Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep


Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dar ihal-hal
yang khusus (Notoatmodjo, 2012). Penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya penyakit infeksi saluran pernafasan akut pada anak balita di Puskesmas
Simpati Kabupaten Pasaman Tahun 2019.
Independent Dependent

Kejadian ISPA
 Status Imunisasi
 Berat Badan Lahir - ISPA Ringan
 Status Gizi - ISPA Sedang
 Asi Ekslusif
- ISPA Berat

Skema ISPA 3.1


Kerangkakonsep

3.2 Hipotesis Penelitian


Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,
2013). Pada penelitian ini hipotesis Ha dan Ho sebagai berikut:
3.2.1 Ha :Ada hubungan status imunisasi dengan terjadinya penyakit infeksi
saluran pernafasan akut pada anak balita di Puskesmas Simpati
Kabupaten Pasaman 2019.
Ho :Tidak ada hubungan status imunisasi dengan terjadinya penyakit
infeksi saluran pernafasan akut pada anak balita di Puskesmas Simpati
Kabupaten Pasaman 2019.

24 STIKes Prima Nusantara


25

3.2.2 Ha :Ada hubungan berat badan lahir dengan terjadinya penyakit infeksi
saluran pernafasan akut pada anak balita di Puskesmas Simpati
Kabupaten Pasaman 2019.
Ho :Tidak ada hubungan berat badan lahir dengan terjadinya penyakit
infeksi saluran pernafasan akut pada anak balita di Puskesmas Simpati
Kabupaten Pasaman 2018.
3.2.3 Ha :Ada hubungan status gizi dengan terjadinya penyakit infeksi saluran
pernafasan akut pada anak balita di Puskesmas Simpati Kabupaten
Pasaman 2019.
Ho :Tidak ada hubungan status gizi dengan terjadinya penyakit infeksi
saluran pernafasan akut pada anak balita di Puskesmas Simpati
Kabupaten Pasaman 2019.
3.2.4 Ha :Ada hubungan ASI Eklusif dengan terjadinya penyakit infeksi
saluran pernafasan akut pada anak balita di Puskesmas Simpati
Kabupaten Pasaman 2019.
Ho :Tidak ada hubungan ASI Eklusif dengan terjadinya penyakit infeksi
saluran pernafasan akut pada anak balita di Puskesmas Simpati
Kabupaten Pasaman 2019.

3.3 Definisi Operasinal


Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari
sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2014).
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur

Independen
1 statu 5 Imunisasi Kuesioner Wawancara 1:Lengkap Nominal
simunisasi Dasar lengkap 2 : Tidak
untuk bayi usia Lengkap
dibawah 1
tahun,
yaitu,Hepatitis

STIKes Prima Nusantara


26

B,BCG,DPT,
Polio dan
Campak
2 Berat Badan RiwayatBeratB Kuesioner Wawancara 1.BBLR < Ordinal
Lahir adan Bayi saat 2500 gr
lahir 2.Normal
2500 – 4000
gr
3.BB Lebih
> 4000 gr
3 Status gizi Kurang gizi Timbangan Observasi 1.Sangat Ordinal
anak yang dan meteran kurus <
dilihat dari - 3 SD
ukuran Berat 2.Kurus -3
Badan (BB)di SD -2
bagi usia (U) 3.Normal – 2
dan SD 2
selanjutnya 4.Gemuk > 2
dikomversikan
kedalam
bentuk nilai
standar
4 ASI Eklusif ASI Eklusif Kuesioner Wawancara 1 =Tidak, Ordinal
adalah ibu jika
yang tidak
memberikan memberi
ASI kepada kan ASI
anaknya selama 6
selama 6 bulan bulan
penuh. penuh
2 2 = Ya, jika
memberik
an ASI
selama 6
bulan
penuh
Dependen
1 ISPA Infeksi Saluran Kuesionar Wawancara 1.ISPA Nominal
Pernapasan Ringan
Akut adalah - Batuk
proses -Serak
inflamasi yang Waktu

STIKes Prima Nusantara


27

disebabkan Mengeluarka
oleh virus, n suara
Bakteri, -Pilek
mycoplasma - Panas /
atau aspirasi Demam
subtansi asing 2.ISPA
yang Sedang
melibatkan -Suhu Badan
suatu atau Lebih 39 C
semua bagian -
saluran Tenggoroka
pernapasan. n berwarna
merah
-Timbul
bercak
merah pada
kulit
-Pernapasan
berbunyi
3.ISPA
Berat
-Bibir /kulit
membiru
-lun=bang
hidung
kembang
kempis
bernapas
-Anak tidak
sadar
-Sela iga
tertarik ke
dalam waktu
bernafas
- Nadi cepat
/tidak teraba

3.4 Desain Penelitian, Populasi dan Sampel


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian
survey analitik, jenis penelitiannya cross sectional (Studi potong lintang),dimana

STIKes Prima Nusantara


28

untuk mengetahui hubungan variabel independendan dependen yang


pengukurannya dilaksanakan pada waktu yang sama (serentak) (Budiman, 2011).
3.4.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2013).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berkunjung ke
Puskesmas Simpati Kabupaten Pasaman pada bulan Januari 2019
berjumlah 70 orang.
3.4.2 Sampel
a. Cara menentukan besar sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009). Untuk menentukan sampel
pada penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
(Notoatmodjo, 2012):
𝑁
𝑛=
𝑁 (0,05)2 + 1
Ket :
N :Jumlah populasi
n :Jumlah sampel
70
𝑛=
70(0,05)2 + 1
70
𝑛=
70(0,0025) + 1
70
𝑛=
1,175
𝑛 = 59,57
𝑛 = 59
Setelah dihitung menggunakan rumus diatas, maka
didapatkan jumlah sampel sebesar 59 orang.

STIKes Prima Nusantara


29

3.4.2.1 Cara pengambilan sampel


Pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental
sampling / Accidental sampling ini dilakukan dengan mengambil
kasus atau reposnden yang kebetulan ada atau tersediadi suatu tempat
sesuai dengan konteks penelitian (Notoadmodjo, 2012).
3.4.2.2 Kriteria Inklusi
a. Anak Balita Penderita ISPA
b. Telah Memberikan persetujuan untuk dijadikan sampel.
Pengisian lembar persetujuan diwakili oleh orang tua.
c. Berusia 9 bulan sampai 5 tahun
3.4.2.3 Kriteria Ekslusi
a. Orang tua menolak anaknya dijadikan responden

3.5 Tempat danWaktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada anak balita di Puskesmas Simpati Kabupaten
Pasaman pada bulanFebruari 2019.

3.6 Etika Penelitian


Semua penelitian yang erat kaitannya dengan manusia sebagai obyek
harus mempertimbangkan etika. Etika atau akhlak adalah ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan kewajiban orang dalam
kelompok sosial. (Notoatmodjo 2012, p.201) sebagai berikut :
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk
mendapatkan imformasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian
tesebut. Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada
subjek untuk memberikan informasi atau tidak membeikan informasi
(berpatisipasi). Peneliti juga harus mempersiapkan formuli pesetujuan
subjek (inform concent) yang mencakup : penjelasan manfaat penelitian,

STIKes Prima Nusantara


30

penjelasan kemungkinan resiko dan ketidak nyamanan yang ditimbulkan,


penjelasan manfaat yang di dapatkan, persetujuan peneli dapat menjawab
setiap pertanyaan yang diajukan subjek berkaitan dengan prosedu
penelitian, jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan
informasi yang diberikan oleh responden.
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan penelitian
serta memberikan lembar informed consent kepada Orang Tua Balita
untuk membantu mewakilkan mengisi lembar informed consent anak .
2. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan merupakan suatu pertanyaan jaminan bahwa
informasi apapun yang berkaitan dengan responden tidak dilaporkan
dengan cara apapun dan tidak mungkin diakses oleh orang lain selain tim
peneliti. Semua informasi yang telah dikumpulkan dari subyek dijamin
kerahasiaannya. Hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan
atau dilaporkan pada hasil riset.
Peneliti menjamin bahwa informasi apapun yang didapatkan dari
responden tidak dilaporkan dengan cara apapun. Peneliti menjaga
kerahasiaan dengan cara tidak menampilkan informasi tentang identitas
responden baik nama maupun alamat. Peneliti memberikan kode yang
merupakan inisialsebagai pengganti identitas responden.
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan menuntut perlakuan terhadap orang lain yang
adil. Hak dan kewajiban peneliti maupun subyek juga telah
diseimbangkan. Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil.
Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan
yaitu kejelasan prosedur penelitian. Aplikasi prinsip berkeadilan pada
penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan yang sama pada
anak yang mendapatkan pendampingan baik, berlebih maupun sangat
berlebih.

STIKes Prima Nusantara


31

Peneliti menjaga keadilan dengan mempertahankan hak dan


kewajiban peneliti maupun responden. Kewajiban peneliti yaitu
menjelaskan prosedur penelitian yang akan dilakukan dengan memberikan
perlakuan sama pada seluruh responden. Hak peneliti yaitu mendapatkan
hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kewajiban responden adalah
mengikuti dari alur penelitian yang sudah ditetapkan. Hak responden
adalah mendapatkan perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa
membedakanras, agama, jenis kelamin, dan sebagainya.

3.7 AlatPengumpulan Data


3.7.1 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2009).
3.7.2 Kuisioner (Angket)
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan separangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009). Angket selalu
berbentuk formulir-formulir yang berisikan pertanyaan-pertanyaan
(question), maka angket sering disebut kuesioner. Tetap itidak berarti
kuisioner itu sama dengan angket. Sebab kuisioner (daftar pertanyaan) itu
tidak selalu respond ensendiri yang mengisi, dimana kusioner ditanyakan
secara lisan kepada responden melalui wawancara, dan yang mengisi
kuisioner itu adalah interviewer berdasarkan jawaban lisan dari responden.
Jadi ada kusioner yang langsung diisi oleh responden sendiri yang disebut
angket, maka angket tidak dapat dilakukan untuk responden yang buta
huruf (Notoatmodjo, 2012).

STIKes Prima Nusantara


32

3.7.3 Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuisioner. Wawancara dan kusioner selalu berkomunikasi dengan orang,
tetapi observasi tidak terbatas pada orang, melainkan objek-objek alam
yang lain (Sugiyono, 2009).
3.7.4 Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2013).

3.8 ProsedurPengumpulan Data


a. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner
b. Menyerahkan lembarankuesioner kepada orang tua anak
c. Menginformasika kepada orang tua anak untuk memahami isi kuesioner dan
menjawab pertanyaan kuesioner tersebut.

3.9 Pengolahan Data


Pengolahan data paling tidak ada empa ttahapan yang harus dilalui, yaitu
(Hastono, 2007):
3.9.1 Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir
atau kuisioner apakah jawaban yang ada di kusioner sudah:
3.9.1.1 Lengkap :.
3.9.1.2 Jelas :jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas terbaca.
3.9.1.3 Relevan :jawaban yang ditulis apakah sesuai dengan pertanyaan.
3.9.1.4 Konsisten:apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi
jawabannya konsisten.

STIKes Prima Nusantara


33

3.9.2 Coding
Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi
data berbentuk angka / bilangan.
3.9.3 Pocessing
Setelah semua kuisioner terisi penuh dan benar, sertasu dah melewati
pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar data
yang sudah di-entry dapat dianalisis.
3.9.4 Cleaning
Cleaning (pembersihan data) adalah merupakan kegiatan pengecekan
kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak. Kemudian
hasil yang didapat dianalisis menggunakan perangkat lunak computer.

3.10 Analisa Data


Data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan komputer menggunakan
statistik dan diinterpretasikan lebih lanjut. Analisis data dilakukan, dalam dua
tahap (Hastono, 2007):
3.10.1 Analisa Univariat
Tujuan dari analisis univariat ini adalah untuk menjelaskan/
mendeskriptifkan karakteristik masing-masing variabel yang telah diteliti.
Dalam analisi data kuantitatif kita hadapkan pada kumpulan data yang
besar atau banyak yang belum jelas maknanya. Fungsi analisis sebetulnya
adalah penyederhanaan atau meringkas kumpulan data hasil pengukuran
sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi
informasi yang berguna. Peringkasan tersebut berupa ukuran-ukuran
statistic, table dangrafik.
3.10.2 Analisis Bivariat
Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel (analisi
univariat) dapat diteruskan ananalisis lebih lanjut, yaitu analisa bivariat.
Pada analisis bivariate digunakan untuk melihat kemungkinan hubungan

STIKes Prima Nusantara


34

antara variabel independen dan variabel dependen. Pada analisis


initerdapat variable katagorikdengan variable katagorik, sehinggauji
statistik yang digunakan adalah uji chi-square dengan batas kemaknaan
dengan alpha = 0,05 sehingga bila hasil analitik statistik p < 0,05 maka
hubungan kedua variabel signifikan atau bermakna.

STIKes Prima Nusantara

Anda mungkin juga menyukai