Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN GIGI

KOMUNIKASI PENAMBALAN AMALGAM

OLEH :

NI KADEK VIARA DWI SEPTIA


P07125019014
SEMESTER II A

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

TAHUN 2020
 KOMUNIKASI TINDAKAN FISSURE SEALANT

1. Tahap Pra-Interaksi
A. Persiapan alat
Mempersiapkan alat scalling lengkap yang diperlukan dan yang akan dibawa
keruangan pasien yaitu :
 Alat-alat diagnostik set seperti : Kaca mulut, pinset, sonde dan
exavator.
 Alat-alat poles seperti : Brush dan contra angle, low speed,
dappen dish.
 Alat-alat seperti pengering gigi : Chip blower dan lampu spiritus,
treeway syringe.
 Alat-alat isolasi seperti : Tongue holder.
 Alat-alat fissure sealant seperti : Agate spatle, glass plate, paper
khusus, dan dappen dish.
B. Persiapan bahan
 Cotton roll, cotton pellet dan kapas gulung.
 Bahan poles : pumice, kyte dan pasta gigi dalam satu dappen dish.
 Dentin conditioner yaitu 1 buah cotton pellet
 Aquadest yaitu 3 buah cotton pellet
 Bahan fissure sealant yaitu fuji III/fuji VII, powder dan liquid
 Alkohol 70% untuknmerendam alat poles
 Celemek dan taplak bracket table.

C. Persiapan Operator
 Menyiapkan masker serta hand schoen.
 Persiapan diri operator sebelum melakukan komunikasi dalam
tindakan fissure sealant. Pada persiapan operator melipui kesiapan
mental, penampilan dan penguasaan materi yang akan disampaikan
dengan cara membuat tubuh dan perasaan tenang dan tidak tegang agar
saat berbicara dan berhadapan langsung dengan pasien perawat atau
operator dapat lebih percaya diri dan tidak gugup ataupun tegang.
 Persiapan diri dalam melaksanakan tindakan fissure sealant.
2. Tahap Orientasi
A. Dengan memberikan salam sopan dan ramah kepada pasien dan
mempersilahkan pasien masuk dan duduk pada kursi dental serta yang
paling penting memperkenalkan diri kepada pasien dengan sopan dan
jelas. Kemudian melakukan pendataan identitas pasien seperti nama
pasien, umur pasien ataupun data lain yang menunjang untuk memastikan
apakah benar itu pasien yang akan kita lakukan tindakan fissure sealant.
B. Mengidentifikasi masalah pasien serta menelusuri data yang masih kurang
dengan cara bertanya kepada pasien dengan sopan dan halus. Setelah data
yang telah didapan sudah cukup, operator dapat bertanya kepada pasien
seperti berikut :
 Apakah bapak/ibu/adik/kakak atau anda sudah mengetahui apa
sebenarnya tujuan dilakukannya fissure sealant pada gigi
bapak/ibu/adik/kakak atau anda tersebut ?
Alasannya untuk menambah pengetahuan pasien mengenai tujuan
pelaksanaan fissure sealant tersebut.
C. Merumuskan tujuan dari tindakan fissure sealant yaitu :
 Untuk mencegah proses karies gigi.
 Mengurangi resiko terganggunya aktivitas sehari-hari karna gigi
berlubang.
 Mengurangi pembatasan mengkonsumsi makanan dan minuman
manis.

D. Rumusan kontrak kerja : memberikan informasi mengenai kontrak kerja


yaitu waktu yang dibutuhkan untuk memberikan penjelasan mengenai
fissure sealant serta pelaksanaan tindakan fissure sealant selama ± 30
menit.
3. Tahap Kerja
A. Pengertian dari fissure sealant : Adalah perawatan preventif dengan cara
meletakkan bahan pada pit dan fisura gigi yang
bertujuan untuk mencegah proses karies gigi.
Bahan untuk perawatan yang satu ini berpenetrasi
dan menutup semua celah retak pada gigi.
B. Tujuan fissure sealant :
 Menghilangkan tempat-tempat retensi plaque dan substrat kariogenik.
 Mengisolasi mikroorganisme.
 Mencegah terjadinya gigi berlubang.
C. Cara penggunaan fissure sealant :
 Gigi yang akan dipindahkan harus dipoles terlebih dahulu agar bebas dari
sisa-sisa makanan.
 Memblokir atau mengisolasi kerja daerah menggunakan cotton roll dan
pemegang lidah diatasnya, setelah itu dikeringkan dengan chip blower.
 Permukaan yang sudah kering, diolesi dengan kondisioner dentin dan
dibilas dengan 3 buah cotton pellet yang berisi aquades, setelah itu
dikeringkan kembali.
 Aduk bahan fissure sealant menggunakan agate spatle dengan cara melipat
sampai didapat konsistensi seperti susu kental manis.
 Masukkan bahan tambahan dengan aplikator khusus.
 Tunggu kering lalu lakukan pengulasan vamish.
D. Akibat tidak melakukan fissure sealant :
 dapat menyebabkan karies pada gigi akibat adanya celah yang tidak
tertutup dan membuat sisa makanan menumpuk dan menjadi tempat
berkumpulnya kuman.
4. Tahap Terminasi
A. Melakukan pengamatan pada pasien, apakah pasien dalam keadaan baik-
baik saja dan tanpa keluhan akibat tindakan fissure sealant yang dilakukan
operator.
B. Merapikan alat dan setelah itu cuci tangan dengan handscrub
C. Memberikan instruksi atau saran kepada pasien dengan
 Menggosok gigi minimal 2x sehari (setelah sarapan pagi dan sebelum
tidur) dan juga setelah pasien mengkonsumsi makanan atau minuman
yang manis.
 Memastikan pasien agar lebih memperhatikan kebersihan giginya,
apakah masih ada sisa makanan yang tertinggal pada gigi atau tidak.
 Mengunyah makanan menggunakan rahang kanan dan kiri.
 Kurangi mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang manis.
D. Mengucapkan terima kasih kepada pasien atas kerjasamanya dan
menciptakan rasa tenang karena proses fissure sealant berjalan dengan
baik dan tidak lupa membuat pasien merasa senang atas pelayanan yang
diberikan operator.

Mengetahui

Dosen Pembimbing Komter Mahasiswa

( Ni Nengah Sumerti, SSiT, M. Kes) ( Ni Kadek Viara Dwi Septia)

Anda mungkin juga menyukai