KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH
ASUHAN KEPERAWATAN MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG KETERATURAN DIET PADA PASIEN GASTRITIS
DI WILAYAH KERJA PUSTU WAIHATU
SRI LESTARI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. LATAR BELAKANG
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung.
Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8 – 2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden
terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.
Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO ( World Health
Organization) adalah 40,8%, dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia cukup
tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk.
Gastritis biasanya dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal
dari sebuah penyakit yang dapat menyusahkan kita. Tak hanya, itu kemungkinan akan terjadinya
komplikasi pun juga semakin besar. Agar tidak terjadi komplikasi, maka diperlukan sebuah tindakan
penatalaksaan.
Menurut Suratun dan Lusianah (2010), fokus intervensi keperawatan pada pasien gastritis
yaitu bagaimana mengevaluasi dan mengeliminasi faktor penyebab gastritis, antara lain anjurkan
klien untuk tidak mengkonsumsi alkohol, kafein, teh panas, atau zat iritan bagi lambung serta
merubah gaya hidup dengan pola hidup sehat dan meminimalisasi stres melalui pemberian edukasi
atau pendidikan kesehatan tentang diet gastritis.
4
Dari fenomena yang sering penulis temukan selama menjalankan tugas sebagai
seorang perawat di Pustu Waihatu, diketahui bahwa penderita gastritis pada umumnya
tidak akan memeriksakan dirinya ke tenaga kesehatan ataupun langsung ke Pustu
apabila belum merasakan sakit yang amat sangat pada ulu hati yang merupakan salah
satu gejala dari penyakit gastritis. Hal ini dikarenakan masih lekatnya persepsi
masyarakat bahwa penyakit gastritis merupakan penyakit yang biasa terjadi dan dapat
sembuh dengan sendirinya. Kemudian apabila telah diberi obat untuk mengurangi rasa
nyeri dan nyerinya hilang, penderita tersebut akan kembali lagi mengkonsumsi makanan
yang pedas, asam dan juga berminyak dalam jumlah yang banyak dengan alasan bahwa
itu merupakan makanan kesukaan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat belum
memiliki pengetahuan yang banyak mengenai keteraturan diet pada penderita gastritis.
Berdasarkan pemaparan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pemberian pendidikan kesehatan tentang keteraturan diet pada
pasien gastritis di wilayah kerja Pustu Waihatu.
5
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah gambaran dari Asuhan Keperawatan melalui pendidikan kesehatan tentang
keteraturan diet gastritis, menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang
keperawatan dalam pemberian pendidikan kesehatan tentang keteraturan diet pada pasien
studi kasus mengenai pemberian pendidikan kesehatan tentang keteraturan diet pada pasien
gastritis dan Dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan asuhan keperawatan mandiri
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
7
BAB III
METODOLOGI
PENULISAN
8
D. DEFINISI OPERASIONAL
Suatu tindakan pemberian informasi yang dilakukan
oleh perawat kepada sasaran penyuluhan yaitu pasien
yang menderita penyakit gastritis dikediamannya
Penkes dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab,
dan demonstrasi serta menggunakan media
penyuluhan berupa leaflet.
Tempat :
• Waktu : • Wilayah
kerja Pustu
Bulan Maret – Waihatu
April 2020
(Disesuaikan)
11
F. PENGUMPULAN DATA
Satuan acara penyuluhan (SAP) diet gastritis, materi satuan acara
penyuluhan (SAP) diet gastritis, leaflet diet gastritis serta
instrument penelitian berupa kuesioner dan lembar observasi.
G. PENYAJIAN DATA
Penyajian data di sajikan secara narasi/tekstural dan dapat disertai
dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek studi kasus yang
merupakan data pendukungnya.