Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nadiyya Nurfauziyyah

NIM: P20620522060
Prodi: Sarjana Terapan Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners
Kelas: 2B
Matkul: Manajemen Patient Safety

1. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme
hidup,dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri,
mycoplasma,virus) yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan
aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan membunuh atau
menghilangkanmikroorganisme. Sterilisasi didesain untuk membunuh atau
menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung
dari metode dan tipemikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat,
protein atau membranmikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi
disebut sterilant. (Pratiwi,2006).
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau
substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan
mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat
dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide,
etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh
sinar lembayung ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat
disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh
filtrasi (Curtis, 1999).
Menurut Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 31 / 50. Sterilisasi adalah upaya untuk
menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara fisik dan kimiawi.

2. Tujuan Sterilisasi
1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai
2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Mencegah terjadunya infeksi silang
4. Menjamin kebersihan alat
5. Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah steril dan aman digunakan
pasien
3. Jenis-jenis Sterilisasi
A. Sterilisasi Fisik
a. Teknik Pemanasan
Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan
dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi dan waktu yang
cukup lama untuk merusak mikrobia dan aktivitas enzim.
Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya
simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Lamanya
waktu sterilisasi yang dibutuhkan bahan dipengaruhi oleh:
resistensi mikroorganisme dan enzim terhadap panas, kondisi
pemanasan, pH bahan, ukuran wadah atau kemasan yang
disterilkan, keadaan fisik bahan (Machmud, 2008).
Jenis Alat dan Bahan untuk Sterilisasi teknik pemanasan,
yaitu:
1. Pemijaran (dengan api langsung)
Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan
spatula logam, batang gelas, filter logam bekerfield dan
filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur,
gunting, jarum logam dan kawat, dan alat-alat lain yang
tidak hancur dengan pemijaran langsung.
2. Panas kering (Udara Panas Oven)
Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh
proses oksidasi. Sterilisasi panas kering membutuhkan
pemaparan pada suhu 150°C sampai 170°C selama 1-4
jam. Secara umum, panas kering digunakan untuk
sterilisasi bahan – bahan melalui proses pengabuan dari
mikroorganisme. Proses ini merupakan kelanjutan atau
sekumpulan proses yang dilakukan dalam sebuah oven
dengan temperatur sekelilingnya 170°C untuk sterilisasi
atau 250°C untuk depirogenisasi. Panas kering digunakan
untuk sterilisasi/depirogenisasi alat-alat gelas yang akan
digunakan untuk proses produksi secara aseptik.
3. Uap air panas 100oC (Cara sterilisasi dengan pemanasan
secara intermittent/terputus-putus)
Uap panas pada suhu 100oC dapat digunakan dalam
bentuk uap mengalir atau air mendidih. Metode ini
mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir
dilakukan dengan proses sterilisasi bertingkat untuk
mensterilkan media kultur. Temperatur suhu titik mati
bervariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang
bertahan. Contoh alat yang disterilkan : alat/bahan yang
mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini
supaya tidak terjadi dehidrasi.
4. Uap air panas bertekanan menggunakan autoklaf.
Digunakan untuk sterilisasi larutan yang ditujukan untuk
infeksi pada tubuh, pembawa pada sediaan mata, bahan-
bahan gelas, alat-alat stainles. Ini merupakan metode
sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi,
karena dapat diprediksi dan menghasilkan efek dekstruksi
bakteri, dan parameter-parameter sterilisasi seperti waktu
dan suhu dapat dengan mudah dikontrol dan monitoring
dilakukan sekali dalam satu siklus yang divalidasi.
b. Teknik Penyinaran UV
Sinar ultraviolet umumnya digunakan untuk membantu
mengurangi kontaminasi di udara dan pemusnahan selama
proses di lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh
mikroorganisme (germisida) diproduksi oleh lampu kabut
merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 253,7 nm.
B. Sterilisasi Kimia
A. Disinfektan
B. Larutan alcohol
C. Larutan formalin
D. Sterilisasi Gas
C. Sterilisasi Mekanis
Digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi
atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah
dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain
adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat
(dalam hal ini adalah mikroba) (Suriawiria, 2005). Proses ini
ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan
enzim dan antibiotik.
Macam-macam filter sterilisasi, yaitu; filter bakteri, filter seitze,
filter swinny, filter fritted-glass, filter berkefeld dan mandler, filter
selas, filter candles-pasteur-chamberland.

4. Persyaratan Mensterilkan Alat Kesehatan


1. Sterilisasi peralatan yang berkaitan dengan perawatan pasien secara fisik
dengan pemanasan pada suhu ± 121° C selama 30 menit atau pada suhu
134° C selama 13 menit dan harus mengacu pada petunjuk penggunaan
alat sterilisasi yang digunakan.
2. Sterilisasi harus menggunakan disinfektan yang ramah lingkungan.
3. Petugas sterilisasi harus menggunakan alat pelindung diri dan menguasai
prosedur sterilisasi yang aman.
4. Hasil akhir proses sterilisasi untuk ruang operasi dan ruang isolasi harus
bebas dari mikroorganisme hidup.

5. Jenis Peralatan Kesehatan yang Dapat Disterilkan


1. Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan
lain-lain.
2. Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia
dan lain-lain.
3. Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa
penduga lambung, drain dan lain-lain.
4. Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea
dan lain-lain.
5. Peralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom
dan lain-lain.
6. Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring
dan lain-lain.
7. Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya selang infus dan lain-lain.
8. Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek
operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai