SKRIPSI
Oleh :
MIHRAJUL HAERANI
NIM. A1911027
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu keperawatan
Stikes Panrita Husada Bulukumba
Oleh :
MIHRAJUL HAERANI
NIM. A1911027
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
iv
KATA PENGANTAR
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Nya, semoga kita senantiasa selalu berada dalam lindungannya. Teriring salam dan
shalawat kepada junjungan rasulullah SAW dan keluarga yang dicintainya beserta
kesederhannaanya.
Lain Terhadap Berat Dan Ringannya Luka Ganggren Pada Pasien Diabetes Mellitus
Di Klinik Panrita Wound Care” ini diajukan untuk memenuhi Sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada program studi Ilmu
1. H. Muh. Idris Aman, S.Sos selaku ketua Yayasan Stikes Panrita Husada
Bulukumba.
v
5. Hamdana, S.kep. Ns, M.kep selaku dosen pembimbing utama yang telah
pikiran untuk mengarahkan saya sejak awal sampai skripsi ini terselesaikan
dengan baik.
7. Muhammad Asri S.Kep, Ns, M,Kep selaku penguji 1 yang telah bersedia
8. Dr. A. Suswani Makmur, SKM. M.Kes selaku penguji 2 yang telah bersedia
9. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh Staff Stikes Panrita Husada Bulukumba atas
10. Khususnya kepada kedua orangtua serta keluarga yang turut mendo’akan
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
vi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat
Akhir kata hanya Kepada Allah SWT, penulis memohon semoga berkah
skripsi ini.
Mihrajul Haerani
vii
ABSTRAK
Hubungan Perawatan Luka Dan Riwayat Penyakit Lain Terhadap Berat Dan Ringannya
Luka Ganggren Pada Pasien Diabetes Melitus Di Klinik Panrita Wound Care. Mihrajul
Haerani, Hamdana1, Nadia Alfira2
Latar belakang : Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang terjadi Ketika pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin atau Ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi
secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur glukosa darah. Berdasarkan data awal yang
diambil pada tahun 2023 sebanyak 39 orang sebagai kategori luka.
Tujuan : Untuk Mengetahui Hubungan Perawatan Luka Dan Riwayat Penyakit Lain Terhadap
Berat Dan Ringannya Luka Ganggren Pada Pasien Diabetes Mellitus yang melakukan perawatan
luka di klinik panrita wound care bulukumba tahun 2023.
Metode : Metode sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel yaitu 39
responden. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar kuesioner dan lembar observasi.
Hasil: Setelah dilakukan uji statistik dengan uji fisher’s didapatkan hasil dengan nilai p=0,000
maka disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perawatan luka dengan tingkat
infeksi. Dan setelah dilakukan uji statistik dengan uji chi-square didapatkan hasil p=0,000 maka
disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara Riwayat penyakit lain dengan tingkat infeksi.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara, perawatan luka dengan tingkat infeksi di
klinik panrita wound care.
Terdapat hubungan yang signifikan antara Riwayat penyakit lain dengan tingkat infeksi di klinik
panrita wound care.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
1. Tujuan Umum........................................................................................... 5
ix
BAB II ..................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 7
B. Tinjauan Teori Tentang Proses Infeksi LKD (luka kaki diabetik) ............. 14
1. Definisi ................................................................................................... 14
3. Klasifikasi ............................................................................................... 17
1. Definisi ...................................................................................................... 19
E. Kerangka Teori........................................................................................... 33
x
D. Definisi Operasional................................................................................... 36
BAB IV ................................................................................................................. 39
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 41
C. Etika penelitian........................................................................................... 44
BAB V................................................................................................................... 45
B. Pembahasan ................................................................................................ 49
LAMPIRAN .......................................................................................................... 61
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sistem Klasifikasi Luka Diabetik Berdasarkan Universitas Texas
Tabel 5.5 Hasil Uji Statistik Chi-Square Hubungan Tingkat Infeksi Dengan
Tabel 5 6 Hasil Uji Statistik Chi-Square Hubungan Riwayat penyakit lain Dengan
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 7 Kuesioner
Lampiran 11 Dokumentasi
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau Ketika tubuh tidak dapat
glukosa darah atau peningkatan pada gula darah merupakan efek umum dari
kerusakan serius pada banyak sistem tubuh, yang terutama saraf dan
lebih dari 463 juta orang pada tahun 2019 menurut international diabetes
federation (IDF, 2022). Dan menurut data dunia world health organization
108 menjadi 422 juta yang diperkirakan 1,6 juta kematian secara langsung
41.813 orang pada tahun 2022 dan menjadi negara penderita DM paling
Federation (widi, 2023). Kematian dua kali lipat pada pasien DM dengan
luka kaki Diabetes (ganggren). Dicatat bahwa hingga 85% dari amputasi
1
2
ekstremitas tubuh bagian bawah terkait diabetes didahului oleh ukus kaki
sekitar 15% dari pasien DM dan resiko amputasi 15-46% lebih tinggi untuk
inap terhitung 80% dari rawat inap DM, memiliki tingkat amputasi 30%
tingkat kematian 32% dan luka DM (kemenkes, 2023). Dan data yang
penyakit atau pasca operasi. Pada penyembuhan luka proses kompleks yang
dan vaskuler mula-mula pada luka ini tergolong biasa dan seperti pada
umumnya tetapi luka yang terdapat pada penderita diabetes mellitus dan jika
3
terinfeksi dan luka kronis yang akan menyebabkan ganggreng dan berakibat
dicegah untuk mengurangi resiko yang terjadi pada DM. luka ganggren
dengan kejadian ganggren diabetik, dan dari hasil penelitian ini bahwa
Klinik Panrita Wound Care Bulukumba pada tahun 2022, jumlah pasien
dan Riwayat lain terhadap berat dan ringannya luka gangren pada pasien
B. Rumusan Masalah
pasien diabetes mellitus saat ini yang dikatakan masih kurang untuk
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
luka
ringannya luka
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
masukan dan referensi yang berarti serta bermanfaat bagi semua orang
cepat sembuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menahun hormon insulin yang terdapat dalam tubuh dan tidak dapat
et al., 2020).
daya yang ada pada dunia sehingga beberapa para ahli mengusulkan
(2) DMT2, (3) gestasional, dan (4) diabetes spesifik lain. (Hardianto,
2021).
7
8
berupa antibodi sel islet, dan juga faktor lingkungan yang berupa
insulin. Dan dipicu oleh obat atau bahan kimia (seperti pengobatan
dalam jangka waktu yang tertentu, dan disebut sebagai komplikasi, dan
g. Ketonuria
kelemahan.
i. Sering asimtomatik
gterajdi diantaranya :
c. Hipoglikemia
dalam klien dengan DM tipe 2 yang diobati dengan insulin atau obat
e. Hipertensi
perkembangan nefropati.
f. Infeksi
1. Definisi
tukak atau destruksi ke jaringan kulit yang paling dalam di kaki pada
atreri perifer, luka diabetik adalah luka atau lesi pada pasien DM yang
amputasi kaki. Yang juga merupakan salah satu komplikasi utama dari
penyembuhan luka dan hal imi dapat berakibat buruk berupa amputasi
kaki akibat penurunan sensasi kaki dan atau kerusakan pembuluh darah
perifer yang seulit untuk sembuh. Dan glukosa darah yang tidak stabil
tidak menyadari adanya luka pada kaki. Penurunan sensasi dan aliran
penurunan atau kerusakan saraf pada kaki baik itu saraf otonom , saraf
sensasi kaki dan aliran darah perifer menjadi penyebab 10% terjadi
Yasa, 2021).
Sejak infeksi terjadi, infeksi sulit untuk pengobatan tiga faktor yang
membawa cukup oksigen, sel darah tidak membawa cukup oksigen, sel
darah putih, zat gizi, dan antibody ke tempat luka. Infeksi meningkatkan
ketoasidosis.(Maria, 2021).
biomedika kaki.
2. Etiologi
darah atau neuropati dan ulkus diabetik bisa menjadi ganggren kaki.
atau yang kita ketahui merupakan jenis bakteri yang tidak dapat
3. Klasifikasi
atau selulitis
tumit.
2017)
sempurna
a. Sering kesemutan
g. Kulit kering.
19
C. Luka Ganggren
1. Definisi
Ganggren adalah salah satu komplikasi penyakit diabetes mellitus.
Dengan ganggren akan lebih bersiko yang kita ketahui amputasi 10-30 kali
daripada populasi yang umum dan dapat dicegah jika kondisi luka terjadi
dengan perawatan luka dan debrimen ataupun yang kita kenal sebagai
Luka yang akan timbul secara spontan maupun karena trauma dapat
penyakit yang kronik dan risiko komplikasi yang lebih besar. (Fitria et al.,
2017)
Luka kaki diabetik (LKD) atau yang lebih kita kenal dengan istilah
dengan hilangnya sensasi nyeri, rasa panas, dan luka yang susah untuk
a. Fase inflamasi
Pada fase inflamasi disebut sebagai fase pertahanan atau fase reaksi.
Fase ini dimulai segera pada saat terjadi injuri yang biasanya
b. Fase poliferasi
Fase ini dimulai pada hari ke 3 setelah injuri dan berlangsung hingga
fibroblastik, regeneratif atau fase jaringan ikat. Tujuan dari fase ini
repitelisasi.
c. Fase maturasi
dari kekuatan kulit sebelum luka, oleh karena itu jaringan kulit yang
1. Fase inflamasi
Fase ini terjadinya injuri hingga sekitar hari ke 5 pada fase inflamasi,
2. Fase proliferasi
Fase ini berlangsung sejak akhir dari fase inflamasi sampai sekitar 3
minggu. Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasia, dan terdiri dari
proses :
kolagen.
c. Kontraksi pada fase ini, tepi-tepi luka akan tertarik kea rah
Fase ini terjadi sejak akhir fase proliferasi dan dapat berlangsung
pucat dan tipis. Pada fase ini juga terjadi pengerutan maksimal
pada luka. Jaringan parut pada luka yang sembuh tidak akan
6. Wound control
Perawatan luka sejak awal harus dikerjakan dengan baik dan teliti.
7. Microbiological control
8. Pressure conrol
kaki charcot.
luka.
calcanectomy.
alami dalam tubuh. Setiap luka memiliki fase yang sama tetapi peyembuhan
bergantung pada faktor jenis penyembuhan seperti lokasi dan ukuran luka
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses
patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ
tertentu, luka ganggren juga juga merupakan luka yang mengalami gagalan
2020).
faktor perawatan luka, dan Riwayat penyakit lain (sukarni et al., 2021).
ringan dan berat. Ganggren ringan ditandai dengan tidak lesi, kulit masih
sedangkan ganggren berat ditandai dengan abses dalam dan luas, atau
metabolik, ganggren jari kaki atau bagian distal kaki dengan selulitis dan
seluruh kaki atau sebagaian tungkai (derajat III-v). dari pengkajian ulkus
sistemik dan lokal yang terjadi diamana semakin berat jenis lukanya
Indarjo, 2021).
perawatan yang benar dan dikatakan kriteria sembuh yaitu bila kuas luka
jaringan baru dan luka tersebut mengalami warna kemerahan. Maka hal
ini dapat simpulkan perawatan luka baik itu dilakukan dengan benar
perawatan luka yang tidak benar dilakukan, maka dibutuhkan waktu yang
kondisi Kesehatan dari para penderita, yang kita ketahui bahwa terdapat
sehatnya seperti check up, minum obat, rajin olahraga dan pentingnya
al., 2023).
lebih cepat jika perawatan luka dilakukan dengan benar yaitu sebanyak
teratur memmiliki luka ganggren ringan yaitu sebanyak (8,3 %). Maka
luka.
dapat enjadi penyulit maupun sebagai faktor prediksi diabetes. Hal ini
penyakit penyerta lain yang terjadi padi pasien ulkus diabetikum dapat
yang tidak ada kaitannya dengan penyakit DM yang diderita oleh pasien
DM, timbulnya penyakit penyerta bukan disebabkan oleh DM, hal ini
maupun sebagai faktor prediksi DM, hal ini disebabkan perannya yang
yang tidak pernah sembuh menjadi faktor infeksi dan penyebab utama
semuanya berada pada kategori luka berat yaitu sebanyak (100%) maka
hasil uji statistik terdapat hubungan riwayat penyakit lain dengan lama
E. Kerangka Teori
Diabetes Melitus
A. Kerangka Konsep
teori yang ditemukan saat melakukan telaah jurnal dan merupakan dari
suatu model hubungan variabel yang akan diteliti oleh peneliti sebagai
berikut :
34
35
faktor yang
mempengaruhi :
1. Perawatan Luka
Berat dan
2. Riwayat penyakit
ringannya
lain.
luka
Keterangan :
: variabel Independen
: variabel Dependen
B. Hipotesis Penelitian
sementara kareana jawaban yang baru didasarkan pada teori yang relevan.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis pada rumusan
apakah terdapat Hubungan luka ganggren dengan proses lamaa sembuh luka
C. Variabel Penelitian
saja yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari sehingga dapat
ataupun objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan orang
lain ataupun satu objek dengan objek yang lainnya. (Prof.Dr. Sugiyono,
2018)
D. Definisi Operasional
1. Variabel Dependen
a. Perawatan luka
infeksi pada suatu luka dengan tindakan untuk merawat luka dengan
Assesment Tool)
Ringan = 1-13
Berat =14-60
2. Varibel Independen
Ringan : 0
Berat : 1
38
Rutin :1
Tidak Rutin : 0
DM.
Ada = 1
Tidak Ada = 0
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
2018a).
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu., dengan tujuan untuk
dihitung sekaligus dalam waktu yang sama dan satu kali (Sugiyono, 2018a).
39
40
1. Waktu
2. Lokasi penelitian
1. Populasi
Donsu, 2020).
Populasi dari penelitian ini adalah Klinik Panrita wound Care Caile,
2. Sampel
kriteria yang menujukkan kriteria sampel. Dari itu sampel diambil dari
3. Teknik Sampling
D. Instrumen Penelitian
(Sugiyono, 2018a).
terdari dari 13 pengukuran luka, Ringan dengan nilai 1-13 dan Berat
dengan nilai Ringan 0 dan Berat 1 yang berdasarkan penelitian dan teori
sebelumnya.
nilai Rutin 1 dan Tidak Rutin 0 yang berdasarkan penelitian dan teori
sebelumnya.
dengan Ada 1 dan Tidak Ada 0 yang berdasarkan penelitian dan teori
sebelumnya.
1. Data primer
2. Data sekunder
sebelumnya.
43
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Coding
c. Tabulating
d. Analisa Data
e. Analisa Univariat
C. Etika penelitian
atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada instansi tempat
b. Beneficence
c. Justice
Yaitu keadilan antara beban dan manfaat yang diperoleh subjek dari
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
adalah lansia awal (46-55 Tahun). 15 responden (38,5%), responden dengan usia
terendah adalah lansia akhir (56-66 Tahun) sebanyak 4 (10,3%). Dilihat dari
45
46
2. Analisis Univariat
a. Tingkat Infeksi
Tabel 5 2
Distribusi Frekuensi karakteristik Responden Di Klinik Panrita Wound Care
Bulukumba Tahun 2023
Tingkat Infeksi Frekuensi Presentase
Ringan 26 66,7
Berat 13 33,3
Total 39 100,0
Sumber data : Primer
paling banyak dengan kategori ringan sebanyak 26 responden atau (66,7 %),
b. Perawatan Luka
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi karakteristik Responden Di Klinik Panrita Wound Care
Bulukumba Tahun 2023
Perawatan Luka Frekuensi Presentase
Tidak Rutin 14 35,9
Rutin 25 64,1
Total 39 100,0
Sumber data : Primer
c. Penyakit Lain
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi karakteristik Responden Di Klinik Panrita Wound Care
Bulukumba Tahun 2023
Penyakit Lain Frekuensi Presentase
Tidak Ada 23 59,0
Ada 16 41,0
Total 39 100,0
Sumber data : Primer
47
3. Analisis Bivariat
Tabel 5.5
Hasil Uji Statistik Chi-Square Hubungan Tingkat Infeksi Dengan Perawatan Luka Di
Klinik Panrita Wound Care Caile 2023
Tingkat Infeksi
Perawatan p. value
Berat Ringan Total
Luka
F % F %
Tidak Rutin 12 85,7 2 14,3 14
Rutin 1 4,0 24 96,0 25 0,000
Total 26 66,7 13 33,3 39
Sumber data : Uji Fisher’s
rutin dan 1 responden (4,0) yang perawatan lukanya rutin. Sedangkan dari
Tabel 5 6
Hasil Uji Statistik Chi-Square Hubungan Riwayat penyakit lain Dengan Tingkat Infeksi
Di Klinik Panrita Wound Care Caile 2023
Riwayat Tingkat Infeksi
Penyakit Ringan Berat Total p. value
Lain F % F %
Tidak Ada 22 95,7 1 75,0 23
Ada 4 25,0 12 33,0 16 0,000
Total 26 66,7 13 33,3 39
Sumber dari : Chi-Square
diantaranya ada 22 responden (95,7&) yang tidak memiliki penyakit lain dan
B. Pembahasan
infeksi ringan dengan perawatan luka tidak rutin dan 24 responden (96,0
infeksi.
berat luka terhadap lama perawatan luka, dimana semakin berat luka
maka akan semakin lama perawatan luka pada pasien diabetes mellitus.
