Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN Pd Ny N

DENGAN SISTEM ENDOKRIN : DM

Disusun Oleh :
Yuliana Risa
2108038

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Ny L
Umur : 48 Th
Jenis Kelamin : P
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Ngaliyan
Dx Medis : DM

b. Identitas penanggungjawab
Nama : Tn. S
Umur : 56 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Ngaliyan
Hubungan dengan klien : Suami

2. Status Kesehatan Saat Ini


Klien mengatakan lemas, mudah kelelahan saat aktivitas 2-3 jam serta
merasakan nyeri dan bengkak pada kaki kiri sekitaran telapak kaki hingga
perggelangan kaki
3. Riwayat kesehatan lalu
a. Penyakit yang dialami
Klien mengatakan sudah 6 bulan ini
b. Kecelakaan
Tidak ada riwaya
c. Pernah dirawat
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah pernah dirawat di rumah
sakit
d. Alergi
Klien mengatakan tidak ada alergi makanan
Klien mengatakan tidak ada alerg obat
e. Imunisasi
Coronavac-19 dosis lengkap
4. Riwayat kesehatan keluarga
a Susunan kesehatan keluarga (genogram 3 generasi)

Ket.
: laki-laki

: perempuan

x : meninggal

: klien
: tinggal serumah
b Penyakit yang pernah diderita keluarga
Klien mengatakan tidak ada penyakit yang diderita keluarga
c Penyakit yang sedang diderita keluarga

5. Riwayat kesehatan keluarga


a. Kebersihan rumah dan lingkungan
Baik, klien mengatakan selalu membersihkan rumah tiap pagi
b. Kemungkinan terjadinya bahaya
Tidak ada

II. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL (DATA FOKUS)


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak mengetahui penyakit yang
dialami
Selama dirawat : klien mengatakan kesehatan sangat penting
sehingga penyakkit yang diderita saat ini harus diperhatikan
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit : Klien mengatakan makan sebanyak 3x/hari 1 porsi
makan nasi, sayur dan lauk habis, dan minum 8 gelas perhari setiap
pagi minum teh minum teh manis 3-4 hari
Selama dirawat : Klien mengatakan tidak ada masalah makan
makan secukupnya.
Klien mengatakan minum 8-10 gelas perhari
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pola BAB (frekwensi, waktu, warna, konsistensi,
penggunaan pencahar/enema, adanya keluhan diare/konstipasi) : Klien
mengatakan BAB >1x/hari dengan konsistensi normal 2) Adakah
perubahan dalam kebiasaan BAB (terpasang kolostomi/ileostomy) :
Klien tidak terpasang kolostomi
Pola BAK (frekwensi, waktu, warna, jumlah)
Klien mengatakan BAK sebanyak ≤6x/hari, warna urin kuning
Selama dirawat
Klien mengatakan BAK sering terjadi di malam hari
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : klien mengatakan aktivitas dapat dilakukan sendiri
tanpa bantuan orang lain maupun keluarga,
Selama dirawat : klien mengatakan aktivitas dilakukan apabila
terlalu lama akan cepat lelah
5 5
Kekuatan otot 4 5
5. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Kalien mengatakan bahwa tidak mengalami
gangguan tidur, klien biasa tidur siang dan malam tidur pukul 22.00,
sehari klien tidur 8 jam.
Selama dirawat : Klien mengatakan terkadang tidur siang terkadang
tidak tidur, sedangkan kalo malam sering terbangun, klien tidur 6 jam
perhari.
6. Pola Kognitif : Spiritual
Sebelum sakit : Klien mengatakan bahwa tidak mengalami pusing,
nyeri, ataupun panas dingin badannya.
Selama dirawat : Klien mengatakan nyeri bagian kaki kiri saat saat
beraktibitas, klien mengatakan saat nyeri timbul klien hanya mencoba
beraktivitas
P = Bengkak
Q = seperti cenat cenut
R = pada bagian kaki kiri
S = Skala 6 (rentang 1-10)
T = hilang timbul saat beraktivitas
7. Pola Persepsi Diri dan Konsep Diri
Klien cemas kerena penyakitnya tidak kunjung sembuh, klien
mengatakan bahwa diriya bersyukur mempunyai kedua tangan dan kaki
yang masih bisa beraktivitas meskipun saat ini dibantu keluarga karena
badannya terasa lemas, klien juga menerima sebagai Perempuan dan
juga sebagai istri selama sakit klien juga menerima bahwa dia sebagai
seorang istri, harapan klien yaitu bisa sembuh seperti dahulu dan
menjalankan aktivitas seperti biasa, klien tidak merasa minder/malu
dengan keadaannya saat ini.
8. Pola Mekanisme Koping
Sebelum sakit : Klien dalam mengambil keputusan memutuskan
sendiri, membicarakan suatu masalah dengan orang yang bersangkutan,
memusyawarahkan suatu masalah dengan kepala dingin
Selama dirawat : dalam pengambilan keputusan dibantu oleh
keluaraga
9. Pola Seksual : Reproduksi
Klien mengatakan berjenis kelamin perempuan
10. Pola Peran-Hubungan dengan Orang Lain
Klien mengatakan dalam berkomunikasi secara normal,
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien mengatakan menjalankan ibadah tepat waktu meski di tempat
tidur karena badannya lemas, tidak ada pengobatan yang bertentangan
dengan agama yang dianut.

III.PEMERIKSAAN FISIK (Head to Toe)


1. Kesadaran
Pengkajian GCS : E4M5V6
Tingkat Kesadaran : Composmentis
2. Penampilan
Lemas
3. TTV
a. Suhu Tubuh : 36°C
b. Tekanan Darah : 130/83 mmHg
c. Respirasi: RR 22x/menit,
d. Nadi : 106x/menit, lemah
e. GDS : 290mg/dl
4. Kepala : Bentuk (Mesochepal)
Rambut (Tipis, mulai beruban, bersih tidak
mengalami rontok yang berarti serta tidak ada
ketombe)
5. Mata : Kemampuan Pengelihatan : Baik
Ukuran pupil : Baik
Reaksi terhadap cahaya : Baik
Konjungtiva : Tidak anemis
Sclera ikterik : tidak ikterik
Alat bantu :tidak menggunakan
alat bantu seperti kacamata/softlens
6. Hidung
Kebersihan : Baik
Adakah secret : tidak ada sekret
Epistaksis : tidak ada perdarahan/mimisan
Adakah polip : tidak ada polip
Cuping hidung (-)

7. Telinga
Bentuk : Simetris
Pendengaran : Baik
Alat bantu dengar : tidak menggunakan alat bantu dengar
Serumen : tidak ada serumen
Infeksi tinitus (-)
8. Mulut dan tenggorokan
Tidak ada gangguan berbicara, gigi berwarna kekuningan, mulut tidak
berbau, tidak ada nyeri, tidak ada kesulitan menguyah atau menelan, posisi
trakea normal, tidak ada benjolan leher, tidak ada pembesaran tonsil, dan
vena jugularis normal.
9. Dada
Jantung
Inspeksi : simetris, ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5, midclavikula sinistra
Perkusi : pekak
Auskultasi : reguler
Paru-paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : pengembangan dada sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronkhi, wheezing
10. Abdomen
Inspeksi : simetris tidak ada jejas
Auskultasi : bising usus
Perkusi : tidak ada nyeri tekan
Palpasi : timpani
11. Genetalia -
12. Ekstremitas atas dan bawah
a. Capilarry refill (<2 detik)
b. Kemampuan mobilitas lemah
13. Kulit (bersih, kering, warna putih)
14. Data penunjang
a. Hasil pemeriksaan penunjang
b. Diit yang diperoleh
c. Therapi
B. ANALISA DATA
Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi TTd
1/11/21 DS Ketidakstabilan resistensi insulin
Jam 1. Pasien mengatakan badan gula darah
09.00 lemah dan letih (D.0027)
2. Pasien mengatkan sering
merasa haus
DO (Gula darah 290)
1. Klien tampak lelah
2. Klien tampak sering buang
air kecil
3. Klien tampak sering minum
1/11/21 Ds Nyeri Akut Agen Pencedra
Jam 1. Klien mengatakan kaki (D.0077) Fisiologis
09.20 nyeri
2. Pengkajian PQRST
P = Bengkak
Q = seperti cenat cenut
R = pada bagian kaki kiri
S = Skala 6 (rentang 1-
10) T = hilang timbul saat
beraktivitas
Do
1. Klien tampak lelah
2. Kaki kiri pasien bengkak
1/11/21 Ds Defisit Kurang terpapar
Jam 1. Klien mengataka tidak pengetahuan informasi
09.45 mengetahui penyakit yang (D.0111)
dialami
2. Keluarga klien mengatakan
tidak tahu cara merawat
kesehatan seta penyakit
yang diderita klien
Do
1. klien tampak gelisah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan resistensi insulin (D.0027)
2. Nyeri Akut b.d Agen pencedera Fisiologis (D.0077)
3. Defisit pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi (D.0111)

