Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Rancangan ini menggunakan jenis penelitian pre- eksperimental design

dengan pendekatan one group pre-post test design. Rancangan ini tidak

menggunakan kelompok kontrol. Peneliti memberikan pretest untuk mengukur

tingkat pengetahuan dan sikap responden sebelum dilakukan intervensi, kemudian

responden diberikan intervensi penyuluhan tentang kesehatan mental. Setelah

dilakukan intervensi peneliti melakukan posttest untuk mengukur tingkat

pengetahuan dan sikap responden dengan menggunakan kuisioner.

O1 X O2

Pre Test Perlakuan Post Test


Gambar 3.1 : Rancangan Desain Penelitian One Group Pre-Post Test Design
Keterangan :

O1 : Tingkat pengetahuan dan sikap responden sebelum perlakuan

X : Intervensi pemberian promosi tentang kesehatan mental remaja kepada

responden

O2 : Observasi tingkat pengetahuan dan sikap responden setelah dilakukan

perlakuan

Pre-experimental design ialah rancangan yang meliputi hanya satu

kelompok atau kelas yang diberikan pra dan pasca uji. Rancangan one grup

pretest and posttest design ini, dilakukan terhadap satu kelompok tanpa adanya

kelompok control atau pembanding (Gazadinda et al., 2023).


B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Nurzeta,

2020). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini seluruh keluarga

dengan anak remaja Desa Gonilan Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo Jawa

Tengah yang berjumlah 164 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Nurzeta, 2020). Adapun kriteria inklusi dalam

sampel yaitu :

a. Keluarga dengan anak remaja Desa Gonilan Kec. Kartasura Kab.

Sukoharjo

b. Keluarga dengan anak remaja Desa Gonilan Kec. Kartasura Kab.

Sukoharjo yang bersedia untuk menandatangani lembar persetujuan

atau informed consent untuk menjadi responden.

c. Keluarga yang mengikuti jalannya penelitian dari awal sampai akhir

d. Keluarga yang dapat bekerja sama dan kooperatif

e. Keluarga yang tidak menderita ketulian

Sedangkan yang termasuk kriteria eksklusi yaitu :

a. Keluarga di Desa Gonilan Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo yang tidak

mempunyai anak usia remaja


b. Keluarga dengan anak remaja di Desa Gonilan Kec. Kartasura Kab.

Sukoharjo yang tidak bersedia menjadi responden

c. Keluarga yang tidak mengikuti penelitian dari awal sampai akhir

2.1 Jumlah Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah rumus slovin, yaitu :

N
n=
1+N e 2

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

e : Standart Error (10%)

Maka sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

n=164/(1+164(0,1)2= 62,12 dibulatkan menjadi 63 siswa. Untuk mencegah

kriteria drop out, peneliti menambah 10% dari jumlah sampel. Dengan

rumus tersebut didapatkan jumlah minimal sebesar 70 orang.

2.2 Teknik Sampling

Teknik sampling dibagi menjadi dua kelompok yaitu probability

sampling dan non probability sampling. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan probability sampling. Probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Probability sampling terdiri dari simple random sampling, proponate


stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling

area (cluster sampling) (Dian, 2019).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple

random sampling. Simple random sampling adalah pengambilan anggota

sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu (Dian, 2019) .

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan Juni 2023. Tempat

penelitian berada di Desa Gonilan Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo.

D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen

dan independen.

a. Variabel Bebas (Independen)

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang

nilainya menentukan variabel-variabel lain (Nursalam, 2020). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah promosi kesehatan mental.

b. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel dependen atau variabel tergantung adalah variabel yang

nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2020.) Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan sikap.


2. Definisi Operasional

Definisi
Variabel Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Variabel Cara Aspek-aspek SOP dan SAP -
Independen: penyampaian kesehatan mental
Promosi pembelajaran
Kesehatan kepada keluarga
dengan cara
ceramah
tentang
kesehatan
mental remaja di
Desa Gonilan
Kec. Kartasura
Kab. Sukoharjo
dalam satu
kelompok besar.
Variabel Tingkat Mental Health Kuesioner tertutup Ordinal
Dependen: pemahaman Knowledge 1) Baik : Hasil
Tingkat keluarga tentang Questionnaire Presentase
pengetahuan pengetahuan (MHKQ) 76-100%
kesehatan 2) Cukup : Hasil
mental remaja Presentase
56-75%
3) Kurang : Hasil
Presentase
<56%
Variabel Respon berupa Sikap Kuesioner tertutup Ordinal
Dependen: keyakinan dan keluarga yang 1) Sikap baik : Hasil
Sikap kecenderungan mempengaru Presentase
keluarga untuk hi kesehatan 76-100%
melakukan mental remaja 2) Sikap cukup :
tindakan yang Hasil Presentase
berhubungan 56-75%
dengan 3) Sikap kurang :
kesehatan Hasil
mental remaja Presentase<56%

3. Instrumen Penelitian

Teknik untuk pengumpulan data adalah suatu teknik pendekatan kepada

subjek dan proses karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu


penelitian (Nursalam, 2020). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2019). Kuesioner dalam penelitian

ini menggunakan pertanyaan tertutup (close questions) yaitu bentuk

pertanyaan dalam kuesioner dimana responden tinggal memilih jawaban

dari alternative-alternatif jawaban yang telah disediakan (Budiman &

Riyanto, 2014).

Variabel dependen yang pertama dalam penelitian ini adalah

pengetahuan kesehatan mental. Pengetahuan kesehatan mental merupakan

pengetahuan seseorang mengenai kesehatan mental yang mencakup

kemampuan mencari dan memahami informasi tentang kesehatan mental,

serta menyelesaikan suatu masalah mengenai kesehatan mental (penerapan

dari pengetahuan yang telah dimiliki) (Amiliyanti, 2022). Instrumen yang

digunakan untuk mengukur variabel pengetahuan kesehatan mental ini

adalah skala Mental Health Knowledge Questionnaire (MHKQ) yang telah

diadaptasi oleh Widayana, (2019) dengan subjek mahasiswa.

Variable dependen yang kedua adalah sikap keluarga mengenai

kesehatan mental remaja. Instrumen yang digunakan untuk mengukur

variabel sikap ini adalah kuesioner tertutup Kuesioner yang digunakan pada

penelitian ini ada 20 soal menggunakan skala ordinal.


E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner pengetahuan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 20

item yang setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terdapat 9 item yang tidak

valid, sehingga item yang dapat digunakan adalah 11 item. Item-item disusun

berdasarkan aspek-aspek yaitu knowledge (pengetahuan), belief (kepercayaan),

dan attitude (sikap). Skala ini berbentuk skala Guttman dengan dua pilihan

jawaban.

Contoh item pada skala ini ialah “Hampir seluruh gangguan mental tidak

dapat disembuhkan”, item tersebut disajikan dengan pilihan jawaban “Ya” atau

“Tidak”. Dari 11 item yang digunakan, terdapat 3 item (2, 4, dan 6) yang

merupakan item unfavorable (respon yang benar dan bernilai 5 adalah “Tidak”).

Sedangkan 8 item lainnya (3, 7, 11, 12, 15, 16, 17, dan 19) adalah item favorable

(respon yang benar dan bernilai 5 adalah “Ya”).

Tinggi dan rendahnya tingkat pengetahuan kesehatan mental akan dilihat

dari total skor item. Semakin besar skor yang diperoleh maka semakin tinggi

tingkat pengetahuan kesehatan mental yang dimiliki. Sebaliknya, semakin kecil

skor yang diperoleh maka semakin rendah juga tingkat pengetahuan kesehatan

mental yang dimiliki. Hasil jawaban responden yang telah diberi skor

dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah tertinggi lalu dikalikan 100%,

dengan rumus :
Keterangan:

n : Presentase

∑Sp : Jumlah skor yang didapat

∑Sm : Skor maksimal

Nilai koefisien Alpha Cronbach’s (reliabilitas) instrumen ini sebesar 0,857.

Hal ini berarti ke 11 item skala pengetahuan kesehatan mental tersebut dapat

dinyatakan reliabel dan layak untuk digunakan dalam penelitian.

Pada kuesioner sikap keluarga terhadap kesehatan mental remaja peneliti

melakukan uji validitas terhadap 20 sampel diluar responden penelitian.

Reabilitas alat ukur pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat

memberikan hasil pengukuran yang relatif tidak berbeda bila dilakukan

pengukuran kembali terhadap subjek yang sama (Arikunto, 2019).

Reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dapat diuji dengan alat uji

reliabilitas Alpha Cronbach Test, yaitu :

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

K : banyaknya pertanyaan



σ b2 : jumlah varians

σ2 : varian total
Semakin tinggi koefisiensi korelasi berarti koefisin antara hasil pengenalan

dua tes tersebut dikatakan reliable. Sebaliknya apabila dianggap parallel

menghasilkan skor yang satu sama lainberkorelasi rendah maka dapat dikatakan

reliabilitas hasil ukur tersebut tidak tinggi (Arikunto, 2019).

F. Etika Penelitian

1. Autonomy atau kemandirian

Partisipan memiliki hak untuk membuat keputusan secara sadar untuk

menerima atau menolak menjadi partisipan. Peneliti menjelaskan kepada

partisipan tentang proses penelitian selanjutnya partisipan diberi kebebasan

untuk menentukan apakah bersedia atau menolak berpartisipasi dalam

penelitian.

2. Informed Consent atau lembar persetujuan

Subyek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilakukan dan juga mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent juga

perlu dicantumkan bahwa data diperoleh hanya dipergunakan untuk

mengembangkan ilmu.

3. Anonimity atau tanpa nama

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, pada lembar

pengumpulan data atau observasi yang diisi adalah kode responden atau

hanya nama inisialnya saja dan lembar tersebut hanya diberi kode.

4. Confidentiality atau kerahasiaan


Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subjek dijamin oleh

peneliti. Data tersebut hanya akan disajikan atau dilaporkan kepada orang

yang berhubungan dengan penelitian.

5. Beneficience atau tidak membahayakan

Penelitian ini tidak membahayakan partisipan dan peneliti telah berusaha

melindungi partisipan dari bahaya ketidaknyamanan (protection from

discomfort). Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat, pengolahan, dan

penggunaan data penelitian sehingga dapat dialami oleh partisipan dan

bersedia menandatangani surat ketersediaan berpartisipasi atau Informed

Consent. Selama proses promosi kesehatan berlangsung peneliti

memperhatikan beberapa hal yang dapat merugikan partisipan.

6. Justice atau keadilan

Peneliti memberikan kesempatan yang sama bagi pasien yang memenuhi

kriteria untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Selain itu, peneliti

memberikan kesempatan yang sama dengan partisipan untuk bertanya saat

promosi kesehatan berlangsung.

G. Pengolahan Data

1. Editing : dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah diperoleh

sehingga dapat dilakukan perbaikan data yang kurang.

2. Coding : pemberian kode dimaksudkan untuk mempermudah dalam

pengolahan data dan proses selanjutnya melalui tindakan

pengklasifikasian data.

3. Entry data : proses pemasukan data dalam suatu program komputer.


4. Tabulating : data distribusi, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel

yang selanjutnya data ini digunakan untuk analisis data.

H. Analisa Data Penelitian

Mengingat penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi

kesehatan terhadap perubahan dan sikap pengetahuan keluarga tentang kesehatan

mental pada anak remaja. Dimana tingkat pengetahuan menggunakan skala

ordinal dan menggunakan uji wilcoxon.

Pada uji statistik dilakukan dengan Uji Wilcoxon dengan α ≤0,05, α

diartikan sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditolerir peneliti,

yang diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahan dalam pengambilan

sampel.

Rumus :

Z−
T− [ 1
4N
( N +1) ] Atau Z−
TN ( N4 + 1)
√ 1
24 N (N +1)(2 N +1) √ N ( N + 1 ) (2 N +1)
24

Keterangan :

Z = Hasil uji Wilcoxon

T = Jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif atau positif

N = Jumlah data

Dengan menggunakan perangkat lunak komputer program Statistical

Product and Service Solution (SPSS) 22 for window. Bila α≤0,05 maka H0

ditolak, berarti ada perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap keluarga sebelum

dan sesudah pemberian promosi kesehatan mental anak remaja di Desa Gonilan
Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo. Bila α>0,05 maka H 0 diterima, berarti tidak ada

perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap keluarga sebelum dan sesudah

pemberian promosi kesehatan mental anak remaja di Desa Gonilan Kec. Kartasura

Kab. Sukoharjo.

I. Jalannya Penelitian

Rencana pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahap :

1. Tahap Persiapan

Kegiatan padatahap ini adalah :

a. Pengajuan judul tanggal 26 mei 2023

b. Pembuatan proposal tanggal 1 juni 2023

c. Permohonan ijin tempat penelitian tanggal 15 juni 2023

d. Uji validitas dan reabilitas penelitian tanggal 20 juni 2023, dilakukan

terhadap 20 sampel diluar responden penelitian di desa.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi langkah langkah sebagai

berikut :

a. Pengambilan kelompok perlakuan sesuai dengan kriteria sampel

dengan terlebih dahulu dilakukan skoring kemudian diambil

responden yang masuk kategori untuk mengikuti penyuluhan

kesehatan mental remaja. Responden yang terpilih kemudian mengisi

informed consent sebagai pernyataan kesediaan menjadi responden

selama penelitian. Pada tahap ini dilakukan oleh peneliti tanggal 25

juni 2023.
b. Pengumpulan data

Penelitian ini dilakuan oleh peneliti sendiri dalam satu kelompok

besar. Setelah itu akan diberikan kuesioner untuk mengukur tingkat

pengetahuan dan sikap sebelum diberikan intervensi. Kemudian

responden dikumpulkan lagi menjadi satu kelompok untuk diberikan

intervensi berupa ceramah atau penyuluhan tentang kesehatan mental

remaja dan melakukan sesi tanya jawab. Setelah intervensi responden

diberikan kuesioner posttest tentang pengetahuan dan sikapkeluarga

terhadap kesehatan mental remaja. Selanjutnya, nilai pre test dan post

test direkap oleh peneliti untuk ditabulasi.

3. Tahap Analisa Data

Terdiri dari tahapan analisa pengumpulan data terdiri dari :

a. Proses skoring yaitu menganalisis data hasil penelitian dilakukan pada

tanggal

b. Menyusun laporan hasil pembahasan penelitian dilakukan pada

tanggal menginterpretasikan data kemudian setelah diinterpretasikan

antara variable bebas dan variable terikat secara univariat dan bivariat

yang dianalisis, kemudian direlevansikan dengan beberapa teori

terkait. Penyajian hasil penelitian dalam bentuk tertulis dan

dilanjutkan dengan seminar hasil penelitian.


DAFTAR PUSTAKA

Dian, W. (2019). Metode Penelitian Metode Penelitian. Metode Penelitian


Kualitatif, 17, 43.

Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiman & Riyanto, A. (2014). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Gazadinda, R., Putri, G. W., & Maulana, H. (2023). Reducing Loneliness in


Undergraduate Students through E-Journaling Intervention: A Pre-
Experimental Study. Bulletin of Counseling and Psychotherapy, 5(1), 58–68.

Nursalam. (2020). Metodologi Peneletian Ilmu Keperawatan : Pendekatan


Praktis Edisi 5. Jakarta : Salemba Medika.

Nurzeta, D. F. (2020). Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui Media Video Remaja


Putri Tahun 2020. Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu, 1–121.

Nurzeta, D. F. (2020). Pengaruh Promosi Kesehatan Melalui Media Video Remaja


Putri Tahun 2020. Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu, 1–121.

Amiliyanti, Andini Rizki. (2022). Hubungan Pengetahuan Kesehatan Mental


Terhadap Kecemasan pada Remaja yang Berada pada Masa Gap Year.
Journal UMM, 1(12).

Widyana, N. D. N. (2019). Hubungan Antara Literasi Kesehatan Mental Dengan


Mental Illness Stigma Pada Mahasiswa Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Surabaya. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,
2(3).

Anda mungkin juga menyukai