Anda di halaman 1dari 44

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN

RESIKO TINGGI DI PUSKESMAS POIGAR


KAB. BOLAANG MONGONDOW
TAHUN 2021

USULAN PENELITIAN

Oleh
nama

OLEH
URSHALLY PRISILIA
ARYANTI NIM. 16119028

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRINITA
MANADO
2021
USULAN PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Menyelesaikan Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Oleh:

URSHALLY PRISILIA ARYANTI


NIM. 16119028

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRINITA
MANADO
2021
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Usulan penelitian berjudul : Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Kehamilan resiko Tinggi di Puskesmas Pogar
Kab. Bolaang Mongondow Tahun 2021

Yang ditulis oleh,

Nama : Urshally Prisilia Aryanti


NIM 16119028
Terdaftar T.A : 2018/2019

Disetujui untuk dipertahankan dalam Ujian Usulan Penelitian dihadapan Tim


Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Trinita Program Studi Kebidanan
pada hari ,

Demikian untuk proses selanjutnya.

Manado, Agustus 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Priska Pandaleke, S.Tr.Keb.,M.Kes Demsi R. Sasewa, S.Sos., SE., M.Si


NIDN/NIK : 091002900 NIDN/NIK : 0904127001

i
HALAMAN PENGESAHAN

Usulan Penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Resiko Tinggi


Kehamilan di Puskesmas Pogar Kab. Bolaang Mongondow
: Tahun 2021

Yang ditulis oleh,


Nama : Urshally Prisilia
Aryanti N I M 16119028
Terdaftar T.A : 2018/2019

Telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Trinita Program Studi Kebidanan. Pada hari
,

Tim Penguji,

1. Priska Pandaleke, S.Tr.Keb., M.Kes (........................................)

2. Demsi R. Sasewa, S.Sos., SE., M.Si (........................................)

3.

Mengetahui,

Dekan Ketua
Universitas Trinita Program Studi Kebidanan

Rutler Masalamate, SKM, M.Kes Risna Ayu Rahmadani, S.ST, M.Kes


NIDN/NIK : 0915118402 NIDN. 10031993

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................3

C. Tujuan Penelitian.....................................................................................3

D. Manfaat Penelitian...................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5


A. Tinjauan Tentang Pengetahuan.................................................................5
B. Tinjauan Tentang Kehamilan....................................................................9
C. Tinjauan Tentang Resiko Tinggi dalam Kehamilan..................................10
D. Kerangka Konsep ......................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................20
A. Jenis Penelitian...................................................................................20

B. Variabel Penelitian.............................................................................20

C. Devinisi Operasional..........................................................................20

D. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................21

E. Populasi dan Sampel Penelitian.........................................................21

F. Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data.........................................22

G. Teknik Pengumpulan Data.................................................................22

H. Jalannya Penelitian.............................................................................22

I. Analisa Data........................................................................................23

KUISIONER.................................................................................................26
PERSETUJUAN RESPONDEN.................................................................30
iii
5

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,sehingga pada kesempatan ini
penulis boleh menyelesaikan usulan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Poigar Kab. Bolaang Mongondow Tahun
2021 ”.
Tentunya dalam dalam penyusunan usulan penelitian, banyak hambatan dan rintangan
yang dihadapi oleh penulis. Tetapi, karena dorongan, bimbingan, serta doa dari berbagai
pihak penulis boleh menyelesaikan usulan penelitian ini.
Untuk itu, penulis ingin berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Aprianno Ade Saerang, ST, SE.,M.Si Selaku Ketua Pembina Yayasan Prisma Sulut
yang telah banyak memberikan arahan selama penulis mengikuti pendidikan.
2. Merry J.J Langi, SE.,M.Si Selaku Ketua Yayasan Prisma Sulut yang telah banyak
memberikan arahan selama penulis mengikuti pendidikan.
3. Demsi R. Sasewa, S.Sos, SE., M.Si selaku Rektor Universitas Trinita dan juga
sebagai Pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan kepada penulis
selama mengikuti pendidikan.
4. Yuliana Mose, S.Kom Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik.
5. Sidney Awon, ST.,M.Ti Selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan.
6. Rutler Masalamate, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Trinita.
7. Risna Ayu Rahmadani, SST., M.Kes selaku Ketua Program Studi D3 Kebidanan.
8. Priska Pandaleke, S.Tr.Keb.,M.Kes selaku Pembimbing I yang telah banyak
memberikan arahan, bimbingan, serta masukan dengan penuh kesabaran dan
kearifan sehingga penulis dapat menyelesaikan Usulan Penelitian.
9. Keluarga saya (Sumai , anak dan Orang tua) telah memberikan kasih sayang, selalu
menjaga, mendidik, membiayai, memberikan motivasi serta mendoakan penulis
sampai saat ini. Sehingga penulis boleh menyelesaikan Usulan Penelitian.
Akhir kata, dengan segala keterbatasan. Penulis berharap agar dewan penguji
boleh memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan Usulan Penelitian ini.
Kiranya Tuhan Memberkati Kita Semua.

Manado, Agustus 2021

Penulis

5
6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko

meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi

komplikasi yang lebih besar dari resiko pada wanita normal umumnya

(Yuanita & Fatmawati, 2019).

Aspek pemicu resiko kehamilan harus segera ditangani karena dapat

mengancam keselamatan ibu, bahkan dapat terjadi kematian pada ibu dan

bayi. Penyebab terjadinya resiko tinggi pada kehamilan umumnya terjadi

pada kelompok umur 35 tahun, dengan tinggi badan kurang dari 145 cm, berat

badan tidak lebih dari 45 kg, jarak kehamilan sekarang dengan anak

sebelumnya kurang dari 2 tahun, dan ibu dengan jumlah anak lebih dari 4

(Hapsari, 2014). Selain itu pada primi muda, primi tua, anak terkecil < 2

tahun, kehamilan ganda, kehamilan hidramnion dan ibu yang pernah operasi

lebih berisiko 2,8 kali (dapat dikatakan hampir 3 kali lipat) dapat mengalami

komplikasi kehamilan dibanding pada wanita hamil dengan tanpa adanya

faktor risiko (Jayanti et al, 2016)

Upaya meminimalkan faktor risiko kematian ibu dan bayi, para ibu hamil

dihimbau melakukan pemeriksaan berkala secara rutin setiap empat bulan

sekali selama masa kehamilan sekaligus pemindaian faktor risiko kelainan

atau penyakit yang dapat meningkatkan risiko kematian saat persalinan

(Media Indonesia, 2016).

Menurut Dirjen Kesehatan Masyarakat Kirana Pritasari dalam Rakernas

2019, angka kematian ibu berkisar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Dari
6
7

14.640 total kematian ibu yang dilaporkan hanya 4.999, berarti ada 9.641

yang tidak dilaporkan ke pusat. Dari data tersebut, ada 83.447 kematian ibu di

desa maupun kelurahan, sementara di Puskesmas ada 9.825 kematian ibu, dan

2.868 kematian ibu di rumah sakit. Dari laporan yang diterima pusat bisa

dijabarkan tempat kematian ibu yang terjadi, adalah di rumah sakit 77%, di

rumah 15,6%, di perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan 4,1%, di fasilitas

kesehatan lainnya 2,5% dan kematian ibu di tempat lainnya sebanyak 0,8%.

Dan yang menjadi penyabab kematian ibu yaitu akibat gangguan hipertensi

sebanyak 33,07%, perdarahan obstetrik 27.03%, komplikasi non obstetric

15.7%, komplikasi obstetric lainnya 12.04% infeksi pada kehamilan 6.06%

dan penyebab lainnya 4.81% (Kemkes, 2019).


Berdasarkan data dari Dinkes Sulut jumlah kematian ibu di Sulawesi

Utara tahun 2015 terdapat 71 kasus, yang menjadi penyebab ialah 22 kasus

perdarahan (30,9%), 13 hipertensi dalam kehamilan (18,3%), 5 infeksi

(7,1%), dan 31 lain lain (43,7%) menurun pada tahun 2016 sebanyak 54

kasus, yang menjadi penyebab ialah 23 perdarahan (42,6%), 8 hipertensi

dalam kehamilan (14,8%), 3 infeksi (5,5%) dan 20 lain lain (37,1%). Tahun

2017 meningkat sebanyak 38 kasus, yang menjadi penyebab ialah 13

perdarahan (34,2%), 6 hipertensi dalam kehamilan (15,8%), 3 infeksi (7,9%)

dan 16 lain lain (42,1%). Tahun 2018 lebih meningkat lagi menjadi 50 kasus,

yang menjadi penyebab ialah 19 perdarahan (38%), 9 hipertensi dalam

kehamilan (18%), 4

infeksi (8%) dan 18 lain lain (36%) (Dinkes Sulut, 2019).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti, dari data buku

register Puskesmas Poigar Tahun 2020, Ibu hamil dengan resiko tinggi yang

melakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC) di Puskesmas

7
8

Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara sebanyak 24 orang,

8
9

dengan resiko tinggi berdasarkan usia tua di atas 35 tahun sebanyak 7 orang,

usia ibu hamil terlalu muda dibawah 20 tahun sebanyak 11 orang, jarak

kehamilan yang terlalu dekat sebanyak 4 orang, dan terlalu sering 2 orang.

Adapun jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan dari bulan Januari

sampai bulan Juni sebanyak 143 orang dan didapati 7 orang ibu yang

memiliki kehamilan beresiko.

Berdasarkan data di atas maka peneliti tertarik mengadakan penelitian

dengan judul “Pengetahuan Ibu hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi di

Puskesmas Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2021.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah adalah

“Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko

Tinggi di Puskesmas Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2021 ?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil Tentang Kehamilan

Resiko Tinggi di Puskesmas Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun

2021.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan

wawasan khususnya mengenai resiko tinggi kehamilan.

9
1

2. Manfaat Praktis

a. Untuk Tempat Penelitian

Dapat memberikan informasi bagi ibu hamil Tentang Kehamilan Resiko

Tinggi.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan di perpustakaan dan acuan untuk penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan senam untuk ibu hamil.

c. Bagi Responden

Untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya pengetahuan tentang

resiko tinggi kehamilan.

d. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan Tentang Kehamilan Resiko

Tinggi

1
0
11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2018).

2. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2018, pengetahuan mempunyai enam tingkatan,

yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah

ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu, misalnya tahu bahwa tomat

banyak mengandung vitamin, jamban adalah tempat membuang air

besar, penyakit demam berdarah ditularkan oleh nyamuk aedes agepti

dan sebagainya. Untuk mengetahui dan mengukur orang mengetahui

sesuatu dapat menggunakan pertanyaan pertanyaan misalnya apa tanda

tanda anak yang kurang gizi, apa penyebab penyakit TBC, bagaimana

cara melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dan sebagainya.

11
12

b. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan hanya sekedar tahu atau

menyebutkan objek tersebut tetapi harus dapat menginterpretasikan

secara benar tentang objek tersebut. Misalnya orang yang benar

memahami cara pemberantasan penyakit demam berdarah bukan hanya

sekedar menyebutkan 3M (mengubur, menutup dan menguras) tetapi

harus dapat menjelaskan mengapa harus menutup, mengubur dan

menguras tempat tempat penampungan air tersebut.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan dan mengaplikasikan prinsip yang di

ketahui tersebut pada situasi lain. Misalnya seseorang yang telah paham

tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat perencanaan

program kesehatan di tempat ia bekerja atau dimana saja, orang yang

telah paham metodologi penelitian, ia akan mudah membuat proposal

penelitian dimana saja dan seterusnya.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kemudian mencari hubungan antara komponen komponen

yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi

bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis

adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan atau

memisahkan, mengelompokkan membuat diagram (bagan) terhadap

12
13

pengetahuan atas objek tersebut. Misalnya dapat membedakan antara

nyamuk aedes agepty dengan nyamuk biasa,

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi formulasi yang telah ada. Misalnya dapat

membuat dengan kata kata sendiri tentang hal hal yang telah dibaca atau

didengar, dapat membuat kesimpulan atas artikel yang telah dibaca.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau objek tertentu. Penilaian ini dengan

sendiri didasarkan pada kriteria yang telah ditentukan atau norma norma

yang telah berlaku di masyarakat. Misalnya seorang ibu dapat melihat

seorang anak menderita malnutrisi atau tidak dan sebagainya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

a. faktor internal yang mempengaruhi penelitian (Dewi & Wawan, 2010)

yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain kearah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan

untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang

13
14

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga

perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi

untuk sikap berperan serta dalam pembangunan pada umumnya

semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima

informasi.

2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan

terutama untuk kehidupannya dan kehidupan keluarganya dan

kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan,

tetapi lebih banyak cara mencari nafkah yang membosankan,

berulang dan banyak tantangan. sedangakan bekerja umumnya

merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu

akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

3) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam

berfikir dan bekerja. Hal ini juga sebagian dari pengalaman dan

kematangan jiwa.

4) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara

14
15

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman

belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman

belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan

mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari

keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari

masalah nyata dalam bidang kerjanya.

b. Faktor eksternal

1) Sumber informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai

bentuk sumber informasi antara lain media cetak, elektronik,

papan pengumuman, keluarga, teman dan lain-lain mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan

orang (Dewi & Wawan, 2010).

2) Sosial budaya dan ekonomi

Menurut Ariani (2014), status ekonomi juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan

tertentu, sehingga status sosil ekonomi ini akan mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Sedangkan sosial budaya merupakan

15
16

suatu kebiasaan atau tradisi yang dilakukan seseorang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya.

3) Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi dari sikap

dan perilaku. Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

dari sikap dalam menerima informasi (Dewi & Wawan, 2010).

B. Tinjauan Tentang Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah hasil dari “kencan” sperma dan sel telur. Dalam

prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) benar-benar

penuh dengan perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang

dikeluarkan, hanya sedikit yang berhasil mencapai tempat sel telur. Dari

jumlah yang sudah sedikit itu, cuma satu sperma saja yang bisa membuahi

sel telur (Walyani, 2015).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah

kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi

sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III

dari 28 sampai 40 minggu (Marmi, 2014).

16
17

2. Diagnosis kehamilan

Menurut Walyani (2015) kehamilan dikatakan normal apabila ibu

sehat, tidak ada riwayat obstetric buruk, ukuran uterus sama/sesuai usia

kehamilan, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Kehamilan dengan

masalah khusus seperti masalah keluarga atau psiko-sosial, kekerasan

dalam rumah tangga, kebutuhan finansial dan lain-lain. Kehamilan dengan

masalah kesehatan yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi dana dan

kerja sama penanganannya seperti hipertensi, anemia berat, preeklampsi,

pertumbuhan janin terhambat, infeksi saluran kemih, penyakit kelamin,

dan kondisi lain- lain yang dapat memburuk selama kehamilan. Kehamilan

dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan rujukan segera

seperti perdarahan, eklampsi, ketuban pecah dini, atau kondisi

kegawatdaruratan lain pada ibu dan bayi.

3. Perubahan–perubahan pada ibu hamil

a. Trimester I

Setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam

tubuh, maka akan mencul berbagai macam ketidaknyamanan secara

fisiologis pada ibu misalnya mual muntah, keletihan, dan pembesaran

payudara. Hal ini memicu perubahan psikologi seperti berikut ini:

1) Ibu membenci kehamilan, merasakan kekecewaan, penolakan,

kecemasan, dan kesedihan.

17
18

2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar–benar hamil

dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering kali

memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya.

3) Hasrat melakukan seks berbeda–beda pada setiap wanita.

4) Sedangkan bagi suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggaan,

tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari

nafkah bagi keluarga.

b. Trimester II

Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa

dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat

kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar

sehingga belum dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima

kehamilannya dan dapat dimulai menggunakan energi dan pikirannya

secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan

gerakan janinnya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai

seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang

merasakan terlepas dari kecemasn dan tidak nyaman seperti yang

dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya

libido.

c. Trimester III

1) Sakit punggung disebabkan karena meningkatnya beban berat yang

anda bawa yaitu bayi dalam kandungan.

18
19

2) Pernapasan, pada kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil yang

sudah bernafas, ini karena tekanan bayi yang berada di bawah

diafragma menekan paru ibu, tapi setelah kepala bayi yang sudah

turun kerongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelum

persalinan maka akan merasa lega dan bernafas lebih muda.

3) Sering buang air kecil, pembesaran rahim, dan penurunan bayi ke

PAP membuat tekanan pada kandung kemih ibu.

4) Kontraksi perut, brackton-hicks kontraksi palsu berupa rasa sakit

yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau

istirahat.

5) Cairan vagina, peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah

normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya

agak kental dan pada persalinan lebih cair (Walyani, 2015).