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan & Kriteria
Tgl/jam Intervensi TTD
Keperawatan Hasil
2/11/21 Ketidakstabila Setelah dilakukan Manajemen Hiperglikemia
Jam n gula darah tindakan keperawatan (I.03115)
09.00 berhubungan selama 3x24 jam Tindakan
dengan kestabilan kadar Observasi :
resistensi glukosa darah - Identifikasi kemungkinan
insulin meningkat (L.05022) penyebab hiperglikemia
(D.0027) dengan KH : - Monitor tanda dan gejala
- Kesadaran hiperglikemia
meningkat Terapeutik :
- Mengantuk - Berikan asupan cairan oral
menurun Edukasi :
- Pusing menurun - Ajurkan kepatuhan
- Lelah cukup terhadap diet dan olah
menurun raga
- Kadar glukosa Kolaborasi
membaik Kolaborasi pemberian insulin 6
Iu
2/11/21 Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan Terapi aktivitas (I.05186)
Jam Agen tindakan keperawatan Tindakan
09.20 pencedera selama 3x24 jam nyeri Observasi
Fisiologis
berkurang (L.05047) - Identifikasi lokasi,
(D.0077)
dengan KH : karakteristik,durai,
- Nyeri berkurang frekuensi,kualitis dan
- Bengkak intensitas nyeri
berkurang - Identifikasi skala nyeri
- Dapat - Identifikasi nyeri non
beraktivitas verbal
seperti biasa - Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
- Indentifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri
- Identiifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan
terapi komplementer yang
sudah diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurani rasa nyeri
(mis.TENS,hipnotis
akupresur,terapi musik
biofeedback,terapi pijat,
aromaterpi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin
dan terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberwat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingian)
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Pertimbangkang jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2/11/21 Defisit Setelah dilakukan Edukasi kesehatan (I.12383)
Jam pengetahuan tindakan keperawatan Tindakan
09.45 b.d Kurang selama 3x24 jam Observasi
tingkat pengetahuan - Identifikasi kesiapan dan
terpapar
meningkat dengan kemampuan menerima
informasi KH : informasi
(D.0111) - Kemampuan Terapeutik
untuk - Sediakan materi yang akan
menjelaskan disampaikan
pengetahuan - Jadwalkan pendidikan
suatu topik kesehatan sesuai dengan
meningkat kesepakatan
Persepsi yang keliru Edukasi
terhadap masalah - Ajarkan perilaku hidup
yang dihadapi bersih dan sehat
menurun
E. IMPLEMENTASI
Diagnosa
Tgl/Jam Keperawat Implementasi Respon TTD
an
2/11/21 1,2,3 Memonitor TTV DS: klien mengatakan bersedia
Jam 11.00 DO:
TTV
a. Suhu Tubuh : 36°C
b. Tekanan Darah : mmHg
c. Respirasi: RR 30x/menit, lemah
d. Nadi : 106x/menit, lemah
e. GDS: 290 mg/dl

2/11/21 1 Mengidentifikasi Ds :
Jam 11.30 kemungkinan penyebab Klien mengatakan sering minum teh
hiperglikemia manis 3-4 hari
Do
Klien tampah lemah
2/11/21 1
Jam 11.30

