Desia Lolitha
22222016
B. Etiologi
Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung, dan seiring dengan
berjalannya waktu hal ini dapat menyebabkan penebalan otot jantung. Karena jantung
memompa darah melawan tekanan yang meningkat pada pembuluh darah yang
meningkat, ventrikel kiri membesar dan jumlah darah yang dipompa jantung setiap
menitnya (cardiac output) berkurang. Tanpa terapi, gejala gagal jantung akan makin
terlihat. Tekanan darah tinggi adalah faktor resiko utama bagi penyakit jantung dan
stroke. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung iskemik ( menurunnya
suplai darah untuk otot jantung sehingga menyebabkan nyeri dada atau angina dan
serangan jantung) dari peningkatan suplai oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung
yang menebal. Tekanan darah tinggi juga berpenaruh terhadap penebalan dinding
pembuluh darah yang akan mendorong terjadinya aterosklerosis (peningkatan kolesterol
yang akan terakumulasi pada dinding pembuluh darah). Hal ini juga meningkatkan resiko
seangan jantung dan stroke. Penyakit jantung hipertensi adalah penyebab utama penyakit
dan kematian akibat hipertensi.
Etiologi HHD adalah interaksi kompleks dari berbagai faktor hemodinamik,
struktural, neuroendokrin, seluler, dan molekuler. Faktor-faktor tersebut memiliki peran
dalam perkembangan hipertensi dan komplikasinya (Riaz, 2020). Peningkatan tekanan
darah menyebabkan perubahan pada struktur dan fungsi jantung dengan dua cara yaitu
secara langsung maupun tidak langsung Perubahan struktur secara langsung dengan
peningkatan afterload sedangkan secara tidak langsung disebabkan oleh adanya
perubahan neurohormonal dan vaskular terkait (Riaz, 2020)
G. Pemeriksaan Penunjangan
1. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2. Pemeriksaan retina
3.Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan
jantung
4. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
5. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
6. Pemeriksaan; renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan fungsi
ginjal terpisah dan penentuan kadar urin
7. Foto dada dan CT scan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kasus
Tn.. H berusia 41 tahun datang ke RSUD Umum Palembang Bari dengan keluhan sesak
nafas dengan jantung yang berdebar-debar dan di sertai batuk ± 1 bulan yang lalu.
Pasien mengatakan dada terasa nyeri dan ada riwayat penyakit DM. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik didapatakan hasil kesadaran compos mentis. Pasien tampak kesusahan
bernafas, Pasien tampak lemas dan lesu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TTV yaitu
TD : 170/100 mmHg, HR: 92 x/menit, RR: 26 X/menit, T : 36,90C.
2. Pertanyaan Klinis
Apakah ada pengaruh dari terapi Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien
hipertensi heart disease (HHD)?
BAB III
PEMBAHASAN
7. VIA
a. Validity
1) Desain
Case Study
2) Sampel
1 orang dan didiagnosa Hypertensive Heart Disease (HHD)
3) Kriteria Inklusi
kriteria inklusi berusia 55 tahun, beresiko malnutrisi, menerima makanan melalui oral,
keadaan sadar dan bersedia menjadi responden sampai penelitian selesai.
b. Importance dalam hasil
1) Karakteristik subjek
Subjek penelitian adalah satu pasien yang didiagnosa oleh dokter menderita penyakit
Hypertensive Heart Disease (HHD)
2) Beda proporsi
pasien dilakukan penimbangan berat badan dengan hasil penimbangan 48,0 kg. selain
itu juga, pasien merasa mengalami penurunan berat badan sejak 6 bulan yang lalu, akan
tetapi pasien tidak mengingat secara jelas hasil berat badan sebelumnya.
3) Beda Mean
Hasil monitoring dan evaluasi pasien selama monitoring diperoleh asupan pasien
mengalami peningkatan, sebelumnya 75,8% (defisit sedang) menjadi 88,0% (defisit
ringan), Berat badan pasien tidak mengalami perubahan yaitu 48,0 kg. Nilai Kolesterol
total tidak diketahui karena tidak dilakukan pengukuran. Hasil pemeriksaan tekanan
darah mengalami penurunan mulai dari 160/90 mmHg menjadi 130/80 mmHg,
Pemeriksaan fisik pasien normal, tidak ada lagi keluhan yang dirasakan..
c. Applicability
1) Dalam diskusi
Pemberian terapi diet pada pasien Ny. H yaitu pemberian makanan yang sesuai
kebutuhan gizi, kondisi, dan daya terima pasien. Pasien diberikan jenis diet Rendah
Garam III, dengan bentuk makanan lunak karena pasien mengalami mual, frekuensi
makan 3x makanan utama dan 2x selingan, dengan rute pemberian oral. Hasil
perhitungan kebutuhan pasien didapatkan bahwa E = 1740,4 kkal, P = 65,2 gr, L = 38,6
gr, dan KH = 282,8 gr. Diet yang diberikan pada pasien mengikuti standar diet rumah
sakit dengan nilai gizi E = 2100 kkal, P = 73 gr, L = 47 gr, dan KH = 383 gr. Nilai gizi
tersebut lebih dari kebutuhan gizi pasien, sehingga peneliti merekomendasikan agar
asupan sesuai dengan kebutuhan gizi pasien. Edukasi nilai gizi yang diberikan pada
pasien yaitu berupa konseling untuk pasien dan keluarga pasien mengenai pengaturan
makan pada pasien Hypertensive Heart Disease (HHD), tujuan dan syarat diet, jenis
bahan makanan yang dianjurkan, tidak dianjurkan, dihindari dan dibatasi, contoh
pembagian makanan sehari, dan memberi dukungan serta motivasi pada pasien agar
mau makan secara bertahap. Pemberian dukungan dan motivasi dilakukan oleh peneliti
setiap hari agar pasien semakin termotivasi untuk menghabiskan makanan sehingga
kebutuhan gizinya dapat terpenuhi.
2) Karakteristik klien
Klien yang merupakan penderita hipertensi
3) Fasilitas biaya
Tidak dicantumkan jumlah biaya yang digunakan
8. Diskusi
Pengetahuan/sikap pasien terhadap gizi meningkat dari tidak tahu menjadi tahu walaupun
masih dalam proses perubahan perilaku akan pengetahuan mengenai pola makan yang
baik. Diagnosa pasien akhir penelitian mengalami perubahan menjadi N2.1 dan NI-5.4,
karena pasien masih dalam tahap penyesuaian atau masih dalam proses perubahan
perilaku akan pengetahuan mengenai pola makan yang baik. Diharapkan pasien dapat
menerapkan/melanjutkan diet yang telah diberikan walaupun dalam keadaan sehat serta
Diharapkan Proses Asuhan Gizi Terstandar pada pasien Hipertensi perlu terus
dilaksanakan dan ditingkatkan.
Daftar Pustaka
Agustina dkk R. Potensi Interaksi Obat Resep Pasien Hipertensi Di Salah Satu Rumah Sakit
Pemerintah Di Kota Samarinda. J Sains Dan Kesehat. 2015;1(4):208–13.
Baxter K, Stockley IH, editors. Stockley’s drug interactions: a source book of interactions,
their mechanisms, clinical importance and management. 9. ed. London:
Pharmaceutical Press; 2010. 1792 p.
BPOM Republik Indonesia. Pusat Informasi Obat Nasional [Internet]. 2020. Available from:
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-2-sistem-kardiovaskuler0/23-antihipertensi/235-
penghambat-ace
Diamond JA, Phillips RA. Hypertensive Heart Disease. Hypertens Res. 2005;28(3):191–202.
Farmakokinetik (ADME – Teori Lengkap) [Internet]. 2020. Available from:
https://biofar.id/farmakokinetik/
Gary Tackling, Borhade MB. Hypertensive Heart Disease [Internet]. 2020. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539800
Izzo JL, Gradman AH. Mechanisms and management of hypertensive heart disease: from left
ventricular hypertrophy to heart failure. Med Clin North Am. 2004 Sep;88(5):1257–
71.
Kementrian Kesehatan Repbulik Indonesia. Hasil Utama Riskesdas 2018 Provinsi Jawa Tinur.
Surabaya: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. 1–82 p.
Mayo Clinic. Bradycardia. Mayo Clin [Internet]. 2018; Available from:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bradycardia/diagnosistreatment/
drc-2035548
Nuraini bianti. Risk Factors Of Hypertension. J Major. 2015 Feb;4(5):10–9.
Parulian L, Listyanti E, Hati AK, Sunnah I. Analisis Hubungan Polifarmasi Dan Interaksi
Obat Pada Pasien Rawat Jalan Yang Mendapat Obat Hipertensi Di Rsp. Dr. Ario
Wirawan Periode Januari-Maret 2019. Indones J Pharm Nat Prod. 2019
Sep;02(02):79–86.
Riechelmann RP, Tannock IF, Wang L, Saad ED, Taback NA, Krzyzanowska MK. Potential
Drug Interactions and Duplicate Prescriptions Among Cancer Patients. JNCI J Natl
Cancer Inst. 2007 Apr 18;99(8):592– 600
Siswanto BB, Hersunarti N, Erwinanto, Barack R, Pratikto RS, Nauli SE, et al. Pedoman
Tatalaksaan Gagal Jantung. Jakarta: PERKI; 2015. 1–56 p. (1; vol. pertama).
World Health Organization. Cardiovascular [Internet]. 2020. Available from:
https://www.who.int/health-topics/cardiovascular-diseases#tab=tab_1