Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah dasar pemikiran pada penelitian yang

dirumuskan pada fakta -fakta observasi dan tinjauan pustaka. Kerangka

konseptual membauat teori dalail atau konsep yang akan di jadikan dasar atau

pijakan untuk melakukan penelitian (Saryono,2008)

Lansia aktif
Tingkat Pengetahuan

Keaktifan Lansia Mengikuti Lansia Kurang


Dukungan Keluarga Kegiatan Posyandu Lansia Aktif

Kegiatan Posyandu Lansia


Keluhan Fisik Lansia Tidak
Aktif

Faktor yang mempengaruhi :

1. Jarak yang jauh.


2. Tidak adanya fasilitas.
kurang aktifnya kader.
3. Biaya yang tidak
terjangkau.
4. Tradisi yang
Keterangan : menghambat.
5. Jenis kelamin.
1. = Variabel yang di teliti

2. = Variabel yang tidak di teliti

3. = Mempengaruhi

Gambar 3.1.Kerangka konseptual hubungan tingkat pengetahuan, dukungan


keluarga dan keluhan fisik dengan keaktiaktifan lansia dalam mengikuti
kegiatan posyandu lansia di Desa Planjan Cilacap.
B. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2013), perumusan hipotesis merupakan langkah

ketiga dalam penelitian setelah mengemukakan kerangka berpikir dan

landasan teori. Hipotesis merupakan jawaban semetara dari permasalahan

yang akan diteliti. Hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau

salah dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun

dan mengujinya.

Dari hipotesis peneliti menarik kesimpulan dalam bentukn yang masih

sementara dan harus dibuktikan kebenaranya (hipotesis) sebagai titik tolak

atau arah dari pelaksanan penelitian (Notoatmodjo,2010). Hipotesis Nol (Ho)

biaanya dibuat untuk menyatakan suatu kesamaan atau tidak adanya suatu

perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau lebih mengenai suatu

hal yang dipermasalahkan. Bila dinyatakan adanya perbedaan antara dua

variabel, disebut hipotesis alternatif (Ha). Berdasarkan teori di atas maka

hipotesis dari penelitian ini adalah :

Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan, dukungan keluarga dan

keluhan fisik dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyandu

lansia.

Ha : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan, dukungan keluarga dan

keluhan fisik dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyandu

lansia.
C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2012:61).Padapenelitian ini telah ditentukan 2 variabel, yaitu variabel bebas

atau variabel independent dan variabel terikat atau dependen.Variabel bebas

atau variabel independen. Menurut Sugiyono (2011:61) variabel bebas

“Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat)”. Variable bebas

pada penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan, dukungan keluarga dan keluhan

fisik .Variabel terikat atau dependent merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas(Sugiyono,

2011:61).Variabel terikat pada penelitian ini yaitu keaktifan lansia mengikuti

kegiatan posyandu lansia.

D. Definisi Oprasional

Meneurut Sugiyono (2014) defenisi opersional adalah penentuan

konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variable yang dapat

diukur. Defenisi opersional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk

meneliti dan meopersikan konstrak sehingga memungkinkan bagi peneliti

selanjutnya untuk melakukan replaksi pengukuran dengan cara yang sama

atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik.


Tabel 3.1. Definisi Operasional, Variabel Penelitian, Skala Pengukuran

Definisi
variabel Alat ukur Hasil ukur Sekala
oprasional
independent

Tingkat Tingkat Di ukur Skor tingkat Nominal


pengetahuan pengetahuan dengan pengetahuan
adalah Kuesioner dikategorikan
kemampuan menggunaka 1. Tingkat
dalam menjawab n skala pengetahu
pertanyaan Guttman, an Baik
mengenai yang terdiri (jika skor
pengetahuan atau dari 11 jawaban
informasi tentang pernyataan 76-100%)
posyandu lansia pengetahuan 2. Tingkat
posyandu pengetahu
lansia an cukup
Jawaban (jika skor
benar nilai jawaban
(1) 56-75%)
Jawaban 3. Tingkat
salah nilai (0) pengetahu
an Kurang
(jika
jawaban
<55%)
Dukungan Suatu dukungan Kuesioner 22 Dukungan Ordinal
keluarga yang diberikan pertanyaan keluarga :
oleh keluarga dengan skala 1. Dukungan
kepada lansia likert dengan tinggi :
untuk mengikuti empat >66
posyandu lansia alternative 2. Dukungan
jawaban yaitu sedang :
: 55-66
Selalu = 4 3. Dukungan
Sering = 3 rendah : <
Jarang = 2 55
Tidak
pernah = 1
Keluhan Suatu keadaan Cek list 8 Keluhan fisik : Ordinal
fisik dimana tubuh pertanyaan 1. Keluhan
mengalami dengan skala ringan :
likert dengan <16
gangguan
4 alternatif 2. Keluhan
khususnya pada jawaban yaitu sedang :
lansia yaitu : 16-24
gangguan Selalu = 4 3. Keluhan
penglihatan,pend Sering = 3 berat :
engaran,pernafas Jarang = 2 >24
an, Tidak
Pernah = 1
jantung,pencerna
an,pergeakan,per
syarafan dan
perkemihan
dependent

Keaktifan Suatu perilaku Daftar hadir Keaktifan : Nominal


lansia yang dalam 1 Skor min = 0
mengikuti menunjukkan tahun terakhir Skor max = 12
kegiatan frekuensi
Mei 2018 s/d 1. Aktif :
posyandu kehadiran lansia,
lansia dalam mengikuti Februari kehadiran
kegiatan 2019 ≥ 50%
posyandu sesuai Hadir =1 Tdk dari total
jadwal yang telah Hadir = 0 kehadiran
ditentukan oleh dalam
kader posyandu setahun
2. Tidak aktif
:
kehadiran
< 50% dari
total
kehadiran
dalam
setahun

E. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dipilih adalah deskriptif analisis, adapun

pengertian dari desai deskriptif analitis menurut (Sugiono: 2009;29) adalah

suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran

terha dap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul

kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya.


Metode penelitian diskriptif ini dilakukan dengan pendekatan Cross

Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

faktor-faktor beresiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Pada

penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner

kepada responden dalam waktu yang bersamaan.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan

diteliti (Notoatmodjo,2005). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia

di desa Planjan Cilacap di wilayah Rawa Wungu Rt 01,02 / Rw 07 dan Rt

01,02,03 / Rw 08 yang berjumlah 80 lansia.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan

objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam

menghitung besarnya sampel untuk mengukur proporsi dengan derajat

akurasi pada tingkatan statistik yang bermakna (significance) dengan

menggunakan formula yang sederhana, karena populasi lebih kecil dari

10.000, dapat menggunakan formula sebagai berikut

(Notoatmodjo,2010)

N
𝑛=
1+N (𝑑2 )

Keterangan

N = Besar Populasi

n = Besar Sampel
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan 5% (0,05)

80
𝑛=
1+80(0.052 )

80
𝑛=
1+80(0,0025 )

80
𝑛=
1+0,2

80
𝑛=
1,2

n = 66,6

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 67 lansia

3. Teknik Sampling

Sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalampenelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili keseluruhan populasi yang ada (Alimul,2007).Teknik sampling

dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling atau

pengambilan sampel secara acak sederhana yaitu pengambilan sampel

dimana setiap anggota / unit dari populasi mempunyai kesempatan yang

sama untuk diseleksi sebagai sampel (Notoatmodjo,2010). Dalam teknik

undian dengan cara mengundi semua anggota kemudian diambil sebanyak

67 lansia sebagai responden. Sampel yang dikehendaki peneliti dalam

penelitian ini yaitu lansia di desa Planjan Cilacap di wilayah Rawa Wungu

Rt 01,02 / Rw 07 dan Rt 01,02,03 / Rw 08 dengan kriteria sampel sebagai

berikut:
Kriteria Inklusi

Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota

populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Kriteria inklusi dalam

penelitian adalah :

1) Lansia dengan jenis kelamin perempuan.

2) Lansia yang bertempat tinggal jauh dari lokasi posyandu lansia

(jarak lebih dari 5 Km)

G. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian akan dilakukan di posyandu lansia desa Planjan

Cilacap

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dimulai dari bulan April - Mei 2019

H. Etika Penelitian

Menurut Moleong (2006) agar studi alamiah benar-benar dapat terjadi

dan penelitian tidak mendapat persoalan masalah etika maka ada beberapa

yang harus dipersiapkan oleh peneliti antara lain yaitu:

1. Meminta izin pada pihak berwenang ditempat yang akan dilaksanan

penelitian, sekaligus memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan

penelitian. Saat peneliti melakukan penelitian sebelumnya peneliti

memberi penjelasan kepada partisipan mengenai maksud dan tujuan

penelitian.

