KLINIK (MAGK)
DI RUMAH SAKIT UMUM ISLAMI MUTIARA BUNDA
Oleh:
Nama : Nur Fajriyah Khumaeroh
NIM : 13211170005
Prodi : Ilmu Gizi / 2017
Disahkan:
di : Brebes
pada : 30 Desember 2020
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan, Pembimbing Akademis,
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
iii
1. Ibu Hanari Fajarini, S.Farm., M.H.Kes.,Apt, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhadi Setabudi.
2. Ibu Anggray Duvita Wahyani, M.Gizi., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhadi Setiabudi dan selaku
Pembimbing Akademis.
3. Ibu Iken Rahma Mahesti, selaku Pembimbing Akademis di Universitas
Muhadi Setiabudi.
4. Ibu Nurly Qurrota Aini, S.Gz. selaku Kepala Instalasi Gizi RSU Islam
Mutiara Bunda Brebes.
5. Ririn Rinanti, S.Gz., selaku Ahli Gizi di RSU Islami Mutiara Bunda Brebes.
6. Kedua orang tuaku, terima kasih sudah selalu menyemangatiku, love you.
7. Kepada diri saya sendiri yang mampu melawan kerasnya kehidupan dan
mood yang suka tiba-tiba menghilang.
8. Sahabat-sahabat terbaikku, dan semua teman-teman Gizi angkatan 2017.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam proses menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Semoga laporan ini dapat bermamfaat bagi pihak lain yang berkepentingan.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul................................................................................................ i
Lembar Pengesahan ...................................................................................... ii
Kata Pengantar..............................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Penyakit.....................................................................1
1.2 Tujuan MAGK....................................................................................2
1.3 Waktu dan Tempat..............................................................................3
1.4 Manfaat...............................................................................................3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................5
2.1 Kasus Besar 1 ....................................................................................5
2.1.1 Assesment .......................................................................................9
2.1.2 Diagnosis ......................................................................................12
2.1.3 Intervensi ......................................................................................12
2.1.4 Monitoring dan Evaluasi ...............................................................19
BAB III SIMPULAN DAN SARAN ..........................................................29
3.1 Simpulan ..........................................................................................29
3.2 Saran ................................................................................................29
3.2.1 Kasus Kecil ...................................................................................30
1. Diabetes Melitus dan Pneumonia ...............................................30
2. Typoid Fever ...............................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................51
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................52
v
BAB 1
PENDAHULUAN
a.2 Tujuan
a.2.1 Tujuan Umum
Melaksanakan Proses Asuhan Gizi Terstandar pada pasien DM + HT
a.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus sebagai berikut.
2
1. Melakukan penapisan gizi pada pasien secara individu pada pasien Menentukan
status gizi pasien/klien dengan DM + HT,
2. Melakukan pengkajian gizi pasien dengan komplikasi pasien Menentukan status
gizi pasien/klien dengan DM + HT,
3. Melakukan diagnosis gizi pasien dengan komplikasi pasien Menentukan status
gizi pasien/klien dengan DM + HT,
4. Melaksanakan intervensi gizi pada pasien dengan komplikasi pasien Menentukan
status gizi pasien/klien dengan DM + HT,
5. Melakukan edukasi gizi pada keluarga pasien dengan pasien Menentukan status
gizi pasien/klien dengan DM + HT,
6. Melakukan monitoring dan evaluasi pada pasien pasien Menentukan status gizi
pasien/klien dengan DM + HT.
a.4 Manfaat
a.4.1 Bagi mahasiswa
Manfaat praktik kerja lapangan bagi sebagai pembelajaran untuk memahami
penatalaksanaan asuhan gizi bagi pasien rawat inap di RSU Islami Mutiara Bunda,
sehingga diharapkan dapat menjalankan peran dan fungsinya sesuai dengan
profesinya dibidang kesehatan.
a.4.2 Bagi Rumah sakit
3
Sebagai bahan masukan bagi pihak rumah sakit dalam penyelenggaraan gizi
rawat inap.
a.4.3 Bagi pasien
Menambah pengetahuan pasien tentang penyakit dan diitnya.
4
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
Leukosit :17,300 mg/dl, Hematokrit : 38%, Trombosit :300.000 μ/L, Eritrosit :
4,33juta.
Diagnosis utama dokter penanggungjawab pelayanan Ny. Zaenab adalah
Diabetes mellitus dengan gastropati, diagnosa penyakit komplikasi adalah HT
(Hipertensi). Hasil asupan makanan sebelum masuk RS yaitu Energi 1006,6 kkal,
Protein 47,8 g lemak 43,0 g karbohidrat 111,9 g Na 1578,6 mg perhari.
7
2.3. Skrining Gizi Pasien Dewasa (MST)
Tabel 1. Skrining Pasien
SKOR
PARAMETER
Ya TIDAK
1. Apakah pasien mengalami penurunan/peningkatan BB yang 2 √ 0
tidak di inginkan dalam 6 bulan terakhir?
2. Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan? √ 1 0
3. Pasien dengan diagnosa khusus/ kondisi khusus √2 0
4. (Penyakit :DM/kemoterapi/hemodialisa/geriatri/imunitas
menurun / lain-lain sebutkan....................................................)
Total skor 3
Total score ≤ 2 : Ahli Gizi melakukan asuhan gizi pasien tidak beresiko malnutrisi
Total score ≥ 2 : Ahli Gizi melakukan asuhan gizi pasien beresiko malnutrisi
Dari hasil skrining diatas diperoleh skor 3 dan pasien dengan diagnose khusus, maka
kesimpulan dari skrining yaitu Resiko Malnutrisi.
8
2.4. Hasil Data Pasien
2.4.1. Assesment
1. Data Antropometri
2. Data Biokimia
a. Kemungkinan Leukosit Tinggi yaitu Penderita Gula Darah dalam jangka waktu
lama ≥ 6 bulan akan menurunkan fungsi (Fagositosis) oleh sel leukosit
sehingga rentan terkena infeksi dan menyebabkan inflasi atau peradangan pada
saluran yang meningkat
9
b. GDS kemungkinan Tinggi karena pola makan yang tidak teratur dan lebih
banyak mengonsumsi gula yang berlebihan
3. Data Klinis dan Fisik
Pasien mengalami muntah 5x, pusing, lemas, nafsu makan menurun dan
keadaan pasien sangat pucat hanya bisa berbaring ditempat tidur. Pasien susah
untuk tidur dan tidurnya tidak nyenyak
4. Dietary History
Tabel 5. Data Dietary History
10
Aktivitas fisik 1. Berjualan sembako
2. Tidak pernah berolahraga
5. Data Asupan
Nasfu makan pasien menurun karena adanya mual dan muntah. Recall
Asupan sebelum masuk rumah sakit energi 1006, 6 kkal , protein 47, 8 g , lemak
43,0 g, karbohidrat 111,9 g, natrium 1578, 6 mg. (Terlampir)
Pasien sebelum masuk RS Kebutuhan Gizi Sebelum RS (Perkeni, 2015)
BMR = BBI X 25
= 51 kg X 25 kkal = 1,275 kkal
TEE = BMR + BMR (FA+ FS-KU)
= 1,275 + (30% X 1,275) + (10% X 1,275) -(15% X 1,275)
=1,275 + 382,5 + 127,5 – 191,25
= 1.593,75 kkal
Protein = 15% X 1.593,75 kkal = 239,05 g : 4 = 59,76 g
Lemak = 20% x 1.593,75 kkal= 318,74 : 9 = 36,11 g
KH = 1.593,75 - (239,05 + 318,74 ) : 4
= 258,98 g
Na = 600-800 mg
11
Hasil recall 1x24 jam sebelum masuk RS
Kategori asupan makan menurut Depkes
a. Lebih : ≥ 120 %
b. Baik : 80-119 %
c. Defisit ringan : 70-79 %
d. Defisit sedang : 60-69 %
e. Defisit berat = ≤ 60 %
2.4.2. Diagnosis
1. NI 5.4 Penurunan kebutuhan (Natrium) berkaitan dengan hipertensi yang
ditandai dengan tekanan darah 170/100 mmHg (Hipertensi II).
2. NC 2.2 perubahan nilai laboratorium yang terkait zat gizi khusus berkaitan
dengan adanya gangguan fungsi pangkreas ditandai dengan nilai GDS 509
mg/dl.
3. NB.1.1 Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
tentang makanan dan gizi yang ditandai dengan kebiasaan minum teh manis
12
pada pagi dan sore hari dengan 1 gelas besar 1 ½ sdm gula pasir 15 gram,
pasien menyukai kue tradisional yamg manis, dan tidak pernah berolahraga.
15
Tabel 9. Implementasi menu hari ke 2
Waktu Menu Bahan Gram Energi Protein Lemak Kh Na
Pagi 06:00 Bubur beras 100 72,9 1,3 0,1 16,0 0.0
Telur dadar Telur 50 93,5 5,8 7,3 0,6 57,0
Daun bawang 10 2,1 0,1 0,1 0,5 0,6
Minyak 2 17,2 0,0 2,0 0,0 0,0
Cah buncis Buncis 50 17,4 0,9 0,2 4,0 1,5
Minyak
Tahu kukus Tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9 3,5
Selingan 09:00 Susu dieneral Susu dieneral 30 10,5 1,0 0,1 1,5 15,6
Buah pir Pir 100 52,3 0,5 0,3 12,4 2,0
Siang 11:00 Kentang Kentang 150 139,5 3,0 0,2 32,4 7,5
Tahu bakso kukus Tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9 3,5
Bakso 50 18,5 11,8 14,9 0,1 27,5
Bakwan jagung Tepung 30 109,2 3,1 0,3 22,9 0,6
Jagung 30 32,4 1,0 0,4 7,5 5,1
Daun bawang 10 2,1 0,1 0,1 0,5 0,6
Minyak 2 17,2 0,0 2,0 0,0 0,0
Capcay Kembang kol 20 5,0 0,3 0,1 1,1 3,6
Kembang tahu 20 76,0 0,1 4,8 1,9 7,0
Wortel 20 13,5 0,3 0,1 4,3 8,514
Bakso 10 37,0 2,3 3,0 0,0 5,5
Daun bawang 5 1,1 0,1 0,0 0,3 0,3
Selingan 14:00 Susu dieneral Susu dieneral 30 10,5 1,0 0,1 1,5 15,6
Papaya mengkel Papaya 100 39,5 0,6 0,1 1,3 3,0
Sore 16:00 Kentang Kentang 150 139,5 3,0 0,2 32,4 7,5
Pepes udang tahu Udang 70 55,4 11,7 0,6 0,0 125,3
Tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9 3,5
Telur 20 31,0 2,5 2,1 0,2 24,8
Sayur oyong Sayur oyong 50 10,0 0,4 0,2 2,2 0,5
Selingan 18:00 Susu dieneral Susu dieneral 30 10,5 1,0 0,1 1,5 15,6
TOTAL 1.334,2kkal 71,2gr 48,6 gr 165,8gr 368,9mg
16
Tabel 10. Implementasi menu hari ke 3
Waktu Menu Bahan Gram Energi Protein Lemak Kh Na
Pagi 06:00 Bubur Beras 100 72,9 1,3 0,1 16,0 0,0
Telur puyuh rebus Telur 50 92,5 3,2 2,4 0,8 73,0
Mie goreng+sayuran Mie 30 97,5 1,4 1,9 17,0 0,6
Kol 10 2,2 0,1 0,0 0,4 0,8
Daun dawang 5 1,1 0,1 0,0 0,3 5
Seledri 5 0,6 0,1 0,0 0,1 0,4
Wortel 30 13,5 0,3 0,1 4,3 2,0
Minyak 2 17,2 0,0 2,0 0,0 0,0
Tempe oreg tanpa kecap Tempe oreg tanpa kecap 50 50,0 2,5 2,0 4,3 2,0
Selingan 09:00 Susu dieneral Susu dieneral 30 10,5 1,0 0,1 1,5 15,6
Siang 11:00 Bubur Beras 100 72,9 1,3 0,1 16,0 0,0
Bistik daging tanpa
kecap daging sapi 50 123,9 10,2 3,8 0,0 26,5
Bergedel kentang Kentang 50 46,5 1,0 0,1 10,8 2,5
Minyak 2 17,2 0,0 2,0 0,0 0,0
Sayur sop Sayur sop 75 78,0 1,3 3,1 7,9 21,0
Selingan 14:00 Susu dieneral Susu dieneral 30 10,5 1,0 0,1 1,5 15,6
Singkong rebus Singkong 50 65,5 0,6 0,2 15,9 1,0
Sore 16:00
Bubur Beras 100 72,9 1,3 0,1 16,0 0,0
Pepes tempe Tempe 50 118,5 3,2 7,5 8,8 2,5
Rolade kukus Ayam 50 142,4 13,4 9,4 0,0 36,5
Tepung 30 36,4 1,0 0,1 7,6 0,2
Daun bawang 10 2,1 0,1 0,1 0,5 0,6
Wortel 30 13,5 0,3 0,1 3,2 3,0
TOTAL 1334,2 kkal 64,8gr 47,2 gr 200,2 gr 225,8 mg
17
g. Edukasi dan Konseling Gizi
Hari, Tanggal : Jumat ,18 Desember 2020
Waktu : Jam 13.00 –13.30 WIB
Tempat : Ruang Hawa/IC
Topik : Penatalaksanaan diit bagi pasien DM dan HT
Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai penyakit DM, HT, serta
pelaksanaan diet DM (prinsip 3J yaitu tepat jumlah, jenis dan
jadwal)
dan Rendah garam II.
Sasaran : Pasien dan keluarga/pendamping
Materi :
1) Menjelaskan tujuan dan prinsip diet yang dijalani Ny. Zaenab.
2) Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan
dihindari.
3) Menjelaskan cara pengolahan makanan yang baik dan benar.
4) Memberikan gambaran menu sehari dan bahan makanan
penukar sebagai contoh penatalaksanaan diit dirumah.
5) Membuat komitmen pada pasien dan keluarga untuk merubah
kebiasaan makan dan menjalankan diit.
6) Memberikan pengetahuan pada pasien bahwa pentingnya
berolahraga.
Metode : Penjelasan singkat dan tanya jawab
Media :Leaflet (Lampiran )
Evaluasi :
1) Pasien dan keluarga mengerti tentang pelaksanaan diet DM
Rendah garam I1
2) Pasien dapat menyampaikan kembali materi yang disampaikan .
3) Adanya komitmen pasien untuk menjalankan diit.
18
2.4.4. Monitoring Evaluasi
Tabel 11. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Indikator Parameter Target Waktu Metode
Asupan Kecukupan Asupan makan mencapai ≥ 80 % dari total kebutuhan , Setiap hari Wawancara pasien
Makan kebutuhan Meningkatkan asupan makan pasien sesuai dengan dengan recall 24 jam
asupan kebutuhan dan kemampuan makan pasien. dan cek sisa makan.
Membatasai Asupan natrium 600-800 mg Setiap Hari Wawancara pasien
asupan Na dengan recall 24 jam
dan cek sisa makan.
Perilaku Pengetahuan Pengetahuan pasien meningkat dan Perubahan perilaku Setelah Tanya jawab
dan Sikap pasien dalam memilih dan mengonsumsi makanan yang pemberian
pasien dalam sesuai dengan anjuran diet terkait penyakit, serta keluarga konseling
memilih dapat memberikan motivasi kepada pasien untuk gizi
makanan mengonsumsi makanan dari RS.
Klinis Tekanan darah Tekanan darah menjadi normal 110/70 mmHg Setiap hari Pemeriksaan medis
medis
Biokimia Nilai GDS Gula darah sewaktu pasien normal 73- 134 mg/dl Setiap hari Pemeriksaan medis
19
2.4.5. Asupan Dari Makanan
1. Asupan makan hari ke 1
Tabel 12. Hasil Asupan Makan Hari ke-1
Implementasi menu hari ke 1 Hasil recall % Asupan
Energi : 1.355,5 kkal Energi : 741,7 kkal Energi : 54,71 % (D.BERAT)
Protein : 55,6 gr Protein : 42,4 gr Protein : 76 % (D.RINGAN)
Lemak : 28,98 gr Lemak : 20,6 gr Lemak : 71 % (D.RINGAN)
Karbohidrat : 196,3 gr Karbohidrat : 106,7 Karbohidrat : 54,35 % (D.BERAT)
Na : 320 mg Na : 232,9 mg Na : 72,78 % (D.RINGAN)
Pada saat masuk rumah sakit pasien mengalami mual,muntah dan tenggorokan sakit,
nafsu makan menurun dan membuat pasien hanya menerima makanannya sedikit
sehingga asupan energi defisit berat yaitu 54,71 %. Karbohidrat defisit berat karena
pasien hanya mengkonsumsi ≤ 50% sumber karbohidratnya sedangkan protein
defisit sedang dan lemak defisit ringan. Pasien lebih suka mengonsumsi lauk
pauknya.
Pada hari ke 2 pasien mengalami nyeri perut, tetapi nafsu makan sudah mulai
membaik sehingga asupan energinya Baik yaitu 80 % , akan tetapi pasien
mengonsumsi makanan dari luar seperti tahu, pisang dan roti pisang walaupun
dengan jumlah yang sedikit, padahal sudah diberikan edukasi kepada pasien untuk
mengonsumsi makanan dari rumah sakit saja.
20
Lemak : 35,5gr Karbohidrat : 202.2 gr Karbohidrat : 92 %
Karbohidrat : 200,2 gr Na : 206,9 mg (BAIK)
Na : 225,8 mg Na : 91% (BAIK)
Pada hari ke 3 rasa mual sudah menghilang, nafsu makan mulai membaik, asupan
energi, protein, lemak, karboidrat pasien Baik.
Kategori asupan makan menurut Depkes
a. Lebih : ≥ 120 %
b. Baik : 80-119 %
c. Defisit ringan : 70-79 %
d. Defisit sedang : 60-69 %
e. Defisit berat = ≤ 60 %
21
2.4.6. Asupan Dari Obat
gal Obat Dosis Fungsi Interaksi pada makanan
15 Desember Infus Nacl 1 Sumber elektrolit air untuk berinterasksi dengan makanan atau alkohoalcoholn
2020 dehidrasi atau menggantikan mengubah cara kerja obat atau meningkatkan resiko
cairan yang hilang efek samping serius.
Inj 3x1 Mencegah dan mengobati mual Diberikan melalui injeksi jadi tidak ada interaksi pada
Ondosentron dan muntah akibat makanan
kemoterapi,radio terapi dan Po
Inj pumpisel 1x1 Mengurangi produksi asam Diberikan melalui injeksi jadi tidak ada interaksi pada
(pantropazol) lambung makanan
Novarapid 3x20 μ Menggantikan insulin yang 5-10 menit tepat sebelum atau sesudah makan.
(jarum diproduksi secara alami Interaksi antara alkohol dengan obat ini dapat
needle) didalam tubuh menyebabkan Anda mengalami hiperglikemia maupun
hipoglikemia.
Inj Ceftriaxon 2x1 Anti biotik golongan Diberikan melalui injeksi jadi tidak ada interaksi pada
sefalosforin yang bekerja makanan.
dengan cara menghambat
pertumbuhan bakteri
Sucralfat 3x1 Untuk mengatasi tukak Tidak berinteraksi pada makanan
sirup lambung (nyeri perut
Domperidon 3x1 Meredakan mual dan muntah Tidak berinteraksi pada makanan
Amplodipin 1x1 Menurunkan tekanan darah Minum amlodipine dengan air putih, sebelum atau
(10 mg) tinggi sesudah makan. Pastikan ada jarak yang cukup antara
satu dosis dengan dosis berikutnya
Candesartan 1x1 Obat untuk menurunkan Candesartan tablet dapat diminum sebelum atau
(16) tekanan darah pada HT setelah makan. Gunakan air putih untuk meminum
candesartan.
Tabel 15. Data Hasil Asupan dari Obat
22
Levemir 1x1 Insulin buatan yang digunakan Hindari konsumsi minuman manis karena dapat
untuk membantu control gula mempengaruhi kadar gula darah
darah pada pasien diabetes
mellitus
16 desember Inf RL 1 sumber elektrolit dan air untuk berinteraksi dengan makanan atau alkohol dengan
2020 SANBE hidrasi mengubah cara kerja obat atau
meningkatkan risiko efek samping serius
17 desember Lactulac 2x1 Obat yang digunakan untuk Tidak berinteraksi pada makanan
2020 syrup mengatasi konstipasi atau
susah BAB
Inj 2x1 Anti biotik golongan Diberikan melalui injeksi jadi tidak ada interaksi pada
Ceftriaxone sefalosforin yang bekerja makanan.
dengan cara menghambat
pertumbuhan bakteri
Inf RL 1 sumber elektrolit dan air berinteraksi dengan makanan atau alkohol dengan
SANBE untuk tubuh mengubah cara kerja obat atau
meningkatkan risiko efek samping serius.
Candesartan 1x1 Menurunkan tekanan darah Candesartan tablet dapat diminum sebelum atau setelah
16 tinggi makan. Gunakan air putih untuk meminum candesartan
18 desember Inj ceftiaxon 2x1 Anti biotik golongan Diberikan melalui injeksi jadi tidak ada interaksi pada
2020 sefalosforin yang bekerja makanan.
dengan cara menghambat
pertumbuhan bakteri
Mengurangi produksi asam
lambung Untuk mengatasi
tukak lambung (nyeri perut)
Inj pumpisel 1x1 Mengurangi produksi asam Diberikan melalui injeksi jadi tidak ada interaksi pada
(pantropazol) lambung makanan
Candesartan 1x1 Obat untuk menurunkan Candesartan tablet dapat diminum sebelum atau setelah
8ml tekanan darah pada HT makan. Gunakan air putih untuk meminum
candesartan.
23
Metformin 2x1 Obat yang digunakan untuk sebelum atau sesudah makan. Gunakan air putih untuk
(500 mg) menurunkan kadar gula darah menelan tablet
yang meningkat pada penderita
DM
Glimepiride 1x2 Untuk mengendalikan kadar sebelum atau sesudah makan. Gunakan air putih untuk
(2 mg) gula yang tinggi pada penderita menelan tablet.
DM
Candesartan 1x1 Menurunkan tekanan darah Candesartan tablet dapat diminum sebelum atau
8ml setelah makan. Gunakan air putih untuk meminum
candesartan
24
2.4.7. Klinis
Tabel 16. Data Klinis
Waktu Fisik
15 Desember 2020 Muntah
Mual
Pusing
Lemas
Belum BAB 6 hari
16 Desember 2020 Mual
Pusing
Nyeri perut
Lemas
Belum BAB
17 Desember 2020 Nyeri perut
Lemas
18 Desember 2020 Nyeri perut
25
Pemeriksaan
Tabel 17. Data Klinis
Pemeriksaan Waktu Hasil Nilai normal Interpretasi
Suhu 15 Desember 2020 36,3 ◦C 36-37 ◦C Normal
16 Desember 2020 36 ◦C Normal
17 Desember 2020 36 ◦C Normal
18 Desember 2020 36,7 ◦C Normal
Tekanan 15 Desember 2020 170/100 mmHg 110/70-120/8 Tinggi
Darah 16 Desember 2020 150/9O mmHg Tinggi
17 Desember 2020 110/7O mmHg Normal
18 Desember 2020 110/7O mmHg Normal
Nadi 15 Desember 2020 112 x/menit 60-100 Tinggi
16 Desember 2020 82 x/menit x/menit Normal
17 Desember 2020 88 x/menit Normal
RR 15 Desember 2020 21 x/menit 16-20 x/menit Tinggi
16 Desember 2020 21 x/menit Tinggi
17 Desember 2020 20 x/menit Normal
18 Desember 2020 20 x/menit Normal
Pada saat datang ke rumah sakit tanggal 15 desember 2020 tekanan darah pasien
tinggi 170/100 mmHg Tanggal 16 desember 2020 tekanan darah paien masih
tinggi 150/100 pasien tidak mengalami peningkatan suhu, pada tanggal 17 sampai
18 tekanan darah pasien sudah kembali normal 110/70 tapi diharapkan setalah
membaik atau pasien pulang tetap dijaga makananya .
2.4.8. Biokimis
26
Tabel 18. Data Klinis
1. Saat masuk rumah sakit 15 desember 2020 gula darah pasien tinggi yaitu 340
mg/dl dan dicek kembali pada jam 16:17 masih tinggi . tanggal 16-18 GDS
pasien sudah Normal
2. Kemungkinan Leukosit Tinggi yaitu Penderita Gula Darah dalam jangka waktu
lama ≥ 6 bulan akan menurunkan fungsi (Fagositosis) oleh sel leukosit
sehingga rentan terkena infeksi dan menyebabkan inflasi atau peradangan pada
saluran yang meningkat
3. Pada hari ke 3 gula darah pasien sudah kembali normal.
4. Jam makan pasien
Pagi : 06.00 – 07.00 WIB
Selingan : 09-10.00 WIB
Siang : 11.00-12.00 WIB
Selingan : 14:00-15:00 WIB
Sore : 16.00-17.00 WIB
Selingan : 18.00-19:00 WIB
27
Pasien mematuhi diit hal ini ditandai dengan pasien hanya memakan menu
yang disediakan dari rumah sakit, pengetahuan pasien dan keluarga juga
bertambah, pasien juga bisa mengulangi apa yang disampaikan, interaksi pasien
baik, dan mengajukan beberapa pertanyaan saat konseling.
BAB III
28
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Asupsan makanan pasien berangsur angsur membaik karena pasien mau
memakan makanan dari rumah sakit walaupun hari pertama dan kedua pasien tidak
terlalu banyak memakan makanan dari Rumah sakit karena bermasalah di
tenggorokan dan rasa mual . Pasien kurang patuh karena masih memakan makanan
dari luar.
3.2. Saran
Diharapkan keluarga pasien untuk tidak membawa makanan dari luar demi
mempercepat proses kesembuhan.
Diharapkan pasien dan keluarga dapat menjalankan anjuran diit yang telah
disarankan oleh ahli gizi dengan baik dan benar.
Motivasi pasien dan keluarga dapat memotivasi pasien untuk menghabiskan
makanan yang diberikan demi proses penyembuhan.
29
KASUS KECIL 1 (DIABETES MELITUS DENGAN PNEUMONIA)
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.Karwi
No RM : 049185
Umur : 67 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsal/Kamar : Hawa/ Kelas 3D
Alamat : Grinting
Pekerjaan : Ibu Rumah Tanggal
Aktivitas : Ringan
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 150 cm
Tanggal Masuk RS : 27-11-2020
Keluhan : Lemas, kaki kesemutan, sesak nafas
Diagnosis Medis Awal : Diabetes Melitus
Diagnosis lanjut : Diabetes Melitus, Pneumonia
2. Gambaran Kasus :
Ny.K usia 67 tahun , dirawat dirumah sakit dengan diagnosis IGD
adalah Diabetes Melitus, Pneumonia. Pasien mengeluh Lemas, kaki kesemutan,
sesak nafas, nafsu makan menurun dan susah tidur. Keadaan umum pasien
Nampak pucat dan hanya bisa berbaring ditempat tidur , TB 150 cm, BB 50 kg,
TD 100/70 mmHg, Nadi 89 x menit , Suhu 36,1 C. Hasil pemeriksaan biokimia
menunjukan GDS 509 mg/dl, Hb : 10,8 mg/dl, leukosit : 22,5 mg/dl, trombosit :
412/mmᶟ, eritrosit 4.0jt/dl, hematokrit 33% .
Kebiasaan Makan pasien dirumah 3x makan bubur 3-4 sendok, pasien suka
mengonsumsi jeroan seperti usus ayam. Lauk nabati yang sering dikonsumsi
pasien yaitu tempe dan lauk hewani yang sering dikonsumsi telor puyuh .buah
yang sering dikonsumsi pepaya. pasien biasa mengonsumsi teh manis 1-4 gelas/hr
30
dengan 1 gelas besar 20 gram gulanya. Cemilan yang disukai pasien adalah
kerupuk mie,biskuit coklat. Pasien mengkonsumsi air putih 3-4 gelas/hr. hasil
asupan makanan sebelum masuk RS yaitu Energi 928,5 kkal, Protein 30, 9 g
lemak 43,0 g karbohidrat 113,0 g perhari. .
Pasien mengetahui memiliki penyakit Diabetes Melitus ≤ 2 tahun. keluarga
pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus. Pasien
sudah tidak memiliki suami tinggal bersama anak dan cucu. pasien tidak pernah
berolahraga, aktivitas pasien sebagai ibu rumah tangga, pasien tidak mempunyai
alergi obat dan makanan, Pasien sebelumnya belum pernah mendapatkan
konsultasi gizi.
31
Skrining Gizi Pasien Dewasa (MST)
Tabel 1. Skrining Gizi
SKOR
PARAMETER
Ya TIDAK
1. Apakah pasien mengalami penurunan/peningkatan BB yang 2 √ 0
tidak di inginkan dalam 6 bulan terakhir?
2. Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan? √ 1 0
3. Pasien dengan diagnosa khusus/ kondisi khusus √2 0
4. (Penyakit :DM/kemoterapi/hemodialisa/geriatri/imunitas
menurun / lain-lain sebutkan....................................................)
Total skor 3
Total score ≤ 2 : Ahli Gizi melakukan asuhan gizi pasien tidak beresiko malnutrisi
Total score ≥ 2 : Ahli Gizi melakukan asuhan gizi pasien beresiko malnutrisi
Dari hasil skrining diatas diperoleh skor 3 dan pasien dengan diagnose khusus, maka
kesimpulan dari skrining yaitu Resiko Malnutrisi.
32
A. ASSESMENT
1. Data Antropometri
2. Data Biokimia
Tabel 3. Data Pemeriksaan Laboratoriun Pasien
a. Leukosit tinggi karena tidak adekuat, leukosit didalam darah tubuh manusia,
keduanya bisa sebabkan karena infeksi didalam tubuh
b. Hemoglobin rendah karena mempengaruhi nafsu makan yang menurun atau
asupan nutrisinya tidak adekuat.
c. Trombosit tinggi karena meningkatnya kadar trombosit dalam tubuh bisa
disebabkan oleh faktor makanan.
d. GDS kemungkinan Tinggi karena pola makan yang tidak teratur dan lebih
banyak mengonsumsi Gula yang berlebihan
e. Hematrokit adalah kadar sel darah merah dalam darah, kenapa rendah
kemungkinan karena hemoglobinnya yang rendah
33
3. Data klinis dan fisik
Pasien mengalami Lemas, kaki kesemutan, sesak nafas,nafsu makan menurun
dan susah tidur.
Tabel 4. Data Pemeriksaan Klinis dan Fisik
4. Data Asupan
Recall Asupan sebelum masuk rumah sakit (Terlampir)
Pasien sebelum masuk RS
Kebutuhan Gizi Sebelum RS (Perkeni,2015)
BMR = BBI X 25
= 47 kg X 25 kkal = 1,175 kkal
TEE = BMR + BMR (FA+ FS-KU)
= 1,175 + (30% X 1,175) + (10% X 1,175) -(15% X 1,175)
=1175 + 352,5 + 117,5 – 17,62
= 1,627,38 kkal
Protein = 15% X 1, 627. 38 kkal = 244,10 : 4 = 61,02 g
Lemak = 20% x 1, 627. 38 kkal= 325,076 : 9 = 36,11 g
KH = 1, 627. 38 - (244,10 + 325,076) : 4
= 142,39 g
34
Tabel 5. Data Asupan
B. Diagnosis
1. NB 1.5 Asupan makan tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan menurun
dan sesak nafas ditandai dengan hasil recall energi 57,05%, protein 34,90%,
karbohidrat 79,35 % dengan kategori Defisit berat.
2. NC 2.2 perubahan nilai laboratorium yang terkait zat gizi khusus berkaitan
dengan adanya gangguan fungsi pankreas ditandai dengan nilai GDS 509 mg/dl
35
3. NB.1.1 kurangnya pengetahuan tentang gizi berkaitan dengan perilaku yang
salah terkait dengan makanan dan zat gizi ditandai kebiasaan pasien yang
mengonsumi teh manis 1-4 gls/hr 1 gelas besar 20 gram gulanya, makanan
bersantan dan jeroan.
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan Intervensi
a. Meningkatkan asupan makan pasien sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan makan pasien
b. Mengendalikan kadar glukosa darah.
c. Memberikan edukasi agar pasien dan keluarga dapat mengonsumsi bahan
makanan yang tepat untuk pasien.
2. Target Intervensi
a. Asupan makan mencapai ≥ 80% dari total kebutuhan
b. Mempertahankan GDS dapat mencapai normal 60-100 mg/dl.
c. Meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku pasien seperti mematuhi
prinsip 3 J (tepat jumlah , jenis dan jadwal)
36
4. Implementasi
a. Syarat diit
1) Energy cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
2) Kebutuhan Protein normal yaitu 10%-20%
3) Kebutuhan Lemak sedang 20%-25%
4) Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energy total yaitu 60-
70 g
5) Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu
6) Penggunaan gula alternative dalam jumlah terbatas
7) Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air
yang terdapat didalam sayur dan buah.
8) Cukup vitamin dan mineral
b. Jenis diit
Diit rendah gula
c. Bentuk makanan
Makanan yang diberikan dalam bentuk lunak
d. Rute makanan
Diit diberikan melalui oral
e. Frekuensi pemberian
Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering dengan frekuensi makan 3x
makan utama, 2x selingan dengan mematuhi prinsip 3 J (tepat jumlah , jenis
dan jadwal)
37
f. Rancangan Menu
Tabel 6. Rencana Menu Diabetes Melitus
Waktu Bahan Berat Urt Kkal Kh P L
makanan (gr)
Pagi 06:00 Kentang 210 2 bj sdg 175 40 4 -
Telur 60 2 btr 95 - 10 6
Sayuran 50 ½gls 50 10 3 -
Tahu 110 1 bj bsr 75 7 5 3
Minyak 5 1 sdt 50 - - 5
Selingan 10.00 Susu diabetasol 100 ½gls 125 10 7 -
minyak 5 1 sdt 50 - - 5
Total 1,385 181 64 37
38
5. Edukasi dan Konseling Gizi
Hari, Tanggal : Jumat ,27 November 2020
Waktu : Jam 13.00 –13.30 WIB
Tempat : Ruang Hawa/3D
Topik : Penatalaksanaan diit bagi pasien diabetes dan pneumonia.
Tujuan : Memberikan pengetahuan mengenai penyakit DM,
pneumonia, serta pelaksanaan diet DM (prinsip 3J yaitu tepat jumlah, jenis dan
jadwal).
Sasaran : Pasien dan keluarga/pendamping
Materi :
a. Menjelaskan tujuan dan prinsip diet yang dijalani Ny.
Karwi.
b. Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi
dan dihindari.
c. Menjelaskan cara pengolahan makanan yang baik dan
benar.
d. Memberikan gambaran menu sehari dan bahan makanan
penukar sebagai contoh penatalaksanaan diit dirumah
untuk penderita DM.
e. Membuat komitmen pada pasien dan keluarga untuk
merubah kebiasaan makan dan menjalankan diit.
39
6. Monitoring dan Evaluasi
Tabel 8. Data Monitoring dan Evaluasi
Indikator Evaluasi Waktu Cara
yang
dimonitor
Asupan Asupan makan mencapai ≥ 80 % dari Setiap hari Setiap hari
total kebutuhan, Meningkatkan asupan recall
makan pasien sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan makan pasien.
Biokimia Gula darah kembali normal pada hari ke Setiap hari Melihat
3 hasil lab
Perilaku Informasi menyeluruh tentang diit yang Setelah Setiap hari
dianjurkan dan NY.K dapat pemberian Recall
mengkonsumsi makanan yang disajikan konseling
di RS gizi
40
KASUR KECIL 11 (TYPOID FEVER,FEBRIS)
Identitas Pasien
Nama : An Al-fiyah
No RM : 049107
Umur : 3 tahun 7 bulan (43 bulan)
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsal/Kamar : CND/ Kelas 3E
Alamat : losari
Berat Badan : 12 kg
Tinggi Badan : 92 cm
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 27-11-2020
Keluhan : demam,mual, muntah 4x
Diagnosis Medis Awal : typoid fever,febris
Gambaran Kasus :
An.A usia 3 tahun 7 bln , dirawat dirumah sakit dengan diagnosis IGD adalah
typoid fever,febris. Pasien mengeluh demam, mual, muntah 4x. Keadaan umum
pasien Nampak pucat dan hanya bisa berbaring ditempat tidur , TB 92 cm, BB 12 kg,
Nadi 93 x menit , Suhu 38◦ C. Hasil pemeriksaan biokimia menunjukan Widal 1/320,
Hb : 10,7 mg/dl, leukosit : 4,110 mg/dl , trombosit : 285/mmᶟ .
Kebiasaan Makan pasien dirumah 3x makan nasi 3-4 sendok, pasien suka
mengonsumsi biskuit, ciki-ciki dan es bungkusan seperti tea jus dll. Pasien susah
makan dan jumlah makan dengan porsi sedikit dan ditambah dengan susu SGM
perhari 2-3 botol sekitar 120 cc (15 g). Pasien tidak mempunyai alergi obat dan
makanan. Pasien mengonsumsi air putih 3-4 gelas/hr. Hasil asupan makanan sebelum
masuk RS yaitu Energi 88,4 kkal, Protein 43,2 g lemak 35,0 g karbohidrat 95,8 g
perhari.
Pasien anak ke 2 dari 3 bersaudara, bapaknya bekerja sebagai pedagang dan
ibunya hanya ibu rumah tangga, pasien mengalami susah tidur, pasien tinggal
bersama ibu ,ayah ,adik ,kaka serta neneknya. Setiap malam pasien minum susu,
sebelum disapih pasien susah untuk makan tapi setelah disapih asi pasien mau untuk
makan walaupun dengan jumlah porsi yang sedikit tapi ibunya sering kasih selingan
atau jajan, pasien juga tidak suka sayuran. Pasien suka makan junk food
(chickenPasien sebelumnya belum pernah mendapatkan konsultasi gizi sebelumnya.
41
Skrining Gizi Pasien Anak
Tabel 1. Data Skrining Gizi Pasien Anak
SKOR
PARAMETER
Ya TIDAK
1. Apakah pasien tampak kurus? √1 0
2. Apakah terdapat penurunan BB selama 1 bulan terakhir? 2 √0
a. Berdasarkan penilaian obyektif data BB bila ada atau
penilaian subyektif orang tua pasien
b. Untuk bayi < 1 th berat badan tidak naik selama 3 bulan
terakhir
3. Apakah terdapat SALAH SATU dari kondisi tersebut? √1 0
a. Diare ≥ 5 kali/hari dan/atau muntah > 3 kali/hari dalam
seminggu terakhir
b. Asupan makanan berkurang selama 1 minggu terakhir
4. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang 2 √1
mengakibatkan pasien beresiko mengalami malnutrisi?
(Penyakit : diare kronis,HIV,PJB, hepato, ginjal, stoma
,lain-lain.
Sebutkan…………………
Total skor 3
Total score ≤ 2 : Ahli Gizi melakukan asuhan gizi pasien tidak beresiko malnutrisi
Total score ≥ 2 : Ahli Gizi melakukan asuhan gizi pasien beresiko malnutrisi
Dari hasil skrining diatas diperoleh skor 3 dan pasien dengan diagnose khusus maka
kesimpulan dari skrining yaitu Resiko Malnutrisi
A. Assesment
42
1. Data Antropometri
2. Data Biokimia
Table 3. Data Pemeriksaan Laboratoriun Pasien
43
Tabel 4. Data Pemeriksaan Klinis dan Fisik
Waktu Data Klinis Data Kadar Satuan Interpretasi
Fisik Pasien Normal
27 Nadi 93 60-100 g/mnt Normal
November Suhu 37,9 36-37 ◦C Tinggi
2020 RR 27 16-20 x/menit Tinggi
4. Riwayat makan
a. Susu formula diberikan pertama kali usia 7 bulan
b. Nasi 3-4 sendok sekali makan
c. Nafsu makan turun setelah sakit
d. Suka jajan chiki,biskuit dan es bungkusan
e. Hasil recall sebelum masuk RS (terlampir)
f. Susu formula 3x sehari 120 cc (15 g)
g. Suka makan junk food dan tidak suka sayur
h. Recall 24 jam sebelum masuk RS Energi 88,4 kkal, protein 43,2 g, lemak
35,0 g, karbohidrat 95,8 g
5. Data Asupan
Kebutuhan zat gizi saat sehat menurut rumus Nelson
BBI = U X 2 + 8
= 3,6 X 2 + 8 = 15,2 kg
MB = 50 x 15,2 =760
Suhu = 20% x 760 =152 +
912
44
Pertumbuhan = 12% x 912 =109,44 +
1.021
Aktivitas = 25% x 1.021 =255,25 +
1,276
SDA = 15% x 1,276 = 191,4 +
1,467
Feses = 10% x 1,467 = 146,7 +
1,613 kkal
45
6. Data Riwayat Personal
a. Anak lahir normal dengan BB 3.11 kg dan panjang badan 48 cm
b. Anak ke 2 dari 3 bersaudara
c. Pasien tinggal bersama ibu ayah kaka adik serta neneknya
d. Belum pernah sakit seperti ini sebelumnya
B. Diagnosis
1. NI 2.1 Asupan makan tidak adekuat berkaitan dengan nafsu makan menurun
dan muntah 4x ditandai dengan energi 54,82%, karbohidrat 9,89 % dengan
kategori Defisit berat.
2. NC 2.2 Perubahan nilai lab terkait dengan zat gizi kadar hemoglobin berkaitan
dengan keadaan yang tampak lemas ditandai dengan nilai lab hb 10,7 gg/dl
3. NB 1.1 Kurang pengetahuan ibu tentang makanan dan gizi berkaitan dengan
pengetahuan ibu yang salah terkait dengan makanan dan zat gizi ditandai
kebiasaan pasien yang mengonsumi junk food setiap hari.
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan Intervensi
a. Meningkatkan asupan makan pasien sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan makan pasien
b. Mengendalikan kadar hemoglobin
c. Memberikan edukasi terhadap ibu pasien dan keluarga agar dapat
mengkonsumsi bahan makanan yang tepat untuk pasien.
2. Target Intervensi
a. Asupan makan mencapai ≥ 80% dari total kebutuhan
b. Mempertahankan hemoglobin mencapai normal 14-18 gg/dl
c. Meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku pasien seperti ibu
pasien paham dan menerapkan makan yang baik untuk anaknya tidak harus
junk food tapi mengganti lauk pauknya dengan sayuran.
46
3. Perhitungan Kebutuhan Gizi
a. Asupan pasien selama di RS
Kebutuhan Gizi Selama di RS
BBI = U X 2 + 8
= 3,6 X 2 + 8 = 15,2 kg
MB = 50 x 15,2 =760
Suhu = 20% x 760 =152 +
912
Pertumbuhan = 12% x 912 =109,44 +
1.021
Aktivitas = 10% x 1.021 =102,1 +
1,123
SDA = 15% x 1,123 = 168,45 +
1,291
Feses = 10% x 1,291 = 129,1
1,420,1 kkal
4. Implementasi
a. Syarat dan Prinsip diit
1) Energy tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
2) Protein tinggi,yaitu 2,0-2,5 g/kg BB.
3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy total
4) Karbohidrat cukup yaitu sisa dari total energy (protein dan lemak)
5) Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi
6) Makanan yang diberikan dalam bentuk mudah cerna
7) Untuk kondisi tertentu diit dapat diberikan secara bertahap sesuai
kondisi/ status metabolik
47
b. Jenis diit
Diit TETP (tinggi energi tinggi protein)
c. Bentuk makanan
Makanan yang diberikan dalam bentuk biasa
d. Rute makanan
Diit diberikan melalui oral
e. Frekuensi pemberian
Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering dengan frekuensi makan 3x
makan utama, 2x selingan.
f. Rancangan Menu
Tabel 5. Rancangan Menu
Waktu Bahan makanan Berat Urt Kkal Kh P L
(gr)
Pagi Nasi 100 ¾ gls 175 40 4 -
Ayam cincang 50 1 ptg sdg 95 - 10 6
Sayur 50 ½ gls 25 5 1,5 6
pisang 75 1 bh sdg 40 10 - -
Minyak 5 1 sdt 50 - - 5
DAFTAR PUSTAKA
50
1) Arif D. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada
LansiadiPuslingDesaKlumpitUPTPuskesmasGribigKabupatenKudus. 2013. [diakses
pada tanggal 25 Februari 2016] available
from:http://ejournal.stikesmuhkudus.ac.id/index.php/karakter/article/view/12
2) Casey Aggie RN, Benson Herbert MD. Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: BIP
PT. Bhuana Ilmu Populer; 2012.
3) Sutanto. Cekal Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, dan
Diabetes. Yogyakarta: C.V Andi Offset; 2010.
4) Riskesdas. Badan Penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian kesehatan RI.
2018.
51
Lampiran 1.2 Recall 24 jam ke 1 di RS Kasus Besar
52
Lampiran 1.3 Recall 24 jam ke2 di RS Kasus Besar
53
Sayur oyong Sayur oyong 50 10,0 0,4 0,2 2,2 0,5
Selingan 18:00 Susu dieneral Susu dieneral 30 10,5 1,0 0,1 1,5 15,6
TOTAL 1.073,8kkal 60,2gr 37,2 gr 155,2gr 360mg
Lampiran 1.3 Recall 24 jam ke 4 di RS Kasus Besar
54
55
Lampiran 2.1 recall Tanggal 27 november 2020, Jam 14:30 WIB
56
Lampiran 2.2 recall Tanggal 27 november 2020, Jam 15:00 WIB
HASIL RECALL 24 JAM
57
Leafleat
58
59
Dokumentasi
60
61