Dosen Pembimbing:
Yessi Yuzar, S.SiT, M.Kes
Zulfikri, S.SiT, M.Kes
Kelas IA
Oleh : kelompok IX
BUKITTINGGI
2014
Kata Pengantar
Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, akhirnya kami pun dapat menyelesaikan
makalah tentang Peralatan Bedah Mulut Sederhana yang di berikan oleh Ibu dosen.
Dalam penulisan makalah ini kami mendapatkan bimbingan dan arahan dari Ibu
dosen. Maka dengan ini kami ingin menyampaikan dan mengucapkan terima kasih kepada
Ibu yang telah membimbing kami.
Makalah ini berguna untuk menambah pengetahuan kami tentang ilmu pengetahuan.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami mencoba menguraikan tentang apa yang kami ketahui
dan yang pernah kami baca.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, makalah ini
tidak mungkin luput dari kekurangan. Untuk itu kami memohon maaf, semoga Allah SWT
meridai hasil makalah yang telah kami buat ini, Amin ya rabbal’ alamin.
Tim Penulis
Kata Pengantar……………………………………………………………………….. i
Daftar Isi………………………………………………………………………………. ii
Bab 1 : Pendahuluan
Bab 2 : Pembahasan
2.1 Respatorium………………………………………………………………. 2
2.2 Scapel……………………………………………………………………… 4
2.8 Hammer………………………………………………………………….... 16
Bab 3 : Penutup
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 25
3.2 Saran……………………………………………………………………….. 25
BAB 1
PENDAHULUAN
Bedah mulut adalah bagian kecil dari pada bedah umum, berdasarkan ilmu
pengetahuan pokok yang cukup luas. Seorang ahli bedah mulut sebagaimana ahli –
ahli bedah lainnya, seharusnya mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam bukan
saja dalam ilmu bedah, tetapi juga mempunyai pengetahuan yang mengenai ilmu
kedokteran dasar seperti anatomi terutama anatomi mulut, tulang dan organ sekitarnya,
selain itu juga Fisiologi, Patologi, Farmakologi, Bakteriologi dan Anestesiologi.
Ilmu Anatomi merupakan dasar pertama bagi seorang ahli bedah, dengan
perkataan lain seorang ahli bedah haruslah seorang anatomist yang baik karena tanpa
mengetahui anatomi bagian tubuh dengan sempurna bagaimana ia dapat melakukan
pembedahan yang baik.
Pada abad ke – 17, mulailah Pathologi Anatomi diakui sebagai ilmu pengetahuan
dasar bagi ilmu bedah.Kemudian ilmu bedah juga dihubungkan dengan bakteriologi.
Lister adalah orang yang pertama memperkenalkan atau mempergunakan penemuan-
penemuan Pasteur dalam ilmu bedah dan memperkenalkan “ Antiseptic – Surgery “.
Sebelum dikenal “ Antiseptic – Surgery “ maka 80 % dari pasien yang dibedah
mengalami “ Hospital Ganggren “, sedangkan pada dewasa ini lebih kurang 98 % dari
luka bekas operasi mengalami penyembuhan tingkat I.
Tujuan ilmu bedah pada dewasa ini adalah menghilangkan bagian – bagian yang
sakit beserta menghambat dan memusnahkan mikroorganisme yang dapat
mengkontaminasikan luka.
2.1 Raspotarium
Pengertian:
Adalah alat yang digunakan untuk memisahkan mukosa dari tulang periostum (seperti
obeng)
Ciri –ciri :
1. Bentuk panjang
2. Alat dari steinles stel
3. Ujung pipih
Kegunaan :
Pemeliharaan :
Cara mencuci :
1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air mengalir)
untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam didalam larutan
desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan yang telah
dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-
kurangnya 24 jam.
2. Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan.
3. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat
semula.
Cara mensterilkan:
ada dua cara mensterilkannya, pertama Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C)
dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Yang kedua Sterilisasi dengan cara panas
kering, Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi
Gambar
2.2 scapel
pengertian :
Ciri-ciri :
1. Pisau dari stainless stell yang dipakai pada tindakan operasi. Ada 2 macam :
- Blade dan handle jadi Satu
- blade dan handle terpisah
Pemeliharaan :
-Sterilkan
-Simpan
Keterangan : kritis
Cara mencuci :
Cara mensterilkan:
Ciri-ciri :
1. Jarum jahit jaringan bentuk half moon
2. Terbuat dari bahan steinless
3. Ukuran kecil sampai dengan besar
Keterangan : kritis
Cara mencuci :
1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air
mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam
didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan
yang telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam
sekurang-kurangnya 24 jam.
2. Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan.
3. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat
semula.
Cara mensterilkan:
ada dua cara mensterilkannya, pertama Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih
(1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Yang kedua Sterilisasi
dengan cara panas kering, Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap
panas tinggi
Gambar :
2.4 Needle holder
Ciri-ciri :
Kegunaan :
Pemeliharaan :
Cuci, sterilkan,simpan
Keterangan : kritis
Cara memegang: Dengan cara menaruhkan atau memasukkan jari jempol dan telunjuk
pada kedua lobang pada tangkai needle holder
Cara mencuci :
Cara mensterilkan:
ada dua cara mensterilkannya, pertama Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C)
dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Yang kedua Sterilisasi dengan cara panas
kering, Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi
Gambar ;
2.4 haemostatic clamp
pengertian :
adalah alat yang di gunakan untuk menjepit pembuluh darah (seperti gunting bengkok)
Ciri-ciri :
1. Terbuat dari steinlesstel
2. bentuk seperti needle holder tetapi ujung halus
Kegunaan :
Cara mencuci :
1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air
mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam
didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan
yang telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam
sekurang-kurangnya 24 jam.
2. Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan.
3. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat
semula.
Cara mensterilkan:
keterangan : kritis
Cara memegang: Dengan cara menaruhkan atau memasukkan jari jempol dan telunjuk
pada kedua lobang pada tangkai needle holder.
Gambar :
2.5 bone chisel
pengertian :
adalah alat yang digunakan untuk memecah/reparasi gigi (seperti palu)
Ciri-ciri :
Kegunaan :
Pemeliharaan :
Cuci, sterilkan,simpan
Keterangan : kritis
Cara mencuci :
1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air
mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam
didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan
yang telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam
sekurang-kurangnya 24 jam.
2. Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan.
3. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat
semula.
Cara mensterilkan:
ada dua cara mensterilkannya, pertama Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C)
dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Yang kedua Sterilisasi dengan cara panas
kering, Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi
Gambar :
2.7 bur tulang
Pengertian:
Pemeliharaan : cuci,sterilkan,simpan
Keterangan : kritis
Cara mencuci :
Cara mensterilkan:
ada dua cara mensterilkannya, pertama Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C)
dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Yang kedua Sterilisasi dengan cara panas
kering, Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi
Gambar :
2.8 hammer
Pengertiaan:
Ciri-ciri :
Kegunaan :
Pemeliharaan :
Cara mencuci :
Cara mensterilkan:
Pengertian:
Alat yang digunakan untuk menghaluskan tulang yang kasar(kaya penghalus kuku)
Ciri-ciri :
dari steinlesstel
Kegunaan :
Pemeliharaan :
cuci,sterilkan,simpan
Keterangan : kritis
Cara memegang: Pens grasp, inverted pens grasp dan palm and thumb graps
Cara mencuci :
Cara mensterilkan:
ada dua cara mensterilkannya, pertama Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C)
dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Yang kedua Sterilisasi dengan cara panas
kering, Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi
Gambar :
2.10 knabel tang
Pengertian:
Alat yang digunakan untuk memotong tulang/ujung akar pada radix perforasi(persis setruman)
Ciri-ciri :
1. Seperti tang cabut ujung tajam
2. Terbuat dari stenlesstel
3. Kegunaan : memotomg tulang pada radix
Keterangan : kritis
Cara memegang: dengan cara menggenggam, pada saat digunakan jari jempol berada
di tangkai tang bagian atas dan empat jari yang lainnya berada di tangkai tang bagian
bawah. Atau palm and thumb graps
Cara mencuci :
Cara mensterilkan:
Pengertian:
Alat yang digunakan untuk memotong jaringan
Ciri-ciri :
1. Gunting untuk jaringan
2. Terbuat dari stenlesstel
Keterangan : kritis
Cara memegang: Dengan cara menaruhkan atau memasukkan jari jempol dan telunjuk
pada kedua lubang pada tangkai gum scissors
Cara mensterilkan:
ada dua cara mensterilkannya, pertama Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C)
dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Yang kedua Sterilisasi dengan cara panas
kering, Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi
2.12 pincet chirurgis
Pengertian:
Alat yang digunakan untuk memegang jaringan
Ciri-ciri :
Bentuk hampir sama dengan pincet anatomi, bedanya di kedua ujungnya terdapat
tonjolan ini adalah untuk memegang jaringan
Keterangan : kritis
Cara memegang: Pens grasp, inverted pens grasp dan palm and thumb grasp
Cara mencuci :
Cara mensterilkan:
Pengertian:
Alat yang digunakan Untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cotton roll, cotton pellet, mata
bur gigi.
Ciri-ciri :
Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung jepitan melengkung/membentuk
sudut.
Kegunaan : Untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cotton roll, cotton pellet, mata bur gigi.
Keterangan : kritis
Cara mencuci :
Cara mensterilkan:
ada dua cara mensterilkannya, pertama Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C)
dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Yang kedua Sterilisasi dengan cara panas
kering, Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi
Gambar :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penyusunan “Makalah PPAKG” ini dapat dianggap cukup, namun masih diperlukan
tambahan perbaikan untuk menghasilkan makalah yang lebih baik lagi dan lengkap.
Adapun saran dari penyusun adalah perlu adanya perbaikan-perbaikan tambahan dari
pembaca untuk kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini, selain itu pula hendaknya
pembaca perlu mengetahui peralatan bedah mulut sederhana serta perlu
mengimplementasikannya disetiap organisasi. Semoga apa yang ada dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Land, Philips, Baum. Ilmu Konservasi Gigi Edisi 3. Penerbit buku kedokteran
EGC; Jakarta
Http://peralatan.bedah.mulut.sederhana.ac.id