Monitor tanda dan gejala Ds : klien mengatakan setiap malam


hiperglikemia merasa haus bisa minum 8-10 gelas
Klien mengatakan sering bak tiap
malam
2/11/21 2 Klien mengatakan sakit kaki di saat
Jam 11.45 duduk
Do : klien kooperatif
Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik,durai,
2/11/21 2 frekuensi,kualitis dan
Jam 12.00 intensitas nyeri
Ds : pasien mengatakan kakinya nyeri
2 P = Bengkak
Q = seperti cenat cenut
Memberikan teknik R = pada bagian kaki kiri
relaksasi nafas dalam S = Skala 6 (rentang 1-10)
T = hilang timbul saat beraktivitas
2/11/21 3 Memberikan kompres
Jam 14.00 Do : pasien tampak meringis, kaki
dingin
klien tampak bengkak

Ds :
Menjadwalkan Klien mengatakan nyaman
pendidikan kesehatan Ds :
Klien tampak rileks dan nyaman
Ds:
Klien mengatakan nyeri berkurang
saat dikompres
Do:
Pasien tampak rileks

Ds : klien sepakat diberi pendidikaan


kesehatan keesokan hari

Do : klien kooperatif

3/11/21 1 Menganjurkan kepatuhan Ds


Jam 11.00 terhadap diet dan olah Klien mengatakan mampu untuk
raga melaksanakan diet
Do :

3/11/21
Jam 11.30 2 Mengidentifikasi lokasi, Ds : pasien mengatakan pada kakinya
karakteristik,durai, berkurang namun masih bengkak
frekuensi,kualitis dan P = Bengkak
intensitas nyeri Q = seperti cenat cenut
3/11/21 R = pada bagian kaki kiri
Jam 11.30 S = Skala 4 (rentang 1-10)
T = hilang timbul saat
beraktivitas
Do : kaki pasien tampak bengkak
2 Memberikan kompres
dingin Ds:
Klien mengatakan nyeri berkurang
saat dikompres
Do:
2 Memberikan hipnotis 5 Pasien tampak rileks
jari Ds: Klien mengatakan lebih tenang
Do: Klien kooperatif
3 Menganjurkan hidup
sehat dan bersih
Ds : klien mengatakan bersedia
Do : Klien kooperattif
4/11/2021 1 Menganjurkan kepatuhan Ds: Klien mengatakan mampu untuk
Jam 10.00 terhadap diet dan olah melaksanakan diet namun belum bisa
raga berolahraga seperti biasa
Do : kaki klien tampak bengkak

Ds:
2 Memberikan kompres Klien mengatakan nyeri berkurang
dingin saat dikompres
Do:
Klien tampak rileks
Ds:
Memberikan hipnotis 5 Klien mengatakan lebih tenang
2 jari Do:
Klien kooperatif

Ds:
2 Mengidentifikasi lokasi, Klien mengatakan nyeri berkurang
karakteristik,durai, hnya timbul sesekali saat melukakan
frekuensi,kualitis dan aktivitas berat namun masih bengkak
intensitas nyeri P = Bengkak
Q = seperti cenat cenut
R = pada bagian kaki kiri
S = Skala 2 (rentang 1-10)
T = hilang timbul saat beraktivitas
Do: kaki klien tampak masih bengkak
F. EVALUASI
Tgl DX Catatan Perkembangan TTD
2/11/21 1 S:
Klien mengatakan sering minum teh manis 3-4
hari
Klien mengatakan setiap malam merasa haus
bisa minum 8-10 gelas
Klien mengatakan sering bak tiap malam
Klien mengatakan sakit kaki di saat duduk
O:
Klien tampah lemah
GDS : 290 (08.00)
GDS : 278 (16.00)
A : Masalah tidak teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan kepatuhan terhadap diet

2 S : Klien mengatakan kakinya nyeri


P = Bengkak
Q = seperti cenat cenut
R = pada bagian kaki kiri
S = Skala 5 (rentang 1-10)
T = hilang timbul saat beraktivitas

O : Klien kooperatif, kaki klien tampak bengkak


A : Masalah tidak teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Mengajarkan pasien hipnotis 5 jari
- Mengajarkan keluarga pasien cara
memberikan kompres dingin pada pasien

3 S : klien sepakat diberi pendidikaan kesehatan


keesokan hari
O : klien kooperatif
A : masalah tidak teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Menganjurkan hidup sehat dan bersih
3/11/202 1 S:
1 Klien mengatakan sering minum teh manis 3-4
hari
Klien mengatakan setiap malam merasa haus
bisa minum 8-10 gelas
Klien mengatakan sering bak tiap malam
Klien mengatakan sakit kaki di saat duduk
O:
Klien tampah lemah
GDS : 280 (08.00)
GDS : 294 (16.00)
A : Masalah tidak teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan kepatuhan terhadap diet

2 S : Klien mengatakan kakinya nyeri


P = Bengkak
Q = seperti cenat cenut
R = pada bagian kaki kiri
S = Skala 4 (rentang 1-10)
T = hilang timbul saat beraktivitas

O : Klien kooperatif, kaki klien tampak bengkak


A : Masalah tidak teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Mengajarkan pasien hipnotis 5 jari
- Mengajarkan keluarga pasien cara
memberikan kompres dingin pada pasien

3 S : klien mengatakan paham dengan


penyakitrnya
O : klien kooperatif
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

4/11/202 1 S:
1 Klien mengatakan sudah mengurangi minum the
dan kopi
Klien mengatakan setiap malam merasa haus
bisa minum 8-10 gelas
Klien mengatakan sering bak tiap malam
Klien mengatakan sakit kaki di saat duduk
O:
Klien tampah lemah
GDS : 278 (08.00)
GDS : 267 (16.00)
A : Masalah tidak teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan kepatuhan terhadap diet

2 S : Klien mengatakan nyeri pada kaki sudah


berkurang
P = Bengkak
Q = seperti cenat cenut
R = pada bagian kaki kiri
S = Skala 3 (rentang 1-10)
T = hilang timbul saat beraktivitas

O : Klien kooperatif, kaki klien tampak bengkak


A : Masalah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
- Mengajarkan pasien hipnotis 5 jari
- Mengajarkan keluarga pasien cara
memberikan kompres dingin pada pasien
LAMPIRAN

MEMBERIKAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2
Definisi : Nafas dalam merupakan bentuk latihan nafas yang terdiri
atas pernafasan abdominal (diafragma)
Tujuan :
 Menjelaskan pengertian nafas dalam
 Menjelaskan teknik napas dalam yang benar
 Mengurangi rasa nyeri pada klien
Pelaksanaan
1. Persiapan Pasien :
 Memperkenalkan diri
 Bina hubungan saling percaya
 Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan
ruangan
 Menjelaskan tujuan
 Menjelasakan langkah prosedur yang akan di lakukan
 Menyepakati waktu yang akan di gunakan
2. Persiapan alat dan bahan :
 Pelumas (minyak hangat / lotion)
 Handuk
 Bantal
 Perlak alas
3. Persiapan Lingkungan :
 Sampiran
Tahap pre interaksi
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang
disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja
1. Atur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi setengah
duduk di tempat tidur atau dikursi atau dengan lying
position (posisi berbaring) ditempat tidur dengan satu
bantal.
2. Fleksikan lutut klien untuk merilekskan otot abdomen
3. Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen,tepat
dibawah tulang iga
4. Tarik nafas dalam melalui hidung ,jaga mulut tetap tertutup.
Hitung sampai 3 selama inspirasi
5. Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh
mungkin, tetapi dalam kondisi relaks dan cegah lengkung
pada punggung. Jika ada kesulitan menaikkan abdomen,
ambil nafas dengan cepat,lalu nafas kuat lewat hidung
6. Hembuskan udara lewat bibir, seperti meniup dan ekspirasi
secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk suara
hembusan tanpa menggembungkan dari pipi
7. Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen dan kontraksi
otot abdomen ketika ekspirasi. Hitung sampai 7 selama
ekspirasi.
8. Gunakan latihan ini setipa kali merasakan nafas pendek dan
tingkatkan secara bertahap selam 5-10 menit, empat kali
sehari. Latihan teratur akan membantu pernafasan tanpa
usaha. Latihan ini dapat dilakukan dalam posisi duduk
tegap, berdiri dan berjalan.
Tahap terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II

A. Judul : Asuhan Keperawatam Pada Pasien Diabetes Mellitus

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai diabetes mellitus dengan
pemeliharaan kesehatan tifdak efektif selama 1 x 40 menit, responden
dapat mengetahui dan memahami tentang program diet yang sehat bagi
penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan 1 x 40 menit responden dapat:
a. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan DM tipe 2
b. Menyebutkan faktor risiko DM tipe 2
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari DM tipe 2
C. Tempat : UPT. Kesmas Sukawati 1
D. Waktu : ……s/d.......WITA
E. Sasaran : Responden yang mengalami diabetes mellitus dengan
pemeliharaan kesehatan tidak efektif
F. Metode
:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
G. Media : Leaflet
H. Penyuluh : Ni Kadek Adiani
I. Rencana Pelaksanaan

No W aktu Rencana Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Persiapan

- Memberikan salam  Menjawab salam


- Perkenalan  Mendengarkan dan
- Menjelaskan TIU dan TIK memperhatikan
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan
- Kontrak waktu
2 25 menit Proses

- Menanyakan (review) kepada  Menjawab


responden mengenai pengertian
pertanyaan penyuluh
DM tipe 2, faktor risiko DM
tipe 2, tanda dan gejala DM  Mendengarkan dan
tipe 2,
memperhatikan
- Memberikan reward jika
 Bertanya
jawaban benar
 Menjawab
- Menjelaskan materi :
pertanyaan
a. Menjelaskan pengertian DM
tipe 2
b. Menjelaskan faktor risiko
DM tipe 2
c. Menjelaskan tanda dan
gejala DM tipe 2
- Memberi kesempatan kepada
responden untuk menanyakan
materi yang belum jelas
- Menyimpulkan materi yang
sudah disampaikan.
3 5 menit Evaluasi

Meminta responden untuk  Menyebutkan dan


menjawab pertanyaan penyuluh menjelaskan
a. Apa yang dimaksud
dengan DM tipe 2 ?
b. Apa saja faktor risiko DM tipe 2?
c. Apa saja tanda dan gejala dari
DM tipe 2 ?

4 5 menit Penutup

- Mengucapkan salam penutup  Memperhatikan


 Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE
II

A. Pengertian Diabetes Mellitus Tipe 2

Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu kumpulan

gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan

kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik

absolut maupun relatif. Diabetes Mellitus tipe 2 adalah dimana hormon insulin

dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan smestinya.

B. Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2

1. Usia

2. Obesitas

3. Riwayat keluarga

4. Pola makan yang salah

5. Minimnya aktivitas fisik

C. Tanda dan Gejala DM Tipe 2

1. Kelelahan yang luar biasa

Hal ini merupakan gejala yang palig awal dirasakan oleh penderita

diabetes mellitus tipe 2. Pasien akan merasa tubuhnya lemas walaupun tidak

melakukan aktivitas yang tidak terlalu berat.

2. Penurunan berat badan secara drastis

Kelebihan lemak di dalam tubuh akan menyebabkan resistensi tubuh


terhadap insulin meningkat. Pada orang yang telah menderita diabetes mellitus,

walaupun makan makanan secara berlebihan tubuhnya tidak menjadi gemuk

justru kurus karena otot tidak mendapatkan cukup energi untuk tumbuh.

3. Gangguan penglihatan

Kadar gula yang tinggi di dalam darah akan menarik cairan dalam sel

keluar. Hal ini akan menyebabkan sel menjadi keriput. Keadaan ini juga dapat

terjadi pada lensa mata sehingga lensa menjadi rusak dan penderita akan

mengalami gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan ini akan membaik

bila diabetes mellitus berhasil ditangani dengan baik. Bila tidak ditangani

dengan baik, gangguan penglihatan ini akan dapat memburuk dan menyebabkan

kebutaan.

4. Sering mengalami infeksi dan bila luka sulit sembuh

Keadaan ini dapat terjadi karena kuman tumbuh subur akibat dari

tingginya kadar gula dalam darah. Selain itu, jamur juga tumbuh pada darah

yang tinggi kadar glukosanya.


DOKUMENTASI BERSAMA KLIEN

Anda mungkin juga menyukai