memancing tidur.

Sabtu, 2 S: Pasien mengatakan badan sudah


Oktober 2021 lebih segar dan mata sudah tidak
Jam 06.00 perih saat terbangun tidur.

O: Pasien tampak ceria

A: Masalah teratasi

P: Hentikan intervensi

F. PEMBAHASAN
Dari kasus gangguan pola tidur Ny. N setelah dilakukan proses keperawatan p ada Tn. I
yang dimulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi
disimpulkan diagnosa yang diperoleh dari Ny. N adalah
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan ditandai dengan
pemukiman tempat tinggal pasien memang padat penduduk dan pasien sering
mengatakan sering terjadi kebisingan di lingkungan tersebut
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan tidak
pernah ke pelayanan kesehatan, kurang pengetahuan ditandai dengan pasien saat ditanya
mengatakan tidak mengetahui apa itu gangguan tidur.
Faktor resiko gangguan tidur pada Ny. N terjadi juga karena pasien
memiliki riwayat penyakit pasien yang mengalami Hipertensi, pola tidur yang tidak
biasanya sehingga menyebabkan rasa mengantuk yang berlebihan.
Tindakan penanganan gangguan tidur dilakukan dengan menciptakan lingkungan
yang tenang, kurangi kebisingan bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman
pada saat tidur.
Masalah keperawatan yang muncul pada Ny. N adalah gangguan pola tidur,
Kurangnya pengetahuan informasi terkait penyakitnya.
Implementasi yang sudah dilakukan pada Ny. N dapat berupa menentukan jam
tidur klien, menjelaskan pentingnya tidur yang cukup dan banyak melakukan aktivitas
pada siang atau sore hari dengan berolahraga karena perasaan lelah setelah beraktivitas
dapat memfasilitasi untuk tertidur hal ini sama dengan hasil penelitian (Manalu, 2016)
yang berjudul Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Siswa Kelas Xi Di
Sman 1 Medan. Pada penelitian Brand S, dkk, latihan kronik insentitas tinggi
berhubungan positif dengan pola tidur dan fungsi psikologi lebih baik pada remaja Ada
hubungan bermakna antara aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan nilai p = 0,002. 4.
Aktivitas fisik semakin berat maka semakin baik kualitas tidurnya dan secara statistik
memiliki korelasi lemah dan hasil yang bermakna (r=-0,265, p=0,005) Ketika seseorang
berolah raga, tubuh dapat meningkatkan manfaat homeostasis dan termoregulasi tidur.
Perasaan lelah juga dapat menjadi sinyal untuk memfasilitasi seseorang untuk tertidur.
Memberikan terapi musik hal ini sejalan dengan penelitian (Herlinawati et al.,
2012) berjudul Perbedaan Kualitas Tidur Mendengarkan Musik Dengan Tanpa
Mendengarkan Musik Di Asrama Putri Keperawatan Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang hasil penelitian (44%) responden yang mendengarkan musik
sebelum tidur memiliki kualitas tidur cukup dan (44%) responden tanpa mendengarkan
musik sebelum tidur memiliki kualits tidur yang kurang. Analisis Paired Samples T Test
di dapatkan hasil α 0,011 < 0,05, artinya terdapat perbedaan kualitas tidur mendengarkan
musik dengan tanpa mendengarkan musik di asrama putri keperawatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang. Direkomendasikan kepada mahasiswa kurang lebih 30
menit mendengarkan musik sebelum tidur akan membuat kualitas tidur menjadi baik.
DAFTAR PUSTAKA

Herlinawati, Milwati, S., & Sulasmini. (2012). Perbedaan Kualitas Tidur Mendengarkan Musik dengan
Tanpa Mendengarkan Musik di Asrama Putri Keperawatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Malang. Journal Nursing News, XI(1), 31–37.
Manalu, V. V. V. (2016). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur Pada Siswa Kelas XI di
SMAN 1 Medan. 7–37.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/19890/130100290.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai