Disusun Oleh
Viola Veronika S
Annisa Fetri A.
Irma Dwi Putri
Amelia Putri K.
Shany Novebianty A.
Tiya Meida.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan atas limpahan Rahmat
dan berkahnya yang diberikan kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “PERAWATAN DAN PENYIMPANAN ALAT
KESEHATAN”
Makalah ini merupakan tugas makalah dari mata pelajaran keterampilan dasar
Tindakan keperawatan. Terimakasih kami sampaikan kepada pihak- pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini dengan baik yang terlibat secara
langsung maupun yang tidak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan agar terciptanya makalah yang
lebih baik lagi
Purwakarta, 1 Agustus 2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 METODE STERILISASI
2.2 STERILISASI ALAT KESEHATAN
2.2 1 Metode Sterilisasi
2.2 2 Penggunaan Alat Sterilisasi
2.2 3 Hal Hal yang Harus diperhatikan pada Sterilisasi
2.2 4 Pelaksanaan sterilisasi berdasarkan Bahan Alat
Peralatan Kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan Kesehatan, baik dirumah sakit maupun di sarana pelayanan
Kesehatan lainnya.
Oleh karenanya kondisi maupun fungsi peralatan Kesehatan harus baik dan dapat
mendukung pelayanan Kesehatan tersebut.
Untuk mencapai kondisi ini perlu adanya pengelolaan peralatan dengan baik dan terpadu
sejak perencanaan, pengadaan, pengayaguaan hingga pemeliharaan.
Dengan demikian peralatan Kesehatan dan fasilitas pendukungnya akan berdaya guna secara
optimal dalam penyelanggaraan pelayanan kesehatan
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini akan menjelaskan hal yang berhubungan dengan
sterilisasi dan penyimpanan peralatan alat Kesehatan.
TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah mengetahui tentang mengetahui tentang
sterilisasi dan penyimpanan alat kesehatan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengoagulasi atau denaturasi protein
penyusun tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
a. Uap bertekanan (autoklaf)
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan
untuk diinjeksikan ke dalam tubuh, alat berskala dan bahan karet.
Waktu dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121 ℃ adalah 12
menit. Uap jenuh pada 121℃ mampu membunuh secara cepat
semua bentuk vegetative mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit.
Uap jenuh ini dapat menghacurkan spora bakteri yang tahan
pemanasan.
b. Pemanasan dengan bakterisida
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspense obat yang
tidak stabil dalam autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat
injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 Ml. Injeksi intratekal
atau intrasisternal.
c. Air mendidih
d. Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya
dilakukan dalam keadaan darurat. Dapat membunuh bentuk
vegetative mikroorganisme tetapi tidak sporanya.
B. Secara Kimia
b. Spekulum vagina
adalah alat bantu pembuka vulva (vagina bentuknya mirip cocor bebek
fungsi
1. Untuk membuka vagina dan serviks uteri (leher Rahim)
2. Untuk memudahkan pengambilan lembir pada pemeriksaan kanker serviks
3. Sebagai alat bantu untuk mengetahui perobekan pada serviks uteri
Skapel adalah pisau biasa digunakan untuk operasi (pisau bedah) dalam
beberapa literatur (katalog) ada yang menyebutnya dengan nama bistoury.
Pisau bedah terdiri atas dua bagian yaitu gagang dan mata pisau
(mess/bistoury/blade)
Skapel terdapat berbagai macam ukuran dan bahan ada yang terbuat steril
dan non steril ( plastic dan stainless steel)
Fungsi untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh manusia. mata pisau disesuaikan
dengan bagian tubuh yang akan disayat
d) Pinset
1. Pinset sirugis kegunaan menjepit jaringan pada wakty diseksi dan penjahitan luka,
memberi tanda pada kulit sebelum memulai insinsi
2. Pinset anatomis kegunaan menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan
yang tipis dan lunak
3. Pinset splinter kegunaan untuk mengadaptasu tepi tepi luka (mencegah overlapping)
E) Gunting
1. gunting diseksi (dissecting scissor ada dua jenis lurus dan bengkok) ujungnya
biasanya runcing. Terdapat dua tipe yang sering digunakan yaity tipe moyo dan tipe
Metzenbaum.
2. Gunting Benang ada dua macam gunting benang yaitu; bengkok dan lurus.
Kegunaan adalah memotong benang operasi, merapikan luka
3. Gunting Pembalut/ Perban
Kegunaan untuk memotong benang operasi, merapikan luka serta mengguntng
plester dan pembalut.
f) Klem (Clamp)
1. Klem Arteri Pean ada dua jenis lurus dan bengkok. Kegunaan adalah untuk
hemostatis untuk jaringan tipis dan lunak
2. Klem Kocher dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya
seperti pinset sirugis kegunaan adalah untuk menjepit jaringan
3. Klem Alis kegunaan klem ini adlah untuk menjepit jaringan yang halus dan
menjepit tumor
4. Klem babcock kegunaan adalah menjepit dock atau kain operasi
g) korentang adalah salah satu alat/instrumen untuk keperluan medis yang biasa
digunakan oleh dokter ataupun paramedis lainnya .korentang set merupakan
penggabungan antara korentang dan tempat korentang
Berfungsi untuk mengambil instrumen steril, mengambil kasa, handscoen dll.
Caranya yaitu
1.alat alat atau bahan bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat
dan didesinfeksi
Breast pump and relieve yaitu alat yang terbuat dari karet. Berfungsi untuk membantu
memopan air susu keluar dari payudara wanita yang sedang menyusui
D) kateter merupakan suatu alat berupa pipa kosong terbuat dari logam, gelas, karet
maupun plastik yang cara penggunaannya adalah dimasukkan kedalam rongga tubuh melalui
saluran atau kanal. Berfungsi untuk mengeluarkan/pengambilan urine
Tujuan dari sterilisasi untuk menghindari penularan dan supaya alat alat terbebas dari jaman
(suci hama) siap pakai bila diperlukan.
C. Dokumen Pemeliharaan
Data atau hasil pemeliharaan yaitu dokumen yang berisi data yang berhubungan dengan
kegiatan pemeliharaan yang pada umumnya merupakan hubungan atau kronologi hasil
pemeliharaan setiap alat meliputi
Alat alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga maupun aluminium sering terjadi
karatan. Untuk menghindari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut harus disimpan
pada tempat yang mempunyai temperatur tinggi (sekitar 37°C) dan lingkungan yang kering
kalau perlu memakai bahan silikon sebagi penyerap uap air, sebelum alat tersebut disimpan
maka alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang melekat, kemudian olesi
dengan olie atau parafin.
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dari bahan baku kaca tersebut keuntungan dari
bahan kaca yaitu tahan terhadap reaksi kimia terutama bahan gelas pyrex tahan terhadap
perubahan temperatur yang mendadak koefisien muai yang kecil dan tembus cahaya dan
yang besar
Adapun kelemahan dari kaca yaitu mudah pecah terhadap tekanan mekanik dan mudah
tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus sinar kadang-kadang dengan
menggunakan kain katun untuk membersihkan saja timbul goresan dengan memperhatikan
keuntungan dan kelemahan dari bahan gelas maka dalam segi perawatan maupun
memperlakukan alat-alat gelas harus memperhatikan
a) Udara
Mengandung oksigen dan uap air (memiliki kelembapan).
Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan
membuat kusam logam seperti tembaga dan Kuningan. Usaha untuk
menghindari barang tersebut terkena udara bebas seperti dengan
cara mengecat, memoles, memvernis serta dapat menyebabkan
bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara
bebas seperti timbulnya zat baru terjadinya endapan gas dan panas
dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat
menimbulkan kecelakaan dan keracunan
b) Air Asam Basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan
bersih jauh dari air asam dan basa senyawa air asam dan basa dapat
menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat korosif dan berubah
fungsinya bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya
menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan
zat baru gas endapan panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
c) Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan alat memuai
atau mengerut memacu terjadinya oksidasi merusak zat serta
mengganggu fungsi alat elektronika.
d) Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan tarikan dan
tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan alat/bahan.
e) Cahaya
Secara secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan
dari sengatan matahari secara langsung penyimpanan bagi alat dan
bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung
sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup bahan kimianya
sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.
Api Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga disebut sebagai segitiga api.
Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar adanya panas yang cukup tinggi dan adanya
oksigen. Oleh karena itu penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan
komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.
BAB III PENUTUPAN
KESIMPULAN
Peralatan Kesehatan perlu dan harus dilakukan pemeliharaan agar kondisi maupun fungsi
peralatan Kesehatan tetap dalam keadaan baik dan dapat mendukung pelayanan Kesehatan
dirumah sakit maupun institusi Kesehatan lainnya.
Dalam melakukan pemeliharaan yang baik dan benar terdapat prosedur atau cara yang sesuai
dengan peraturan yang telah dibuat pada Undang Undang, dan tidak sembarangan orang
dapat melakukan proses pemeliharaan alat Kesehatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.wima.ac.id/id/eprint/1892/2/BAB%201.pdf
https://idoc.pub/documents/manajemen-pemeliharaan-peralatan-kesehatan-3no7wdd003ld