Anda di halaman 1dari 17

RESUM ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Ny.

E
DENGAN WAHAM KEBESARAN
DI RUMAH SAKIT JIWA MAGELANG

DISUSUN OLEH
YULIANA RISA
2108038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
2021/2022
Inisial : Ny. E
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 40 Tahun
Agama : Kristen
Status : Lajang Tanggal
Pengkajian : 25 Desember 2020
Informant : komunikasi keluarga klien dan perawat di RSJ

I. Alasan Masuk Yayasan Pemenang Jiwa


Keluarga mengatakan pasien sering marah-marah saat dinasehati, bicara
kasar dan tidak sesuai, menyerang orang lain, merusak alat-alat rumah tangga
dan sulit tidur. Pasien mengatakan dalam dirinya terdapat 3 jiwa dalam satu
tubuh (tritunggal) yaitu Eva, Evi, dan Ipah. Masing-masing jiwa ini melakukan
tugas penting untuk mensejahterakan bangsa. Pasien juga mengatakan dalam
dirinya terdapat kekuatan khusus karena dirinya adalah hasil reinkarnasi dari
roh-roh suci, dan mendapatkan kekuatan dari roh kudus untuk memberikan
kebaikan bagi umat manusia

II. Faktor presipitasi


Pasien diketahui mempunyai masalah kejiwaan sejak tahun 2011.
Pasien pernah menjalani pengobatan terakhir tahun 2014, putus obat dan tidak
pernah kontrol lagi sejak ± 5 tahun. Pasien mengatakan sudah sembuh dan
tidak perlu minum obat lagi.
III. Fisik
Pasien tidak memiliki keluhan fisik, saat dilakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital, didapatkan hasil TD : 120/80 mmHg ; N : 80x/i ; S : 36,5 oC ; P :
20x/i. Pasien memiliki tinggi badan 156 cm dan berat badan 49 Kg.

IV. Psikososial
1. Genogram

Ny. E

Keterangan:
: Perempuan

: Laki-Laki

Ny : Pasien
E
---- : Tinggal dalam satu rumah

: Meninggal
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien menyukai seluruh tubuhnya dan tidak ada
yang cacat

b. Identitas : Pasien anak ke 2 dari 2 bersaudara, pasien hanya


lulusan SMP yang saat ini dirawat di RSJ Magelang
c. Peran : Pasien belum berkeluarga dan masing lajang, pasien
sebelunya tinggal bersama saudaranya
d. Ideal diri : Pasien sedang sakit sehinga di antarkan ke yayasan
pemenangan jiwa tersebut
e. Harga diri : Pasien merasa malu dan dirinya dibenci oleh
saudaranya kerna dianggap telah menjadi aib bagi keluarga
Masalah keperawatan: Gangguan konsep diri : harga diri rendah

3. Hubungan sosial
Pasien mengganggap semua orang ada di RSJ adalah orang yang
sangat baik. Pasien ingin selalu mengikuti kegiatan di RSJ tersebut.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : Pasien beragama kristen dan yakin
dengan agamanya.
b. Kegiatan Ibadah : Ibadah 3 kali sehari. Yaitu pagi 2 kali,
sekitar pukul 6 pagi dan pukul
10 pagi, selanjutnya jam 7
malam.
5. Status Mental
a. Penampilan
Pasien rapi dan bersih, pasien mandi 2x sehari menggunakan
shampo ,sabun dan menggosok gigi nya.
b. Pembicaraan
Pasien saat diberikan pertanyaan dan kadang- kadang
menjawab tidak nyambung.
Masalah keperawatan : Waham (Waham Kebesaran)
c. Aktivitas Motorik
Pasien tampak tegang ketika diajak berkomunikasi
d. Alam perasaan
4
Pasien sedih dan mau karena tinggal di RSJ, terlebih keluarga
jarang datang menjenguk.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
e. Afek
Afek pasien datar, pasien menjawab pertanyaan dari perawat
f. Interaksi selama wawancara
Selama komunikasi, pasien selalu mempertahankan bahwa
dirinya adalah pasien mengatakan dalam dirinya terdapat 3 jiwa
dalam satu tubuh (tritunggal) yaitu Eva, Evi, dan Ipah. Pasien juga
mengatakan dalam dirinya terdapat kekuatan khusus karena dirinya
adalah hasil reinkarnasi dari roh-roh suci, dan mendapatkan
kekuatan dari roh kudus untuk memberikan kebaikan bagi umat
manusia.

