Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan Volume 11 No 2 Juni 2019, Hal 79 - 86 p-ISSN 2085-1049

LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8118


Jurnal Keperawatan Volume 11 No 2 Juni 2019, Hal 79 - 86 LPMM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PERAN IBU DALAM PENINGKATAN SISTEM IMUN ANAK DENGAN INFEKSI


SALURAN PERNAFASAN AKUT
Cindy Ayustin Noya*, Angkit Kinasih, Venti Agustina, R.Rr. Maria Dyah Kurniasari
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana,
Jalan Kartini No.14 A, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50711
*462014056@student.uksw.edu

INFORMASI ABSTRAK
ARTIKEL Infeksi saluran pernafasan akut atau yang sering disebut ISPA
Riwayat Artikel merupakan infeksi pada saluran pernafasan baik saluran pernafasan atas
Diterima : 31 Januari 2019 atau bawah.ISPA juga kebanyakan terjadi pada anak balita karena daya
Diterima dalam bentuk revisi : tahan tubuh mereka tidak kuat dalam menghadapi penyakit ISPA. ISPA
20 Juni 2019 mengakibatkan kematiansekitar15%-20% per tahun pada usia balita di
Disetujui : 24 Juni 2019 Negara berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisa peran ibu dalam meningkatkan sistem imun anak dengan
ISPA.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif dengan sampel purposive sampling.Populasi dan
sampel penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak dengan riwayat
dan saat ini menderita penyakit ISPA di Batu Gajah Kota
Ambon.Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Hasil dari
penelitian mendapati 4 kategori yaitu pemberian nutrisi pada anak untuk
memenuhi kebutuhan agar sistem imunnya terjaga, kebersihan
lingkungan, peran ibu dalam melakukan pencegahan pada anaknya yang
mengalami ISPA, dan peran ibu dalam menjaga dan mempertahankan
kesehatan anaknya.

Kata kunci: peran ibu, sistem imun, ispa

THE ROLE OF MOTHERS IN INCREASING IMMUNE SYSTEM OF CHILDREN


WITH ACUTE RESPIRATORY INFECTION

ABSTRACT
Acute respiratory infections or often called ARI is an infection of the upper or lower respiratory tract.
ARI occurs mostly in children under the age of five because their endurance is not strong in dealing
with ARI. ARI results in deaths of around 15%-20% per year at the age of under-five in developing
countries. The purpose of this study was to determine and analyze the role of mothers in improving the
immune system of children against ARI. The research method used in this study was qualitative
descriptive with a purposive sampling sample. Respondents and samples of this study were five
mothers who had children with a history of ARI and currently suffering from the disease in Batu
Gajah, Ambon City. The results of the study found 4 categories, namely providing nutrition to children
to meet their needs so that their immune systems are maintained, clean environment, mother's role in
preventing children with ARI, and mother's role to preserve and maintain the health of their children.
The findings indicated that in terms of coping or improving the immune system of a child to avoid ARI,
it is necessary to have role the of mothers in providing nutrition so that the immune system is boosted,
besides that the mother can prevent and protect her child from various diseases, especially ARI.
Keywords: role of mothers, immune system, acute respiratory infections

PENDAHULUAN tengah dan pleura. Infeksi saluran pernafasan


Infeksi saluran pernafasan atau disebut ISPA akut disebabkan oleh virus influenza, jamur,
adalah penyakit saluran pernafasan atas atau dan bakteri stafilococus dan strepcocus
bawah, saluran nafas dimulai dari hidung (WMII,2009). Penyakit ISPA akan menyerang
(saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) atau memasuki tubuh seseorang apabila
termasuk jaringan, seperti sinus rongga telinga ketahanan tubuhnya (imun) menurun. Oleh

79
Jurnal Keperawatan Volume 11 No 2 Juni 2019, Hal 79 - 86 LPMM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

karena itu penyakit ISPA lebih sering terjadi semua usia. Pada kasus ISPA kategori usia
pada anak-anak, karena sistem daya tahan anak, menyumbangkan 2,2% angka kesakitan
tubuhnya rendah.ISPA mempunyai gejala yang (morbiditas) pada bayi dan 3% balita. Angka
bervariasi mulai dari demam, pilek, hidung kematian (mortalitas) pada bayi 23,8% dan
tersumbat, batuk kering, nyeri tenggorok, suara balita 15,5% dari keseluruhan anak yang
serak, stridor, batuk berdahak, napas cepat, menderita ISPA (RISKESDAS, 2010).
mengi, dan keluar cairan telinga. Serta juga Penyebab kematian pada kelompok bayi dan
batuk berdahak, dan sesak napas (Nasution,K. balita yang menempati urutan pertama adalah
Dkk, 2009). ISPA.Pada tahun 2016 prevalensi ISPA di
Indonesia mencapai 25%. Rentang kejadian
Sistem imun adalah sistem daya tahan tubuh ISPA mempunyai prevalensi diatas angka
yang berfungsi untuk mencegah dan melawan nasional, yaitu presentase 17,5%-41,4% lebih
zat asing yang dapat membahayakan tubuh. tinggi(KEMENKES, 2016). ISPA merupakan
Peran sistem imun dalam tubuh sangatlah salah satu dari 10 daftar penyakit yang ada di
penting sekali untuk menjaga kesehatan dan rumah sakit seluruh Indonesia. Penyebab
memberikan perlindungan dari pengaruh zat terbesar kematian bayi di Indonesia adalah
yang berbahaya dari luar.Sistem imun yang ISPA dengan presentasi 32,10% melalui hasil
melemah akan menyebabkan bakteri atau virus survei mortalitas yang dilakukan oleh subdit
sangat mudah untuk menginfeksi tubuh ISPA tahun 2016. Angka ini meningkat dari
sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti tahun 2013 hingga tahun 2016, yaitu dari
ISPA. Sistem imun atau kekebalan tubuh yang presentase 23,8% menjadi 32,10%.
melemah seperti yang terjadi pada anak-anak
karena terserang virus influenza, jamur, dan Jumlah penderita ISPA pada tingkat Provinsi
bakteri stafilococus dan strepcocus akan di Indonesia, provinsi Maluku menempati
membuat anak-anak tersebut dapat urutan ke-21.Profil kesehatan di Provinsi
menyebabkan penyakit ISPA (Fadli alif, 2014). Maluku pada tahun 2014 menyatakan bahwa
penyakit yang sering terjadi di Maluku
Menurut World Health Organization (WHO), sebagian besar adalah ISPA pada anak balita.
2011 jumlah orang yang mengalami penyakit Di Maluku kejadian ISPA dari tahun ke tahun
ISPA adalah sebesar 48.325 jiwa. Diperkirakan semakin meningkat. Pada tahun 2012 penderita
oleh WHO bahwa 30-70% negara berkembang ISPA pada balita sekitar 15.443 penderita,
lebih tinggi dibanding dengan negara maju dan sedangkan pada tahun 2013 jumlah penderita
diduga dari bayi yang lahir di negara ISPA semakin meningkat menjadi 21.543
berkembang gagal mencapai usia 5 tahun serta penderita, dan pada tahun 2014 ISPA terus
26-30% meninggal akibat ISPA, karena di meningkat menjadi 145.782(DINKES Maluku,
Indonesia merupakan Negara berkembang. 2014).
Kasus penyebab kematian bayi yang
menempati urutan pertama adalah ISPA di Jumlah penderita ISPA di kota Ambon pada
setiap tahunnya.Selain itu ISPA berada dalam tahun 2010 berjumlah 96 penderita, sedangkan
daftar sepuluh penyakit terbanyak di rumah tahun 2011 kasus ISPA meningkat menjadi
sakit.ISPA merupakan penyebab kematian bayi 110 kasus. Pada tahun 2012 kasus ISPA juga
terbesar di Indonesia berdasarkan survey semakin meningkat menjadi 144 penderita,
moralitas yang dilaksanakan di sedangkan tahun 2013 penderita ispa atau
subdit.Kemudian pada tahun 2016 World prevalence-nya menurun menjadi 14 penderita,
Health Organization (WHO) juga tetapi pada tahun 2014 kasus ISPA kembali
memperkirakan ISPA di Negara berkembang meningkat menjadi 124 penderita (DINKES
pada usia balita dengan angka kematian diatas Kota Ambon,2014). Kasus ISPA terjadi
40 per 1000 kelahiran hidup atau sebesar 15%- peningkatan ditahun 2014, karena faktor-faktor
20% per tahun balita mengalami kematian penyebab yang belum dapat ditangani dengan
(WHO, 2016). baik.Faktor-faktor yang menyebabkan ISPA
adalah pendidikan orang tua, perilaku merokok
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar pada orang tua yang berpengaruh munculnya
(Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa ISPA, selain itu status gizi juga menjadi salah
prevalensi ISPA di Indonesia mencapai 25.5% satu penyebab terjadinya kambuhnya
(16 provinsi di atas angka nasional) pada ISPA.Tingkat pendidikan orang tua merupakan

80
Jurnal Keperawatan Volume 11 No 2 Juni 2019, Hal 79 - 86 LPMM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

salah satu faktor yang mempengaruhi adanya ekonomi, peran sosialisasi yaitu dengan orang
hubungan kejadian dan kematian ISPA. tua mendukung anak-anaknya untuk saling
Kurangnya pengetahuan orang tua dapat berinteraksi dengan orang lain, peran afektif
menyebabkan terjadinya ISPA pada balita dengan cara saling mengasihi mendukung dan
sehingga tidak diobati oleh orang tua menghargai anaknya, peran perawatan
(Yudarmawan.IN, 2012). Faktor selanjutnya misalnya orang tua sebagai pendidik, dengan
adalah peran orang tua yang besar adalah mengajarkan anak untuk memakai masker jika
pendidikan dan memperlihatkan status gizi, terdapat polusi, atau menutup mulut jika batuk
dalam memperhatikan status gizi yang menjadi atau bersin (Habaevan eva maretha, 2012).
penyebab kematian terutama pada balita yang
menderita ISPA. Kondisi ini secara langsung Menurut hasil penelitian dari Michael (2016),
akan menurunkan daya tahan tubuh akibat gizi keluarga adalah kelompok terkecil yang
buruk dan dapat mempermudah serta berkumpul dan hidup bersama dalam suatu
mempercepat bibit penyakit yang berkembang rumah, serta saling ketergantungan dan
di dalam tubuh sehingga menyebabkan ISPA berinteraksi satu dengan yang lainnya. Apabila
dan penyakit infeksius lainnya. satu diantara mereka yang mengalami sakit
atau kurang sehat maka akan mempengaruhi
Dari prevalence di atas pencegahan penyakit kesehatan anggota keluarga yang lainnya.
ISPA pada anak, dapat dilakukan dengan Peran aktif keluarga sangaat penting dalam
adanya peran keluarga, khususnya ibu. menangani ISPA karena ISPA adalah penyakit
Penderita ISPA pada usia balita dan anak-anak yang sering dialami oleh keluarga maupun
sangat mudah terkena penyakit infeksius, masyarakat, kejadian ini harus memperoleh
sehingga diperlukan peran ibu dalam peran yang lebih dari keluarga khususnya ibu.
menangani penyakit ISPA. Penyakit ISPA Dalam hasil penelitian Riska, dkk (2012) juga
juga disebabkan karena kurangnya ASI mengatakan bahwa faktor yang dapat
eksklusif yang diberikan saat bayi berusia 0- 6 menyebabkan adanya ISPA yaitu, perilaku
bulan (Sunar prasetyono, 2015). Orang tua, merokok pada orang tua yang berpengaruh
terkhusunya ibu diharapkan tetap memberi ASI munculnya ISPA, selain itu status gizi juga
eksklusif pada bayi mereka sehingga daya menjadi salah satu penyebab terjadinya
tahan tubuhnya tetap kuat.Ibu juga perlu kambuhnya ISPA. Berdasarkan latar belakang
memahami terkait dampak buruk dari penyakit diatas maka tujuan dilakukannya penelitian ini
ISPA, seperti ISPA ringan yang dapat menjadi adalah untuk mengetahui dan menganalisa
pneumonia.Prognosis dari penyakit pneumonia peran ibu dalam meningkatkan sistem imun
ini jika tidak segera ditangani dapat anak dengan ISPA khususnya di kota Ambon
mengakibatkan kematian.Oleh karena itu, dengan metode kualitatif deskriptif.
ISPA perlu dicegah melalui peran orang tua
yang harus mengetahui dan memahami tentang METODE
ISPA dengan meningkatkan daya tahan tubuh Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
anak. Peningkatan daya tahan tubuh anak dapat deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara meningkatkan berjumlah lima orang ibu dan yang
pengetahuan ibu tentang ISPA, pola makan mempunyai anak dengan riwayat dan saat ini
yang benar, menciptakan lingkungan yang menderita penyakit ISPA di Batu Gajah Kota
nyaman dan menghindari faktor-faktor yang Ambon. Teknik pengambilan sampel pada
mengakibatkan penyakit ini dapat terjadi penelitian ini menggunakan metode purposive
(Andarmoyo, 2012). sampling.Karakteristik informan yang menjadi
partisipan adalah ibu yang mempunyai anak
Kondisi yang rentan terkena infeksi ini dengan riwayat dan saat ini menderita penyakit
membutuhkan peran orang tua dalam masa ISPA.
pertumbuhan dan perkembangannya karena
secara sosiologis anak mempunyai Penelitian ini dilakukan di Batu Gajah Kota
ketergantungan yang sangat tinggi pada Ambon Provinsi Maluku pada bulan Februari-
lingkungan dan orang dewasa, sehingga sangat April 2018.dan telah mendapatkan ijin dari
diperlukan peran orang tua dalam pencegahan Komisi Etik Fakultas Kedokteran dan Ilmu
ISPA. Peran orang tua yang lain adalah Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
sebagai penyedia misalnya penyedia dalam hal dengan nomor 092/PE/KEPK.UKSW/2018.

81
Jurnal Keperawatan Volume 11 No 2 Juni 2019, Hal 79 - 86 LPMM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Selain itu, peneliti juga memberikan informed mendalam dilakukan dengan teks yang bersifat
consent sebagai bukti persetujuan menjadi naratif beserta analisisnya dengan
informan. menggunakan fakta-fakta dilapangan. Uji
kredibilitas data dilakukan dengan member
Data yang didapatkan dalam penelitian ini check untuk melakukan konfirmasi data yang
terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya: Data diperoleh dari para informan dengan
primer adalah data yang didapat dari jawaban mendatangi partisipan setelah menganalisis
informan berupa rangkaian kata dengan data.
menggunakan panduan wawancara, Data
sekunder adalah data pasien anak yang HASIL
menderita ISPA. Data pendukung adalah data Karakteristik Responden
yang dilakukan dengan observasi dan studi Adapun karakteristik responden sebagai
dokumentasi. Teknik analisa data berikut:
menggunakan analisa deskripsi isi content
analysis yang diperoleh dari wawancara

Tabel 1.
Rekapitulasi Partisipan (n=5)
Partisipan Usia Agama Suku Pendidikan terakhir Pekerjaan
1 36 Kristen Ambon SMA Ibu rumah tangga
2 35 Kristen Ambon SMA Ibu rumah tangga
3 37 Kristen Ambon SMA Ibu rumah tangga
4 32 Kristen Ambon S1 Guru
5 38 Kristen Ambon SMA Ibu rumah tangga.

Analisis tema dikasih susu formula sebagai pengganti, selain


Berdasarkan analisis data terhadap itu juga ada nutrisi yang saya berikan berupa
pengumpulan data yang telah dilakukan wortel, daun katuk dicampur daun kelor
dengan partisipan didapatkan empat tema tambah dengan telur puyuh, vitamin, susu,
yaitu, 1)pemberian nutrisi pada anak untuk ikan, sayur dan buah “ (P1P2P3).
memenuhi kebutuhan agar sistem imunnya
terjaga, 2)kebersihan lingkungan, 3)peran ibu Tema 2. Kebersihan lingkungan
dalam melakukan pencegahan pada anaknya Dari hasil penelitian yang diperoleh, lima
yang mengalami ISPA, dan 4)peran ibu dalam partisipan mengatakan bahwa kebersihan di
menjaga dan mempertahankan kesehatan lingkungan sekitar rumahnya maupun di dalam
anaknya. rumahnya ada yang bersih dan juga ada yang
kotor, dan kebanyakan partisipan memiliki
Tema 1. Pemberian nutrisi pada anak untuk suami yang perokok. Sebagaimana yang
memenuhi kebutuhan agar sistem imunnya diungkap oleh partisipan yaitu :
terjaga
Dari hasil penelitian yang diperoleh, tiga “lingkungan sekitar rumah saya bersih, tapi
partisipan mengatakan bahwa pemberian kondisi rumahnya itu dapat panas, sejuk, atau
nutrisi pada anak untuk memenuhi kebutuhan berdebu, tergantung cuaca. Di dalam rumah
agar sistem imunnya terjaga yaitu ada juga suami saya merokok “ (P1P3P4).
beberapa cara: diberi ASI dan juga nutrisi.
Selain itu diberi susu formula sebagai “Lingkungan sekitar rumah saya agak kotor
pendamping karena ada yang tidak dan kondisi rumahnya juga sedikit panas di
memberikan ASI selama 6 bulan karena, dalam rumah juga suami saya merokok”
ASInya tiba-tiba kering, dan juga karena takut (P2P5).
anaknya tidak bisa gemuk. Sebagaimana yang
diungkap oleh partisipan yaitu : Tema 3. Peran ibu dalam melakukan
pencegahan pada anaknya yang mengalami
“Selalu diberi ASI tapi tidak sampai 6 bulan ISPA
,karena ASInya tiba-tiba kering, dan takut Hasil penelitian yang diperoleh, tiga partisipan
anaknya tidak bisa gemuk dan langsung mengatakan bahwa peran ibu dalam
82
Jurnal Keperawatan Volume 11 No 2 Juni 2019, Hal 79 - 86 LPMM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

melakukan pencegahan pada anaknya yang (2011) bahwa, ASI sangat penting bagi tubuh
mengalami ISPA ada beberapa cara yaitu: karena mengandung banyak nutrisi seperti
membawanya ke dokter, memberi obat lemak, vitamin, protein, mineral, air dan
sampingan di rumah, juga vitamin. enzim. ASI perlu diberikan pada bayi usia 0 - 6
Mengajarkan sebelum dan sesudah makan bulan secara eksklusif karena kandungannya
harus cuci tangan, dan melarangnya bermain di mampu memenuhi kebutuhan bayi baik fisik,
tempat yang kotor. Sebagaimana yang mental maupun kecerdasannya, serta
diungkap oleh partisipan yaitu : meningkatkan ikatan batin antara ibu dan
bayinya. Selain diberikan ASI partisipan
“Peran saya, pasti pertama yang saya buat memberikan susu formula sebagai pendamping
bawa ke dokter, kemudian kasih obat yang karena ASI yang tiba-tiba kering dan takut
saya tahu untuk mencegah dan juga vitamin kalau anak tidak gemuk jika hanya diberikan
supaya sistem imun atau kekebalan tubuh anak ASI saja, sehingga menjadi alasan pada ibu
saya tetap terjaga dan pencegahan lain yang untuk tidak memberikan ASI eksklusif.Pada
saya lakukan melarang dia bermain yang penelitian ini dari semua Ibu hanya
kotor, kemudian mengajarkan anak saya memberikan ASI eksklusif kurang dari 3
sebelum dan sesudah makan harus cuci bulan. Alasan yang diberikan oleh ibu bahwa
tangan” (P1P3P5). pemberian ASI saja belum cukup karena anak
masih tampak lapar sehingga anak diberikan
Tema 4. Peran ibu dalam menjaga dan makanan tambahan seperti pisang, bubur, nasi
mempertahankan kesehatan anaknya tim, biskuit. Hal ini yang membuat pemberian
Dari hasil penelitian yang diperoleh, dua ASI eksklusif kurang berhasil.
partisipan mengatakan bahwa peran ibu dalam
menjaga dan mempertahankan kesehatan Menurut Lumastari & Cindy (2011)
anaknya ada berbagai cara yang dilakukan menjelaskan bayi memiliki ancaman kelebihan
yaitu, memberikan vitamin, makan secara berat badan akibat mengkonsumsi nutrisi yang
teratur, istirahat yang cukup dan jangan bukan ASI Eksklusif atau susu formula yang
membiarkan anak-anak bermain sembarangan. diberikan secara berlebihan. Hal senada juga
Selain itu perlu juga pengetahuan yang baik disebutkan oleh Dr. Katherine Dewey (2010)
dalam menjaga anaknya dari penyakit ISPA. dariUniversity of California yang
Sebagaimana yang diungkap oleh partisipan membandingkan berat badan bayi yang diberi
yaitu : ASI dengan susu formula, didapatkan bayi
yang mengkonsumsi susu formula berat
“Setelah anaknya sembuh saya badannya meningakat lebih cepat karena
mempertahankan kesehatannya dengan retensi air dan lemak pada tubuh yang berlebih
memberi memberikan anak vitamin agar dibanding dengan bayi yang mengkonsumsi
sistem imun atau kekebalan tubuhnya tetap ASI.
terjaga, kemudian memberikan makanan yang
dapat meningkatkan imunitas anak dan Kebersihan lingkungan
melarangnya bermain sembarangan, serta Berdasarkan hasil penelitian kebersihan
mengajarkan cuci tangan sebelum dan sesudah lingkungan dapat juga mempengaruhi
makan. Bukan itu saja saya sebagai ibu juga terjadinya penyakit ISPA dengan cara
perlu pengetahuan tentang ISPA agar tahu lingkungan rumah yang kotor dan juga karena
menjaga dan mempertahankan kesehatan adanya polusi udara yang berasal dari asap
anaknya” (P1P4). kendaraan maupun asap rokok sehingga
mempengaruhi tingginya angka kejadian ISPA.
PEMBAHASAN Penelitian ini juga sejalan dengan hasil
Pemberian nutrisi pada anak untuk penelitian Nurwijayanti (2016) yang
memenuhi kebutuhan agar sistem imunnya menyatakan bahwa, hal-hal yang perlu juga
terjaga. diperhatikan faktor resiko yang mempengaruhi
Berdasarkan hasil penelitian pemberian nutrisi dan atau memudahkan terjadinya penyakit
pada anak untuk memenuhi kebutuhan agar ISPA, antara lain gizi kurang, tidak mendapat
sistem imunnya terjaga di beri ASI dan juga air susu ibu yang memadai, polusi udara,
nutrisi. Penjelasan ini juga diungkapkan oleh tempat tinggal padat. Kebersihan perorangan
Lumastari dan Cindy dalam penelitiannya maupun lingkungan memegang peranan

83
Jurnal Keperawatan Volume 11 No 2 Juni 2019, Hal 79 - 86 LPMM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

penting dalam timbulnya penyakit. Akibat dari istirahat yang cukup, jangan membiarkan
kebersihan yang kurang, maka anak akan anak-anak bermain sembarangan, dan mulai
sering sakit, misalnya diare, cacingan, tifus mengajarkan anak tentang pola hidup sehat
abdominalis, hepatitis, malaria, demam dari kecil.
berdarah dan sebagainya. Demikian pula
dengan polusi udara yang berasal dari pabrik, Berbeda dengan hasil penelitian, menurut
asap kendaraan, maupun asap rokok dapat Simanjuntak (2007) mengatakan bahwa peran
mempengaruhi tingginya angka kejadian ISPA. orang tua khususnya ibu dalam perawatan
Anak yang menderita sakit ini akan terganggu ISPA yaitu mengatasi panas (demam),
tumbuh kembangnya. pemberian makanan yang cukup gizi,
pemberian cairan, memberikan kenyamanan,
Peran ibu dalam melakukan pencegahan dan memperhatikan tanda-tanda bahaya ISPA
pada anaknya yang mengalami ISPA ringan/ISPA berat yang memerlukan bantuan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, khusus kesehatan.
peran ibu dalam melakukan pencegahan pada
anaknya yang mengalami ISPA dengan cara ke Dalam hal menjaga dan mempertahankan
dokter, kemudian memberikan obat sampingan kesehatan anaknya ibu juga perlu pengetahuan
yang disediakan di rumah, dan sebagai seorang yang baik agar dapat menjaga anaknya dari
ibu harus selalu mengajarkan yang baik buat penyakit yang datang terkhusus ISPA.
anaknya agar terhindar dari penyakit salah Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari
satunya mengajarkan anaknya sebelum dan Paramitha (2013) menyatakan bahwa,
sesudah makan harus cuci tangan. pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan pengindraan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari terjadi melalui panca indra manusia.
intan (2014) bahwa, pengetahuan merupakan Pengetahuan merupakan faktor yang sangat
suatu informasi yang diterima melalui indera penting dalam membentuk tindakan seseorang
pengelihatan dan pendengaran. Apabila (over behavior), karena dari pengetahuanlah
pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan bisa dapat diketahui apa yang akan dilakukan
maka akan bertahan lama begitupun selanjutnya. Ibu yang memilki peran sebagai
sebaliknya, jika pengetahuan tidak diterapkan pengasuh anak wajib mengetahui semua hal
maka tidak akan bertahan lama. Pengetahuan pada anak. Pengetahuan ibu tentang perawatan
adalah pemikiran seseorang atau cara pada anak dapat dinyatakan sebagai hasil atau
menganalisa suatu objek pengalaman maupun output melalui tindakan nyata ibu dalam
lingkungannya (Prasetyono, 2009). Hasil mengasuh atau merawat anak. Hal ini selaras
penelitian Intan juga menyatakan bahwa dengan penelitian Kurniasih (2009) bahwa
pencegahan ISPA yang dapat dilakukan tingkat pengetahuan ibu berhubungan erat
sebagai berikut: dengan upaya perawatan terhadap balita
Memelihara kebersihan diri dan lingkungan dengan ISPA.
sekitar seperti menjaga anak dan lingkungan
agar tetap bersih dan sehat, adanya ventilasi Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
pada rumah, melarang anak untuk tidak dari Sari dkk (2008) menyatakan bahwa,
mendekati orang yang merokok, kemudian tingkat kecukupan gizi yang diterima balita
mencegah anak agar tidak berhubungan sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan
dengan penderita ISPA baik anak maupun orangtua terutama ibu tentang gizi karena
orang dewasa agar tidak tertular. Serta segera kandungan makanan, cara pengolahan
melakukan pengobatan: anak dengan ISPA makanan, kebersihan makanan disediakan oleh
segera dibawah ke puskesmas untuk mendapat ibu. Selain memperhatikan gizi seorang anak,
pengobatan agar tidak bertambah buruk. sebagai seorang ibu harus lebih
memperhatikan waktu istirahatnya, serta selalu
Peran ibu dalam menjaga dan mengajarkan pola hidup sehat mulai dari kecil
mempertahankan kesehatan anaknya agar anaknya terbiasa dengan hal itu sampai
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, anaknya dewasa, dan terhindar dari penyakit
peran ibu dalam menjaga dan mempertahankan ISPA maupun penyakit yang lainnya.
kesehatan anaknya yang dilakukan yaitu,
memberikan vitamin, makan secara teratur,

84
Jurnal Keperawatan Volume 11 No 2 Juni 2019, Hal 79 - 86 LPMM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

SIMPULAN Yudarmawan. IN. ( 2012). pengertian dan


Berdasarkan hasil penelitian yang telah pencegahan ISPA. Pengaruh faktor-
dilakukan dapat disimpulkan bahwa peran ibu faktor sanitasi rumah terhadap kejadian
dalam melakukan peningkatan sistem imun ISPA pada anak balita.
anak dengan ISPA yaitu pemberian nutrisi
pada anak untuk memenuhi kebutuhan agar Sunar Prasetyono, dwi. (2015). Buku pintar
sistem imunnya terjaga, yaitu dengan di beri ASI eksklusif. yogyakarta. DK vol
ASI dan juga nutrisi, menjaga kebersihan 3/No.2/september.
lingkungan, yaitu dengan melihat kotor dan
bersihnya rumah tersebut, melakukan Andarmoyo, S (2012). keperawatan keluarga
pencegahan pada anaknya yang mengalami konsep teori, proses dan praktik
ISPA, yaitu dengan membawanya ke dokter, keperawatan. graha ilmu keperawatan.
memberi obat sampingan dirumah seperti
pintracol agar tetap sehat, selain itu tidak juga Habeahan Eva Maretta. (2009) "Hubungan
lupa memberikan vitamin, mengajarkan peran orang tua dalam pencegahan
sebelum dan sesudah makan harus cuci tangan, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
dan melarangnya bermain di tempat yang dengan kekambuhan infeksi saluran
kotor, dan menjaga dan mempertahankan pernafasan akut (ISPA).
kesehatan anaknya. Tema-tema yang muncul
berdasarkan dari pernyataan kelima partisipan Lumastari , dan cindy. (2011). Perbedaan
yang mengungkapkan peran mereka dalam berat badan bayi usia 6 bulan yang
peningkatan sistem imun ISPA pada anak. diberikan ASI eksklusif dan non ASI
ekslusif Di Desa keniten kecamatan
DAFTAR PUSTAKA mojo kabupaten kediri. Jurnal vol II
Warung masyarakat informasi indonesia. Nomor , oktober .
(2009) infeksi saluran nafas akut
(ISPA). Nurwijayanti. (2016). keterkaitan kekurangan
energi protein (KKEP) Dengan kejadian
Nasution K, M. Azharry Rully Sjahrullah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
KEB, Wibisana KA, Yassien MR, Ishak pada balita usia (1-5 tahun). Jurnal care
LM, Pratiwi L, et al. (2009) Infeksi vol 4.
Saluran Napas Akut pada Balita di
Daerah Urban Jakarta. Intan silvana, (2014). Hubungan pengetahuan
ibu tentang penyakit ISPA dengan
Fadli alif. (2014). SISTEM IMUNITAS perilaku pencegahan ISPA pada balita di
PADA TUBUH MANUSIA. PHPT muara angke jakarta utara
Volume 11. Nomor 3, september.
WHO. (2016). Angka kematian dan kelahiran
di Negara berkembang ta. Prasetyono, D.S. 2009. ASI Eksklusif
Pengenalan, Praktik dan
RISKESDAS. (2010). Penyakit yang Kemanfaatannya. Yogyakarta.
ditularkan melalui udara. Jakarta Badan
Penelit dan Pengemb Kesehat Dep Simanjuntak (2007). Cara perawatan balita
Kesehat Republik Indones(Penyakit dengan masalah ISPA.
Menular) riskesdas_.pdf
Paramitha, Dkk. (2013). hubungan tingkat
Kemenkes RI. (2016). Data profil kesehatan Di pendidikan dan pengetahuan ibu tentang
Indonesia. ISPA dengan kemampuan ibu merawat
balita ISPA pada balita ISPA di
Dinas Kesehatan Maluku. Profil Kesehatan puskesmas Bahu kota Manado. E-
Provinsi Maluku Tahun (2014). Journal journal keperawatan (e-kp). Volume 1
of Chemical Information and Modeling. .nomor 1.

Dinas kesehatan kota ambon. (2014). Profil Kurniasih (2009). Hubungan tingkat
kesehatan kota Ambon. pengetahuan ibu dengan upaya
perawatan terhadap balita dengan ISPA
85
Jurnal Keperawatan Volume 11 No 2 Juni 2019, Hal 79 - 86 LPMM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

di Puskesmas pangean kabupaten


kuantan singingi.

Sari fatimah, dkk. (2008). Faktor-faktor yang


berkontribusi terhadap status gizi pada
balita di kecamatan ciawi kabupaten
tasikmalaya. Jurnal Vol 10 No XVIII
Maret.

86

Anda mungkin juga menyukai