4. Asuhan pada ibu hamil

Asuhan pada ibu hamil meliputi 14 T, yaitu ukur tinggi badan/berat

badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi

TT, pemberian tablet zatbesi (minimal 90 tablet selamake hamilan), test

terhadap penyakit menular seksual/ VDR temuwicara/konseling,

test/pemeriksaan Hb, Test/pemeriksa anurin protein, test reduksiurin.,

perawatan payudara (tekan pijat payudara), Pemeliharaan tingkat

kebugaran (senam hamil), terapi yodium kapsul (khusus daerah endemik

gondok), terapi obat malaria. Tujuan asuhan antenatal antaralain :

19
20

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial

ibu dan bayi.

c. Mengenali secara dini adanya ke tidak normalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,

ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

ASI eksklusif

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal. Kecuali jika ditemukan

kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain,

pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.

5. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Pada permulaan kehamilan ibu telah harus makan-makanan yang

mempunyai nilai gizi yang bermutu tinggi, maka oleh karena itu harus

banyak makan yang mengandung protein, banyak ditemukan defisiensi Fe

dan vitamin B12 pada calon ibu baik diberikan Fe sehingga sulfas ferosus

200 mg 3 kali sehari, kalsium dengan tablet berisimacam-macam vitamin

seorang wanita hamil memerlukan 2000 kalori sehari.

20
21

C. Tinjauan Tentang Kehamilan Resiko Tinggi

1. Pengertian

Kehamilan berisiko adalah kehamilan yang akan menyebabkan

terjadinya bahaya dan komplikasi yan lebih besar, baik terhadap ibu

maupun terhadap janin yang dikandungnya selama masa kehamilan,

melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan

dan nifas normal. Kehamilan resiko tinggi adalah suatu proses kehamilan

yang kehamilannya mempunyai risiko lebih tinggi dan lebih besar dari

normal umumnya kehamilan (baik itu bagi sang ibu maupun sang bayinya)

dengan adanya risiko terjadinya penyakit atau kematian sebelum ataupun

sesudah proses persalinannya kelak. Kehamilan resiko tinggi adalah

kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yan lebih

besar baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama masa

kehamilan, persalinan ataupun nifas nifas bila dibandingkan dengan

kehamilan persalinan dan nifas normal (Haryati. N, 2012).

Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko

meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi

komplikasi yang lebih besar dari resiko pada wanita normal umumnya.

Kehamilan resiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko

lebih besar dari biasanya (baik ibu maupun bayinya), akan terjadinya

penyakit atau kecacatan atau kematian sebelum maupun sesudah

persalinan. Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat

21
22

mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang

dihadapi (Yuanita & Fatmawati, 2019).

Dari berbagai teori diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan resiko

tinggi yaitu suatu kehamilan dimana jiwa dan kesehatan ibu dan atau bayi

dapat terancam dan bisa menyebabkan kecacatan atau kematian baik dalam

kehamilan ataupun saat proses persalinan sampai pada masa nifas atau

masa 42 hari setelah bersalin yang harus di deteksi dan di observasi selama

kehamilan agar risiko terjadinya penyakit atau kematian sebelum ataupun

sesudah proses persalinannya kelak dapat dicegah.

Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi yang erat hubungannya

dengan resiko tinggi (high risk) :

a. Wanita resiko tinggi (High Risk Woman) adalah wanita yang dalam

lingkaran hidupnya dapat terancam kesehatan dan jiwanya oleh karena

sesuatu penyakit atau oleh kehamilan, persalinan dan nifas.

b. Ibu resiko tinggi (High Risk Mother) adalah faktor ibu yang dapat

mempertinggi resiko kematian perinatal atau kematian maternal.

c. Anak resiko tinggi (High Risk Infant) adalah faktor anak yang dapat

mempertinggi resiko kematian perinatal.

d. Kehamilan resiko tinggi (High Risk Pregnancies) adalah suatu

kehamilan dimana jiwa dan kesehatan ibu dan atau bayi dapat terancam

(Yuanita & Fatmawati, 2019).

2. Kriteria Kehamilan Beresiko

Kehamilan berisiko terbagi menjadi tiga kriteria yang dituangkan

22
23

dalam bentuk angka atau skor. Angka bulat yang digunakan dalam

penilaian yaitu 2, 4 dan 8 pada setiap variabel dan kemudian dijumlahkan

menjadi total skor akhir. Berdasarkan total skor kehamilan berisiko

dibedakan menjadi:

a. Kehamilan Risiko Rendah (KRR)

Kehamilan risiko rendah dimana ibu seluruh ibu hamil berisiko

terhadap kehamilanya untuk ibu hamil dengan kehamilan risiko rendah

jumlah skor 2 yaitu tanpa adanya masalah atau faktor risiko. Persalinan

dengan kehamilan risiko rendah dalam dilakukan secara normal dengan

keadaan ibu dan bayi sehat, tidak dirujuk dan dapat ditolong oleh bidan

b. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT)

Kehamilan risiko tinggi dengan jumlah skor 6 - 10, adanya satu atau

lebih penyebab masalah pada kehamilan, baik dari pihak ibu maupun

bayi dalam kandungan yang memberi dampak kurang menguntungkan

baik bagi ibu atau calon bayi. Kategori KRT memiliki risiko kegawatan

tetapi tidak darurat.

c. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi

Kehamilan risiko sangat tinggi (KRST) dengan jumlah skor ≥ 12.

Ibu hamil dengan dua atau lebih faktor risiko meningkat dan

memerlukan ketepatan waktu dalam melakukan tidakan rujukan serta

pertolongan persalinan yang memadai di Rumah Sakit ditantangani oleh

Dokter spesialis.19 Hasil penelitian menunjukan bahwa KRST

23
24

merupakan kelompok resiko terbanyak penyebab kematian maternal

(Yuanita & Fatmawati, 2019).

3. Pengelompokkan Faktor Resiko Kehamilan

a. Faktor risiko tinggi menjelang kehamilan. Faktor genetika yaitu faktor

keturunan dan faktor lingkungan yang dipengaruhi oleh pendidikan dan

sosial.

b. Faktor risiko tinggi yang bekerja selama hamil atau keadaan yang dapat

merangsang kehamilan.

c. Kebiasaan ibu seperti merokok, minum minuman alkohol, kecanduan

obat dan lain lain. Penyakit yang mempengaruhi kehamilan misalnya

hipertensi gestasional, toksemia gravidarum.

d. Faktor risiko saat persalinan

e. Faktor risiko pada neonatus

4. Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi

Sebagian besar kematian ibu hamil dapat dicegah apabila mendapat

penanganan yang adekuat difasilitas kesehatan. Kehamilan dengan risiko

tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga

dapat dilakukan tindakan pencegahan menurut Kusmiyati (2011), antara

lain:

a. Sering memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur, minimal

4x kunjungan selama masa kehamilan yaitu: Satu kali kunjungan pada

triwulan pertama (tiga bulan pertama), satu kali kunjungan pada

24
25

triwulan kedua (antara bulan keempat sampai bulan keenam) dan dua

kali kunjungan pada triwulan ketiga (bulan ketujuh sampai bulan

b. Imunisasi TT yaitu imunisasi anti tetanus 2 (dua) kali selama kehamilan

dengan jarak satu bulan, untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi

baru lahir.

c. Bila ditemukan risiko tinggi, pemeriksaan kehamilan harus lebih sering

dan intensif

d. Makan makanan yang bergizi Asupan gizi seimbang pada ibu hamil

dapat meningkatkan kesehatan ibu dan menghindarinya dari penyakit-

penyakit yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi.

e. Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan komplikasi pada ibu

hamil seperti : berdekatan dengan penderita penyakit menular, hindari

asap rokok dan jangan merokok, makanan dan minuman beralkohol,

pekerjaan berat, penggunaan obat-obatan tanpa petunjuk dokter/bidan,

pemijatan/urut perut selama hamil dan berpantang makanan yang

dibutuhkan pada ibu hamil

f. Mengenal tanda-tanda kehamilan dengan risiko tinggi dan mewaspadai

penyakit apa saja pada ibu hamil.

g. Segera periksa bila ditemukan tanda-tanda kehamilan dengan risiko

tinggi. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di Polindes/bidan desa,

Puskesmas/Puskesmas pembantu, rumah bersalin, rumah sakit

pemerintah atau swasta.

25
26

Cara mencegah kehamilan risiko tinggi yaitu tidak melahirkan pada umur

kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, Hindari jarak kelahiran

terlalu dekat atau kurang dari 2 tahun, rencanakan jumlah anak 2 orang

saja, memeriksa kehamilan secara teratur pada tenaga kesehatan seperti

posyandu, puskesmas, rumah sakit, memakan makanan yang bergizi.

5. Klasifikasi Kehamilan Resiko Tinggi

Kehamilan resiko tinggi dapat digolongkan secara sederhana berdasarkan :

a. Demografis / Umum

1) Usia Ibu

a) Primipara kurang dari 18 tahun

b) Kehamilan diatas 35 tahun

c) Perkawinan diatas 5 tahun (anak mahal)

2) Suku / Ras

a) Bukan ras kaukasia

b) Kecenderungan BBLR pada bayi kulit hitam

3) Status Sosio Ekonomi

a) Keadaan keuangana yang buruk

b) Lingkungan yang buruk

c) Masalah social yang berat / kelas sosisal

d) Pekerjaan orang tua

e) Pendidikan orang tua

4) Status Perkawinan

a) Orang tua tunggal

26
27

b) Orang tua tidak menikah

b. Riwayat Obstetri Terdahulu

1) Paritas

a) Primigravida tua primer atau sekunder

b) Grandemultipara

2) Riwayat Kehamilan yang buruk

a) Pernah keguguran (keguguran yang berulang lebih dari 2 kali)

b) Kehamilan dengan kelainan letak

c) Sering mengalami perdarahan saat hamil atau perdarahan

antepartum (solusio plasenta / plasenta previa)

d) Terjadi infeksi saat hamil

e) Riwayat molahidatidosa atau chorio carsinoma

f) Kehamilan ganda dan juga hydramnion

g) Kehamilan dengan pre eklampsia dan eklampsia

h) Gravida serotinus

i) Riwayat IUFD

j) Kehamilan Ektopik

3) Riwayat Persalinan Terdahulu

a) Riwayat persalinan dengan tindakan (ekstraksi vakum, ekstraksi

forceps, operasi sectio caesarea, ekstraksi plasenta manual)

b) Riwayat persalianan premature 2 kali atau lebih

c) Riwayat persalinan lahir mati

d) Riwayat persalinan dengan perdarahan pasca salin

27
28

e) Riwayat persalinan dengan BBLR

f) Riwayat persalianan dengan induksi

g) Terdapat chepalo pelvic disproportion (CPD)

h) Sangkaan dismaturitas

c. Komplikasi medis dari kehamilan yang berhubungan dengan :

1) Anemia

2) Hipertensi (Tekanan darah > 140/90 mmHg)

3) Penyakit jantung (RHD, CHD)

4) Hamil dengan penyakit menular seksual (chlamidia, HIV, GO)

5) Hamil dengan penyakit metabolic (DM, Penyakit thyroid)

6) Hamil dengan kejang

7) Hamil dengan obesitas

8) Hamil dengan penyakit ginjal (Glomerulonephritis,

nefrotik syndrome)

9) Hamil dengan penyakit hepar (hepatitis)

10) Hamil dengan penyakit paru (TBC, asma bronchiale)

11) Hamil dengan kelainan endokrin (pituitary, adrenal)

12) Hamil dengan gastrointestinal (appendicitis)

13) Hasil kehamilan, kelainan kongenital (kemungkinan untuk

berulang) misalnya hydrodhepalus, anenchepalus, kembar siam

14) Riwayat infertilitas

d. Riwayat Medis Terdahulu

1) Perokok

28
29

2) Penyalahgunaan alkohol

3) Penyalahgunaan obat-obatan

4) Ibu yang sedang sakit kronis dan sedang mendapatkan pengobatan

5) Riwayat operasi

a) Operasi plastic pada fiste; vagina atau tumor vagina

b) Operasi persalinan atau operasi pada rahim

c) Riwayat adanya masalah dengan anastesi

e. Riwayat Ginekologi

1) Sub fertilitas

2) Kontrasepsi

3) Ketidakaturan pola menstruasi

f. Riwayat Penyakit Keluarga

1) Kelainan kongenital

2) Diabetes mellitus

3) Hypertensi

4) Penyakit ginjal

g. Pemeriksaan Fisik

1) Hasil pemeriksaan Umum :

a) Berat badan ibu < 45 Kg (resiko bayi IUGR), Berat badan ibu >

65Kg (hipertensi, disbetes gestasional)

b) Tinggi bada ibu < 145 cm

c) Deformitas pada tulang belakang

h. Hasil pemeriksaan Kehamilan (Faktor yang timbul selama kehamilan) :

29
30

1) Kehamilan trimester I

a) Hyperemesis gravidarum berat

b) Perdarahan

c) Nyeri abdomen

d) Infeksi intrauterine (CMV, TORCH)

2) Kehamilan trimester II dan III

a) Perdarahan

b) Preeklampsi, eklampsi

c) Gangguan pertumbuhan

d) Hidramnion

e) Kehamilan ganda

3) Saat Inpartu

a) Keadaan Resiko Tinggi dari Sudut Ibu

(1) Ketuban Pecah Dini

(2) Persalinan lama melampaui batas waktu perhitungan

partograf (WHO)

(3) Persalinan terlantar

(4) Rupture uteri imminens

(5) Rupture uteri

(6) Persalinan kelainan letak janin

(7) Distosia karena tumor jalan lahir, distosia bahu

(8) Perdarahan antepartum

(9) Retensio plasenta

30
31

b) Keadaan resiko tinggi ditinjau dari janin

(1) Distress janin

(2) Pecah ketuban disertai perdarahan

(3) Dismaturitas

(4) Makrosomia

(5) Infeksi intrauterine

(6) Pembentukan kaput yang besar

c) Keadaan resiko tinggi pasca partus

(1) Persalinan dengan restensio plasenta

(2) Atoni uteri pasca partus

(3) Persalinan dengan robekan perineum yang luas, robekan

serviks, vagina dan juga rupture uteri

i. Pemeriksaan Laboratorium

1) Urinalisis (glukosaria, protein uria, hematuria)

2) Pemeriksaan darah rutin

3) Skrining serologis untuk rubella, HIV dan sebagainya tergantung

dari prevalensi tempat ibu hamil berada (misalnya hepatitis,

HIV)

4) Skrining serologis untuk anomaly janin (misalnya neural

tube defect, down’s syndrome) (Yuanita & Fatmawati, 2019).

31
32

E. Kerangka Konsep

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Resiko Tinggi Kehamilan

Baik
Tahu

Cukup
Memahami

Kurang
Aplikasi

Analisis

Sintesis

Evaluasi

Gambar 2.1 Kerangka konsep penelitian pengetahuan Ibu Hamil Tentang Resiko
Tinggi Kehamilan

32
33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang

bersifat deskriptif yaitu untuk memperoleh gambaran pengetahuan ibu hamil

tentang kehamilan resiko timggi di Puskesmas Poigar Kabupaten Bolaang

Mongondow Tahun 2021.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah monovariabel yaitu pengetahuan ibu

hamil tentang kehamilan resiko tinggi di Poigar Kabupaten Bolaang

Mongondow Tahun 2021 .

C. Definisi oprasional

1. Pengetahuan

Pengetahuan yang dimaksud adalah yang diketahui oleh ibu hamil

tentang kehamilan resiko tinggi. Adapun kategori pengetahuan (Arikunto,

2010) sebagai berikut:

a. Pengetahuan dikatakan baik jika responden menjawab dengan

presentase 76-100% dengan jawaban benar 16-20.

b. Pengetahuan dikatakan cukup jika responden menjawab dengan

presentase 56-75% dengan jawaban benar 12-15.

c. Pengetahuan dikatakan kurang jika responden menjawab dengan

presentase ≤55% dengan jawaban benar ≤11.

33
34

2. Ibu Hamil

Ibu hamil adalah wanita yang sedang mengandung janin didalam

rahimnya yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Poigar dan

bersedia menjadi responden.

3. Kehamilan Resiko Tinggi

Kehamilan resiko tinggi adalah suatu kehamilan dimana jiwa dan

kesehatan ibu dan atau bayi dapat terancam dan bisa menyebabkan

kecacatan atau kematian baik dalam kehamilan ataupun saat proses

persalinan sampai pada masa nifas atau masa 42 hari setelah bersalin.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Poigar Kabupaten Bolaang

Mongondow Tahun 2021

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September Tahun 2021.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto 2019).

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang memeriksakan

kehamilan di puskesmas Poigar dari bulan Januari sampai Juni Tahun 2021

yaitu berjumlah 143 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh

34
35

populasi, sampel sering juga disebut contoh adalah wakil dari populasi

yang ciri cirinya akan diungkapkan dan akan digunakan untuk menaksir

ciri ciri populasi (Nasir dkk, 2011). Menurut Musfiqon (2012)

pengambilan sampel disesuaikan dengan besarnya populasi, dalam

penelitian ini peneliti mengambil sampel 20% dari jumlah populasi. Jadi

sampel yang diambil adalah 29 responden.

F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010). Alat yang dipergunakan dalam

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini

menggunakan instrumen berupa kuesioner (Daftar pernyataan) kuesioner

terdiri atas 20 item pertanyaan yang sudah disusun dengan tujuan

penelitian kuisioner disusun oleh peneliti. Cara penilaian dengan sistem

skor pada masing-masing variabel dengan kategori nilai jika responden

menjawab benar diberikan nilai 1 dan menjawab salah diberikan nilai 0.

G. Teknik pengumpulan data

1. Data Primer

Data yang diambil dari kuisioner secara langsung yaitu peneliti

membagikan kuesioner secara langsung kepada responden dan

menjelaskan cara pengisian kuesioner.

2. Data Sekunder

Data yang didapatkan dari gambaran umum tentang lokasi penelitian

35
36

yang di dapat dari profil Puskesmas Poigar dan Register KIA.

H. Tahap pengolahan data

1. Editing (Penyuntingan)

Editing adalah kegiatan untuk melakukan pengecekan ulang isi

kuesioner, yang meliputi kelengkapan pengisian semua pertanyaan di

kuesioner, jawaban jelas terbaca, jawaban sesuai dengan pertanyaan,

jawaban yang konsisten, serta mengecek macam isian data lainnya

apakah sesuai dengan keinginn peneliti.

2. Coding (Pemberian Kode)

Setelah data masuk kemudian diperiksa, setiap jawaban dikoreksi dalam

angka-angka lalu diberi kode 1,2 dan seterusnya

3. Tabulating (Tabulasi)

Tabulating merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar

dengan mudah dapat dijumlah, disusun dan di data untuk disajikan dan

di analisis dalam bentuk master tabel.

I. Jalannya Penelitian

1. Tahap persiapan

a. Menentukan masalah yang akan diteliti

b. Permohonan survey ke lokasi penelitian

c. Pengumpulan referensi melalui buku sumber dan internet

d. Pengumpulan data responden dari lokasi penelitian

e. Menyusun proposal

f. Konsultasi proposal

36
37

g. Seminar proposal

2. Tahap-tahap pelaksanaan

a. Membagikan kuesioner pada siswi

b. Melakukan pengumpulan data

c. Mengelola data dan menganalisa data

d. Menyusun laporan penelitian.

3. Tahap Pengolahan Data

Semua hasil pengolahan data diolah dengan menggunakan kalkulator dan

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

4. Cara Laporan Penelitian

Cara penulisan/penyusunan laporan mengacu pada buku pedoman

penulisan Karya Tulis Ilmiah.

J. Analisa Data

Data yang diperoleh dari kuesioner diolah secara manual dengan

menggunakan kalkulator, ditabulasi kemudian disajikan dalam bentuk tabel

frekuensi. Data yang telah diberi skor kemudian dianalisa dengan

menggunakan rumus. Menurut Siswanto dkk (2014) adapun jawaban

responden dihitung dengan menggunakan rumus: 𝑃 = 𝑓 𝑋100%

Keterangan :

P : Persentasi

f : Jumlah jawaban benar

n : Jumlah soal

100% : Nilai Konstanta

37
38

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.


Yogjakarta

Dewi, M & Wawan, A. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap


dan Perilaku Manusia. Cetakan II, Nuha Medika, Yogyakarta

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (2019). Profil Kesehatan


Provinsi Sulawesi Utara tahun 2015 sampai 2018. Sulawesi Utara.

Haryati, N. (2012). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal. Bumi Aksara. Jakarta.

Kemkes. (2019). Dirjen Kesmas Paparkan Strategi Penurunan AKI dan Neonatal.
Melalui http://www.kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-
berita/021517-di-rakesnas-2019_-dirjen-kesmas-paparkan-strategi-
penurunan-aki-dan-neonatal. Diakses 08 Agustus 2021.

Kusmiyati. (2011). Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Cetakan Ke Enam.
EGC

Nurhajanti,P. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kehamilan Resiko


Tinggi dengan Metode Indeks Card Match Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil di
Desa Gonilan . Fakultas Ilmu Kesehatan Univ.Muhammadiyah .
Marmi. (2014). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.

Media Indonesia. (2016). https://mediaindonesia.com/read/detail/162637-angka-


kematian-ibu-dan-bayi-indonesia-10-negara-tertinggi-di-dunia. Diakses 8
Agustus 2021.

Musfiqon. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Prestasi


Pustaka Raya. Surabaya
Notoatmodjo, S. (2018). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta.
Jakarta

Nasir, Muhith & Ideputri. (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan.
Nuha Medika Yogjakarta

Siswanto, Susila, dan suyanto (2014). Metodologi penelitian kesehatan


dan kedokteran. Bursa Ilmu Karangkejen. Yogyakarta

Walyani. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Pustaka Barupress.


Yogjakarta

Yuanita & Fatmawati. (2019). Asuhan Keperawatan Kehamilan. Jakad


Publishing. Surabaya.

38
39

RENCANA JADWAL PENELITIAN

BIAYA PENELITIAN

No Kegiatan Biaya

(Rp)
1 Penyusunan Proposal 100.000

2 Pengadaan Proposal 50.000

3 Pengadaan Kuisioner Penelitian 100.000

4 Penelitian 100.000

5 Pengadaan Skripsi 50.000

6 Alat Tulis Menulis 100.000

Total 500.000

39
40

Lembar Permohonan Menjadi Responden

Hal : Permohonan Kesediaan/ Persetujuan Menjadi Responden

Kepada Yth .
Responden Penelitian
Di tempat,

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Urshally Prisilia Aryanti
NIM 16119028
Adalah mahasiswa Prodi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Trinita
yang sedang melakukan penelitian dengan judul : “ Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
tentang kehamilan resiko timggi di Puskesmas Poigar Kab. Bolaang Mongondow Tahun
2021. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang bisa merugikan bagi responden
(ibu hamil) dan segala kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
pergunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila ibu bersedia untuk menjadi responden maka saya mohon kesediaannya
untuk menandatangani lemar persetujuan dan mengisi kuesioner yang saya sediakan
dengan sejujurnya dan apa adanya tanpa ada pengaruh dari pihak manapun sesuai petunjuk
yang saya buat.
Atas perhatian, kerjasama dan kesediaannya ibu menjadi responden saya ucapkan
terima kasih.

Hormat saya,

(Urshally Prisilia Aryanti)

40
41

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ……………………..
Umur : ……………………..
Alamat : ……………………..
Pendidikan : ………………..
Pekerjaan :………………….
Jumlah Anak : ………………

Setelah mendapatkan penjelasan yang diberikan oleh penliti, serta mengetahui


manfaat dan resiko penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
tentang kehamilan resiko tinggi di Puskesmas Poigar Kab. Bolaang Mongondow
Tahun 2021”, dengan ini menyatakan bersedia ikut terlibat sebagai responden,
dengan catatan bila sewaktu-waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak
membatalkan persetujuan ini. Saya percaya apa yang saya informasikan dijamin
kerahasiaanya dan menyatakan bersedia dan membantu jalanya penelitian dengan
memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang ada dalam daftar petanyaan
yang telah di sediakan oleh peneliti yang namanya tersebut dibawah ini sebagai
Mahasiswa Universitas Trinita Manado :
Nama : Urshally Prisilia Aryanti
NIM 16119028
Demikian persetujuan ini dibuat dengan benar.

Manado. Agustus 2021


Responden

( )

41
42

KUESIONER PENELITIAN

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Poigar


Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2021

No.Responden (Di isi oleh peneliti) :”


Petunjuk umum pengisian
1. Isilah identitas ibu secara lengkap
2. Berilah tanda (√) pada kolom jawaban benar jika anda anggap benar dan pada kolom
jawaban salah jika anda anggap salah.
3. Dilarang bertanya terhadap teman didekat anda
4. Dijawab dengan sejujurnya dan penuh hati nurani
5. Hanya diperbolehkan mengisi satu jawaban dalam setiap pertanyaan

Identitas Responden
1. Nama/Inisial :
2. Almat :
3. Pendidikan terakhir :
4. Umur :
5. Pekerjaan :
6. Jumlah Anak :

Petunjuk :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada jawaban
yang telah disediakan.

Keterangan :
B = Benar
S = Salah

NO Pernyataan B S KET

1. Risiko tinggi kehamilan adalah suatu kehamilan dimana jiwa √


dan kesehatan ibu atau bayi dapat terancam
2 Deteksi dini yang dilakukan saat kehamilan merupakan √
upaya untuk mencegah kehamilan risiko tinggi
3 Ibu yang menderita kurang darah (Anemia) dapat √
melahirkan bayi premature
4 Ibu yang mempunyai riwayat keguguran 3 kali atau lebih √
berturut-turut pada kehamilan yang lalu termasuk faktor
resiko tinggi kehamilan
5 Sangat tidak penting untuk melakukan antenatal care atau √
pemeriksaan kehamilan bagi setiap ibu hamil
6 Kehamilan risiko tinggi tidak membahayakan ibu dan janin √
7 Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan hanya bila ada √
keluhan
8 Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), √
keguguran, persalinan tidak lancar atau macet, perdarahan
sebelum dan sesudah persalinan, janin mati dalam

42
43

kandungan, ibu hamil atau bersalin meninggal dunia,


keracunan kehamilan atau kejang-kejang merupakan
dampak kehamilan risiko tinggi
9 Usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun √
adalah usia yang termasuk dalam faktor resiko tinggi
kehamilan
10 Jarak kehamilan yang baik 2-4 tahun √
11 Ibu dengan pendarahan saat hamil muda baik sedikit √
maupun banyak merupakan tanda-tanda resiko tinggi
kehamilan
12 Tinggi badan kurang dari 145 cm dapat √
mengakibatkan kesulitan bersalin secara normal
13 Bengkak pada kaki, tangan, dan wajah tidak termasuk √
tanda bahaya kehamilan
14 Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat √
menyebabkan kematian ibu dan janin
15 Kunjungan ibu hamil adalah kontak langsung antara √
ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan
16 pekerjaan berat tidak akan berpengaruh pada √
kehamilan apalagi sampai menyebabkan kehamilna
beresiko
17 Untuk menghindari kehamilan beresiko sebaiknya √
rencanakan jumlah anak 2 orang saja
18 Ibu hamil dengan kehamilan beresiko hanyak bilsa √
melakukan Pemeriksaan kehamilan di rumah sakit
19 Imunisasi TT pada ibu hamil dilakukan untuk √
mencegah penyakit tetanus pada bayi baru lahir.
20 Pencegahan kehamilan resiko tinggu yaitu salah √
satunya dengan Imunisasi TT yaitu imunisasi anti
tetanus 2 (dua) kali selama kehamilan dengan jarak
satu bulan

43

Anda mungkin juga menyukai