Anda di halaman 1dari 75

PEMBERIAN EDUKASI DAN DUKUNGAN PERAWATAN

PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI DESA


GEMBONGAN KECAMATAN SIGALUH KABUPATEN
BANJARNEGARA

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh :
DHERA SOGA SAPUTRA
1911010022

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN D3


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
PEMBERIAN EDUKASI DAN DUKUNGAN PERAWATAN
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI DESA
GEMBONGAN, KECAMATAN SIGALUH, KABUPATEN
BANJARNEGARA

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli
Madya Keperawatan D3

Disusun oleh :
DHERA SOGA SAPUTRA
1911010022

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN D3


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
i
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-

Nya, dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul Pemberian edukasi

dan dukungan perawatan pada pasien diabetes di desa gembongan. Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

gelar Diploma pada Program Studi Pendidikan Keperawatan D3 Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini,

sangatlah sulit menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dr. Ns. Jebul Suroso, S.Kep., M.Kep, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Purwokerto

2. Dr. Ns. Umi Solikhah,S.pd., S.Kep., M.Kep, selaku Dekan Fikes yang telah

memberi berbagai informasi dan bimbingan tentang tata laksana penyusunan

Karya Tulis Ilmiah;

3. Ns. Endiyono, S.Kep., M.Kep, selaku Ketua Program Studi Keperawatan D3

yang telah memberi berbagai informasi dan bimbingan tentang tata laksana

penyusunan Karya Tulis Ilmiah;

4. Ns. Diyah Yulistika Handayani, M.kep, selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini;

iv
5. Ns. Wahyu Riyaningrum, M.Kep, yang telah memberikan berbagai pertanyaan

untuk menguji kelayakan sebagai Ahli Madya Keperawatan D3

6. Bapak dan ibu serta saudara tercinta yang telah memberikan balasan bantuan

dan dukungan baik material maupun moral.

7. Kedua orangtua saya yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dan

dorongan selama penulisan proposal karya tulis ilmiah ini.

8. Saudara tercinta saya yang bernama Dhera Gina, Dhera Anasiva, dan Dhera

Yurawanti yang selalu setia menemani dalam penyusunan karya tulis ilmiah

ini.

9. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku Isnaeni, Choliq Syaiful Hidayah,

Syafiq Ihza Abdulrahman, Zaki Maulana Yusuf, dan teman-teman satu

angkatan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu. Aamiin.

Purwokerto, 10 Februari 2022

Penulis

v
vi
PEMBERIAN EDUKASI DAN DUKUNGAN PERAWATAN PADA
PASIEN DIABETES MELLITUS DI DESA GEMBONGAN
KECAMATAN SIGALUH KABUPATEN BANJARNEGARA

Dhera Soga Saputra¹, Ns. Diyah Yulistika Handayani, M.Kep²

ABSTRAK

Latar Belakang : Penderita Diabetes Mellitus (DM) tiap tahunnya mengalami


peningkatan, apabila tidak di tangani dengan baik maka akan menimbulkan
berbagai macam komplikasi. Komplikasi dan resiko dapat di cegah apabila
perilaku terhadap pola hidup dan kebiasaan pasien DM dapat berubah. Agar
keluarga dapat memenuhi tanggung jawab dan perannya, perlu dilakukan tindakan
untuk menanamkan pengetahuan dan pemahaman untuk menjaga kesehatan
seluruh keluarga yaitu perawatan keluarga terhadap penderita diabetes mellitus.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang diabetes
mellitus, dukungan perawatan diabetes mellitus dan mengetahui manfaat terapi
senan kaki untu penderita diabetes mellitus.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode wawancara yang
menggunakan lembar pertanyaan, terdapat 2 responden di Desa Gembongan,
Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara.
Hasil Penelitian : Menunjukkan bahwa dengan edukasi hasil rata-rata
peningkatan pengetahuan kedua responden cukup baik dan penurunan GDS pada
terapi senam kaki.
Kesimpulan : Pemberian edukasi DM dapat meningkatkan pengetahuan,
pencegahan, dan perawatan terhadap penyakit diabetes mellitus di desa
gembongan. Terapi senam kaki dapat menurunkan kadar gula darah secara
signifikan sebelum dan setelah melakukan terapi senam kaki
Kata Kunci : Diabetes mellitus, edukasi, pengetahuan, dukungan perawatan,
terapi senam kaki.

¹Mahasiswa Program Studi Keperawatan Diploma III Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Purwokerto

²Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

vi
Providing Education and Care Support for Diabetes Mellitus Patients in
Gembongan Village, Sigaluh Sub-district of Banjarnegara Regency

Dhera Soga Saputra¹, Ns. Diyah Yulistika Handayani, M.Kep²

ABSTRACT

Background : Patients with Diabetes Mellitus (DM) have increased yearly; if not
handled properly, it will cause various complications. The complications and risks
can be prevented if the behavior towards the lifestyle and habits of DM patiebts
can be changed. So that families can fulfill their responsibilities and roles, it is
necessary to take action to instill knowledge and understanding to maintain the
health of the whole family, namely family care for people with diabetes mellitus.
Research Objectives : To determine the level of knowledge about dibetes
mellitus, diabetes mellitus treatment support, and the benefits of foot massage
therapy for people with diabetes mellitus.
Research Method : This study used an interview method of a question sheet.
There are two respondents in Gembongan Village, Sigaluh Subdistrict,
Banjarnegara Regency.
Research Results : This study shows that by giving education, the average results
of knowledge of the two respondents increase a quite good category, and it
decreases GDS on foot exercise therapy.
Conclusion : Giving DM education can increase knowledge, prevention, and
treatment of diabetes mellitus in Gembongan village. Foot exercise therapy can
significantly reduce blood sugar levels before and after perfoming foot exercise
therapy.
Keywords : Diabetes mellitus, education, knowledge, treatment support, foot
exercise therapy.

¹Student of Diploma III Nursing Study Program, Faculty of Health Sciences,


Universitas of Muhammadiyah Purwokerto

²Lecturer of the Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah


Purwokerto

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

1. Terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan

dan kesabaran dalam menjalankan masa perkuliahan.

2. Terimakasih kepada Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan

dan do’a sehingga perkuliahan bisa lancar.

3. Terimakasih kepada dosen-dosen yang telah membimbing dan

memberikan ilmu, sehingga perkuliahan lancar dan bisa lulus tepat

waktu.

4. Terimakasih kepada teman-teman keperawatan D3 angkatan 2019 atas

kenangan selama perkuliahan.

5. Terimakasih kepada diri sendiri karena sudah kuat dan bertahan


selama masa perkuliahan, serta selalu sabar dalam menjalani segala
hal.

ix
MOTTO

“Allah tidak berjanji bahwa langit akan selalu biru, tetapi Allah berjanji bersama
kesulitan ada kemudahan.”

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai
(dari suatu urusan),kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain).”

- QS.Al-Insyirah: 6-7 -

x
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN OROSINALITAS....................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACT.........................................................................................................viii
DAFTAR PERSEMBAHAN..................................................................................ix
MOTTO...................................................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................7
A. Konsep Dasar Diabetes Mellitus..................................................................7
B. Perawatan Diabetes Mellitus........................................................................8
C. Dukungan Keperawatan Diabetes Mellitus..................................................8
D. Faktor Penyebab Diabetes............................................................................9
E. Tanda dan Gejala.......................................................................................10
F. Komplikasi.................................................................................................11
G. Klasifikasi Diabetes Melitus......................................................................12
H. Teori Keperawatan.....................................................................................14
I. Kerangka Teori..........................................................................................14
BAB III
METODE PENELITIAN.......................................................................................16

xi
A. Rancangan Studi........................................................................................16
B. Lokasi dan Waktu Studi.............................................................................16
C. Subjek Studi Kasus....................................................................................16
D. Fokus Studi................................................................................................17
E. Variabel dan Definisi Operasional.............................................................17
F. Instrumen Studi Kasus...............................................................................17
G. Metode Pengumpulan Data........................................................................19
H. Analisa Data dan Penyajian Data...............................................................19
I. Etika Studi Kasus.......................................................................................19
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................21
A. Hasil Penelitian..........................................................................................21
B. Pembahasan................................................................................................24
C. Keterbatasan Penelitian..............................................................................27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................28
A. Kesimpulan................................................................................................28
B. Saran...........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
LAMPIRAN...........................................................................................................34

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent


Lampiran 2 Lembar Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Satuan Acara Penyuluhan Diabetes Melitus
Lampiran 4 Leaflet Senam Kaki DM
Lampiran 5 Lembar Hasil Observasi Penilaian
Lampiran 6 Daftar Gambar
Lampiran 7 Bimbingan Proposal Dan Bimbingan Hasil KTI

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian


Lampiran 10 Persetujuan Perbaikan Proposal KTI
Lampiran 11 Surat Pengesahan Terjemahan Judul Skripsi
Lampiran 12 Terjemahan Abstrack
Lampiran 13 Surat Keterangan Plagiasi
Lampiran 14 Hasil Plagialisasi
Lampiran 15 Surat Pernyataan Publikasi Mahasiswa

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan manusia pada masa kini mengalami tantangan, terutama

karena adanya perkembangan teknologi, perkembangan sosial, yang

berperngaruh terhadap gaya hidup perseorangan. Hal ini diakibatkan lantaran

perubahan pola makan dan kurangnya aktivitas fisik, yang mengakibatkan

timbulnya penyakit akibat perubahan gaya hidup. Salah satu penyakit tidak

menular yang berkembang pesat di dunia dan banyak diderita oleh

masyarakat asia, khususnya Indonesia merupakan diabetes. Diabetes Mellitus

merupakan salah satu keadaan seorang yang mengalami ketidakstabilan gula

darah ditandai dengan adanya ketidakstabilan insulin pada tubuh (Salsabila &

Purwanti, 2021)

Diabetes mellitus sendiri adalah salah satu penyakit degenerative yang

jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini dibuktikan dalam

hasil data International Diabetes Federation (IDF) Pada 2021, International

Diabetes Federation (IDF) mencatat 537 juta orang dewasa (umur 20 - 79

tahun) atau 1 dari 10 orang hidup dengan diabetes di seluruh dunia. Diabetes

juga menyebabkan 6,7 juta kematian atau 1 tiap 5 detik. Tiongkok menjadi

negara dengan jumlah orang dewsa pengidap diabetes terbesar di dunia.

140,87 juta penduduk Tiongkok hidup dengan diabetes pada 2021.

Selanjutnya, India tercatat memiliki 74,19 juta pengidap diabetes, Pakistan

1
32,96 juta, dan Amerika Serikat 32,22 juta. Indonesia berada di posisi kelima

dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta. Dengan jumlah

penduduk sebesar 179,72 juta, ini berarti prevalensi diabetes di Indonesia

sebesar 10,6%. IDF mencatatat 4 dari 5 orang pengidap diabetes (81%)

tinggal di negara berpendapatan rendah dan menengah. Ini juga yang

membuat IDF memperkirakan masih ada 44% orang dewasa pengidap

diabetes yang belum didiagnosis (Pahlevi, 2021)

Hasil Riskesdas 2018 memperlihatkan bahwa prevalensi diabetes di

Indonesia menurut diagnosis dokter pada usia 15 tahun sebesar 2%. Angka ini

memperlihatkan bahwa hasil Riskesdas 2013 memperlihatkan peningkatan

1,5% prevalensi diabetes pada penduduk yang berusia 15 tahun. Namun,

berdasarkan hasil tes glukosa darah, prevalensi diabetes semakin tinggi dari

6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Angka ini

memperlihatkan bahwa hanya sekitar 25% penderita diabetes yang

mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes. Hasil Riset Kesehatan Dasar

Riskesdas 2018 memperlihatkan bahwa kejadian diabetes semakin tinggi dari

6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Estimasi jumlah

penderita diabetes pada daerah Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2019

sebanyak 13.763 penduduk yang menerima pelayanan medis sesuai standar

sebanyak 12.526 (91,01%) belum mencapai standar yang ditetapkan SPM

yaitu 100%. sedangkan untuk tahun 2018 target yang menerima pelayanan

sesuai standar pada fasyankes sebesar 7.530 orang (100%), walaupun hasil

2
kinerja belum tercapai tetapi menurut segi jumlah yang diperiksa semakin

tinggi 66% dari tahun 2018 (Riskesdas., 2018).

Menurut sumber dari (Kemenkes R. I., 2019) tanda dan gejala diabetes

merupakan meningkatnya frekuensi buang air kecil, rasa haus berlebihan,

penurunan berat badan, kelaparan, kulit jadi bermasalah, penyembuhan

lambat, keletihan dan mudah tersinggung, pandangan yang kabur, kesemutan

atau mati rasa, infeksi jamur, dan iritasi pada kulit. Ketika terlalu banyaknya

gula yang menetap dalam aliran darah untuk saat yang relatif lama, hal itu

bisa mempengaruhi pembuluh darah, saraf, mata, ginjal dan sistem

kardiovaskular. Komplikasi diantaranya termasuk serangan jantung, stroke,

infeksi kaki yang berat (mengakibatkan gangren dan bisa mengakibatkan

amputasi), gagal ginjal stadium akhir dan disfungsi seksual. Setelah 10

hingga 15 tahun dari saat terdiagnosis, prevalensi seluruh komplikasi diabetes

meningkat (Kemenkes R. I., 2019).

Peneliti memberikan pengetahuan tentang diet rendah gula dapat

mengendalikan kondisi penyakitnya dan dapat hidup lebih lama.

Pengetahuan, sikap dan perilaku penderita diabetes melitus terhadap

pengelolaan diabetes melitus sangat berperan dalam mengurangi terjadinya

komplikasi. Pengetahuan mengenai diet diabetes mellitus merupakan sarana

yang membantu penderita menjalankan penanganan diabetes selama

hidupnya. Dengan penanganan yang lebih baik dan pengetahuan yang

memadai tentang perawatan pada diabetes melitus, diharapkan angka

penderita diabetes mellitus dapat berkurang (Imron, 2018).

3
Selain itu, keluarga memiliki tugas untuk mendukung dan menjaga

kesehatan keluarga serta memahami masalah kesehatan keluarga, sehingga

peran keluarga dan dukungan perawatan diabetes sangat diperlukan. Hal ini

dapat memiliki efek positif pada penderita diabetes. Salah satunya adalah

perawatan dan pelayanan medis yang sempurna. Agar keluarga dapat

memenuhi tanggung jawab dan perannya, perlu dilakukan tindakan untuk

menanamkan pengetahuan dan pemahaman untuk menjaga kesehatan seluruh

keluarga yaitu perawatan keluarga terhadap penderita diabetes mellitus.

Menurut data dari Puskesmas Sigaluh 1, Kecamatan Sigaluh,

Kabupaten Banjarnegara penderita diabetes mellitus di desa gembongan dari

beberapa tahun kebelakang berjumlah kurang lebih 4-5 orang. Akibat dari

kejadian tersebut beberapa keluarga kurang memberikan dukungan dalam

proses perawatan diabetes mellitus sehingga memperlambat penyembuhan

anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk memberikan

edukasi mengenai penyakit diabetes mellitus lebih dalam, mengatur pola

makan, mengatur gaya hidup sehat lebih dalam tentang pemberian edukasi

diit diabetes dan aktivitas fisik. Penulis juga tertarik untuk melakukan

wawancara kepada 2 responden untuk menerapkan studi kasus case report

tentang “Pemberian Edukasi Dan Dukungan Perawatan Pada Pasien Diabetes

Mellitus Di Desa Gembongan Banjarnegara”.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang terjadi pada penderita

diabetes melitus, terutama dalam pemberian edukasi dan dukungan keluarga

dalam perawatan diabetes mellitus, maka rumusan masalah adalah

“Pemberian Edukasi Dan Dukungan Perawatan Pada Pasien Diabetes

Mellitus Di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana pemberian edukasi dan dukungan perawatan

pada pasien diabetes mellitus di desa gembongan banjarnegara

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan responden dan keluarga tentang

diabetes mellitus

b. Mengetahui dukungan keluarga terhadap perawatan diabetes mellitus

c. Mengetahui manfaat terapi senan kaki

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa keperawatan untuk mengetahui

tentang pemberian edukasi dan dukungan keluarga tentang perawatan pada

pasien diabtetes mellitus.

5
2. Bagi Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Sebagai bahan acuan dalam kegiatan proses belajar dan bahan

pustaka tentang pemberian edukasi dan dukungan keluarga tentang

perawatan pada pasien diabetes mellitus.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan suatu pembelajaran yang berharga tentang

bagaimana pemberian edukasi dan dukungan keluarga tentang perawatan

pada pasien diabetes mellitus.

4. Bagi masyarakat dan responden

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya

keluarga dan penderita diabetes melitus yaitu menambah informasi,

pengetahuan dan keterampillan perilaku perawatan diabetes mellitus.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Diabetes Mellitus

1. Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai adanya

hiperglikemia yang ditimbulkan oleh ketidak mampuan organ pancreas

yang untuk menghasilkan insulin atau kurangnya sensitivitas insulin dalam

sel target tersebut. Abnormalitas dalam metabolisme karbohidrat, lemak,

dan protein yang ditemukan dalam penderita penyakit diabetes mellitus

terjadi dikarenakan kurangnya kegiatan aktivitas insulin dalam sel target

tersebut (Kerner, W. and Brückel, J., 2014)

2. Kriteria diagnosis DM

Menurut ((WHO)., Insulin and associated devices: access, 2020).

a. pemeriksaan glukosa plasma puasa (puasa selama minimal 8 jam

tanpa asupan kalori) yaitu ≥126 mg/dl.

b. Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu pada 200 mg/dl.

c. pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2 jam setelah Tes Toleransi

Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram.

d. pemeriksaan Hemoglobin glikat (HbA1C) dimana jika nilainya lebih

dari 6,5% dapat diidentikkan dengan terjadinya diabetes dengan

gejala sering lapar, sering haus, sering buang air kecil dalam jumlah

banyak, dan berat badan turun.

7
B. Perawatan Diabetes Mellitus.

Penatalaksanaan Diabetes Mellitus dalam dasarnya berprinsip dalam

upaya preventif menurut segala komplikasi diabetes melitus. Tujuan menurut

penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu menghilangkan keluhan, gejala,

mempertahankan rasa nyaman, dan mencapai glukosa darah yang stabil.

Penatalaksanaan diabetes mellitus dibagi atas 4 pilar yaitu yang pertama

pendidikan kesehatan yang komprehensif menjadi dukungan bagi penderita

diabetes mellitus, kedua pengaturan pola makan (diet) menggunakan cara

menjaga ekuilibrium makan sinkron menggunakan kebutuhan kalori dan zat

gizi yang dibutuhkan individu dan 18 menekankan ketaatan pada hal jumlah

makan, jenis makan, dan jadwal makan, ketiga kegiatan fisik yang teratur 3-4

kali seminggu selama lebih kurang 30 menit, dan yang keempat yaitu obat

farmakologi (Simatupang, 2020).

C. Dukungan Keperawatan Diabetes Mellitus

Peran dan dukungan keluarga sangatlah diharapkan untuk terciptanya

keberhasilan terapi pengobatan penderita/pasien diabetes mellitus. Dukungan

keluarga meliputi segala bentuk sikap dan perilaku positif yang diberikan

keluarga pada salah satu anggota keluarga yang sakit atau mengalami perkara

kesehatan (Wijaya & Padila, 2019). Penyakit diabetes mellitus yang diderita

dan pengobatan yang dijalani sanggup mempengaruhi kesehatan sosial,

kesejahteraan penderita diabetes mellitus, kapasitas fungsional, psikologis,

kesehatan sosial, dan kesejahteraan penderita penyakit yang didefenisikan

8
menjadi kualitas hidup (Quality of Life/QOL) (Damanik, E., Lubis, R., &

Mutiara, E., 2019).

D. Faktor Penyebab Diabetes

a. Kurangnya Edukasi

Edukasi adalah salah satu proses yang berlangsung secara terus

menerus, yang kemajuannya wajib terus diamati. Tujuan pendidikan

kesehatan pertama-tama untuk menaikkan pengetahuan mengenai diabetes.

Pengetahuan tersebut akan sebagai titik tolak perubahan perilaku dan gaya

hidup mereka dan dalam akhirnya adanya perubahan perilaku warga dan

penderita diabetes dan meningkatnya kepatuhan yang selanjutnya akan

menaikkan kualitas hidup penderita diabetes. Edukasi yang dilaksanakan

dalam aktivitas ini melibatkan kurang lebihnya komunitas yang ada di

sekitar masyarakat.

b. Kondisi obesitas

Hal ini akan memicu timbulnya diabetes mellitus tipe dua. Pada

orang dewasa, obesitas akan mempunyai risiko timbulnya diabetes

mellitus tipe dua empat kali lebih besar dibandingkan menggunakan orang

dengan status gizi normal.

c. Aktivitas Fisik

Merupakan salah satu faktor risiko mayor yang memicu terjadinya

diabetes. Latihan fisik yang teratur bisa menaikkan kualitas pembuluh

darah dan memperbaiki seluruh aspek metabolik, termasuk menaikkan

kepekaan insulin dan memperbaiki glukosa. Hasil penelitian pada Indian

9
Pima, orang-orang yang kegiatan aktivitas fisiknya rendah 2,5 kali lebih

berisiko mengalami diabetes mellitus dibandingkan dengan orang-orang

yang 3 kali lebih aktif dalam beraktivitas (Kurniawaty, 2016)

d. Fator Keturunan

Keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah. Bila ada

anggota keluarga anda yang terkena diabetes, maka anda juga dapat

beresiko menjadi penderita diabetes (Tandra, 2013).

e. Faktor Nutrisi

Nutrisi merupakan faktor penting timbulnya diabetes mellitus.

Gaya hidup yang kebarat-baratan dan hidup santai serta panjangnya angka

harapan hidup merupakan faktor yang meningkatkan prevelensi diabetes

melitus (Pudiasturi, 2013).

E. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala diabetes mellitus menurut (KEMENKES RI, 2019).

1. Poliuria (kencing berlebihan) dan polidipsia (haus berlebihan) yang

disebabkan oleh osmolalitas serum yang tinggi akibat peningkatan kadar

serum yang tinggi.

2. Anoreksia dan polifagia (lapar berlebihan) yang disebabkan oleh

glukosuria, yang menyebabkan keseimbangan kalori negatif.

3. Kelelahan (merasa mudah lelah) dan kelemahan yang disebabkan oleh

penurunan pemanfaatan glukosa oleh sel.

4. Kulit kering, lesi atau luka kulit yang lambat sembuh, dan kulit gatal.

1
5. Sakit kepala, mudah kantuk dan aktivitas terbatas yang disebabkan oleh

rendahnya kadar glukosa intraseluler.

6. Kram otot lekas marah dan ketidakstabilan emosional karena

ketidakseimbangan elektrolit.

7. Gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur yang disebabkan oleh

pembengkakan akibat glukosa.

8. Kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki yang disebabkan oleh

kerusakan jaringan saraf.

9. Sakit perut dan nyeri yang disebabkan oleh neuropati otonom yang

menyebabkan konstipasi.

10. Mual, diare, dan sembelit yang disebabkan oleh dehidrasi dan

ketidakseimbangan elekrolit dan neuropote otonom.

F. Komplikasi

Berbagai komplikasi dapat terjadi pada pasien diabetes mellitus.

Managemen diabetes mellitus yang tidak baik dalam jangka panjang dapat

mengakibatkan komplikasi akut dan kronis (Walker et al., 2013). Komplikasi

yang paling sering dialami oleh penderita diabetes mellitus yaitu neuropati

perifer (Li Chen et al, 2015), retinopati (Ilyas HS, Yulianti SR., 2014).

Beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya komplikasi diabetes

melitus, baik dari faktor lingkungan maupun pribadi. Faktor risiko

komplikasi diabetes mellitus adalah kontrol gula darah, kontrol tekanan

darah, jenis kelamin, usia, kontrol lipid darah, kehamilan, merokok, dan

sudah berapa lama menderita diabetes melitus (Bailey C et al, 2012).

1
Komplikasi diabetes mellitus merupakan kasus yang sering terjadi

pada penderita diabetes mellitus bahkan berujung pada kematian. Beberapa

karakteristik penderita diduga menjadi pemicu timbulnya komplikasi diabetes

melitus. Penelitian terkait dengan data komplikasi diabetes melitus di

Indonesia masih jarang dilakukan. Terlebih lagi masih banyak pasien yang

tidak menyadari bahwa beliau menderita komplikasi tertentu.

G. Klasifikasi Diabetes Melitus

1. Diabetes Mellitus Tipe I

Diabetes mellitus tipe 1 merupakan penyakit kronis yang ditandai

dengan ketidakmampuan tubuh untuk menghasilkan atau memproduksi

insulin yang diakibatkan oleh rusaknya sel-β dalam pankreas. Diabetes

melitus tipe 1 dianggap dengan kondisi autoimun oleh lantaran sistem

imun dalam tubuh menyerang sel-sel pada pankreas yang dikira

membahayakan tubuh. Reaksi autoimunitas tersebut bisa dipicu oleh

adanya infeksi dalam tubuh. Diabetes mellitus tipe 1 sering terjadi dalam

masa anak-anak namun penyakit ini bisa berkembang pada orang dewasa

(Kerner, W. and Brückel, J., 2014).

2. Diabetes Mellitus Tipe II

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan jenis yang paling generik dari

diabetes mellitus. Diabetes tipe 2 ditandai dengan cacat progresif menurut

fungsi sel-β pankreas yang mengakibatkan tubuh kita tidak bisa

memproduksi insulin dengan baik. Diabetes mellitus tipe 2 terjadi waktu

tubuh tidak lagi bisa memproduksi insulin yang relatif untuk mengimbangi

1
terganggunya kemampuan untuk memproduksi insulin. Pada diabetes

mellitus tipe 2 tubuh kita baik menolak pengaruh dari insulin atau tidak

memproduksi insulin yang relatif untuk mempertahankan tingkat glukosa

yang normal (Kerner, W. and Brückel, J., 2014).

Beberapa pasien dengan diabetes tipe ini akan permanen tidak

terdiagnosis selama bertahun-tahun lantaran tanda-tanda jenis ini bisa

berkembang sedikit-sedikit dan itu tergantung pada pasien. Diabetes tipe 2

ini sering mengarah pada usia pertengahan termasuk orang tua atau lansia,

namun lebih umum untuk beberapa orang obesitas yang tidak mempunyai

aktivitas fisik yang bisa dikatan sangat kurang (Kerner, W. and Brückel, J.,

2014).

3. Diabetes tipe lain, misalnya : gangguan genetik pada fungsi sel-β,

gangguan genetik pada kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, dan yang

dipicu oleh obat atau bahan kimia seperti dalam pengobatan HIV/AIDS

atau setelah transplantasi organ.

4. Diabetes Mellitus Gestional merupakan diabetes yang berhubungan dengan

kehamilan.

1
H. Teori Keperawatan

Teori keperawatan merupakan upaya untuk mengembangkan model

konseptual keperawatan dengan aplikasi berbasis struktur keperawatan

sehingga perawat dapat menerapkan ilmunya untuk bekerja dalam ruang

lingkup kewenangannya sebagai perawat. Model keperawatan konseptual ini

digunakan dalam upaya mendefinisikan model praktik keperawatan

berdasarkan keyakinan dan nilai-nilai yang mendasari terciptanya suatu

model konsep keperawatan (Dr. Risnan, dkk. 2021).

Promosi kesehatan kini menjadi istilah yang banyak digunakan dalam

kesehatan masyarakat, mendapat dukungan dari pemerintah untuk

melaksanakan kegiatannya. Promosi kesehatan diatur dalam Peraturan

Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di

Masyarakat. Juga termasuk dalam 1148/MENKES/SK/VII/2005. Promosi

kesehatan memberdayakan masyarakat dengan memungkinkan mereka untuk

membantu diri mereka sendiri dan merancang intervensi berbasis masyarakat

sesuai dengan kondisi sosial ekonomi setempat dengan belajar dari, melalui,

untuk, dan bersama masyarakat. sesuai sosial budaya dan didukung kebijakan

publik dalam hal kesehatan (Notoatmodjo, S. 2012).

1
I. Kerangka Teori

Kurangnya edukasi Kompilkasi

Faktor keturunan • Neuropatiferifer


• Retinopati
Faktor Nutrisi
• Kontol gula darah
Faktor aktivitas • Kontrol
tekanan darah
fisik Obesitas • Jenis kelamin
• Usia
• Kehamilan
• Merokok
• Kontrol lipid darah

Kurang aktivitas fisik


Kurang

konsumsi serat
tinggi
DIABETE
Obesitas S
Gaya
Bagan 2.1. Kerangka Teori (Kurniawaty ( 2016), Tandra (2013), Pudiasturi
(2013),Walker et al (2013), Li Chen et al (2015), Ilyas HS, Yulianti SR.,
(2014), Bailey C et al (2012).

1
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Studi

Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif yaitu

merupakan metode untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

(Sugiyono, 2016).

B. Lokasi dan Waktu Studi

1. Lokasi Studi

Penelitian dilaksanakan di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh,

Kabupaten Banjarnegara.

2. Waktu Studi

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 April sampai 12 April 2022 dan

dilakukan 5 hari dengan 2 kali pertemuan.

C. Subjek Studi Kasus

Subjek yang diambil oleh peneliti adalah 2 responden kejadian

diabetes melitus untuk mengkaji tingkat pengetahuan responden dan keluarga

tentang diabetes melitus dan mengkaji dukungan keluarga terhadap

perawatan diabetes mellitus di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh,

Kabupaten Banjarnegara.

1
D. Fokus Studi

Fokus studi pada penelitian ini adalah Pemberian Edukasi Dan

Dukungan Perawatan Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Desa Gembongan,

Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara.

E. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel yang digunakan pada penelitian ini lebih difokuskan pada

edukasi dengan definisi oprasional, edukasi adalah salah satu proses yang

berlangsung secara terus menerus, yang kemajuannya wajib terus diamati.

Tujuan pendidikan kesehatan pertama-tama untuk menaikkan pengetahuan

mengenai diabetes, dengan cara menggunakan lembar pertanyaan

wawancara.

F. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah

desktiptif kualitatif dengan menggunakan lembar pertanyaan wawancara.

Instrumen penelitian ini menggunakan daftar pertanyaan wawancara,

responden hanya diminta untuk memberikan tanda centang (√) pada jawaban

yang dianggap sesuai dengan responden dan dengan hasil ukur pengetahuan

sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik.

No. Pertanyaan 1 2 3 4 5

1. Apa yang anda

ketahui tentang

diabetes mellitus?

1
2. Apa saja penyebab
diabetes mellitus?

3. Apa saja tanda dan


gejala DM?
4. Bagaimana dukungan
perawatan dari
keluarga anda dalam
memenuhi status
nutrisi sehari-hari,
seperti pola makan
dan jenis makanan
yang dikonsumsi?
5. Apa saja diit yang
baik untuk penderita
diabetes mellitus?
6. Bagaimana cara
senam kaki diabetes
mellitus?

7. Apa saja manfaat dari


senam kaki diabetes
mellitus?

Keterangan :
1. Sangat Kurang
2. Kurang
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat Baik

1
G. Metode Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data tentang aktivitas fisik peneliti menggunakan

teknik wawancara terpimpin dengan alur penilitian wawancara terpimpin.

Wawancara terpimpin adalah jenis wawancara yang menggunakan lembar

pertanyaan yang disiapkan oleh para peneliti (Notoatmodjo S. , 2012)

H. Analisa Data dan Penyajian Data

Analisa data yang digunakan adalah deskiptif kualitatif untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.

Analisis ini digunakan untuk menguraikan karakteristik dari setiap variabel

yang diteliti. Hal ini meliputi data objektif berupa observasi, data demografi

seperti nama, usia, pendidikan, dan riwayat penyakit responden, evaluasi

pengetahuan.

I. Etika Studi Kasus

Etika pada penelitian keperawatan adalah kasus yang sangat krusial

pada penelitian karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia, maka segi etika penelitian wajib untuk diperhatikan dengan baik.

Peneliti wajib memahami hak dasar manusia karena manusia mempunyai

kebebasan dalam memilih atau menentukan dirinya, sehingga penelitian yang

dilakukan menjunjung tinggi hak kebebasan manusia (Rosady, 2013).

1. Informed consent

Peneliti memberikan penjelasan kepada responden yang sesuai

judul penelitian, tujuan dan manfaat penelitian. Dalam lembar inform

consen ini responden berhak untuk mengikuti atau menolak penelitian ini.

1
2. Anonimity

Merupakan etika penelitian dengan memberikan jaminan kepada

subjek penelitian dengan tidak menuliskan nama responden pada alat ukur

penelitian dan dengan menuliskan kode hanya pada formulir pengumpulan

data atau pada hasil pencarian yang akan diserahkan (Hidayat, 2011).

3. Confidentiality

Confidentiality merupakan memberikan jaminan kerahasiaan

penelitian, baik berupa bukti diri responden, hasil penelitian dan

keterangan informasi lainnya terkait responden. Informasi yang sudah

dikumpulkan oleh peneliti akan dijamin kerahasiaannya dan hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan untuk hasil riset (Hidayat,

2011).

2
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada di Desa Gembongan, Kecamatan

Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar

warga Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara

beragama islam dan bekerja sebagai ibu rumah tangga, buruh ataupun petani.

Jumlah responden penelitian ini yaitu dengan 2 responden penderita diabetes

mellitus. Penelitian dilakukan dengan wawancara dan memberikan 7

pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan responden terhadap penyakit

diabetes mellitus dan dukungan perawatan dan melakukan penerapan terapi

senam kaki pada penderita diabetes mellitus. Berdasarkan hasil penelitian

tersebut, maka disajikan data sebagai berikut:

1) Karakteristik Responden

Karakterisitik responden yang berjumlah 2 orang meliputi nomor

responden, jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan riwayat penyakit.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

No. Responden Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Riwayat Penyakit

1 69 P IRT Diabetes Mellitus


Tahun
2 63 P IRT Diabetes Mellitus
Tahun

2
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa responden no 1 berumur 69 tahun,

berjenis kelamin perempuan, pekerjaan IRT dan memiliki riwayat penyakit

diabetes mellitus ± 1,5 tahun. Berdasarkan responden no 1 selalu mengalami

kesemutan pada kaki dan GDS 232 mg/dl.

Sedangkan untuk responden no 2 berumur 63 tahun, berjenis kelamin

prempuan, pekerjaan pedagang dan memiliki riwayat diabetes mellitus ± 1

tahun. Berdasarkan responden no 2 mengeluhkan mata sering rabun

penglihatan secara tiba-tiba dan GDS 220 mg/dl.

2) Pengetahuan Respondan

Karakteristik tentang pengetahuan responden tentang diabetes mellitus

yang diteliti di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten

Banjanrnegara.

Tabel 4.2 Hasil edukasi dalam pertemuan pertama dengan responden no 1

mengenai pengetahuan diabetes mellitus.

Pengetahuan DM Nilai Min - Max


pertemuan pertama
Sebelum 1 3-5

Sesudah 3 3-5

Berdasarkan tabel 4.2 diatas pada pertemuan pertama dapat dilihat responden

no 1 ketika diberikan 7 pertanyaan sebelum diberikan edukasi dan di

dapatkan nilai yaitu 1 (Sangat kurang). Hasil edukasi dalam pertemuan

terakhir dengan responden no 1 sesudah diberikan edukasi di dapatkan

peningkatan pengetahuan dengan nilai yaitu 3 (Cukup).

2
Tabel 4.3 Hasil edukasi dalam pertemuan pertama dengan responden no 2

mengenai pengetahuan diabetes mellitus.

Pengetahuan DM Nilai Min - Max


pertemuan pertama
Sebelum 2 3-5
Sesudah 4 3-5
Berdasarkan tabel 4.3 diatas pada pertemuan pertama dapat dilihat bahwa

responden no 2 ketika diberikan 7 pertanyaan sebelum diberikan edukasi dan

di dapatkan nilai yaitu 2 (Kurang). Hasil edukasi dalam pertemuan terakhir

dengan responden no 2 sesudah diberikan edukasi di dapatkan peningkatan

pengetahuan dengan nilai yaitu 4 (Baik).

3) Dukungan Perawatan GDS dan terapi senam kaki

Pada responden no 1 sebelum terapi senam kaki dilakukan

pengecekan gula darah lalu dilakukan terapi senam kaki selama 30 menit

pada pertemuan pertama. Hasil awal yang di dapatkan GDS yaitu 220

mg/dl dan setelah dilakukan terapi senam kaki pada pertemuan terakhir di

dapatkan hasil GDS yaitu 213 mg/dl.

Pada responden no 2 sebelum terapi senam kaki dilakukan

pengecekan gula darah lalu dilakukan terapi senam kaki selama 30 menit

seperti yang dilakukan responden no 1 pada pertemuan pertama. Hasil

awal yang di dapatkan GDS yaitu 208 mg/dl dan setelah dilakukan terapi

senam kaki pada pertemuan terakhir di dapatkan hasil GDS yaitu 196

mg/dl.

2
B. Pembahasan

Pada pembahasan ini dijelaskan tentang hasil penelitian yang

diperoleh dari pemberian edukasi dan dukungan keperawatan pada pasien

diabetes mellitus di desa gembongan, kecamatan sigaluh, kabupaten

banjarnegara dilakukan selama 2 kali pertemuan. Kemudian dilakukan

dengan metode ceramah dan media leaflet. Kemudian metode pengumpulan

data dalam penelitian ini responden di wawancarai dan diberi pertanyaan

mengenai diabetes mellitus, dilakukan selama 15 menit.

Penelitian terkait dengan data komplikasi diabetes melitus di

Indonesia masih jarang dilakukan. Terlebih lagi masih banyak pasien yang

tidak menyadari bahwa beliau menderita komplikasi diabetes mellitus. Faktor

yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi diabetes mellitus, baik dari

faktor lingkungan maupun pribadi. Faktor risiko komplikasi diabetes mellitus

adalah kontrol gula darah, kontrol tekanan darah, jenis kelamin, usia, kontrol

lipid darah, kehamilan, merokok, dan sudah berapa lama menderita diabetes

mellitus.

Responden no 1 mendapatkan nilai 1 (sangat kurang) dari 7

pertanyaan dengan perawatan GDS dan terapi senam kaki di dapatkan GDS

220 mg/dl, sedangkan responden no 2 dari nilai pengetahuan di dapatkan

nilai 2 (kurang) dengan perawatan GDS dan terapi senam kaki di dapatkan

GDS 208 mg/dl.

Hasil pengetahuan dari kedua responden terhadap diabetes mellitus

menunjukan peningkatan pada pertemuan terakhir dapat dilihat bahwa

2
responden no 1 sebelum diberikan edukasi di dapatkan nilai yaitu 1 (sangat

kurang) dan sesudah diberikan edukasi di dapatkan peningkatan pengetahuan

dengan nilai yaitu 3 (cukup) dan dapat dilihat juga bahwa responden no 2

sebelum diberikan edukasi di dapatkan nilai yaitu 2 (kurang) dan sesudah

diberikan edukasi di dapatkan peningkatan pengetahuan dengan nilai yaitu 4

(baik).

Hasil menunjukan GDS dari kedua responden menurun setelah

melakukan terapi senam kaki yang awalnya 220 mg/dl menjadi 213 mg/dl

pada responden no 1 dan GDS pada responden no 2 menurun setelah

melakukan terapi senam kaki yang awalnya 208 mg/dl menjadi 196 mg/dl.

Hasil menunjukan perawatan GDS dan terapi senam kaki kepada

kedua responden dalam pertemuan pertama dan terakhir mengalami

penurunan GDS setelah diberi edukasi mengenai terapi senam kaki.

Pengetahuan akan sebagai titik tolak perubahan perilaku dan gaya

hidup mereka dan dalam akhirnya adanya perubahan perilaku warga dan

penderita diabetes dan meningkatnya kepatuhan yang selanjutnya akan

menaikkan kualitas hidup penderita diabetes. Edukasi yang dilaksanakan

dalam aktivitas ini melibatkan kurang lebihnya komunitas yang ada di sekitar

masyarakat.

Penyakit diabetes mellitus yang diderita dan pengobatan yang dijalani

sanggup mempengaruhi kesehatan sosial, kesejahteraan penderita diabetes

mellitus, kapasitas fungsional, psikologis, kesehatan sosial, dan kesejahteraan

2
penderita penyakit yang didefenisikan menjadi kualitas hidup (Quality of

Life/QOL) (Damanik, E., Lubis, R., & Mutiara, E., 2019).

Hasil penelitian dari Putri Dafriani, Roza Marlinda, Harinal Afri

Rest., (2021) dengan judul Edukasi Perawatan Diabetes Mellitus (DM) di

Bangsal Interne RSUD M. Zein Kota Painan menunjukan bahwa terdapat

pengaruh signifikan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan edukasi

perawatan diabetes mellitus yang teratur kepada pasien dan keluarga. Hal ini

dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya.

Akibatnya perilaku kesehatan pasien dan keluarga dapat berubah kearah yang

lebih baik.

Hasil penelitian dari Maria Aparecida Salci., (2018) dengan judul

Health Education To Prevent Chronic Diabetes Mellitus Complication In

Primary Care menunjukan edukasi dianggap penting sebagai alat kerja

mendasar untuk membantu orang dengan diabetes mellitus dengan hasil

signifikan adanya perubahan sebelum dan setelah dilakukan edukasi pada

pasien. Hasil penelitian dari Saurabh RamBihariLal Shrivastava., (2014)

dengan judul Role Of Self Care In Management Of Diabetes Mellitus yaitu

untuk mencegah morbiditas dan mortalitas terkait diabetes mellitus, ada

kebutuhan besar dari prilaku perawatan diri yang berdedikasi dalam berbagai

domain, termasuk pilihan makanan, aktivitas fisik, asupan obat yang tepat,

dan pemantauan glukosa darah dari pasien. Sehingga dilakukan perawatan

dan mengalami signifikan yang baik untuk mencegah komplikasi jangka

panjang.

2
C. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini diambil pada tanggal 8 April 2022 pada saat pandemic

covid-19 dan keterbatasan dalam bahasa, dalam hal ini peneliti mengambil

2 responden dengan hanya 2 kali pertemuan.

2. Dalam penelitian ini hanya memberikan edukasi pengetahuan diabetes

mellitus, dukungan perawatan, dan melakukan terapi senam kaki pada

penderita diabetes mellitus.

2
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Setelah memberikan edukasi dan dukungan perawatan pada pasien

diabetes selama 2 kali pertemuan di Desa Gembongan, Kecamatan

Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara pasien merasa lebih baik dalam

penanganan diabetes mellitus.

2. Tingkat pengetahuan dan dukungan perawatan pasien terhadap diabetes

mellitus di desa gembongan sudah masuk dalam kategori cukup baik.

3. Terapi senam kaki dapat menurunkan kadar gula darah signifikan sebelum

dan setelah melakukan terapi senam kaki.

B. Saran

1. Bagi masyarakat dan responden

Penderita diabetes mellitus diharapkan dan warga desa gembongan

agar selalu bisa menerapkan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi

makanan yang bergizi, berolahraga dalam kehidupan sehari-hari sehingga

terhindar dari berbagai komplikasi dan diharapkan instansi terkait seperti

rumah sakit, puskesmas, dan pelayanan kesehatan lainnya melakukan

pemantauan atau penyuluhan tentang pencegahan maupun pengobatan

terhadap penyakit diabetes mellitus

2
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa keperawatan untuk

mengetahui tentang pemberian edukasi dan dukungan keluarga tentang

perawatan pada pasien diabtetes mellitus.

3. Bagi Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan

Sebagai bahan acuan dalam kegiatan proses belajar dan bahan

pustaka tentang pemberian edukasi dan dukungan keluarga tentang

perawatan pada pasien diabetes mellitus.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan suatu pembelajaran yang berharga

tentang bagaimana pemberian edukasi dan dukungan keluarga tentang

perawatan pada pasien diabetes mellitus.

2
DAFTAR PUSTAKA

(WHO)., W. H. (2019). Classification of diabetes mellitus. Retrieved from


https://www.who.int/publications/i/item/classification-of-diabetes-
mellitusClassification of diabetes mellitus:
https://www.who.int/publications/i/item/classification-of-diabetes-mellitus

(WHO)., W. H. (2020). Insulin and associated devices: access.


https://www.who.int/publications/i/ite.

Alwi, N. (2013). Abortus dalam Pandangan Hukum Islam. HUNAFA: Jurnal


Studia Islamika, 10(2), 293-321.

Andriyani. (2020). Paket Pendidikan Kesehatan “Tegar” Terhadap Pengetahuan,


Sikap Dan Kecemasan Ibu Pasca Abortus. JURNAL KESEHATAN
PERINTIS, 75-84.

Bailey C et al. (2012). Diabetic Retinopathy Guidelines. Theroyal College


Ofopthalmologists.

Broto, H. F. (2016). Stress pada mahasiswa penulis skripsi. Jurnal Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.

Dafriani Putri, Reza M, Harial A. R. 2021. Edukasi Perawatan Diabetes Mellitus


(DM) di Bangsal InterneRSUD M. Zein Kota Painan. Jurnal Abdimas
Saintika, Vol. 3, No. 1.

Damanik, E., Lubis, R., & Mutiara, E. (2019). Relationship Between Family
Support and Quality of Life Among Type 2 Diabetes Mellitus.
International Journal of Public, 50-61.

Dr. Rinan., & Muhammad Irwan. (2021). Falsafah Dan Teori Keperawatan Dalam
Integrasi Keilmuan. Gowa: Alauddin University Press.

Fahriza, M. R., & Ulfa, L. (2019). Faktor Penyebab Stress Dan Dampak Bagi
Kesehatan.

Fauziah. (2015). Gambaran kejadian abortus berdasarkan Umur dan paritas ibudi
rsud dr. H. Moch. Anshari salehbanjarmasin Tahun 2014. KTI DIII
Kebidanan Sari Mulia.

Hardju, S. Y. (2017). Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Abortus


Inkomplit di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2017 . Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

3
Haryono, R., & Chayati, N. (2016). Pengaruh kombinasi pijat punggung dan
dzikir terhadap tingkat stres pada penderita hipertensi. Jurnal
Keperawatan Notokusumo, 4(1), 12-21.

Hidayat, A. (2011). In Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data.

Hidayati, L. N. (2021). TINJAUAN LITERATUR MENGENAI STRES DALAM


ORGANISASI. URNAL ILMU MANAJEMEN, 18(1), 20-30.

Ilyas HS, Yulianti SR. (2014). Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ke-5. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Imron, S. A. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan Diet Dengan


Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Rawat Jalan di
Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang . (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Semarang).

Jonathan, A. C. (2020). Coping Stress Pascacerai: Kajian Kualitatif pada Ibu


Tunggal. Insan: Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 5(1), 71-87.

KEMENKES RI. (2019, January 29). Tanda dan Gejala Diabetes. Retrieved from
http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/tanda-dan-gejala-diabetes

Kemenkes, B. (2010). Laporan riset kesehatan dasar tahun 2010.

Kemenkes, R. I. (2019, 28 Januari). Retrieved 30 Januari Minggu, 2022, from


http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes-
melitus/page/6/apa-saja-komplikasi-dan-akibat-dari-diabetes

Kemenkes, R. I. (2019, 29 April). Tanda Dan Gejala Diabetes. Retrieved 30


Januari Minggu, 2022, from http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/tanda-
dan-gejala-diabetes

Kerner, W. and Brückel, J. (2014). In Definition, Classification and Diagnosis of


Diabetes Mellitus. Exp Clin Endocrinol Diabetes (pp. 384-386).

Kurniawaty, E. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian


Diabetes Melitus Tipe II. 28.

Li Chen et al. (2015). Prevalence and risk factors of diabetic peripheral


neuropathy in type2 diabetes mellitus patients with overweight/obese in
Guangdong province, China.Primary care diabetes,5, 9(3), 191-19.

Salci, M. A. (2018). Journal of Escola Anna Nerry. Vol. 22(1).

3
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan Notoatmodjo S, editor.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). In Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka


cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Nurdin, F. (2021). Persepsi Penyakit dan Perawatan Diri dengan Kualitas Hidup
Diabetes Mellitus Type 2. Jurnal Keperawatan Silampari, 4(2), 566-575.

Pahlevi, R. (2021, 11 22). Retrieved from Jumlah Penderita Diabetes Indonesia


Terbesar Kelima di Dunia:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/22/jumlah-penderita-
diabetes-indonesia-terbesar-kelima-di-
dunia#:~:text=Pada202021/2C/20International/20Diabetes/20Federation,p
engidap/20diabetes/20terbesar/20di/20dunia.

Pudiasturi. (2013). In penyakit penyakit mematikan . Yogyakarta: Nuha Medika.

Pudjiastuti, R. D. (2012). Asuhan kebidanan pada hamil normal dan patologi.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Purba, S. A. (2020). Tingkat Stres pada Siswa yang Bersekolah dengan Media
Daring di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan.

Rahmayani, M. P., Rohmatin, E., & Wulandra Q. (2018). Pengaruh Terapi


Murottal Al-Qur’an terhadap Tingkat Stres pada Pasien Abortus di RSUD
dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2018. Jurnal Bidan “Midwife
Journal”, 4(20).

Rianingsih, S. (2020). KARAKTERISTIK IBU YANG MENGALAMI


ABORTUS DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU ANAK KAHYANGAN
YOGYAKARTA TAHUN 2019. (Doctoral dissertation).

Riskesdas. (2018). data prevelansi diabetes militus indonesia.

Rosady, R. (2013). In Metode penelitian: public relations & komunikasi. . Jakarta.

Salsabila, N., & Purwanti, O. S. (2021). GAMBARAN TINGKAT SPIRITUAL


DALAM MANAJEMEN DIRI PENDERITA DIABETES MELLITUS DI
PROVINSI JAWA TENGAH. (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).

3
Saurabh R. S, Prateek S. S and Jegadeesh. R. 2014. Role of self-care in
Management of Diabetes Mellitus. Journal of Diabetes & Metabolic
Disorders 12:14.

Simatupang, R. (2020). Pedoman Diet Penderita Diabetes Melitus.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


PT Alfabet

Suliyanto , S. E. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif.

Tandra. (2013). In Life Healthy with diabetes. Yogyakarta: Rapha Publishing .

Utami. (2021). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Abrtus Di Rumah Sakit


Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2020. Jurnal kesehatan
Almuslimin, 7(1),1-7.

Walker et al. (2013). Davidson's principles and practice of medicine. Philadelphia,


PA: Elsevier.

3
LAMPIRAN

3
Lampiran
1
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Nama :
Umur :
Alamat :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan di lakukan oleh Dhera Soga Saputra dengan judul Pemberian Edukasi
Dan Dukungan Perawatan Pada Pasien Diabetes Melitus.

Saya diharapkan untuk melakukan sesuai intruksi peneliti, saya


mengetahui bahwa semua berkas yang mencantumkan nama saya, catatan data
mengenai studi kasus ini akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti. Oleh karena itu
jawaban atau informasi yang saya berikan adalah hal yang sebenar benarnya tanpa
ada rekayasa.

Demikian hal ini saya lakukan, dengan ini saya menyatakan kesediaanya
secara sukarela menjadi responden dalam studi kasus ini tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.

Banjarnegara, 2022

Peneliti Responden

Dhera Soga Saputra (….............................................)

3
Lampiran
2
LEMBAR WAWANCARA

PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

Saya sebagai peneliti akan memberikan pertanyaan kepada bapak/ibu

menengenai bagaimana bapak/ibu dalam mengetahui penyakit diabetes melitus.

Sebagai peneliti saya ingin mengetahui mengenai pengalaman bapak/ibu dalam

menjalankan perawatan diabetes mellitus.

A. Data umum partisipan

Nama :

Usia :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

Jenis kelamin :

Agama :

Lama menderita DM :

B. Pertanyaan Umum

No. Indikator Pertanyaan 1 2 3 4 5

1. Apa yang anda

ketahui tentang

penyakit diabetes

mellitus?

3
2. Apa saja penyebab
diabetes mellitus?

3. Apa saja tanda dan


gejala DM?
4. Bagaimana dukungan
perawatan dari
keluarga anda dalam
memenuhi status
nutrisi sehari-hari,
seperti pola makan
dan jenis makanan
yang dikonsumsi?
5. Apa saja diit yang
baik untuk penderita
diabetes mellitus?
6. Bagaimana cara
senam kaki diabetes
mellitus?

7. Apa saja manfaat dari


senam kaki diabetes
mellitus?

Keterangan :
1. Sangat Kurang
2. Kurang
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat Baik

3
Lampiran 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diabetes Mellitus

Sub Topik : Menjelaskan tentang pengertian Diabetes Mellitus,

penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, pengobatan,

serta perawatan pada pasien Diabetes Mellitus

Hari/ Tanggal : Jum’at, 8 April 2022

Waktu : 09.00 WIB

Penyaji : Dhera Soga Saputra

Tempat : Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten

Banjarnegara

A. Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapakan masyarakat mampu

memahami diet penderita diabetes melitus.

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan dapat:

• Menyebutkan pengertian diabetes meilitus

• Menyebutkan penyebab dari DM

3
• Menyebutkan tanda dan gejala DM

• Menyebutkan cara pengobatan bagi penderita DM

• Menyebutkan diet bagi penderita DM

B. Sasaran

Lansia penderita DM maupun keluarga yang memiliki sanak saudara penderita

DM.

C. Strategi Pelaksanaan

1. Metode : Ceramah

2. Media : Leaflet

3. Waktu : 25 Menit

D. Evaluasi

a. Evaluasi Struktural

• Membuat SAP

• Kontrak Waktu

• Menyiapkan Peralatan

• Peralatan atau media yang digunakan adalah leaflet

b. Evaluasi Proses

• Peserta

- Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.

- Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses

penyuluhan

- Pertemuan berjalan dengan lancar.

3
• Penyuluh

- Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.

- Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.

- Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif.

E. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Waktu Perawat Peserta Media/


Alat

1. Pembukaan 5 • Salam pembuka • Menjawab Leaflet


menit • Memperkenalkan salam
D = Deskripsi
diri • Mendengar
• Menjelaskan kan
T = Tujuan
topik yang akan
R = Relevansi disampaikan
• Menjelaskan TIU
dan TIK
• Menjelaskan
relevansi
dari materi yang
disampaikan
terhadap
kesehatan

2. Kerja 10 • Penyampaian Leaflet


menit Materi
Menjelaskan
tentang :

1. pengertian

4
diabetes
meilitus
2. penyebab dari
5 DM
menit 3. tanda dan
gejala DM
4. cara
pengobatan
bagi
penderita DM
5. diet bagi
penderita DM
• Tanya Jawab
Memberi
kesempatan pada
3 peserta untuk
menit mengajukan
pertanyaaan

• Evaluasi
Memberikan
pertanyaan
tentang:

1. pengertian
diabetes
meilitus
2. penyebab dari
DM
3. tanda dan
gejala DM

4
4. cara
pengobatan
bagi
penderita DM
5. diet bagi
penderita
3. Penutup 2 • Menyimpulkan
menit • Salam penutup

4
KONSEP DIABETES MELLITUS

A. Definisi

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme kronis dimana kadar

gula darah meningkat (hiperglikemia) akibat ketidakseimbangan antara suplai

dan kebutuhan glukosa sehingga memudahkan glukosa masuk ke dalam sel

sehingga dapat digunakan untuk metabolisme dan pertumbuhan sel.

Penurunan atau tidak adanya insulin menyebabkan glukosa tetap berada dalam

aliran darah dan meningkatkan kadar gula darah, sementara sel menjadi

kekurangan glukosa yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup dan fungsi

sel (Izzati & Nirmala dalam Meivi I.Derek, 2017).

B. Tipe diabetes

Tipe 1 : diabetes mellitus tergantung insulin (insulin-dependent diabetes

melitus) (IDDM)

Tipe 2 : diabetes mellitus tidak tergantung insulin (non-insulin dependent

diabetes mellitus) (NIDDM)

C. Penyebab

a. Keturunan

b. Kelebihan BB

c. Stress

d. Obat-obatan

e. Hormone

f. Gaya hidup atau pola makan

4
D. Tanda dan Gejala DM

a. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (poliuria)

b. Sering atau cepat merasa haus dahaga (polidipsia)

c. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (polifagia)

d. Frekuensi urine meningkat / kencing terus (glycossuria)

e. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya

f. Kesemutan / mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan dan kaki

g. Cepat lelah dan lemah setiap waktu

h. Mengalami rabun penglihatan secara iba-tiba

i. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya

j. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit

E. Manajemen Diabetes Mellitus (DM) dengan Gaya Hidup Sehat

a. Rencana diet

Dimaksudkan untuk mengatur jumlah kalor dan karbohidrat yang

dikonsumsi setiap hari. Rencana diet harus didapatkan dengan

berkonsultasi dahulu dengan ahli gizi yang terdaftar dan berdasarkan pada

riwayat diet pasien, makanan yang disukai, gaya hidup, latar belakang

budaya dan aktivitas fisik.

b. Latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik

Dianjurkan latihan jasmani teratur 3-4 kali tiap minggu selama

lebih kurang 30 menit. Latihan yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan

kala, jogging, renang, lari, bersepeda, dan mendayung

c. Batasi gula dalam setiap makanan

4
d. Utamakan yang tinggi lemak tak jenuh tunggal (kacang-kacangan, alpukat)

cegah dislipedemia.

e. Batasi makanan tinggi purin (asam urat)

f. Stop merokok

g. Cegah kegemukan: IMT<25

h. Tidur minimal 6 jam sehari

i. Stop minum alkohol

j. Check up teratur terutama untuk usia >40 tahun

k. Pakai alas kaki untuk menghindari 1uka karena akan beresiko

menimbulkan luka ulkus

4
Lampiran 4

4
4
Lampiran 5

LEMBAR HASIL OBSERVASI PENILAIAN

Responden 1

No. Pertanyaan Sebelum Sesudah

1. Apa yang anda ketahui tentang 2 3


penyakit diabetes melitus?

2. Apa saja penyebab diabetes 2 3


mellitus?

3. Apa saja tanda dan gejala 1 3


diabetes mellitus?

4. Bagaimana dukungan perawatan


dari keluarga anda dalam
memenuhin status nutrisi sehari-
hari, seperti pola makan dan 1 3
jenis makanan yang
dikonsumsi?

5. Apa saja diit yang baik untuk 1 3


penderita diabetes mellitus?

6. Bagaimana cara senam kaki 1 4


diabetes mellitus?

7. Apa saja manfaat dari senam 1 3


kaki diabetes mellitus?

Keterangan :
1. Sangat Kurang
2. Kurang
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat Baik

4
LEMBAR HASIL OBSERVASI PENILAIAN

Responden 2

No. Pertanyaan Sebelum Sesudah

1. Apa yang anda ketahui tentang 2 3


penyakit diabetes melitus?

2. Apa saja penyebab diabetes 2 4


mellitus?

3. Apa saja tanda dan gejala 2 4


diabetes mellitus?

4. Bagaimana dukungan perawatan


dari keluarga anda dalam
memenuhin status nutrisi sehari-
hari, seperti pola makan dan 2 3
jenis makanan yang
dikonsumsi?

5. Apa saja diit yang baik untuk 2 3


penderita diabetes mellitus?

6. Bagaimana cara senam kaki 1 4


diabetes mellitus?

7. Apa saja manfaat dari senam 1 4


kaki diabetes mellitus?

Keterangan :
1. Sangat Kurang
2. Kurang
3. Cukup
4. Baik
5. Sangat Baik

4
Lampiran 6
DAFTAR GAMBAR

Gambar Pengkajian, Permohonan Menjadi Responden, dan Pengisian

Lembar Wawancara di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh,

Kabupaten Banjarnegara

5
5
Lampiran 7

BIMBINGAN PROPOSAL DAN BIMBINGAN HASIL KTI

5
Lampiran 8

SURAT IZIN PENELITIAN

5
Lampiran 9

PERSETUJUAN PERBAIKAN PROPOSAL KTI

5
Lampiran 10

PERSETUJUAN PERBAIKAN HASIL KTI

5
Lampiran 11

SURAT PENGESAHAN TERJEMAHAN JUDUL SKRIPSI

5
Lampiran 12

TERJEMAHAN ABSTRACK

5
Lampiran 13

SURAT KETERANGAN PLAGIASI

5
Lampiran 14

HASIL PLAGIALISASI

5
Lampiran 15

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI MAHASISWA

Anda mungkin juga menyukai