Anda di halaman 1dari 10

Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 115-124 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ispa pada Balita di


Puskesmas Cikuya Kabupaten Tangerang Tahun 2022
1
Salfa Billa Novina Suhada, 2 Cornelis Novianus, 3Ikhwan Ridha Wilti
1,2,3
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr.Hamka
JL. Limau II Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130
E-mail: Salfabn54@gmail.com

ABSTRAK
ISPA merupakan suatu penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor manusia yang
dapat dipengaruhi adanya virus dan bakteri. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Cikuya
Kecamatan Solear bahwa penyakit ISPA pada balita menduduki urutan pertama dari 10 besar penyakit di 3 tahun
terakhir. Pada tahun 2020 penderita ISPA berjumlah 2.573, tahun 2021 terjadi kejadian ISPA pada balita sebesar
1.452 dan tahun 2022 berjumlah 2.312. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan
dengan kejadian ISPA pada balita. Dalam penelitian ini menggunakan data primer. Metode penelitian menggunakan
metode Cross Sectional dengan pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, sehingga mengasilkan
sampel sebanyak 108 orang. Hasil analisis univariat menunjukan balita yang terkena penyakit ISPA sebanyak 76
(70.40%) balita, pada Umur balita yang berusia 12-59 bulan sebanyak 71 balita (65.70%), pada status imunisasi yang
tidak lengkap sebanyak 68 balita (63.0%), pendidikan ibu yang rendah < SMP sebanyak 65 orang (60.20%), dan
paparan asap rokok yang responden nya merokok di dalam rumah sebanyak 80 orang (74.10%). Hasil analisis
bivariate yang menggunakan uji – Chi Square bahwa adanya hubungan signifikan antara Umur balita (p-value <
0.029), Status imunisasi (p-value < 0.000), Pendidikan Ibu (p-value 0.000), dan Paparan asap rokok ((p-value <
0.000).

Kata Kunci : ISPA, Cross Sectional, Univariat, Bivariat, Purposive Sampling

ABSTRACT
ISPA is a respiratory tract disease caused by environmental factors and human factors which can be influenced by the
presence of viruses and bacteria. From the results of a preliminary study conducted at the Cikuya Health Center,
Solear District, ARI in toddlers ranks first out of the top 10 diseases in the last 3 years. In 2020 there were 2,573 ISPA
sufferers, in 2021 there were 1,452 ISPA incidents in toddlers and in 2022 there were 2,312. The purpose of this study
was to determine the factors associated with the incidence of ARI in toddlers. In this study using primary data. The
research method uses the Cross Sectional method with sampling using purposive sampling, resulting in a sample of
108 people. The results of univariate analysis showed that 76 toddlers (70.40%) were affected by ISPA, 71 toddlers
(65.70%) were aged 12-59 months, and 68 toddlers (63, 70%) with incomplete status. 0%), mothers with low education
< junior high school were 65 people (60.20%), and exposure to cigarette smoke whose respondents smoked inside the
house were 80 people (74.10%). The results of bivariate analysis using the Chi Square test showed that there was a
significant relationship between toddler age (p-value < 0.029), release status (p-value < 0.000), mother's education
(p-value 0.000), and exposure to cigarette smoke ((p -value < 0.000).

Keywords : ISPA, Cross Sectional, Univariate, Bivariate, Purposive Sampling

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 115
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 115-124 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

PENDAHULUAN biasanya dapat dihitung dengan cepat bahkan


Penyakit menular kini masih menjadi dalam hitungan jam hingga beberapa hari,
masalah kesehatan di masyarakat yang dapat gejala yang timbul dirasakan biasanya seperti
mengakibatkan kematian, kesakitan, dan demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, sesek
kecacatan yang sangat tinggi, sehingga perlu nafas atau kesulitan bernafas (Tambunan,
dilakukannya tindakan pencegahan melalui 2016).
upaya pengendalian dan pemberantasan secara Menurut World Health Organization
efektif juga efisien. Pemberantasan pada (WHO, 2018) menyatakan jumlah kematian
penyakit menular dapat berperan penting balita disebabkan oleh penyakit ISPA di
dalam upaya pengurangan penyakit menular seluruh dunia menduduki urutan paling tinggi.
pada morbiditas dan mortalitas (Keputusan Pada tingkat Under Five Mortality Rate
Menteri Kesehatan RI, n.d.). Untuk melakukan (UMFR) penyakit ISPA berkisaran 41/1000
pencegahan penyebaran penyakit maka anak sedangkan menurut tingkat Infant
dilakukanya pemeliharaan kesehatan terutama Mortality Rate (IFR) ISPA sebesar 45/1000
pada balita, karena balita dimanfaatkan sebagai anak. Kejadian ISPA pada negara maju
persiapan generasi mendatang yang cerdas dan dikarenakan virus sedangkan untuk negara
berkualitas. Adapun upaya yang harus yang berkembang disebabkan oleh bakteri.
dilakukan dengan menurunkan angka kematian Dalam beberapa tahun kematian yang
pada balita sesuai dengan indikator Angka disebabkan oleh penyakit ISPA pada balita
Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian sebesar 526.000, 1.400 balita pada setiap
Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita harinya, 60 balita pada setiap jam, dan 1 balita
(AKABA) (Kemkes RI, 2016) pada 36 detiknya Dalam beberapa tahun
Infeksi Saluran Pernapasan Akut kematian yang disebabkan oleh penyakit ISPA
(ISPA) merupakan suatu penyakit infeksi pada pada balita sebesar 526.000, 1.400 balita pada
saluran pernapasan baik saluran pernapasan setiap harinya, 60 balita pada setiap jam, dan 1
atas (hidung) atau bawah (alveoli), dan dapat balita pada 36 detiknya. Hal ini akan
menyebabkan penyakit dari ringan hingga menyebabkan angka kematian pada balita
berat yang dapat menyebabkan kematian terlalu tinggi dari infeksi lain diseluruh Negara
( L e b u a n & S o m i a , 2 0 1 7 ) . ISPA di dunia (UNICEF, 2016)
diartikan sebagai suatu infeksi pada saluran Berdasarkan data diagnosis tenaga
pernafasan yang disebabkan karena terjadi nya kesehatan Provinsi dengan ISPA pada balita
penularan infeksius pada manusia ke manusia tertinggi pada Provinsi Banten mencapai
lainya. Penyebaran gejala pada penyakit ini 17,7% dan terendah pada provinsi Maluku

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 116
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 115-124 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

Utara mencapai 6%. Balita yang rentan terkena yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada
penyakit ISPA menurut karakteristik usia nya balita di Puskesmas Cikuya.
paling banyak antara usia 12 sampai 23 bulan
METODE
yang mencapai 9,4% (Badan Peneliti dan
Jenis penelitian ini adalah penelitian
Pengembangan Kesehatan, 2021).
kuantitatif dengan menggunakan desain studi
Pada tahun 2016, angka prevalensi
Cross sectional. Populasi sampel pada
ISPA di Kota Samarinda adalah 7.717, pada
penelitian berjumlah 108 balita dengan teknik
tahun 2017 mengalami penurunan menjadi
pengambilan sampel menggunakan Purposive
3.456. Hal ini disebabkan penambahan
sampling. Jenis data yang digunakan ialah data
Puskesmas dan Puskesmas masih belum
primer dengan pengumpulan data yang
memberikan informasi terkait kejadian kasus
dilakukan pada dengan cara wawancara
ISPA ke Dinas Kesehatan Kota Samarinda.
menggunakan kuesioner. Analisis yang
Penyakit ISPA di Samarinda termasuk
digunakan ialah analisis univariat berupa
kedalam sepuluh besar penyakit yang diderita
distribusi frekuensi dan bivariat dengan
pada masyarakat Samarinda (Dinkes, 2017).
menggunakan Uji Chi Square. Penelitian ini
Puskesmas Cikuya merupakan
dilakukan di Puskesmas Cikuya di Kabupaten
Puskesmas yang terletak di Jl. Perum
Tangerang. waktu pengumpulan data pada
Taman Adiyasa No.1 Cikuya, Kecamatan
bulan Agustus 2022. Dalam pengolahan data
Solear, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan
dilakukan sebagai berikut :
hasil studi pendahuluan yang dilakukan di
a. Coding
Puskesmas Cikuya diperoleh informasi bahwa
Coding merupakan tabel kode yang terdiri
penyakit ISPA itu selalu menduduki urutan
dari tabel yang dibuat dari data yang diperoleh
yang pertama dari data 10 besar penyakit di 3
dari alat ukur yang akan digunakan.
(Tiga) tahun terakhir, pada tahun 2020
b. Editing
penderita ISPA berjumlah 2.573, di tahun 2021
Proses editing merupakan proses yang
terjadi kejadian ISPA pada balita sebesar 1.452
dilakukan untuk memastikan kembali terhadap
dan tahun 2022 dari bulan januari hingga bulan
data yang sudah dikumpulkan
juli didapatkan jumlah balita sakit berobat ke
c. Entry Data
Puskesmas Cikuya sebanyak 2.312 yang
Pada proses ini dilakukan untuk
diantaranya terdapat jumlah balita penderita
memindahkan data yang sudah diubah menjadi
ISPA terbanyak.
kode ke dalam perangkat lunak statistik
Dengan memperhatikan uraian latar
pengolahan data IBM SPSS 23 untuk nantinya
belakang dari masalah diatas, peneliti tertarik
di analisis jika data tersebut sudah dilakukan
untuk melakukan penelitian tentang faktor
proses editing dan coding.
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 117
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 115-124 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

d. Cleaning Data 2 - 11
37 34.30%
Bulan
Cleaning data merupakan pengecekan 12 - 59
71 65.70%
kembali apakah data yang telah dimasukan Bulan
Jumlah 108 100%
sudah benar atau ada kesalahan dalam Berdasarkan umur balita di Puskesmas
memasukan data. Cikuya Tahun 2022 menunjukan hasil bahwa
umur balita dengan umur 2 – 11 bulan
sebanyak 37 balita (34.30%), sedangkan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN balita dengan umur 12 – 59 bulan sebanyak 71
1. Analisis Univariat balita (65.70%). Hasil ini menunjukan bahwa
pada balita dengan umur 12 – 59 bulan lebih
Analisis ini dilakukan untuk memperoleh banyak dibandingkan dengan balita dengan
gambaran distribusi frekuensi dan persentase umur 2 – 11 bulan.
responden. Menurut semua variabel penelitian
baik variabel dependen (Kejadian ISPA pada
Balita) maupun variabel independen (Umur
Balita, Status Imunisasi, Pendidikan Ibu, dan
Paparan Asap Rokok). c. Gambaran Status Imunisasi di
Wilayah Puskesmas Cikuya Tahun
a. Gambaran Kejadian ISPA pada 2022
Balita di Wilayah Puskesmas
Cikuya Tahun 2022 Tabel. 3 Distribusi Status Imunisasi pada
Balita di Puskesmas Cikuya Tahun 2022
Tabel. 1 Distribusi Kejadian ISPA pada Balita Distribusi
di Puskesmas Cikuya Tahun 2022 No. Status Imunisasi Frekuensi
Distribusi n %
Variabel n
Frekuensi Lengkap 40 37.0%
ISPA 76 70.40% Tidak Lengkap 68 63.0%
Tidak ISPA 32 29.60% Jumlah 108 100%
Jumlah 108 100% Berdasarkan status imunisasi di Puskesmas
Berdasarkan kejadian ISPA pada balita di Cikuya Tahun 2022 mendapatkan hasil bahwa
Puskesmas Cikuya Tahun 2022 menunjukan balita yang mendapatkan imunisasi lengkap
hasil dari 108 balita bahwa yang mengalami sebanyak 40 balita (37.0%), sedangkan untuk
penyakit ISPA pada balita sebanyak 76 balita balita yang tidak lengkap mendapatkan
(70.40%). Sedangkan balita yang tidak imunisasi sebanyak 68 balita (63.0%). Hal ini
mengalami penyakit ISPA sebanyak 32 balita dapat disimpulkan bahwa balita yang tidak
(29.60%). Hasil ini menunjukan bahwa mendapatkan imunisasi tlengkap lebih banyak
penyakit ISPA pada balita lebih banyak dibandingkan dengan balita yang mendapatkan
dibandingkan dengan yang tidak ISPA. imunisasi lengkap.
d. Gambaran Pendidikan Ibu di
b. Gambaran Umur Balita di Wilayah Wilayah Puskesmas Cikuya Tahun
Puskesmas Cikuya Tahun 2022 2022
Tabel. 2 Distribusi Umur Balita di Tabel. 4 Distribusi Responden
Puskesmas Cikuya Tahun 2022 Berdasarkan Pendidikan Ibu di Puskesmas
Umur Distribusi Cikuya Tahun 2022
n
Balita Frekuensi Distribusi
Pendidikan Ibu
Frekuensi

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 118
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 115-124 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

n % Dari hasil uji Chi – Square di dapatkan


Rendah < SMP 65 60.20% bahwa adanya hubungan umur balita
Tinggi ≥ SMA 43 39.80% dengan kejadian ISPA, karena di dapatkan
Jumlah 108 100% adanya nilai p-value (0.029) < 0.05
sehingga terdapat hubungan yang
Berdasarkan Pendidikan Ibu di signifikan antara umur balita dengan
Puskesmas Cikuya Tahun 2022 kejadian ISPA. Dari hasil perhitungan
menunjukan bahwa ibu yang Prevalensi Rasio (PR) pada umur balita
berpendidikan rendah kurang dari SMP 12-59 bulan yang mencapai 0.335
sebanyak 65 responden (60.20%), menunjukan bahwa umur balita yang
sedangkan ibu yang berpendidikan tinggi berusia 12 -59 bulan berpeluang 0.335 kali
lebih dari SMA sebanyak 43 responden mengalami ISPA dibandingkan dengan
(39.80%). Hal ini dapat disimpulkan umur balita pada usia 2 – 11 bulan.
bahwa ibu yang berpendidikan rendah Hasil penelitian ini sejalan dengan
lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang penelitian (Nasution, 2020) yang
mengatakan bahwa terdapat hubungan
memiliki pendidikan tinggi.
yang signifikan antara umur balita dengan
kejadian ISPA pada balita. Pada penelitian
e. Gambaran Paparan Asap Rokok di (Sari Komala et al., 2022), juga
Wilayah Puskesmas Cikuya Tahun menunjukkan adanya hubungan yang
2022 signifikan antara umur balita dengan
kejadian ISPA pada balita.
Tabel. 4 Distribusi Responden Peneliti dapat mengasumsikan bahwa
Berdasarkan Paparan Asap Rokok di adanya hubungan antara umur balita
Puskesmas Cikuya Tahun 2022 dengan kerjadian ISPA pada balita. Karena
Distribusi pada umur balita lebih rentah mengalami
Paparan Asap Frekuensi
Rokok penyakit ISPA, dikarenakan sistem
n % imunitas atau kekebalan tubuh pada balita
Merokok 80 74.10% masih belum sempurna.
Tidak Merokok 28 25.90%
Jumlah 108 100% b. Hubungan Status Imunisasi dengan
Berdasarkan Paparan Asap Rokok di Kejadian ISPA pada Balita di
Puskesmas Cikuya Tahun 2022 menunjukan Puskesmas Cikuya Tahun 2022
bahwa sebanyak 80 responden (74.10%) Hubungan antara Status Imunisasi dengan
dinyatakan merokok di sekitar balita, kejadian ISPA pada balita di Wilayah
sedangkan 28 responden (25.90%) dinyatakan Puskesmas Cikuya Tahun 2022 menunjukan
tidak merokok. Hal ini dapat di simpulkan bahwa variabel status imunisasi yang
responden yang merokok lebih besar mengalami kejadian ISPA pada balita dengan
dibandingkan dengan responden yang tidak kategori balita yang tidak memiliki status
merokok disekitaran balita. imunisasi tidak lengkap sebanyak 56 balita
(91.8%) lebih banyak mengalami ISPA dari
2. Analisis Bivariat pada balita yang tidak ISPA hanya sekitar 5
a. Hubungan Umur Balita dengan balita (8.2%). Dalam hasil uji Chi – Square di
Kejadian ISPA pada Balita di dapatkan bahwa adanya hubungan status
Puskesmas Cikuya Tahun 2022 imunisasi dengan kejadian ISPA, karena di
Pada variabel umur balita yang dapatkan adanya nilai p-value (0.000) < 0.05.
mengalami kejadian ISPA pada balita Hasil penelitian ini sejalan dengan
dengan kategori umur balita 12-59 bulan penelitian Caniago et al., (2022) yang
sebanyak 45 balita (63,4%) lebih banyak mengatakan bahwa terdapat hubungan yang
dibandingkan dengan kategori umur balita signifikan antara status imunisasi dengan
2-11 bulan sebanyak 31 balita (83,8%). kejadian ISPA pada balita. Pada penelitian
Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 119
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 115-124 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

Wahyuni et al., (2020) juga menunjukan selalu ikut terhadap penyuluhan pencegahan
bahwa adanya hubungan yang signifikan penyakit ISPA pada balita, maka ibu balita
antara status imunisasi denga kejadian ISPA mendapatkan pengetahuan untuk pencegahan
pada balita. Namun, berbeda dengan penelitian penyakit ISPA.
yang dilakukan oleh Lazamidarmi et al.,
(2021), yang didalamnya menjelaskan bahwa
d. Hubungan Paparan Asap Rokok
tidak ada hubungan yang signifikan antara
dengan Kejadian ISPA pada Balita
status imunisasi dengan kejadian ISPA pada
di Puskesmas Cikuya Tahun 2022
balita.
Hubungan variabel paparan asap rokok
Peneliti dapat mengasumsikan bahwa
mempengaruhi kejadian ISPA pada balita
adanya hubungan antara status imunisasi
dengan kategori lingkungan yang merokok
dengan kejadian ISPA pada balita. Karena
berada di dekat balita sebanyak 70 responden
imunisasi memiliki tujuan untuk menjaga
(87.50%) lebih banyak mengalami ISPA dari
imunitas tubuh balita, sehingga balita tidak
pada yang tidak ISPA hanya 10 responden
mudah terkena penyakit dan mengurangkan
(12.50%). Dalam hasil uji Chi – Square di
angka kematian serta kecacatan pada balita.
dapatkan bahwa adanya hubungan paparan
c. Hubungan Pendidikan Ibu dengan asap rokok dengan kejadian ISPA, karena di
Kejadian ISPA pada Balita di dapatkan adanya nilai p-value (0.000) < 0.05
Puskesmas Cikuya Tahun 2022 sehingga terdapat hubungan yang signifikan
Hubungan antara Pendidikan Ibu dengan antara paparan asap rokok dengan kejadian
Kejadian ISPA pada balita di Wilayah ISPA. Hasil perhitungan Prevalensi Rasio
Puskesmas Cikuya menunjukan bahwa (PR) pada paparan asap rokok yang mencapai
variabel Pendidikan ibu yang mempengaruhi 25.667 menunjukan adanya paparan asap
kejadian ISPA pada balita dengan kategori ibu rokok yang berpeluang 25.667 kali mengalami
balita yang memiliki rendah sebanyak 58 ISPA dibandingkan dengan lingkungan yang
responden (89.2%) lebih banyak mengalami tidak merokok disekitar balita.
penyakit ISPA. Dalam hasil uji Chi – Square di Hasil penelitian ini sejalan dengan
dapatkan bahwa adanya hubungan pendidikan penelitian Kurniawan1 et al., (2021), bahwa
ibu dengan kejadian ISPA, karena di dapatkan ada hubungan yang signifikan antara paparan
adanya nilai p-value (0.000) < 0.05 sehingga asap rokok dengan kejadian ISPA pada balita.
terdapat hubungan yang signifikan antara Pada penelitian Jamal et al., (2022), juga
pendidikan ibu dengan kejadian ISPA. menunjukkan hubungan yang signifikan antara
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan paparan asap rokok dengan kejadian ISPA
penelitian Febrianti Arly (2020), yang pada balita..
menjelaskan didalam penelitiannya jika Peneliti dapat mengasumsikan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara adanya hubungan antara paparan asap rokok
Pendidikan ibu dengan kejadian ISPA pada dengan kejadian ISPA pada balita.
balita. Pada penelitian Wea & Pakat, (2018), Berdasarkan teori yang peneliti dapatkan
juga menunjukkan bahwa adanya hubungan bahwa salah satu penyebab terjadinya penyakit
yang signifikan antara Pendidikan ibu dengan ISPA pada balita karena adanya paparan asap
kejadian ISPA pada balita. rokok yang berada di lingkungan balita
Peneliti dapat mengasumsikan bahwa kemudian asap rokok terhirup oleh balita,
adanya hubungan antara pendidikan ibu sehingga dapat mengganggu saluran
dengan kejadian ISPA pada balita. Karena pernafasan pada balita.
pada dasarnya pendidikan ibu yang rendah KESIMPULAN
menjadi tolak ukur bahwa pendidikan ibu
sebagai penyebab terjadinya penyakit ISPA Berdasarkan hasil dari penelitian ini yang
pada balita. Akan tetapi, apabila Ibu balita menjelaskan mengenai faktor – faktor yang

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 120
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 115-124 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

mempengaruhi kejadian ISPA pada Balita di (74.10%) mengalami keadaan


Puskesmas Cikuya Tahun 2022 dapat merokok di dalam rumah dan 28
disimpulkan bahwa : responden (25.90%) menyatakan tidak
1. Gambaran kejadian ISPA pada balita merokok disekitaran rumah.
di wilayah Puskesmas Cikuya 6. Berdasarkan hasil analisis bivariat
menunjukan bahwa balita yang bahwa semua variabel berhubungan
terkena penyakit ISPA sebanyak 76 dengan kejadian ISPA pada Balita di
balita (70.40%) dan balita yang tidak Wilayah Puskesmas Cikuya 2022.
terkena penyakit ISPA sebanyak 32
balita (29.60%). SARAN
2. Gambaran Umur balita di wilayah a) Diharapkan kepada petugas kesehatan
Puskesmas Cikuya dikategorikan Puskesmas Cikuya untuk meningkatkan
menjadi 2 bagian yaitu balita yang pengetahuan dan keikutsertaan pada
berusia 2 – 11 bulan sebanyak 37 balita pelatihan kesehatan yang menyangkut
(34.30%) dan balita yang berusia 12 – kesehatan pada balita, agar dapat
59 bulan sebanyak 71 balita (65.70%). memahami sehingga mampu memberikan
3. Gambaran Status Imunisasi di wilayah penyuluhan serta promosi kesehatan yang
Puskesmas Cikuya dikategorikan efektif dan efisien kepada seluruh ibu-ibu
menjadi 2 bagian yaitu balia yang yang mempunyai balita di Wilayah
memiliki status imunisasi lengkap Puskesmas Cikuya tentang pentingnya
sebanyak 40 balita (37.0%) dan balita menjaga kesehatan lingkungan dan upaya
yang memiliki status imunisasi tidak penanggulangan pencegahan penyakit
lengkap sebanyak 68 balita (63.0%.) ISPA pada balita.
4. Gambaran Pendidikan Ibu di wilayah b) Diharapkan ibu balita selalu ikut terhadap
Puskesmas Cikuya dibagi menjadi 2 kegiatan penyeluhan yang dilakukan
bagian yaitu Ibu balita dengan petugas kesehatan di lingkungan tempat
pendidikan rendah < SMP sebanyak 65 tinggal wilayah Puskesmas Cikuya
orang (60.20%) dan Ibu balita dengan supaya mendapatkan informasi serta
pendidikan tinggi ≥ SMA sebanyak 43 pengetahuan seputar kesehatan, sehingga
orang (39.80%). dapat meningkatkan kesadaran akan
5. Gambaran Paparan Asap Rokok di pentingnya kesehatan terutama pada
dalam rumah dengan kejadian ISPA balita yang masih rentan terkena penyakit.
pada balita di wilayah Puskesmas c) Disarankan agar dapat melakukan
Cikuya sebanyak 80 responden penelitian yang lebih mendalam terkait

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 121
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 115-124 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

ISPA pada balita karena angka kejadian Saelmakers Perdana, 3(1), 133–139.
ISPA pada balita masih cukup tinggi. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/
article.php?article=1643278&val=14621
UCAPAN TERIMAKASIH &title=Penpengetah Sikap Dan
Terimakasih kepada Universitas Pendidikan Ibu Dengan Kejadian Ispa
Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA dan Pada Balita Di Puskesmas 7 Ulu Kota
Puskesmas Cikuya yang telah memberikan izin Palembang
agar dapat melaksanakan penelitian. Jamal, S., Hengky, H. K., & Patintingan, A.
(2022). Pengaruh paparan asap rokok
DAFTAR PUSTAKA dengan kejadian penyakit ispa pada
Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan. balita di puskesmas Lompoe Kota Pare-
(2021). Laporan Nasional Riskesdas Pare. Jurnal Ilmiah Manusia Dan
2018. In F1000Research (Vol. 10, p. Kesehatan, 5(1).
126). Kemkes RI. (2016). Profil Kesehatan
https://doi.org/10.12688/f1000research.4 Indonesia 2016. In Profil Kesehatan
6544.1 Provinsi Bali.
Caniago, O., Utami, T. A., Surianto, F., Studi, http://www.depkes.go.id/resources/down
P., & Keperawatan, P. S. (2022). load/pusdatin/profil-kesehatan-
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-
Carolus Jakarta Pendahuluan Infeksi 2016.pdf
saluran pernapasan merupakan salah Keputusan Menteri Kesehatan RI. (n.d.).
satu penyebab utama kematian yaitu No.829 Menkes SK/VII/1999 tentang
lebih dari 4 juta kematian setiap tahun persyaratan kesehatan perumahan.
terutama di negara-negara %0Akeputusan Menteri Kesehatan RI
berpenghasilan rendah dan menengah [ No.829 Menkes SK/VII/1999 tentang
1 ]. Angka . 6(2), 175–184. persyaratan kesehatan
Dinkes. (2017). Profil Kesehatan Tahun 2017. perumahan.https://peraturan.bkpm.go.id.
Nuevos Sistemas de Comunicación e Kurniawan1, M., Wahyudi2, W. T., & M.
Información, 2013–2015. Arifki Zainaro3*. (2021). Hubungan
Febrianti Arly. (2020). Pengetahuan, Sikap Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian
dan Pendidikan Ibu dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja
ISPA Pada Balita Di Puskesmas 7 Ulu Puskesmas Bandar Agung Kecamatan
Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 122
Environmental Occupational Health and Safety Journal Pages : 115-124 ISSN : 2745-3863

Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/EOHSJ ISSN : -

Tengah. 3, 82–91. UNICEF. (2016). One is too many One too


Lazamidarmi, D., Sitorus, R. J., & Listiono, many Ending is.
H. (2021). Faktor-Faktor yang https://data.unicef.org/wp-
Berhubungan dengan Kejadian ISPA content/uploads/2016/11/UNICEF-
pada Balita. Jurnal Ilmiah Universitas Pneumonia-Diarrhoea-report2016-web-
Batanghari Jambi, 21(1), 299. version_final.pdf
https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i1.116 Wahyuni, F., Mariati, U., & Zuriati, T. S.
3 (2020). Hubungan Pemberian Asi
Lebuan, A. W., & Somia, A. (2017). Faktor Eksklusif dan Kelengkapan Imunisasi
yang berhubungan dengan infeksi dengan Kejadian ISPA pada Anak Usia
saluran pernapasan akut pada siswa 12-24 Bulan. Jurnal Ilmu Keperawatan
taman kanak-kanak di kelurahan dangin Anak, 3(1), 9.
puri kecamatan denpasar timur tahun https://doi.org/10.32584/jika.v3i1.485
2014. E-Jurnal Medika Udayana, 6(6), Wea, L. D., & Pakat, K. (2018). Hubungan
1–8. Antara Tingkat Pengetahuan Dengan
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/arti Sikap Ibu Yang Memiliki Anak Balita
cle/download/31485/19206%0Attp://ojs. Pada Penanganan Ispa Di Pustu Rana
unud.ac.id/index.php/eum Kulan Tahun …. Wawasan Kesehatan,
Nasution, A. S. (2020). Aspek Individu Balita 88–97. https://stikessantupaulus.e-
Dengan Kejadian ISPA Di Kelurahan journal.id/JWK/article/view/47
Cibabat Cimahi. Amerta Nutrition, 4(2), WHO. (2018). World Health Statistics.
103.
https://doi.org/10.20473/amnt.v4i2.2020.
103-108
Sari Komala, N., Hipni, R., Setiawati, E., &
Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin, J. (2022). Umur Balita
Dan Status Imunisasi Pentabio (Dpt Hb-
Hib) Dengan Kejadian Ispa Pada Balita.
Mahakam Midwifery Journal, 7(1), 28–
36.
Tambunan, T. S. (2016). Glosarium istilah
pemerintahan/Toman Sony Tambunan
(Cet. 1).

Environmental Occupational Health and Safety Journal • Vol.3 No.2 • Januari 2023 | 123

Anda mungkin juga menyukai