g. Persepsi
Pasien tidak mengalami gangguan persepsi sensori
h. Proses Pikir
Pasien pada saat di ajak berbicara tidak nyambung,
menjawabnya tidak tepat pada fokus pertanyaan dari
pembicaraan.
Masalah keperawatan : Waham (Waham Kebesaran)
i. Isi pikiran
Pasien juga mengatakan dalam dirinya terdapat kekuatan
khusus karena dirinya adalah hasil reinkarnasi dari roh-roh suci,
dan mendapatkan kekuatan dari roh kudus untuk memberikan
kebaikan bagi umat manusia.
Masalah Keperawatan : Waham (Waham Kebesaran)
j. Tingkat kesadaran
Pasien tidak mengalami gangguan orientasi, pasien mengenali
waktu, orang dan tempat.
k. Memori
Pasien tidak ada gangguan daya ingat. Pasien mampu mengingat
suatu hal.
l. Tingkat konsentrasi berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi cukup baik dan pasien
mampu berhitung sederhana tanpa bantuan orang lain.

m. Kemampuan penilaian
Pasien mampu menilai mana yang lebih diutamakan dalam
mengambil keputusan.
5
n. Daya tilik diri
Pasien juga mengatakan dalam dirinya terdapat kekuatan
khusus karena dirinya adalah hasil reinkarnasi dari roh-roh suci,
dan mendapatkan kekuatan dari roh kudus untuk memberikan
kebaikan bagi umat manusia.
Masalah keperawatan : Waham (Waham Kebesaran)
V. Mekanisme Koping
Pasien mengalami mekanisme koping adaptif yaitu pasien dapat berbicara
baik dengan orang lain dan berkooperatif.
VI. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Pasien mengatakan sering mengikuti kegiatan di RSJ tersebut
VII. Pengetahuan Kurang Tentang Gangguan Jiwa
Pasien kurang mengetahui tentang gangguan jiwa yang di alaminya dan
pasien tau apa obat yang dikonsumsinya namun pasien sudah lama berhenti
minum obat karena sudah sembuh.
VIII. Analisis Data

No Data Masalah Keperawatan

1 Subjektif : Selama komunikasi, pasien


selalu mempertahankan bahwa dirinya adalah
pasien mengatakan dalam dirinya terdapat
3 jiwa dalam satu tubuh (tritunggal) yaitu
Eva, Evi, dan Ipah. Pasien juga Gangguan Proses Pikir
mengatakan dalam dirinya terdapat : Waham (Waham
kekuatan khusus karena dirinya adalah Kebesaran)
hasil reinkarnasi dari roh-roh suci, dan
mendapatkan kekuatan dari roh kudus
untuk memberikan kebaikan bagi umat
manusia.
Objektif :
1.Ketika diajak berwawancara
terkadangan jawaban pasien tidak sesuai
dengan pertanyaan yang diberikan perawat
2. Pasien banyak bicara
3.Mengulang ulang perkataanya yang
sudah pernah diucap
6
2 Subjektif : Pasien merasa keluarganya
tidak membutuhkan dia, menganggap
bahwa dirinya menjadi aib dan merasa
minder dengan orang lain karena di rawat
dirumah sakit jiwa Gangguan Konsep Diri
Objektif : : Harga diri rendah
1. Pasien tampak malu pandangan tidak
fokus kelawan bicara , dan tampak sedih saat
di kaji,
2.Tatapan mata kosong

IX. Daftar Masalah Keperawatan


a. Gangguan Proses Pikir : Waham (Waham Kebesaran)
b. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

X. Pohon Masalah

Kerusakan Komunikasi Verbal

Perubahan proses pikir: Waham

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

XI. Diagnosa Prioritas


Gangguan proses pikir : Waham

7
XII. Intervensi Keperawatan

No Masalah Keperawatan Intervensi


SP 1:
Latihan orienatsi realitas: orientasi orang,waktu
tempat dan lingkungan sekitar
Gangguan proses pikir : Waham SP 2 :
Minum obat secara teratur
SP 3 :
Melatih cara pemenuhan kebutuhan dasar
SP 4:
Melatih kemampuan positif yang dimiliki

Sp 1 :
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki oleh pasien

Sp2:
1. Menilai kemampuan yang dapat digunakan
Harga Diri Rendah 2. Menetapkan / memilih kegiatan sesuai
kemampuan
3. Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang
dipilih 2
Sp 3:
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang
dipilih 2
Sp 4:
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang
dipilih 3

8
XIII Implementasi Dan Evaluasi

Hari/tgl Implementasi Evaluasi


1. Data : Tanda dan gejala : inkoheren, Defensive, wajah tegang S : Pasien tampak senang dan terseyum
26 Desember 2021
dan jawaban dari pertanyaan flight of idea , banyak berbicara ketika diajak berbicara
2. Diagnosa Keperawatan Gangguan proses pikir : Waham O :Pasien mampu melakukan latihan
3. Tindakan keperawatan: orienatsi realitas: orientasi orang,waktu
Sp 1 Gangguan proses pikir :Waham tempat dan lingkungan sekitar
1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, serta akibat Pasien mampu menyebutkan obat dan
dari waham fungsinya dengan baik dan minum obat
2. Latihan orienatsi realitas: orientasi orang,waktu tempat dan dengan bantuan perawat
lingkungan sekitar A : Gangguan proses pikir Waham
Sp 2 Gangguan proses pikir : Waham (+) P : Latihan :
1. Minum obat secara teratur - Orientasi realita : panggil nama,
Menjelaskan tentang obat yang diminum (6 benar) - orientasi waktu, orang dan
Mendiskusikan manfaat minum obat dan kerugian tidak tempat/lingkungan.
minum obat dengan pasien - Melatih pasien cara minum - Minum obat secara teratur 2x1 /hari
obat secara teratur Risperidon 2 mg (2 x 1 ) Clorozapine 25
mg (1x1)
4. RTL : Sp 3 Waham
1. Menjelaskan cara memenuhi kebutuhan klien yang tidak
terpenuhi akibat wahamnya dan kemampuan memenuhi
kebutuhannya
2. Melatih cara memenuhi kebutuhan dasar klien yang tidak
terpenuhi akibat

Rabu 26 1. Data : Tanda dan gejala : banyak berbicara, inkoheren,, S : pasien terlihat Senang
Desember 2021
Defensive, dan jawaban dari pertanyaan flight of ideapasien O : Pasien mampu memenuhi kebutuhan
Pukul 10:00 WIB
selalu mengulang ulang perkataanya dasar dengan mandiri seperti :
2. Diagnosa Keperawatan - Makan 3xsehari
Ganguan proses pikir :Waham - Mandi 2xsehari
3. Tindakan keperawatan : - Olahraga 2xsehari
Sp 3 Gangguan proses pikir : Waham A : Waham (+)
1. Menjelaskan cara memenuhi kebutuhan pasien yang tidak P : Pemenuhan kebutuhan dasar :
terpenuhi akibat wahamnya dan kemampuan memenuhi - Makan 3xsehari
kebutuhannya - Mandi 2xsehari
2. Melatih cara memenuhi kebutuhan dasar pasien yang tidak - Olahraga 2xsehari
terpenuhi akibat wahamnya dan kemampuan memenuhi
kebutuhannya
4.RTL: Sp 4 Waham
a. Menjelaskan kemampuan positif yang dimiliki klien
b. Mendiskusikan kemampuan positif yang dimiliki klien
c. Melatih kemampuan positif yang dipilih
1. Data : Tanda dan gejala : banyak berbicara, inkoheren,, S : pasien terlihat Senang
Defensive, dan jawaban dari pertanyaan flight of ideapasien O :Pasien mampu melakukan kemampuan
26 Desember 2021 selalu mengulang ulang perkataanya positif yang dimiliki dengan motivasi
2. Diagnosa Keperawatan Dengan mandiri
Pukul 13:00 WIB
Waham - Menggambar
3. Tindakan keperawatan : - Menulis
Sp 4 Gangguan proses pikir : Waham
1. Menjelaskan kemampuan positif yang dimiliki pasien A : Waham (+)
2. Mendiskusikan kemampuan positif yang dimiliki pasien P :Pasien melakukan kemampuan positif
3. Melatih kemampuan positif yang dipilih yang dimiliki :

4. RTL: Sp2 Harga Diri Rendah: - Menggambar

Ganguan konsep diri :waham : Follow up dan evaluasi SP 1-4 - Menulis


1. Data : Tanda dan gejala Hilang kepercayaan diri, merasa gagal S : Antusias dan bersemangat
26 Desember karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri, O : Klien mampu Mengidentifikasi aspek
2021 perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang positif yang dimiliki pasien yaitu berdoa
Pukul 13:00 WIB berkepanjanganan dan bersyukur.
Paien tampak malu pandangan tidak fokus kelawan bicara , dan A : Harga Diri Rendah (+)
tampak sedih saat di kaji, P : Klien selalu memulai segala aktivitas
2. Diagnosa Keperawatan: Harga Diri Rendah nya dengan bersyukur dan Doa.
3. Tindakan keperawatan:
Sp 1 Harga Diri Rendah :
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
pasien
4. RTL: Sp2 Harga Diri Rendah:
a. Menilai kemampuan yang dapat digunakan
b. Menetapkan atau memilih kegiatan sesuai kemampuan
c. Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang dipilih
26 Desember 1. Data : Tanda dan gejala : Hilang kepercayaan diri, merasa gagal S : Senang dan antusias
2021 karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri, O :Klien mampu memilih dan melatih
Pukul 14:00 perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang kegiatan sesuai kemampuan yaitu menulis
WIB berkepanjangan A : Harga Diri Rendah (+)
2. Diagnosa Keperawatan Harga Diri Rendah P : Klien melatih kemampuan menulis
3. Tindakan keperawatan: yang dimiliki nya
Sp 2 Harga Diri Rendah
:
a. Menilai kemampuan yang dapat digunakan
b. Menetapkan atau memilih kegiatan sesuai kemampuan
c. Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang dipilih 1
4. RTL: Sp 3 :
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang dipilih 2
26 Desember 1. Data : Tanda dan gejala : Hilang kepercayaan diri, merasa gagal S : Senang dan antusias
2021 karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri, O: Klien mampu melatih kegiatan sesuai
Pukul 14:00 perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang kemampuan yaitu menyuci piring.
WIB berkepanjanga A : Harga Diri Rendah
2. Diagnosa Keperawatan Harga Diri Rendah (+) P :
3. Tindakan keperawatan: a. Berdoa,
Sp 3 Harga Diri Rendah : Melatih kegiatan sesuai kemampuan b. Mengikuti ibadah
yang dipilih 2 c. menulis
4. RTL: Sp 4 :
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang dipilih 3
1. Data : Tanda dan gejala : Hilang kepercayaan diri, merasa S : Senang
gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal O : Melatih kegiatan sesuai kemampuan
diri, perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang yang dipilih yaitu menyapu rumah
berkepanjangan A : Harga diri rendah (+)
2. Diagnosa Keperawatan Harga Diri Rendah P:
3. Tindakan keperawatan: Sp Harga Diri Rendah : a. Berdoa, Mengikut ibadah
Melatih kegiatan sesuai kemampuan yang dipilih 3 b. Menulis cerita
4. RTL : c. Berolahraga
Harga Diri Rendah : Follow up dan evaluasi SP 1-4
PEMBAHASAN

Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan kepada Ny. E dengan waham di RSJ
Magelang , maka penulis akan membahas kesenjangan antara teoritis dengan tinjauan
kasus. Pembahasan dimulai melalui tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

4.1 Tahap Pengkajian


Selama pengkajian dilakukan pengumpulan data dari beberapa sumber, yaitu dari
pasien dan tenaga kesehatan di RSJ Magelang . Penulis mendapat sedikit kesulitan
dikarena pasien terkadang menjawab keluar dari konteks pertanyaan. penulis
melakukan pendekatan kepada pasien melalui komunikasi teraupetik yang lebih
terbuka membantu pasien untuk memecahkan perasaannya dan juga melakukan
observasi kepada pasien. Adapun upaya tersebut yaitu:
1. Melakukan pendekatan dan membina hubungan saling percaya diri pada pasien
agar pasien lebih terbuka dan lebih percaya dengan menggunakan perasaan.
2. Mengadakan pengkajian pasien dengan wawancara
3. Mengadakan pengkajian dengan cara membaca status, melihat buku rawatan dan
bertanya kepada keluarga dan perawat di RSJ Magelang.
Dalam pengkajian ini, penulis tidak menemukan kesenjangan karena ditemukan hal
sama seperti diteori: Menurut Herman (2011 dalam Prakasa, 2020) tanda dan gejala
waham seperti menolak makan, tidak peduli terhadap perawatan diri, ekspresi wajah
yang sedih/gembira/ketakutan, gerakan yang tidak terkontrol, mudah tersinggung,
pembicaraan yang tidak sesuai dengan kenyataan dan juga bukan kenyataan,
menghindar dari orang lain, mendominasi pembicaraan, dan berbicara kasar.
4.2 Tahap perencanaan
Perencanaan dalam proses keperawatan lebih dikenal dengan rencana asuhan
keperawatan yang merupakan tahap selanjutnya setelah pangkajian dan penentuan diagnosa
keperawatan. Pada tahap perencanaan penulis hanya menyusun rencana tindakan keperawatan
sesuai dengan pohon masalah keperawatan yaitu : Gangguan proses pikir Waham (Kelliat
2014).
Pada tahap ini antara tinjauan teoritis dan tinjaun kasus tidak ada kesenjangan sehingga
penulis dapat melaksanakan tindakan seoptimal mungkin dan didukung dengan tersedianya
sarana ruangan perawat yang baik dan adanya bimbingan dan petunjuk dari petugas kesehatan
dari rumah sakit jiwa yang diberikan kepada penulis.Secara teoritis digunakan cara strategi
pertemuan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul saat pengkajian. Adapun upaya
yang dilakukan penulis yaitu :
1. Gangguan proses pikir : Waham
a. Mengidentifikasi penyebab waham
b. Mengidentifikasi tanda dan gejala waham
c. Mengidentifikasi akibat waham
d. Membantu pasien mempraktekkan Latihan orienatsi realitas: orientasi orang,waktu
tempat dan lingkungan sekitar
e. Menjelaskan dan mengingatkan untuk minum obat secara teratur
f. Membantu pasien mempraktekkan cara pemenuhan kebutuhan dasar
g. Membantu pasien melatih kemampua positif yang positif
h. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

4.3 Tahap Implementasi


Pada tahap implementasi mahasiswa hanya mengatasi masalah keperawatan
dengan diagnosa keperawatan Gangguan proses pikir : Waham. Pada diagnosa
keperawatan Gangguan proses pikir : Waham dilakukan strategi pertemuan yaitu
mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, serta akibat dari waham latihan orienatsi
realitas: orientasi orang,waktu tempat dan lingkungan sekitar. Strategi pertemuan
yang kedua yaitu anjurkan minum obar secara teratur, strategi pertemuan ketiga
yaitu latihan dengan cara pemenuhan kebutuhan dasar strategi pertemuan ke empat
yaitu latihan kemampuan positif yang dimiliki (Kelliat 2014)
4.4 Tahap evaluasi
Pada tinjauan kasus evaluasi yang dihasilkan adalah :
1. Pasien sudah dapat mengontrol dan mengidentifikasi waham
2. Pasien dapat mengendalikan waham dengan cara latihan orientasi realita
3. Pasien dapat mengendalikan waham dengan cara minum obat secara teratur
4. Pasien dapat mengendalikan waham dengan cara pemenuhan kebutuhan dasar
5. Pasien dapat mengendalikan waham dengan latihan kemampuan positif yang
dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai