Anda di halaman 1dari 12

Tugas Mata Kuliah Teknologi Sediaan Steril

Dosen Pengampu : Viddy Agustin S.Farm.,M.Farm.,Apt

Disusun Oleh :
Septi Orbita Sari 152210101006
Desak Ayu Lestarini D. 162210101044
Nadifa Nada 162210101126
Ajeng Putri Devinta 162210101135
Lailul Nur Hayati 162210101139

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2019
METODE STERILISASI PANAS KERING
Dry Sterilization

Septi Orbita Sari, Desak Ayu Lestarini D., Nadifa Nada, Ajeng Putri Devinta, Lailul Nur Hayati
Fakultas Farmasi Universitas Jember
Jln. Kalimantan 4 no:88, Jember 68121

ABSTRACT
One of the most important things in producing pharmaceutical products is the sterilization
process. The main purpose of sterilization is to minimize or eliminate the potential for
unwanted contamination in a product. The contamination that arises in the product is feared
to endanger the safety of consumers. The sterilization method carried out is carried out quickly
and can minimize or eliminate the potential for contamination as effectively as possible. In
producing a pharmaceutical product it is strongly influenced by the cleanliness of a tool and
material used, so it needs to be sterilized to get a more optimal product. One sterilization that
is carried out is dry sterilization or commonly called hot air sterilization where this
sterilization uses hot air which is characterized by using an oven with a high temperature (160-
180 ° C) for a long time. This dry sterilization method does not require water so there is no
moisture vaporizing sterilized tools or materials.

Keywords : dry sterilization, high temperature

ABSTRAK
Salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan memproduksi produk farmasi adalah proses
sterilisasi. Tujuan utama dilakukan sterilisasi adalah untuk meminimalisir atau meniadakan
potensi kontaminasi yang tidak diinginkan dalam suatu produk. Kontaminasi yang timbul
dalam produk dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan konsumen. Metode sterilisasi
yang dilakukan diupayakan berlangsung secara cepat dan dapat meminimalkan atau
menghilangkan potensi kontaminasi seefektif mungkin. Dalam memproduksi suatu produk
farmasi sangat dipengaruhi oleh kebersihan suatu alat dan bahan yang digunakan, sehingga
perlu dilakukan sterilisasi untuk mendapatkan produk yang lebih optimal. Salah satu sterilisasi
yang dilakukan yaitu dengan sterilisasi kering atau biasa disebut sterilisasi udara panas dimana
sterilisasi ini menggunakan udara panas yang karakteristiknya adalah menggunakan oven
dengan suhu tinggi (160-180° C) dengan waktu yang lama. Metode sterilisasi kering ini tidak
membutuhkan air sehingga tidak ada uap air yang membasahi alat atau bahan yang disterilkan.

Keywords : sterilisasi kering, suhu tinggi


PENDAHULUAN mikroorganisme hidup termasuk
Sterilisasi dalam dunia kesehatan sporanya pada alat-alat yang disterilkan
sangatlah penting, mengingat sterilisasi dan menjamin sterilitas produk maupun
dilakukan untuk memastikan bahwa karakteristik kualitas sediaannya,
instrument medis dan bedah, termasuk termasuk kestabilan yang dimiliki oleh
sediaan obat yang akan diterima tidak produk yang dihasilkan dengan metode
mengirimkan patogen menular kepada aseptis atau sterilisasi akhir. Sehingga
pasien. sterilisasi perlu dilakukan dengan
Sterilisasi merupakan suatu metode yang tepat dan sesuai
proses mengeliminasi atau berdasarkan sifat masing-masing bahan,
menghilangkan adanya keberadaan alat serta wadah yang akan digunakan.
mikroorganisme (protozoa, fungi, Berdasarkan FDA (Food and
bakteri, mycoplasma, dan virus) yang Drug Administration atau Badan
tidak diharapkan dalam suatu alat, bahan Pengawas Obat dan Makanan Amerika
dan media baik yang bersifat patogen Serikat ), sterilisasi dibedakan menjadi 2
atau apatogen yang digunakan untuk kategori, yaitu:
menciptakan keadaan steril pada suatu  Kategori A yang mempunyai
material, yaitu kondisi mutlak yang efektivitas dan keamanan paling
tercipta sebagai akibat penghancuran baik. Dengan penggolongan
dan penghilangan semua metode sterilisasi kategori A
mikroorganisme hidup (Lachman, adalah panas kering, panas
Lieberman dan Kanig, 1994). Dengan basah, gas etilen oksida, dan
kata lain, Sterilisasi adalah proses radiasi.
perlakuan yang dilakukan terhadap suatu  Kategori B yang masih dalam
bahan atau barang dimana pada akhir penelitian dan belum banyak
proses dihasilkan tidak terdapat adanya digunakan. Dengan
mikroorganisme pada bahan atau barang penggolongan metode sterilisasi
tersebut. (Arisanti, 2004). kategori B adalah gas hidrogen
Proses ini melibatkan proses fisik peroksida dan ozon.
dengan tujuan membunuh dan
menghilangkan semua bentuk
Metode sterilisasi panas kering menggunakan oven dengan suhu tinggi
merupakan suatu metode sterilisasi yang (160°-180°C) selama 1-3 jam. Metode
menggunakan panas pada temperatur sterilisasi kering ini tidak membutuhkan
160-180 C tanpa kelembaban (tidak air sehingga tidak ada uap air yang
membutukan air sehingga tidak ada uap membasahi alat atau bahan yang
air yang membasahi alat atau bahan yang disterilkan. Pada sterilisai panas kering
disterilkan) dan biasanya digunakan terjadi dehidrasi sel pada
pada bahan yang sensitif terhadap mikroorganisme yang dilanjutkan
lembab waktu sterilisasi yang diperlukan dengan proses oksidasi. Sterilisasi panas
cukup lama (sekitar 2-3 jam), dan kering menghasilkan kondisi yang steril,
berdaya penetrasi rendah. (Rogers, bebas pirogen, dan bebas partikulat
2012) Keuntungan dari metode ini tidak Metode sterilisasi panas kering yang
hanya digunakan untuk sterilisasi, tetapi paling banyak digunakan adalah:
jika diberi suhu yang lebih tinggi maka 1- Menggunakan oven
sterilisasi panas kering dapat melakukan 2- Tunnel sterilizer
dipirogenasi dan inaktivasi endotoksin.
Sterilisasi ini berfungsi untuk
karena sifatnya yang non-korosif,
mematikan organisme dengan cara
sterilisasi panas kering dapat digunakan
mengoksidasi komponen sel ataupun
pada alat-alat metal dan gelas (Sandle,
mendenaturasi enzim. Metode ini
2013). Panas tersebut memiliki efek
diaplikasikan pada alat-alat gelas dan
merugikan bagi sel hidup, termasuk
bahan yang tidak tembus air (Raudah,
mikroorganisme yang terdapat pada
dkk 2017). Metode ini efektif untuk
suatu sel hidup (Laroussi dan & F.
mensterilkan alat-alat gelas seperti pipet
Leipold, 2003).
tetes, cawan petri, tabung reaksi,
erlenmeyer, batang pengaduk dan alat
PEMBAHASAN
bedah. Namun, tidak efektif untuk
Pengertian Sterilisasi Panas Kering
sterilisasi alat gelas yang membutuhkan
Sterilisasi kering atau biasa
keakuratan (alat ukur), dan penutup karet
disebut sterilisasi udara panas yaitu
atau plastik. (Raudah, 2017). Senyawa-
sterilisasi dengan menggunakan udara
senyawa yang tidak efektif disterilkan
panas dimana karakteristiknya adalah
dengan metode ini antara lain ialah secara mudah dan digunakan untuk
minyak lemak, minyak mineral, gliserin peralatan yang terbuat dari kaca.
(berbagai jenis minyak), petrolatum Kriteria bahan yang disterilisasi
jelly, lilin, wax, dan serbuk yang tidak dengan panas kering:
stabil dengan uap air (Dina. 2017).  Instrumen yang rusak oleh uap
Mekanisme Sterilisasi Panas Kering  Tidak untuk bahan dari plastik
Metode sterilisasi panas kering  Bahan dari gelas, porselen, atau
digunakan untuk bahan yang sensitif logam
terhadap lembab dan tahan terhadap  Bahan serbuk
panas tinggi. Ada dua metode sterilisasi  Bahan minyak
panas kering, yaitu dengan insinerasi  Injeksi basis minyak
(incineration) yaitu pembakaran dengan
menggunakan api dengan temperatur Instrumentasi :

sekitar 350°C dan dengan udara panas  Pengukur temperatur

oven yang lebih sederhana serta murah  Oven dengan temperatur

dengan temperatur sekitar 160°-180°C. konstan

Prinsip dasar sterilisasi panas kering  Amp meter


adalah melalui mekanisme konduksi,  Mono meter
panas akan diabsorpsi oleh permukaan  Generator dioktilftalat
luar dari peralatan yang akan di sterilkan,  Penampung partikel
lalu merambat kebagian yang lebih  Velo meter
dalam dari peralatan. Sedangkan prinsip  Takometer
sterilisasi dengan oven ialah pertama-
Tahapan mesin sterilisasi panas
tama protein mikroba akan mengalami
kering
dehidrasi sampai kering dan teroksidasi
• Tahap pemanasan
oleh oksigen dari udara sehingga
Pada tahap pemanasan udara panas
menyebabkan mikroba mati (Raudah
dihasilkan melalui mekanisme
dkk. 2017).
listrik dan sirkulasi pada
Sterilisasi panas kering
chamber.
digunakan untuk alat-alat dan bahan
• Periode plateu (sterilisasi)
dimana steam tidak dapat berpenetrasi
Kemudian berlanjut pada tahap dikeringkan, alat yang
plateu (sterilisasi) yang dimulai mempunyai mulut ditutup
ketika sensor mendeteksi dengan kapas seperti labu ukur
tercapainya suhu proses pipet tetes, tabung reaksi,
sterilisasi pada chamber. Erlenmeyer, gelas ukur, cawan
• Tahap equilubrum petri dan labu ukur setelah
Pada saat seluruh chamber memiliki ditutup dengan kapas, dibungkus
suhu yang sama maka akan lagi dengan kertas sedangkan
berakhir fase equilubrum. untuk batang pengaduk
• Tahap pendinginan chamber. dibungkus seperti biasa. Tujuan
dari pembungkusan yaitu agar
Macam-macam Sterilisasi Panas
alat-alat tidak terkontaminasi
Kering
dengan bakteri luar dan alat tidak
1. Oven (hot air sterilizer)
pecah karena pada umumnya alat
Digunakan untuk
terbuat dari karca. Alat-alat yang
mensterilisasi alat yang terbuat
sudah dibungkus dimasukkan
dari kaca dan kertas yang tahan
kedalam oven dengan
terhadap suhu tinggi. Oven
temperature 170-180 oC selama
terbuat dari kotak logam, udara
1-2 jam. Setelah pemanasan
yang didalamnya mandapat
selesai oven dimatikan sampai
udara yang panas melalui panas
mencapai suhu kamar. Hal ini
daya listrik. Sebelum
bertujuan untuk menghindari
dimasukkan alat-alat seperti
keretakan alat atau masuknya
erlenmeyer, cawan petri, labu
udara yang mengandung partikel
ukur, batang pengaduk, pipet
debu. Setelah dilakukan
tetes, gelas ukur, tabung reaksi
sterilisasi alat siap digunakan
atau- alat yang terbuat dari kaca
untuk melakukan percobaan.
dibungkus dengan kertas terlebih
Suhu yang digunakan 170oC –
dahulu untuk mencegah
180 oC
terjadinya k Alat-alat yang akan
2. Pemijaran langsung
disterilisasi dicuci dan
Pemijaran langsung larutan jenuh panas dari natrium
digunakan untuk mensterilkan atau ammonia klorida dapat juga
spatula logam, batang gelas, digunakan sebagai pensterilisasi.
filter logam bekerfield dan filter Ini merupakan metode yang
bakteri lainnya. Mulut botol, vial, mensterilisasi alat-alat bedah.
dan labu ukur, gunting, jarum Minyak dikatakan bereaksi
logam dan kawat, dan alat-alat sebagai lubrikan, untuk menjaga
lain yang tidak hancur dengan alat tetap tajam, dan untuk
pemijaran langsung. Papan salep, memelihara cat penutup
lumping dan alu dapat Proses Sterilisasi Kering
disterilisasi dengan metode ini 1. Proses sterilisasi kering terjadi
Panas membara Dengan jalan melalui mekanisme konduksi panas.
menaruh benda yang akan di Panas akan diabsorpsi oleh permukaan
sterilkan dalam nyala api bunsen luar alat yang disterilkan, lalu merambat
sampai merah membara. Alat ke bagian dalam permukaan sampai
yang disterilkan yaitu sengkelit, akhirnya suhu untuk sterilisasi tercapai.
jarum, ujung pinset dan ujung Sterilisasi udara panas biasanya
gunting. digunakan untuk alat-alat atau bahan
3. Melidah – apikan dengan uap yang tidak dapat dpenetrasi
Dengan melewatkan secara mudah atau untuk peralatan yang
benda dalam api bunsen, namun terbuat dari kaca. Pada sterilisasi udara
tidak sampai menyala terbakar. panas, pembunuhan mikroorganisme
Alat yang disterilkan yaitu terjadi melalui mekanisme oksidasi
scalpel, kaca benda, mulut sampai terjadinya koagulasi protein sel
tabung dan mulut botol. (Scoville’s dkk. 1957).
4. Minyak dan penangas lain Berdasarkan FI edisi III, sediaan
Bahan kimia dapat yang akan disterilkan dimasukkan ke
disterilisasi dengan dalam wadah, kemudian ditutup kedap,
mencelupkannya dalam atau ditutup sementara untuk mencegah
penangas yang berisi minyak pencemaran. Jika volume dalam setiap
mineral pada suhu 162 oC C. wadah tidak lebih dari 30 ml, dipanaskan
pada suhu 150° C selama 1 jam. Jika logam, dan tube salep. Sebelum
volume dalam tiap wadah lebih dari 30 disterilkan di dalam oven, alat dicuci
ml, waktu sterilisasi diperpanjang hingga dengan air sabun dan dibilas hingga
seluruh isi tiap wadah berada pada suhu bersih. Alat dibiarkan mengering
150° C selama 1 jam. Wadah yang sebelum dibungkus dengan aluminium
tertutup sementara kemudian ditutup foil. Tujuan pembungkusan adalah untuk
kedap menurut cara aseptik (Anonim. mencegah terjadinya paparan panas
1979). secara langsung pada alat yang dapat
menyebabkan kerusakan alat akibat
Berdasarkan FI edisi IV, metode
terjadinya pemuaian yang tidak merata.
sterilisasi ini menggunakan suatu siklus
Dengan pembungkusan alat
oven modern yang dilengkapi dengan
menggunakan aluminium foil, panas
udara yang dipanaskan dan disaring.
akan dialirkan secara konduksi di
Rentang suhu khas yang dapat diterima
permukaan aluminium foil sehingga
di dalam bejana sterilisasi kosong adalah
panas yang memapar alat dilakukan
sekitar 15°C, jika alat sterilisasi
secara merata. Kemudian oven disiapkan
beroprasi pada suhu tidak kurang dari
hingga suhu di dalam oven mencapai
250°C (Anonim, 1995).
180°C untuk kemudian dimasukkan alat-

Faktor-faktor yang mempengaruhi alat yang akan disterilkan. Alat dibiarkan

metode sterilisasi panas kering meliputi: dalam oven selama 30 menit dengan

alat/bahan yang akan disterilkan, menjaga suhu oven tetap 180°C

ketahanan tubuh mikroba dan kondisi digunakan suhu 180°C. Untuk

alat/bahan. Metode sterilisasi panas mempersingkat waktu yang dibutuhkan

kering kurang efektif dalam membunuh dalam proses sterilisasi menjadi 30

mikroba dari autoklaf, maka sterilisasi menit. Setelah 30 menit, suhu pada oven

memerlukan temperatur yang lebih diturunkan hingga 80°C untuk

tinggi dan waktu yang lebih panjang. memudahkan mengambil alat dari dalam

Metode ini dipilih untuk mensterilkan oven. Dengan menggunakan suhu yang

alat gelas yang tidak digunakan dalam lebih tinggi diharapkan proses

pengukuran seperti corong gelas, batang penghilangan bakteri bisa berjalan lebih

pengaduk, oase, cawan porselen, spatula cepat karena temperatur yang lebih
tinggi memungkinkan waktu sterilisasi oven, dimana waktu pemanasannya jika
yang lebih pendek dari waktu yang :
ditentukan dari peraturan.  180oC = 30 menit
Beberapa waktu dan suhu yang  170°C = 1 jam
umum digunakan pada oven :  160°C = 2 jam
 170°C (340 F) sampai 1 jam  150°C = 2,5 jam
 160°C (320 F) sampai 2 jam  140°C = 3 jam
 150°C (300 F) sampai 2,5 jam Bahkan saat ini sudah ada yang
 140°C (285 F) sampai 3 jam menerapkan sterilisasi dengan suhu
(Gennaro, 1990). 1900C selama 6-12 menit dan ini disebut
Alat dan Bahan yang dapat sebagai sterilisasi panas kering cepat.
disterilisasi menggunakan metode Proses sterilisasi kering dengan
panas kering oven terjadi melalui mekanisme
Umumnya sterilisasi panas konduksi panas. Panas yang disalurkan
kering berguna untuk mensterilkan akan diasorbsi oleh permukaan luar alat
senyawa-senyawa yang tidak efektif jika yang disterilkan, lalu panasnya akan
disterilkan dengan panas lembab berupa menyalur ke bagian dalam alat sampai
bubuk kering dan zat berminyak bebas suhu sterilisasi dapat tercapai. Sterilisasi
air seperti minyak lemak, minyak Panas Kering pembunuhan
mineral, gliserin (berbagai jenis mikroorganisme terjadi melalui
minyak), cairan paraffin, petrolatum mekanisme oksidasi sampai terjadinya
jelly, lilin, wax, dan serbuk yang tidak koagulasi dan denaturasi protein sel
stabil dengan uap air. Metode ini efektif (Vinay, 2011).
untuk mensterilkan alat-alat gelas dan
Teknik pelaksanaan sterilisasi ini
bedah seperti pisau bedah, jarum injeksi,
yaitu menggunakan udara panas pada
gunting, pinset, botol kaca, vial, dan lain-
sebuah alat yang disebut oven, sebuah
lain yang tidak menyebabkan korosi
bejana yang udara di dalamnya harus
pada instrument (A. C. D. Viana1, 2006).
dipanaskan dengan cara pemanasan
Proses Sterilisasi Panas Kering
udara dalam oven dengan memanfaatkan
Sterilisasi panas kering
gas atau listrik dimana suhunya dapat
umumnya dilakukan menggunakan
mencapai 140°C sampai 180oC, namun 180°C untuk kemudian dimasukkan alat-
yang paling efektif untuk membunuh alat yang akan disterilkan. Alat dibiarkan
mikroba yaitu dengan menggunakan dalam oven selama 30 menit dengan
suhu 180oC selama 30 menit karena menjaga suhu oven tetap 180°C. Untuk
waktunya lebih singkat (Darmadi, 2008). mempersingkat waktu yang dibutuhkan
dalam proses sterilisasi menjadi 30
Faktor-faktor yang mempengaruhi
menit. Setelah 30 menit, suhu pada oven
metode sterilisasi panas kering meliputi
diturunkan hingga 80°C untuk
alat dan bahan yang akan disterilkan,
memudahkan mengambil alat dari dalam
ketahanan mikroba, dan kondisi alat atau
oven. Dengan menggunakan suhu yang
bahan. Metode ini dipilih untuk
lebih tinggi diharapkan proses
mensterilkan alat gelas yang tidak
penghilangan bakteri bisa berjalan lebih
digunakan dalam pengukuran atau yang
cepat karena temperatur yang lebih
bersifat kualitatif. Pertama sebelum
tinggi memungkinkan waktu sterilisasi
disterilkan di dalam oven, alat dicuci
yang lebih pendek dari waktu yang
dengan air sabun dan dibilas hingga
ditentukan dari peraturan (Darmadi,
bersih. Alat dibiarkan mengering
2008).
sebelum dibungkus dengan aluminium
foil. Tujuan pembungkusan adalah untuk Kelebihan dan Kekurangan Sterilisasi
mencegah terjadinya paparan panas Panas Kering
secara langsung pada alat yang dapat Kelebihan dari metode sterilisasi
menyebabkan kerusakan alat akibat panas kering menggunakan oven yaitu
terjadinya pemuaian yang tidak merata tidak beracun, aman bagi lingkungan,
(Darmadi, 2008). tidak adanya uap air yang membasahi
bahan atau alat yang disterilkan sehingga
Dengan pembungkusan alat
efektif untuk bahan yang berupa bubuk
menggunakan aluminium foil, panas
dan zat berminyak bebas air, selain itu
akan dialirkan secara konduksi di
peralatan peralatan yang digunakan
permukaan aluminium foil sehingga
untuk sterilisasi panas kering lebih
panas yang memapar alat dilakukan
murah dibandingkan sterilisasi panas
secara merata. Kemudian oven disiapkan
basah. Sedangkan kekurangan dari
hingga suhu di dalam oven mencapai
metode ini adalah kurang efisien karena mekanisme konduksi panas, panas akan
membutuhkan suhu yang lebih tinggi diabsorpsi oleh permukaan luar alat yang
serta waktu lama untuk sterilisasi, tidak disterilkan, lalu merambat ke bagian
cocok untuk bahan yang terbuat dari dalam permukaan sampai akhirnya suhu
plastic dan kain, dan dapat menyebabkan untuk sterilisasi tercapai dan
dehidrasi sel serta oksidasi komponen- pembunuhan mikroorganisme terjadi
komponen di dalam sel (Mine, 2009). melalui mekanisme oksidasi sampai
terjadinya koagulasi protein sel.
KESIMPULAN Keuntungan dari metode sterilisasi
Sterilisasi kering atau biasa kering adalah peralatan yang digunakan
disebut sterilisasi udara panas ialah lebih murah dibandingkan sterilisasi
sterilisasi dengan menggunakan udara basah. Sedangkan kelemahannya adalah
panas dimana karakteristiknya adalah pemanasan kering kurang efisien dan
menggunakan oven dengan suhu tinggi membutuhkan suhu yang lebih tinggi
(160°-180° C) sekitar 1-3 jam. Proses serta waktu yang relatif lama untuk
sterilisasi kering terjadi melalui sterilisasi.

DAFTAR PUSTAKA

A. C. D. Viana1, B. M. (2006). Influence Arisanti, D. (2004) “Efektivitas


of sterilization on mechanical sterilisasi menggunakan sinar
properties and fatigue resistance ultraviolet terhadap penurunan
of nickel–titanium rotary angka kuman udara di ruang
endodontic instruments. 1-2. operasi ibs rsud tugurejo
semarang.”
Darmadi. (2008). Infeksi Nokosomial Lachman, L., Lieberman, H. A. dan
Problematika dan Kanig, J. L. (1994) Teori dan
Pengendaliannya. Jakarta: Praktek Farmasi Industri Edisi
Salemba Medika. III. Diterjemahkan oleh Siti
Suyatmi dan Iis Aisyah. Jakarta:
Mine, A. Y. (2009). Sterilization Methods UI Press.
and the Comparison of E-Beam Laroussi, M. dan & F. Leipold (2003)
Sterilization with Gamma “Evaluation of the Roles of
Radiation Sterilization. 2. Reactive Species, Heat, and UV
Radiation in the Inactivation of
Vinay, P. (2011). Sterilization Bacterial Cells by Air Plasmas
Methods in Orthodontics -A at Atmospheric Pressure.
Review. 44-47. International Journal of Mass
Spectrometry 233,” (1–3 Devices 2012:20-55.
(2004)), hal. 81–86. doi: doi:10.1016/B978-1-84569-
https://doi.org/10.1016/j.ijms. 932-1.50002-7.”
2003.11.016. Sandle (2013) Sterility, Sterilisation
Rogers, W. (2012) “Steam and Dry and Sterility Assurance for
Heat Sterilization of Pharmaceuticals : Technology,
Biomaterials and Medical Validation and Current
Devices. In: Sterilisation of Regulations.
Biomaterials and Medical

Anda mungkin juga menyukai