DISUSUN OLEH:
1
HALAMAN PERSETUJUAN
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus seminar dengan judul
Asuhan Keperawatan Pasien Tn. I Dengan Tuberkulosis dan HIV AIDS Di Ruang Kelingi
1.1 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2023 tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan kasus seminar ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
dalam menjalankan praktik klinik Profesi Ners di RSUD Dr. Mohammad Hoesin Palembang
tahun 2023.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini perkenankan kami
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Ns, Novi Pampalia, M.Kep., Sp.Kep M.B Pembimbing Klinik (CI) di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang
2. Bapak Joko Tri Wahyudi S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai Pembimbing Akademik Institusi
Kesehatan Dan Teknologi Muhammadiyah Palembang
3. Ibu Yuniza S.Kep.,Ns.,M.Kep Pembimbing Akademik Institusi Kesehatan Dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang
Kami menyadari laporan kasus ini masih banyak kekurangan, dengan demikian saran dan
kritik yang sangat membantu kami harapkan dan kami terima dengan senang hati. Kami
berharap semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan tenaga
kesehatan lain pada khususnya.
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................ii
PROFIL RSUD PALEMBANG BARI.............................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................2
1.3 Tujuan Umum.........................................................................3
1.4 Tujuan Khusus........................................................................3
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................3
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosa). Sumber penularan adalah pasien TB
BTA positif melalui percikan dahak yang dikeluarkannya (Kemenkes RI, 2014).
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang dapat menyerang hampir semua bagian
tubuh, tetapi paling sering menyerang paru-paru, kondisi ini disebut tuberkulosis paru-
paru (Queensland Health, 2017).
Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global. Diperkirakan sepertiga dari
populasi dunia sudah tertular TB paru, dimana sebagian besar penderita TB paru adalah
usia produktif (15-50 tahun). Tahun 2013 terdapat 9 juta kasus baru dan 1,5 juta
kematian akibat penyakit TB paru (WHO, 2014). TB Paru merupakan penyakit dengan
morbiditas tinggi dan sangat mudah menyebar di udara melalui sputum (air ludah) yang
dibuang sembarangan di jalan oleh penderita TB Paru. Oleh sebab itu TB Paru harus
ditangani dengan segera dan hati-hati apabila ditemukan kasus tersebut di suatu wilayah
(Kemenkes RI, 2015).
TB diperkirakan sudah ada di dunia sejak 5000 tahun sebelum Masehi, namun
kemajuan dalam penemuan dan pengendalian penyakit TB baru terjadi dalam dua abad
terakhir (KemenKes RI, 2016).
Menurut WHO tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.
Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insiden dan kematian akibat
tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6 juta
orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India, Indonesia dan China
merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut 23%,
10%, dan 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, 2015).
Lingkungan sosial ekonomi, kualitas rumah kedekatan kontak dengan penjamu BTA+
sangat mempengaruhi penyebaran bakteri ini pada manusia. Kondisi lingkungan rumah
seperti ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang baik, kelembaba, suhu rumah, dan
kepadatan hunian rumah menjadi salah satu faktor yang berperan dalam penyebaran
kuman tuberkulosis (Najmah, 2015).
6
Setiap tahun selalu muncul kasus TB-MDR baru yang dilaporkan. Tahun 2008 ada
sekitar 440.000 kasus TB-MDR, sedangkan sejumlah 650.000 kasus TB-MDR pada
tahun 2010, kejadian TB-MDR ini kemudian disebut 27 high burden MBR-TB countries
oleh WHO Global Report. Berdasarkan data WHO tahun 2016 angka kejadian TB-MDR
pada tahun 2015 adalah 30% yang cenderung naik dari tahun 2014 yaitu 22%.
Jumlah pasien dengan diagnosis TB paru yang ada di kota Palembang pada tahun
2017 adalah sebanyak 1383 pasien dan 20 diantaranya adalah TB-MDR. Proporsi TB-
MDR ini sebanyak 1,4%. EstimasiTB-MDR ini sebesar 1425 per 100.000 penduduk .
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa, penderita TB banyak ditemukan pada jenis kelamin
laki-laki (62,2%), usia paling banyak berada di kategori usia 36—55 tahun (38,8%) dan
paling sedikit adalah kategori usia >66 tahun (6,9%).Pada tabel 3, terlihat bahwa
proporsi jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang mengalami TB-MDR hampir sama
dengan persentase masing-masing 55,0% dan 45,0%. Sedangkan berdasarkan kategori
umur 36-55 tahun merupakan kelompok usia paling banyak menderita TB maupun TB-
MDR dengan persentase masing-masing 38,5% dan 60,0%.
7
Kemenkes RI tanggal 29 Februari 2012 menunjukkan jumlah kasus AIDS sudah
menembus angka 100.000. Jumlah kasus yang sudah dilaporkan 106.758 yang terdiri atas
76.979 HIV dan 29.879 AIDS dengan 5.430 kematian. Angka ini tidak mengherankan
karena di awal tahun 2000-an kalangan ahli epidemiologi sudah membuat estimasi kasus
HIV/AIDS di Indonesia yaitu berkisar antara 80.000-130.000. Dan sekarang Indonesia
menjadi negara peringkat ketiga, setelah Cina dan Indis, yang percepatan kasus
HIV/AIDS-nya tertinggi di Asia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan
dirumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana gambaran laporan pendahuluan dan
asuhan keperawatan pada pasien dengan Tuberkulosis HIV AIDS?”