Anda di halaman 1dari 11

RESUM

KONSEP DASAR PEMELIHARAAN ALAT-ALAT


PERAWAT DAN KEDOKTERAN
Guna untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
PKDK 1

Oleh :
Nama : A.A. Istri Agung Pradnyani

Nim : 14C11296

Dosen : NLP. Kartiningsih SW,S.Kep., Ns

S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
TAHUN AJARAN 2015
Konsep Dasar Pemeliharaan Alat-alat Perawat dan Kedokteran

Alat-alat kesehatan biasanya disingkat dengan ALKES yang juga disebut dengan Medical
Instruments atau alat-alat kedokteran atau alat-alat medis adalah barang, instrument, atau
alat termasuk tiap komponen didalamnya, bagian atau perlengkapannya yang diproduksi,
dijual atau yang digunakan dengan maksud sebagai pemeliharaan dan perawatan kesehatan,
diagnose, penyembuhan, peringanan atau pencegahan penyakit, pemulihan, perbaikan suatu
fungsi struktur tubuh manusia. Alat kesehatan dibagi menjadi beberapa golongan, beserta
contoh, fungsi, cara pemeliharaan, dan sterilisasi adalah sebagai berikut.

A. Alat beserta Contoh, dan Fungsinya.


1. Peralatan dari Logam
a. Needle holder
Nama lainnya pemegang jarum atau nald voeder. Jenis yang digunakan bervariasi,
yaitu tipe Crille wood (bentuknya seperti klem) dan tipe Mathew Kusten (bentuk
segitiga). Guna needle holder ini pada penjahitan sebagai pemegang jarum jahit dan
sebagai penyimpul benang.

Tipe Crille wood

Tipe Mathew Kusten


Needle Holder

b. Gunting
Alat hecting Set Gunting Benang
Ada dua macam gunting benang yaitu gunting benang yang bengkok dan lurus yang
kegunaannya untuk memotong benang operasi, merapikan luka. Penyediaan masing-masing
satu buah.
Alat hecting Set Gunting Diseksi
Gunting ini ada dua jenis, yaitu lurus dan bengkok. Ujungnya biasanya runcing.
Terdapat dua yang sering digunakan, yaitu tipe Mayo dan tipe Metzenbaum. Kegunaan
gunting ini adalah untuk membuka jaringan, membebaskan tumor kecil dari jaringan
sekitarnya, untuk esksplorasi dan merapikan luka.

dissecting scissors
Alat hecting Set Gunting perban / pembalut
Kegunaan adalah untuk menggunting pembalut dan plester.

c. Pisau Bedah
Terdiri atas dua bagian yaitu gagang dan mata pisau (mess/bistouri/blade). Pada pisau
bedah model lama, mata pisau dan gagang bersatu, sehingga bila mata pisau tumpul
harus diasah kembali. Pada model baru, mata pisau dapat diganti. Biasanya mata
pisau hanya untuk sekali pakai. Terdapat dua nomor gagang pisau yang sering
dipakai, yaitu gagang nomor 4 (untuk mata pisau besar) dan gagang nomor 3
(untuk mata pisau kecil). Guna pisau bedah ini adalah untuk menyayat berbagai
organ /bagian tubuh. Mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan
disayat.

2. Peralatan dari gelas


a. Gelas piala/gelas beker (Beaker glass)

Beaker Glass atau gelas piala merupakan wadah yang terbuat dari borosilikat.
Gelas piala yang digunakan untuk bahan kimia yang bersifat korosif terbuat dari
PTPE. Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas
arloji sebagai penutup. Fungsi beaker Glass ( Gelas Piala ) : untuk mengaduk,
mencampur dan memanaskan cairan. Gelas piala tidak dapat digunakan untuk
mengukur volume.
b. Erlenmeyer

Fungsi Erlenmeyer : Erlenmeyer digunakan dalam proses titrasi untuk menampung


larutan yang akan dititrasi. Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk
pembiakan mikroba. Erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk mengukur volume.

c. Gelas ukur (graduated cylinder, measuring cylinder)

Gelas ukur dapat terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik. Fungsi Gelas ukur
adalah untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL. Gelas ukur dapat digunakan
untuk mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada
berbagai ukuran volume.
3. Peralatan dari Karet
a. Warm Water Zak (Beld.) Hot Water Botle (Ing.) Botol Panas/ Buli-buli Panas.
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di ujungnya, diisi air panas.
Fungsi : untuk kompres panas
b. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)
Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang
sedang menyusui.

c. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu
Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si
bayi dapat menghisap air susu melewati alat tsb.

d. Cathether
Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
Jenisnya :
Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan
balon dengan cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk agar
Cathether tidak copot.
4. Sarung Tangan ( hand Scoon )
Gloves (Ing.) Handschoen (Beld.) Sarung Tangan
Fungsi : untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan sekelilin

B. Pemeliharaan dan Sterilisasi


Sterilisasi
Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya
pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau
menggunakan bahan kimia. Jenis peralatanyang dapat disterilkan :

1. Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lain-lain.
2. Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lain-lain.
3. Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga
lambung, drain dan lain-lain.

Pelaksanaan :

1. Sterilisasi dengan cara rebus. Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air
sampai mendidih (1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya
peralatan dari logam, kaca dan karet.
2. Sterilisasi dengan cara stoom. Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam
autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan
dan lain-lain.
3. Sterilisasi dengan cara panas kering. Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap
panas tinggi. Misalnya peralatan logam yang tajam, peralatan dari kaca dan obat
tertentu.
4. Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia. Mensterikan peralatan dengan
menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk
peralatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-
lain.
5. Metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan (auto clave)
Benda yang akan disuci hamakan diletakkan di atas lempengan saringan dan tidak
langsung mengenai air di bawahnya. Pemanasan dilakukan hingga air mendidih
(diperkirakan pada suhu 1000), pada tekanan 15 lb temperature mencapai 121 0C.
organisme yang tidak berspora dapat dimatikan dalam tempo 10 menit saja. Banyak
jenis spora hanya dapat mati dengan pemanasan 100 0C selama 30 menit tetapi ada
beberapa jenis spora dapat bertahan pada temperatur ini selama beberapa jam. Spora-
spora yang dapat bertahan selama 10 jam pada temperatur 100 0C dapat dimatikan
hanya dalam waktu 30 menit apabila air yang mendidih ini ditambah dengan natrium
carbonat (Na2CO3).

Perhatian :

1. Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.


2. Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.
3. Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan : nama,
jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
4. Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh
bagian dapat disterilkan.
5. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung
sejak peralatan disterilkan).
6. Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator, sebelum
waktu untuk mensterilkan selesai.
7. Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril.
8. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun tutupnya.
9. Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan
kembali.

Pemeliharaan Peralatan Perawatan dan Kedokteran

Pengertian :

Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara membersihkan,


mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya.

Tujuan :

1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai.


2. Mencegah peralatan cepat rusak.
3. Mencegah terjadinya infeksi silang.

A. Pemeliharaan Peralatan Dari Logam.

Jenis peralatan :
Misalnya :
1. pisau operasi.
2. Gunting.
3. Needle Holder

Persiapan :

1. Peralatan yang akan dibersihkan.


2. Tempat pencucuian dengan air yang mengilir atau baskom berisi air bersih.
3. Sabun cuci.
4. Sikat halus.
5. Bengkok (nierbekken).
6. Lap kering.
7. Larutan desinfektan.
8. Kain kasa.
9. Stalisator dalam keadaan siap pakai.

Pelaksanaan :

1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air mengalir)
untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam didalam larutan
desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan yang telah dipergunakan
pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-kurangnya 24 jam.
2. Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan dengan cara
merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak sampai
mendidih. Setelah air mendidih sekurang=-kurangnya 15 menit baru diangkat.
3. Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang steril
ketempat penyiumpanan yang steril.
4. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat
semula.

Perhatian :

Khusus peralatan logam yang tajam (misalnya pisau, gunting, jarum dll) harus dibungkus
dulu dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan kedalam sterilisator, setelah air
mendidih dan ditungguantara tiga sampai lima menit baru diangkat.

B. Pemeliharaan Peralatan dari Gelas.


Jenis peralatan :
Misalnya :
1. Beaker Glass.
2. Erlenmeyer.
3. Gelas Ukur.

Persiapan :

1. Peralatan yang akan dibersihkan.


2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir ataubaskom berisi air bersih.
3. Sabun cuci
4. Sikat halus.
5. Bengkok (nierbekken).
6. Lap kering.
7. Larutan desinfektan.
8. Kais kasa.
9. Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
10. Lidi kapas

Pelaksanaan :

Sama dengan pelaksanaan pemeliharaan peralatan dai ligam. Tapi khusus spuit, pengisapnya
dikeluarkan dan jarumnya dilepas, kemudian masing-masing alat dibungkus dengan kain
kasa, dan setelah itu baru dimasukkan kedalam sterilisator yang sudah berisi air dan diltakkan
berdampingan.

C. Pemeliharaan Peralatan Dari Karet.

Jenis peralatan :

Misalnya :

1. Kathether.
2. Warm Water Zak.
3. Bors Pomp.
4. Taplhoed.

Persiapan :

1. Peralatan yang akan dibersihkan.


2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom.
3. Sabun cuci.
4. Bengkok (nierbekken).
5. Spuit.
6. Kapas bersih dan tempatnya.
7. Larutan desinfektan.
8. Sterilisator dalam keadaan siap pakai.

Pelaksanaan :

1. peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastic dihilangkan dengan kapas
bersih.
2. Bagian didalamnya dibersihkan dengan menyemprotkan air dari spuit atau air
mengalir sambil dipijit-pijit sampai bersih.
3. Setelah bersih, peralatan kemudian direndam didalam larutan desinfektan sekurang-
kurangnya dua jam, selanjutnya disabuni dan dibilas.
4. Setelah air didalam sterilisator mendidih, peralatan dimasukkan dan dibiarkan antara
lima samapai sepuluh menit, baru diangkat dengan korentang steril. Setelah itu
peralatan disimpan ditempat yang steril.
5. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula.
D. Pemeliharaan sarung Tangan.

Persiapan :

1. Sarung tangan kotor (bekas dipergunakan).


2. Tempat pencucian dengan air mengalir atau baskom berisi air bersih.
3. Sabun cuci.
4. Lap kering atau handuk.
5. Bedak biasa.
6. Tablet formalin secukupnya.
7. Tromol atau stoples yang tertutup rapat.

Pelaksanaan :

1. Sarung tangan dibersihkan dan disabuni bagian luar dan dalamnya, lalu dibilas.
2. Sarung tangan diperiksa apakah bocor atau tidak, dengan cara memasukkan udara
kedalamnya, lalu dicelupkan ke dalam air. Bila bocor dipisahkan.
3. Setelah bersih, sarung tangan dikeringkan dengan cara menggantungkannya terbalik
atau langsungdikeringkan luar dan dalamnya dengan handuk atau lap kering.
4. Beri bedak tipis secara merata bagian luar dan dalamnya.
5. Sarung tangan diatur atau digulung sepasang-sepasang atau dipisahkan misalnya satu
kelompok bagian kiri atau kanan saja. Bila dipisahkan kiri atau kanan saja, harus
diberi label pengenal yang jelas pada tromol atau stoples masing-masing yang
menunjukkan sebelah kanan atau kiri, serta tanggal dan jam dimulainya sterilisasi.
6. Sarung tangan kemudian dimasukkan kedalam tromol atau stoples yang telah berisi
tablet formalin untuk disterilkan selama 24 jam sejak saat dimasukkan. Untuk tromol
atau stoples ukuran satu liter digunakan empat tablet formalin 50 gram.
7. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.

Anda mungkin juga menyukai