1
3. asam yang di sebut keton. Asam yang berlebihan juga di temukan pada shok stadium
lanjut, dimana asam laktat di bentuk dari metabolism gula.
4. Asidosis metabolic bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam
dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa
menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi
ginjal ini di kenal sebagai asidosis tubulus renalis, yang biasa terjadi pada penderita
gagal ginjal atau pada penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal
untuk membuang asam.
Penyebab asidosis metabolic
Selisih anion normal (hiperkloremik )
a. Kehilangan bikarbonat
kehilangan melalui saluran cerna : diare,ileostomi,fistula pancreas,biliaris atau
usus halus ureterosigmoidostomi.
b. Kehilangan melalui ginjal
1) Asidosis tubulus proksimal ginjal (RTA )
2) Inhibitor karbonik anhidrase (asetozolamid )
3) Hipoaldosteronisme
c. Peningkatan beban asam:
1) Ammonium klorida (NH4Cl NH3+HCl )
2) Cairan cairan hiperamentasi.
d. Lain-lain
1) Pemberian IV larutan salin secara cepat
Selisih anion meningkat
a. Peningkatan produksi asam
1) Asidosis laktat: laktat (perfusi jaringan atau oksigenasi yang tidak memadai
seperti pada syok atau henti kardiopulmonal )
2) Ketoasidosis diabetic: beta-hidrosibutirat
3) Kelaparan : asam-asam keto
4) Intoksikasii alcohol : peningkatan asan-asan keto
2
b. Menelan subtansi toksik
1) Overdosis salisilat :salisilat ,laktat,keton
2) Methanol atau formaldehid :format
3) Etilen glikol (anti beku ): oksilat,glikolat
c. Kegagalan ekskresi asam :tidak adanya ekskresi NH4+; retensi asam sulfat dan
asam fospat
1) Gagal ginjal akut atau kronis.
C. Maninfestasi Klinis
Asidosis ringan bisa tidak menimbulkan gejala,namun biasanya penderita
merasakan mual,muntah dan kelelahan. Pernapasan lebih dalam dan menjadi lebih cepat,
namunkebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini. Sejalan dengan memburuknya
asidosis,penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa,rasa ngantuk,semakin
mual dan mengalami kebingungan. bila asidosis semakin memburuk,tekanan darah dapat
menurun,menyebabkan syok,koma dan kematian.
Gejala neorologis dapat brupa kelelahan hingga koma yang di sebabkan oleh
penurunan pH cairan serebrospinal. Dapat juga terjadi mual dan muntah. Gejala-gejala
neorologik lebih ringan pada asidosis metabolic di bandingankan pada asidosis
respiratorik,karena CO2 yang larut dalam lemak lebih cepat menembus sawar darah otak
di bandingkan dengan HCO3- yang larut dalam air.
D. Patofisiologi
3
E. Kompesasi Untuk Asidosis Metabolik
Apabila asidosis disebabkan oleh gangguan metabolic, maka terjadi kompensasi
respirasi. Kompensasi respirasi untuk asidosis metabolic berupa espirasi lebih banyak
karbondioksida oleh paru, melalui peningkatan kecepatan dan kedalam pernapasan. pH
plasma akan kembali ketingkat normal respirasi yang terjadi selama asidosis metabolic
akibat ketoasidosis diabetes disebut pernapasan kusmaul. Kompensasi respirasi dapat
muncul hampir segera setelah awitan asidosis. Keberhasilan kompensasi respirasi
bergantung pada keparahan asidosis. Untuk asidosis metabolic untuk asidosis metabolic
yang disebabkan oleh penyakit ginjal, ginjal juga melakukan kompensasi dan
mengekskresikan lebih banyak asam.
F. Gambaran Klinis
1. Lemah dan keletihan akibat gangguan fungsi otot.
2. Anoreksia, mual, dan muntah
3. Kulit yang hangat memerah karena penurunan sensitive pH sebagai respon vascular
terhadap rangsangan simpatis
4. Apabila asidosis metabolic doisebabkan oleh ketoasidosis diabetes, maka terdapat
manivestasi lain berupa :
c. Pernapasan kusmaul
5. Apabila asidosis metabolic disebabkan oleh gagal ginjal kronis, maka terdapat
manivestasi lain berupa :
a. Proritas ( gatal )
6. Apabila asidosis metabolic disebabkan oleh diare, maka terdapat manivestasi lain
berupa:
4
a. Tanda-tanda dehidrasi termasuk penurunan tekanan darah dan penurunan turgor
kulit.
G. Perangkat Diasnotik
2. Karena kompensasi respirasi timbul segera, maka kadar karbondioksida akan turun
dengan cepat, mencerminkan kenyataan bahwa paru meningkatkan kecepatan
pernapasan untuk mengeluarkan lebih banyak asam. Tekanan parsial
karbondioksida kurang dari 35 mmHg. Respirasi akan cepat dan dalam.
3. Apabila konspensasi respirasi berhasil, maka pH plasma akan rendah tetapi berada
dalam rentang normal. Apabila monspensasi tidak berhasil, maka pH plasma akan
mencerminkan keasaman plasma yang tinggi dan akan kurang dari 7,35, bahkan
pada saat terjadi penurunan karbondioksida pH urine akan asam apabila fungsi
ginjal normal, karena ginjal akan berusaha mengekresikan lebih banyak asam untuk
memulihkan pH ketingkat normal.
5. Apabila asidosis disebabkan oleh gagal ginjal kronis, maka terdapat petunjuk
diagnostic lain berupa :
5
a. pH urine hanya sedikit asam atau non asam
H. Komplikasi
1. apabila asidosis metabolic disebabkan oleh gagal ginjal kronis, komplikasi dapat
berupa osteodistrofi ( penguraian tulang akibat penyakit ginjal ) dan esefalopati
ginjal.
2. Apabila pH dari 7,0, maka dapat terjadi distritmia jantung. Hal ini terjadi akibat
perubahan dalam hantaran jantung, yang timbul sebagai respon langsung terhadap
penurunan pH, dank arena efek peningkatan konsentrasi ion hydrogen pada kalium
plasma dan intra sel.
I. Penatalaksanaan
J. Penanganan
6
metabolic harus dikoreksi secara perlahan untuk menghindari timbul nya komplikasi
akibat pemberian NaHCO3IV berikut ini:
5. Alkalosis metabolic berat disebabkan oleh koreksi asidosis laktat yang berlebihan
akibat henti jantung. Beberapa penyelidik menemukan bahwa pH serum dapat
mencapai 7,9 dan bikarbonat serum 60 sampai 70 mEq/L pada infus NaHCO3 yang
sembarangan selama resusitasi kardiopulmonar (CPR) (Mattar et al., 1974)
7
7. Kelebihan beban sirkulasi yang serius (hypervolemia) pada pasien yang telah
mengalami kelebihan volume ECF, seperti pada gagal jantung kongestif atau gagal
ginjal .
Larutan Ringer laktat IV biasanya merupakan cairan pilihan untuk memperbaiki keadaan
asidosis metabolic dengan selisih anion normal serta kekurangan volume ECF yang
sering menyertai keadaan ini. Natrium laktat dimetabolisme secara perlahan dalam
tubuh menjadi NaHCO3, dan memperbaiki keadaan asidosis secara perlahan.
Penangan asidosis metabolik dengan selisih anion yang tinggi, umumnya langsung
bertujuan untuk memperbaiki faktor penyebab. Penanganan asidosis sendiri hanya
dibutuhkan jika menyebabkan gangguan fungsi organ yang serius (HCO3-<10 mEq/L).
pada keadaan ini, diberikan NaHCO3 yang secukupnya untuk menaikkan
HCO3- menjadi 15 mEq/L dan pH kira-kira sampai 7,20dalam jangka waktu 12 jam
(Schrier, 1997).
K. Pemeriksaan Laboratorium
pH <7,35, PCO2 normal (jika tidak di konpensasi ) atau < 35 mmHg ( jika dikonpensasi
). PCO2 normal atau meningkat ( dengan pernapasan yang dalam dan cepat ). SaO2
normal,bikarbonat < 22 mEq/L, kalium > 5,3 mEq/L.
8
DAFTAR PUSTAKA