Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PERAWATAN

DAN PENYIMPANAN ALAT KESEHATAN


ALAT KESEHATAN
KDTK

Disusun Oleh
Viola Veronika S
Annisa Fetri A.
Irma Dwi Putri
Amelia Putri K.
Shany Novebianty A.
Tiya Meida.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan atas limpahan Rahmat
dan berkahnya yang diberikan kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “PERAWATAN DAN PENYIMPANAN ALAT
KESEHATAN”
Makalah ini merupakan tugas makalah dari mata pelajaran keterampilan dasar
Tindakan keperawatan. Terimakasih kami sampaikan kepada pihak- pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini dengan baik yang terlibat secara
langsung maupun yang tidak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan agar terciptanya makalah yang
lebih baik lagi
Purwakarta, 1 Agustus 2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 METODE STERILISASI
2.2 STERILISASI ALAT KESEHATAN
2.2 1 Metode Sterilisasi
2.2 2 Penggunaan Alat Sterilisasi
2.2 3 Hal Hal yang Harus diperhatikan pada Sterilisasi
2.2 4 Pelaksanaan sterilisasi berdasarkan Bahan Alat

2.3 Perawatan Dan Penyimpanan Alat Kesehatan


2.3 1 Kriteria Pemeliharaan
2.3 2 Aspek Pemeliharaan Alat Kesehatan
2.3 3 Perawatan Alat Alat Kesehatan
2.3 4 Cara Penyimpanan Alat Kesehatan Laboratorium Kesehatan
2.3 5 Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyimpanan Alat
Kesehatan
BAB III PENUTUPAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Latar Belakang

Peralatan Kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan Kesehatan, baik dirumah sakit maupun di sarana pelayanan
Kesehatan lainnya.

Oleh karenanya kondisi maupun fungsi peralatan Kesehatan harus baik dan dapat
mendukung pelayanan Kesehatan tersebut.

Untuk mencapai kondisi ini perlu adanya pengelolaan peralatan dengan baik dan terpadu
sejak perencanaan, pengadaan, pengayaguaan hingga pemeliharaan.

Dengan demikian peralatan Kesehatan dan fasilitas pendukungnya akan berdaya guna secara
optimal dalam penyelanggaraan pelayanan kesehatan

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini akan menjelaskan hal yang berhubungan dengan
sterilisasi dan penyimpanan peralatan alat Kesehatan.

TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah mengetahui tentang mengetahui tentang
sterilisasi dan penyimpanan alat kesehatan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.21 Metode Sterilisasi


Metode Sterilisasi pada dasarnya ditempuh melalui tiga cara yaitu:
a.secara fisika yaitu proses sterilisasi yang menggunakan hukum fisika.

1. Pemanasan Kering prinsipnya adalah protein mikroba pertama tama


akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh
oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikroba mati

a. Udara panas oven


Digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidak berskala,alat bedah,
minyak lemak, parafin,petrolatum, serbuk stabil seperti talk,kaolin
dan ZnO. Suhu sterilisasi digunakan adalah 170° C selama 1 jam,
160° C selama 2 jam, 150℃ selama 3 jam
b. Pemijaran langsung
Digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan yang terbuat dari
porselen, tidak cocok untuk alat yang berlekuk karena
pemanasannya tidak rata.
c. Minyak dan penangis lain
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti gunting bedah sebagai
lubrikan menjaga ketajaman alat, bahan kimia stabil dalam ampul.

2. Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengoagulasi atau denaturasi protein
penyusun tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
a. Uap bertekanan (autoklaf)
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan
untuk diinjeksikan ke dalam tubuh, alat berskala dan bahan karet.
Waktu dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121 ℃ adalah 12
menit. Uap jenuh pada 121℃ mampu membunuh secara cepat
semua bentuk vegetative mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit.
Uap jenuh ini dapat menghacurkan spora bakteri yang tahan
pemanasan.
b. Pemanasan dengan bakterisida
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspense obat yang
tidak stabil dalam autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat
injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 Ml. Injeksi intratekal
atau intrasisternal.
c. Air mendidih
d. Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya
dilakukan dalam keadaan darurat. Dapat membunuh bentuk
vegetative mikroorganisme tetapi tidak sporanya.

3. Cara bukan panas


Sterilisasi dengan radiasi. Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding
sel dengan langsung mengenai DNA dari inti sek sehingga mikroba
mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang
peka terhadap panas (termolabil). Ada dua macam radiasi digunakan
yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar y) dan arus partikel kecil
(sinar α dan β

B. Secara Kimia

1). Menggunakan bahan kimia


Dalam pensterilan digunakan bahan kimia seperti alcohol 96%, fenol 5%,
aseton tab formalin,sulfur dioksida dan klorin. Materi akan
disucihamakan dibersihkan terlebih dahulu kemudian direndam dalam
alcohol aseton atau tab formalin selama kurang lebih 24 jam.
2). Sterilisasi gas
Digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen
oksida, formaldehid, propilen oksida, klorin oksida, beta propiolakton,
metilbromida dan kloropin digunakan untuk sterilisasi ahan yang
termolabil seperti bahan biologi, makanan,plastik dan antibiotic
3). Metode mekanik (Filtrasi)
Filtrasi digunakan untuk sterilisasi larutan yang termolabil. Penyaringan
tubuh ini menggunakan filter bakteri. Metode ini tidak dapat
membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh pori pori filter
dan terpisah dari filtratnya.
2. Penggunaan Alat Sterilisasi
a) Penggunaan Autoclaf
Uap air merupakan salah satu wujud fisik air, seperti halnya es dan uap
air sangat ideal dipergunakan karena bersifat tidak beracun(non toksik)
mudah diperoleh dan mudah dikontrol. Suhu jenuh air (100) pada
tekanan 1 atmosfir ternyata masih kurang tinggi untuk membunuh
kuman yang resisten. Suhu jenuh uap ditingkatkan dengan cara
meningkatkan tekanannya. Dapat dilakukan dalam wadah tertutup rapat
sehingga dapat tercapai suhu sterilisasi sampai 121 atau lebih.

b. Penggunaan Sterilisasi Rebusan


Sterilkan peralatan dengan cara merebusnya dalam air hingga mendidih
(100) dan tunggu 15-20 menit, misalnya peralatan dari logam, kaca dan
karet.

2.22 Hal hal yang Harus diperhatikan pada sterilisasi


a. sterilisasi harus da;am keadaan siap pakai
b. peralatan harus bersih dan masih berfungsi
c. peralatan yang dibungkus harus diberi label yang jelas dan mencatumkan
nama,jenis peralatan, tanggal dan jam di sterilkan.
d. Menyusun peralatan didalam sterilisator sehingga seluruh bagian dapat
disterilisasikan
e. Waktu yang diperlukan untuk mensterilisasikan setiap jenis peralatan harus tepat
(dihitung sejak peralatan disterilisasikan)
f.Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator
sebelum pensterilan selesai.
g. Memindahkan peralatan yang sudah steril ke tempatnua harus dengan korentang
steril.
h. Untuk mendinginkan peralatan steril, dilarang membuka bungkusan maupun
tutupnya
i. jika peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan
kembali.

2.23 Pelaksanaan Sterilisasi Berdasarkan Bahan Alat


a) Alat Kesehatan terbuat dari logam
a. spatula untul mengambil objek, berbentuk menyerupai sendok. Spatula sering
digunakan di laboratorium berbentuk kecil,pipih dan bertangkai.
Fungsi
1. Untuk mengambil objek
2. Untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali asam

b. Spekulum vagina
adalah alat bantu pembuka vulva (vagina bentuknya mirip cocor bebek
fungsi
1. Untuk membuka vagina dan serviks uteri (leher Rahim)
2. Untuk memudahkan pengambilan lembir pada pemeriksaan kanker serviks
3. Sebagai alat bantu untuk mengetahui perobekan pada serviks uteri

Skapel adalah pisau biasa digunakan untuk operasi (pisau bedah) dalam
beberapa literatur (katalog) ada yang menyebutnya dengan nama bistoury.
Pisau bedah terdiri atas dua bagian yaitu gagang dan mata pisau
(mess/bistoury/blade)
Skapel terdapat berbagai macam ukuran dan bahan ada yang terbuat steril
dan non steril ( plastic dan stainless steel)

Fungsi untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh manusia. mata pisau disesuaikan
dengan bagian tubuh yang akan disayat

d) Pinset

memiliki berbagai macam bentuk dan fungsinya

1. Pinset sirugis kegunaan menjepit jaringan pada wakty diseksi dan penjahitan luka,
memberi tanda pada kulit sebelum memulai insinsi
2. Pinset anatomis kegunaan menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan
yang tipis dan lunak
3. Pinset splinter kegunaan untuk mengadaptasu tepi tepi luka (mencegah overlapping)

E) Gunting
1. gunting diseksi (dissecting scissor ada dua jenis lurus dan bengkok) ujungnya
biasanya runcing. Terdapat dua tipe yang sering digunakan yaity tipe moyo dan tipe
Metzenbaum.
2. Gunting Benang ada dua macam gunting benang yaitu; bengkok dan lurus.
Kegunaan adalah memotong benang operasi, merapikan luka
3. Gunting Pembalut/ Perban
Kegunaan untuk memotong benang operasi, merapikan luka serta mengguntng
plester dan pembalut.

f) Klem (Clamp)
1. Klem Arteri Pean ada dua jenis lurus dan bengkok. Kegunaan adalah untuk
hemostatis untuk jaringan tipis dan lunak
2. Klem Kocher dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya
seperti pinset sirugis kegunaan adalah untuk menjepit jaringan
3. Klem Alis kegunaan klem ini adlah untuk menjepit jaringan yang halus dan
menjepit tumor
4. Klem babcock kegunaan adalah menjepit dock atau kain operasi
g) korentang adalah salah satu alat/instrumen untuk keperluan medis yang biasa
digunakan oleh dokter ataupun paramedis lainnya .korentang set merupakan
penggabungan antara korentang dan tempat korentang
Berfungsi untuk mengambil instrumen steril, mengambil kasa, handscoen dll.

H) Sonde/probe alat untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi dan


mengetahui kedalaman luka. Sonde/ probe terbagi menjadi 2 tipe
1) medical probe ciri utama ujungnya tumpul
Fungsi
-melihat kelenjar ludah, buntu atau tidak artinya ada suatu bahan yang menghambat
suatu bahan yang menyumbat kelenjar ludah atau tidak
-menusuk abses supaya pus (nanah) dapat keluar disebut juga abscess probe.
2). Dental probe
Ciri utama dari dental probe ini ujungnya tajam ada single end dan ada yang double
end. Berfungsi untuk melihat kedalaman lubang pada gigi.

2). Sterilisasi alat kesehatan yang terbuat dari logam


Beberapa teknik sterilisasi alat kesehatan yang terbuat dari logam
a) Teknik sterilisasi logam dengan cara udara panas kering
(oven)

Proses sterilisasi panas kering terjadi melalui mekanisme


konduksi panas. Sterilisasi panas kering biasanya digunakan
untuk alat alat atau bahan dengan uap tidak dapat penetrasi
secara mudah atau untuk peralatan yang terbuat dari kaca dan
logam. Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini yaitu
benda benda dari logam zat zat seperti bubuk, talk, vaselin dan
kaca

1.Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu.

2.dikeringkan dengan lap dan di-set menurut kegunaannya.

3.berilah indikator pada setiap set.

4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium


foil

5. Kemudia alat dimasukkan dan diperhatikan derajat


pemanasannya
B. Teknik sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling
umum digunakan dalam setiap rumah sakit dengan
menggunakan alat yang disebut autoclave.

Caranya yaitu

1.alat alat atau bahan bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat
dan didesinfeksi

2.kemudian di-set menurut penggunaannya dan diberi indikator

3. Kemudian dibungkus kain/kertas

4. Masukan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam


autoclave

B. Alat kesehatan yang terbuat dari kaca

Contoh contoh alat kesehatan terbuat dari kaca diantaranya

a) Gelas kimia penampung zat kimia berupa gelas tinggi


berdiameter besar dengan skala sepanjang
dindingnya.terbuat dari kaca borosilikat yang tahan
terhadap panas hingga suhu 200°C atau terbuat dari plastik
gelas kimia digunakan untuk bahan kimia yang bersifat
korosif dari PTPE ukuran alat ini ada yang 50ml,100 mlndan
2L
Fungsi
1.untik mengukur volume larutan yang tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi
2. Memanaskan cairan
b) Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin keatas
semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya ukurannya
mulai dari 10mL. sampai 2L
Fungsi
1.Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
2.Menampung filtrasi hasil penyaringan
3.Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses
titrasi
c) Urinometer Berfungsi untuk mengukur berat jenis urine.

2.Sterilisasi kesehatan yang terbuat dari kaca.


Tujuannya dari sterilisasi untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan
mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada
peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai

a) Cara sterilisasi kaca dengan udara panas kering


Proses sterilisasi panas kering terjadi melalui mekanisme konduksi panas.
Panas akan diabsorpsi oleh permukaan luar alat yang disterilkan lalu
merambat kebagian dalam permukaan sampai akhir suhu untuk sterilisasi
tercapai
Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara benda benda dari logam, zat
zat seperti bubuk, talk,vaselin dan kaca
1. Alat bahan harus dicuci, disikat dan didesinfeksi terlebih dahulu
2. Dikeringkan dengan lap dan di-set menurut kegunaannya
3. Berilah indikator pada setiap set
4. Bila menggunakan pembungkus dapat memakai aluminium foil
5. Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya

B) Teknik sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi


Jenis sterilisasi dengan cara ini
Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum
digunakan dalam setiap rumah sakit dengan menggunakan alat disebut
autoclave
Caranya
1.Alat alat atau bahan bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat dan
didesinfeksi
2.Kemudian di-set menurut penggunaannya dan diberi indikator
3.Kemudian dibungkus kain/kertas
4.Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus kedalam autoclave

C. Alat kesehatan yang terbuat dari karet


Contoh contoh alat kesehatan terbuat dari karet:
a. Hot Water bottle
Alat berupa kanting dari karet dengan tutup diujungnua diisi air
panas berfungsi untuk kompres panas ditutup diujungnya dan diisi
air panas berfungsi untuk kompres panas.

B.Breast pump and relieve (Pompa susu)

Breast pump and relieve yaitu alat yang terbuat dari karet. Berfungsi untuk membantu
memopan air susu keluar dari payudara wanita yang sedang menyusui

C. Handshoen (sarung tangan)


Sarung tangan biasa dipakai oleh tenaga medis agar terhindari dari droplet pasien. Berfungsi
untuk pencegahan infeksi yang disebabkan oleh pasien ke tenaga medis ataupun sebaliknya

D) kateter merupakan suatu alat berupa pipa kosong terbuat dari logam, gelas, karet
maupun plastik yang cara penggunaannya adalah dimasukkan kedalam rongga tubuh melalui
saluran atau kanal. Berfungsi untuk mengeluarkan/pengambilan urine

Ada beberapa jenis dari kateter menurut fungsinya

1) Nelaton kateter : terbuat dari lateks/ karet


2) Metal kateter : terbuat dari stainless steel.
3) Balon kateter /foley kateter: terbuat dari lateks/karet dilengkapi dengan balon
dengan cara menyuntikkan Aqua pada ventilnya bila telah masuk agar kateter tidak
masuk.
4) Feeding Tube : berfungsi untuk nutrisi/pemberian cairan makanan melalui mulut
atau hidung ( harnawatia, 2008)

2.Sterilasasi alat kesehatan yang terbuat dari karet

Tujuan dari sterilisasi untuk menghindari penularan dan supaya alat alat terbebas dari jaman
(suci hama) siap pakai bila diperlukan.

A. Sterilisasi dengan pemanasan basah (sterilisasi dimasak dalam air aquabideslata.


Suhu tertinggi 100°C . Tetapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi
bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karena itu agar efektif membunuh spora
maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan fenol 5%
B. Sterilisasi dengan bahan kimia
Cara ini hanya dapat digunakan untuk alat alat yang cepat rusak bila kena panas,
misalnya sarung tangan, kateter

D. Alat kesehatan yang terbuat dari kain


a) Kasa Untuk pembalut luka terbuat dari benang katun 100% yang berdaya
serat lebih tinggi dibandingkan produk jenis karena mempunyai kerapatan
benang yang lebih tinggi dan tidak digunakan bahan pemutih sehingga tidak
menyebabkan iritasi. Kasa tersedia dalam ukuran 4x 3 cm s/d 4x15 cm dan
ukuran 2x 80 cm s/d 40 x 80cm
b) Masker adalah alat bantu pelindung diri yang menutupi mulut dan hidung
sehingga saat mengecek pasien atau pada saat operasi berlangsung yang
digunakan untuk melindungi, mencegah, mengurangi risiko dirinya dari
infeksi atau kontaminasi lingkungan.
C. Seprai adalah lembaran kain yang biasa digunakan untuk menutupi atau
melampisi sebuah kasur atau tempat tidur yang digunakan untuk
meningkatkan kenyaman saat tidur di atas kasur.
D. Penutup Kepala adalah kain berbentuk topi yang bertujuaan untuk
mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala
petugas terhadap alat alat daerah steril dan juga untuk melindungi kepala
dan rambut petugas dari percikan bahan bahan dari aluminium.
E. Jubah steril adalah kain yang berbentuk baju yang bertujuaan untuk
melindungi pertugas dari kemungkinan percikan darah atau cairan tubuh
yang dapat mencemari.
a) Sterilisasi dengan pemanasan basah dimasak dalam air aquabides rata suhu tertinggi
100 derajat tetapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat dibinasakan tetapi bentuk
yang spora masih bertahan oleh karena itu agar efektif membunuh spora maka
dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan fenol 5%
b) Sterilisasi dengan uap air
Dapat dipakai dengan dandang atau panci dengan penanggas air yang bagiannya
diberi lubang atau sorongan agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan
disterilkan waktu sterilisasi 30 menit
c) Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi
Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan dalam
setiap rumah sakit dengan menggunakan alat yang disebut autoclave

B) Perawatan Dan Penyimpanan Alat Kesehatan


1. Kriteria Pemeliharaan
a) pemeliharaan terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
terhadap alat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan atau disusun jadwal
pemeliharaan disusun dengan memperhatikan jenis peralatan jumlah kualifikasi
petugas sesuai dengan bidangnya dan pembiayaan yang tersedia pemeliharaan
berencana meliputi pemeliharaan preventif atau pencegahan dan pemeliharaan
korektif /perbaikan

B). Pemeliharaan Preventif


Pemeliharaan Preventif atau pencegahan adalah oleh operator dan kegiatan
penyetelan pelumasan serta penggantian bahan pemeliharaan yang dilaksanakan
oleh teknisi secara berkala.
C) Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan Korektif adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat perbaikan
terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dengan atau tanpa penggantian suku
cadang pemeliharaan korektif dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi peralatan
yang rusak ke kondisi siap operasional dan layak pakai dapat difungsikan dengan
baik.
D) Pemeliharaan Tidak Terencana
Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat darurat
berupa perbaikan terhadap kerusakan alat yang mendadak tidak terduga dan harus
segera dilaksanakan mengingat alat sangat dibutuhkan dalam pelayanan untuk
dapat melaksanakan pemeliharaan terencana perlu adanya tenaga yang selalu siap
atau standby dan fasilitas pendukungnya frekuensi pemerahan tidak terencana
dapat ditekan serendah mungkin dengan cara meningkatkan kegiatan pemeliharaan
terencana

2.3.2 Aspek Pemeliharaan Alat Kesehatan

a) Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia (teknisi) merupakan unsur yang penting dalam
melaksanakan pemeliharaan peralatan kesehatan kualifikasi teknis disesuaikan
dengan jenis dan teknologi peralatan kesehatan yang ditangani sedangkan
jumlahnya berdasarkan jumlah setiap jenis alat semua ini merupakan beban
kerja yang harus ditangani oleh teknisi
b) Fasilitas Kerja
Fasilitas Kerja pemeliharaan guna menunjang terlaksana pemeliharaan peralatan
kesehatan meliputi:
1. Ruangan tempat bekerja terdiri atas workshop atau bengkel gudang dan
ruang administrasi
2. Peralatan kerja terdiri atas tool set elektrik tool set elektronik toolset
mekanik dan berbagai alat ukur

C. Dokumen Pemeliharaan

Dokumen pemeliharaan sangat penting dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan


pemeliharaan dokumen pemeliharaan terdiri atas dokumen teknis data atau laporan hasil
pemeliharaan. Dokumen teknis peralatan yaitu dokumen yang menyertai peralatan pada
waktu pengadaannya pada umum meliputi brosur instalasi manual pengoperasian prosedur
tetap pemeliharaan dan sertifikat kalibrasi juga merupakan dokumen teknis guna
memudahkan penanganan pemeliharaan maka setiap alat agar dilengkapi dengan dokumen
teknis yang bersangkutan.

Data atau hasil pemeliharaan yaitu dokumen yang berisi data yang berhubungan dengan
kegiatan pemeliharaan yang pada umumnya merupakan hubungan atau kronologi hasil
pemeliharaan setiap alat meliputi

1.) Inventarisasi Peralatan


Isi data yang berkaitan dengan aspek teknis setiap tipe model alat untuk
nama dan merek alat yang sama mencakup nama alat merek model tipe
nama perusahaan apakah mempunyai operating manual dan service
manual kalau tidak memilikinya maka perlu diusahakan kepada agen
atau instansi lainnya agar dapat dipenuhi beberapa jumlah alat yang tipe
modelnya sama.

2).Kartu Pemeliharaan Alat


Kartu pemeliharaan adalah kartu yang dipasang dan digantungkan pada
setiap alat dengan maksud agar memudahkan kepada setiap petugas
terkait untuk mengetahui data mengenai suatu alat dan penanganan
apa saja yang telah dilakukan terhadap alat tersebut kartunya berlaku
setiap alat memuat data masing-masing alat yang berkaitan erat dengan
aspek pemeliharaan yaitu
a) Data statis, meliputi
1.Nama rumah sakit
2.Nama instalasi pelayanan tempat alat tersebut digunakan
3. Nama alat sesuai fungsinya
4.Merek alat, tipe/model
5.Nomor seri.
6. Tahun Pengadaan
7. Nilai Pengadaan
8.Nomor inventaris/ kode alat.
Data tersebut pada saat alat mulai dimasukkan pada daftar
inventaris dirumah sakit
b) Data dinamis, meliputi
1) Tanggal kegiatan pemeliharaan dilakukan
2) Uraian kegiatan hasil dan nama teknisi pelaksana
3) Keterangan lainnya yang dianggap perlu data ini dituliskan
pada kartu pemeliharaan oleh teknisi yang menjelaskan
secara garis besar uraian kegiatan setiap melakukan
pemeliharaan alat yang bersangkutan
3. Catatan Pemeliharaan Alat
Catatan pemeliharaan alat berupa lembaran kartu yang disimpan pada
urusan administrasi teknis peralatan di unit kerja pemeliharaan atau IPS RS
dengan maksud agar memudahkan petugas administrasi teknis dan teknisi
untuk mengetahui data alat dan penanganannya apa saja yang telah
dilakukan pada alat tersebut kartu ini memuat data masing-masing alat yang
berkaitan erat dengan kegiatan pemeliharaan dan lebih luas dari kartu
pemeliharaan alat yaitu
a) Data statis, meliputi:
1) Nama rumah sakit
2) Nama instalasi pelayanan tempat alat tersebut digunakan
3) Nomor inventaris
4) Nama alat sesuai fungsinya
5) Merek alat, tipe /model
6) Nomor seri
7) Sumber Pengadaannya/ Pemasangan
8) Tahun pendaan
9) Supplier/agen
10) Periode pemeliharaan
Data tersebut dibuat pada saat alat mulai
diinventarisasikan di rumah sakit.

2.3.3 Perawatan Alat Alat Kesehatan

Perawatan alat kesehatan dari bahan logam yang sudah disterilkan

Alat alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga maupun aluminium sering terjadi
karatan. Untuk menghindari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut harus disimpan
pada tempat yang mempunyai temperatur tinggi (sekitar 37°C) dan lingkungan yang kering
kalau perlu memakai bahan silikon sebagi penyerap uap air, sebelum alat tersebut disimpan
maka alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang melekat, kemudian olesi
dengan olie atau parafin.

B. Perawatan alat kesehatan dari bahan kaca yang sudah disterilkan

Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dari bahan baku kaca tersebut keuntungan dari
bahan kaca yaitu tahan terhadap reaksi kimia terutama bahan gelas pyrex tahan terhadap
perubahan temperatur yang mendadak koefisien muai yang kecil dan tembus cahaya dan
yang besar

Adapun kelemahan dari kaca yaitu mudah pecah terhadap tekanan mekanik dan mudah
tumbuh jamur sehingga mengganggu daya tembus sinar kadang-kadang dengan
menggunakan kain katun untuk membersihkan saja timbul goresan dengan memperhatikan
keuntungan dan kelemahan dari bahan gelas maka dalam segi perawatan maupun
memperlakukan alat-alat gelas harus memperhatikan

1. Penyimpanan pada ruangan suhu berkisar 27°C -


37°C dan beri tambahan lampu 25 Watt
2. Ruangan tempat penyimpanan diberi bahan
silikon sebagai zat higroskopis
3. Gunakan alkohol aseton kapas sikat halus dan
pompa angin untuk membersihkan debu dari
permukaan kaca usahakan pada waktu
membersihkan lensa jangan sampai merusak
lapisan lensa.
4. Pada waktu pemanaskan tabung reaksi hendaknya
ditempatkan di atas kawat kasa atau boleh
melakukan pemanasan asas bahan baku dari
pyrex
5. Gelas yang direbus hendaknya jangan dimasukkan
langsung ke dalam air yang sudah mendidih
melainkan gelas dimasukkan ke dalam air dingin
kemudian dipanaskan secara perlahan sebaiknya
untuk pendinginan mendadak tidak
diperkenankan.
6. Membersihkan kotoran dari kaca sebaiknya segera
setelah dipakai dapat menggunakan
a) Air bersih
b) Deterjen: menggunakan efek lemak dan
tidak membawa efek lemak.
c) Larutan (kalium) dikromat, asam belerang
dan aquabes).

4. Cara Penyimpanan Alat dan Bahan Laboratorium Kesehatan


Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat pokok
bahasan golongan percobaan dan bahan pembuat alat.
a) Pengelompokkan alat alat fisika berdasarkan pokok bahasannya
seperti gaya dan usaha (mekanika), panas, bunyi, gelombang, optik,
magnet,listrik, ilmu dan alat reparasi
b) Pengelompokkan alat alat biologi menurut golongan percobaannya
seperti anatomi fisiologi, ekologi, dan marfologi
c) Pengelompokkan alat alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat
tersebut seperti: logam, kaca, porselen, plastik dan karet
Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal hal tersebut ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
a) Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat
higroskopis dan dipasang lampu yang selalu menyala untuk
menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya
jamur
b) Alat berbentuk set, penyimpanan harus dalam bentuk set yang
tidak terpasang
c) Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer,
neraca lengan, dan beaker glass.
d) Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat
yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
e) Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan
disusun menurut abjad.
f) Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan
terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus disimpan
diruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.

5. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penyimpanan Alat Kesehatan


Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila
alat sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah
diambil. Alat alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengatahuan guru
bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yang dapat
diletakkan di meja demostrasi adalah kaki tiga, asbes dengan kasa , dan
tabung reaksi. Penyimpanan dan pemeliharaan alat/bahan akibat lingkungan
meliputi hal hal berikut:

a) Udara
Mengandung oksigen dan uap air (memiliki kelembapan).
Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan
membuat kusam logam seperti tembaga dan Kuningan. Usaha untuk
menghindari barang tersebut terkena udara bebas seperti dengan
cara mengecat, memoles, memvernis serta dapat menyebabkan
bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara
bebas seperti timbulnya zat baru terjadinya endapan gas dan panas
dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat
menimbulkan kecelakaan dan keracunan
b) Air Asam Basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan
bersih jauh dari air asam dan basa senyawa air asam dan basa dapat
menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat korosif dan berubah
fungsinya bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya
menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan
zat baru gas endapan panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
c) Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan alat memuai
atau mengerut memacu terjadinya oksidasi merusak zat serta
mengganggu fungsi alat elektronika.
d) Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan tarikan dan
tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan alat/bahan.
e) Cahaya
Secara secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan
dari sengatan matahari secara langsung penyimpanan bagi alat dan
bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung
sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup bahan kimianya
sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.

Api Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga disebut sebagai segitiga api.
Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar adanya panas yang cukup tinggi dan adanya
oksigen. Oleh karena itu penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan
komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.
BAB III PENUTUPAN

KESIMPULAN
Peralatan Kesehatan perlu dan harus dilakukan pemeliharaan agar kondisi maupun fungsi
peralatan Kesehatan tetap dalam keadaan baik dan dapat mendukung pelayanan Kesehatan
dirumah sakit maupun institusi Kesehatan lainnya.
Dalam melakukan pemeliharaan yang baik dan benar terdapat prosedur atau cara yang sesuai
dengan peraturan yang telah dibuat pada Undang Undang, dan tidak sembarangan orang
dapat melakukan proses pemeliharaan alat Kesehatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.wima.ac.id/id/eprint/1892/2/BAB%201.pdf
https://idoc.pub/documents/manajemen-pemeliharaan-peralatan-kesehatan-3no7wdd003ld

Anda mungkin juga menyukai