Anda di halaman 1dari 19

“TAHAP PERTUMBUHAN GIGI DAN PERIODE UMUR ERUPSI GIGI “

Dosen Pembimbing :
drg. Vega R. Fione, M.Kes
NIP : 197102012000122005

Disusun oleh
Rifda Najlah Badjuber
NIM : 711240219054

POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES MANADO


2019
KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
tugas penyusunan makalah dengan topik “Tahap Pertumbuhan gigi dan periode umur
erupsi gigi“ dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
            Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
                                                                                  
                                                                                                  Manado, oktober 2019   
                                                                                        

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………….....................................i
KATA PENGANTAR…………………………………………………...………….......ii
DAFTAR ISI………………………………………………………...………………….iii
BAB I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang…………..…………………………………………………………..…....1
B.    Rumusan Masalah.……..…………………..…………………………………………….2
C.   Tujuan……………………………..……………………………………………………....2
BAB II      TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian gigi susu…………………………………………………………….………3
B.    Pengertian gigi permanen………………………………………………………………7
C.   Pertumbuhan dan Perkembangan gigi………………………………..……………….9
D. Periode pertumbuhan gigi lengkap dan periode umur erupsi gigi ………………..14
BAB III     KESIMPULAN DAN SARAN
                 A.  Kesimpulan……………………………………………………..……….19
                 B.  Saran……………………………………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...20
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
         Pertumbuhan dan perkembangan dari gigi geligi seperti halnya organ
lainnya telah dimulai sejak 4-5 bulan dalam kandungan. Pada waktu lahir,
maksila (Rahang atas) dan mandibula (Rahang Bawah)  merupakan tulang
yang telah dipenuhi oleh benih-benih gigi dalam berbagai tingkat
perkembangan.
         Pada umumnya, gigi susu bayi mulai tumbuh di usia sekitar 6-8
bulan. Tetapi, pertumbuhan gigi si kecil juga bisa terjadi lebih cepat, yaitu
sekitar usia 3 bulan. Dan ada beberapa bayi yang mengalami
keterlambatan pertumbuhan giginya, yaitu baru terlihat dasar giginya pada
usia sekitar 1 tahun bahkan lebih. Gigi susu pertama yang biasanya
tumbuh pertama kali adalah di bagian bawah tengah. Sedangkan gigi susu
terakhir yang tumbuh biasanya pada bagian paling belakang di mulut
bagian atas. Dan pertumbuhan gigi susu si kecil, normalnya, akan berakhir
ketika ia berusia 3 tahun, dimana ia sudah memiliki gigi susu lengkap
sebanyak 20 gigi.
         Tidak semua gigi berkembang dalam waktu yang sama. Tanda-tanda
pertama dari perkembangan gigi pada embrio ditemukan di daerah anterior
mandibula waktu usia 5 sampai 6 minggu,sesudah terjadi tanda-tanda
perkembangan gigi di daerah anterior maksila kemudian berlanjut ke arah
posterior dari kedua rahang.
         Gigi merupakan bagian dari rongga mulut yang kadang
perawatannya tidak diperhatikan dengan serius.banyak orang yang
mengabaikan kesehatan gigi.padahal merawat gigi sangatlah penting.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi susu dan gigi tetap?
2. Bagaimana periode umur erupsi gigi?
 C.    Tujuan
1.    Tujuan Umum
      Untuk mengetahui  gambaran pertumbuhan dan perkembangan gigi
susu dan gigi tetap.
2.    Tujuan khusus
a.    Mengetahui pengertian gigi susu dan gigi tetap
b.    Mengetahui  tahap pertumbuhan gigi susu dan gigi tetap
c.    Mengetahui periode umur erupsi gigi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian gigi susu (gigi decidui)


            Gigi susu atau ada pula yang menyebutnya  gigi sulung berperan
penting untuk perkembangan rahang dan erupsi atau pertumbuhan gigi
tetap. Normalnya anak-anak mempunyai 20 gigi susu yang terdiri dari 10
gigi dirahang atas dan 10 gigi dirahang bawah.
            Pada dasarnya erupsi atau keluarnya gigi susu pertama terjadi di
usia 6-8 bulan. Umumnya diawali oleh keluarnya gigi seri tengah bawah,
lalu secara berurutan gigi seri tengah atas, gigi seri lateral atas dan gigi
seri lateral bawah, geraham susu pertama, gigi taring dan geraham susu
kedua. Tapi erupsinya tak sekaligus, melainkan satu per satu dan kadang
ada juga yang sepasang-sepasang. Umumnya ketika anak berusia 1 tahun
mempunyai 6-8 gigi susu (tapi kadang ada juga yang hanya 2 gigi
walaupun tanpa disertai keluhan pertumbuhan) dan akan menjadi lengkap
berjumlah 20 gigi susu (4 gigi seri atas-bawah, 2 gigi taring kanan-kiri di
atas-bawah, dan 4 geraham kiri-kanan di atas-bawah) pada usia 18 bulan
atau 2 tahun.
            Kendati erupsi gigi pertama terjadi pada usia 6-8 bulan, namun
masih belum bisa dikatakan terlambat apabila di atas usia tersebut belum
juga keluar gigi pertama. Karena, normalnya erupsi gigi terjadi pada usia 6-
12 bulan. Lain halnya bila si anak sudah berusia lebih dari setahun tapi
belum juga terjadi erupsi gigi, maka perlu diketahui penyebabnya, ini
apabila anak belum sama sekali tumbuh giginya.

 Proses Pertumbuhan Gigi susu


Jenis Gigi Pertumbuhan Gigi dan Usia
Anak
Gigi kacip (incisivus) 6 - 9 bulan

Gigi geraham (molar) 12 - 15 bulan


pertama
Gigi taring (caninus) 18 - 20 bulan

Gigi geraham (molar) 24 - 36 bulan


kedua
            Sumber : Buku Kedokteran Anatomi gigi

 Pertumbuhan Gigi Susu dan Masa Tanggalnyabuhan Masa tanggal


Gigi Bagian Jenis Gigi Masa Masa
Pertumbuhan Tanggal
Rahang Seri Pertama ggal 7 bulan 6  Tahun
Atas Seri Kedua 9 bulan 7 - 8 tahun
Taring 18 bulan 12 - 14
Geraham Pertama 14 bulan tahun
Geraham Kedua 24 bulan 11 - 12
tahun
12 - 14
tahun
Rahang Kacip Pertama 6 bulan 6 tahun
Bawah Kacip Kedua 7 bulan 7 tahun
Taring 16 bulan 9 - 10 tahun
Geraham Pertama 12 bulan 10 - 12
Geraham Kedua 20 bulan tahun
11 - 12
tahun
            Sumber: Buku Kedokteran Anatomi gigi

Erupsi dari gigi susu biasanya menurut urutan sebagai berikut :


1. Gigi i1 bawah
2. Gigi i2 bawah
3. Gigi i1 atas
4. Gigi i2 atas
5. Gigi m1 bawah
6. Gigi m1 atas
7. Gigi c bawah
8. Gigi c atas
9. Gigi m2 bawah
10.Gigi m2 atas

Beberapa gejala pada anak pada saat giginya tumbuh (erupsi):


1.    Gatal pada gusi
            Ini paling sering dialami. Rasa gatal ini membuat anak sering
menggigit benda yang dipegangnya. Untuk mengatasinya berikan biskuit
bayi yang agak keras tapi akan hancur terkena air liur, sehingga tidak
membahayakan. Atau bisa juga diberi mainan khusus bayi untuk
digigit-gigit yang aman dari zat beracun.
2.     Rewel
            Keadaan gatal pada gusi membuat bayi merasa tak nyaman.
Akibatnya bayi yang baru tumbuh gigi hampir selalu rewel.
3.    Tidak nafsu makan
            Perasaan tak enak di mulut karena tumbuh gigi bisa membuat anak
malas makan atau mengunyah. Meski demikian anak tetap harus makan.
4.    Demam
            Biasanya tidak sampai demam tinggi. Bila demamnya cukup
tinggi, bawalah anak ke dokter untuk mengecek apakah demamnya
memang disebabkan akan tumbuh gigi atau ada penyebab lain.
Gigi susu berguna dan berpengaruh terhadap kesehatan individu,
perkembangan rahang, erupsi gigi geligi tetap,perkembangan fisik
dan mental anak-anak, karena dengan kehilangan dini gigi
susu,mengakibatkan perkembangan rahang yang normal tidak
mungkin terjadi dan gigi M1 tidak dapat tumbuh pada posisi yang
normal sebagai kunci dari oklusi. Orang tua tidak boleh  menganggap
remeh proses pertumbuhan gigi susu anak. Karena gigi susu punya
fungsi penting dan ikut mempengaruhi kondisi serta kelancaran
pertumbuhan gigi tetap kelak,.Adapun fungsi dan peran gigi susu
adalah :
1. Fungsi pengunyahan (mastikasi)
            Anak yang sering sakit gigi tentu akan malas untuk mengunyah
makanan, hal ini berdampak pada asupan gizi yang tentunya sangat
dibutuhkan anak-anak mengingat masa anak-anak adalah masa aktif
pertumbuhan dan perkembangan. Disamping itu berdampak pula terhadap
pertumbuhan rahang, rahang tidak akan bertumbuh maksimal karena
fungsi pengunyahan yang juga tidak maksimal, mengakibatkan  gigi-gigi
permanen penggantinya kekurangan ruang sehingga  gigi berjejal, posisi
gigi depan maju.

