Oleh:
YESI SUPARLINA
NIM. 210101090
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal ini disetujui untuk diajukan dihadapan siding penguji proposal skripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Piala Sakti Pariaman
Pariaman, 2023
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
i
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan siding penguji proposal skripsi
untuk diajukan dihadapan siding penguji proposal skripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Piala Sakti Pariaman
Pariaman, 2023
Tim Penguji
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Ns. Setiadi Syarli, M.Kep
telaten dan penuh kesabaran hingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini..
3. Dewan Penguji yang telah memberikan kritik beserta saran demi kebaikan proposal
ini.
4. Seluruh Staf dan Dosen STIKes Piala Sakti Pariaman yang telah memberikan
5. Orang tua dan Keluarga yang selama ini memberikan dukungan maksimal dan do’a
tulus kepada penulis dalam seluruh tahapan proses penyusunan proposal ini.
iii
6. Keluarga besar STIKes Piala Sakti Pariaman dalam kekompakan, semangat, dan
dan kebersamaan yang diberikan kepada penulis dalam penulisan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Maka saran dan
kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat di harapkan demi penyempurnaan ini.
Pariaman, 2023
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 6
2.1 Bronkopneumonia ............................................................................................... 6
2.2 Kebiasaan Merokok .......................................................................................... 14
4.3 Konsep Balita .................................................................................................... 19
BAB III KERANGKA KONSEP ......................................................................... 23
3.1 Kerangka Teoritis.............................................................................................. 23
3.2 Kerangka Konsep .............................................................................................. 25
3.3 Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 25
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 26
4.1 Jenis Penelitian........................................................................................................ 26
4.2 Populasi dan Sampel ............................................................................................... 26
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 27
4.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ........................................................ 27
4.5. Instrumen Penelitian .............................................................................................. 28
4.6 Etika Penelitian ....................................................................................................... 28
4.7 Langkah-Langkah Pengumpulan Data .................................................................... 29
4.8 Teknik Pengolahan Data ......................................................................................... 30
4.9 Analisa Data ............................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 32
v
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi penyebab utama kematian terbanyak pada kelompok anak balita (12-
59 bulan) adalah pneumonia sebesar 9,4%. Satu dari enam kematian anak–anak
beberapa lobus yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur, dan juga benda
(Wulandari, 2016).
bawah usia 5 tahun pada tahun 2019, terhitung 14% dari semua kematian 2
anak di bawah lima tahun tetapi 22% dari semua kematian pada anak berusia 1
campak, malaria, dad aids. Kasus pneumonia banyak terjadi di negara- negara
1
2
berkembang seperti Asia Tenggara sebesar 39% dan Afrika sebesar 30%.
yang memiliki angka kematian balita dan anak yang diakibatkan oleh
(WHO, 2020).
menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian bayi dan anak <5
5 tahun sudah mencapai batas yaitu DKI Jakarta sebanyak 98,54% dan
batas/target 80%, Jawa Barat 67,38% dan capaian terendah berada diprovinsi
Papua 0,60%. Hasil data RISKESDAS (2021) menyatakan bahwa pada tahun
2021 angka kematian akibat pneumonia pada balita sebesar 0,16%. Pada
menyebabkan demam, pilek, batuk, sesak napas dan ketika kekebalan bayi dan
balita rendah maka fungsi paru akan terganggu sedangkan tingkat kekebalan
bayi dan balita rendah disebabkan karena asap rokok, asap/debu didalam rumah
tidak lengkap, berat lahir rendah, penyakit kronik dan lainnya (Kemenkes RI,
2021).
3
termasuk otak, mata, mulut, jantung, organ reproduksi dan terutama paru. Pada
sebatang rokok yang terbakar terdapat sekitar 4000 konstituen berupa molekul
inorganik dan organik. Asap rokok yang dikeluarkan oleh seorang perokok
rokok, tidak hanya membahayakan perokok itu sendiri (perokok aktif), tetapi
al, 2016).
kejadian bronpneumonia pada balita dengan Odds Ratio (OR) sebesar 2,53%
(Erawati, 2018). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alnur
penggunaan obat nyamuk bakar, status gizi dan kepadatan hunian merupakan
Bantul. Penelitian yang dilakukan oleh Sasti (2021) juga menyatakan bahwa
asap rokok (44.4%) dan 25 lainnya tidak terpapar asap rokok (55.6%) di RSUD
dengan kebiasaan merokok dalam rumah. Oleh karena hal tersebut peneliti
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Peneliti
balita
bronkopneumonia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bronkopneumonia
1. Defisini
sering dijumpai pada anak kecil dan bayi, biasanya sering disebabkan oleh
penyebaran bercak, teratur dalam satu area atau lebih yang berlokasi didalam
2. Etiologi
6
7
bakteri dan jamur. Penyebab paling umum Pneumonia bakteri pada anak-
(2017), faktor-faktor ini dibagi menjadi faktor karakteristik balita, faktor ibu
tahun.
c. Faktor perilaku
ethyl cathecol, ortcresor peryline dan lainnya (Ditjen PPM & PL,
2014).
adalah hal biasa yang terjadi pada balita, sehingga bayak yang tidak
dari tempat tinggal dan tidak patuh kontol yang dapat menyebabkan
e. Faktor lingkungan
1) Ventilasi
menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal
2,5 kali dibanding balita yang tinggal di rumah yang memiliki ventilasi
udara.
4. Manifestasi Klinis
d. Dalam waktu singkat suhu naik dengan cepat sehingga kadang- kadang
terjadi kejang.
e. Anak merasa nyeri atau sakit di daerah dada sewaktu batuk dan
bernapas.
5. Patofisiologi
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun benda asing (Hidayat, 2008).
Suhu tubuh meningkat sampai 39-40°C dan dapat disertai kejang karena
hidung, serta sianosis disekitar hidung dan mulut, merintih dan sianosis
menghasilkan cairan edema yang kaya protein dalam alveoli dan jaringan
interstitial (Riyadi & Sukarmin, 2019). Alveoli dan septa menjadi penuh
dengan cairan edema yang berisi eritrosit dan fibrin serta relative sedikit
maka setelah edema dan terdapatnya eksudat pada alveolus maka membran
berdampak pada pada penurunan jumlah oksigen yang dibawa oleh darah.
saturasi oksigen yang menurun dan hiperkapnia. Penurunan itu yang secara
6. Penatalaksanaan
Sasaran dari penyuluhan kesehatan adalah ibu dan pengasuh balita sebagai
lain yang terkait. Tujuan dari promosi kesehatan adalah mengupayakan agar
kesehatan.
dan berikan ASI lebih sering, dan bersihkan hidung bila tersumbat.
meliputi :
13
antibiotik satu dosis bila jarak sarana kesehatan jauh, obati bila
beri antibiotik selama 5 hari dan anjurkan ibu untuk kontrol setelah
dan bila ada wheezing. Dapat dilihat pada table 1.1 sebagai berikut
(Rizanda, 2006):
Tabel 2.1 Kriteria WHO terhadap Pengobatan pada Usia 2 Bulan Sampai 5 Tahun
yang Memiliki Batuk atau Kesukaran Bernafas Sesuai dengan Klasifikasi Klinis
Penderita
1. Definisi
seseorang yang suka merokok, jenis perokok terbagi dua yaitu perokok
aktif dan perokok pasif. disebut perokok aktif bila orang tersebut
melakukan aktivitas merokok secara aktif, dan disebut perokok pasif bila
orang tersebut hanya menerima asap rokok dari orang lain, bukan
tar, nikotin dan CO. Selain itu, dalam sebatang tembakau juga mengandung
bahan-bahan kimia lain yang sangat beracun. Tar adalah sejenis cairan
hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru. Nikotin adalah
suatu zat yang memiliki efek adiktif dan psikoaktif sehingga perokok akan
pembakaran tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Selain itu
adanya bentuk rokok elektrik atau yang dikenal dengan vape atau tembakau
tanpa asap dengan dampak kesehatan yang ditimbulkan sama dengan rokok
tradisional.
a. Faktor Psikologis
mendapatkan rasa percaya diri. Oleh karena itu individu perokok yang
merokok.
b. Faktor Biologis
c. Faktor Genetik
e. Faktor Sensorimotorik
farmakologiknya.
f. Faktor Farmakologis
menit pertama sejak dihisap. Cara kerja bahan ini sangat kompleks.
Pada dosis sama dengan yang di dalam rokok, bahan ini dapat
organik, dan zat warna. Nikotin di dalam rokok merupakan senyawa yang
isapnya semakin berat dan begitu pula sebaliknya. Jumlah komponen kimia
seperti respon imun yang dimediasi oleh selular. Asap rokok dapat
lokasi inflamasi.
maupun patogen dari saluran napas dan lebih tinggi terjadinya risiko
infeksi. Komponen asap rokok yang juga karsinogenik terjadi akibat mutasi
asap rokok juga dapat menyebabkan penyakit PPOK dan kanker paru.
rokok terhadap kesehatan berlaku baik untuk perokok aktif & perokok
pasif.
a. Pencegahan primodial
bagi kesehatan.
b. Pencegahan primer
bahaya rokok.
19
c. Pencegahan sekunder
d. Pecegahan tersier
1. Definisi
Bayi dan anak kecil dibawah usia 5 tahun memang akan lebih lebih rentan
usianya di hitung dari sejak lahir sampai batas lima tahun. Balita adalah
kelompok anak yang berada pada rentang usia 0-5 tahun (Andriani dan
Wirjatmadi, 2012). Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan
masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai
2014 menyatakan bahwa balita ialah anak umur 12 bulan sampai dengan 59
buulan.
terjadi pada masa janin, 0-1 tahun, dan pada masa pubertas sedangkan
tumbuh kembang paling mudah diamati pada massa balita. Pada setiap anak
a. Pertumbuhan
dari masa tubuh. Masa tubuh sangat peka dalam waktu yang singkat.
21
b. Perkembangan
kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan.
organ dan sistem organ yang pada tubuh yang berkembang sedemikian
a. Keturunan
Faktor yang sulit untuk diintervensi karena bersifat bawaan dari orang
tua.
b. Pelayanan Kesehatan
c. Perilaku
Faktor perilaku yang meliputi pola asuh ibu dan kebiasaan merokok
d. Lingkungan
KERANGKA KONSEP
dengan adanya daerah infeksi yang berbercak dengan adanya daerah infeksi
jamur dan bakteri. Gejala penyakit pneumonia yaitu menggigil, demam, sakit
penyumbang terbesar penyebab kematian anak usia di bawah lima tahun (anak-
terabaikan (the neglegted disease) atau penyakit yang terlupakan (the forgotten
disease) karena begitu banyak anak yang meninggal karena pneumonia namun
lingkungan fisik, faktor host/ pejamu, faktor agent serta faktor lingkungan
23
24
lingkungan fisik meliputi , luas ventilasi rumah, pencahayaan rumah, serta jenis
lantai dan dinding rumah. Faktor host meliputi umur, jenis kelamin, status gizi,
defisit vitamin A dan zink, dan status imunisasi, tidak ASI Eksklusif.
ibu, derajat kesehatan yang rendah serta perilaku merokok anggota keluarga
Faktor Risiko
Bronkopneumonia
Anggota keluarga
merokok dirumah
Menghasilkan zat-
zat berbahaya (CO)
sebagai:
METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi
Basung.
2. Sampel
pada penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik
26
27
Penelitian ini akan dilakukan di Ruang Anak RSUD Lubuk Basung pada
Cara
Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Variabel Independen
Kebiasaan Kebiasaan orang tua Kuesioner Wawan 1 : Merokok Ordinal
merokok menghisap rokok dan rekam cara 2: tidak merokok
anggota lebih dari sekali medis
keluarga sehari dirumah tanpa
memperhatikan balita
yang menyebabkan
balita terpapar dengan
asap rokok.
Variabel Dependen
Kejadian Infeksi akut saluran Rekam Observ 1= ya, jika anak Nominal
bronkopneumon pernapasan bagian medis asi balita
ia pada balita bawah. Yang pasien dinyatakan
ditetapkan oleh menderita
dokter rumah sakit pneumonia oleh
dan merupakan dokter
radang dari saluran 2 = tidak, jika
pernapasan yang anak balita
terjadi pada bronkus dinyatakan tidak
sampai dengan menderita
alveolus paru pneumonia oleh
dokter
28
dan rekam medis pasien. Kebiasaan merokok di dalam rumah diukur dengan
keluarga yang tinggal satu rumah dengan anak usia 1-5 tahun (Asmidar,
Winda, 2018)
Notoatmodjo (2012) :
merugi
Data yang terkumpul dari hasil pengumpulan data diolah dengan langkah-
Setelah dilakukan editing, data diubah dalam bentuk kalimat atau huruf
komputerisasi
ketidaklengkapan.
31
1. Analisia Univariat
2010).
2. Analisis Bivariat
bermakna antara variabel dependen dan independen. Jika p value > 0,05
Dalam Rumah Dengan Kejadian Ispa Pada Anak Usia 1-5 Tahun Di
Kesehatan Kendari
Pustaka Baru
Kesehatan RI
Masyarakat 2016;4(3):1075–82
32
33
Putri, Ade Irma. (2019). Hubungan Kebaiasaan Merokok dalam Keluarga dengan
Sorong
Riyadi, Sujono & Sukarmin. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta-
. Graha Ilmu.
Pneumonia Pada Balita Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2018-
Binawan
Bandung: ALFABETA
https://doi.org/10.1080/08870446.2017.1325890.
34
WHO.(2020).Pneumonia. https://www.who.int/newsroom/factsheets/detail/
1 Pengajuan judul
penelitian
2 Acc judul penelitian
3 Penyusunan
proposal penelitian
4 Persiapan seminar
ujian proposal
5 Seminar ujian
proposal
6 Perbaikan proposal
penelitian
7 Pelaksanaan
penelitian
8 Pengolahan data
dan analisa data
9 Penyusunan hasil
penelitian
36
Kepada Yth:
Bapak/Ibu
Di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKES Piala Sakti Pariaman:
Nama : Yesi Suparlina
NO. BP : 210101090
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Kebiasaan
Merokok Anggota Keluarga dengan Kejadian Bronkopneumonia pada Balita
di Ruang Anak RSUD Lubuk Basung”.
Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi responden. Kerahasiaan
semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Apabila Bapak/ Ibu menyetujui, maka dengan ini saya
mohon kesediaan menandatangani lembar persetujuan dan menjadi responden
terapi yang akan diteliti .
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/ Ibu sebagai responden saya ucapkan
terimakasih.
Peneliti
37
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT
( )
38
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA
DENGAN KEJADIAN BRONKOPNEUMONIA PADA BALITA
DI RUANG ANAK RSUD LUBUK BASUNG
PETUNJUK:
Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan saudara saat ini.
Perempuan
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Diagnosa Penyakit :
7. Kebiasaan Merokok
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah ada anggota keluarga yang merokok?
2 Apakah ada anggota keluarga merokok di
dalam rumah?
3 Apakah anggota keluarga yang merokok di
dalam rumah setiap hari atau kadangkadang?
4 Jika anggota keluarga merokok di dalam rumah
apakah berada di sekitar anak usia 1-5 tahun?
5 Ketika anggota keluarga merokok di dalam
rumah, apakah jendela terbuka?