“Injeksi CTM”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
NURPADILLA 201804021
RISMA 201804027
2019
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan steril berupa
larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih
dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit
atau melalui kulit atau selaput lendir. Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan
alat suntik. Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang diinjeksikan
atau disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam kompartemen tubuh yang
paling dalam. Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi
tinggi yaitu kulit dan membran mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari
kontaminasi mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki
kemurnian yang dapat diterima.
Wadah dan tutup yang biasa digunakan dalam bembuatan injeksi ,wadah untuk injeksi
dari kaca atau plastik. Dapat juga dibedakan menjadi :
1. Wadah dosis tunggal ( single dose ), wadah untuk sekali pakai misalnya ampul.
Ditutup dengan cara melebur ujungnya dengan api sehingga tertutup kedap tanpa
penutup karet.
2. Wadah dosis ganda ( multiple dose ), wadah untuk beberapa kali penyuntikan,
umumnya ditutup dengan karet dan alumunium, misalnya vial ( flakon ) , botol.
Wadah kaca Syarat wadah kaca :
a) Tidak boleh bereaksi dengan bahan obat
b) Tidak boleh mempengaruhi khasiat obat.
c) Tidak boleh memberikan zarah / partikel kecil ke dalam larutan injeksi.
d) Harus dapat memungkinkan pemeriksaan isinya dengan mudah.
e) Dapat ditutup kedap dengan cara yang cocok.
f) Harus memenuhi syarat " Uji Wadah kaca untuk injeksi " Wadah plastik Wadah
dari plastik ( polietilen, polipropilen ) . Keuntungan : netral secara kimiawi, tidak
mudah pecah dan tidak terlalu berat hingga mudah diangkut, tidak diperlukan
penutup karet.
Kerugian : dapat ditembus uap air hingga kalau disimpan akan kehilangan air, juga dapat
ditembus gas CO2.
. Wadah plastik disterilkan dengan cara sterilisasi gas dengan gas etilen oksida.
Tutup karet
Digunakan pada wadah dosis ganda yang terbuat dari gelas/kaca. Tutup karet dibuat dari karet
sintetis atau bahan lain yang cocok. Untuk injeksi minyak , tutup harus dibuat dari bahan
yang tahan minyak atau dilapisi bahan pelindung yang cocok. Syarat tutup karet
yang baik adalah bila direbus dalam otoklaf,
a) Karet tidak lengket / lekat, dan jika ditusuk dengan jarum suntik, tidak melepaskan
pecahannya serta segera tertutup kembali setelah jarum suntik dicabut.
b) Setelah dingin tidak boleh keruh.
c) Uapnya tidak menghitamkan kertas timbal asetat ( Pb-asetat ). Cara mencuci :
Mula-mula dicuci dengan detergen yang cocok, jangan memakai sabun
Calsium/Magnesium karena ion-ion itu akan mengendap pada dinding kaca. Bilas
dengan air dan rebus beberapa kali pendidihan, tiap kali pendidihan, air diganti.
Cara sterilisasi : Masukkan tutup karet ke dalam labu berisi larutan bakterisida,
tutup, sterilkan dengan cara sterilisasi A, biarkan selama tidak kurang dari 7 hari.
Bakterisida yang digunakan harus sama dengan bakterisida yang digunakan dalam
obat suntiknya dengan kadar 2 kalinya dengan volume untuk tiap 1 gram karet
dibutuhkan 2 ml. Tutup karet yang mengandung Na-pirosulfit, sebelum dipakai
harus direndam dalam larutan bakterisida yang mengandung Na-pirosulfit
0,1 % selama tidak kurang dari 48 jam.