2. Menempatkan orang-orang yang diteliti bukan sebagai “objek”

melainkan orang yang derajatnya sama dengan peneliti. Saat penelitian


dilakukan peneliti menghormati keputusan partisipan untuk maumenjadi

partisipan atau tidak.

3. Menghargai, menghormati, dan patuh semua peraturan, norma, nilai

masyarakat, kepercayaan, adat-istiadat dan kebudayaan yang hidup

didalam masyarakat tempat penelitian dilakukan. Saat penelitian

dilakukan peneliti menghormati waktu-waktu ibadah partisipan yang

mayoritas beragama Islam, peneliti saat wawancara menggunakan waktu

luang peneliti, menghargai setiap jawaban dari partisipan.

4. Memegang segala rahasia yang berkaitan dengan informasi yang

diberikan. Peneliti memegang rahasia partisipan, memakai rekaman

wawancara hanya untuk kepentingan penelitian, informasi yang

disampaikan partisipan hanya untuk kepentingan penelitian.

5. Informasi tentang subjek tidak dipublikasikan bila subjek tidak

menghendaki, termasuk namasubjek tidak dicantumkan dalam laporan

penelitian. Saat mengisi data inisial partisipan diberi kode, tidak diberi

nama asli untuk menjaga privasi partisipan.

6. Penelitian dalam merekrut pertisipan terlebih dahulu, memberikan

Informed Consent, yaitu memberi tahu secara jujur maksud dan tujuan

terkait dengan tujuan penelitian pada partisipandengan sejela-jelasnya.

7. Selama dan sesudah penelitian kerahasiaan tetap dijaga, semua pertisipan

dilakukan sama, nama partisipan diganti dengan nomor (anonimity),

penelitian akan menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan dan hanya

digunakan untuk kegiatan penelitian serta tidak akan dipublikasikan

tanpa izin partisipan.8.Selama pengambilan data peneliti memberikan


kenyamanan pada partisipan dengan mengambil tempat wawancara

sesuai dengan keinginan partisipan

Sebelum dilakukan penelitian, peneliti mengurus perizinan melakukan

penelitian dari ketua STIKES AL-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap kemudian

peneliti meminta surat pengantar dari Dinas Kesehatan Cilacap untuk

meminta surat pengantar ke UPT Puskesmas Kesugihan II , dan untuk

meminta data ke Kader posyandu lansia di desa Planjan.

Setelah prosedur perijinan tersebut terlewati, maka dilanjutkan dengan

mencari responden yang sesuai dengan kriteria responden yang memenuhi

kriteria, kemudian di berikan penjelasan mengenai tujuan, manfaat dan

jaminan kerahasiaan dan apa yang harus dilakukan responden dalam proses

pengumpulan data. Jika responden bersedia maka di persilahkan

menandatangani surat pernyataan persetujuan.

I. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu kuesioner

(angket). Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner (angket) dalam penelitian

ini berupa pertanyaan tertutup.Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan

tertutup atau terbuka (Sugiyono, 2011:142).

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek

penelitian dengan mengenakan alat ukur atau alat pengambilan data,

langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari


(Saryono,2008). Data primer dalam penelitian ini yaitu peneliti

melakukan wawancara kepada kader posyandu lansia dan beberapa

warga lansia di desa Planjan Cilacap.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka

sebagai dasar pembahasan. Data sekunder di peroleh dengan melihat

daftar kehadiran lansia pada kegiatan posyandu lansia di deasa Planjan

Cilacap.

3. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner.

Instrumen ini terdiri dari tiga bagian yaitu instrumen pertama tentang

data tingkat pengetahuan lansia mengenai posyandu lansia, instrumen

kedua adalah kuesioner dukungan keluarga tentang pemanfaatan

posyandu lansia dan yang ketiga adalah kuisioner tentang hubungan

keluhan fisik pada lansia dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan

posyandu.

4. Uji Instrumen

a. Uji validitas

Uji validitas instrumen dilakukan untukmenunjukan

keabsahan dari instrumen yang akan dipakai pada penelitian.

Menurut Arikunto (2006, hlm. 168) “Validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu

instrumen”. Pengertian validitas tersebut menunjukan ketepatan

dan kesesuaian alat ukuryang digunakan untuk mengukur variabel.


