1. Berlianna H. S 110116365
2. Martogu Br Sibuea 110116
3. Marina Y. Simanjuntak 110116405
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SURABAYA
2018
Topik : Pembuatan Sediaan Injeksi Thiamin HCl 1 % dengan pH 4,0 Sebanyak 4 ampul
Tujuan :
I. PRAFORMULASI
1. Tinjauan Farmakologi Bahan Obat
a. Indikasi :
II. FORMULASI
1. Permasalahan dan Penyelesaian
a. Thiamin HCl tidak stabil terhadap cahaya terdegradasi dengan berubah
warna
Penyelesaian : dikemas dalam wadah gelap (ampul coklat), jika ampul putih
diberi kemasan sekunder
b. Thiamin HCl tidak stabil terhadap udara
Penyelesaian : disimpan dalam wadah tertutup, kedap udara dan
pembuatannya dalam gas inert (H2O2) atau ditambah chelating agent seperti
EDTA, senyawa sitrat dan antioksidan
c. Thiamin HCl belum isotonis
Penyelesaian : ditambah NaCl agar pH nya isotonis (pada pH cairan tubuh)
2. Formulasi yang akan dibuat :
1) Scoville’s The Art of Compounding 9th edition page 219
(Thiamine Hydrochloride 10 mg/ml)
R/ Thiamin HCl 11 g
Methyl paraben 1,8 g
Propyl paraben 0,2 g
Water for injection, to make 1000,0 ml
Aqua pro injection hingga 1 ml
2) Formularium Nasional p. 98
R/ Thiamin Hidrochlorida 1%
Natrium Chlorida 0,65%
Aqua pro injection 100ml
4. Tabel penimbangan :
III. PELAKSANAAN
a. Penyiapan alat
Cara sterilisasi
No. Nama Alat Ukuran Jumlah Waktu
dan suhu
1. Kaca arloji Ø 5 cm 3 Oven 1800C 30 menit
2. Kaca arloji Ø 8 cm 1 Oven 1800C 30 menit
3. Beaker glass 50 ml 2 Oven 1800C 30 menit
4. Beaker glass 100 ml 2 Oven 1800C 30 menit
5. Erlenmeyer 50 ml 1 Oven 1800C 30 menit
6. Erlenmeyer 100 ml 1 Oven 1800C 30 menit
7. Pengaduk kaca Standard 2 Oven 1800C 30 menit
8. Pinset Standard 4 Oven 1800C 30 menit
9. Tara dan wadah Standard 1 Oven 1800C 30 menit
10. Anak timbangan Standard 1 set Oven 1800C 30 menit
11. Sendok porselen / logam Standard 2 Oven 1800C 30 menit
12. Ampul 2 ml 6 Oven 1800C 30 menit
13. Kantong alat - - - -
14. Kantong sampah 2 x modul 1 Oven 1800C 30 menit
Autoclave
15. Corong dan kertas saring Ø 5 ml 2 30 menit
1150C
Autoclave
16. Pipet tetes Panjang 4 30 menit
1150C
Autoclave
17. Pipet tetes Pendek 4 30 menit
1150C
18. Gelas ukur 10 ml 2 Autoclave 30 menit
1150C
Autoclave
19. Gelas ukur 25 ml 2 30 menit
1150C
Autoclave
20. Gelas ukur 5 ml 1 30 menit
1150C
Aqua pro injection
Autoclave
21. dalam botol tertutup 50 ml 1 15 menit
1210C
karet
Sudah steril
22. Spuit injeksi 3 ml 1 -
dengan radiasi
b. Cara Kerja
1. Membersihkan meja dengan alkohol 70%, kemudian bersihkan dengan kasa
steril.
2. Menyalakan api spiritus.
3. Tara kaca arloji, timbang Thiamin HCl 200 mg (kelarutan dalam air 1:1,
Martindale edisi 34, page 1455) dalam kaca arloji, lalu masukkan dalam
beaker glass 50 ml.
4. Mengukur aqua pro injection sebanyak 5ml pada gelas ukur 10ml.
5. Memasukan Thiamin HCl dan aqua pro injection (no. 3+4) ke dalam beaker
glass 50 ml, kemudian aduk ad larut.
6. Tara kaca arloji, timbang NaCl 130 mg (kelarutan NaCl 1:3, Martindale edisi
28, page 635) dalam kaca arloji, lalu masukkan dalam beaker glass 50ml.
7. Ukur aqua pro injection5 ml dengan gelas ukur 10ml.
8. Masukkan NaCl dan aqua pro injection(no. 6+7) ke dalam beaker glass 50ml ,
lalu aduk ad larut.
9. Campurkan larutan Thiamin HCl (no. 5) ke dalam beaker glass yang berisi
larutan NaCl (no. 8), lalu aduk ad homogen.
10. Lakukan cek pH dengan indikator universal (menggunakan ujung batang
pengaduk oleskan pada indikator). pH = 4,00
11. No. 9 dipindah ke gelas ukur 25 ml, ditambah aqua pro injeksi ad 20 ml.
12. Lalu saring dengan kertas saring 0,8 µm + corong, dan tampung dalam
erlenmeyer 50 ml.
13. Pindahkan sediaan ke dalam beaker glass 100 ml.
14. Ambil larutan sediaan sebanyak 2,15 ml menggunakan spuit injeksi kemudian
masukan dalam ampul yang kosong dan bersih (dengan arah tegak lurusagar
tidak ada yang menempel di dinding ampul).
15. Tutup mulut ampul dengan membakar ujung ampul di api bunsen hingga
mulut ampul tertutup rapat (metode pull seal)
- Panaskan leher ampul dengan api Bunsen sampai kemerahan
- Lalu ujung ampul tersebut ditarik dengan pinset hingga mulut ampul
tertutup rapat
IV. WADAH
Wadah primer : Ampul 2 ml (putih bening) tertutup rapat terlindung cahaya
Wadah sekunder : Kardus dari kertas glossy
Wadah sekunder berisi keterangan mengenai:
- Nama dagang : VITHI INJECT
- Kandungan bahan aktif : Thiamin HCl 1%
- Indikasi, kontraindikasi, efek samping, interasksi obat, dosis dan cara
penyimpanan
- Aturan pakai.
- Isi tiap kemasan sekunder (4 ampul).
- Keterangan Steril pada pojok kiri atas kemasan sekunder.
- Penandaan Obat Keras ada pada pojok kanan atas kemasan sekunder.
- Keterangan Harus dengan resep dokter pada sisi samping kemasan sekunder.
- Keterangan simpan di tempat terlindung dari cahaya.
- Nomor registrasi, No Batch, Manufactured Date, dan Expired Date.
- Nama Pabrik / Industri farmasi yang memproduksi sediaan
V. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
a. Pembahasan :
Pada praktikum steril ini, sediaan yang dibuat adalah sediaan injeksi Thiamin
HCl 1% dalam ampul dengan volume 2,15 ml sebanyak 6 ampul. Sediaan yang
dibuat merupakan sediaan dosis tunggal untuk satu kali pemakaian.
Pembuatan injeksi ini dilakukan dalam dua proses. Proses pertama ialah
proses sterilisasi alat yang dilakukan pada ruang kelas III. Hal pertama yang
dilakukan sebelum proses pembuatan sediaan adalah penyiapan alat, pencucian
dan pembungkusan alat , pencucian karet, sterilisasi alat-alat, sterilisasi bahan-
bahan pelarut yang akan digunakan seperti Aqua Proinjeksi dan NaCl. Pencucian
alat, termasuk karet perlu dilakukan agar setiap alat bebas dari kuman sebelum
digunakan. Pencucian Karet dilakukan dalam larutan HCL 2% , larutan
desinfektan (tepol 1%) dan Na. Karbonat 0,5% yang kemudian didihkan dan
disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 110C selama 20 menit. Dalam
praktikum ini kami menggunakan cara Huizinga karena cara ini cukup efektif
untuk membunuh kuman dan cara ini cukup sederhana.
Berikut rincian dalam penggunaan alat sterilisasi :
o Sterilisasi dengan pemanasan kering menggunakan oven pada suhu 180oC
selama 30 menit
o Sterilisasi dengan pemanasan basah menggunakan autoklaf pada suhu
115oC selama 15 menit.
o Sterilisasi pelarut (aqua pro injeksi) dilakukan dengan autoklaf pada suhu
121oC selama 15 menit.
Proses kedua ialah proses pembuatan sediaan yaitu penimbangan,
pencampuran, dan pengemasan ke dalam wadah primer. Proses ini dilakukan di
ruang kelas II. Proses pembuatan sediaan dilakukan secara teknik aseptis dengan
membersihkan meja menggunakan alkohol 70% menggunakan kasa steril, dan
dengan menggunakan api spiritus yang menyala (diletakkan di atas meja
praktikum), serta meminimalkan kontak alat maupun bahan dengan tangan
praktikan yang semuanya bertujuan untuk meminimalkan kontaminasi yang
bersumber dari praktikan dan ruangan.
Diketahui bahwa pH stabil Thiamin HCL yaitu 4,0. pH yang kami dapatkan
yaitu pH 4,0. Hal ini dibuktikan dengan cara menempelkan kertas indikator
universal pada batang pengaduk yang dibasahi dengan sediaan, dan hasil yang
terdapat di kertas indikator universal dibandingkan dengan standar pada
laboratorium. Sehingga, sediaan injeksi yang dibuat sudah bersifat isotonis.
Diketahui bahwa ada penambahan NaCl dalam formula sesuai dengan jumlah
kebutuhan NaCl (130 mg).
Setelah sediaan selesai dibuat dan sebelum dimasukkan ke dalam ampul,
sediaan disaring dahulu dengan menggunakan membran filter (kertas saring yang
sudah disterilkan) berukuran 0,8 µm. Hal ini bertujuan untuk menyaring
partikel/mikroorganisme yang mungkin mencemari selama proses pembuatan
sediaan. Selanjutnya, sediaan dimasukkan ke dalam 6 ampul dengan volume tiap
ampul adalah 2,15 ml dengan menggunakan spuit injeksi 3 ml. Ampul ditutup
dengan metode pull and seal dan dilakukan uji kebocoran.