R/ Injeksi CTM
∫pro injectio
Pro : Nina
Umur : 28 tahun
Alamat : Jln.A.Noni
Dr.Sri Astuti
Jln.Syarif Al-Qadri Pangkajene Sidrap
SIP : 02/Far/0041
R/ Injeksi CTM
∫ pro injectio
Pro : Nina
Umur : 28 tahun
Alamat : Jln. A.Noni
II.2 URAIAN FORMULA
Diuraikan dalam Formularium Nasional
Nama Resmi : CHLORPHENIRAMINI INJECTIO
Nama Lain : Injeksi Clorpheniramin
Komposisi : Tiap ml mengandung :
Chlorpeniramine maleat (CTM) 10 mg
Aqua pro injeksi ad 1 ml
METODE KERJA
III.1.2 BAHAN
a. Chlorpheniramine maleat
b. Aqua pro injeksi
c. Kertas saring
d. Kertas perkamen
e. Etiket biru
Perhitungan Isotonis
Ptb CTM = 0.098
C = 0,01 X 100 = 1
1
W = 0,52 – b1 x C
0.576
= 0.52 – ( 0.098 x 1 )
0,576
= 0,422
0,576
= 0,732 g
100 ml
= 0,00732 g/ml
Volume Obat : 5 ml
Volume dilebihkan : 1,5 ML
Volume pembilas : ad 50 ml
Perhitungan Bahan
1. CTM = 0,01 x 5ml x 5 ampul
1
= 0,25 gram
2. NaCl = 0,007 x 5 ml x 5 ampul
1
= 0,183 gram
BAB IV
IV.1 HASIL
Dari 5 ampul sediaan injeksi papaverin yang dibuat dalam praktikum ini
memenuhi persyaratan. Semua uji/kontrol kualitas sesuai teori dan layak
digunakan yaitu pH yang memasuki range, tidak bocor, dan semua larutan
di dalam ampul jernih.
IV.2 PEMBAHASAN
Chlorpheniramini Maleas bekerja pada reseptor antagonis Histamin
H1. Berikatan denganreseptor H1 tanpa mengaktivasi reseptor yang
mencegah ikatan akan kerja histamin. Antihistamin lebih efektif dalam
mencegah respons histamin daripada melawannya. CTM dipergunakan
untuk mengobati rinitis, urtikaria dan hay fever.
Resep ini dibuat sediaan injeksi sehingga butuh ketelitian dan kepastian
yang lebih, seperti sebelum pembuatan alat dan bahan harus disterilisasi,
selama pembuatan harus melakukan penyaringan dan sesudah pembuatan
harus dilakukan sterilisasi lagi, hal ini dikarenakan untuk mencegah
masuknya mikroorganisme pada sediaan.
Pada saat pembuatan sediaan ini, CTM dan NaCl langsung dilarutkan
dalam aqua pro injeksi karena keduanya mempunyai sifat kelarutan yaitu
dapat larut dalam air. Proses penyaringan dilakukan sebelum sediaan
dimasukan kedalam ampul hal ini dikarenakan untuk mencegah partikulat
yang masuk akibat proses pembuatan.
Pada saat pemijaran untuk menutup ampul, Semua ampul berhasil
ditutup dan pada saat uji kebocoran Semua uji/kontrol kualitas sesuai teori
dan layak digunakan yaitu pH yang memasuki range, tidak bocor, dan
semua larutan di dalam ampul jernih.
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum dapat disimpulkan bahwa injeksi CTM berkhasiat
sebagai anti histamin atau alergi. Berdasarka praktikum, dari 5 ampul
sediaan Injeksi CTM yang dibuat, Semua uji/kontrol kualitas sesuai teori
dan layak digunakan yaitu pH yang memasuki range, tidak bocor, dan
semua larutan di dalam ampul jernih.
V.2 SARAN
Praktikan harus mengetahui dengan baik semua sifat dan karakteristik zat
aktif obat dan yang lainnya agar tidak terjadi kesalahan dalam membuat
sediaan injeksi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
ETIKET
Injeksi CTM
Pro Injectio I.V
Pro : Nina
Umur : 28 tahun
Alamat : Jln. A. Noni
LAMPIRAN II
FOTO SEDIAAN
LAMPIRAN III
BROSUR
5 ampul @ 5 ml
CHLORAMINE
KOMPOSISI
Tiap ml ampulmengandung 5 mg Chlorpheniramine.
INDIKASI
Iritasi hidung, mata dan tenggorokan, edema, dan iritasi
terhadap makanan.
DOSIS
Dewasa: 10-20 mg SC,IM, atau IV, atau sampai 40 mg/24
jam, bila diperlukan.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas terhadap klorfeniramine, gejala saluran
pernapasan.
EFEK SAMPING
Gangguan penglihatan, sakit kepala, hipotensi, palpitasi,
sulit kencing, urin, haid cepat, menggigil, dan keringat
berlebihan.
PERINGATAN
Harus diberikan secara hati-hati pada penderita dengan
kerusakan ginjal, usia lanjut, dan selama kehamilan
INTERAKSI OBAT
Alkohol, depresan SPP, anti kolinergik, penghambat MAO.
PENYIMPANAN
Simpan pada tempat yang sejuk dan terlindung cahaya.
Diproduksi
KELOMPOK II TEHNO STERIL
D-III FARMASI SEMESTER III STIKES MUHSID