Alat ukur dapat dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan

menjawab secara cermat tentang variabel yang akan diukur.

Validitas juga menunjukkan sejauh mana ketepatan pernyataan

dengan apa yang dinyatakan sesuai dengan koefisien

validitas.Penghitungan uji validitas ini menggunakan bantuan

StatisticalPackagefor the Social Science (SPSS) dan Microsoft

Office Excel. Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa

baik suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang

seharusnya diukur. Menurut Sugiono (2010) untuk menguji

validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara

skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Rumus :

b. Uji reliabilitas

Dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrumen

(alat ukur) didalam mengukur gejala yang sama walaupun dalam

waktu yang berbeda. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 348)

“Reliabilitas instrumen yaitu suatu instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan

menghasilkan data yang sama”. Hasil pengukuran yang memiliki

tingkat reliabilitas yang tinggi akanmampu memberikan hasil yang

terpercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas instrumen ditunjukan oleh

suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Jika suatu

instrumen dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan
hasil pengukurannya yang diperoleh konsisten, instrumen itu

reliabel. Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini,

menggunakan koefisien reliabilitas Alfa Cronbach (Arikunto,

2006, hlm.196) yaitu :

J. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu pada tahap

awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada

institusi kemudian mengirimkan permohonan izin yang diperoleh ke Dinas

Kesehatan Kabupaten Cilacap untuk meneliti di Posyandu Lansia Puskesmas

Kesugihan II Cilacap. Peneliti menentukan responden yang sesuai dengan

kriteria insklusi yang telah ditetapkan. Setelah mendapatkan calon responden,

selanjutnya peneliti menjelaskan kepada responden tersebut tentang tujuan,

manfaat dan cara pengisian kuesioner. Kemudian bagi calon responden yang

bersedia, diminta untuk menandatangani informed consent. Pengisian

kuesioner dilakukan dengan cara peneliti membacakan isi kuesioner kepada

responden dan responden menjawab pernytaan.

K. Analisa Data

Menurut Sugiono (2010) analisa data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun

kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain. Analisa data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan

refleksi terus menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan

analitis, dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian (Creswell, 2010).

Menurut Arikunto (2002) pengolahan data dilakukan melalui empat

tahapan yang meliputi editing, coding/scoring, entry, dan tabulating. Editing

adalah proses pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data yang

diantaranya kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan isian

kuesioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera

oleh peneliti. Coding/scoring merupakan tindakan untuk melakukan

pemberian kode atau angka untuk memudahkan pengolahan data. Tabulating

(pentabulasian) merupakan tahap ketiga yang dilakukan setelah proses editing

dan coding. Kegiatan tabulatingdalam penelitian meliputi pengelompokan

data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan ke dalam tabel-

tabel yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah ditentukan

skornya. Tahap terakhir yang dilakukan dalam proses pengolahan data adalah

entry data (memasukkan data). Entry data yaitu suatu proses memasukkan

data yang diperoleh menggunakan fasilitas computer.

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi

dengan mengorganisasikan data ke dalam karegori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisa data dilakukan secara
bertahap melalui proses komputerisasi. Langkah terakhir dalam penelitian

adalah melakukan analisa data. Analisa data dilakukan secara bertahap dan

melalui proses komputerisasi ( Notoatmodjo,2005)

1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk memberikan gambaran

karakteristik masing– masing variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2005).

Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai

bahan informasi. Cara menghitung digunakan rumus sebagai berikut :

𝑓
p = 𝑁 𝑋 100%

Keterangan :
P : Prosentase
F : Frekuensi responden
N : Jumlah seluruh responden
2. Analisis bivariat

Analisis bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen. Untuk menguji kepastian

sebaran data yang diperoleh dari semua variabel. Berdasarkan uji tersebut

dapat diputuskan bila diperoleh nilai p ≤ 0,05 berarti ada hubungan

antara variabel independen dan variabel dependen. Sebaliknya jika p ≥

0,05 berarti tidak ada hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen.

3. Analisis Multivariat

Analisis Multivariat adalah metode pengolahan variabel dalam

jumlah yang banyak, dimana tujuannya adalah untuk mencari pengaruh


variabel-variabel tersebut terhadap suatu obyek secara simultan atau

serentak.

Anda mungkin juga menyukai