2. Fungsi bicara (fonetik)


            Gigi berperan dalam pengucapan huruf-huruf tertentu seperti
F,V,S,Z,Th. Ketika gigi, terutama gigi depan hilang/rusak berat maka
pelafalan beberapa huruf akan kurang tepat (cedal).

3. Fungsi kecantikan (estetik)


            Anak dengan gigi utuh dan rapi akan terlihat semakin
cantik/tampan. Yang perlu dicermati adalah beban psikologis anak ketika
teman-temannya mengolok  dengan sebutan ompong karena giginya
gigis(rampant) dan tinggal akar.

4. Fungsi mempertahankan ruang dalam lengkung gigi  sebagai persiapan


pertumbuhan gigi permanen sekaligus menentukan arah pertumbuhan gigi
permanen. Gigi susu karena suatu sebab terpaksa dicabut sebelum
waktunya, maka gigi yang terletak di depan/ belakangnya akan bergeser ke
ruang bekas gigi yang dicabut, hal ini mengakibatkan gigi permanen
kekurangan ruang untuk tumbuhnya kelak. Gigi permanen akan kehilangan
penuntun arah, akibatnya gigi tumbuh dengan arah yang salah.
B.    Pengertian Gigi Permanen
      Sekitar umur 6 tahun, gigi geraham tetap pertama mulai tumbuh
atau erupsi pada rahang atas dan bawah. Jadi sekitar umur 6 sampai 12
tahun anak-anak mempunyai gigi geligi campuran antara gigi susu dan gigi
tetap. Setelah mencapai umur 12 tahun kebanyakan dari anak-anak telah
mempunyai semua gigi tetapnya, kecuali untuk gigi geraham bungsu. Gigi
permanen yang pertama muncul dalam rongga mulut (erupsi) ialah gigi m1,
yang letaknya distal dari gigi m2, pada usia 6 tahun dan sering disebut six
year molar. Gigi tersebut mulai terklasifikasi pada saat bayi dilahirkan. Gigi
ini adalah gigi yang terbesar di antara gigi geligi susu dan gigi ini baru
erupsi setelah pertumbuhan dan perkembangan rahang sudah cukup
memberi tempat untuknya.

1.    Tumbuhnya gigi permanen rahang bawah :


 Nama gigi Usia gigi
Incisivus pertama 6-7 tahun
Incisivus kedua 7-8  tahun
Caninus 9-10 tahun
Premolar pertama 10-12 tahun
Premolar kedua 11-12 tahun
Molar pertama 6-7  tahun
Molar kedua 11-13 tahun
Molar ketiga 17-21 tahun
                         Sumber: Buku Kedokteran Anatomi gigi

2.    Tumbuhnya gigi permanen rahang atas:

Nama gigi Masa Pertumbuhan


Incisivus pertama 7-8 tahun
Incisivus kedua 8-9 tahun
Caninus 11-12 tahun
Premolar pertama 10-11 tahun
Premolar kedua 10-12 tahun
Molar pertama 6-7 tahun
Molar kedua 12-13 tahun
Molar ketiga 17-21 tahun
                         Sumber: Buku Kedokteran Anatomi gigi

Proses Pertumbuhan Gigi Permanen


Gigi tetap pertama biasanya muncul di usia 6 tahunan. Oleh
karenanya,paling baik kalau gigi susu tanggal ketika gigi tetap
penggantinya sudah teraba atau terlihat. Gigi susu harus dipertahankan
karena merupakan penuntun erupsi bagi gigi tetap. Jika gigi susu copot
sebelum waktunya gigi tetap keluar, maka gigi geligi tetangganya akan
bergeser mengisi sebagian kapling yang kosong. Akibatnya, gigi tetap
tumbuh tidak pada tempatnya alias berantakan.

C.   Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi

                Benih gigi mulai dibentuk sejak janin berusia 7 minggu dan
berasal dari lapisan ektodermal serta mesodermal. Lapisan ektodermal
berfungsi membentuk email dan odontoblast, sedangkan mesodermal
membentuk dentin, pulpa, semen, membran periodontal, dan tulang
alveolar. Pertumbuhan dan perkembangan gigi dibagi dalam tiga tahap,
yaitu perkembangan, kalsifikasi, dan erupsi.

Tahap Perkembangan Gigi


Tahap perkembangan adalah sebagai berikut:
1. Tahap Inisiasi (bud stage)
                              Inisiasi merupakan permulaan terbentuknya benih gigi dari
jaringan epitel mulut. Sel-sel tertentu pada lapisan basal dari epitel mulut
berproliferasi lebih cepat dari pada sel sekitarnya. Hasilnya adalah lapisan
epitel yang menebal di regio bukal lengkung gigi. Dalam tahap ini terjadi
penebalan jaringan ektodermal, merupakan gambaran morfologi pertama
dari perkembangan gigi, akan tetapi hal ini didahului suatu gejala dasar
induktif.

2. Tahap Proliferasi (cap stage)


            Proliferasi adalah gejala dimana proyeksi dari lamina gigi meluas
sampai ke daasar mesenkim pada tempat yang khusus dan membentuk
primordia dari gigi primer ( organ enamel ). Lapisan sel-sel mesenkim yang
berada pada lapisan dalam mengalami proliferasi, memadat, dan
bervaskularisasi membentuk papila gigi yang kemudian membentuk dentin
dan pulpa pada tahap ini. Sel-sel mesenkim yang berada di sekeliling
organ gigi dan papila gigi memadat dan fibrous, disebut kantong gigi yang
akan menjadi sementum, membran periodontal, dan tulang alveolar.
3. Tahap Histodiferensiasi (bell stage)
            Tahap Histodiferensiasi adalah rangkaian perubahan bentuk
(metamorfosis) dari organ enamel yang khas untuk gigi susu dan gigi tetap.
Pada tahap ini terjadi diferensiasi seluler. Sel-sel epitel email dalam (inner
email epithelium) menjadi semakin panjang dan silindris,disebut sebagai
ameloblas yang akan berdiferensiasi menjadi email dan sel-sel bagian tepi
dari papila gigi menjadi odontoblas yang akan berdiferensiasi menjadi
dentin

3.    Tahap Morfodiferensiasi


            Pola morfologi atau bentuk dasar dan ukuran relatif dari gigi yang
akan datang dibentuk pada tahap morfodiferensiasi. Sel pembentuk gigi
tersusun sedemikian rupa dan dipersiapkan untuk menghasilkan bentuk
dan ukuran gigi selanjutnya. Proses ini terjadi sebelum deposisi matriks
dimulai. Morfologi gigi dapat ditentukan bila epitel email bagian dalam
tersusun sedemikian rupa sehingga batas antara epitel email dan
odontoblas merupakan gambaran  dentino enamel junction yang akan
terbentuk.  Dentino enamel junction  mempunyai sifat khusus yaitu
bertindak sebagai pola pembentuk setiap macam gigi. Terdapat deposit
email dan matriks dentin pada daerah tempat sel-sel ameloblas dan
odontoblas yang akan menyempurnakan gigi sesuai dengan bentuk dan
ukurannya.

5. Tahap Aposisi
          
  Aposisi adalah pengendapan matriks dari struktur jaringan keras
gigi. Matriks email terbentuk dari sel-sel ameloblas yang bergerak ke arah
tepi dan telah terjadi proses kalsifikasi sekitar 25%-30%.Pertumbuhan
aposisi dari enamel dan dentin adalah pengendapan yang berlapis-lapis
dari matriks ekstra seluler. Pertumbuhan aposisi ditandai oleh
pengendapan yang teratur dan berirama dari bahan ekstra seluler yang
tidak mempunyai kemampuan sendiri untuk pertumbuhan yang akan
datang.
            Bila terjadi gangguan pada tahap aposisi akan mengakibatkan
kelainan atau perubahan struktur dari jaringan keras gigi. Misalnya pada
hipoplasia enamel ( gigi yang berwarna kecoklatan karena tetracycline).

6. Tahap Kalsifikasi Gigi


                        Tahap kalsifikasi adalah suatu tahap pengendapan matriks
dan garam-garam kalsium. Kalsifikasi akan dimulai di dalam matriks yang
sebelumnya telah mengalami deposisi dengan jalan presipitasi dari satu
bagian ke bagian lainnya dengan penambahan lapis demi lapis. Gangguan
pada tahap ini dapat menyebabkan kelainan pada kekerasan gigi seperti
Hipokalsifikasi. Tahap ini tidak sama pada setiap individu, dipengaruhi oleh
faktor genetik atau keturunan sehingga mempengaruhi pola kalsifikasi,
bentuk mahkota dan komposisi mineralisasi.

D. Periode Umur Erupsi Gigi


                        Erupsi gigi merupakan suatu proses yang
berkesinambungan dimulai dari awal pembentukan melalui beberapa tahap
sampai gigi muncul ke rongga mulut. Ada dua fase yang penting dalam
proses erupsi gigi, yaitu erupsi aktif dan pasif. Erupsi aktif adalah
pergerakan gigi yang didominasi oleh gerakan ke arah vertikal, sejak
mahkota gigi bergerak dari tempat pembentukannya di dalam rahang
sampai mencapai oklusi fungsional dalam rongga mulut, sedangkan erupsi
pasif adalah pergerakan gusi ke arah apeks yang menyebabkan mahkota
klinis bertambah panjang dan akar klinis bertambah pendek sebagai akibat
adanya perubahan pada perlekatan epitel di daerah apical.
            Gigi desidui yang juga dikenal dengan gigi  primer jumlahnya 20 di
rongga mulut, yang terdiri dari insisivus sentralis, insisivus lateralis,
kaninus, molar satu, dan molar  dua dimana terdapat sepasang pada 
maksila dan  mandibula masing-masing.
            Pada usia 6 bulan setelah kelahiran, gigi insisivus sentralis
mandibula yang merupakan gigi yang pertama muncul di rongga mulut,
dan berakhir dengan erupsinya gigi molar dua maksila.
            Erupsi gigi permanen pada umumnya terjadi antara usia 5 sampai
13 tahun kecuali gigi permanen molar  tiga (erupsi antara 17 sampai 21
tahun), juga seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan
pubertas.Waktu erupsi gigi permanen dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan kronologis pada gigi permanen. Slightly modified


by McCall and Schour.
Gigi Kalsifikasi dimulai        Enamel        Erupsi
      terbentuk
Insisivus sentralis sentari  3 - 4      bulan 4 - 5       tahun 7 - 8       tahun
Insisivus sentralis
Insisivus  lateralis 10 – 12  bulan 4 - 5       tahun 8 - 9       tahun
Kaninus 4 - 5       bulan 6 - 7       tahun 11 - 12   tahun
Premolar pertama 1½ - 1¾ tahun 5 - 6       tahun 10 - 11   tahun

Premolar kedua 2 - 2¼    tahun 6 - 7       tahun 10 - 12   tahun


Molar satu Pada lahir 2½ - 3    tahun 6 - 7       tahun
Molar dua 2½ - 3    tahun 7 - 8       tahun 12 - 13   tahun
Molar tiga 7 - 10     tahun 12 - 16   tahun 16 - 21   tahun
Insisivus sentralis 3 - 4       bulan 4 - 5       tahun 6 - 7       tahun
Insisivus lateralis 3 - 4       bulan 4 - 5       tahun 7 - 8       tahun
Kaninus 4 - 5       bulan 6 - 7       tahun 9 - 10     tahun
Premolar pertama 1¾ - 2    tahun 5 - 6       tahun 10 - 12   tahun

Premolar kedua 2¼ - 2½ tahun 6 - 7       tahun 11 - 12   tahun


Molar satu Pada lahir 2½ - 3    tahun 6 - 7       tahun
Molar dua 2½ - 3    tahun 7 - 8       tahun 11 - 13   tahun
Molar tiga 7 - 10     tahun 12 - 16   tahun 16 - 21   tahun
Sumber:Buku kedokteran anatomi Gigi

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa :
1. Gigi susu berperan penting untuk perkembangan rahang dan erupsi
atau pertumbuhan gigi tetap.
2. Pada umumnya usia 12 tahun anak-anak telah memiliki semua gigi
tetap kecuali gigi molar ketiga.
3. Tahap perkembangan gigi terdiri dari tahap inisiasi, proliferasi,
histodifirensiasi, Morfodiferensiasi, aposisi, kalsifikasi dan erupsi.
B.Saran
1. Bagi pembaca yang ingin mendapatkan gigi yang sempurna
sebaiknya rajin merawat kebersihan gigi dan memeriksakan ke
dokter minimal 6 bulan sekali secara rutin.
2. Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan
mengurangi makanan yang manis.
3. Menggosok gigi dengan cara yang benar minimal 2x sehari sesudah
makan dan sebelum tidur.

DAFTAR PUSTAKA

Wangidjaja Harshanur,I.1991.Anatomi Gigi.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai