Anda di halaman 1dari 8

PENATALAKSANAAN ASISTENSI PELAYANAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PULPA CAPPING

NAMA : ANNISA DWI NURSANI

NIM : (P07125119030)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN GIGI

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2021 / 2022


KATA PENGANTAR

                                                                                          

Bismillahirahmanirahim

Assalamualikum Wr.Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatnya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini terdiri dari pokok
pembahasan mengenai Penatalaksaanaan Asistensi Pelayanan Kesehatan Gigi Dan
Mulut Pada Pulpa Capping. Setiap pembahasan dibahas secara sederhana sehingga
mudah dimengerti.

Dalam penyelesaian Makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama


disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami
mengucapkan terima kasih kepada semua dosen yang membimbing kami.

Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Wassalamualikum Wr.Wb.

Wonogiri, 12 Februari 2021

Penulis
SKENARIO

A. Tujuan
1. Sebagai acuan bagi seluruh tenaga medis dan paramedik dalam
melaksanakan ketentuan persetujuan tindakan medis.
2. Untuk menghilangkan iritasi pada jaringan pulpa dan melindungi pulpa
sehingga jaringan pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
 Alat OD (Pinset, Sonde, Kaca mulut, Exavator)
 Paper pad
 Cement spatel
 Plastis filling instrument
 Hatchet email atau pahat
 Pinset berkerat
 Bur round
 Cement stopper
 Nierbekken

Bahan

 Cotton roll
 Cotton pellet
 Calcium hidroxide
 Semen Zinc oxide eugenol
 Bahan tumpatan sementara (fletcher, citodur, dll)
C. Metode:
Pulpa Capping Indirect
Perawatan yang dilakukan pada pulpa yang masih tertutup lapisan dentin tipis
karena karies yang dalam.
Pulpa Capping Direct
Pengaplikasian selapis atau lebih material pelindung atau bahan untuk
perawatan diatas pulpa yang terbuka, misalnya kalsium hidroksida yang akan
merangsang pembentukan dentin reparative.
D. Langkah-langkah
1. Petugas memanggil pasien
2. Petugas mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi
3. melakukan anamnesa
4. Petugas mencuci tangan dengan sabun, memakai sarung tangan dan
masker
5. Petugas persiapkan alat dan bahan
6. Petugas yang melakukan pemeriksaan intra dan ekstra oral
7. Petugas melakukan diagnosa kavitas
8. Petugas melakukan preparasi pada kavitas sesuai dengan klasifikasi
karies
9. Petugas membersihkan kavitas yang telah dipreparasi dengan excavator
dengan semprotan udara menggunakan syringe
10. Petugas melakukan isolasi pada daerah kerja dengan menggunakan
cotton roll dan melakukan pengeringan pada gigi yang akan ditumpat
11. Letakkan bahan Ca (OH) 2 atau Zinc oxide Eugenol pada dasar kavitas
12. Tutup kavitas dengan bahan tumpatan sementara
13. Tekan dengan kapas yang dibasahi alkohol
14. Dilakukan penghitungan ulang pada permukaan tambalan
15. Petugas pembayaran tangan setelah perawatan
16. Instruksi untuk kembali 1-2 minggu
17. Petugas mencatat di kartu status pasien dan buku register harian
E. Kisi-kisi

1. Kompetensi Pulpa Capping


2. Tujuan Pulpa Capping Direct
1. Untuk menghilangkan iritasi ke jaringan pulpa
dan melindungi pulpa.
2. Untuk mempertahankan vitalitas pulpa dengan
menempatkan bahan yang sesuai.
Pulpa Capping Indirect
1. Mempertahankan vitalitas jaringan pulpa.
2. Melindungi pulsa terhadap rangsang suhu,
kimia, dan mekanik.
3. Menghilangkan dentin terinfeksi.
4. Pulpa recovery oleh obat-obatan indirect pulpa
capping.
5. Merangsang terbentuknya dentin reparative
pada gigi dengan karies yang sudah dalam.
3. Prosedur Pulpa Capping Indirect
1. Diagnosa.
2. Isolasi gigi dengan rubber dam, cotton roll dan
saliva ejector.
3. Preparasi kavitas
 Tembus permukaan oklusal pada tempat
karies sampai kedalaman 1,5 mm (yaitu
kira-kira 0,5 mm kedalam dentin).
Pertahankan bor pada kedalaman kavitas
dan dengan hentakan intermitten gerakan
bor melalui fissure pada permukaan oklusal.
 Ekskavasi karies yang dalam dengan
perlahan-lahan buang karies dengan
ekskavator, mula-mula dengan
menghilangkan karies tepi kemudian
berlanjut ke arah pulpa.
 Jika pulpa vital dan bagian yang terbuka
tidak lebih besar diameter nya dari ujung
jarum maka dapat dilakukan pulpa capping.
4. Kavitas yang sudah bersih dari jaringan karies,
direparasi sesuai kavitas dan restorasinya.
5. Letakkan bahan pulpa capping
 Ca(OH)2
 ZnOE cement dengan plastis filling
instrument
6. Di atas bahan kaping pulpa diberi bahan base
atau langsung ditumpat sementara.
 Bahan capping pulpa indirect
Misal: Ca(OH)2
 Bahan base
Misal: semen ZnPO4
 Tumpatan sementara
Misal: fletcer, cavit 21
Setelah 1 minggu tumpatan sementara dibongkar
sebatas kapas, sondasi dan perkusi tidak terasa sakit
kemudian dilanjutkan dengan ditumpat menggunakan
tumpatan tetap/GI.
Pulpa Capping Direct
Pada kunjungan pertama
1. Dilakukan pemasangan rubber dam/cotton roll
untuk mencegah kontaminasi bakteri pada
karies.
2. Karies dibuang dengan bor atau ekskavator
steril.
3. Kavitas dibersihkan dengan air calxyl.
4. Bagian yang tereksponasi ditutup dengan
cotton pellet yang sudah dibasahi dengan
minyak cengkeh atau eugenol. Sebaiknya
hindari desinfektan yang kaustik seperti fenol,
karsol, dan alkohol.
5. Kalau ada perdarahan atau rasa sakit, kontrol
dengan cotton pellet dan eugenol yang
dihangatkan.
6. Diatas pulpa yang masih terbuka, aplikasikan
preparat Ca(OH)2 tanpa tekanan dengan Ash
49 atau amalgam carrier. Kelebihan obat
dibuang dengan excavator.
7. Diatasnya diaplikasikan ZOE kemudian dilapisi
semen fosfat, kapas tipis kemudian ditutup
dengan tambalan sementara.
Pada kunjungan kedua
Setelah 8-10 hari, kalau tidak ada keluhan, bongkar
tempatan sementara sampai batas kapas, kemudian
lakukan penambalan permanen/GI.

4. Tahap Kerja Tahap Pulpa Capping

1. Siapkan peralatan dan bahan. Gunakan kapas,


bor, dan peralatan lain yang steril.
2. Isolasi gigi. Selain menggunakan rubber dam,
isolasi gigi juga dapat menggunakan kapas dan
saliva ejector.
3. Preparasi kavitas. Tembus permukaan oklusal
pada tempat karies sampai kedalaman 1,5 mm
(yaitu kira-kira 0,5 mm kedalam dentin.
Pertahankan bor pada kedalaman kavitas dan
dengan hentakan intermitten gerakan bor
melalui fissure pada permukaan oklusal).
4. Ekskavasi karies yang dalam dengan perlahan-
lahan buang karies dengan ekskavator, mula-
mula dengan menghilangkan karies tepi
kemudian berlanjut ke arah pulpa. Jika pulpa
vital dan bagian yang terbuka tidak lebih besar
diameternya dari ujung jarum maka dapat
dilakukan pulpa capping.
5. Berikan kalsium hidroksida. Keringkan kavitas
dengan cotton pellet lalu tutup bagian kavitas
yang dalam termasuk pulpa yang terbuka
dengan pasta kalsium hidroksida.
6. Atasnya letakkan zinc phosphat cement,
kemudian taruh kapas tipis, terakhir tutup
dengan tumpatan sementara.

Setelah 1 minggu, bongkar tumpatan sementara


sebatas kapas, kapas diambil sondasi dan perkusi
negatif, lanjutkan dengan penumpatan tetap
menggunakan bahan GI.

Anda mungkin juga menyukai