Anda di halaman 1dari 9

KARYA ILMIAH

PENGARUH INTERVENSI INOVASI PEMEBERIAN KOMPRES BAWANG


MERAH TERHADAP PENURUNAN SUHU PADA BALITA YANG
MENGALAMI DEMAM TYPOID

Yuliana Risa
2108038

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG TAHUN 2021
KARYA ILMIAH
PENGARUH INTERVENSI INOVASI PEMEBERIAN KOMPRES BAWANG
MERAH TERHADAP PENURUNAN SUHU PADA BALITA YANG
MENGALAMI DEMAM TYPOID

Karya Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program
Pendidikan Profesi Ners

Yuliana Risa
2108038

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Ilmiah oleh Yuliana Risa (2108038) dengan judul

Pengaruh Intervensi Inovasi Pemeberian Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Pada
Balita Yang Mengalami Demam Typoid

telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan

Semarang,…Juni 2022

Pembimbing

Ns. Tri Sakti W., M.Kep., Sp.Kep.An


HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah oleh Indah Setyowati dengan “Pengaruh Intervensi Inovasi

Pemeberian Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Pada Balita Yang

Mengalami Demam Typoid” telah diseminarkan di depan pembimbing pada

tanggal…. Juni 2021

Dewan Pembimbing

( )
Ns. Tri Sakti W., M. Kep., Sp. Kep.An

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners

Universitas Widya Husada Semarang


Ns. Niken Sukesi, S.Kep.,M.Kep
BAB I

A. Latar belakang

Demam merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu

tubuh diatas normal. Rentang suhu tubuh seseorang dikatakan hipotermi

terjadi <36,5, normal 36,5 -37,5, dan dikatakan hipertermi >37,5 (Dzulfaijah,

2017). Demam bukan merupakan suatu penyakit, namun merupakan tanda

gejala dari penyakit. Demam merupakan respon gangguan pada saluran cerna

(Harnani et al., 2019).

Demam tyfoid banyak ditemukan di negara berkembang utamanya

yang memiliki iklim tropis. Menurut data dari WHO wilayah dengan kasus

terbanyak demam tyfoid adalah Afrika, Asia Tenggara dan daerah Pasifik

Barat. Hal ini bisa disebabkan oleh masih kurangnya ketersediaan air bersih,

masih kurang memadainya sanitasi lingkungan atau bahkan karena masih

rendahnya kebersihan dari individu itu sendiri (WHO, 2018). Di negara maju,

demam tifoid sudah mengalami penurunan sampai pada tingkatan terendah

sebagai hasil dari segala upaya pencegahan dan penanganan pemerintah.

Namun sekalipun telah dilakukan banyak perbaikan yang menyebabkan

hilangnya penularan demam tifoid, tetap saja bisa ditemukan kasus dari para

wisatawan yang berasal ataupun kembali dari negara endemik (LIU, 2020).

Menurut World Health Organization (WHO), kasus anak dengan

demam tifoid pada rentang usia 5 hingga 15 tahun di Indonesia tercatat


180,3/100.000 kasus per tahun dengan populasi yang memiliki faktor risiko

mencapai 61,4/100.000 per tahun Kasus demam tyfoid di Jawa Tengah

cenderung fluktuatif. Pada tahun 2016 terdapat 244.071 kasus, di tahun yang

sama Semarang ada diurutan ke-9 di Jawa Tengah sebagai penderita demam

tyfoid terbanyak. Data tersebut bersumber dari Sistem Kewaspadaan Dini dan

Respon (SKDR) Kementrian Kesehatan tahun 2016. Berdasarkan data Dinas

Kesehatan Kota (DKK) Semarang pada tahun 2018 tercatat 5.131 kasus

demam tifoid dan paratifoid di Kota Semarang, dengan pasien sembuh

sebanyak 5.129 yang terdiri dari 2.247 laki-laki dan 2.882 perempuan (Dinas

Kesehatan Kota Semarang, 2018). Angka kejadian demam tyfoid yang tercatat

dalam catatan rekam medik di ruang perawatan Rumah Sakit Islam (RSI)

Sultan Agung Semarang pada rentang bulan Agustus hingga Desember tahun

2018 sebanyak 77 anak, dengan pasien anak-anak berumur antara 2-12 tahun

(Prehamukti, 2018).

Berdasarkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon(SKDR)

Kemenkes bagian Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PL),

kasus demam thypoid di Jawa Tengah selama 3 tahun berturut-turut

menempati urutan ke 3 setelah kasus diare dan TBC selaput otak. Pada

tahun 2014 terdapat 17.606 kasus, tahun 2015 terdapat 13.397 kasus, dan

pada tahun 2016 terdapat 224.071 kasus (Andayani & Fibriana,

2018). Kasus demam typhoid juga masih menjadi salah satu masalah
kesehatan yang penting di Kabupaten Kebumen. Karena hal ini dapat dilihat

dari kasus Kejadian

Profil kesehatan Indonesia (2016) mengungkapkan bahwa kasus demam thypoid


masih menempati urutan yang ke 3 dari 10 penyakit terbanyak yang ada di rumah sakit
rawat inap yaitu sebesar 41.081 kasus dan sebanyak 276 kasus meninggal dunia
(Indrayanti, 2017). Diperkirakan dari angka kematian yang terjadi sekitar 6-5%
disebabkan karena keterlambatan mendapatkan pengobatan serta kurang sempurnanya
proses pengobatan yang dilakukan (Saputra, Majid, & Bahar, 2017).
Berdasarkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Kemenkes bagian
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PL), kasus demam thypoid di Jawa Tengah
selama 3 tahun berturut- turut menempati urutan ke 3 setelah kasus diare dan TBC
selaput otak. Pada tahun 2014 terdapat 17.606 kasus, tahun 2015 terdapat 13.397
kasus, dan pada tahun 2016 terdapat 224.071 kasus (Andayani & Fibriana, 2018).
Kasus demam typhoid juga masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting
di Kabupaten Kebumen. Karena hal ini dapat dilihat dari kasus Kejadian Luar Biasa
(KLB). Kejadian luar biasa (KLB) adalah meningkatnya angka kesakitan atau
kematian secara epidemiologis di desa atau kelurahan dalam jangka waktu tertentu

Anda mungkin juga menyukai