50
Berat atau ringannya luka akan berpengaruh pada perawatan luka karena
adanya gangguan faktor sistemik dan local yang terjadi dimana semakin
berat jenis lukanya maka faktor sistemik dan local yang mempengaruhi
Pada penelitian terkait yang dilakukan oleh Riza & Putra, (2022).
dalam merawat kaki yang baik dengan meliputi cara pemeriksaan kaki
dalam kategori berat dan ringannya tingkat infeksi pada responden serta
2020) dengan hasil uji statistic didapatkan nilai p = 0,094 > 0,05 dapat
pola hidup responden tidak baik dan riwayat yang muncul akibat
52
responden. akan tetapi tidak ada riwayat penyakit lainnya hal ini
dikarenakan luka yang diderita lebih berat, kurang minat untuk kontrol
A. Keterbatasan Penelitian
yang dapat kita gali dalam proses penelitian ini contohnya hubungan usia,
GDS, ekonomi dan masih banyak lagi. Dengan keterbatasan ini maka
luka dengan tingkat infeksi kemudian Riwayat penyakit lain dengan tingkat
infeksi.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
V. T., Budiastutik, I., Faridi, A., Ramdany, R., Fitriani, R. J., & Tania, P. O. A.
https://books.google.co.id/books?id=DDYtEAAAQBAJ
https://diabetes.org/diabetes/gestational-diabetes
Anisa, N. A., & Indarjo, S. (2021). Perilaku Sehat Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
Bachr, Rezi Prima, & Silvia Adi Putr. (2022). Faktor-Faktor Resiko Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus
Efendi, P., Heryati, K., & Buston, E. (2020). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
https://doi.org/10.35963/mnj.v2i7.165
Febrinasari, D. N. pakha, Tri Agusti sholikah, & Stefanus Erdana Putra. (2020).
54
55
Fitria, E., Nur, A., Marissa, N., & Ramadhan, N. (2017). Karakteristik Ulkus
Diabetikum pada Penderita Diabetes Mellitus di RSUD dr. Zainal Abidin dan
https://doi.org/10.22435/bpk.v45i3.6818.153-160
Formosa, C., & Vella, L. (2020). Influence of diabetes- related knowledge on foot
ulceration. 14(2).
https://doi.org/10.29122/jbbi.v7i2.4209
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP. 4(4).
PUSTAKA BARU.
https://www.google.com/search?q=kemenkes+2022+luka+gangren&rlz=1C1GCE
A_enID1042ID1042&sxsrf=APwXEdfKYkRqq3iZQL9Ncz6MLLNjLF3zBg%3
A1680225850163&ei=OjYmZLLFCcGz4
EPqsuk8AQ&ved=0ahUKEwiyysOHgYX-
AhXB2TgGHaolCU4Q4dUDCA4&uact=5&oq=kemenkes+2022+luka+gangren
&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQAzIECCMQJzoKCAAQRxDWBBCwAzoF
CAAQogRKBAhBGABQtARYgQ9gqBBoAXAAeACAAVmIAasBkgEBMpgB
AKABAcgBCMABAQ&sclient=gws-wiz-serp
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1969/jenis-dan-fase-penyembuhan-luka
https://books.google.co.id/books?id=u_MeEAAAQBAJ
7(2). https://doi.org/10.33023/jikep.v7i2.729
Nofrida, A., & Putra, Y. (2018). Hubungan Gaya Hidup Dengan Terjadinya
Ganggren Pada Pasien Diabetes Melitus di Poli Klinik Endokrin Rumah Sakit
Novitasari, D., Adriani, P., Khaerunisa, T. A., & Awaludin, S. (2022). Cegah
https://doi.org/10.5897/JPAP2013.0001
Pitocco, D., Spanu, T., Di Leo, M., Vitiello, R., Rizzi, A., Tartaglione, L., Fiori
Alfarano, B., Caputo, S., Tinelli, G., & Zaccardi, F. (2019). Diabetic foot infections:
Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M. K. F. F. S., Prof. Dr. dr. Aisyah Elliyanti, S. K.
N. T. M. S. O. M. K., Prof. Dr. dr. Eva Decroli, S. P. D. K. F., Prof. Dr. dr. Delmi
Sulastri, M. S. S. G. K., OG-KFM, P. D. Y. S., Prof. Dr. dr. Eryati Darwin, P., Prof.
58
Dr. Nuzulia Irawati, M., Prof. Dr. Arni Amir, M., & Prof. Dr. Eti Yerizel, M. S.
https://books.google.co.id/books?id=eY2tEAAAQBAJ
D. R., Wasilah, H., Herawati, T., Rahmasari, R., Putri, N. R., & Soputri, N. (2022).
https://books.google.co.id/books?id=qOufEAAAQBAJ
Riza, S., & Putra, Y. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Lama
Rosa, S. K. D., Udiyono, A., Kusariana, N., & Dian, L. (2019). FAKTOR-
Saragih, L., Afifuddin, M. F., Subekti, I., & Septiasih, R. (2020). PENGARUH
https://doi.org/10.36911/pannmed.v10i2.306
Sugiarto, A., Herawati, T., Astuti, M. A., Purnamawati, I. G. A. D., Widjijati, W.,
Ruku, D. M., Natashia, D., Galleryzki, A. R., Panma, Y., & Satriani, S. (2023).
https://books.google.co.id/books?id=PX60EAAAQBAJ
ALFABETA, cv.
ALFABETA.
sukarni, Djoko priyono, mita, & junaidi. (2021). ANALISIS FAKTOR YANG
9(1).
60
Sukmana, M., Sianturi, R., & Aminuddin, M. (2020). Pengkajian Luka Menurut
https://books.google.co.id/books?id=CR9-DwAAQBAJ
Susanto, W. H. A., Saherna, J., MS, D. S., Latri, N. K. W. D., Yanti, N., widiastuty,
R., Sugiharno, R. T., & utama, Y. A. (2023). Perawatan Luka Pada Kulit Kronis.
https://books.google.co.id/books?id=u4inEAAAQBAJ
sheets/detail/diabetes
diabetes-tipe-1-indonesia-terbanyak-di-asean-pada-
2022#:~:text=(2022)&text=Diabetes%20Federation%20(IDF)-
,Indonesia%20menjadi%20negara%20dengan%20jumlah%20penderita%20diabet
es%20tipe%20satu%20paling,sebanyak%2041.813%20orang%20pada%202022.
Widyanto, R. M., Muslihah, N., Raras, T. Y. M., Rahmawati, I. S., Dini, C. Y., &
https://books.google.co.id/books?id=LNlVEAAAQBAJ
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat izin Penelitian
61
62
(Informed Consent)
Nama :
Umur :
Alamat :
Nim :A.19.11.027
Demikian surat pernyataan persetujuan ini saya buat dengan sukarela tanpa
paksaan dari peneliti.
( )
66
Lampiran 7 Kuesioner
LEMBAR BATES-JENSEN WOUND ASSESSMENT
TOOL SKALA BJWAT (Bates-jensen Wound Assesment
Tool)
ITEMS PENGKAJIAN SKOR
1. Ukuran luka *0= sembuh, luka terselesaikanPanjang
x Lebar
1 = < 4 cm
2 = 4 s/d < 16 cm²
3 = 16 s/d < 36 cm2
4 = 36 s/d < 80 cm2
5 = > 80 cm2
2. Kedalaman *0 = sembuh, luka terselesaikan
1. Eritema atau kemerahan
2. Laserasi lapisan epidermis dan ataudermis
3. Seluruh lapisan kulit hilang, kerusakan
atau nekrosis subkutan,tidak mencapai
fasia, tertutup jaringan granulasi
4. Tertutup jaringan nekrosis
5. Seluruh lapisan kulit hilang dengandestruksi
luas, kerusakan jaringan otot, tulang
Total Skor
69
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Kategori_Tingkat_Infeksi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kategori_Perawatan_Luka
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kategori_Penyakit_Lain
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Kategori_Perawatan_Luka * Kategori_Tingkat_Infeksi
Kategori_Tingkat_Infeksi
% within
14.3% 85.7% 100.0%
Kategori_Perawatan_Luka
Rutin Count 24 1 25
% within
96.0% 4.0% 100.0%
Kategori_Perawatan_Luka
Total Count 26 13 39
% within
66.7% 33.3% 100.0%
Kategori_Perawatan_Luka
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.67.
b. Computed only for a 2x2 table
73
Kategori_Penyakit_Lain * Kategori_Tingkat_Infeksi
Kategori_Tingkat_Infeksi
% within
95.7% 4.3% 100.0%
Kategori_Penyakit_Lain
Ada Count 4 12 16
% within
25.0% 75.0% 100.0%
Kategori_Penyakit_Lain
Total Count 26 13 39
% within
66.7% 33.3% 100.0%
Kategori_Penyakit_Lain
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.33.
b. Computed only for a 2x2 table
74
Lampiran 11 Dokumentasi
75