Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN ASUHAN GIZI KLINIK

(MAGK)
DI RUMAH SAKIT UMUM ISLAMI MUTIARA BUNDA

Oleh:
Nama : Nadia Maulidah
NIM :13211160002
Prodi : Ilmu Gizi / 2016

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
2019/2020

0
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Nadia Maulidah

NIM : 13211160002

Program Studi : Ilmu Gizi

Telah melaksanakan praktik kerja lapangan Manajemen Asuhan Gizi Klinik di RSU Islam
Mutiara Bunda pada tanggal 6 November 2019 sampai 6 Desember 2019 dan telah
meyelesaikan laporan praktek kerja lapangan.

Disahkan :

Brebes, Desember 2019

Menyetujui,

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademis

Nurly Qurrota Aini,S.Gz Anggray Duvita Wahyani, M.Gizi


NIP. 10911016064 NIPY. 19900415 201606 2 080
Mengetahui,

Kepala Instalasi Gizi Ketua Program Studi Ilmu Gizi


RSU Islami Mutiara Bunda

Nurly Qurrota Aini,S.Gz Anggray Duvita Wahyani, M.Gizi


NIP. 10911016064 NIPY. 19900415 201606 2 080

1
KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur tak akan pernah terhenti kita

panjatkan ke hadapan Dzat yang Maha Agung dan Maha Tinggi, Allah SWT. Atas rahmat,

karunia dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) ini sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Asuhan Gizi Klinik..

Laporan ini berisi kegiatan yang penulis lakukan saat melakukan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di bagian Instalasi Gizi RSU Islam Mutiara Bunda Brebes pada tanggal 6

November 2019 sampai 6 Desember 2019..

Dalam menyusun laporan ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dialami

penulis. Terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan wawasan menjadi hambatan terbesar

dalam penyusunan laporan ini. Tetapi berkat kerja keras, optimisme dan dukungan dari

semua pihak, akhirnya penulis bisa menyelesaikannya dengan semaksimal mungkin. Saran

dan kritik yang membangun penulis harapkan agar dapat memberikan mamfaat dan

kemajuan bagi peningkatan penulis di masa yang akan datang.

Penyusunan laporan ini tidak akan terlaksana tanpa dukungan, dorongan dan

bimbingan dari berbagai pihak, Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar – besarnya kepada Ibu Anggray Duvita Wahyani, M.Gizi selaku pembimbing

akademis dan Nurly Qurrota Aini,S.Gz. selaku pembimbing di RSU Islam Mutiara Bunda

2
Brebes yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan kesempatan untuk memberikan

bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek

Kerja Lapangan ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya

kepada:

1. Hanari Fajarini,S.Farm.,M.H.Kes.,Apt selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhadi Setabudi Brebes

2. Ibu Anggray Duvita Wahyani, M.Gizi selaku Ketua Program Studi Ilmu Gizi

Universitas Muhadi Setiabudi Brebes dan selaku pembimbing akademis.

3. Ibu Nurly Qurrota Aini,S.Gz. selaku kepala instalasi gizi RSU Islam Mutiara

Bunda

4. Ririn Rinanti,Amd, selaku ahli gizi di RSU Islami Mutiara Bunda

5. Kedua orang tuaku, Bapak di surga dan Mama tercinta yang sangat saya sayangi.

Terima kasih atas pengorbanan, kesabaran dan do’anya selama ini. “I do love U dad,

mam………!!!!”.

6. Adik tercinta saudara satu-satunya “you should be more than me....!!!”

7. My soulmate, ”R”, ”Thank’s for your dedicate & sacrifice to me” and thanks my

pompomboy.

8. Sahabat-sahabat terbaikku, dan semua teman-teman Gizi angkatan 2016.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam proses menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

Semoga laporan ini dapat bermamfaat bagi pihak lain yang berkepentingan.

Brebes, Desember 2019

Penulis

3
DAFTAR ISI

Lembar pengesahan ...................................................................................... 1

Kata pengantar............................................................................................... 2

Daftar isi....................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 5

1.1 Latar belakang penyakit .................................................................... 5


1.2 Tujuan MAGK .................................................................................. 6
1.3 Waktu dan tempat ..............................................................................7
1.4 Manfaat ..............................................................................................7

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................8


2.1 Gambaran kasus .................................................................................8
2.1.1 Assesment .....................................................................................11
2.1.2 Diagnosis ......................................................................................15
2.1.3 Intervensi ......................................................................................15
2.1.4 Monitoring dan evaluasi ...............................................................23
2.1.5 Pembahasan ..................................................................................24

BAB III SIMPULAN DAN SARAN ..........................................................31


3.1 Simpulan ..........................................................................................31
3.2 Saran ................................................................................................32

LAMPIRAN ................................................................................................33
1. Kasus kecil .......................................................................................33
a. Hipertensi ...................................................................................34
b. CHF ............................................................................................44
c. GEA ...........................................................................................54
2. Recall ...............................................................................................62
a. Recall ASMR kasus besar .......................................................62
b. Recall RS kasus besar ................................................................65
c. Recall ASMR hipertensi ............................................................68
d. Recall ASMR kasus CHF...........................................................71
e. Recall ASMR kasus GEA ..........................................................74
3. Leaflat ..............................................................................................77
4. Dokumentasi ....................................................................................79

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penyakit


Beberapa tahun terakhir DM dan Hipertensi menjadi penyakit yang sering di alami
oleh warga Indonesia, berdasarkan data dari Riskesdas 2013 terdapat 2,1% dari total
penduduk Indonesia menderita Diabetes militus, prevalensi terbesar terdapat di
Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%) dan Sulawesi Utara (2,4%) , perubahan gaya
hidup dengan konsumsi makan yang tidak sehat dan kurangnya aktifitas fisik
menyebabkan peningkatan jumlah penderita DM, peningkatan prevalensi DM ini diikuti
dengan peningkatan kejadian komplikasi seperti hipertensi, penyakit jantung koroner,
stroke, retinopati dan nefropati (Smelzer dan Bare,2002). bahkan banyak kasus yang
menunjukan bahwa seseorang bisa terkena DM dan hipertensi pada waktu yang
bersamaaan (Bakri dkk.2004),

DM merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang


terjadi karena kelainan sekresi insulin (American Diabetes Assosiation 2008), gula darah
sewaktu (GDS) dikatakan normal apabila kadarnya <200 mg/dl, gula darah puasa (GDP)
80-125 mg/dl, dan gula darah 2 jam setelah puasa (GDPP) yaitu 110-180 mg.dl.
(PERKENI), Faktor resiko DM tipe II antara lain: Riwayat keluarga menderita diabetes
(orangtua atau saudara menderita DM tipe II), obesitas (BMI ≥ 25 kg/m 2 ), kurangnya
kebiasaan aktivitas fisik, ras/etnik (Afrika-America, Amerika Hispanik, Amerika asli,
Asia-Amerika), sebelumnya diidentifikasi kadar glukosa darah puasa terganggu atau
toleransi glukosa terggangu (TGT), riwayat diabetes melitus gestasional (DMG) atau bayi
lahir > 4 kg, hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg), HDL ≤ 35 mg/dl dan trigliserida
≥ 250 mg/dl, sindrom ovarium polikistik atau akantosis nigracans dan riwayat penyakit
vaskular (Powers, 2005).prevalensi populasi hipertensi pada diabetes adalah 1,5-3 kali
lebih tinggi daripada kelompok non diabetes , diagnosis dan terapi hipertensi sangat
penting untuk mencegah penyakit kardiovaskular pada individu dengan diabetes,
(Radi,2007)

Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas


normal yaitu 90-120/80-90 mmHg, hipertensi menjadi salah satu penyebab penyakit
kardiovaskular seperti gagal jantung dan jantung koroner. Data dari Riskesdas tahun 2013
menyebutkan bahwa 26,5% penduduk Indonesia menderita hipertensi, prevalensi
hipertensi bisa meningkat dengan seiring bertambahnya umur. Pengendalian hipertensi
dapat dilakukan dengan cara peningkatan aktifitas fisik, mengkonsumsi makanan tinggi
serat dan rendah garam, serta menghilangkan kebiasaan merokok, pada penderita
hipertensi terdapat zat angiotensin II yang erat hubungannya dengan Diabetes,
angiotensin II adalah mikrovaskular penghambat aliran darah dalam tubuh yang
menyebabkan hipertensi, namun zat ini juga menghambat produksi pelepasan insulin,

5
akibatnya penderita hipertensi bisa mengalami diabetes dalam waktu yang bersamaan.DM
dan hipertensi adalah penyakit yang belum bisa disembuhkan tetapi bisa dikendalikan agar
tidak terjadi komplikasi.

Diabetes dengan komplikasi hipertensi merupakan penyakit dengan angka kejadian


tertinggi di Rumah Sakit Umum Islami Mutiara Bunda, hal ini didukung dengan data yang
menyatakan bahwa pasien yang mengidap diabetes mencapai 8% dari total pasien yang di
rawat di RSU Islami Mutiara Bunda. Sedangkan hipertensi merupakan peringkat utama
penyakit penyerta diabetes yaitu 10% (23 orang) dari 228 pasien yang menderita DM.

Pasien dengan kondisi kesehatan khusus memerlukan dukungan dari berbagai hal salah
satunya dukungan gizi. Gizi diperlukan untuk mencapai atau mempertahankan status gizi
ideal serta memenuhi kebutuhan nutrisi untuk proses penyembuhan. Oleh karenna itu perlu
adanya penatalaksanaan diit dengan NCP (Nutrition Care Process) atau proses asuhan
gizi. Penatalaksanaan diit pada pasien diabetes militus bertujuan untuk memepertahanakan
atau mengembalikan kadar glukosa darah menjadi normal dengan keseimbangan asupan
makanan dengan insulin serta latihan jasmani dan meningkatkan drajat kesehatan secara
keseluruhan melalui gizi yang optimal (Askandar 2011)

Berdasarkan uraian latar belakang di atas kasusu yang diambil untuk studi kasus ini
adalah pelaksanaan diet pada pasien Diabetes Mellitus dengan hipertensi, Stroke,
Dispepsia, obs CKD dan obs.BRPN. penatalaksanaan diit dengan menggunakan NCP
yang dimulai dari asessment, diagnosis gizi, intervensi gizi. Monitoring dan evaluasi,
penatalaksanaan diit ini diharapkan dapat membantu proses penyembuhan penyakit pada
pasien.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Melaksanakan Proses Asuhan Gizi Terstandar pada pasien DM Type II + HT +
Stroke + Dispepsia + Obs.BRPN + Obs.CKD
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menentukan status gizi pasien/klien dengan DM Type II + HT + Stroke +
Dispepsia + Obs.BRPN + Obs.CKD
2. Melakukan penapisan gizi (nutrition screening) pada pasien secara individu pada
pasien Menentukan status gizi pasien/klien dengan DM Type II + HT + Stroke +
Dispepsia + Obs.BRPN + Obs.CKD
3. Melakukan pengkajian gizi (nutrition assessment) pasien dengan komplikasi pasien
Menentukan status gizi pasien/klien dengan DM Type II + HT + Stroke +
Dispepsia + Obs.BRPN + Obs.CKD

6
4. Melakukan diagnosis gizi (nutrition assessment) pasien dengan komplikasi pasien
Menentukan status gizi pasien/klien dengan DM Type II + HT + Stroke +
Dispepsia + Obs.BRPN + Obs.CKD
5. Melaksanakan intervensi gizi pada pasien dengan komplikasi pasien Menentukan
status gizi pasien/klien dengan DM Type II + HT + Stroke + Dispepsia +
Obs.BRPN + Obs.CKD
6. Melakukan edukasi gizi pada keluarga pasien dengan pasien Menentukan status
gizi pasien/klien dengan DM Type II + HT + Stroke + Dispepsia + Obs.BRPN +
Obs.CKD
7. Melakukan monitoring dan evaluasi pada pasien pasien Menentukan status gizi
pasien/klien dengan DM Type II + HT + Stroke + Dispepsia + Obs.BRPN +
Obs.CKD

1.3 Waktu dan tempat


1.3.1 Waktu
Praktik kerja lapangan MAGK dilaksanakan pada 6 November 2019 sampai 6
Desember 2019.
1.3.2 Tempat
Tempat praktik kerja lapangan MAGK yaitu RSU Islam Mutiara Bunda Brebes.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi mahasiswa
Manfaat praktik kerja lapangan bagi sebagai pembelajaran untuk memahami
penatalaksanaan asuhan gizi bagi pasien rawat inap di RSU Islami Mutiara Bunda,
sehingga diharapkan dapat menjalankan peran dan fungsinya sesuai dengan
profesinya dibidang kesehatan.
1.4.2 Bagi Rumah sakit
Sebagai bahan masukan bagi pihak rumah sakit dalam penyelenggaraan gizi rawat
inap.
1.4.3 Bagi pasien
Menambah pengetahuan pasien tentang penyakit dan diitnya.

7
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 KASUS BESAR

NUTRITION CARE PROSES DM, HT, Dispepsia, BRPN, CKD, Stroke

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Kartini
No. RM : 004017
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 28 februari 1959
Umur : 60 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Menjual bensin di depan rumah
Alamat : Luwung bata , Tanjung
Suku Bangsa : Jawa
Ruang Rawat : Infeksius A
Kelas : 1 (satu)
Dokter : dr. Arif Setiaji
Tanggal Masuk : 12/11/2019 Pukul 20:15
Diagnosa Medis :DM, HT, Dispepsia, BRPN, CKD.
Riwayat penyakit dahulu DM, Stroke dan HT

Gambaran Kasus:
Ny.Kartni adalah seorang penjual bensin yang menjual dagangannya di
depan rumahnya sendiri, pasien berasal dari daerah Bumijawa namun sudah lama
menetap di Brebes. Pasien berumur 60 tahun, BB 49 kg, Tb 150 cm,. Masuk RSU
Islam Mutiara Bunda pada hari Selasa tanggal 12 November 2019 pukul 20 : 15
WIB dengan keluhan nyeri di ulu hati, pusing, lemas, sesak, pucat dan mual, rasa
tidak nyaman di perut yang dapat muncul sewaktu-waktu, pengelihatan pasien

8
sudah buram, pasien sering terbangun di malam hari karena ingin buang air kecil 2-
3 x, pasien mudah haus dan suka mengkonsumsi es, pasien mempunyai riwayat
DM dan hipertensi sudah lebih dari 10 tahun yang lalu, saat mempunyai nak ke 3
pada usia 35 th, pasien sering ketiduran saat memberi ASI dengan keadaan baru
selesai makan, pasien di diagnosa stroke dan kaki sebelah kiri pasien tidak dapat
memakai sandal yang lalu, pasien tinggal bersama anak nomer 3, suaminya sudah
wafat, aktifitas pasien tidak banyak dan tidak pernah berolahraga,. Jam tidur pasien
7-8 jam perhari,
Hasil pemeriksaan fisik diperoleh kesadaran composmetis. Tekanan darah
masuk 160/100 mmHg, Suhu : 36,40c, Nadi : 94x/mnt, RR : 24x/mnt, GDS masuk
380mg/dl. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb : 9,1 mg/dl,
Leukosit :10.540 mg/dl, Hematokrit : 29.4%, Trombosit :358.000 μ/L, Eritrosit :
3,62juta, Spot : 98µ/L Natrium :1420 mg/dl. Kalium :4,9mg/dl, Ureum : 33mg/dl,
kreatinin : 1,3 mg/dl.
Diagnosis utama dokter penanggungjawab pelayanan Ny. Kartini adalah
DM Type 2 (diabetes militus), diagnosa penyakit komplikasi adalah HT
(Hipertensi),.
Hasil Recall 24 jam selama 3 hari sebelum pasien masuk RS, di dapat asupan rata-
rata energi 11154,15 kkal, protein 35,17 gr, lemak 44,9 gr, karbohidrat 1153,2 gr,
natrium 578,46 gr (form recall terlampir).
Hasil anamnesis pasien tidak mempunyai alergi makanan, suka sayur
bening, dan makanan yang direbus, Pasien mempunyai kebiasaan minum teh pada
pagi dan sore hari namun setelah didiagnosis DM pasien lebih sering
mengkonsumsi teh tawar, pasien sangat menyukai kue-kue tradisional, seperti
klepon juga lapis legit atau jagung rebus sebagai teman minum teh, pasien
menyukai mengkonsumsi kencur dan tahu sebagai lauk.

9
B. NUTRITION CARE PROCESS

SKRINING GIZI

N PARAMETER SKOR HASIL


O
1 Apakah pasien mengalami penurunan TANGGAL SKRINING
berat badan yang tidak direncanakan? 13 November 2019
 Tidak ( tidak terjadi penurunan 0 √
berat badan dalam 6 bulan terakhir)

 Tidak yakin (tanyakan apakah 2


baju/celanan pasien terasa longgar)
 Ya, berapa penurunan berat badan
tersebut?
1-5 kg 1
6-10 kg 2
10-15 kg 3
>15 kg 4
Tidak yakin 2
2 Apakah asupan makan pasien buruk akibat
nafsu makan yang menurun? (misalnya
asupan makan hanya % dari biasanya)
 Tidak 0 √
 Ya 1
3 Apakah pasien dengan kondisi khusus?
 Tidak 0
 Ya 2 √
TOTAL SKOR 2

Total score < 2 : Skrining ulang 2 hari lagi


Total score ≥ 2 : dilakukan asuhan gizi diet khusus

Keterangan :
1. Pasien yang masuk ruang ICU tergolong pasien yang beresiko atau skor
>2
2. Kondisi khusus : pasien dengan penurunan imunitas, penyakit ginjal
kronik hemodialisis, geriatri, kanker kemoterapi, luka bakar, daibetes
militus,penurunan fungsi ginjal berat, sirosis hepatis,transplantasi,
cidera kepala berat, pneumonia berat, stroke, bedah disgestif, patah
tulang pinggul dll.

10
2.1.1 NUTRITIONAL ASSESMENT

1. ASSESMENT
 Antropometri

Usia 60 Th

BB 49 Kg

TB 150 Cm

IMT 21,7 kg// m2 (Normal)

BBI 45 Kg

 Biokimia

Waktu Data Data Kadar normal Satuan Interpret


Biokimia Pasien asi
12 November 2019 Hb 9,1 13,7-17,7 g/dl Rendah
Leukosit 10.540 4,4-11,3 /ml Normal
Trombosit 358.000 150-400.000 μ/L Normal
Hematokrit 29,4 40-50 % Rendah
Eritrosit 3,62 4,5-5,5 Jt Rendah
Natrium 1420 1300 mg/dl Tinggi
Kalium 4,9 3,3-5,1 mg/dl Normal
Ureum 33 10-50 mg/dl Normal
Kreatinin 1,3 0,6-1,0 mg/dl Tinggi
GDS 380 70-160 mg/dl Tinggi

11
 Fisik klinis

Waktu Fisik

12 September 2019 Sakit kepala


Lemas
Pucat
Mual
Nyeri ulu hati
Poliuria
Polidipsia
Dispepsia

Pemeriksaan

Pemeriksaan Waktu Hasil Nilai normal Interpretasi

12 Septembeer 2019 Suhu 36 0C 36-37 0C Normal


Tekanan darah 160/100 90-120/80-90 Tinggi
mmHg mmHg
Nadi 94 60-100 x/mnt Normal
RR 24 16-20 x/mnt Tinggi

 Dietary history

Kebiasaan sebelum sakit 1. Pasien suka sayur bening dan


makanan rebus
2. Nafsu makan baik 3x makanan pokok
2x selingan
3. Kebiasaan minum teh manis pada pagi
dan sore hari
4. Pasien menyukai kue tradisional dan
lapis legit
5. Suka mengkonsumsi minuman instan
pada siang hari
6. Suka mengkonsumsi kencur dan
garam

Saat pasien sakit sebelum masuk RS 1. Nafsu makan menurun karena


dispepsia
2. Mudah haus

12
3. Kebutuhan Gizi sebelum masuk RS (Perkeni, 2015)
BMR = BBI x 25 kkal
= 45 kg x 25 kkal = 1.125 kkal
TEE = BMR + F. aktivitas + F. stress – Koreksi umur – Koreksi BB
= 1.125 + (30% x 1.125) + (10%x 1.125) – (15% x 1.125) –
(0% x 1.125)
=1.125 + 337,5 + 112,5 – 168,75 – 0
= 1.406,25 kkal
Protein = 15% x 1.406,25 = 210,93 kkal : 4 = 52,7 g
Lemak = 25% x 1.406,25 =351,56kkal : 9 = 39,06 g
KH = 1.406,25 - (210,93 + 351,56) = 843,76 kkal : 4 = 210,94 g
Na = 200-400 mg

Persen asupan sebelum masuk rumah sakit

Energi Kh (gr) Lemak Protein Na


(kkal) (gr) (gr) (mg)
Asupan sebelum masuk RS 1154,15 183,2 44,9 35,17 728,46
Perhitungan kebutuhan 1406,25 210,94 39,06 52,7 600
% Tingkat konsumsi 82% 86% 114% 66% 121,41%
Kategori tingkat konsumsi Baik Baik Baik D.sedang Lebih
*hasil recall 24 jam x 3 hari sebelum pasien masuk RS (lampiran.1)
Kategori asupan makan menurut Depkes:
a. Lebih : ≥120%
b. Baik : 80-119%
c. Defisit ringan : 70-79%
d. Defisi sedangt: 60-69%
e. Defisit berat : <60%

13
 Riwayat personal

 Identitas pasien - Nama : Ny.Kartini


- Usia : 60 th
- Alamat : Luwung bata, Tanjung
- Mempunyai 3 orang anak
- Hidup bersama anak ke 3
- Asal Bumijawa

 Aktifitas fisisk - Berjualan bensin


- Tidak pernah olahraga
- Sulit berjalan
- Sering tertidur setelah makan
- Sering terbangun pada malam hari
untuk buang air kecil 2-3 x
- Jam tidur 7-8 jam.

 Keluhan - Rasa tidak enak di perut


- Kepala sakit
- Lemas
- Nyeri ulu hati
- Mual
- Tidak ada alergi
- Pengelihatan buram
- Sesak nafas

 Riwayat penyakit keluarga -

 Riwayat penyakit dahulu DM, HT, Stroke

 Diagnosis sekarang DM, HT, BRPN, CKD, Dispepsia

14
2.1.2 NUTRITIONAL DIAGNOSE

1. Domain Intake
NI 5.10.2
Asupan natrium berlebihan berkaitan dengan konsumsi berlebihan dari
minuman instan dan mengkonsumsi garam sebagai lauh ditandai dengan
tekanan darah 159/100 mmHg (Hipertensi II)
2. Domain Perilaku
NB 1.5
Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang
makanan dan gizi yang di tandai dengan kebiasaan minum teh manis pada pagi
dan sore hari, pasien menyukai kue tradisional dan lapis legit, suka
mengkonsumsi minuman instan pada siang hari, tidak pernah berolahraga,
sering tertidur setelah makan.
3. Domain Clinis
NC 2.2
Perubahan nilai laboratoriu berkaitan dengan gangguan fungsi kelenjar
pankreas ditandai dengan Gula darah sewaktu 380 mg/dl.

2.1.3 NUTRITIONAL INTERVENSI

A. Rencana Intervensi Gizi


1. Tujuan Intervensi
a. Membatasi asupan natrium sesuai diit
b. Memberikan edukasi agar pasien dapat mengkonsumsi makanan
sesuai kebutuhannya serta memilih bahan makanan yang benar
c. Mengupayakan agar GDS kembali normal
2. Target Intervensi

15
a. Kosnsumsi garam sesuai diit rendah garam I yaitu 200-400 mg
b. Meningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku
c. GDS normal 70-160 mg/dl
3. Perhitungan Kebutuhan Gizi (Rumus Perkeni, 2015)

 Kebutuhan Gizi Saat di RS (tidak ada kenaikan suhu 10C)


BMR = BBI x 25 kkal
= 45 kg x 25 kkal = 1.125 kkal
TEE = BMR + F. aktivitas + F. stress – Koreksi umur – Koreksi
BB

= 1.125 + (10% x 1.125) + (10%x 1.125) – (15% x 1.125) –


(0% x 1.125)

=1.125 + 112,5 + 112,5 – 168,75 – 0


= 1181,25 kkal

Protein = 15% x 1181,25kkal = 177,18 kkal : 4 = 44,29 g


Lemak = 25% x 1181,25kkal = 295,31kkal : 9 =32,8g
KH = 1181,25kkal - (177,18+295,31) = 708,76kkal: 4 = 177,19g
Na = 200-400 mg

B. Implementasi
1. Mempertahankan asupan makan pasien melalui diit yang tepat
Prinsip dan syarat diit
a. Kalori sesuai kebutuhan 1181,25 kkal
b. Protein 44,29 g
c. Lemak 32,8 g
d. Karbohidrat 177,19 g dipilih dari karbohidrat kompleks
e. Serat larut air (sayur dan buah) dianjurkan 25 – 30 g / hr atau 10-13 g
serat per kkal/hr
f. Vitamin A 500 mcg/hr, Vitamin C 75 mcg/hr, Vitamin E 15 mg/hr dan
Zn 12 mg/hr (AKG KEMENKES)
g. Natrium 200-400 mg (Diit rendah garam I)

16
h. Bentuk makanan lunak
i. Menghindari makanan yang mengandung gas
j. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering dengan frekuensi
makan 3 x makan utama, 2 x selingan dengan mematuhi prinsip 3 J
( tepat jumlah, jenis dan jadwal).
k. Pasien dianjurkan makan perlahan-lahan (30-60 menit) tiap kali makan.
a.Jenis diit
Diit DM 1.200 kkal, Rendah garam I (200-400 mg).
b.Bentuk makanan
1. Makanan diberikan dalam bentuk lunak.
2. Rute Makanan
3. Diit diberikan melalui oral.
4. Frekuensi Pemberian
5. Diberikan dengan frekuensi 3x makan utama dan 2x selingan

17
Menu
 Implementasi menu hari ke 1

Waktu Menu Bahan Gram Energi Protein Lemak Kh Na


Pagi Bubur beras 50 136 2,4 0,3 39,8 0
Telur dadar Telur 50 72 4,2 2,2 0,6 62
Minyak 2 13,4 0 2 0 0
Cah buncis Buncis 50 27 3,9 2,4 0,9 3,5
Tahu kukus Tahu 50 17,4 0,6 0,2 4 1,5
Selinga
n Susu diabetasol susu diabetasol 60 219 4,7 2,7 38,7 0
Siang Kentang Kentang 100 87 1,7 0,1 23 5
Sop tahu bakso Tahu 50 32 3,2 2,4 0,9 3,5
bakso daging sapi 50 109 6,1 9,3 0,1 27,5
Tempe pepes Tempe 50 99,5 7,5 2,1 8,5 3
Minyak 2 17,2 0 2 0 0
Capcay Wortel 30 13,5 0,3 0,1 3,2 19,8
jagung putih 30 32,4 1 0,4 7,5 5,1
Selinga
n Apel Apel 100 47 0,2 0,2 15,3 0
Malam Kentang Kentang 100 87 1,7 0,1 23 5
Sayur oyong Oyong 50 10 0,4 0,2 2,2 0,5
Tahu fantasi Tahu 50 32 2,3 2,4 1,6 3,5
Wortel 30 9,2 0,3 0,1 3,2 19,8
Ayam stim tanpa kulit Ayam 50 123 7,6 4,6 0 36,5
Minyak 2 17,2 0 2 0 0
TOTAL 1200,8 kkal 48,1 gr 35,8 gr 172,5 gr 196,2 mg

18
 Implementasi menu hari ke 2

Waktu Menu Bahan Gram Energi Protein Lemak Kh Na


Pagi Bubur beras 50 136 2,4 0,3 39,8 0
Telur ayam rebus Telur 50 72 4,2 2,2 0,9 26,66
Oseng sawi,wortel Sawi 20 3 0,5 0 0,4 1,376
Wortel 30 13,5 0,3 0,1 4,3 8,514
Tempe kuning Tempe 50 99,5 7,1 3,8 8,9 1,29
Minyak 2 17,2 0 2 0 0
Selingan Pisang kukus pisang kepok 100 115,9 0,8 0,2 31,2 2,15
Siang Kentang Kentang 100 93 2 0,1 21,6 2,8
Bistik daging tanpa
kecap daging sapi 50 147,2 12,4 9 0 14,84
Sayur sop Wortel 30 13,5 0,3 0,1 3,2 11,088
kembang kol 30 7,5 0,4 0,1 3,1 3,024
Kentang 20 18,6 0,4 0 4,3 0,56
Tahu kukus Tahu 50 48,3 3,4 2,4 0,9 1,96
telur ayam 10 15,5 1,3 1,1 0,7 6,944
Selingan Pepaya Pepaya 100 39 0,6 0,1 11,8 1,68
Sore Kentang Kentang 100 93 2 0,1 24,7 3,1
Cah labu siam labu siam 30 6 0,3 0,1 1,3 0,186
Pepes tempe Tempe 50 99,5 7,4 3,8 8,5 1,86
Rollade kukus Ayam 30 85,5 5,3 5,7 0 13,578
Wortel 10 4,5 0,1 0 2,4 4,092
Tepung 2 7,3 0,2 0 1,5 0
daun bawang 2 0,4 0 0 0,1 0,062
TOTAL 1135,9 kkal 51,4 gr 31,2 gr 169,6 gr 128,03 mg

19
 Implementasi menu hari ke 3

Waktu Menu Bahan Gram Energi Protein Lemak Kh Na


Pagi Bubur Beras 50 136 2,4 0,3 39,8 0
Telur balado Telur 50 77,6 6,3 5,3 0,6 62
Sayur cesim Cesim 100 18,9 1,7 0,2 2,1 16
Tahu pepes Tahu 50 47 3,2 2,4 0,9 3,5
Telur 2 7,3 0,2 0 1,5 0
Selingan Buah pir Pir 100 52,3 0,5 0,3 12,4 2
Siang Kentang Kentang 100 97,4 2 0,1 21,6 5
Ayam bakar tanpa bumbu daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0 36,5
Sayur bayem Bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7 5,5
Tempe oseng Tempe 48 95,6 8,3 3,7 8,2 2,9
Minyak 2 17,2 0 2 0 0
Selingan Pisang kukus pisang kepok 100 173,9 1,2 0,3 46,8 7,5
Sore Kentang Kentang 100 93 2 0,1 21,6 5
Bandeng gepuk ikan bandeng 50 41,9 5,9 1,1 0 20
Kentang 20 18,6 0,4 0 4,3 1
telur ayam 30 46,5 2,4 3,2 0,3 37,2
Cah jamur jamur putih 50 13,5 1,1 0,3 2,5 1
Pepes tahu Tahu 50 38 3,2 2,4 0,9 3,5
TOTAL 1135,6 kkal 56,1 gr 31,2 gr 167,2 gr 208,6 mg

20
2. Meningkatkan edukasi dengan cara konseling gizi
Hari, Tanggal : Jumat ,15 November 2019
Waktu : Jam 08.30 – 09.00 WIB
Tempat : Ruang Hawa/Infeksius A
Topik : Penatalaksanaan diit bagi pasien DM dengan
HT, BRPN dan CKD
Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai
penyakit DM, HT, BRPN, CKD serta
pelaksanaan diet DM (prinsip 3J yaitu tepat
jumlah, jenis dan jadwal) dan Rendah garam
I.
Sasaran : Pasien dan keluarga/pendamping
Materi :
 Menjelaskan tujuan dan prinsip diet yang
dijalani Ny. Kartini.
 Menjelaskan bahan makanan yang
dianjurkan, dibatasi dan dihindari.
 Menjelaskan cara pengolahan makanan yang
baik dan benar.
 Memberikan gambaranmenu sehari dan
bahan makanan penukar sebagai contoh
penatalaksanaan diet dirumah.
 Membuat komitmen pada pasien dan
keluarga untuk merubah kebiasaan makan
dan menjalankan diet.

Metode : Penjelasan singkat dan tanya jawab

Media :Leaflet (Lampiran 3)

Evaluasi : - Pasien dan keluarga mengerti tentang


pelaksanaan diet DM Rendah garam I

- Pasien dapat menyampaikan kembali


materi yang disampaikan .

21
- Adanya komitmen pasien untuk
menjalankan diet.

3. Mengupayakan agar GDS kembali normal


Koordinasi dengan perawat dilakukan untuk memantau kondisi harian
terutama pemeriksaan Lab seperti Gula Darah Sewaktu (GDS), suhu
tubuh, nadi, pernafasan dan tekanan darah.Penentuan diet yang diberikan
berdasarkan persetujuan ahli gizi ruang penyakit dalam.

22
2.1.4 MONITORING EVALUASI

1. Rencana Monitoring dan Evaluasi

Indikator Parameter Target Waktu Metode Evaluasi


Asupan Membatasai asupan Asupan natrium 200-400 mg Setiap Hari Wawancara pasien Asupan natrium terkontrol dari
Makan Na dengan recall 24 jam 121, 41% menjadi 90%
dan cek sisa makan
(Comstock)
Perilaku Pengetahuan dan Pengetahuan pasien meningkat Setelah Tanya jawab Informasi menyeluruh tentang
Sikap pasien dalam dan Perubahan perilaku pasien pemberian diet yang dianjurkan dan
memilih makanan dalam memilih dan mengkonsumsi konseling Ny.Kartini dapat mengonsumsi
makanan yang sesuai dengan gizi makanan yang disajikan di
anjuran diet terkait penyakit, serta RS.
keluarga dapat memberikan
motivasi kepada pasien untuk
mengonsumsi makanan dari RS.
Klinis Tekanan darah Tekanan darah menjadi normal 90- Setiap hari Pemeriksaan medis Tekanan darah menjadi
120/80-90 mmHg medis normal pada hari ke 2.
Biokimia Nilai GDS Gula darah sewaktu pasien normal Setiap hari Pemeriksaan medis Gula darah kembali normal
70-160 mg/dl pada hari ke 3

23
2.1.5 PEMBAHASAN MONITORING DAN EVALUASI

 ASUPAN DARI MAKANAN


a. Asupan makan Hari ke 1

Implementasi menu hari Hasil recall % Asupan


ke 1 Energi :1079,60 kkal Energi : 89% (BAIK)
Energi : 1200,8 kkal Protein :44,15 gr Protein : 91% (BAIK)
Protein : 48,1 gr Lemak :33,35 gr Lemak : 95% (BAIK)
Lemak :35,8 gr Kh :151,50 gr Kh : 87 % (BAIK)
Kh : 172,5 gr Na : 179,45 mg Na : 91% (BAIK)
Na :196,2 mg

Pada saat masuk rumah sakit pasien mengalami dispepsia, nafsu makan pun
menurun sehingga asupan juga menurun, Pada hari pertama asupan energi,
protein, lemak, kh, dan natrium pasien baik.

Asupan hari ke 2

b. Implementasi menu hari Hasil recall % Asupan


ke 2 Energi : 680,79 kkal Energi : 59% (D.BRT)
c. Energi : 1135,9 kkal Protein : 28,87 gr Protein : 56% (D.BRT)
d. Protein : 51,4 gr Lemak : 21,24 gr Lemak : 68% (D.SDG)
e. Lemak : 31,2 gr Kh : 98,08 gr Kh :57% (D.BRT)
f. Kh : 169,6 gr Na : 295, 764 mg Na : 231 % (LEBIH)
g. Na :128,03 mg

Pada hari ke 2 pasien mengalami dispepsia, makanan di pagi pun tidak habis
sehingga asupan defisit , asupan energi, kh dan protein pasien termasuk defisit
berat, sementara nilai asupan lemak mengalami defisit sedang, pada hari ke 2
intervensi asupan natrium pasien lebih, nilai natrium yang tinggi pada hari kedua
dikarenakan pasien mengkonsumsi makanan dari luar berupa biskuit “Nissin”.

h. Asupan hari ke 3

i. Implementasi menu hari Hasil recall % Asupan


ke 3 Energi :981,75 kkal Energi : 86% (BAIK)
j. Energi :1135,6 kkal Protein : 48, 35 gr Protein : 86% (BAIK)
k. Protein : 56,1 gr Lemak :26,80 gr Lemak :85% (BAIK)
l. Lemak : 31,2 gr Kh :145,05 gr Kh :86% (BAIK)
m. Kh : 167,2 gr Na : 189,51 mg Na : 90% (BAIK)
n. Na :208,6 mg
*hasil nutri survey (lampiran.2)

24
Pada hari ke 3 nafsu makan pasien normal, asupan energi, protein, lemak, kh, dan
natrium pasien tergolong baik.
Kategori asupan makan menurut Depkes:
 a. Lebih : ≥120%
 b. Baik : 80-119%
 c. Defisit ringan : 70-79%
 d. Defisi sedangt: 60-69%
 e. Defisit berat : <60%

25
 ASUPAN DARI OBAT

TANGGAL OBAT DOSIS FUNGSI INTERAKSI DENGAN MAKANAN


13 November Betahistine 3x8mg mengobati pusing , gangguan diminum dalam keadaan perut kosong,
2019 pendengaran, telinga berdengung. makanan
terutama daging dapat meningkatkan efek obat,
sehingga menyebabkan dizziness dan tekanan
darah menurun
Pumpisel injeksi 2x40mg Mengurangi produksi asam lambung Hindari makanan pedas, minuman panas,
minuman beralkohol, kopi, cokelat, dan tomat.
Selain itu, hindari juga rokok
Ondasentron 2x8mg Mencegah dan mengobati mual dan Tidak berinteraksi denga nmakanan
muntah akibat kemoterapi, radioterapi,
dan pascaoperasi
Candesartan 16 1x16mg Menurunkan tekanan darah Candesartan tablet dapat diminum sebelum
atau setelah makan. Gunakan air putih untuk
meminum candesartan.
Novarabid 100  menggantikan insulin yang diproduksi 5-10 menit tepat sebelum atau sesudah makan.
secara alami di dalam tubuh Interaksi antara alkohol dengan obat ini dapat
menyebabkan Anda mengalami hiperglikemia
maupun hipoglikemia.
Amlodopin 10 1x10mg menurunkan tekanan darah tinggi Minum amlodipine dengan air putih, sebelum
mg atau sesudah makan. Pastikan ada jarak yang
cukup antara satu dosis dengan dosis
berikutnya.
Infus RL SANBE 1 sumber elektrolit dan air untuk hidrasi.  berinteraksi dengan makanan atau alkohol
dengan mengubah cara kerja obat atau
meningkatkan risiko efek samping serius

26
14 November Levemir 1x100µ insulin buatan yang digunakan untuk Hindari konsumsi minuman beralkohol, karena
2019 membantu kontrol gula darah pada pasien dapat memengaruhi kadar gula darah.
diabetes
Aminophyllin 100ml/30mn Mengobati berbagai gangguan Aminofilin tablet dapat dikonsumsi sebelum
t pernapasan, seperti asma, bronkitis, atau setelah makan. Gunakan air putih untuk
emfisema, dan penyakit paru obstruktif menelan tablet. Jangan mengunyah, membelah,
kronis. atau menghancurkan tablet karena dapat
meningkatkan risiko efek samping.
Infus RL Generik 1 sumber elektrolit dan air untuk hidrasi.  berinteraksi dengan makanan atau alkohol
dengan mengubah cara kerja obat atau
meningkatkan risiko efek samping serius
15 November Metformin 2x500mg menurunkan kadar gula darah yang jangan mengonsumsi minuman beralkohol
2019 meningkat pada penderita diabetes selama menggunakan metformin karena akan
meningkatkan risiko gula darah rendah dan
asidosis
Glimepiride 2mg 1x2mg Mengendalikan kadar gula darah pada sebelum atau sesudah makan. Gunakan air
penderita diabetes tipe 2 putih untuk menelan tablet
Konsumsi alkohol saat menggunakan obat ini
juga dapat menyebabkan flushing (wajah
memerah), sakit kepala, mual, muntah, nyeri
dada, lemas, penglihatan kabur, kebingungan
mental, berkeringat, tersedak, sulit bernapas,
dan cemas.
Cefixime caps 1x400mg antibiotik untuk mengobati infeksi Hindari penggunaan bersama dengan susus
gen bakteri pada telinga, saluran pernapasan, atau produk olahannya karena dapat
dan infeksi saluran kemih menurunkan efektifitas obat, menurunkan
penyerapan vit.C
Infus RL Generik 1 sumber elektrolit dan air untuk hidrasi.  berinteraksi dengan makanan atau alkohol
dengan mengubah cara kerja obat atau
meningkatkan risiko efek samping serius

27
 KLINIS

Waktu Fisik
12 September 2019 Sakit kepala
Lemas
Pucat
Mual
Nyeri ulu hati
Poliuria
Polidipsia
Dispepsia
Sesak nafas
13 September 2019 Sakit kepala
Lemas
Pucat
Poliuria
14 September 2019 Lemas
Pucat
Poliuria
Dispepsia
15 September 2019 Pucat

Pada saat pasien tanggal 12 november 2019 malam, pasien mengalami sakit kepala,
sesak nafas, lemas, pucat, mual, nyeri di ulu hati, pasien juga merasa sering haus dan sering
buang air kecil terutama pada malam hari, dan rasa tidak enak diperut, pada tanggal 13
november mual pasien sudah tidak ada, pasien sudah tidak sesak, namun masih sakit kepala,
lemas dan sering buang air kecil, pada tanggal 14 kondisi pasien masih sama seperti tanggal
13 november 2019 ditambah dengan konsumsi makanan dari luar, pada tanggal 15 keadaan
pasien sudah membaik hanya saja masih pucat.

Pemeriksaan

Pemeriksaan Waktu Hasil Nilai normal Interpretasi

Suhu 12 september 2019 36 0C 36-37 0C Normal


0
13 september 2019 36,3 C Normal
14 september 2019 36 0C Normal
15 september 2019 36,7 0C Normal
Tekanan darah 12 september 2019 160/100 mmHg 90-120/80-90 Tinggi
mmHg
13 september 2019 120/80 mmHg Normal
14 september 2019 130/80 mmHg Tinggi

15 september 2019 100/80 mmHg Normal


Nadi 12 september 2019 94 60-100 x/mnt Normal

28
13 september 2019 83 Normal
14 september 2019 78 Normal
15 september 2019 85 Normal
RR 12 september 2019 24 16-20 x/mnt Tinggi
13 september 2019 18 Normal
14 september 2019 20 Normal
15 september 2019 17 Normal

Pada saat pertama datang ke rumah sakit tanggal 12 November 2019 tekanan darah pasien
tinggi 160/100 mmHg, tanggal 13 November 2019 tekanan darah pasien sudah kembali
normal, pasien tidak mengalami peningkatan suhu, pada hari pertama setelah masuk
keadaan pasien sudah membaik, namun pada tanggal 14 November 2019 tekanan darah
pasien kembali naik dikarenakan asupan natrium mencapai 231% karena mengkonsumsi
makanan dari luar
Pasien terlihat pucat karena Hb pasien 9,1 g/dl, namun pasien sudah tidak lemas pada hari
ketiga, karena pasien berasal dari Bumijaawa atau dataran tinggi yang HB nya rendah
karena menyesuaikan suhu dan lingkungan .

 BIOKIMIA

Waktu Data Data Kadar normal Satuan Interpretasi


Biokimia Pasien
12 November Hb 9,1 13,7-17,7 g/dl Rendah
Leukosit 10.540 4,4-11,3 /ml Normal
2019
Trombosit 358.000 150-400.000 μ/L Normal
Hematokrit 29,4 40-50 % Rendah
Eritrosit 3,62 4,5-5,5 Jt Rendah
Natrium 1420 1300 mg/dl Tinggi
Kalium 4,9 3,3-5,1 mg/dl Normal
Ureum 33 10-50 mg/dl Normal
Kreatinin 1,3 0,6-1,0 mg/dl Tinggi
GDS 380 70-160 mg/dl Tinggi
13 November GDS 453 70-160 mg/dl Tinggi
2019 (06:04)
GDS 183 70-160 mg/dl Tinggi
(11:19)
GDS 439 70-160 mg/dl Tinggi
(16:16)
14 November GDS 553 70-160 mg/dl Tinggi
2019 (07:28)
GDS 299 70-160 mg/dl Tinggi
(11:13)

29
GDS 492 70-160 mg/dl Tinggi
(15:53)

15 November GDS 134 70-160 mg/dl Normal


2019 (06:07)
GDS 147 70-160 mg/dl Normal
(11:25)
GDS 129 70-160 mg/dl Normal
(17:13)

1. Saat masuk rumah sakit gula darah pasien tinggi yaitu 380 mg/dl, pada hari pertama dan
kedua tanggal 13 dan 14 November 2019 gula darah masih tinggi, pada hari pertama pasien
masih diberikan obat hipertensi sehingga GDS naik, sedangkan pada hari ke 2 pasien
mengkonsumsi makanan dari luar yang tinggi kadar natriumnya, dan kembali mendapatkan
obat penurun tekanan darah sehingga pada hari ke 2 GDS kembali naik.
2. Pada hari ke 3 gula darah pasien sudah kembali normal.
*jam makan pasien
Pagi : 06.00 – 07.00 WIB
Selingan : 09-10.00 WIB
Siang : 11.00-12.00 WIB
Sore : 16.00-17.00 WIB

 PERILAKU dan PENGETAHUAN


Pasien mematuhi diet hal ini ditandai dengan pasien hanya memakan menu yang disediakan
dari rumah sakit, pengetahuan pasien dan keluarga juga bertambah, pasien juga bisa
mengulangi apa yang disampaikan, interaksi pasien baik, dan mengajukan beberapa
pertanyaan saat konseling.

30
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Hasil skrining yang diisi oleh ahli gizi, pasien beresiko malnutrisi sehingga
diperlukan asuhan gizi khusus.
2. Berdasarkan proses asuhan gizi tersatandar didapatkan hasil :
Assesment :
a. Antropometri
IMT 21,7 kg/ m2 (Normal)
b. Biokimia
Data laboratorium yang berhubungan dengan penyakit yaitu Natrium,
Kreatinin, GDS.
c. Fisik klinis
Pasien tampak lemah, sesak atau nyeri ulu hati,mengalami dispepsia,
poliuria, polidipsia, mual.Dari hasil yang didapatkan tekanan darah tinggi
yaitu 160/100 mmHg.
d. Dietary History
pasien suka sayur bening, dan makanan yang direbus, Pasien mempunyai
kebiasaan minum teh pada pagi dan sore hari pasien sangat menyukai kue-
kue tradisional, seperti klepon juga lapis legit atau jagung rebus sebagai
teman minum teh, pasien menyukai mengkonsumsi kencur dan tahu
sebagai lauk,
e. Diagnosa Gizi
Domain Intake
NI 5.10.2
Asupan natrium berlebihan berkaitan dengan konsumsi berlebihan dari
minuman instan dan mengkonsumsi garam sebagai lauh ditandai dengan
tekanan darah 160/100 mmHg (Hipertensi II)
Domain Perilaku
NB 1.5
Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang
makanan dan gizi yang di tandai dengan kebiasaan minum teh manis pada pagi
dan sore hari, pasien menyukai kue tradisional dan lapis legit, suka

31
mengkonsumsi minuman instan pada siang hari, tidak pernah berolahraga,
sering tertidur setelah makan.
Domain Clinis
NC 2.2
Perubahan nilai laboratoriu berkaitan dengan gangguan fungsi kelenjar
pankreas ditandai dengan Gula darah sewaktu 380 mg/dl.
3. Intervensi gizi pasien diberikan diet DM 1200 kkal, diet rendah garam II (600-
800mg) rute oral
4. Pemberian edukasi kepada keluarga pasien tentang diet yang diberikan.
5. Memonitoring asupan pasien terhadap perubahan berat badan selama
pengamatan.
6. Dari hasil intervensi asupan makan pasien selama 3 hari didapatkan asupan rata-
rata presentase adalah energi 78 %, protein 77,7 %, lemak 82,6 % Kh 76,6 %.
Na 137%

3.2 Saran
1. Diharapkan keluarga pasien untuk tidak membawa makanan dari luar demi
mempercepat proses penyembuhan.
2. Diharapkan pasien dan keluarga dapat menjalankan anjuran diet yang telah
di sarankan oleh ahli gizi dengan baik dan benar.
3. Motivasi pasien dan keluarga dapat memotivasi pasien untuk menghabiskan
makanan yang diberikan demi proses penyembuhan

32
KASUS KECIL
N NAMA DIAGNOSIS
O
1 Ny. Kartini HT, PPOK, Obs Dyspepsia
2 Tn. Dalim CHF
3 Caca putri GEA

33
FORM NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

HIPERTENSI

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Kartini


No. RM : 027817
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 70 th
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : Buruh tani
Alamat : Kedungneng, Losari
Suku Bangsa : Jawa
Ruang Rawat : 2 A Hawa
Kelas : II (Dua)
Tanggal Masuk : 11/11/2019 Pukul 16:20 WIB
Diagnosa Medis : HT, PPOK, Obs Dyspepsia.

Ny.Kartini masuk Rumah sakit Mutiara Bunda padsa tanggal 11 November 2019
dengan keluhan sesak nafas, nyeri di ulu hati, juga perut terasa tidak nyaman.
pengelihatan buram dan cepat lelah, BB 46 kg, TB 147 cm, usia 70 th, Pasien sehari-
hari bekerja mebubut bawang dari jam 9 pagi hingga jam 4 sore, namun di musim
panen pasien biasanya lembur hingga jam 18.00 WIB, saat membubut bawang
biasanya pasien membawa roti atau kue pasar seperti donat, pasien tidak suka susu,
namun sering mengkonsumsi kopi, pasien suka mengkonsumsi makanan laut seperti
udang dan kerang pasien sering mengkonsumsi buah terutama karena anaknya
berjualan buah, nafsu makan pasien baik. pasien seorang perokok aktif sehari bisa
menghabiskan 2 bungkus rokok, pasien tinggal dirumah sendirian, pasien jarang
berolahraga, hasil pemeriksaan suhu 36o C, TD 150/90 mmHg, GDS 130 mg/dl, Hb
14 g/dl, Leukosit 9.890/ml, Trombosit 349.000/ml, Eritrosit 4,7 jt/ml, Hematokrit
47%.

34
 Skrining

N PARAMETER SKOR HASIL


O
1 Apakah pasien mengalami penurunan TANGGAL SKRINING
berat badan yang tidak direncanakan? 12 November 2019
 Tidak ( tidak terjadi penurunan 0 √
berat badan dalam 6 bulan terakhir)

 Tidak yakin (tanyakan apakah 2


baju/celanan pasien terasa longgar)
 Ya, berapa penurunan berat badan
tersebut?
1-5 kg 1
6-10 kg 2
10-15 kg 3
>15 kg 4
Tidak yakin 2
2 Apakah asupan makan pasien buruk akibat
nafsu makan yang menurun? (misalnya
asupan makan hanya % dari biasanya)
 Tidak 0 √
 Ya 1
3 Apakah pasien dengan kondisi khusus?
 Tidak 0
 Ya 2 √
TOTAL SKOR 2
Total score < 2 : Skrining ulang 2 hari lagi
Total score ≥ 2 : dilakukan asuhan gizi diet khusus

Keterangan :
3. Pasien yang masuk ruang ICU tergolong pasien yang beresiko atau skor
>2
4. Kondisi khusus : pasien dengan penurunan imunitas, penyakit ginjal
kronik hemodialisis, geriatri, kanker kemoterapi, luka bakar, daibetes
militus,penurunan fungsi ginjal berat, sirosis hepatis,transplantasi,
cidera kepala berat, pneumonia berat, stroke, bedah disgestif, patah
tulang pinggul dll.

35
1. ASSESMENT
 Antropometri

 Usia = 70 th

 BB = 46 kg

 TB = 147 cm

 IMT = 21,29 kg/ m2 (Normal)

 BBI = 42,3 kg

 Data Biokimia
Tabel 2. Pemeriksaan biokimia pasien

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Keterangan


GDS 130 mg/dl 70-160 mg/dl Normal
Hb 14 g/dl 14-18 g/dl Normal
Leukosit 9.890/ml 4000-11000/ml Normal
Trombosit 349.000/ml 150-400.000/ml Normal
Eritrosit 4,7 jt/ml 4,5-5,5 jt/ml Normal
Hematorkit 47% 40-50% Normal
*Standar di RM RSI Mutiara Bunda

 Fisik klinis

1. Sesak nafas
2. Nyeri ulu hati
3. Pucat
4. Cepat lelah
5. Pengelihatan buram
6. Dispepsia

Hasil pemeriksaan

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan


Suhu 36.o C 36,5-37,5 o,C Normal
Tekanan darah 150/90 mmHg 120/80 mmHg Tinggi
HR/Nadi 118 60-100 Tinggi
RR 16 14-20 Normal

36
 Riwayat makan
Sebelum masuk rumah sakit pasien tidak ada keluhan makan, pola makan
pasien normal yaitu 3x sehari hanya saja pasien sering mengkonsumsi roti,
pasien suka maknan laut seperti udang dan kerang, pasien juga sering dan
suka mengkonsumsi buah terutama pisang karena anaknya berjualan buah,
pasien tidak suka susu tapi sering mengkonsumsi kopi.

Perhitungan kebutuhan gizi menurut Mefflin :


BEE = 10W + 6,25H – 5A - 161
= 10(46) + 6,25 (147) – 5(70) - 161
BEE = 460 + 918,75 – 350 - 161 kkal
= 867,75 kkal
TEE = Energi Basal + Energi Basal (FA+FS-KU)
FA = 40/100 x 867,75 = 347,1 kkal
FS = 10/100 x 867,75 = 86,77 kkal
KU = 20/100 x 867,75 = 173,55 kkal
TEE = 1128,07 kkal = 1130 kkal

Protein = 15/100 x 1130 = 169,5 kkal = 42,3 gr


Lemak = 25/100 x 1130 = 282,5 kkal = 31,3 gr
KH = 60/100 x 1130 = 678 kkal = 169,5 gr
Natrium = 1200 mg (AKG)

Tabel 1. Persen kecukupan gizi

Energi Kh (gr) Lemak Protein Na (mg)


(kkal) (gr) (gr)
Asupan makan 1315,26 158,86 31,4 40,6 1455,8
Standar makan 1130 169,5 31,3 42,3 1200
% Tingkat konsumsi 116 % 93% 100,3% 95% 121,31%
Kategori Baik Baik Baik Baik Lebih
Hasil recall 3x24 jam sebelum masuk Rumah sakit (Lampiran.2.1).
Kategori asupan makan menurut Depkes:
a. Lebih : ≥120%
b. Baik : 80-119%
c. Defisit ringan : 70-79%
d. Defisi sedangt: 60-69%
e. Defisit berat : <60%

 Riwayat personal
1. Sosial Budaya : tinggal sendirian di rumah
2. Riwayat penyakit : HT

37
3. Diagnosis sekarang : HT, Ppok, Dispepsia
4. Pasien adalah perokok aktif, sehari bisa menghabiskan 2 bungkus
rokok.
5. Pasien tidak memahami mengenai pesan gizi seimbang, selain itu pasien
juga merupakan perokok aktif.
6. Pasien jarang berolahraga.
7. Data umum pasien:
a. Nama : Ny. Kartini
b. Umur : 70 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : Buruh harian
Pasien sehari-hari bekerja mebubut bawang dari jam 9 pagi hingga
jam 4 sore, namun di musim panen pasien biasanya lembur hingga
jam 18.00 WIB.

2. DIAGNOSIS
a. (NI.5.10.2)
Asupan natrium berlebihan berkaitan dengan konsumsi berlebihan dari roti,
ikan, udang dan pisang ditandai dengan tekanan darah 150/90 mmHg
(Hipertensi II)
b. (NB 1.1)
Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan perilaku
dan kepercayaan yang salah terkait dengan makanan dan zat gizi yang ditandai
dengan kebiasaan merokok dan kebiasaan makan camilan.
c. (NB 2.1)
Aktifitas fisik kurang berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari sebagai buruh
bawang yang ditandai dengan aktifitas banyak duduk dan sangat jarang
berolahraga

3. INTERVENSI
A. Rencana Intervensi Gizi
1).Tujuan Intervensi
a. Membatasi asupan natrium sesuai diit
b. Mengembalikan tekanan darah kembali normal
c. Memberikan edukasi agar pasien dapat mengkonsumsi makanan
sesuai kebutuhannya serta memilih bahan makanan yang benar
2). Target Intervensi
a. Kosnsumsi garam sesuai diit rendah garam II yaitu 600-800 mg
b. Tekanan darah 90-120/80-90 mmHg

38
c. Meningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku
Perhitungan kebutuhan gizi di RS

BEE = 10W + 6,25H – 5A - 161


= 10(46) + 6,25 (147) – 5(70) - 161
BEE = 460 + 918,75 – 350 - 161 kkal
= 867,75 kkal
TEE = Energi Basal + Energi Basal (FA+FS-KU)
FA = 10/100 x 867,75 = 86,77 kkal
FS = 10/100 x 867,75 = 86,77 kkal
KU = 20/100 x 867,75 = 173,55 kkal
TEE = 867,74 kkal = 870 kkal

Protein = 15/100 x 870 = 130,5 kkal = 32,625 gr


Lemak = 25/100 x 870 = 217,5 kkal = 24,1 gr
KH = 60/100 x 870 = 522 kkal = 130,5 gr
Natrium = 600-800 mg (R.G II)

3). Implementasi

a). Mempertahankan asupan makan pasien melalui diit yang tepat

1. Prinsip dan syarat diit


a. Kalori sesuai kebutuhan 870 kkal
b. Protein 32,6 g
c. Lemak 24,1 g
d. Karbohidrat 130,5 g dipilih dari karbohidrat kompleks
e. Natrium 600-800 mg (Diit rendah garam II)
f. Bentuk makanan lunak
g. Menghindari makanan yang mengandung gas
h. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering dengan frekuensi
makan 3 x makan utama, 2 x selingan
i. Pasien dianjurkan makan perlahan-lahan (30-60 menit) tiap kali
makan.
2. Jenis diit
Diit rendah garam II
3. Bentuk makanan

39
Makanan diberikan dalam bentuk lunak.
Rute Makanan
Diit diberikan melalui oral.
Frekuensi Pemberian
Diberikan dengan frekuensi 3x makan utama dan 1x selingan.

40
Rencana menu HT

Energi
Waktu Menu Gram (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Kh(gr) Na(mg)

Pagi Bubur 200 145,8 2,6 0,2 32 0

sayur oyong 75 6 0,3 0,1 1,3 308

pepes tempe 50 131,5 9,5 3,8 8,7 27,8

Selingan Semangka 100 32 2,5 2,1 7,2 2

Siang Bubur 200 145,8 0,6 0,4 32 0

sop daging 75 49,5 2,6 0,2 4,4 320,4

tahu fantasi 50 38 4,9 1,3 0,9 3,5

Sore bubur sum-sum 200 69,8 4,1 2,4 13,4 2

gula merah 30 112,8 0,6 1,8 29,2 11,7

Santan 50 177 1,6 16,8 7,6 10

Total 908,2 29,3 29,1 136,7 685,4

41
b). Meningkatkan edukasi dengan cara konseling gizi
Hari, Tanggal : Selasa 12 September 2019
Waktu : Jam 14.30 – 15.00 WIB
Tempat : Ruang Hawa II A
Topik : Penatalaksanaan diit bagi pasien HT
Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai
penyakit HT serta pelaksanaan diet Rendah
Garam II
Sasaran : Pasien dan keluarga/pendamping
Materi :
 Menjelaskan tujuan dan prinsip diet yang
dijalani Ny. Kartini.
 Menjelaskan bahan makanan yang
dianjurkan, dibatasi dan dihindari.
 Menjelaskan cara pengolahan makanan yang
baik dan benar.
 Memberikan gambaran menu sehari dan
bahan makanan penukar sebagai contoh
penatalaksanaan diet dirumah.
 Membuat komitmen pada pasien dan
keluarga untuk merubah kebiasaan makan
dan menjalankan diet.

Metode : Penjelasan singkat dan tanya jawab

Media :Leaflet

Evaluasi : - Pasien dan keluarga mengerti tentang


pelaksanaan diet Rendah garam II.

- Pasien dapat menyampaikan kembali


materi yang disampaikan .

- Adanya komitmen pasien untuk


menjalankan diet.
-

42
c). Mengupayakan agar TD kembali normal
Koordinasi dengan perawat dilakukan untuk memantau kondisi harian
terutama pemeriksaan klinis seperti TD, suhu tubuh, nadi, pernafasan dan
tekanan darah.Penentuan diet yang diberikan berdasarkan persetujuan
ahli gizi ruang penyakit dalam.

43
4. MONITORING
Rencana monitoring

Indikator Parameter Target Waktu Metode


Asupan Membatasai asupan Na Asupan natrium 600-800 mg Setiap Hari Wawancara pasien dengan
Makan recall 24 jam dan cek sisa
makan (Comstock)

Perilaku Pengetahuan dan Sikap Pengetahuan pasien meningkat dan Setelah Tanya jawab
pasien dalam memilih Perubahan perilaku pasien dalam memilih pemberian
makanan dan mengkonsumsi makanan yang sesuai konseling gizi
dengan anjuran diet terkait penyakit, serta
keluarga dapat memberikan motivasi
kepada pasien untuk mengonsumsi
makanan dari RS.

Klinis Tekanan darah Tekanan darah menjadi normal 90-120/80- Setiap hari Pemeriksaan medis medis
90 mmHg

44
NUTRITION CARE PROSES

CHF (congestive heart failure)

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Dalim
No. RM : 028162
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 64 th
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Karangsembung, Losari
Suku Bangsa : Jawa
Ruang Rawat : 3G Hawa
Kelas : III (Tiga)
Tanggal Masuk : 18/11/2019 Pukul 13 : 45 WIB
Diagnosa Medis : CHF

Tn. Dalim berusia 64 th, BB 60 sebelumnya 63 kg, Tb 158 bekerja sebagai tukang
tambal ban di depan rumah, masuk ke IGD pada tanggal 18 November 2019 pikul 13 : 45
WIB dengan keluhan nafas sesak, dan dada sakit serta pucat dan keringat dingin, pasien
juga sering terbangun pada malam hari karena mengalami sesak nafas, suhu 36,5 C, Td
140/90,. Hasil lab Hb 14,7 g/dl, Leukosit 7.890/ml, Trombosit 167.000/ml, Hematokrit
46,3%, Eritrosit 5,28 juta/ml, GDS 110 mmHg. Pasien sangat menyukai ikan asin dan
sambal, pasien juga hampir setiap hari meminum minuman bersoda dengan alasan
menyegarkan badan pasien suka mengkonsumsi keripik dan opak sebagai camilan,
terdapat penurunan asupan makan karena cepat kenyang dan merasa sesak.

45
Hasil Skrining

NO PARAMETER SKOR HASIL

1 Apakah pasien mengalami penurunan berat TANGGAL SKRINING


badan yang tidak direncanakan? 19 November 2019
 Tidak ( tidak terjadi penurunan berat 0
badan dalam 6 bulan terakhir)

 Tidak yakin (tanyakan apakah 2


baju/celanan pasien terasa longgar)
 Ya, berapa penurunan berat badan
tersebut?
1-5 kg 1 √
6-10 kg 2
10-15 kg 3
>15 kg 4
Tidak yakin 2
2 Apakah asupan makan pasien buruk akibat
nafsu makan yang menurun? (misalnya
asupan makan hanya % dari biasanya)
 Tidak 0
 Ya 1 √
3 Apakah pasien dengan kondisi khusus?
 Tidak 0
 Ya 2 √
TOTAL SKOR 4
Total score < 2 : Skrining ulang 2 hari lagi
Total score ≥ 2 : dilakukan asuhan gizi diet khusus
Keterangan :
5. Pasien yang masuk ruang ICU tergolong pasien yang beresiko atau skor
>2
6. Kondisi khusus : pasien dengan penurunan imunitas, penyakit ginjal
kronik hemodialisis, geriatri, kanker kemoterapi, luka bakar, daibetes
militus,penurunan fungsi ginjal berat, sirosis hepatis,transplantasi,
cidera kepala berat, pneumonia berat, stroke, bedah disgestif, patah
tulang pinggul dll.

46
1. ASSESMENT
 Antropometri

 Usia = 64 th

 BB = 60 kg

 TB = 158 cm

 IMT = 24,0 kg/ m2 (Normal)

 BBI = 52,2 kg

 Biokimia

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Keterangan

GDS 110 mg/dl 70-160 mg/dl Normal


Hb 14,7 g/dl 14-18 g/dl Normal
Leukosit 7.890/ml 4000-11000/ml Normal
Trombosit 167.000/ml 150-400.000/ml Normal
Eritrosit 5,28 jt/ml 4,5-5,5 jt/ml Normal
Hematokrit 46,3 % 40-50% Normal
Kolesterol 220 140-199 mg/dL Tinggi
HDL 30 37-70 mg/dL Rendah
LDL 160 < 130 mg/dL Tinggi

*kesimpulan : obs. Infark miokard dan dislipidemia

 Fisik klinis

a.Sesak nafas
b.Dada sakit
c.Pucat
d.Keringat dingin
e.Berat badan turun, tidak ada udem

Hasil pemeriksaan

47
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Suhu 36.5o C 36,5-37,5 o,C Normal
Tekanan darah 140/90 mmHg 120/80 mmHg Tinggi
HR/Nadi 115 60-100 Tinggi
RR 26 14-20 Tinggi

 Dietary history

1. Nafsu makan menurun setelah sakit


2. Suka mengkonsumsi ikan asin dan sambal
3. Suka mengkonsumsi minuman bersoda
4. Suka mengkonsumsi opak dan kripik sebagai camilan
5. Hasil recall 3x24 jam sebelum masuk Rumah sakit (Lampiran 2.2)

Perhitungan kebutuhan gizi menurut Mefflin :


BEE = 10W + 6,25H – 5A + 5
= 10(60) + 6,25 (158) – 5(64) + 5
BEE = 600 + 987,5 – 320 + 5 kkal
= 1272,5 kkal
TEE = Energi Basal + Energi Basal (FA+FS-KU)
FA = 30/100 x 1272,5 = 381,75 kkal
FS = 10/100 x 1272,5 = 127,25 kkal
KU = 15/100 x 1272,5 = 190,87 kkal
TEE = 1590,63 kkal = 1600 kkal

Protein = 15/100 x 1600 = 240 kkal = 60 gr


Lemak = 25/100 x 1600 = 400 kkal = 44,4 gr
KH = 60/100 x 1600 = 960 kkal = 240 gr
Kolesterol = 300 mg (AKG)

Persen kecukupan gizi

Energi Kh Lemak Protein Kolester


(kkal) (kkal) (gr) (gr) ol (mg)
Asupan makan 1251,36 164,93 45,26 64,03 367,5
Perhitungan kebutuhan 1600 240 44,4 60 300
% Tingkat konsumsi 78% 68% 101% 106% 122,5%
Kategori D.Ringan D.sdg Baik Baik Lebih

Kategori asupan makan menurut Depkes:


a. Lebih : ≥120%
b. Baik : 80-119%

48
c. Defisit ringan : 70-79%
d. Defisi sedangt: 60-69%
e. Defisit berat : <60%

 Riwayat personal
1. Baru pertama kali dirawat di rumah sakit
2. Bekerja sebagai tukang tambal ban di depan rumah sendiri
3. Alergi telur
4. Diagnosis CHF dan hipertensi

2. DIAGNOSIS
NC 2.2
Perubahan Nilai lab terkait gizi yang disebabkan oleh dislipidemia yang
ditandai dengan kadar kolesterol 220 mg/dl dan LDL tinggi 160 mg/dl
sedangkan kadar HDL rendah 30 mg/dl.

NB 1.7
Pemilihan makanan yang salah yang disebabkan kurangnya pengetahuan
tentang gizi yang ditandai dengan kebiasaan suka mengkonsumsi ikan asin,
minuman bersoda, opak dan kripik.

3. INTERVENSI
A. Intervensi
1. Rencana Intervensi Gizi
a).Tujuan Intervensi
 Membatasi asupan kolesterol sesuai diit
 Memberikan edukasi agar pasien dapat mengkonsumsi makanan sesuai
kebutuhannya serta memilih bahan makanan yang benar
 Mengembalikan TD kembali normal

b). Target Intervensi

a. Kosnsumsi kolesterol <300 mg


b. Meningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku
c. Tekanan darah 90-120/80-90 mmHg
Perhitungan kebutuhan gizi di RS

BEE = 10W + 6,25H – 5A + 5


= 10(60) + 6,25 (158) – 5(64) + 5

49
BEE = 600 + 987,5 – 320 + 5 kkal
= 1272,5 kkal
TEE = Energi Basal + Energi Basal (FA+FS-KU)
FA = 10/100 x 1272,5 = 127,25 kkal
FS = 20/100 x 1272,5 = 254,5 kkal
KU = 15/100 x 1272,5 = 190,87 kkal
TEE = 1463,63kkal = 1470 kkal

Protein = 15/100 x 1470 = 220,5 kkal = 55,1 gr


Lemak Jenuh = 10/100 x 1470 = 147 kkal = 16,3 gr
Lemak tak Jenuh= 15/100 x 1470 = 220,5 kkal = 24,5 gr
KH = 60/100 x 1470 = 882 kkal = 220,5 gr
Kolesterol = < 300 mg (diit dislipidemia I)

2. Implementasi
1. Mempertahankan asupan makan pasien melalui diit yang tepat
Prinsip dan syarat diit
a. Kalori sesuai kebutuhan 1470 kkal
b. Protein 55,1 g
c. Lemak jenuh 16,3 gr lemak tak jenuh 24,5 gr
d. Karbohidrat 220,5 g
e. Kolesterol < 300 mg
f. Bentuk makanan lunak
g. Menghindari makanan yang mengandung gas
h. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering dengan frekuensi
makan 3 x makan utama, 2 x selingan
i. Pasien dianjurkan makan perlahan-lahan (30-60 menit) tiap kali
makan.
a. Jenis diit
Diit Dislipidemia I
b. Bentuk makanan
Makanan diberikan dalam bentuk biasa.
c.Rute Makanan
Diit diberikan melalui oral.
d. Frekuensi Pemberian

50
Diberikan dengan frekuensi 3x makan utama dan 2x selingan

51
2. Rencana menu CHF

Energi Protein Lemak Kolesterol


Waktu Menu Gram (kkal) (gr) (gr) KH(gr) (mg)
Pagi nasi putih 100 130 2,4 0,2 35,8 0

telur orak-arik 50 85 5,2 3,2 1,2 129,3

tumis kacang panjang 50 10,5 0,3 0,6 1,4 0

tempe goreng 50 168,5 9,5 6,2 13,9 0

Selingan jus mangga 120 66 0,1 0 17 0

Siang nasi putih 100 130 2,4 0 35,8 0

ikan bandeng 50 41,9 7,4 1,1 0 23

sayur asem 75 36,7 1,3 2 4,3 0

perkedel jangung 50 71,5 3,7 3,7 6,9 19,5

Selingan bolu kukus 100 207 4,4 2 60,3 54,2

Sore nasi putih 100 130 2,4 0 35,8 0

semur ayam 50 229,4 5,4 19,4 0 12,8

tumis sawi 50 14 0,9 0,1 0,8 0

tahu goreng 50 103 3,7 7,5 0,9 0

Total 1423,5 49,1 46 214,1 238,8

52
2. Meningkatkan edukasi dengan cara konseling gizi
Hari, Tanggal : Selasa 19 September 2019
Waktu : Jam 14.30 – 15.00 WIB
Tempat : Ruang Hawa III G
Topik : Penatalaksanaan diit bagi pasien HT
Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai
penyakit CHF serta pelaksanaan diet
Dislipidemia I
Sasaran : Pasien dan keluarga/pendamping
Materi :
 Menjelaskan tujuan dan prinsip diet yang
dijalani Tn. Dalim.
 Menjelaskan bahan makanan yang
dianjurkan, dibatasi dan dihindari.
 Menjelaskan cara pengolahan makanan yang
baik dan benar.
 Memberikan gambaran menu sehari dan
bahan makanan penukar sebagai contoh
penatalaksanaan diet dirumah.
 Membuat komitmen pada pasien dan
keluarga untuk merubah kebiasaan makan
dan menjalankan diet.

Metode : Penjelasan singkat dan tanya jawab

Media :Leaflet

Evaluasi : - Pasien dan keluarga mengerti tentang


pelaksanaan diet Dislipidemia I

- Pasien dapat menyampaikan kembali


materi yang disampaikan .

- Adanya komitmen pasien untuk


menjalankan diet.
-

53
3. Mengupayakan agar TD kembali normal
Koordinasi dengan perawat dilakukan untuk memantau kondisi harian
terutama pemeriksaan klinis seperti TD, suhu tubuh, nadi, pernafasan dan
tekanan darah.Penentuan diet yang diberikan berdasarkan persetujuan
ahli gizi ruang penyakit dalam.

54
4. MONITORING

Indikator Parameter Target Waktu Metode


Asupan Membatasai asupan Asupan kolesterol < 300 mg Setiap Hari Wawancara pasien dengan
Makan kolesterol recall 24 jam dan cek sisa
makan (Comstock)
Biokimia Nilai HDL dan LDL HDL normal 37-70 mg/dl Setiap hari Pemeriksaan medis
LDL normal <130 mg/dl
Perilaku Pengetahuan dan Sikap Pengetahuan pasien meningkat dan Setelah Tanya jawab
pasien dalam memilih Perubahan perilaku pasien dalam memilih pemberian
makanan dan mengkonsumsi makanan yang sesuai konseling gizi
dengan anjuran diet terkait penyakit, serta
keluarga dapat memberikan motivasi
kepada pasien untuk mengonsumsi
makanan dari RS.

Klinis Tekanan darah Tekanan darah menjadi normal 90-120/80- Setiap hari Pemeriksaan medis medis
90 mmHg
Nadi normsl 60-100 x
RR normal 16-20 x

55
NUTRITION CARE PROSES

GEA (Gastro Enteritis Akut) PADA ANAK

IDENTITAS PASIEN
Nama : Caca Putri
No. RM : 027687
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 1 th
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Kemukten, kersana
Suku Bangsa : Jawa
Ruang Rawat : 3.7 Pendopo
Kelas : III (Tiga)
Tanggal Masuk : 15/11/2019 Pukul 11 : 40 WIB
Diagnosa Medis : GEA

Caca Putri adalah seorang anak perempuan berusia 1 tahun, datang ke IGD dengan
keluhan diare 8X dengan konsistensi cair, demam dengan suhu 38 0 C, muntah 4X, pasien
tampak lemah, bibir kering, berat badan sebelum sakit 8,3 Kg dengan tinggi 75 cm, ketika
masuk IGD berat badan 7,8 Kg. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu pasien anak ini
memang susah makan, suka makan yang manis-manis, tidak suka sayuran, nafsu makan
turun, suka konsumsi permen, es, bakso, cilok. Nafsu makan pasien menurun, susah
makan, dan hanya mau makan yang manis-manis (biasanya nasi + kecap), sebelum sakit
biasanya pasien makan bubur atau nasi dengan lauk hewani, nabati dan sedikit sayur serta
susu formula 3 X 120 ml.

Riwayat pemberian makan, ASI sudah tidak diberikan 1 bulan terakhir, diberikan,
susu formula pertama kali diberikan pada usia 7 bln, bubur susu petama kali diberikan
pada usia 8 bulan, nasi tim saring pertama kali diberikan pada usia 1 th, pasien tidak
mempunyai alergi..

Riwayat kelahiran : anak ke 3 lahir normal dengan BB 2,9kg dan panjang lahir 48
cm. Riwayat perkembangan sudah bisa berjalan, belum pernah sakit seperti ini

56
sebelumnya, hasil lab HB 11,3 g/dl Leukosit 12.240 Trombosit 200.000 Ht: 37 % Natrium
129Meq/L Kalium 3,7Meq/L, Klorida 105Meq/L. Diagnosa medis : Diare akut dehidrasi
ringan.

N PERTANYAAN SKOR HASIL


O
1. Apakah pasien tampak kurus?
A. Tidak 0 √
B. Ya 1
2. Apakah terdapat penurunan BB selama satu bulan terakhir?
(berdasarkan penilaian objektif data BB bila ada atau
penialaian subjektif orang tua pasien atau untuk bayi < 1
tahun : BB tidak naik selama 3 bulan terakhir)
A. Tidak 0
B. Ya 1 √
3. Apakah terdapat salah satu kondisi berikut?
 Diare >5 kali/ hari atau muntah > 3 kali/hari dalam
seminggu terakhir
A. Tidak 0
B. Ya 1 √
 Asupan makan berkurang selama 1 minggu terakhir
A. Tidak 0
B. Ya 1 √
4. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan
pasien beresiko mengalami malnutrisi ?
A. Tidak 0
B. Ya 1 √
TOTAL SKOR 4

Daftar penyalit/keadaan yang beresiko mengakibatkan malnutrisi :

 Diare kronik (lebih dari 2 minggu)  Kelainan anatomi daerah mulult


 Penyakit jantung bawaan yang menyebabkan kesulitan makan
 Infeksi HIV (misal ; bibir sumbing)
 Kanker  Trauma
 Penyakit hari kronik  Kelainan metabolik bawaan (inborn
 Penyakit ginjal kronik error metabolism)
 TB paru  Retardasi mental
 Luka bakar luas  Keterlambatan perkembangan
 Terpasang stoma  Rencana/pasca operasi mayor
 Lain-lain (berdasarkan (misal; laparatomi, torakotomi)
pertimbangan dokter)

57
1. ASSESMENT

 Antropometri  Usia : 1Th


 Berat badan : 7,8 Kg
 Tinggi badan : 75 cm
 Status gizi
- BB/U : -1 (Normal)
- TB/U : 0,3 (Normal)
- BB/TB : -1,8 (Normal)
- BBI
= 2n + 8
= 2 X 1 + 8 = 10 Kg

Kesan gizi : baik, perawakan normal

 BIOKIMIA

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan


Hemoglobin 11,3 g/dl 10,5 – 14,0 g/dl Normal
Hematokrit 37% 32,0 – 42,0 % Normal
Leukosit 12.240/µL 6.000 – 14.000/µL Normal
Trombosit 200.000/µL 150.000 – 400.000 /µL Normal
Natrium 129Meq/L 132 – 147 mEq/L Hiponatremia
Kalium 3,7Meq/L 3,3 – 5,4 mEq/L Normal
Klorida 105Meq/L. 94 – 111 mEq/L Normal

 KLINIS DAN FISIK


 Diare 8x
 Demam 380 C
 Muntah 4x
 Pasien tampak lemah
 Bibir kering
 BB turun 500gr
 Suhu 380C
 RIWAYAT MAKAN
 Susu formula pertama diberikan usia 7 bln
 Bubur susu pertamakali diberikan usia 8 bln
 Nasi tim pertama kali diberikan pada usia 1 th
 Nafsu makan turun setelah sakit
 Bubur susu 2 sdm
 Susu formula 3x120ml

58
 Suka makan-makanan manis
 Suka jajan dan permen, es, baso ikan, cilok
 Hasil recall 3x24 jam (Lampiran.2.3)

 Kebutuhan zat gizi saat sehat menurut rumus Nelson


BBI = (usia + 9) : 2
= 10,5 kg
MB = 50 X 10,5 = 525
Pertumbuhan = 12% x 525 = 63+
588
Aktifitas = 25% x 588 = 147+
735
SDA = 15% x 735 = 110,25+
845,25
Feses = 10% x 845,25 = 84,5+
= 929,75 kkal

Kebutuhan protein = 15% x 929,75 = 139,46 kkal = 34,86 gr


Kebutuhan lemak = 25% x 929,75 = 232,43 kkal = 25,82 gr
Karbohidrat = 60 % x 929,75 = 557,85 kkal = 139,46 gr

Persen kecukupan gizi

Energi Kh (gr) Lemak Protein(gr)


(kkal) (gr)
Asupan makan 729,76 104,5 18,13 32,6
Perhitungan kebutuhan 929,75 139,46 25,82 34,86
% Tingkat konsumsi 78% 74% 70% 93%
Kategori tingkat konsumsi D.ringan D.ringan D.ringan Baik
Recall 3x24 jam (Lampiran 2.3)
Kategori asupan makan menurut Depkes:
a. Lebih : ≥120%
b. Baik : 80-119%
c. Defisit ringan : 70-79%
d. Defisi sedangt: 60-69%
e. Defisit berat : <60%

 RIWAYAT PERSONAL
 Anak ke 3 lahir normal dengan BB 2,9kg dan panjang lahir 48 cm.
 Riwayat perkembangan sudah bisa berjalan

59
 Belum pernah sakit seperti ini sebelumnya

2. DIAGNOSIS GIZI
NI 2.1 Asupan tidak adekuat berkaitan dengan penurunan fungsi saluran
cerna ditandai oleh ada diare 8x muntah 4x.
NC.1.4 Adanya gangguan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan
frekuensi jajan yang berlebihan ditandai dengan frekuensi buang air besar
8x sehari dengan konsistensi cair
NB.1.7 Pemilihan makanan anak yang salah berkaitan dengan kebiasaan
jajan sembarangan ditandai dengan kebiasaan jajan es, permen. Cilok, baso
ikan.

3. INTERVENSI GIZI
A. Intervensi
1. Rencana Intervensi Gizi
a).Tujuan Intervensi
 Meningkatkan asupan makanan
 Mengatasi diare dan muntah
 Memberikan edukasi agar pasien dapat mengkonsumsi makanan sesuai
kebutuhannya serta memilih bahan makanan yang benar

b). Target Intervensi

a. Asupan 80-120%
b. Muntah dan diare teratasi
c. Meningkatkan pengetahuan dan perubahan prilaku
Perhitungan kebutuhan gizi di RS
BBI = (usia + 9) : 2
= 10,5 kg
MB = 50 X 10,5 = 525
Suhu = 20% x 525 = 105+
630
Pertumbuhan = 12% x 630 = 75,6+
705,6
Aktifitas = 10% x 705,6 = 70,56+
776,16
SDA = 15% x 776,16 = 116,42+

60
892,58
Feses = 20% x 892,58 = 178,51+
= 1071,10 kkal

Kebutuhan protein = 15% x 1071,10 = 160,66 kkal = 40,16 gr


Kebutuhan lemak = 25% x 1071,10 = 267,77 kkal = 29,75 gr
Karbohidrat = 60 % x 1071,10 = 642,66 kkal = 160,66gr
Cairan = 100 ml/kg/hari = 100 x 10,5 = 1050 ml
= 1,05 L + 2 L = 3,05 L

B. Implementasi
1. Meningkatkan asupan makan pasien melalui diit yang tepat
Prinsip dan syarat diit
a. Kalori sesuai kebutuhan 1071,10 kkal
b. Protein 40,16 gr
c. Lemak 29,75 gr
d. Karbohidrat 160,66 gr
f. Bentuk makanan lunak
g. Menghindari makanan yang mengandung gas
h. Penambahan vitamin B12 dan asam folat untuk meningkatkan
nafsu makan pasien
i. Cukup vitamin dan mineral
j. Cairan ditingkatkan 2L untuk menghindari dehidrasi
k. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering dengan frekuensi
makan 3 x makan utama, 2 x selingan
l. Pasien dianjurkan makan perlahan-lahan (30-60 menit) tiap kali
makan.
Jenis diit
Diit rendah serat dan rendah sisa II
Bentuk makanan
Makanan diberikan dalam bentuk lunak.
Rute Makanan
Diit diberikan melalui oral.
Frekuensi Pemberian

61
Diberikan dengan frekuensi 3x makan utama dan 2x selingan.

62
Rencana menu

Menu Gram Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)

pagi bubur nasi wortel 100 77 1,5 0,1 17,1

susu free lacto 120 41,9 7,1 2,4 2,9

Pisang 150 138 1,5 0,8 33,2

selingan alpukat lumat 150 118,7 0,8 7,1 17,7

siang nasi tim wortel kentang 100 104,9 2 0,2 23,2

susu free lacto 120 41,9 7,1 2,4 2,9

selingan kue cimplo 100 188,1 2,2 4,2 29,7

Sore nasi tim ayam 100 140,1 9,8 3 21,5

susu free lacto 120 41,9 7,1 2,4 2,9

Pisang 150 138 1,5 0,8 33,2

1030,5 40,6 23,4 184,3

63
4. MONITORING

Indikator Parameter Target Waktu Metode


Asupan Asupan Asupan makanan > 80% Setiap Hari Wawancara pasien dengan
Makan recall 24 jam dan cek sisa
makan (Comstock)

Perilaku Pengetahuan dan Sikap Pengetahuan pasien meningkat dan Setelah Tanya jawab
pasien dalam memilih Perubahan perilaku pasien dalam memilih pemberian
makanan dan mengkonsumsi makanan yang sesuai konseling gizi
dengan anjuran diet terkait penyakit, serta
keluarga dapat memberikan motivasi
kepada pasien untuk mengonsumsi
makanan dari RS.

Klinis Diare dan muntah Diare dan muntah teratasi Setiap hari Pemeriksaan medis medis
Suhu Suhu 360 C
Mempertahankan BB Mempertahankan nilai IMT normal
normal

64
Lampiran 1.1 Recall Hari ke 1 sebelum masuk RS kasus Besar

WAKTU MENU URT GRAM ENERGI PROTEIN LEMAK KH Na

PAGI Bubur ayam 1 mgk 200 317,9 10,2 4,2 57,2 14


Teh tawar 1 gls 200 99,9 0 0 20 330
SELINGAN Onde-onde 1 bh 50 139,5 1,8 6,3 19,7 1
SIANG Nasi putih 1 prg sdg 100 130 2,4 0,2 33,6 0
Sayur sop 1 mgk 75 78 1,3 5,3 7,9 21
Tempe 50 177 8,6 13,4 7,7 2,5
goreng
Pisang kepok 2 bh 100 115,9 0,8 0,2 31,2 5
MALAM Hunkwe 2 ptng 100 50,9 1 1,6 9,4 127
Nasi 100 130 2,4 0,2 33,6 0
Ikan pepes 100 81 11,5 3,6 0 42
TOTAL 1459,5 kkal 41,7 gr 41,4 gr 239,9 gr 543,8 mg

65
Lampiran 1.2 Recall hari ke 2 sebelum masuk RS kasus besar

WAKTU MENU URT GRAM ENERGI PROTEIN LEMAK KH Na

PAGI Bubur nasi 200 145,8 2,6 0,2 32 0


Tempe oreg 50 50 4,8 2 4,3 2
Bihun 30 114,3 0,1 0 27,4 2,7
Teh tawar 200 99,9 0 0 20 330
SIANG Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6 0
Tahu goreng 100 206 7,3 20,3 1,7 6
Sayur bayam 75 9 1,1 0,2 1,4 36,3
Hati ayam 60 94,2 14,6 3,3 0,5 35,6
SELINGAN Ubi kuning 100 102,1 2,1 0,1 29,3 4
MALAM Nasi goreng 50 125 1,8 8,6 15,1 9
Telur puyuh 50 92,5 6,4 6,9 0,8 78
Mangga 100 65 0,5 0,3 17 2
TOTAL 1358,7 kkal 45,5 gr 50,6 gr 188,1 gr 505,6 mg

66
Lampiran.1.3 Recall 24 jam kasus besar sebelum masuk rumah sakit hari ke 3

Waktu Menu makanan Urt Gram Energy Kh Protein Lemak Na


1
Pagi Nasi putih /4 gls 50 65 19,3 1,2 0,1 0
Tahu goreng 2 bh 100 206 1,7 7,3 20,3 6
1
Siang Nasi putih /4 gls 50 65 19,3 1,2 0,1 0
Tahu goreng 2 bh 100 206 1,7 7,3 20,3 6
½
Garam sdt 2 0 0 0 0 824,5
Kencur 2 cm 5 8,25 1,8 0,21 0 0
Sore Lontong 2 bh 100 94 17,8 1,1 2,1 1,5
TOTAL 644,25 kkal 61,6 gr 18,31 gr 42,9 gr 838 mg

67
Lampiran.1.4 Recall 24 jam hari ke 1 di RS kasus besar

Waktu Menu Bahan Gram Energi Protein Lemak Kh Na


Pagi Bubur beras 37,50 102,00 1,80 0,23 29,85 0
Telur dadar Telur 37,50 54,00 3,15 1,65 0,45 46,5
Minyak 1,50 10,05 0,00 1,50 0,00 0
Cah buncis Buncis 37,50 20,25 2,93 1,80 0,68 2,625
Tahu goreng Tahu 37,50 13,05 0,45 0,15 3,00 1,125
Selingan Susu diabetasol susu diabetasol 45,00 164,25 3,53 2,03 29,03 0
Siang Kentang Kentang 100,00 87,00 1,70 0,10 23,00 5
Sop tahu bakso Tahu 50,00 32,00 3,20 2,40 0,90 3,5
bakso daging sapi 50,00 109,00 6,10 9,30 0,10 27,5
Tempe goreng Tempe 50,00 99,50 7,50 2,10 8,50 3
Minyak 2,00 17,20 0,00 2,00 0,00 0
capcay goreng Wortel 30,00 13,50 0,30 0,10 3,20 19,8
jagung putih 30,00 32,40 1,00 0,40 7,50 5,1
Selingan Apel Apel 100,00 47,00 0,20 0,20 15,30 0
Malam Kentang Kentang 100,00 87,00 1,70 0,10 23,00 5
Sayur oyong Oyong 50,00 10,00 0,40 0,20 2,20 0,5
Tahu isi Tahu 50,00 32,00 2,30 2,40 1,60 3,5
Wortel 30,00 9,20 0,30 0,10 3,20 19,8
Ayam goreng tanpa kulit Ayam 50,00 123,00 7,60 4,60 0,00 36,5
Minyak 2,00 17,20 0,00 2,00 0,00 0
TOTAL 1079,60 kkal 44,15 gr 33,35 gr 151,50 gr 179,45 mg

68
Lampiran 1.5 Recall 24 jam hari ke 2 di RS kasus besar

Waktu Menu Bahan gram Energi Protein Lemak Kh Na


Pagi Bubur beras 21,50 58,48 1,03 0,13 17,11 0
Telur ayam rebus Telur 21,50 30,96 1,81 0,95 0,39 26,66
Oseng sawi,wortel Sawi 8,60 1,29 0,22 0,00 0,17 1,376
Wortel 12,90 5,81 0,13 0,04 1,85 8,514
Tempe goreng Tempe 21,50 42,79 3,05 1,63 3,83 1,29
Minyak 0,86 7,40 0,00 0,86 0,00 0
Selingan Pisang kukus pisang kepok 43,00 49,84 0,34 0,09 13,42 2,15
Siang Kentang Kentang 56,00 52,08 1,12 0,06 12,10 2,8
Bistik daging tanpa kecap daging sapi 28,00 82,43 6,94 5,04 0,00 14,84
Sayur sop Wortel 16,80 7,56 0,17 0,06 1,79 11,088
kembang kol 16,80 4,20 0,22 0,06 1,74 3,024
Kentang 11,20 10,42 0,22 0,00 2,41 0,56
Tahu kukus Tahu 28,00 27,05 1,90 1,34 0,50 1,96
telur ayam 5,60 8,68 0,73 0,62 0,39 6,944
Biskuit Nissin 0,00 84,00 1,12 4,48 11,20 190
Selingan Pepaya Pepaya 62,00 24,18 0,37 0,06 7,32 1,68
Sore Kentang Kentang 62,00 57,66 1,24 0,06 15,31 3,1
Cah labu siam labu siam 18,60 3,72 0,19 0,06 0,81 0,186
Pepes tempe Tempe 31,00 61,69 4,59 2,36 5,27 1,86
Rollade Ayam 18,60 53,01 3,29 3,53 0,00 13,578
Wortel 6,20 2,79 0,06 0,00 1,49 4,092
Tepung 1,24 4,53 0,12 0,00 0,93 0
daun bawang 1,24 0,25 0,00 0,00 0,06 0,062
TOTAL 680,79 kkal 28,87 gr 21,42 gr 98,08 gr 295,764 mg
Lampiran 1.6 Recall 24 jam hari ke 3 di RS kasus besar

69
Waktu Menu Bahan Gram Energi Protein lemak Kh Na
Pagi Bubur Beras 50,00 136,00 2,40 0,30 39,80 0,00
Telur balado Telur 50,00 77,60 6,30 5,30 0,60 62,00
Sayur cesim Cesim 100,00 18,90 1,70 0,20 2,10 16,00
Tahu tepung Tahu 50,00 47,00 3,20 2,40 0,90 3,50
Terigu 2,00 7,30 0,20 0,00 1,50 0,00
Selingan Buah pir Pir 100,00 52,30 0,50 0,30 12,40 2,00
Siang Kentang Kentang 75,00 73,05 1,50 0,08 16,20 3,75
Ayam bakar tanpa bumbu daging ayam 37,50 106,80 10,05 7,05 0,00 27,38
Sayur bayem Bayam 37,50 13,88 1,43 0,08 2,78 4,13
Tempe goreng Tempe 36,00 71,70 6,23 2,78 6,15 2,18
Minyak 1,50 12,90 0,00 1,50 0,00 0,00
Selingan Pisang kukus pisang kepok 75,00 130,43 0,90 0,23 35,10 5,63
Sore Kentang Kentang 93,00 86,49 1,86 0,09 20,09 4,65
Bandeng gepuk ikan bandeng 46,50 38,97 5,49 1,02 0,00 18,60
Kentang 18,60 17,30 0,37 0,00 4,00 0,93
telur ayam 27,90 43,25 2,23 2,98 0,28 34,60
Cah jamur jamur putih 46,50 12,56 1,02 0,28 2,33 0,93
Pepes tahu Tahu 46,50 35,34 2,98 2,23 0,84 3,26
TOTAL 981,75 kkal 48,35 gr 26,80 gr 145,05 gr 189,51 mg

Lampiran.2.1

HASIL RECALL ASMR 24 JAM HIPERTENSI HARI KE 1

70
Menu Gr E(kkal) P(gr) L(gr) kh(gr) Na(mg)
PAGI nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0
sayur sop 50 52 0,9 1,5 5,3 14
ikan peda 50 56 6,7 1,1 0 995,5
tempe goreng 50 168,5 7,5 10,9 8,5 3
teh manis 200 25,8 0 0 6,4 6
SIANG nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0
sayur sop 50 52 0,9 2,5 5,3 14
tempe goreng 50 168,5 7,5 10,9 8,5 3
somay 50 104 1,9 0,2 22,9 3
semangka 100 32 0,6 0,4 7,2 2
SORE mie+bakso 100 147 9,7 2 19,8 21
1065,8 40,5 29,9 141,1 1061,5

Lampiran.2.2

HASIL RECALL ASMR 24 JAM HIPERTENSI HARI KE 2

71
Menu Gr E(kkal) P(gr) L(gr) kh(gr) Na(mg)

PAGI nasi putih 100 130 1,4 0,2 28,6 0

telur dadar 60 112,1 4,9 6,8 0,7 68,4

Salak 100 82 0,2 0,4 21,3 0

SIANG nasi putih 100 130 1,4 0,2 28,6 0

tempr goreng 100 337 19 21,7 17 6

tums terong 75 17,9 0,5 0,2 4,3 2,3

jagung rebus 200 32 1,2 0,4 7,2 4

SORE nasi puth 100 130 1,4 0,2 28,6 0

tempr goreng 50 168,5 7,5 10,9 8,5 3

tums terong 75 17,9 0,5 0,2 4,3 2,3

ikan asin 50 122,5 23,5 1 0 1446,5

1279,9 61,5 42,2 149,1 1532,5

Lampiran.2.3

HASIL RECALL ASMR 24 JAM HIPERTENSI HARI KE 3

72
Menu Gr E(kkal) P(gr) L(gr) kh(gr) Na(mg)
PAGI nasi goreng 100 250 3,5 15,2 20,1 9
udang 100 79,1 14,7 0,9 0 179
teh manis 200 25,8 0 0 6,4 6
SIANG nasi putih 100 130 1,4 0,2 28,6 0
soto ayam 75 81 4,6 3,4 6,5 22,5
bolu kukus 100 207 3,4 2 42,9 22
sprite 200 82,2 0 0 20,8 8
SORE nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0
tempe goreng 100 337 16 21,7 17 6
sambal 50 51 1,9 2,8 9,1 5
petai segar 50 59,5 4,8 2 6,4 4,5
teri 50 167,5 22,3 3,7 0 1511,5
1600,1 75 52,1 186,4 1773,5

Lampiran.2.4

HASIL RECALL ASMR 24 JAM CHF HARI KE 1

73
Menu Gram Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Kh (gr) Kolesterol (mg)
PAGI nasi uduk 100 118 2,1 1,5 23,5 0
Udang 60 163,6 39,8 1,5 0 96
Telur 50 95,5 6 7,6 0,5 201,5
oreg tempe 30 30 2,9 1,2 2,6 0
Timun 50 6,5 0,3 0,1 1,4 0
SIANG nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0
tumis kangkung 50 46 1,1 4,6 1 0
tahu goreng 50 103 3,7 10,1 0,9 0
Sprite 120 49,3 0 0 12,5 0
SORE nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0
tumis kangkung 30 27,6 0,7 2,8 0,6 0
tahu goreng 50 103 3,7 10,1 0,9 0
1002,5 65,1 39,9 101,1 297,5

Lampiran.2.5

HASIL RECALL ASMR 24 JAM CHF HARI KE 2

74
Menu Gram Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Kh (gr) Kolesterol (mg)
PAGI nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0
oreg tempe 30 30 2,9 1,2 2,6 0
mie kuning 20 65 1,9 1,3 11,3 0
telur goreng 50 85,5 6 7,6 0,5 201,5
teh manis 200 25,8 0 0 6,4 0
SIANG nasi putiih 100 130 2,4 0,2 28,6 0
sayur asem 75 36,7 1,3 2 4,3 0
tempe goreng 50 168,5 9,5 11,9 8,5 0
ikan asin 50 122,5 26,5 1 0 64
sambal 20 20,4 0,8 1,1 3,5 0
opak 100 491,9 2,2 25,6 68,8 0
SORE nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0
hati ayam 50 78,5 12,2 2,8 0,4 315,5
tempe goreng 50 168,5 9,5 11,9 8,5 0
sambal 20 20,4 0,8 1,1 3,6 0
1703,7 80,8 68,1 204,2 581

Lampiran.2.6

HASIL RECALL ASMR 24 JAM CHF HARI KE 3

75
Energi Protein Lemak
Menu Gram (kkal) (gr) (gr) Kh (gr) Kolesterol (mg)
PAGI Nasi 100 130 2,4 0,2 28,6 0
ayam goreng 50 166 13 11,6 1,9 37,5
teh manis 200 25,8 0 0 6,4 0
tape ubi 100 329,1 2,5 0,7 81,7 0
SIANG nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0
oseng cumi 50 73,5 12,5 1 2,5 186,5
tempe goreng 50 167 8,6 13,4 7,7 0
SORE mie ayam 100 131 4,8 0,7 28,3 0
teh manis 120 15,5 0 0 3,8 0
1167,9 46,2 27,8 189,5 224

Lampiran.2.7

HASIL RECALL ASMR 24 JAM GEA HARI KE 1

76
Menu Gram Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Kh (gr)

PAGI bubur ayam 50 69,5 2,5 1 13,4

susu SGM 2 60 258,3 13 10,4 13

Permen 50 193,5 0 0 50

SIANG Nasi putih 30 39 0,7 0,1 8,6

Kecap 5 3 0,5 0 0,3

Telur dadar 50 93,5 5,8 5,3 0,6

SORE Bubur kacang hijau 50 8,5 0,6 0,1 1,5

665,3 23,1 16,9 87,4

Lampiran.2.8

HASIL RECALL ASMR 24 JAM GEA HARI KE 2

77
Menu Gram Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Kh (gr)

PAGI bubur sari buah nestle 30 178,8 5,3 3 31,8

susu sgm 2 40 175,6 8,6 6,6 20,6

SIANG nasi tim bayam 50 50 1 0,1 10,9

susu sgm 2 60 268,3 13 10,4 31

SORE nasi tim ayam 30 42 1,7 0,9 6,4

susu sgm 2 40 175,6 8,6 6,6 20,6

890,3 38,2 27,6 121,3

Lampiran.2.9

HASIL RECALL ASMR 24 JAM GEA HARI KE 3

78
Menu Gram Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Kh (gr)

PAGI bubur sum-sum 30 10,5 0,1 0,3 2

susu SGM 2 60 268,3 13 10,4 31

SIANG nasi tim wortel kentang 50 52,5 1 0,1 11,6

susu SGM 2 40 175,6 8,6 6,6 20,6

SORE bubur nasi wortel 50 38,5 0,8 0,1 8,6

susu SGM 2 60 268,3 13 10,4 31

813,7 36,5 27,9 104,8


DIABETES MELLITUS UNIVERSITAS MUHADI
SETIABUDI
KENALI GEJALA DAN
PENATALAKSANAANYA.. FAKULTAS KESEHATAN

NADIA MAULIDAH ILMU GIZI


NIM.13211160002

A. PENGERTIAN DM

79
B. Diabetes Mellitus adalah 1. Haus berlebihan
suatu keadaan terjadinya E. PENYEBAB 2. Kencing berlebihan
gangguan fungsi 3. Dehidrasi
metabolisme tubuh dengan 4. Pusing
peningkatan kadar gula 5. Sakit kepala
dalam darah 6. Jantung berdenyut
(hiperglikemia). jantung
C. KLASIFIKASI 7. Pandangan mata kabur
Diabetes Tipe 1 : 8. Infeksi
1. Tipe I : Diabetes mellitus
1. Faktor genetik 9. Penurunan berat badan
tergantung insulin (IDDM)
2. Tipe II : Diabetes mellitus 2. Faktor imunologi F.Daftar hitam makanan bagi
tidak tergantung insulin 3. Faktor lingkungan diabetisi
(NIDDM) Diabetes Tipe 2 : 1. Mi instan
3. Diabetes mellitus
1. Usia 2. Kue dan roti dari tepung
gestasional (GDM)
2. Obesitas putih
D. DIKATAKAN DIABETES
3. Keluarga 3. Gorengan
BILA:
4. Pernah Toleransi 4. Margarin
1. Gula Darah Puasa :
Glukosa Terganggu 5. Aneka daging dari hewan
>126 mg/dl (TGT) berkaki empat
2. Gula darah sesudah 5. Pola hidup tidak sehat 6. Kerang
makan: >180 mg/dl F. TANDA DAN GEJALA 7. Burger

80
Hipertensi atau tekanan garam
G.Suplementasi tumbuhan darah tinggi adalah kondisi
gorengan
untuk Diabetes saat tekanan darah berada
pada nilai 120/80 mmHg daging merah
1. Kayu manis
2. Ginseng korea atau lebih. kulit ayam
3. Bawang putih
4. Aloe vera (Aloevera Penyebab
anjuran konsumsi garam
barbadensis miller)  Gaya hidup tak sehat
o Konsumsi garam berlebih  Hipertensi ringan : ½ sendok
5. Pare
6. Jahe o Merokok teh per hari
7. Kunyit o Minum-minuman
 Hipertensi sedang : ¼ sendok
8. Buah kopi beralkohol
o Kurang olahraga teh per hari
9. Mengkudu
10. Teh hijau o Kegemukan  Hipertensi berat : tanpa garam
o Stress/banyak pikiran
Makanan yang dihindari

Permen

minuman manis

kue basah dan kue kering


DOKUMENTASI

81
82
83
84

Anda mungkin juga menyukai