SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep)
Oleh :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
NIM. A.18.10.088
(Dr. Muryati, S. Kep, Ns, M. Kes) (Nadia Alfira, S. Kep, Ns, M. Kep)
NIDN. NIDN.
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Nim : A.18.10.088
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan plagiasi tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil
plagiasi orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada saya selaku penulis. Tak lupa pula salam dan shalawat
penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga dalam hal ini, penulis
Kejadian Diabetes Mellitus Di Rsud Prof. Dr. Anwar Makkatutu Kab. Bantaeng”
dengan tepat waktu. Skripsi ini merupakan sebuah syarat untuk mendapatkan gelar
Husada Bulukumba.
1. H. Muh. Idris Aman., S. Sos., selaku Ketua Yayasan Panrita Husada Bulukumba
2. Dr. Muriyati., S.Kep, M.Kes., selaku Ketua Stikes Panrita Husada Bulukumba
3. Dr. A. Suswani Makmur., SKM, S.Kep, Ns, M.Kes., selaku wakil ketua 1 yang
4. Hj. Fatmawati., S.Kep, Ns, M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan
5. Dr. Muriyati., S.Kep, M.Kes., selaku pembimbing utama yang telah bersedia
iv
6. Nadia Alfira., S.Kep, M.Kep., selaku pembimbing II yang telah bersedia
Skripsi ini
7. Hamdana, S.Kep, Ns, M.Kep., selaku penguji I yang telah meluangkan waktunya
8. Muh. Asri, S.Kep, Ns, M.Kep., selaku penguji II yang telah meluangkan
9. Herniati, S.Kep, Ns., selaku pendamping yang telah meluangkan waktunya untuk
10. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh Staf Stikes Panrita Husada Bulukumba atas bekal
pengetahuan dan keterampilan yang telah diberikan kepada penulis selama proses
perkuliahan
11. Khususnya kepada Bapak saya Amir, Ibu saya Risna, beserta keluarga yang selalu
12. Terimakasih kepada suami saya tercinta sekaligus ayah dari anak-anak saya Riki
Sunardi yang telah menjadi support system saya dalam menjalani perkuliahan.
bersahabat dengan saya selama ini dan selalu memberikan dukungan dan bantuan
hingga sekarang.
14. Terima kasih kepada teman – teman seperjuangan di S1 keperawatan 2018 kelas
bantaeng.
v
15. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, terimakasih
telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
Saya selaku penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi memperbaiki skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi pembaca, serta kepada semua pihak khususnya dunia keperawatan
Penulis
vi
ABSRAK
Latar Belakang: Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis akibat penurunan sekresi
insulin (hormon pengatur glukosa) atau resistensi reseptor glukosa di sel karena gangguan
atau keusakan pada organ pancreas. Diabetes mellitus terjadi akibat kerusakan metabolisme
dengan ciri hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme karbohidrat,
lemak serta protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
sensitivitas insulin maupun keduanya serta dapat menyebabkan komplikasi kronis
mikrovaskular, makrovaskular dan neuropati. Komplikasi tersebut bisa membahayakan bagi
tubuh penderitanya apabila tidak ditangani dengan baik, seperti gagal ginjal, retinopati
diabetik, ulkus diabetes melitus serta hipertensi yang berbahaya bagi tubuh.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan obesitas Central dengan kejadian diabetes mellitus.
Metode: Penelitian kuantitatif, dengan jenis deskriptif analitik observasional dan pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif
Hasil: Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan diperoleh nilai p = 0,00 karena nilai
p < α (0,05), maka Ho diterima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara
obesitas central dengan kejadian diabetes melitus di RSUD Prof Dr H Anwar Makkatutu
Bantaeng
Kesimpulan dan Saran: frekuensi obesitas central dan diabetes melitus di di RSUD Prof Dr.
H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng kebanyakan berjenis kelamin perempuan dan diharapkan
klien yang menderita obesitas central dapat mengubah perilaku hidup yang monoton dan
tidak sehat.
vii
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................6
C. Tujuan Penelitian......................................................................................7
1. Tujuan umum......................................................................................7
2. Tujuan khusus.....................................................................................7
D. Manfaat Penelitian....................................................................................7
1. Manfaat bagi peneliti..........................................................................7
2. Manfaat bagi institusi..........................................................................8
3. Manfaat bagi peneliti keperawatan.....................................................8
4. Manfaat bagi masyarakat....................................................................8
viii
5. Komplikasi..........................................................................................28
C. Kerangka Teori.........................................................................................31
A. Kerangka Konsep......................................................................................32
B. Variabel Penelitian....................................................................................32
1. Variabel Independen...........................................................................32
2. Variabel Dependen..............................................................................33
C. Definisi Konseptual...................................................................................33
1. Obesitas Central..................................................................................33
2. Diabetes Melitus.................................................................................33
D. Definisi Operasional.................................................................................34
E. Hipotesis Operasional...............................................................................35
A. Desain Penelitian.......................................................................................36
B. Waktu dan Lokasi Penelitian....................................................................36
C. Populasi dan Sampel.................................................................................37
1. Populasi...............................................................................................37
2. Sampel.................................................................................................37
D. Instrumen Penelitian.................................................................................39
E. Alur Penelitian..........................................................................................40
F. Tehnik Pengumpulan Data........................................................................40
G. Teknik Pengelolaan dan Analisa Data......................................................41
H. Etika Penelitian.........................................................................................42
I. Jadwal Penelitian ......................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................43
LAMPIRAN
ix
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena gangguan atau keusakan pada organ pancreas (WHO, 2020). Diabetes
tidak ditangani dengan baik, seperti gagal ginjal, retinopati diabetik, ulkus
diabetes melitus serta hipertensi yang berbahaya bagi tubuh. Diabetes Mellitus
juga salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan global.
penderita Diabetes Mellitus di dunia sekitar 194 juta dan diprediksikan akan
mencapai 333 juta jiwa tahun 2025 dan setengah dari angka tersebut terjadi di
jiwa dan diprediksikkan meningkat hingga 119 juta jiwa (WHO, 2021).
pada tahun 2013 dengan prevelensi 1.5% . Selain itu, jumlah kasus tertinggi
terjadi di provinsi Jakarta ( 3,4 %) dan terendah dimiliki oleh provinsi Nusa
jantung dan pembuluh darah (PJPD) pada tahun 2017 yaitu 15,79%. Jumlah
kematian yang secara langsung disebabkan oleh diabetes pada tahun 2017
adalah sekitar 99,4 ribu (Dinas kesehatan Prov Sul-Sel, 2018). Peningkatan
kasus Diabetes Mellitus yang tajam banyak terjadi pada masyarakat dengan
(Yufang, 2018).
biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai
kerusakan sistem tubuh terutama syaraf dan pembuluh darah. Diabetes melitus
(5,3%), dan neuropati (54%) yang meningkatkan kejadian ulkus kaki (8,7%),
merupakan salah satu penyebab kebutaan, gagal ginjal (0,5%), dan resiko
13
kematian penderita diabetes secara umum adalah dua kali lipat dibandingkan
bukan diabetes. Akan tetapi, dengan pengendalian risiko yang baik dan
menjaga agar kadar gula darah berada dalam kategori normal, maka
2020).
bahwa orang yang tidak bekerja memiliki risiko lebih tinggi 1,14 kali (95% CI
orang yang kurang melakukan aktivitas fisik lebih berisiko 2,55 kali (95% CI
aktivitas fisik. Orang dengan tingkat pendidikan tinggi berisiko 1,961 kali
berbagai proses hormonal (Saputri, 2020). Selain itu, faktor aktivitas fisik
B. Rumusan Masalah
laki-laki. Karena penyakit ini salah satu penyebab mortalitas tertinggi, maka
dan salah satu faktor risikonya ialah obesitas Central dan dari data
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
diabetes mellitus.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
diri untuk beradaptasi dengan lebih baik dan cepat tanggap terhadap faktor-
2. Manfaat Aplikatif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
kerusakan jangka panjang dan kegagalan pada berbagai organ seperti mata,
suatu penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi
cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin (resistensi insulin), dan
merupakan kondisi saat gula darah dalam tubuh tidak terkontrol akibat
17
b. Etiologi
berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah,
1) Obesitas (kegemukan)
kadar glukosa darah, pada derajat kegemukan dengan IMT > 23 dapat
2) Hipertensi
3) Riwayat
merupakan gen resesif. Hanya orang yang bersifat homozigot dengan gen
5) Umur
6) Riwayat persalinan
Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau berat badan bayi >
4000 gram
7) Faktor Genetik
ml/hari yang setara dengan 100 ml proof wiski, 240 ml wine atau 720 ml.
menjadi dua. Yang pertama adalah faktor risiko yang tidak dapat berubah
misalnya umur, faktor genetik, pola maka yang tidak seimbang jenis
c. Klasifikasi
2) Diabetes Melitus Tipe II DM tipe 2 atau yang sering disebut dengan Non
paling sering terjadi, mencakup sekitar 85% pasien DM. Keadaan ini
ini lebih sering terjadi pada usia diatas 40 tahun, tetapi dapat pula terjadi
sebelum kehamilan .
4) Diabetes Melitus Tipe Lain Contoh dari DM tipe lain , yaitu : - Sindrom
d. Patofisiologi
dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan
menurun yang akan menyebabkan kadar glukosa darah dalam plasma tinggi
darah dimana keadaan ini akan menyebabkan gejala umum diabetes mellitus
e. Manifestasi Klinis
menderita dua dari tiga gejala. Gejala-gejala yang dikenal dengan “keluhan
trias” ini adalah banyak kencing (dalam istilah medis dikenal dengan istilah
ketiga gejala utama tersebut, ada beberapa gejala lain yang juga sering
kadang-kadang ada keluhan lemah, kesemutan pada jari tangan dan kaki,
cepat lapar, gatal-gatal, penglihatan menjadi kabur, dan luka sukar sembuh.
menyerap air, maka jumlah air yang dikeluarkan tubuh juga akan turut
dikeluarkan melalui urine. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan
tubuh untuk diubah menjadi energi. Jika hal ini terus terjadi dalam jangka
dalam darah tinggi. Hal ini karena tubuh tidak mampu menyerap kadar gula
23
f. Pemeriksaan Penunjang
Elektrolit :
Hemoglobin glikosilat : Kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang
insiden.
fungsi ginjal).
Insulin darah : Mungkin menurun / bahkan samoai tidak ada (pada tipe 1)
antibodi).
Urine : Gula dan aseton positif; berat jenis dan osmolalitas mungkin
menigkat.
g. Komplikasi
Kadar gula darah yang tinggi juga dapat menimbulkan komplikasi jika
tidak dikendalikan. Peningkatan kadar gula darah dalam waktu yang lama
bisa merusak pembuluh darah, jantung, otak, mata, ginjal, saraf, kulit, dan
Hipertensi dan Penyakit Jantung: Gula yang terlalu tinggi dalam darah
menebal. Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan
kadar lemak dalam darah meningkat. Hal ini akan memepercapat terjadinya
terjadilah hipertensi.
menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh,
penyakit ini.
gula darah yang tinggi akan memperberat kerja ginjal dalam menyaring
darah. Jika keadaan ini terus berlanjut, maka dapat menyebakan gagal ginjal.
Gangguan pada Saraf: Jika saraf yang terhubung ke tangan, tngkai, dan
kesemutan atau nyeri, seperti terbakar, dan terasa lemah pada lengan dan
maupun suhu.
26
sel-sel kulit juga bisa menyebabkan penderita mudah luka dan proses
penyembuhan luka berjalan lambat. Luka di kaki bisa sangat dalam dan
bahwa distribusi lemak pada obesitas ini bersifat Central sehingga sering
lemak yang berlebih dibagian tubuh atas sekitar dada, perut, pundak, leher
dan muka. Lemak yang menumpuk lebih banyak terdiri dari lemak jenuh
viseral dan obesitas perifer (Maghfuri, 2016). Obesitas viseral atau yang
ketika distribusi lemak terlokalisasi pada bagian perut atau bagian atas
tubuh. Obesitas viseral ini biasanya dihasilkan bentuk tubuh seperti apel.
pada bagian bawah tubuh seperti pinggul dan paha (Damayanti, 2015).
merupakan alat yang sederhana dalam memantau status gizi khususnya yan
berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan (Nuari, 2017). Hal
antara bagian atas puncak tulang panggul dengan tulang rusuk terakhir,
2019).
laki dikatakan obesitas Central apabila memiliki Lingkar Pinggang (LP) >90
cm dan perempuan yang memiliki Lingkar Pinggang (LP) >80 cm. Selain itu
penimbunan lemak dalam tubuh (Sunarti dan Maryani, 2013). Hal ini
(Maghfuri, 2016).
sleep apnea, dan sindrom metabolic (Xia, T., Yang, Y., Li, W., Tang, Z., Li,
Z., & Qiao, 2019). Sindrom metabolik ialah kondisi dimana seseorang
29
pelepasan asam lemak bebas ke dalam sirkulasi darah. Hal tersebut terjadi
karena vena porta yang merupakan saluran darah tunggal bagi jaringan
adiposa dan berhubungan langsung dengan hati. Mobilisasi lemak akan lebih
pembuluh darah dan efek tidak langsung akibat faktor-faktor lain yang
aktifator inhibitor (PAL-1) dan adiponektin. Tingginya kadar NEFA ini akan
insulin.
kadar lemak dalam tubuh. IDF, (2015) juga menjelaskan bahwa obesitas
yang menyerang usus besar dan rektum, yaitu bagian kecil dari usus besar
juga dapat disebabkan oleh umur, jenis kelamin, hormon, genetik, ras, stres,
1) Status Ekonomi
2) Status Perkawinan
yang tidak baik seperti konsumsi alkohol dan makanan tinggi lemak.
3) Kebiasaan merokok
4) Konsumsi alkohol
kehidupan organisme.
5) Umur
Dewasa awal salah seorang yang memiliki umur 17-33 tahun. Memasuki
lemak tubuh juga akan bertambah. Obesitas Central lebih banyak pada
20-30 tahun terjadi penurunan pada massa bebas lemak dan peningkatan
6) Jenis Kelamin
33
beda. Proporsi lemak pada laki-laki banyak terdapat 18 pada bagian atas
lemak pada wanita lebih banyak pada bagian bawah tubuh, seperti pada
pinggang dan panggul. Pada laki-laki total lemak viseral pada umumnya
lemak viseral ini kurang dipengaruhi oleh jumlah total lemak tubuhnya.
Estimasi lemak tubuh viseral pada laki-laki adalah 5,23 ± 2,39 liter,
7) Hormon
normal atau adanya gangguan dari sinyal perifer yang bertindak baik pada
hipotalamus.
8) Genetik
berasal dari keluarga yang obesitas Central maka orang tersebut memiliki
34
9) Ras
Selain itu ras, khususnya warna kulit memiliki hubungan dengan obesitas
Central. Wanita dengan kulit hitam memiliki resiko lebih rendah terkena
obesitas Central dibandingkan dengan wanita dengan kulit putih. Hal ini
dikarenakan, pada wanita kulit hitam memiliki kadar HDL yang tinggi,
Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh yang ditimbulkan oleh otot-
tanpa adanya penurunan berat badan. Hal ini dikarenakan olahraga dapat
dengan obesitas Central pada orang dewasa dimana dihasilkan nilai p< 3
intensitas sedang dengan nilai MET 3-6; dan intensitas berat dengan nilai
MET > 6. Namun patokan ini dapat berbeda sesuai dengan usia dan status
obesitas
e. Komplikasi
A. Diabetes Melitus
diabetes pada anak dan remaja yang mengalami obesitas atau overweight
remaja pada dekade ini, namun seiring berjalan nya waktu angka
36
sedentari, atau faktor diet spesifik yang sulit di hiraukan. Apabila angka
B. Hipertensi
sesuai dengan tingkatan dari obesitas (kelas 1,2 atau 3). Serta turut
badan normal.
antara individu dengan BMI kurang dari 21 dan lebih dari 30 berkisar
signifikan dengan BMI pada kedua gender pada semua usia. Selain itu
B. KERANGKA TEORI
Komplikasi
1. Diabetes Melitus
2. Hipertensi
3. Hyperlipidemia dan
Dampak Obesitas Central dyslipidemia
1. Retensi urine 4. Stroke dan penyakit
2. Kelebihan jaringan jantung
lemak arterosklerosis
3. Asam lemak bebas 5. kanker
dalam sirkulasi darah
4. Pengeluaran
hormone
adipositokin
5. Menghambat
reseptorinsulin
menghambat
pengangkutan Diabetes Melitus
glukosa
6. Resistensi insulin
Sumber: (Maghfuri, 2016), (Damayanti, 2015), (Perdatin, 2020), (IDF, 2015), (Xia T
et al, 2019), (Pusdatin Kemenkes, 2020), (Black & Hawks, 2008)
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
BAB III
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
Independen Dependen
Obesitas Central Diabetes Melitus
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
tingkah laku klien (Nursalam, 2017). variabel independen dalam penelitian ini
32
33
2. Variabel Dependen
Dalam ilmu perilaku variabel terikat adalah aspek tingkah laku yang diamati
dari suatu organisme yang dikenal stimulus. Dengan kata lain adalah faktor
yang diamati dan diukur menentukan ada atau tidaknya hubungan atau
pengaruh dari variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
C. Defenisi Konseptual
1. Obesitas Central
2. Diabetes Melitus
jangka panjang dan kegagalan pada berbagai organ seperti mata, ginjal, saraf,
D. Defenisi Operasional
E. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
untuk melihat suatu hubungan atau adakah hubungan yang terjadi antar variable
berdasarkan teori sebab akibat. Desain penelitian yang baik adalah penelitian
2017)
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
36
37
Populasi adalah seluruh objek atau subjek yang memiliki kualitas dan
juga diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah 233 pasien yang sedang menjalani
2. Sampel
purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih
dan validitas hasil penelitian ini dalam membuat perkiraan atau estimasi
(za+zβ)
N=
0,5 n (1+r)/(1-r)
38
1.960+0,842
N=
0,5 106 (1+0.4)/(1-0.4)
1.960+0,842
N=
0,5 106 (1+0.4)/(1-0.4)
2.802
N=
106,5 (1.4)/(0.6)
2.802
N=
89,46
N= 31,9
Keterangan :
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eklusi
3. Teknik Sampling
(Sugiyono, 2017).
setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama
D. Instrumen Penelitian
5. Software SPSS
40
E. Alur Penelitian
Mengukur IMT
Mengukur Lingkar perut
Tabulasi
Olah Data
merupakan salah satu alat ukur dalam penelitian yang berisi daftar pernyataan atau
41
pertanyaan yang telah disusun mengacu pada variabel penelitian yang dijawab
oleh responden.
Adapun data yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis data primer.
Data primer penelitian ini berupa data pasien yagn mengalami obesitas yang
didapat melalui hasil pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) kemudian diikuti
pemeriksaan kadar gula darah sewaktu pada sampel yang telah dipilih. Sebelum
data diukur, subjek penelitian yang diperiksa harus memenuhi semua kriteria
data diambil. Semua subjek penelitian akan dijelaskan maksud dan tujuan
timbangan injak, tinggi badan dengan meteran tinggi badan, kemudian ditentukan
akan melakukan pengambilan darah untuk pengukuran kadar gula darah pada
strip glukosa. Untuk mengetahui apakah pasien DM atau tidak Hasil data yang
diperoleh akan dikelola secara statistik dan diuji validasi hubungan antara obesitas
dengan kadar gula darah menggunakan Statistic Programme Social System atau
data secara tepat. Pada penelitian ini, setelah dikumpulkan, data diolah, disajikan
kejadian diabetes melitus Uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi pearson
jika data berdistribusi normal atau uji korelasi spearman jika data tidak
H. Etika Penelitian
Bulukumba Semua subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diberi
consent) untuk ikut dalam penelitian secara sukarela dan bila karena suatu alasan,
I. Jadwal Penelitian
Bulan
N Se ok No De Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Agu Sep
Kegiatan p t v s n b r r i n l s t
o
1 Penetapan
pendamping
dan penguji
2 Pengajuan
judul
3 Gereening
judul dan acc
judul dari
pembim bing
4 Pembimbinga
n proposal
5 Pendaftaran
proposal
6 Ujian
Proposal
7 Perbaikan
proposal
8 Pelaksanaan
penelitian
9 Bimbingan
hasil
penelitian
10 Pendaftaran
ujian hasil
11 Ujian skripsi
12 Perbaikan
skripsi
13 Penyetoran
manuskrip
14 Persiapan
yudisium
44
BAB V
A. Hasil Penelitian
1. Karasteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Karasteristik Responden di RSUD Prof Dr H Anwar Makkatutu
Bantaeng.
berjenis kelamin perempuan. Usia responden diatas berusia 46-60 tahun, usia 45-
respoden atau (43.8%), dan paling sedikit SMP sebanyak 5 responden atau
(7.8%). Pekerjaan, IRT terdiri dari 31 responden atu (48.4%), dan paling sedikit
2. Analisis Univariat
Makkatutu
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi Responden berdasarkan Kejadian Obesitas Central di RSUD Prof
Dr H Anwar Makkatutu Bantaeng
Makkatutu
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi Responden berdasarkan Kejadian Diabetes Melitus di RSUD Prof
Dr H Anwar Makkatutu Bantaeng
3. Analisis Bivariat
Tabel 5.4
Hubungan Obesitas Central Dengan Kejadian Diabetes Melitus di RSUD Prof Dr H
Anwar Makkatutu Bantaeng
bahwa responden dengan diabetes melitus sebagian besar mengalami obesitas central
dan diperoleh nilai p = 0,00 karena nilai p < α (0,05), maka Ho diterima. Hal ini berarti
bahwa ada hubungan yang bermakna antara obesitas central dengan kejadian diabetes
B. Pembahasan
Bantaeng.
mengalami obesitas sentral disebabkan oleh penumpukan lemak dan pola hidup
bagian perut. Penumpukan lemak ini diakibatkan oleh jumlah lemak berlebih
pada jaringan lemak subkutan dan lemak viseral perut. Penumpukan lemak
pada jaringan lemak viseral merupakan bentuk dari tidak berfungsinya jaringan
yang dapat menumpuk pada bagian-bagian tubuh yang tidak diinginkan, seperti
penumpukan lemak yang berlebih dibagian tubuh atas sekitar dada, perut,
pundak, leher dan muka. Lemak yang menumpuk lebih banyak terdiri dari
lemak jenuh yang mengandung sel lemak besar dan lebih berpotensi
Aktivitas fisik yang dilakukan oleh seseorang akan mempengaruhi kadar gula
seseorang melakukan aktivitas fisik yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena
glukosa endogen akan ditingkatkan untuk menjaga agar kadar gula di dalam
darah tetap seimbang. Pada keadaan normal, keseimbangan kadar gula darah
tersebut dapat dicapai oleh berbagai mekanisme dari sistem saraf, regulasi
yang tidak sehat, jarang berolahraga dan aktivitas yang rendah, selain itu jenis
akan cenderung memiliki aktivititas yang lebih ringan dari pada laki-laki, yang
obesitas central.
Makkatutu Bantaeng.
melitus lebih banyak dibandingkan yang tidak menderita diabetes melitus dan
didominasi oleh perempuan yang merupakan ibu rumah tangga dengan gaya
Menurut Derrickson, (2016), Pola hidup yang diterapkan saat ini seperti
menjadi salah satu pemicu aktivitas yang rendah. Hal ini sejalan dengan
sistem tubuh. Keadaan ini disebabkan oleh karena adanya faktor yang
adalah 110 mg/dL. Glukosa difiltrasi oleh glomerulus dan hampir semuanya di
filtrasi oleh tubulus ginjal selama kadar glukosa dalam plasma tidak melebihi
160-180 mg/dL.
Diabetes Melitus, hal ini terjadi dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat serta
tidak melakukan cek kesehatan rutin, pada saat usia muda membuat seseorang
didapatkan bahwa sebagian besar memiliki riwayat aktivitas fisik rendah yaitu
51
kurang dengan gaya hidup yang monotong dan sering mengomsumsi makanan
yang tinggi gula yang menjadi penyebab diabetes dimana proses pemecahan
lemak. Sel tubuh yang tidak dapat menggunakan glukosa sebagai energi akan
merasakan lapar dan tidak bertenaga dan ketika di cek akan memiliki kadar
glukosa darah yang tinggi dibuktikan dimana dalam penelitian ini pasien
IRT.
Dengan Hasil analisis bivariat diperoleh nilai p = 0,00 karena nilai p < α (0,05), maka
Ha diterima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara obesitas
Bantaeng.
Obesitas merupakan salah satu manifestasi dari masalah gizi lebih yang
sel lemak akan bertambah besar dan kemudian jumlahnya bertambah banyak
(Soegondo, 2015),.
praktis) dengan mengukur indeks massa tubuh, lingkar pinggang, dan rasio
praktis merupakan alat atau cara sederhana untuk memantau status gizi
prevalensi Diabetes Mellitus 2,9 kali lebih tinggi pada mereka dengan status
overweight.
terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan diabetes melitus
tipe 2 dengan uji statistik menunjukkan nilai probabilitas (pvalue) sebesar 0,026
sekresi insulin minimal tanpa adanya kelainan pada aksi insulin. Selain itu
dimungkinkan juga karena kelainan genetik pada aksi insulin, di mana terjadi
uraian di atas, maka menurut peneliti orang dengan obesitas memiliki risiko
memiliki pola hidup tidak sehat akan lebih beresiko menderita obesitas central
dan diabetes melitus, dan aktivitas yang rendah akan lebih berisiko menderita
aktivitas berat. Serta seseorang yang menderita obesitas central akan berisiko
C. Keterbatasan Penelitian
hasil GDS yang tidak semua diperiksa pada saat penelitian melainkan
didapatkan dari buku rekam medik klien yang dilakukan 1 hari sebelum
penelitian
BAB VI
PENUTUP
A. Keimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti lakukan dapat diambil
atau(14.1%).
responden atau (18.8%). yang berarti bahwa penderita diabetes melitus lebih
3. Hubungan Oberitas central dengan kejadian Diabetes melitus di RSUD Prof Dr.
Dengan Hasil analisis bivariat diperoleh nilai p = 0,00 karena nilai p < α (0,05), maka
Ha diterima.
B. Saran
kepada klien pentingnya menjaga pola hidup yang sehat dan aman.
terkait dengan obesitas central dan diabetes melitus dengan melakukan in,
DAFTAR PUSTAKA
Andi Noor Kholidha. (2018). Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida
dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Daerah Pesisir Kota Kendari.
Volume 5 N. Retrieved from e-issn: 2443-0218.
Arora, M., Koley, S., Gupta, S., et al. (2007). A Study on Lipid Profile And Body Fat
in Patients with Diabetes Mellitus. Anthropologist. 295–8.
Astri Zakiyyah. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan
Aktivitas Fisik Pada Pasien Diabetes Mellitus Untuk Pencegahan Komplikasi.
Kesehatan Masyarakat, 453.
Black & Hawks. (2008). Medical Surgical Nursing : Clinical Management for
Positive Outcome Amsterdam. Elsevier Science Health.
Cahyani, C. R. (2019). Hubungan Efikasi Diri Dengan Kepatuhan Pengelolaan
Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jurnal Ilmu
Keperawatan.
Damayanti, S. (2015). Diabetes Mellitus Dan Penatalaksanaan Keperawatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Derrickson, T. &. (2016). Dasar Anatomi & Fisiologi: Pemeliharaan Dan
Kontinuitas Tubuh Manusia. Jakarta: EGC.
Dinas kesehatan Prov Sul-Sel. (2018). Data kesehatan Dinas Prov Sul-Sel. Makassar.
Flegal KM, Carroll MD, Ogden CL, C. L. (2018). Prevalence and trends in obesity
among US adults, 2010-2017.
Gill. (2012). Diabetic foot ulcers: Prevention, diagnosis and classification. Am Fam
Physician,. 57(6), 1325–1332.
Hasyim, H. (2017). Analysis of Diabetes Mellitus Determinants in Indonesia: . Acta
Med Indones - Indones J Intern Med. A Study from the Indonesian Basic Health
58
Soegondo, S., Suryono, S., Waspadji, S., Soewondo, P., Subekti, I ., Semiardji, G., et
al. (2015). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu Panduan
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Bagi Dokter.
Soelistijo S. (2015). Konsesus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe2
Di Indonesia 2015. In Perkeni.
Srimiyati. (2018). Pengetahuan Pencegahan Kaki Diabetik Penderita Diabetes
Melitus Berpengaruh Terhadap Perawatan Kaki. Medisains, 16((2)), 76–82.
Sudirman. (2016). Indonesian Journal of Human Nutrition. 3(2), 105–122.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian dan pengembangan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: ALFABETA,CV.
Sujarweni, W. V. (2014). Metodologi Penelitian Keperawatan. GAVA MEDIA.
Sylvestris, A. (2017). Hipertensi Dan Retinopati Hipertensi. Saintika Medika, 10(1),
1. https://doi.org/10.22219/sm.v10i1.4142
Trisnawati & Soedijono. (2018). Faktor resiko kejadian diabetes melitus tipe 2 di
puskesmas kecamatan cengkareng Jakarta Barat.
WHO. (2019). Fact Sheet of Diabetes.
WHO. (2020). World Health Statistics 2020.
WHO. (2021). Epidemiological Situation. Retrieved from
http://doi.org/http://www.who.int/Ieishmaniasis/buden/en/
Xia, T., Yang, Y., Li, W., Tang, Z., Li, Z., & Qiao, L. (2019). Different training
durations and styles of tai chi for glucose control in patients with type 2
diabetes : a systematic review and meta-analysis of controlled trials. BMC
Complementary and Alternative Medicine, 1–13.
Yufang, B. (2018). Advanced Research on Risk Factors of Type 2 Diabetes. Wiley
Online Library, 28(2), 32–39.
Hubungan Obesitas Sentral Terhadap Kejadian Diabetes Melitus di
RSUD Prof Dr.H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng
Informed Consent
Nama :
Alamat :
Saya telah diberikan penjelasan terkait dengan alur dan maksud dari
penelitian ini termasuk dalam mengisi kuesioner yang hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Sehingga saya secara sukarela bersedia menjadi responden
penelitian ini.
Responden
( )
Hubungan Obesitas Sentral Terhadap Kejadian Diabetes Melitus di
RSUD Prof Dr.H.M. Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng
KUESIONER
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
Berat Badan :
Tinggi Badan :
Lingkar Pinggang :
IMT :
Diabetes :
Obesitas :
1. Berat badan pasien saat terdiagnosis penyakit diabetes mellitus ……….Kg
b. Overwight ≥25
MASTER TABEL
Hubungan Obesitas Sentral Terhadap Kejadian Diabetes Melitus
No Inisial Usia JK Kode Pendidikan Kode Pekerjaan Kode BB TB IMT LP RW DM Kode RW Obesitas Kode
1 A 46 L 1 SI 4 Petani 4 70 156 28,8 98 DM 1 Obesitas 1
2 S 45 P 2 SI 4 IRT 4 69 155 28,7 90 DM 1 Obesitas 1
3 P 50 L 1 S1 4 Petani 4 66 156 27,1 94 DM 1 Obesitas 1
4 K 50 L 1 SD 1 Petani 1 75 160 29,3 99 DM 1 Obesitas 1
5 F 47 L 1 SD 1 nelayan 2 80 167 28,7 94 DM 1 Obesitas 1
6 H 48 P 2 SD 1 IRT 1 70 160 27,3 87 DM 1 Obesitas 1
7 D 50 P 2 SD 1 IRT 1 60 150 22,3 68 Tidak 2 Tidak Obesitas 2
8 N 46 P 2 S1 4 IRT 3 65 160 24,5 65 Tidak 2 Tidak Obesitas 2
9 T 48 P 2 S1 4 IRT 4 67 155 27,9 101 DM 1 Obesitas 1
10 A 48 L 1 S1 4 PNS 4 69 157 28 98 DM 1 Obesitas 1
11 S 49 P 2 S1 4 IRT 4 67 155 27,9 93 DM 1 Obesitas 1
12 F 50 L 1 SD 1 nelayan 2 71 157 28,8 91 DM 1 Obesitas 1
13 C 55 P 2 S1 4 IRT 3 60 150 22,3 68 Tidak 2 Tidak Obesitas 2
14 F 60 P 2 SMA 3 IRT 4 69 158 27,6 100 DM 1 Obesitas 1
15 H 56 L 1 SMA 3 PNS 4 73 155 30,4 88 DM 1 Obesitas 1
16 D 54 P 2 S1 4 IRT 4 67 155 27,9 87 DM 1 Obesitas 1
17 F 52 P 2 S1 4 IRT 4 67 155 27,9 93 DM 1 Obesitas 1
18 A 53 L 1 S1 4 PNS 4 67 155 27,9 99 DM 1 Obesitas 1
19 D 48 P 2 SMA 3 IRT 4 67 155 27,9 101 DM 1 Obesitas 1
20 A 45 L 1 SMP 2 Petani 1 68 157 27,6 88 DM 1 Obesitas 1
21 W 50 L 1 SMP 2 Petani 1 65 160 24,5 65 Tidak 2 Tidak Obesitas 2
22 S 50 P 2 SMA 3 IRT 4 69 155 28,7 90 DM 1 Obesitas 1
23 S 60 P 2 SMA 3 IRT 4 67 155 27,9 99 Tidak 2 Obesitas 1
24 N 55 P 2 SMA 3 IRT 4 70 156 28,8 98 DM 1 Obesitas 1
25 Y 56 L 1 SD 1 Petani 1 72 161 27,8 89 DM 1 Obesitas 1
26 HS 48 L 1 SD 1 nelayan 2 61 157 23,8 71 Tidak 2 Tidak Obesitas 2
27 FS 50 P 2 S1 4 IRT 3 71 157 28,8 91 DM 1 Obesitas 1
28 P 59 L 1 SD 1 Petani 1 67 155 27,9 93 DM 1 Obesitas 1
29 U 58 P 2 SD 1 IRT 4 74 160 28,9 95 DM 1 Obesitas 1
30 Y 60 L 1 SD 1 PNS 4 65 154 27,4 87 DM 1 Obesitas 1
31 ST 54 P 2 SD 1 IRT 4 73 155 30,4 88 DM 1 Obesitas 1
32 R 52 P 2 SMA 3 IRT 4 71 157 28,8 91 DM 1 Obesitas 1
33 Z 46 L 1 S1 4 PNS 3 70 156 28,8 98 DM 1 Obesitas 1
34 C 45 P 2 S1 4 IRT 3 69 155 28,7 90 DM 1 Obesitas 1
35 X 50 L 1 SD 1 Petani 1 66 156 27,1 94 DM 1 Obesitas 1
36 A 50 L 1 SD 1 Petani 1 75 160 29,3 99 DM 1 Obesitas 1
37 M 47 L 1 SMP 2 nelayan 2 80 167 28,7 94 DM 1 Obesitas 1
38 N 48 P 2 SMP 2 Petani 1 70 160 27,3 87 DM 1 Obesitas 1
39 B 50 P 2 SD 1 Petani 1 60 150 22,3 68 Tidak 2 Tidak Obesitas 2
40 V 46 P 2 SD 1 IRT 4 65 160 24,5 65 Tidak 2 Tidak Obesitas 2
41 F 48 P 2 S1 4 IRT 4 67 155 27,9 101 DM 1 Obesitas 1
42 H 48 L 1 S1 4 PNS 3 69 157 28 98 DM 1 Obesitas 1
43 A 49 P 2 SMA 3 IRT 4 67 155 27,9 93 DM 1 Obesitas 1
44 W 50 L 1 SD 1 nelayan 2 71 157 28,8 91 DM 1 Obesitas 1
45 R 55 P 2 S1 4 PNS 3 60 150 22,3 68 Tidak 2 Tidak Obesitas 2
46 L 60 P 2 S1 4 IRT 4 69 158 27,6 100 DM 1 Obesitas 1
47 H 56 L 1 SMA 3 PNS 3 73 155 30,4 88 DM 1 Obesitas 1
48 D 54 P 2 SD 1 Petani 1 67 155 27,9 87 DM 1 Obesitas 1
49 G 52 P 2 SD 1 IRT 4 67 155 27,9 93 DM 1 Obesitas 1
50 K 53 L 1 SD 1 Petani 1 67 155 27,9 99 DM 1 Obesitas 1
51 M 48 P 2 SD 1 IRT 4 67 155 27,9 101 DM 1 Obesitas 1
52 C 45 L 1 SD 1 Petani 1 68 157 27,6 88 DM 1 Obesitas 1
53 R 50 L 1 SD 1 Petani 1 65 160 24,5 65 Tidak 2 Tidak Obesitas 2
54 S 50 P 2 SD 1 IRT 4 69 155 28,7 90 DM 1 Obesitas 1
55 T 60 P 2 SD 1 IRT 4 67 155 27,9 99 Tidak 2 Obesitas 1
56 N 55 P 2 S1 4 IRT 4 70 156 28,8 98 DM 1 Obesitas 1
57 L 56 L 1 SMA 3 Petani 1 72 161 27,8 89 DM 1 Obesitas 1
58 I 48 L 1 SMP 2 nelayan 2 61 157 23,8 71 Tidak 2 Tidak Obesitas 2
59 F 50 P 2 S1 4 PNS 3 71 157 28,8 91 DM 1 Obesitas 1
60 H 59 L 1 SMA 3 Petani 1 67 155 27,9 93 DM 1 Obesitas 1
61 S 58 P 2 SD 1 IRT 4 74 160 28,9 95 DM 1 Obesitas 1
62 KF 60 L 1 SD 1 Petani 1 65 154 27,4 87 DM 1 Obesitas 1
63 D 54 P 2 SD 1 IRT 4 73 155 30,4 88 DM 1 Obesitas 1
64 G 52 P 2 SD 1 IRT 4 71 157 28,8 91 DM 1 Obesitas 1
Keterangan:
Statistics
Diabetes Tingkat
Umur Jenis Kelamin Pekerjaan BB TB IMT LP Melitus Obesitas Pendidikan
N Valid 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 51.63 68.50 156.56 267.91 89.34 1.19 1.14 2.36
Std. Error of Mean .565 .520 .395 5.960 1.312 .049 .044 .166
Median 50.00 68.50 156.00 279.00 91.00 1.00 1.00 2.00
Std. Deviation 4.520 4.163 3.157 47.681 10.494 .393 .350 1.326
Variance 20.429 17.333 9.964 2273.483 110.134 .155 .123 1.758
Range 15 20 17 276 36 1 1 3
Minimum 45 60 150 28 65 1 1 1
Maximum 60 80 167 304 101 2 2 4
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 45.00 4 6.3 6.3 6.3
46.00 4 6.3 6.3 12.5
47.00 2 3.1 3.1 15.6
48.00 10 15.6 15.6 31.3
49.00 2 3.1 3.1 34.4
50.00 14 21.9 21.9 56.3
52.00 4 6.3 6.3 62.5
53.00 2 3.1 3.1 65.6
54.00 4 6.3 6.3 71.9
55.00 4 6.3 6.3 78.1
56.00 4 6.3 6.3 84.4
58.00 2 3.1 3.1 87.5
59.00 2 3.1 3.1 90.6
60.00 6 9.4 9.4 100.0
Total 64 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 28 43.8 43.8 43.8
SMP 5 7.8 7.8 51.6
SMA 11 17.2 17.2 68.8
S1 20 31.3 31.3 100.0
Total 64 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid L 28 43.8 43.8 43.8
P 36 56.3 56.3 100.0
Total 64 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Petani 18 28.1 28.1 28.1
Nelayan 6 9.4 9.4 37.5
Pns 9 14.1 14.1 51.6
IRT 31 48.4 48.4 100.0
Total 64 100.0 100.0
Diabetes Melitus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Diabetes Melitus 52 81.3 81.3 81.3
TIdak Diabetes Melitus 12 18.8 18.8 100.0
Total 64 100.0 100.0
Obesitas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Obesitas Central 55 85.9 85.9 85.9
tidak Obesitas 9 14.1 14.1 100.0
Total 64 100.0 100.0
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Diabetes Melitus Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Obesitas Diabetes Melitus . 52 . . 52 .
TIdak Diabetes Melitus .460 12 .000 .552 12 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 45.382 a
1 .000
Continuity Correction b
39.388 1 .000
Likelihood Ratio 38.484 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 44.673 1 .000
N of Valid Cases 64
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.69.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran :