Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN GIGI

PERENCANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


FISSURE SEALANT

OLEH :

NAMA : NI MADE MEGAHADI PRATIWI


NIM : P07125016048

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
Perencanaan Komunikasi Terapeutik
Tentang Fissure Sealant

I. Tahap Persiapan (Pra Interaksi)


1. Persiapan alat
a. Alat diagnostik set: Kaca mulut, pinset, sonde, excavator.
b. Alat poles: Brush dan contra angle, low speed, dappen dish
c. Alat pengering gigi: Chip blower dan lampu spiritus, treeway syringe.
d. Alat isolasi: Tongue holder.
e. Alat fissure sealant: Agate spatle, glass plate, paper dish, aplikator
khusus, dappen dish.
f. Tempat kapas bersih dan tempat kapas kotor.
2. Persiapan bahan
a. Cotton roll, cotton pellet, kapas gulung.
b. Balan poles: pumice, kryte, dan pasta gigi dalam satu dappen dish.
c. Dentin conditioner (1 buah cotton pellet).
d. Aquadest (3 buah cotton pellet).
e. Bahan fissure sealant (fuji III/fuji VII) powder dan liquid.
f. Alkohol 70% untuk merendam alat poles.
g. Celemek dan taplak bracket table.
3. Persiapan operator
a. Masker dan hand schoen.
b. Mempersiapkan diri untuk menerima pasien.
c. Mempersiapkan diri untuk tindakan yang akan dilakukan.

II. Tahap Orientasi


1. Memberikan salam kepada pasien, mempersilahkan pasien masuk dan duduk
di kursi gigi (dental chair), pasang celemek pada pasien kemudian perawat
memperkenalkan diri kepada pasien dan melakukan penggalian data
mengenai identitas pasien, seperti: nama pasien, umur, alamat rumah, tujuan
pasien datang, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan lain-lain. untuk
pasien anak-anak dapat ditanyakan pada orang tuanya.

2. Mengidentifikasi Masalah
Menambah keakuratan data dengan cara menanyakan kembali pada pasien
mengenai data diri dan masalah yang dialami oleh pasien. Setelah itu,
operator menggali pikiran dan perasaan pasien yang umumnya dilakukan
dengan menggunakan teknik komunikasi pertanyaan terbuka contohnya
Apakah bapak mengetahui tujuan dilakukannya fissure sealant pada gigi
bapak?. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang
dilakukan pasien tentang materi fissure sealant.
3. Merumuskan Tujuan
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka pasien perlu diberikan
perawatan fissure sealant karena pada permukaan gigi mempunyai fissure
yang sangat dalam dan untuk mencegah terjadinya karies.
4. Merumuskan Kontrak Kerja
Menginformasikan pada pasien berapa lama waktu yang akan diperlukan
untuk menjelaskan materi fissure sealant dan melakukan tindakan fissure
sealant selama 30 menit.

III. Tahap Kerja


Mendorong pengembangan kesadaran diri pasien dengan membantu mengatasi
masalah.
1. Memberi penjelasan dan pengertian fissure sealant
Fissure sealant adalah sebuah bahan yang diaplikasikan untuk menutupi atau
mengisi fissure atau garis cekungan yang dalam agar terhindar dari karies
(lubang gigi).
2. Tujuan fissure sealant
a. Untuk mencegah terjadinya gigi berlubang.
b. Mempertahankan fungsi pengunyahan yang baik.
3. Cara penggunaan fissure sealant
a. Gigi yang akan ditutupi harus dipoles terlebih dahulu agar bebas dari
sisa-sisa makanan.
b. Memblokir atau mengisolasi daerah kerja menggunakan cotton roll dan
tongue holder diatasnya, setelah itu dikeringkan dengan chip blower.
c. Permukaan yang sudah kering, diolesi dengan dentin conditioner dan
dibilas dengan 3 buah cotton pellet yang berisi aquades, setelah itu
dikeringkan kembali.
d. Aduk bahan fissure sealant menggunakan agate spatle dengan cara
melipat sampai didapat konsistensi seperti susu kental manis.
e. Masukkan bahan tambahan dengan aplikator khusus.
f. Tunggu kering lalu lakukan pengulasan varnish.
4. Akibat bila tidak melakukan fissure sealant
Bila cekungan yang dalam tersebut tidak ditutupi maka kotoran dan sisa-sisa
makanan akan masuk dan menjadi tempat berkumpulnya kuman. Jika hal ini
dibiarkan, maka dapat menyebabkan gigi berlubang.

IV. Tahap Terminasi


1. Operator dapat menyimpulkan tentang apa yang telah dijelaskan dan
dilakukan. Menjelaskan kembali kepada pasien hal-hal yang penting dari
komunikasi terapeutik yang telah dilakukan untuk diingat dan diterapkan.
2. Melakukan evaluasi subjektif dan menanyakan keadaan pasien setelah
dilakukan tindakan fissure sealant. Evaluasi secara objektif dengan
mengamati atau melihat keadaan gigi pasien.
3. Memberikan instruksi kepada pasien.
a. Gigi yang baru ditutup dengan bahan sealant jangan dipakai mengunyah
selama 1 jam setelah penumpatan, agar bahan dapat mengeras dengan
baik, setelah 1 jam mengunyah dengan gigi yang disebelah.
b. Rajin menyikat gigi minimal 2x sehari, pagi setelah sarapan dan makan
sebelum tidur.
c. Kurangi mengkonsumsi makanan yang manis dan mudah melekat.
d. Perbanyak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat dan
berair seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
e. Mengunyah dengan kedua rahang kanan dan kiri.
f. Kontrol ke pelayanan kesehatan gigi setiap 6 bulan sekali.
4. Menciptakan suasana perpisahan yang menyenangkan antara pasien dan
operator serta mengucapkan terima kasih.

Mengetahui , Denpasar, 20 Maret 2017


Pembimbing Komter Penyuluh

Ni Putu Dewi Tata Arini, SKM Gst Ayu Kade Surya Andriani
NIP. 198407222006042001 NIM. P07125016017

Anda mungkin juga menyukai